Anda di halaman 1dari 15

GRAND DESAIN

Penerapan Manajemen Resiko

Titik Djumiarti S.Sos., M.Si


Manajemen Resiko
Setiap organisasi selalu menghadapi berbagai macam faktor baik internal maupun
eksternal yang mempengarhui ketidakpastian dalam pencapaian tujuan yang
dinamakan risiko. Organisasi harus mengelola risiko yang mungkin akan dihadapinya
secara logis, sistematis, terstruktur, dan terdokumentasi dengan baik

Tujuan Penerapan Manajemen Resiko


meningkatkan kemungkinan mendorong memberikan dasar meningkatkan efektivitas meningkatkan
pencapaian sasaran manajemen yang yang kuat dalam alokasi dan efisiensi kepatuhan kepada
organisasi dan peningkatan proaktif dan antisipatif pengambilan penggunaan sumber regulasi
kinerja keputusan dan daya
perencanaan organisasi

mendorong manajemen meningkatkan meningkatkan


yang proaktif dan kepercayaan para ketahanan organisasi
antisipatif pemangku kepentingan
Prinsip Kerangka Kerja dan Prinsip Manajemen Resiko

Sumber: ISO 31000:2018


Prinsip – Prinsip Manajemen Resiko
Terintegrasi Dinamis
Manajemen risiko merupakan aktivitas-aktivitas terintegrasi Manajemen risiko mengantisipasi, mendeteksi, menerima dan
dari bagian-bagian suatu organisasi. merespon perubahan dan kejadian dengan tepat dan
sesuai waktu.
Terstruktur dan komprehensif Informasi tersedia yang terbaik
Suatu pendekatan terstruktur dan komprehensif pada Manajemen risiko secara eksplisit menangani keterbatasan
manajemen risiko akan memberikan kontribusi pada hasil dan ketidakpastian yang berhubungan dengan informasi dan
yang konsisten dan dapat dibandingkan. ekspektasi. Informasi seharusnya segera, jelas dan tersedia
bagi stakerholders yang relevan.
Customized Faktor manusiawi dan kultur
Kerangka dan proses manajemen risiko disesuaikan Perilaku manusia dan kultur secara signifikan mempengaruhji
dengan konteks organisasi baik internal maupun eksternal seluruh aspek manajemen risiko baik setiap level maupun
sesuai tujuan organisasi. tahapan.
Inklusif Continual improvement
Menyesuaikan dan melibatkan stakeholders sesuai dengan Manajemen risiko selalu melakukan perbaikan secara
pengetahuan, pandangan dan persespsinya. Hal ini akan berkelanjutan melalui pembelajaran dan pengalaman.
menghasilkan kesadaran dan terinformasikannya
manajemen risiko.
Kerangka Kerja
Kepemimpinan dan komitmen
Desain
Integrasi
seluruh aktivitas organisasi dan Langkah yang diperlukan
Integrasi manajemen
menunjukkan kepemimpinan dalam menalkukan desain
risiko bergantung pada
dan komitmen manajemen risiko antara
pemahaman struktur dan
dengan: lain:
konteks organisasi.
• Membangun dan 1. Memahami organisasi
Struktur bisa berbeda
menerapkan semua dan konteksinya
tergantung pada tujuan,
komponen kerangka kerja 2. mengartikulasikan
sasaran dan
manajemen risiko; komitmen manajemen
kompleksitas
• Membuat pernyataan atau risiko
organisasi. Risiko dikelola
kebijakan untuk membangun 3. Mengesahkan peran,
di setiap bagian struktur
manajemen risiko; wewenang, tanggung
organisasi. Setiap orang
• Mengalokasikan sumberdaya jawab, dan akuntabilitas
dalam organisasi memiliki
untuk mengelola risiko; 4. mengalokasikan
tanggung jawab dalam
• Menetapkan tugas, sumberdaya
mengelola risiko. Modern
wewenang dan 5. membangun komunikasi
PowerPoint
pertanggungjawaban sesuai dan konsultasi
dengan level organisasi.
Lanjutan…
Implementasi
Evaluasi Perbaikan

Organisasi Untuk mengevaluasi • Organisasi harus secara terus-


mengimplementasikan kerangka efektivitas kerangka kerja menerus memantau dan
kerja manajemen risiko dengan manajemen risiko, menyesuaikan kerangka kerja
cara: organisasi harus: manajemen risiko menghadapi
• mengembangkan rencana • mengukur kinerja perubahan internal dan eksternal.
yang sesuai termasuk waktu manajemen risiko • Organisasi harus terus-menerus
dan sumberdaya; secara periodik melakukan perbaikan untuk
• mengidentifikasi dimana, dibandingkan dengan kesesuaian, kecukupan, dan
kapan dan bagaimana jenis tujuan, rencana efektivitas kerangka kerja manajemen
keputusan yang berbeda peneraapan, indikator, risiko dan cara mengintegrasikan
didalam organisasi, dan oleh dan perilaku yang manajemen risiko;
siapa; diharapkan; • Bila teridentifikasi peluang untuk
• memodifikasi proses • menetapkan perbaikan, organisasi harus
pembuatan keputusan bila kesesuaian capaian mengembangkan rencana dan tugas
diperlukan; dengan tujuan yang akuntabel untuk
• menjamin pengaturan organisasi. diimplementasikan.
organisasi dalam manajemen
risiko dimengerti dengan jelas
dan praktis.
Proses Manajemen Resiko
A. Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi membantu stakeholders yang relevan dalam memahami risiko, sebagai dasar
dalam membuat keputusan dan alasan dilakukannya suatu aksi yang diperlukan.

Komunikasi akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman


risiko, sementara konsultasi mencakup umpan balik (feedback) dan informasi yang
diperoleh untuk mendukung dalam pengambilan keputusan

Koordinasi harus memfasiltasi secara faktual, tepat waktu, relevan, akurat, dan dapat dimengerti.
Pertukaran informasi harus memperhatikan kerahasiaan dan integritas informasi,
termasuk hak cipta individu. Bentuk komunikasi dan konsultasi antara lain:
a. Rapat berkala;
b. Rapat insidential;
c. Focused Group Discussion; dan
d. Forum pengelola Risiko.
B. Penetapan Konteks
Tahapan penetapan konteks meliputi :
a. Menentukan ruang lingkup dan periode penerapan
Manajemen Risiko
b. Menetapkan sasaran organisasi
c. Menetapkan struktur Unit Pemilik Risiko (UPR)
d. Mengidentifikasi stakeholder
e. Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang terkait
f. Menetapkan Kategori Risiko
g. Menetapkan Kriteria Risiko
h. Menetapkan Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko
i. Menetapkan Selera Risiko
Kategori Risiko
Matriks Analisis Risiko Dan Level Resiko
Matriks Analisisi Risiko
Level Risiko
Selera Resiko
C. Penilaian Risiko
1. Identifikasi Risiko
a. Identifikasi Risiko dan rencana penanganan Risiko
b. Identifikasi Risiko berdasarkan sasaran
c. Identifikasi Risiko berdasarkan input dari konsep profil Risiko
2. Analisis Risiko
d. Tahapan analisis risiko meliputi :
1) Mengiventarisasi sistem pengendalian internal yang telah dilaksanakan.
2) Mengestimasi level kemungkinan Risiko
3) Mengestimasi level dampak Risiko
4) Menentukan besaran Risiko dan Level Risiko
5) Menyusun peta Risiko
b. Tahapan analisis Risiko dituangkan pada Formulir Profil dan Peta Risiko.
3. Evaluasi Risiko
Tahapan evaluasi Risiko meliputi:
6) Menyusun prioritas Risiko berdasarkan besaran Risiko
7) Menentukan Risiko Utama
E. Pemantauan dan Revieu
1. Bentuk pemantauan dan reviu
a. Pemantauan berkelanjutan
(on-going monitoring)
b. Pemantauan berkala
c. Reviu
d. Audit Manajemen Risiko
2. Dokumen Manajemen Risiko
e. Piagam Manajemen Risiko
f. Laporan Manajemen Risiko
g. Mekanisme penyampaian
dokumen Manajemen
Risiko
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai