Anda di halaman 1dari 3

Resume :

Definisi Resiko:
 Risiko muncul dari KETIDAKPASTIAN dari sebuah SASARAN
 Risiko adalah peristiwa yang dapat (kemungkinan) terjadi, dan menyebabkan Sasaran tidak
tercapai
 Risiko bukan negasi (kebalikan) dari Sasaran
 Satu risiko bisa multi penyebab dan multi dampak
 Pemilik Risiko (Risk Owner) adalah pejabat atau individu atau kelompok individu tertentu
yang diberikan tugas dan atau kewenangan tertentu oleh
Manajemen Risiko Terintegrasi diterapkan pada:
a. proses pengambilan keputusan;
b. proses perencanaan dan pencapaian sasaran strategis dan operasional;
c. penerapan sistem manajemen;
d. aspek kepatuhan;
e. segenap proses bisnis, termasuk di dalamnya proses pelaporan dalam rangka continuous
improvement; dan
f. proses penyusunan kebijakan/regulasi.
Tujuan manajemen risiko adalah untuk menciptakan dan melindungi nilai. Tujuan manajemen
risiko meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian sasaran.
Prinsip memberikan panduan terhadap karakteristik manajemen risiko yang efektif dan efisien.
Prinsip adalah fondasi pengelolaan risiko dan hendaknya dipertimbangkan saat menyiapkan
kerangka kerja dan proses manajemen risiko. Prinsip manajemen resiko diantaranya Integritas,
Terintegrasi, Terstruktur dan Komprehensif, Disesuaikan, Inklusif, Dinamis, Informasi terbaik yang
tersedia, Rahasia, Faktor Manusia dan Budaya, dan Perbaikan berkelanjutan.
Mendesain/merencanakan kerangka kerja manajemen risiko mencakup:
 Memahami organisasi dan konteksnya
 Menegaskan komitmen manajemen risiko
 Mengesahkan peran, wewenang, tanggung jawab, dan akuntabilitas mengalokasikan
sumberdaya
 Mengalokasikan sumber daya
 Membangun komunikasi dan konsultasi
Terdapat beberapa tujuan dari dilakukannya komunikasi dan konsultasi dalam proses manajemen
risiko, antara lain:
1. Membantu Pemangku Kepentingan dalam memahami Risiko sebagai hal yang mendasari
pengambilan keputusan dan alasan mengapa tindakan-tindakan tertentu dilakukan.
2. Mendapatkan secara bersamaan bidang keahlian yang berbeda bagi setiap tahap proses
Manajemen Risiko
3. Memastikan perbedaan pandangan terakomodasi secara tepat pada saat menetapkan kriteria
Risiko dan saat mengevaluasi Risiko.
4. Menyediakan informasi yang mencukupi untuk memfasilitasi pengawasan dan pengambilan
keputusan.
5. Membangun rasa terlibat dan memiliki di antara para pihak yang terdampak oleh Risiko.
Manajemen Risiko Terintegrasi (MRT) adalah Manajemen Risiko yang dijalankan oleh Dewan
Komisaris dan Direksi, manajemen, dan personel lainnya, diaplikasikan dalam penyusunan strategi,
diterapkan di seluruh perusahaan, dirancang untuk mengidentifikasi kejadian yang berpotensi
mempengaruhi perusahaan, dan mengelola Risiko tersebut agar tetap berada dalam Selera Risiko
perusahaan, demi memberikan jaminan yang masuk akal (reasonable assurance) atas pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
9 Langkah Proses Penyusunan KAJIAN Risiko
Langkah 1 : Tentukan Sasaran, Konteks dan Ruang Lingkup
Langkah 2 : Identifikasi peristiwa risiko, penyebab dan dampak
Langkah 3 : Pengukuran Risiko Inheren
Langkah 4 : Identifikasi pengendalian risiko berikut efektivitasnya
Langkah 5 : Pengukuran Risiko Residu
Langkah 6 : Evaluasi risiko dan prioritas risiko
Langkah 7 : Menyusun rencana perlakuan risiko/mitigasi
Langkah 8 : Menyusun rencana pemantauan risiko
Langkah 9 : Menetapkan Key Risk Indicator (KRI)

Anda mungkin juga menyukai