Koordinasi harus memfasiltasi secara faktual, tepat waktu, relevan, akurat, dan dapat dimengerti.
Pertukaran informasi harus memperhatikan kerahasiaan dan integritas informasi,
termasuk hak cipta individu. Bentuk komunikasi dan konsultasi antara lain:
a. Rapat berkala;
b. Rapat insidential;
c. Focused Group Discussion; dan
d. Forum pengelola Risiko.
B. Penetapan Konteks
Tahapan penetapan konteks meliputi :
a. Menentukan ruang lingkup dan periode penerapan
Manajemen Risiko
b. Menetapkan sasaran organisasi
c. Menetapkan struktur Unit Pemilik Risiko (UPR)
d. Mengidentifikasi stakeholder
e. Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang terkait
f. Menetapkan Kategori Risiko
g. Menetapkan Kriteria Risiko
h. Menetapkan Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko
i. Menetapkan Selera Risiko
Kategori Risiko
Matriks Analisis Risiko Dan Level Resiko
Matriks Analisisi Risiko
Level Risiko
Selera Resiko
C. Penilaian Risiko
1. Identifikasi Risiko
a. Identifikasi Risiko dan rencana penanganan Risiko
b. Identifikasi Risiko berdasarkan sasaran
c. Identifikasi Risiko berdasarkan input dari konsep profil Risiko
2. Analisis Risiko
d. Tahapan analisis risiko meliputi :
1) Mengiventarisasi sistem pengendalian internal yang telah dilaksanakan.
2) Mengestimasi level kemungkinan Risiko
3) Mengestimasi level dampak Risiko
4) Menentukan besaran Risiko dan Level Risiko
5) Menyusun peta Risiko
b. Tahapan analisis Risiko dituangkan pada Formulir Profil dan Peta Risiko.
3. Evaluasi Risiko
Tahapan evaluasi Risiko meliputi:
6) Menyusun prioritas Risiko berdasarkan besaran Risiko
7) Menentukan Risiko Utama
E. Pemantauan dan Revieu
1. Bentuk pemantauan dan reviu
a. Pemantauan berkelanjutan
(on-going monitoring)
b. Pemantauan berkala
c. Reviu
d. Audit Manajemen Risiko
2. Dokumen Manajemen Risiko
e. Piagam Manajemen Risiko
f. Laporan Manajemen Risiko
g. Mekanisme penyampaian
dokumen Manajemen
Risiko
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation