Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN RISIKO

DASAR

B.2.321.19.004.3.19R0.IC/
B.2.321.20.004.3.20R0.DL
LINGKUP BAHASAN / MATA AJAR

1. LATAR BELAKANG DAN FAKTOR PENDORONG


2. PENGANTAR MANAJEMEN RISIKO
3. PRINSIP - PRINSIP MANAJEMEN RISIKO
4. KERANGKA KERJA DALAM MANAJEMEN
RISIKO
5. PROSES MANAJEMEN RISIKO
6. PRAKTEK PENYUSUNAN KAJIAN RISIKO

www.pln.co.id |
KERANGKA KERJA
DALAM MANAJEMEN
RISIKO
04
Kerangka Kerja Manajemen Risiko

“Suksesnya manajemen risiko akan


tergantung pada efektivitas kerangka kerja
manajemen risiko yang menyediakan dasar
dan pengaturan yang akan melekat pada
keseluruhan organisasi pada semua
tingkatan.”
- ISO 31000:2018

www.pln.co.id |
Kerangka Manajemen Risiko PLN

Pengelolaan Manajemen Risiko adalah


Adaptasi terhadap
tanggung jawab pemimpin risiko: Direksi,
perubahan dan perbaikan
Dewan Komisaris dan Pimpinan Unit
terhadap kesenjangan

Evaluasi rencana vs aktual Risiko harus diintegrasikan ke seluruh struktur


dan evaluasi efektifitas dan kegiatan organisasi
kerangka kerja MR
Perancangan kerangka kerja meliputi:
1. Memahami organisasi dan konteksnya
2. Artikulasi penerapan Manajemen
Menyusun penerapan Risiko
berdasarkan rencana jangka 3. Penetapan peran dalam organisasi,
panjang, metoda dan teknik kewenangan, tanggung jawab, dan
serta pengintegrasian ke akuntabilitas
seluruh proses bisnis 4. Alokasi sumber daya
5. Membangun metoda komunikasi dan
konsultasi

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
1. Kepemimpinan dan Komitmen
Pemimpin risiko harus memastikan bahwa manajemen risiko telah terintegrasi ke
dalam seluruh kegiatan organisasi dan harus menunjuk kepemimpinan dan
komitmennya, antara lain dengan:
• Menyesuaikan dan menerapkan semua komponen dari kerangka kerja manajemen
risiko
• Membuat pernyataan atau kebijakan untuk membangun manajemen risiko
• Mengalokasikan sumberdaya untuk mengelola risiko
• Menetapkan tugas, wewenang dan pertanggungjawaban sesuai dengan level
organisasi.

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
2. Integrasi
 Integrasi manajemen risiko bergantung pada pemahaman struktur dan konteks organisasi.
 Struktur dapat berbeda tergantung pada tujuan, sasaran dan kompleksitas organisasi.
 Risiko dikelola di setiap bagian struktur organisasi.
 Setiap orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab dalam mengelola risiko.
 Struktur manajemen menerjemahkan aturan tata kelola ke dalam strategi dan sasaran yang
diperlukan untuk mencapai level kinerja yang berkelanjutan sesuai yang diinginkan.
 Penentuan akuntabilitas manajemen risiko dan peran pengawasan dalam organisasi menjadi bagian
integral dari tata kelola organisasi.
 Manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan organisasi, tata kelola,
kepemimpinan & komitmen, strategi, tujuan dan pengoperasiannya.

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko

3. Perancangan Kerangka Kerja


Langkah yang diperlukan dalam melakukan desain manajemen risiko
antara lain:
 Memahami organisasi dan konteksnya
 Mengartikulasikan komitmen manajemen risiko
 Mengesahkan peran, wewenang, tanggung jawab, dan
akuntabilitas mengalokasikan sumberdaya
 Membangun komunikasi dan konsultasi

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
4. Implementasi
Organisasi mengimplementasikan kerangka kerja manajemen risiko dengan cara:
 Mengembangkan rencana yang sesuai termasuk waktu dan sumberdaya
 Mengidentifikasi dimana, kapan dan bagaimana jenis keputusan yang berbeda di
dalam organisasi, dan oleh siapa
 Memodifikasi proses pembuatan keputusan bila diperlukan
 Menjamin pengaturan organisasi dalam manajemen risiko dimengerti dengan jelas
dan praktis

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko

5. Evaluasi
Untuk mengevaluasi efektivitas kerangka kerja manajemen risiko,
organisasi harus :
 Mengukur kinerja manajemen risiko secara periodik
dibandingkan dengan tujuan, rencana penerapan, indikator, dan
perilaku yang diharapkan
 Menetapkan kesesuaian capaian dengan tujuan organisasi

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko

6. Perbaikan
 Organisasi harus secara terus-menerus memantau dan menyesuaikan
kerangka kerja manajemen risiko menghadapi perubahan internal dan
eksternal
 Organisasi harus terus-menerus melakukan perbaikan untuk kesesuaian,
kecukupan, dan efektivitas kerangka kerja manajemen risiko dan cara
mengintegrasikan manajemen risiko
 Bila teridentifikasi peluang untuk perbaikan, organisasi harus
mengembangkan rencana dan tugas yang akuntabel untuk
diimplementasikan

www.pln.co.id |
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai