1. Jelaskan berdasarkan pemahaman dan analisis saudara apakah penetapan konteks,
penilaian risiko, dan penanganan risiko di dalam proses manajemen risiko harus dilaksanakan secara berurutan? Berikan argumentasi saudara mengapa demikian dan berikan contohnya? Jawab : Dalam proses manajemen risiko yang terdiri atas penetapan konteks, penilaian risiko dan penanganan risiko harus dilakukan secara berurutan, jika proses manajemen risiko tersebut tidak dilakukan secara berurutan maka strategi yang telah disusun atau dilakukan tidak akan sesuai yang diharapkan. Penetapan konteks bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai. Stakeholders yang berkepentingan dan keberagaman kriteria risiko. Penetapan konteks memiliki erat kaitannya dengan melakukan penetapan tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter- parameter lain yang berhubungan dengan proses pengelolaan risiko suatu perusahaan. Penilaian risiko bertujuan untuk identifikasi risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian organisasi/perusahaan. Cara identifikasi risiko ini yakni membuat daftar dan pengukuran tingkatan risiko. Setelah identifikasi, hasil pengukuran status risiko akan menunjukkan peta, gambaran dan tingkatan. Tahap ini ditujukan untuk membandingkan hasil analisis risiko dan kriteria yang sudah ditentukan untuk dasar penerapan penanganan. Penanganan risiko yang berupa perencanaan atas mitigasi risiko-risiko untuk mendapatkan alternatif solusinya sehingga penanganan risiko dapat diterapkan secara efektif dan efisien. Beberapa alternatif penanganan risiko yang dapat diambil antara lain yang bertujuan untuk menghindari risiko, memitigasi risiko untuk mengurangi kemungkinan atau dampak, mentransfer risiko kepada pihak ketiga dan menerima risiko. Contoh : Bank Syariah (Bank Indonesia Membekukan Kegiatan UsahaPT. Bank Global) Sejak 14 Desember 2004, Bank Indonesia (BI) membekukan kegiatan usaha (BKU) PT Bank Global Tbk. Sekitar 8.000 nasabah yang tercatat di 13 kantor cabang terpaksa kerepotanmengurus dananya. Bukan hanya itu, ratusan investor publik pemegang saham juga menjaditidak jelas investasinya. Belum lagi bank dan pihak lain yang memiliki tagihan. Nasib ratusankaryawan pun menjadi tak menentu di tengah sulitnya lapangan kerja. Apa jadinya kalaumereka di-PHK? Jelas, akan menambah deretan panjang pengangguran. Semua itu tentu akanmenambah beban pemerintah dalam memulihkan roda perekonomian, terutama sektor real.
2. Jelaskan tujuan proses manajemen risiko dilakukan di dalam suatu
organisasi/perusahaan? Apakah dampaknya jika proses manajemen risiko tidak dilaksanakan? Jelaskan demikian dan berikan contohnya! Jawab : Tujuan proses manajemen risiko dilakukan di dalam suatu organisasi perusahaan agar perusahaan bisa berkembang dengan stabil sesuai target bisnisnya. Dengan adanya proses manajemen risiko, perusahaan bisa melakukan penanganan lebih cepat terhadap sumber- sumber yang mengancam pertumbuhan usaha. Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa memprediksikan bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan perhitungan yang cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dampak jika sebuah perusahaan tidak melaksanakan proses manajemen risiko adalah perusahaan akan menghadapi permasalahan yang mengancam, mereka tidak memiliki persiapan yang memadai untuk mengatasinya. Manajemen resiko difungsikan agar kita menganalisis apa saja resiko yang bisa terjadi dikemudian hari, dan kita mendapatkan beberapa alternatif yang ekeftif untuk mengatasinya. Sehingga efek dari munculnya permasalahan itu bisa ditekan kerugiannya. Contoh : Risiko risk (kecelakaan dan perampokan) dan risiko spekulasi (investasi dan saham). 3. Jelaskan tentang proses pendukung di dalam proses manajemen risiko? Dan berikan contohnya masing masing? Berdasarkan analisa saudara apa dampaknya jika proses pendukung tidak dilaksanakan di dalam proses manajemen risiko. Jelaskan dan berikan contohnya di dalam kegiatan bisnis yang saudara ketahui! Jawab : Proses pendukung didalam proses manajemen risiko terdiri dari komunikasi dan konsultasi, monitoring dan review. 1. Komunikasi dan konsultasi untuk menjamin tersedianya dukungan yang memadai dari setiap kegiatan manajamen risiko, dan menjadikan setiap kegiatan mencapai sasarannya dengan tepat. Contoh : komunikasi satu arah berisi penjelasan atau penyampaian informasi seperti laporan tahunan, catatan rapat dll. 2. Proses lainnya adalah monitoring dan review yang bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi manajemen risiko berjalan sesuai dengan perencanaan serta sebagai dasar untuk melakukan perbaikan secara berkala terhadap proses manajemen risiko. Proses monitoring dan review dilaksanakan melalui evaluasi dan pemeriksaan terhadap proses bisnis yang berjalan serta dengan audit manajemen risiko. Jika suatu perusahaan tidak melakukan proses pendukung komunikasi dan konsultasi, maka suatu komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan tersampaikan dengan baik karena dalam sebuah komunikasi dan konsultasi diperlukan untuk melakukan komunikasi secara satu arah maupun dua arah dengan tujuan agar pesan bisa langsung tersampaikan. Proses monitoring dan review dilakukan untuk perbaikan secara berkala. Proses monitoring ini berupa evaluasi dan pemeriksaan proses bisnis yang berjalan. Contoh : Manajemen risiko PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi merupakan hubungan antara prinsip manajemen Risiko, Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko. Ketiga hal tersebut dijadikan acuan sebagai metodologi standar manajemen risiko ISO 31000:2009. Kerangka ERM PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi adalah seperangkat komponen yang membentuk pondasi dan mengatur organisasi, dimana pengelolaan yang melekat pada masing-masing Biro, Departemen, Divisi dan seluruh fungsi proyek dalam Perusahaan. Dengan kerangka ini, informasi tentang risiko akan diserahkan kepada pihak berwenang yang akan digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro