Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN RISIKO LANJUTAN

Kerangka Kerja
Manajemen Risiko
PT PLN (Persero)

Tahun 2019 Rev.01


Kerangka Kerja Manajemen Risiko

“Suksesnya manajemen risiko akan


tergantung pada efektivitas kerangka kerja
manajemen risiko yang menyediakan dasar
dan pengaturan yang akan melekat pada
keseluruhan organisasi pada semua
tingkatan.”
- ISO 31000:2018

www.pln.co.id |
Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Kerangka kerja manajemen risiko bertujuan membantu organisasi


mengintegrasikan manajemen risiko dalam aktivitas dan fungsi yang
signifikan. Efektivitas manajemen risiko tergantung integrasinya pada
tata kelola organisasi termasuk pengambilan keputusan. Hal ini
membutuhkan dukungan stakeholders terutama top manajemen.
Organisasi harus mengevaluasi pelaksanaan dan proses manajemen risiko
yang ada pada saat ini, mengevaluasi gaps dan menangani gaps tersebut
ke dalam kerangka kerja.

www.pln.co.id |
Kerangka Manajemen Risiko PLN

Pengelolaan Manajemen Risiko adalah


Adaptasi terhadap
tanggung jawab pemimpin risiko: Direksi,
perubahan dan perbaikan
Dewan Komisaris dan Pimpinan Unit
terhadap kesenjangan

Evaluasi rencana vs aktual Risiko harus diintegrasikan ke seluruh struktur


dan evaluasi efektifitas dan kegiatan organisasi
kerangka kerja MR
Perancangan kerangka kerja meliputi:
1. Memahami organisasi dan konteksnya
2. Artikulasi penerapan Manajemen
Menyusun penerapan Risiko
berdasarkan rencana jangka 3. Penetapan peran dalam organisasi,
panjang, metoda dan teknik kewenangan, tanggung jawab, dan
serta pengintegrasian ke akuntabilitas
seluruh proses bisnis 4. Alokasi sumber daya
5. Membangun metoda komunikasi dan
konsultasi

www.pln.co.id |
1) Kepemimpinan dan Komitmen

Contoh:
Pemimpin risiko harus memastikan bahwa
manajemen risiko telah terintegrasi ke dalam
seluruh kegiatan organisasi dan harus
menunjuk kepemimpinan dan komitmennya, Pembuatan kebijakan (SK / SE GM) terkait
antara lain dengan: pengelolaan risiko unit yg mencakup:
• Menyesuaikan dan menerapkan semua
komponen dari kerangka kerja manajemen • Batasan tugas dan wewenang risk owner dan
risiko
risk officer
• Membuat pernyataan atau kebijakan untuk
membangun manajemen risiko • Penetapan risk limit perusahaan
• Mengalokasikan sumberdaya untuk
mengelola risiko • Pendeskripsian kriteria kemungkinan dan
• Menetapkan tugas, wewenang dan dampak unit
pertanggungjawaban sesuai dengan level
organisasi • Program kederisasi tim Manajemen risiko

www.pln.co.id |
2) Integrasi

Contoh:
• Integrasi manajemen risiko bergantung pada pemahaman struktur
dan konteks organisasi. Manajemen risiko terintegrasi ke
• Struktur dapat berbeda tergantung pada tujuan, sasaran dan dalam proses perencanaan dan
kompleksitas organisasi. perancangan anggaran berbasis
• Risiko dikelola di setiap bagian struktur organisasi. risiko.
• Setiap orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab dalam
mengelola risiko.
• Struktur manajemen menerjemahkan aturan tata kelola ke dalam
strategi dan sasaran yang diperlukan untuk mencapai level kinerja
yang berkelanjutan sesuai yang diinginkan.
• Penentuan akuntabilitas manajemen risiko dan peran pengawasan
dalam organisasi menjadi bagian integral dari tata kelola
organisasi.
• Manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
tujuan organisasi, tata kelola, kepemimpinan & komitmen, strategi,
tujuan dan pengoperasiannya.

www.pln.co.id |
3) Perancangan Kerangka Kerja

Contoh:
Langkah yang diperlukan dalam
melakukan desain manajemen risiko
antara lain: Seorang pemimpin unit menginisiasi penetapan
• Memahami organisasi dan konteksnya RJP dan RKAP berbasis risiko dalam perencanaan
• Mengartikulasikan komitmen jangka panjang dan jangka pendeknya
manajemen risiko
• Mengesahkan peran, wewenang,
tanggung jawab, dan akuntabilitas
mengalokasikan sumberdaya
• Membangun komunikasi dan
konsultasi

www.pln.co.id |
4) Implementasi
Organisasi mengimplementasikan kerangka
kerja manajemen risiko dengan cara:
Contoh:
• Mengembangkan rencana yang sesuai
termasuk waktu dan sumberdaya Penetapan workplan/timeline program RKAP
• Mengidentifikasi dimana, kapan dan
bagaimana jenis keputusan yang berbeda
berdasarkan kegiatan mitigasi dari hasil proses
di dalam organisasi, dan oleh siapa assesmen risiko perusahaan
• Memodifikasi proses pembuatan
keputusan bila diperlukan
• Menjamin pengaturan organisasi dalam
manajemen risiko dimengerti dengan
jelas dan praktis

www.pln.co.id |
5) Evaluasi

Contoh:
Untuk mengevaluasi efektivitas
kerangka kerja manajemen risiko, 1. Evaluasi pertumbuhan pelanggan
organisasi harus :
• Mengukur kinerja manajemen 2. Evaluasi peningkatan penjualan kWh
risiko secara periodik 3. Evaluasi penurunan BPP
dibandingkan dengan tujuan,
rencana penerapan, indikator, 4. Evaluasi penyelesaian proyek
dan perilaku yang diharapkan
5. Evaluasi kehandalan sistem
• Menetapkan kesesuaian capaian
dengan tujuan organisasi

www.pln.co.id |
6) Perbaikan
• Organisasi harus secara terus-menerus Contoh:
memantau dan menyesuaikan kerangka
kerja manajemen risiko menghadapi
perubahan internal dan eksternal Pemanfaatan PLN mobile yang tadinya hanya
• Organisasi harus terus-menerus
diperuntukan untuk meningkatkan pelayanan
melakukan perbaikan untuk pelanggan dapat dikembangkan / diimprove dengan
kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas
kerangka kerja manajemen risiko dan
fungsi untuk meng-collect database pelanggan
cara mengintegrasikan manajemen untuk kepentingan:
risiko
• Bila teridentifikasi peluang untuk
• Taging lokasi pelanggan
perbaikan, organisasi harus •
mengembangkan rencana dan tugas
Potensi tunggakan pelanggan
yang akuntabel untuk
diimplementasikan
• Potensi piutang ragu-ragu pelanggan
• Penawaran benefit / program2 khusus untuk
pelanggan tertentu
www.pln.co.id |
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai