Anda di halaman 1dari 16

Kata pengantar

Puji dan sukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa. Karena berkat rahmatnya kami

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya

kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah membantu dalam hal

mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Munkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalah yang belum kami ketahui. Maka dari

itu kami mohon saran kepada teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang

sempurna.

Terima kasih

1
Daftar isi

BAB 1 PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO.................................................3

2. ELEMEN MANAJEMEN RISIKO..........................................................3

3. PRASARANA MANAJEMEN RISIKO..................................................4

4. PROSES MANAJEMEN RISIKO...........................................................5

5. MANFAAT MANAJEMEN RISIKO.......................................................9

6. TUJUAN MANAJEMEN RISIKO..........................................................10

7. PENGERTIAN ISO 31000.......................................................................12

8. PRINSIP DALAM SISTEM MANAJEMEN RISIKO ISO 31000..........13

9. BAGAIMANA CARA MENGELOLA RISIKO......................................14

10.MEGUBAH RISIKO JADI PELUANG...................................................15

2
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak

milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian

karena adanya suatu risiko. (Irham Fahmi 2013:2) mendefinisikan Manajemen risiko adalah

“suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan unsur

dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai

pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi,

kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, sertamelakukan monitor dan pelaporan

risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses.

2. ELEMEN MANAJEMEN RISIKO

Elemen-elemen Manajemen Risiko Organisasi :

1.Identifikasi misi; menetapkan tujuan manajemen risiko

2.Penilaian risiko dan ketidakpastian; mengidentifikasi dan mengukur risiko

3.Pengendalian risiko; mengenadalikan risiko melalui diversifikasi, asuransi,hedging,

penghindaran dll

4.Pendanaan risiko; bagaimana membiayai manajemen risiko

5.Administrasi program; administrasi organisasi seperti manual dsb

3
3. PRASARANA MANAJEMEN RISIKO

Salah satu hal yang penting dipersiapkan dalam manajemen risiko adalah

a) Prasarana lunak

Ada beberapa isu yang berkaitan dengan penyiapan prasarana lunak untuk manajemen risiko

adalah :

1) Mengembangkan budaya sadar risiko.

Tujuan dari budaya sadar risiko adalah agar setiap anggota organisasi sadar adanya risiko dan

mengambil keputusan tertentu dengan aspek risikonya. Cara untuk menyadarkan akan risiko

adalah memaksa untuk kembali berfikir mengenai risiko akan keputusan yang diambil.

Mengembangkan kesadaran akan risiko juga bisa dilakukan dengan mengadakan workshop

atau pertemuan secara berkala antar manajer dengan anggota organisasinya. 

2) Dukungan manajemen.

Dukungan manajemen terhadap program manajemen risiko penting diberikan, bentuk

dukungan tersebut bisa dituangkan melalui pernyataan tertulis misalnya mendukung isi misi

kebijakan prosedur manajemenrisiko

b) .Prasarana keras

Selain prasarana lunak adapun prasarana keras yang perlu dipersiapkan antara lain seperti

gedung ruangan kantor komputer dan lainnya sarana fisik diperlukan agar pekerjaan

manajemen risiko bisa berjalan sebagaimana mestinya.

4
4. PROSES MANAJEMEN RISIKO

Berdasarkan ISO 31000:2009, proses manajemen risiko merupakan bagian yang penting dari

manajemen risiko karena merupakan penerapan atas prinsip dan kerangka kerja manajemen

risiko yang telah dibangun. Adapun proses manajemen risiko terdiri atas tiga proses utama,

yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, dan penanganan risiko.

a. Penetapan konteks

Penetapan konteks manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengungkapkan

sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai,stakeholders yang

berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko.

Hal-hal tersebut akan membantu untuk mengungkapkan dan menilai sifat dan kompleksitas

daririsiko.Penetapan konteks manajemen risiko erat kaitannya dengan

melakukan penetapan tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter-parameter lain yang berh

ubungan dengan proses pengelolaan risiko suatu perusahaan. Proses inimenunjukkan kaitan

atau hubungan antara permasalahan hal yang akan dikelolarisikonya dengan lingkungan

perusahaan (eksternal & internal), proses manajemenrisiko, dan ukuran atau kriteria risiko

yang hendak dijadikan standar.

b. Penilaian Risiko

Penilaian risiko meliputi tahapan identifikasi risiko yang bertujuan untuk mengidentifikasi

risiko-risiko yang dapat memengaruhi pencapaian sasaranorganisasi. Berdasarkan risiko-

risiko yang telah teridentifikasi dapat disusun sebuah daftar risiko untuk kemudian dilakukan

pengukuran risiko untuk melihat tingkatan risiko.Proses pengukuran risiko berupa analisis

risiko yang bertujuan untuk menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah

diindentifikasi. Hasil pengukuran berupa status risiko yang

menunjukkan ukuran tingkatan risiko dan peta risiko yang merupakan gambaran sebaran

risiko dalam suatu peta. Tahapan lainnya dalam penilaian risiko adalah evaluasi risiko yang

5
ditujukkan untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko yang telah

ditentukan untuk dijadikan sebagai dasar penerapan penanganan risiko.

c. Penanganan Risiko

Penanganan risiko yang berupa perencanaan atas mitigasi risiko-risiko untuk mendapatkan

alternatif solusinya sehingga penanganan risiko dapat diterapkan secaraefektif dan efisien.

Beberapa alternatif penangangan risiko yang dapat diambil antara lain yang bertujuan untuk

menghindari risiko, memitigasi risiko untuk mengurangi kemungkinan atau dampak,

mentransfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing) dan menerima risiko (risk acceptance).

Pada akhirnya, ketiga proses tersebut disertai dengan dua proses pendukung lainnya yaitu

komunikasi dan konsultasi, untuk menjamin tersedianya dukungan yang memadai dari setiap

kegiatan manajamen risiko, dan menjadikan setiap kegiatan mencapai sasarannya dengan

tepat.Proses lainnya adalah monitoring dan review yang bertujuan untuk memastikan bahwa

implementasi manajemen risiko berjalan sesuai

dengan perencanaan serta sebagai dasar untuk melakukan perbaikan secara berkala terhadap 

proses manajemen risiko.Proses Monitoring dan Review dilaksanakan melalui evaluasi

dan pemeriksaan terhadap proses bisnis yang berjalan, serta dengan audit manajemen risiko.

Dalam hal ini, audit manajemen risiko dapat dilaksanakan baik melalui audit internal maupun

eksternal sehingga dapat diketahui apa sajakah kelemahan dari kebijakan manajemen risiko

yang berjalan atau yang sudah disusun, sehingga kedepannya manajemen dapat melaklukan

pembaharuan terhadapan kebijakan manajemen risiko. Masukan tersebut bertujuan untuk

meningkatkan fungsimanajemen risiko dalam bentuk seperti pembaharuan atas daftar risiko

yang terindetifikasi, tingkat kemungkinan dan dampak dari risiko tersebut serta

tindakan pengendalian serta sistem monitor yang sesuai untuk kebutuhan organisasi dalam

mencapai tujuan perusahaan.Proses pendukung lainnya dalam penerapan manajemen risiko

adalah komunikasi kepada manajemen dan unit-unit kerja perusahaan sehingga setiap

6
individu dalam perusahaan memahami atas kesadaran risiko, budaya risiko,kematangan

risiko. Proses komunikasi ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mengukur kesiapan

organisasi dalam mengatasi risiko dan untuk mengevaluasi penerapan manajemen risiko

tersebut.

Diharapkan dengan adanya fungsi manajemen risiko yang terkelola dengan baik di setiap

unit kerja, dapat mendukung penerapan Good Corporate Governance didalam perusahaan

secara keseluruhan. Karena sejatinya fungsi manajemen

risiko bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan, pengelolaan risiko usaha

perusahaan dengan penerapan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, dan bertanggung jawab

sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

Proses manajemen risiko terdiri dalam 5 proses, meliputi:

1) Komunikasi dan Konsultasi Pada proses manajemen risiko

dibutuhkan adanya konsultasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan

dikarenakan hal ini akan membantu manajemen dalam memberikan penilaian serta

pertimbangan atas risiko yang ada.

2) Penetapan konteks (establishing the context)

Penetapan konteks bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan sasaran organisasi,

lingkungan dimana sasaran hendak dicapai, stakeholders’ yang berkepentingan, dan

keberagaman kriteria risiko, dimana hal-hal ini akan membantu mengungkapkan dan menilai

sifat dan kompleksitas dari risiko.

Terdapat empat konteks yang perlu ditentukan dalam penetapan konteks, yaitu konteks

internal, konteks eksternal, konteks manajemen risiko, dan kriteria risiko.

7
● Konteks internal memperhatikan sisi internal organisasi yaitu struktur organisasi, kultur

dalam organisasi, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi.

● Konteks eksternal mendefinisikan sisi eksternal organisasi yaitu pesaing, otoritas,

perkembangan teknologi, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran

organisasi.

● Konteks manajemen risiko memperhatikan bagaimana manajemen risiko diberlakukan dan

bagaimana hal tersebut akan diterapkan di masa yang akan datang.

● Terakhir, dalam pembentukan manajemen risiko organisasi perlu mendefinisikan parameter

yang disepakati bersama untuk digunakan sebagai kriteria risiko. 3) Penilaian risiko (risk

assessment) Penilaian risiko terdiri dari:

● Identifikasi risiko yakni mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat mempengaruhi

pencapaian sasaran organisasi.

● Analisis risiko: menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah

diidentifikasi.

● Evaluasi risiko: membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko untuk

menentukan bagaimana penanganan risiko yang akan diterapkan.

4) Penanganan risiko (risk treatment)

Dalam menghadapi risiko terdapat empant penanganan yang dapat dilakukan oleh organisasi:

● Menghindari risiko (risk avoidance);

● Mitigasi risiko (risk reduction), dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan atau

dampak; ● Transfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing);

● Menerima risiko (risk acceptance).

5) Monitoring dan Review

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara rutin terhadap aktvitas

yang dilakukan dalam menjalani proses manajemen risiko. monitoring dan review merupakan

8
suatu bagian proses manajemen risiko yang akan memastikan jalannya suatu manajemen

risiko dalam perusahaan berjalan dengan baik.

Manajemen Risiko Manajemen risiko perusahaan adalah suatu proses yang digunakan oleh

dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, digunakan untuk mengatur startegi di

seluruh lingkup perusahaan, mengidentifikasi kejadian yang mungkin mempengaruhi entitas,

menilai dan mengelola risiko serta menyediakan jaminan yang memadai bahwa perusahaan

mencapai tujuan dan sasarannya (Moeller, 2016).

5. MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

Menurut (Maharani, 2018) beberapa manfaat dari manajemen risiko, yaitu:

● Menyelaraskan risk appetite dan strategi Risk appetite adalah tingkat resiko, pada arah

yang berbasis luas, yang dapat diterima oleh suatu perusahaan atau entitas dalam mengejar

sasaransasarannya. Manajemen terlebih dahulu mempertimbangkan risk appetite entitas

dalam mengevaluasi alternatif strategik, kemudian dalam menetapkan objektif yang

diselaraskan dengan strategi yang telah ditetapkan dan dalam mengembangkan mekanisme

untuk mengelola resikoresiko terkait.

● Mengaitkan antara pertumbuhan, resiko dan return Entitas menerima resiko sebagai bagian

dari penciptaan dan pemeliharaan nilai, dan mendapatkan return sesuai resiko yang

diambilnya. Enterprise risk management meningkatkan kemampuan entitas dalam

mengidentifikasi dan menelaah (assess) resiko, menetapkan tingkat resiko yang dapat

diterima, relatif terhadap objektif pertumbuhan dan return yang dikehendaki.

● Meningkatkan kualitas keputusan dalam merespon resiko Enterprise risk management

mempertajam ketepatan dalam mengidentifikasi dan memilih alternatif respon terhadap

resiko menghindari (avoid), mereduksi (reduce), membagi (share) dan menerima (accept)

9
risiko. Enterprise risk management memberikan manajemen metodologi dan teknik untuk

membuat keputusankeputusan tersebut.

● Meminimalisasi kejutan dan kerugian operasional Entitas akan memiliki kapabilitas yang

lebih tinggi untuk mengidentifikasi peristiwa-peristiwa potensial, menelaah resiko dan

menetapkan respon. Dengan demikian entitas dapat mereduksi kemungkinan terjadinya

kejutan atau kerugian.

● Mengidentifikasi dan mengelola resiko secara menyeluruh (crossenterprise risks) Setiap

entitas menghadapi tidak terhitung resiko yang mempengaruhi berbagai bagian dalam

organisasi. Manajemen bukan hanya harus mengelola resiko-resiko tersebut satu persatu,

tetapi juga harus memahami keterkaitan dampak resikoresiko tersebut.

● Memberikan respon terpadu terhadap resiko berganda Proses bisnis mengandung di

dalamnya banyak resiko inheren, dan enterprise risk management memungkinkan manajemen

memberikan solusi terpadu untuk mengelola resikoresiko tersebut.

● Menangkap peluang Manajemen bukan hanya harus memperhatikan resiko tetapi juga

peristiwaperistiwa potensial. Dengan mempertimbangkan rangkaian peristiwa terkait secara

menyeluruh, manajemen dapat memiliki pemahaman tentang peristiwa-peristiwa yang

menjanjikan peluang.

● Merasionalisasi kapital Informasi yang lebih andal terkait dengan total resiko entitas

memungkinkan Direktur dan Komisaris serta manajemen perusahaan menelaah secara lebih

efektif kebutuhan modal perusahaan secara menyeluruh dan meningkatkan ketepatan alokasi

modal.

6. TUJUAN MANAJEMEN RISIKO

Menurut ISO 31000:2018Tujuan dari manajemen risiko adalah menciptakan dan melindungi

10
nilai. tentu saja kalimat ini membutuhkan penjelasan terlebih ada kalimat tambahan

"manajemen risiko meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dam mendukung pencaiapaian

sasaran" kalimat tersebut bersifat imperatif yang memiliki arti bila tidak terpenuhi maka

penerapan manajemen risiko dianggap gagal.

Keberhasilan mengintegrasikan manajemen risiko kedalam perencanaan strategis adalah

diperolehnya keseimbangan penawnaganan antara sasaran strategis organisasi, pencapaian

kinerja dan risiko terkait. selain itu manajemen risiko strategis dapat memabntu perusahaan

menghindari kemungkinan untuk melewatkan mengenali suatu risiko sehingga dapat

membantu manajemen mengambil tindakan cepat untuk mengatasi risiko yang mungkin

terjadi.

manajemen risiko strategis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi bagaimana

berbagai macam peristiwa dan skenario yang mungkin akan berdampak pada pelaksanaan

strategi bisnis, termasuk dampak akhir pada pencapaian nilai- nilai perusahaan.

jadi keseimpulannya tujuan manajemen risiko adalah ;

         penciptaan nilai trtinggi bagi organisasi adalah tercapaianya visi organisasi yang

mengandung misi dan nilai-nilai yang dianutnya

         Tujuan manajemen risiko dapat tercapainya secara peripurna bila manajemen risiko di

integrasikan dengan proses perencanaan strategis dalam upaya untuk mencapai visi

         ini berarti manajemen risiko harus di integrasikan pada tiap tahapan tanpa kecuali,

walaupun fokusnya pada impplementasi dan eksekusi strategis

         dengan demikian pula manajemen risiko terlibat dalam proses pencapaian nilai/visi

organisasi sesuai tujuannya untuk menciptakan dan melindungi nilai.

11
7. PENGERTIAN ISO 31000

ISO 31000 ISO (International Organization for Standardization) merupakan federasi badan

standarisasi nasional bagi seluruh dunia. Pekerjaan yang membutuhkan persiapan terkait

dengan standarisasi internasional biasanya dilakukan melalui komite teknis ISO sesuai

dengan kebutuhan teknisyang distandarisasi, ISO 31000:2018 merupakan sebuah standar

internasional yang disusun dengan tujuan memberikan prinsip dan panduan generik untuk

penerapan manajemen risiko.

Proses manajemen risiko melibatkan penerapan sistematis dari kebijakan, prosedur dan

praktik pada aktivitas komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks, serta penilaian,

peninjauan hingga pelaporan risiko. Proses manajemen risiko merupakan kegiatan kritikal

dalam manajemen risiko, karena merupakan penerapan daripada prinsip dan kerangka kerja

yang telah dibangun.

Secara umum, ISO 31000:2018 menyederhanakan versi 2009. Hal itu langsung terlihat antara

lain dari nama yang berubah dari “principles and guidelines” menjadi hanya “guidelines”

serta dari jumlah halaman yang menyusut dari 24 halaman menjadi 16 halaman. Diagram

yang menggambarkan hubungan prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen proses pun

berubah. Pada versi 2009, prinsip, kerangka kerja, dan proses digambarkan sebagai rangkaian

unsur yang berurutan, sedangkan pada versi 2018 ketiga bagian ini digambarkan sebagai

sistem terbuka yang saling berkaitan.

ISO 31000:2018 menekankan tujuan manajemen risiko, yaitu menciptakan dan melindungi

nilai. Tujuan itu diwujudkan dengan (1) meningkatkan kinerja, (2) mendorong inovasi, dan

(3) mendukung pencapaian sasaran. Manajemen risiko adalah bagian dari tata kelola

(governance) dan harus terintegrasi di dalam proses organisasi. Penerapan manajemen risiko

memerlukan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak, serta keterlibatan aktif

12
dari semua anggota organisasi

8. PRINSIP DALAM SISTEM MANAJEMEN RISIKO ISO 31000

Sistem manajemen risiko berbasis ISO 31000:2018 mempunyai tujuan berupa membangun

serta melindungi nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 8 prinsip yang perlu

Anda terapkan, yaitu:

1. Terintegrasi

Pengelolaan risiko bersifat terintegrasi. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas sebuah

organisasi harus terintegrasi dengan sistem manajemen risiko.

2. Komprehensif dan Terstruktur

Upaya manajemen risiko dilakukan secara terstruktur dan komprehensif dalam rangka

mencapai hasil yang memuaskan dan konsisten. Prinsip tersebut tidak terbatas pada lingkup

internal organisasi, tetapi juga berkaitan dengan risiko yang berasal dari sumber eksternal.

3. Dapat Disesuaikan

ISO 31000 merupakan standar manajemen risiko yang bersifat fleksibel. Oleh karena itu,

Anda dapat menyesuaikan prorses serta kerangka kerja secara proporsional sesuai dengan

tujuan yang diinginkan.

4. Inklusif

ISO 31000 mempunyai prinsip inklusif yang mendorong keterlibatan stakeholder dalam

manajemen risiko. Kehadiran stakeholder memberikan manfaat berkaitan dengan

pengetahuan, persepsi, serta pandangan mereka yang kemudian berdampak positif pada

peningkatan awareness serta manajemen risiko.

13
5. Dinamis

Risiko dapat muncul kapan saja, dan sejalan dengan perubahan pada konteks yang bersifat

eksternal ataupun internal perusahaan. Oleh karena itu, ISO 31000 adalah sistem manajemen

risiko yang dapat mengantisipasi, mendeteksi, merespons terhadap perubahan yang terjadi

dalam organisasi secara tepat waktu. 

6. Informasi Terbaik yang Tersedia

Penerapan sistem manajemen risiko memerlukan masukan berupa informasi terdahulu, masa

kini, serta ekspektasi di masa mendatang. Penerapannya pun harus secara eksplisit

mempertimbangkan keterbatasan serta ketidakpastian dengan berlandaskan pada informasi

yang dimiliki. Oleh karena itu, informasi risiko harus tersedia dengan jelas, tepat waktu, serta

bisa diakses oleh para stakeholder terkait.

7. Faktor SDM dan Budaya

Perilaku SDM serta budaya yang berlaku dalam sebuah organisasi memiliki pengaruh yang

sangat signifikan dalam upaya manajemen risiko. Bahkan, keberadaannya berpengaruh pada

setiap tingkat serta tahapan proses.

8. Upaya Berkembang yang Berkelanjutan

Prinsip yang terakhir adalah adanya upaya untuk terus melakukan pengembangan pada sistem

manajemen risiko. Peningkatan tersebut sifatnya berkelanjutan dengan berdasarkan pada

pengalaman serta proses pembelajaran.

9. BAGAIMANA CARA MENGELOLA RISIKO

Kelompok kerja ISO yang mengembangkan standar manajemen risiko ISO 31000 yang

dipublikasikan sebagai standar pada 2009. Risiko menjadi bagian yang tetap ada dalam setiap

aktivitas. Dan dapat dikatakan bahwa krisis keuangan global dihasilkan dari kegagalan para

14
dewan komisaris dan manajemen eksekutif untuk mengelola risiko secara efektif. ISO

3100 diharapkan dapat membantu industri, perdagangan baik yang bersifat umum maupun

khusus untuk dapat bangkit dari krisis tersebut dengan percaya diri.

Risiko tentu saja dapat muncul dari berbagai macam sumber, ketidakpastian pasar keuangan,

ancaman dari kegagalan proyek (selama desain, pengembangan, atau produksi), kewajiban

hukum, risiko kredit, kecelakaan, ataupun bencana alam. Risiko-risiko tersebut tentu saja

juga dapat memakan korban dengan jumlah besar dari sisi keuangan. Lihatlah pada kerusakan

dan kehilangan nyawa yang disebabkan oleh badai Irma di Caribbean dan banjir dahsyat di

India dan Bangladesh.

10. MENGUBAH RISIKO MENJADI PELUANG

Pelajaran mengenai risiko dipelajari dengan cara yang berat. Tapi dari pelajaran tersebut

disadari bahwa risiko dapat diubah menjadi peluang. Di Jepang contohnya, ancaman gempa

bumi dan topan yang datang terus menerus telah membawa mereka pada pengembangan

salah satu sistem manajemen darurat tercanggih di dunia. Pengembangan tersebut kemudian

dimanfaatkan untuk tujuan pertahanan rudal. Pihak pemerintahan mereka juga sekarang

mampu mengirim pesan kepada semua ponsel di negara tersebut serta menginterupsi siaran

televisi dan broadcast radio.

Untuk mencapai tantangan yang beragam ini, organisasi besar dan kecil di seluruh dunia telah

menyadari betapa pentingnya mengintegrasikan manajemen risiko pada strategi bisnis

mereka. Sesuai hal ini, cakupan umum pada ISO 31000 sebagai standar pertama pada

keluarga manajemen risiko tidak dikembangkan untuk kelompok industri tertentu saja, tapi

15
ditujukan untuk menyediakan panduan dan struktur penerapan terbaik pada semua jenis

operasi yang membutuhkan manajemen risiko.

16

Anda mungkin juga menyukai