MENILAI RISIKO
Terdapat empat jenis frekuensi kemungkinan. Pertama Tidak Sepertinya, dimana sering
diinginkan untuk terjadi namun hanya dua atau tiga kali selama 10 Tahun terjadi pada
organisasi. Lalu Mungkin, biasanya terjadi lebih dari tiga kali dalam 10 tahun dalam
organisasi tersebut. Ketiga adalah Kemungkinan, yang terjadi lebih dari 7 kali dalam
10 Tahun dalam organisasi tersebut. Dan hampir yakin, yang terjadi lebih dari Sembilan
kali dalam 10 Tahun dalam organisasi tersebut atau serupa.
E. PERSEPSI RISIKO
Dicontohkan dalam sebuah pelatihan risiko, sering ditemui para peserta yang berbeda
akan memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap risiko. Ada beberapa cara untuk
menghadapinya yaitu dengan penggunaan teknologi atau dengan melalui diskusi
mengenai perbedaan pandangan tersebut. Berikut ini contoh-contoh peningkatan
kekhawatiran dikalangan masyarakat yang berhubungan dengan risiko pada kesehatan:
Dilakukan secara sengaja daripada dilakukan dengan sukarela
Tidak merata dimana hanya sebagian yang diuntungkan
Tidak dapat dihindari dengan tindakan pencegahan pribadi
Berasal dari sumber asing atau hal yang baru
Berasal dari buatan manusia
Menyebabkan kerusakan tersembunyi atau secara perlahan serta tidak dapat
dipulihkan
Menimbulkan bahaya yang tinggi terhadap anak-anak
Hingga ancaman kematian
F. SIKAP TERHADAP RISIKO
Dalam matriks sikap risiko terdapat empat bagian, dimana empat bagian ini berisi 4C,
yaitu kenyamanan, kehati-hatian, perhatian, serta kritis. Dalam gambar grafik matriks
terdapat area dengan warna gelap yang mengartikan risiko kritis bagi organisasi,
sedangkan untuk orhanisasi dengan risiko agresif terdapat di bawah grafik dengan zona
nyaman. Para auditor internal seringkali menggunakan istilah alam semesta risiko atau
dapat dikatakan risiko-risiko yang penting bagi dewan serta digunakan untuk
mengidentifikasi prioritas audit.
Ada beberapa sistem klasifikasi risiko yang ada. Mereka dapat mengurutkannya dengan
skala waktu dampak atau menurut sifatnya, lalu sumber risiko beserta konsekuan dari
risiko tersebut. Beberapa keuntungan memiliki sistem klasifikasi risiko adalah:
Akumulasi risiko yang dapat merusak bisnis serta apa yang membuatnya rentan
dapat dengan mudah diidentifikasi.
Tanggung jawab dalam pengelolaan yang lebih baik dari setiap jenis risiko yang
berbeda akan mudah untuk diidentifikasi.
Keputusan serta pengetahuan mengenai jenis kontrol yang akan diterapkan
dapat diambil secara terstruktur.
Terdapat keadaan dimana selera risiko organisasi telah terlampui
Risiko dapat dikategorikan menurut sistem klasifikasi risiko tunggal yang
mungkin tidak cukup dalam pengungkapannya.
Risiko jangka panjang bisa berdampak pada organisasi dengan jangka waktu satu
hingga lima tahun atau lebih setelah terjadinya peristiwa tersebut. Risiko ini bisa
berdampak pada kemampuan organisasi untuk mempertahankan proses inti yang
berkaitan dengan pengembangan serta pencaipaian startegi yang efisien.
K. ANALISIS RISIKO
1. Levels Risk
Yaitu proses yang dapat menentukan seberapa sering kejadian serta dampak risiko
mugnkin akan terjadi serta seberapa besar dampaknya yang diakibatkan oleh
kejadian tersebut. Analisis risiko memiliki tujuan, yaitu mampu memahami risiko
yang dinilai penting agar mampu dilakukan pengelolaan serta mampu menyediakan
bukti agar mampu menentukan prioritas dalam penanganan risiko. Dalam level
risiko dapat diklasifikasikan dengan level frekuensi serta level konsekuensi.
2. Inherent and Current Level of Risk
terdapat keuntungan yang berasal dari mempertimbangkan tingkat risiko yang ada
karena memungkinkan efek dari tindakan pengendalian secara individu agar dapat
terindentifikasi.
3. Mengontrol Kepercayaan Diri
Jika keefektifan dalam pengendalian tidak memiliki kepastian, variabilitas dengan
hasil yang besar dapat dipastikan. Pada matriks risiko dengan memakai lingkaran
untuk memperlihatkan risiko, alih-alih menunjukkan risiko sebagai titik tinggal di
matriks risiko.
4. Signifikansi Risiko
Sangat biasa untuk mengidentifikasi banyak risiko bahkan lebih dari serratus, hal
ini bisa diidentifikasikan sebagai jumlah risiko yang tidak bisa dikelola sehingga
memerlukan metode dalam mengurangi jumlah risiko.
5. Kapasitas Risiko
Biasanya selera risiko dewan haruslah berada dalam kapasitas risiko organisasi
serta memiliki nilai besar atau sama dengan eksposur dalam risiko aktual yang
dihadapi organisasi. Banyak organisasi yang berhadapan dengan risiko yang
mampu menghancurkan mereka.
6. Mengevaluasi Risiko
Pengevaluasian pada risiko merupakan titik keputusan dalam memutuskan apakah
akan menanggapi atau tidak akan menanggapi risiko. Dalam selera risiko
mempunyai empat prinsip yang dikemukakan dengan IRM yaitu pengakuan
keterkaitan, pengukuran, variabilitas serta kematangan.