Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN RISKO

PERUSAHAAN
RISIKO

Adalah ketidakpastian yang berdampak pada


sasaran (ISO 31000)
1. Sasaran
Sasaran merupakan jangkar atau pusat dari definisi Risiko, harus baik dan jelas
yaitu SMART
a. Specific (Jelas tidak menimbulkan interpretasi yang jamak)
b. Measurable (terukur yang dinyatakan dalam ukuran yang jelas)
c. Achievable (Dapat dicapai, langkah-langkah untuk mencapainya terurai
jelas/action oriented)
d. Relevant (Sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya, selaras dan menjadi
bagian dari sasaran yang lebih tinggi)
d. Time bound (Batasan waktu kapan harus dicapai)

2. Ketidakpastian
Kurangnya informasi mengenai suatu peristiwa, seberapa besar tingkat
kemungkinan terjadinya (likelihold) dan berapa besar dampaknya (effect) pada
sasaran

3. Dampak
Penyimpangan dari sasaran yang diharapkan (positif atau negatif). Dampak juga
dapat timbul sebagai akibat dari suatu tindakan atau penangan suatu peluang
atau acaman.
Risiko dan Masalah

Keterangan Risiko Masalah


Persitiwa Belum terjadi Sudah terjadi
Dampak pada sasaran Negatif atau positif Negatif (menimbulkan
bencana)
Cara penanganan Melalui manajemen Segera
risiko (mitigasi risiko dan
dampak)

Velositas Risiko dan Persistensi Risiko


Velositas risiko memberikan indikasi seberapa cepat waktu
dari mulai suatu risiko hingga dampaknya mulai terasa bagi
pencapaian sasaran
Presistensi risiko merujuk pada karakteristik risiko dengan
velositas rendah namun dampak akhirnya bersifat bencana
Manajemen Risiko
TUJUAN
1. Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
2. Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang
konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan
fungsi-fungsi dalam perusahaan.
3. Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi
risiko kerugian, menjadikan pengelolaan risiko sebagai
sumber keunggulan bersaing, dan keunggulan kinerja
perusahaan.
4. Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati
dalam menghadapi risiko perusahaan, sebagai upaya untuk
memaksimalkan nilai perusahaan.
5. Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman
mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko.
6. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan
informasi tingkat risiko yang dituangkan dalam peta risiko
(risk map) yang berguna bagi manajemen dalam
pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen
risiko secara terus menerus dan berkesinambungan.
Fungsi Manajemen Risiko

1. Fungsi menemukan potensi kerugian (Risk Diagnostic)


(proses analisis untuk menemukan risiko potensial)

2. Fungsi pengukuran kerugian (Risk Evaluation)


(proses mengukur frekuensi dan tingkat keparahan
risiko).

3. Fungsi penanggulangan kerugian (Risk handling)


(proses membuat keputusan untuk teknik
menanggulangi risiko yang terjadi).
Cakupan Penerapan Manajemen Risiko

Pengawasan aktif Dewan Komisaris, dan Direksi;

Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko;

Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan


pengendalian risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; dan

Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh.


Penerapan Manajemen
Risiko wajib disesuaikan
dengan tujuan,
kebijakan usaha,
ukuran, dan
kompleksitas usaha
serta kemampuan
Perusahaan.

.
KATAGORI RISIKO
Organisasi menghadapi banyak sekali paparan risiko baik yang
berasal dari internal maupun eksternal organisasi.
a. Katagori pendekatan risiko berdasarkan Anderson & Schroeder :
b. Pendekatan risiko berdasarkan Metode Duckert :
Merupakan pendekatan dengan menggunakan proses bisnis,
dengan pendekatan :
1. Risiko-risiko pada proses bisnis utama (core bisnis)
2. Risiko-risiko pada proses bisnis pendukung
3. Risiko-risiko pada proses bisnis penunjang
Masing-masing organisasi
harus merumuskan sendiri
katagori sesuai dengan
kebutuhan, selain itu apakah
ada tuntutan atau panduan
dari regulator terkait dengan
katagori resiko
CONTOH KATAGORI RISKO
Risiko
Kredit
Risiko Risiko
Investasi Pasar

Risiko Imbal Risiko


Hasil Likuiditas

Ref : PBI No
13/23/PBI/2011 Risiko
Risiko
Operasion
Kepatuhan
al

Risiko Risiko
Stratejik Hukum
Risiko
Reputasi
Risiko akibat kegagalan nasabah atau
Risiko pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank sesuai perjanjian yang
Kredit disepakati

Risiko pada posisi neraca dan rekening


administratif akibat perubahan harga pasar, Risiko
antara lain risiko berupa perubahan nilai dari
aset yang diperdagangkan atau disewakan Pasar
Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk
Risiko memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau
Likuiditas aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan
kondisi keuangan Bank
Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses
Risiko internal yang kurang memadai, kegagalan
Operasional proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
system, dan/atau adanya kejadian-kejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau Risiko


kelemahan aspek yuridis.
Hukum

Risiko Risiko akibat menurunnya tingkat


kepercayaan stakeholder yang bersumber
Reputasi dari persepsi negatif terhadap Bank.
Risiko
Stratejik
Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Risiko
Kepatuhan
Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku, serta Prinsip Syariah.
Risiko
Imbal Hasil
Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan
Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal
hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana, yang dapat
mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank

Risiko
Investasi
Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian usaha
nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil
berbasis profit and loss sharing
PROSES MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko adalah proses yang melibatkan identifikasi,


Pengukuran, Pemantauan, Pelaporan dan Pengendalian risiko untuk
memastikan bahwa :
- Keputusan pengambilan risiko sejalan dengan strategi dan tujuan
bisnis yang ditetapkan oleh Direksi.
- Hasil yang diharapkan seimbang dengan risiko yang diambil
- Keputusan pengambilan risiko yang nyata dan jelas
- Paparan risiko organisasi tetap dalam batas-batas yang ditetapkan
Direksi
- Individu yang mengambil atau mengelola risiko jelas memahaminya
- Modal yang cukup sebagai penyangga tersedia untuk mengambil
risiko
Secara sederhana proses manajemen risiko perusahaan terdiri dari beberapa langkah :
1. Memahami sasaran dan konteks risiko
Ketidakpastian timbul karena konteks atau lingkungan yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran
baik eksternal maupun internal mengalami perubahan
2. Identifikasi risiko
Proses mengidentifikasi ketidakpastian yang merupakan peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi
sepanjang proses pencapaian sasaran secara komprehensif, baik internal maupun eksternal dan
mempunyai konsekuensi terhadap sasaran
3. Analisis risiko
Memperkirakan tingkat mungkin terjadinya dan berapa besar dampaknya semua risiko yang telah
teridentifikasi, serta apakah terdapat pengendalian secara efektif.
4. Evaluasi risiko
Proses memilah mana risiko yang akan dilakukan perlakuan risiko dan mana yang tidak, kemudian
dilakukan skala prioritas
5. Perlakuan risiko
Sesuai urutan evaluasi dilakukan perlakuan risiko sesuai kebutuhannya.
Opsi perlakuan risiko :
- Menghindari risiko
- Menerima risiko
- Berbagi risiko
- Melakukan mitigasi risiko negatif (kemungkinan dan dampak)
- Melakukan eksploitasi risiko positif (kemungkinan dan dampaknya)
6. Pelaporan risiko
Pelaporan keseluruhan proses demi memastikan bahwa proses manajemen risiko berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
PENGELOLAAN RISIKO

RISIKO
merupakan Komisaris ?
tanggung jawab
siapa
Direksi ?
Pemimpin divisi ?

Pemimpin Unit bisnis?


Seluruh
STAKEHOLDER
Seluruh jajaran
pegawai
Seluruh unit kerja sesuai pada setiap jenjang
dengan risiko yang melekat jabatan sesuai
pada aktivitas fungsionalnya dengan tanggung
jawabnya
THREE LINES OF DEFENSE

2 3
1
Risk Kepatuhan
Risiko Seluruh unit
Manajemen & Internal
Kerja
Unit Audit

Mengelola Memeriksa
Membantu
risiko unit proses unit
unit kerja
kerjanya kerja dan
agar
mampu RM berjalan
mengelola sebagaiman
risiko a mestinya
ORGANISASI DAN FUNGSI
MANAJEMEN RISIKO

Komite
Manajemen
Risiko (non
struktural)

Manajemen
Risiko

Satuan
kerja
Manajemen
Risiko
(struktural)
PRIORITAS PENGENDALIAN RISIKO
3 2 1
Dampak Kerugian

moderat
Low Probality high Probality
Probality high
high impact high impact
impact

4 3 2
moderat
Low Probality high Probality
Probality
moderat impact moderat impact
moderat impact

5 4 3
moderat
Low Probality high Probality
Probality low
low impact low impact
impact

Frekuensi Kejadian
Sepuluh Prinsif Manajemen Risiko
1. Tidak ada imbal hasil tanpa risiko
- Imbalan hanya diperoleh pihak-pihak yang mengambil risiko
2. Berlakulah transparan
- Risiko harus sepenuhnya dipahami
3. Carilah pengalaman
- Risiko diukur dan dikelola oleh manusia, bukan oleh model matematika
4. Cari tahu apa yang anda tidak tahu
- Mempertanyakan asumsi yang dibuat
5. Komunikasikan
- Risiko harus dibicarakan secara terbuka
6. Diversifikasi-hindari konsentrasi
- Beberapa risiko akan menghasilkan imbal hasil lebih konsisten
7. Tampilkan disiplin
- Sebuah pendekatan yang konsisten dan ketat akan mengalahkan strategi yang terus berubah
8. Gunakan akal sehat
- Lebih baik menjadi hampir benar, daripada menjadi pasti salah
9. Imbal hasil hanya setengah dari formula
- Keputusan harus dibuat hanya setelah mempertimbangkan risiko dan imbal hasil dari berbagai
kemungkinan
10. Pengawasan harus bank-wide
- Risiko tidak dapat dikelola hanya dalam tempat-tempat tertentu
Latihan :
Identifikasi risiko dan Penangannanya
1. Gambarkan 3 kondisi/situasi saudara
pada saat ini?
2. Risiko apa yang mungkin terjadi?
3. Dampak atau kerugian apa yang muncul
bila risiko tersebut terjadi?
4. Langkah apa saja yang saudara lakukan
untuk mencegah kerugian?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai