Oleh :
KEMPOMPOK 4
AKUNTANSI A GIANYAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
PEMBAHASAN
Filosofi COSO
Penentuan Risiko ( Risk Management ) merupakan hal penting bagi
manajemen dan audito internal. Hukum federal mesyaratkan penentuan risiko
tahunan untuk bank- bank tertentu,dan prnsip - prinsip manajemen yang baik
mendorong penerapanya di industry dan sektor - sektor lain.
Studi yang dilakukan oleh COSO, Kontrol Internal – Kerangka Kerja Terintegrasi,
mengawali pembahasan tentang penentuan risiko dengan dengan ringkasan berikut
ini:
“Setiap entitas menghadapi berbagai risiko baik dari luar maupun dari dalam
yang harus ditentukan.Persyaratan awal untuk penentuan risiko adalah adanya
penetapan tujuan,yang dihibungkan pada tingkat – tingkat yang berbeda dan
konsisiten didalam organisasi”
Sedangkan penentuan resiko menurut Muhammad Badrus adalah
sebuah aktifitas yang dilakukan untuk mendeteksi atau mengevaluasi kemungkinan
adanya kesalahan atau penurunan kualitas akibat beroperasinya suatu kegiatan.
Pendapat lainnya, penilaian risiko adalah mengkuantitatifkan atau menggolongkan
tingkatan risiko agar mudah dikelola dan dilakukan penanganan yang tepat sesuai
prinsip Cost and Benefit. Penentuan resiko (risk assessment) merupakan hal penting
bagi manajemen dan auditor. Bagi manajemen penentuan resiko merupakan
tanggung jawab yang tidak terpisahkan dan dilakukan secara terus menerus. Karena
manajemen tidak dapat menetapkan tujuan dan dengan mudah mengasumsikan
bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Banyak hambatan yang timbul dalam
pencapaian tujuan tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas
maupun dari dalam entitas. Sejumlah resiko tidaklah dalam bentuk yang statis tetapi
juga dinamis sesuai dengan perubahan yang terjadi sehingga selalu ada resiko-resiko
baru yang muncul setiap waktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus berjalan
berkelanjutan dalam proses manajemen yang dilakukan secara terorganisir dan
berurutan.
Sedangkan bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil
penentuan resiko ke dalam program audit untuk memastikan bahwa kontrol-kontrol
yang dibutuhkan memang diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko dalam audit
atau resiko audit memperlihatkan resiko yang dihadapi auditor yang menyatakan
bahwa laporan keuangan tersebut telah benar sehingga dan pendapat auditor telah
diterbitkan, tetapi pada kenyataannya laporan tersebut ternyata tidak benar dan
materialitasnya tinggi. hal tersebut menyebabkan pendapat auditor tersebut menjadi
tidak bermutu bagi para penggunanya. Hal ini bisa terjadi karena auditor hanya
mampu mengumpulkan bukti berdasarkan tes transaksi dan kesalahan yang telah
diatur sedemikian rupa menyebabkan menjadi sangat sulit dideteksi meskipun
auditor telah bekerja sesuai dengan standar audit yang berlaku.
Definisi dari tujuan-tujuan ini memberikan titik awal untuk penentuan risiko.
Tujuan-tujuan umum tersebut dapat dirini ke dalam tujuan-tujuan khusus dengan
risiko-risiko yang dapat diidentifikasi. Jika risiko-risiko telah diidentifikasi, berbagai
pilihan kontrol dapat ditetapkan untuk risiko-risiko tersebut dalam rangka
menentukan prosedur kontrol optimal yang akan diterapkan.Auditor harus memulai
pemeriksaan dengan mengidentifikasi tujuan opersional,keuangan, dan ketaatan
untuk operasi tersebut:
Untuk menerima semua pembayaran secara tepat waktu (operasional)
Untuk memastikan kebenaran dokumen yang akan diberikan ke sistem
akuntansi piutang usaha (keuangan)
Untuk memastikan bahwa kemampuan untuk menegosiasikan jumlah yang
terteradi cek memang telah di setujui (operasional).
Untuk mencegak cek dari kehilangan atau disalahgunakan (operasional).
Untuk menyetorkan ke bank secara tepat waktu agar bisa mendapatkan
pendapatan bunga maksimum (operasional)
Untuk memastikan informasi yang diatat pada rekening pelanggan
akanmenghasilkan catatan kredit yang akurat untuk umur piutang dan
sejarah kredit pelanggan (operasional dan ketaatan)
Untuk menetapkan akuntabilitas bagi tindakan-tindakan yang sehubungan
dengan penanganan cek untuk menghindari tidak adanya pihak yang
bertanggungjawab ketika terjadi kehilangan atau kecurangan (operasional
dan ketaatan).
Untuk menyediakan metode pengelolaan dan persetujuan hal-hal yang tidak
sesuai prosedur (operasioan dan keuangan).
Untuk memberikan pengukuran kinerja bagi unit karyawan di dalamnya
untuk memberikan penghargaan bagi kinerja dengan kualitas yang tinggi
danmemperbaiki kinerja yang memiliki kualitas yang rendah dan tidak
dapat diterima.
Tujuan-tujuan khusus ini digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang
akan menghambat pencapaian tujuan unit tersebut.
Analisis Matriks
Suatu matriks kontrol merupakan alat untuk membandingkan kontrol
dengan risiko guna memastikan bahwa setiap risiko memiliki ontrol yang layak.
Matriks kontrol juga mengakui bahwa kontrol tertentu dapat memberikan
perlindungan untuk lebih dari saturisiko. Sebagai contoh, sebuah kunci dari
melindungi aset dari kemungkinan hilang dengan membatasi akses. Hal ini juga
memberikan akuntabilitas untuk menangani aset akrenaorang yang memegang
kunci akan bertanggungjawab jika aset yang telah diamankan tersebut hilang.
Suatu angaran menetapkan tujaun dan sasaran yang akan dicapai danmenjadi alat
ukur kinerja. Anggaran juga menetapkan otoritas manajer untuk bertindak dalam
kendala keuangan berupa anggaran.
Metode Courtney
Teknik ini melibatkan perhitungan yang menempatkan nilai uang dolar,
rupiah kerisiko potensial, dan estimasi terbuat dari frekuensi yang bersama
denagan risiko bisa menciptakan kesulitan. Jika pendekatan ini digunakan, auditor
internal harus berupaya mencapai kesepakatan dengan manajemen tentang niai-
nilai yang diberikan dan frekuensiyang diestimasi