Anda di halaman 1dari 53

Asset & Liabilities

Management (ALMA)
Mengapa Aset & Liability Penting?

 Bunga merupakan sumber utama pendapatan & biaya bagi


bank.

 Jika tingkat bunga mengalami fluktuasi, maka akan


berdampak terhadap nilai pendapatan bunga bersih, neraca
& nilai bersih (saham).

 Keputusan yang harus dibuat oleh bankir setiap hari:


1. Beli & jual sekuritas;
2. Penyaluran pinjaman khusus;
3. Pendanaan atas aktivitas2 investasi & pinjaman.
Mengapa Aset & Liability Penting?

 Dasar untuk membuat keputusan2 :


1. Pandangannya atas tingkat bunga—arah perubahan dalam
tingkat bunga di masa mendatang;
2. Komposisi atas aset2 & kewajiban2-nya;
3. Tingkat risiko yang akan diambil.

 Proses membuat keputusan tentang komposisi


aset2 & kewajiban2 & penilaian risiko disebut
manajemen aset dan Liabiliti (kewajiban)

 Sasaran: mengelola sumber & penggunaan


dana aktivitas2 on-balance sheet & off-balance
sheet dengan perhatian terhadap risiko tingkat
bunga & likuiditas.
Tujuan Asset & Liabilities Management

 Tujuan ALMA: mengontrol ukuran pendapatan


bunga bersih.

 Tujuan ini berkaitan dengan:


1. kesenjangan (gap) rupiah
2. kesenjangan (gap) durasi.

 Ada dua indikator gap ini:


1. NII = Pendapatan bunga – Beban bunga.
2. NIM = NII/ Aset2 yang menghasilkan keuntungan.
Asset & Liabilities Management

 Jika interest↑, biaya meminjam jangka pendek ↑,


tetapi bunga yang dihasilkan dari pinjaman berbunga
tetap tidak berubah.

 NII bergantung pada:


1. Tingkat bunga yang dihasilkan atas aset2 & dibayar
untuk dana,
2. Jumlah rupiah atas aset2 yang menghasilkan
pendapatan & kewajiban yang bervariasi, dan
3. Bauran pendapatan atas dana (tingkat bunga x
jumlah dana).
Asset & Liabilities Management :

 Pengelolaan neraca dalam perbankan dalam usaha untuk


mengoptimumkan struktur neraca bank sedemikian rupa
sehingga diperoleh laba yang maksimal dan sekaligus
membatasi resiko sekecil mungkin

 Proses planning, organizing, actuating dan controlling untuk


mendapatkan penetapan kebijaksanaan di bidang
pengelolaan : permodalan, pemupukan dana dan
penggunaan dana

 Neraca adalah catatan atau laporan atas kekayaan dan


kewajiban serta modal yang dimiliki oleh bank dalam jangka
waktu tertentu
Laporan Kuangan Bank

BANK as Financial Intermediary


Use of Fund Source of Fund

Cash Demand Deposit


BI current account
Earning Assets: Saving Deposit
Bank’s Deposit
Securities Time Deposit
Placement
LOAN
Fixed Asset
Equity
Use of Fund

Interest ? Cost of Fund


Matched ?
Maturity ? Liquidity

Sources of Fund

Asset and Liability the set of actions and procedures


designed to control the bank’s
Management risks and financial position
Struktur neraca bank (General Ledger)

AKTIVA (ASSETS) KEWAJIBAN


(LIABILITY)
Cash reserve Saving time deposits
current account
Securities and call money Securities and call money

Loan Income

Fixed assets Expense

Other assets Other capital


Contoh laporan rugi laba bank T

Pos-Pos Nominal
I. Pendapatan
1. Pendapatan operasional
a. Hasil bunga Rp. …………..
b. Provisi dan komisi Rp. …………..
c. Pendapatan lainnya Rp. …………..
2. Pendapatan Non Operasional Rp. …………..
Jumlah Rp. …………..
II. Biaya
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga Rp. …………..
b. Biaya tenaga kerja Rp. …………..
c. Biaya Penyusutan Rp. …………..
2. Biaya non operasional Rp. …………..
Jumlah Rp. …………..
III. Laba/Rugi sebelum Pajak Rp…… (I-II)
Resiko-resiko dalam ALMA

 Resiko di bidang kredit


 Resiko di bidang likuiditas
 Resiko di bidang tingkat suku
bunga
 Resiko di bidang nilai tukar valuta
asing
 Resiko di bidang kontinjen
ALTERNATIF DALAM
MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (1)

 Dua pendekatan pengelolaan risiko tingkat bunga:


1. penyesuaian on-balance sheet,
2. penyesuaian off-balance sheet,
3. kombinasi 1 & 2.
 Penyesuaian on-balance sheet melibatkan
perubahan portofolio aset & kewajiban dalam
kaitannya dengan perubahan cara dalam mana
profitabilitas bank atau jumlah rupiah aset2 &
kewajiban2nya berubah seiring tingkat bunga yang
berubah.
ALTERNATIF DALAM
MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (2)

 Contoh: manajemen dapat menyesuaikan


maturitas, penentuan harga kembali, &
jadual pembayaran atas aset2 &
kewajiban2-nya.

 Bank dapat mengubah posisi risiko tingkat


bunganya tanpa mengubah portofolio aset2
& kewajiban2nya dengan menggunakan
derivatif off-balance sheet, seperti swap &
futures tingkat bunga.
ALTERNATIF DALAM
MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (3)

 Kontrak swap tingkat bunga: suatu persetujuan


dalam mana suatu bank & pihak lain (mitra kerja)
mempertukarkan arus pembayaran tetapi bukan
jumlah pokoknya.

 Kontrak futures tingkat bunga: suatu persetujuan


antara dua pihak untuk mempertukarkan suatu
komoditas dengan harga yang ditetapkan pada
waktu yang dispesifikkan di masa mendatang.
Risiko Bank
Credit

Compliance Market

Strategic
Risk Liquidity
Types

Reputation Operational

Legal
Kerangka proses ALMA

 Ada penetapan kebijakan & strategi ALMA


 Ada tujuan/arah bg manajemen
 Ada pengumpulan data internal/eksternal
 Ada analisis menguji alternatif strategi
 Ada manajemen likuiditas
 Ada manajemen gap
 Ada manajemen valuta asing
 Ada manajemen pricing
Manajemen likuiditas

 Kemampuan manajemen bank dalam


menyediakan dana yang cukup utk memenuhi
semua kewajibannya maupun komitmen yg
telah dikeluarkan kepada nasabah

 Pengelolaan atas Reserve Requirement (RR)


atau Primary Reserve (PR) atau Giro Wajib
Minimum (GWM) sesuai ketentuan BI, dan
Secondary Reserve (SR)

 Resiko yg dapat timbul :


1. resiko pendanaan
2. resiko bunga
Alat ukur likuiditas bank

 Jangka pendek :
 statutory reserve requirement (giro wajib minimum): saldo
giro pada BI/ kewajiban kpd pihak ketiga pd periode 2 mg
seblmnya
 Basic surplus : aktiva lancar – pasiva lancar
 Jangka panjang :
 Rasio likuiditas : new purchased funds required/total
funding requirements
 Indeks likuiditas : Total weighted liabilities/total weighted
assets
 Loan to deposit ratio : pinjaman yg diberikan/dana
masyarakat
 Strategi manajemen likuiditas :
- skill manajer dan MIS yg dimiliki
PENGUKURAN SENSITIVITAS
TINGKAT BUNGA & KESENJANGAN RUPIAH (1)

 Tiga teknik yang berkaitan dengan risiko tingkat


bunga dapat diuji dengan: 1. kesenjangan
rupiah, 2. kesenjangan durasi, & 3. simulasi.
 Dalam analisis kesenjangan, semua aset2 &
kewajiban2 diklasifikasi dalam kelompok2—
sensitif tingkat bunga & nonsensitif tingkat
bunga—termasuk apakah pengembalian bunga
(aset) atau biaya bunga (kewajiban) bervariasi
dengan level umum tingkat bunga.
 Analisis kesenjangan mengklasifikasi aset atau
kewajiban menurut sensitivitas bunganya.
Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2

 Aset sensitif tingkat bunga (Rate Sensitive Asset


- RSA) atau kewajiban sensitivitas tingkat bunga
(Rate Sensitive Liability - RSL): aset2 &
kewajiban2 dengan mana pengembalian atau
biaya bunga bervariasi dengan perubahan
tingkat bunga pada beberapa horizon waktu
tertentu.

 Aset2 & kewajiban2 yang pengembalian &


biaya bunga tidak bervariasi dengan
pergerakan tingkat bunga pada horizon waktu
yang sama disebut non-sensitif tingkat bunga
(NRS).
Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2

 Dalam satu periode waktu mungkin tidak


sensitif dalam periode waktu yang lebih
pendek. Periode waktu ini disebut keranjang2
maturitas.

 Efek total dari perubahan dalam level tingkat


bunga umum atas pendapatan bunga bersih
bergantung pada efek atas pendapatan &
beban bunga.
Definisi Kesenjangan Rupiah (1)

 Kesenjangan rupiah (kesenjangan pendanaan/


maturitas): perbedaan antara jumlah rupiah
aset sensitif tingkat bunga (RSA) dan jumlah
kewajiban sensitif tingkat bunga (RSL).

 Kesenjangan (Rp) = RSA(Rp) – RSL(Rp).


 Rasio kesenjangan relatif = (Kesenjangan/ Aset
total).
 Rasio sensitivitas bunga = RSA/ RSL.
 Kesenjangan dapat +, -, atau 0, sehingga RGR
& ISR <, >, atau = 1.
Kesenjangan,
Tingkat Bunga & Profitabilitas (1)
Efek perubahan tingkat bunga pada
pendapatan bersih bank dengan posisi
kesenjangan (ΔNII):
 ΔNII = RSA(Δi) – RSL(Δi) = Kesenjangan (Δi).
 Bank dengan kesenjangan +, NII ↑ atau ↓ seiring
tingkat bunga ↑ atau ↓.
 Bank dengan kesenjangan -, NII ↑ atau ↓ seiring
tingkat bunga ↓ atau ↑.
 Bank dengan kesenjangan 0, NII tidak berubah
karena tingkat bunga berubah.
Kesenjangan Inkremental &
Kumulatif (1)
 Kesenjangan inkremental mengukur perbedaan
antara aset sensitif tingkat bunga & kewajiban
sensitif tingkat bunga setiap kelompok berakhirnya
horizon perencanaan.

 Kesenjangan kumulatif mengukur perbedaan


aset2 sensitif tingkat bunga & kewajiban2 sensitif
tingkat bunga pada berakhir periode yang lebih
diperluas.

 Kesenjangan kumulatif = jumlah kesenjangan


inkremental.
Analisis Kesenjangan: Contoh

 Analisis kesenjangan: sensitivitas bunga bank


dibagi dalam 5 kelompok atau “keranjang
maturitas”: 1. (1-30 hari), 2. (31-60 hari), 3. (61-90
hari), 4. (181-360 hari), dan 5. (>360 hari).

 Setiap aset & kewajiban bank kemudian


dialokasi pada satu (lebih) horizon waktu.

 Untuk beberapa item aset & kewajiban, jumlah


saldo yang beredar didistribusikan di antara
beberapa horizon waktu.
Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga
dengan Kesenjangan Rupiah (1)

 Tujuan prinsip manajemen aset/ kewajiban secara tradisional adalah


untuk mengontrol ukuran NII, yang dapat dicapai melalui manajemen
defensif atau agresif.

 Sasaran manajemen aset/kewajiban defensif: mengisolasi NII dari


perubahan2 dalam tingkat bunga, yaitu mencegah perubahan tingkat
bunga dari penurunan atau penaikan NII.
Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga
dengan Kesenjangan Rupiah (2)

 Manajemen aset/kewajiban agresif


memfokuskan pada kenaikan NII melalui
pengubahan portofolio lembaga.
 Kesuksesan manajemen aset/kewajiban
bergantung pada kemampuan untuk meramal
perubahan2 tingkat bunga mendatang.
 Tidak ada ramalan yang sempurna dengan
perhatian terhadap tingkat bunga. Namun,
strategi berisiko tinggi dikombinasikan dengan
ramalan yang tidak sempurna atas pergerakan
tingkat bunga dapat menghasilkan bencana.
Penyesuaian Neraca

 Bank2 komersial dapat menggunakan beberapa


instrumen keuangan pada neraca secara langsung
atau secara potensial pada neraca dalam
menyesuaikan aset & kewajibannya.

 Bank biasanya menggunakan instrumen pasar uang


untuk menyesuaikan portofolio aset & kewajibannya.

 Bank juga dapat memvariasi sensitivitas bunga atas


aset .

 Pada sisi kewajiban, bank dapat menerbitkan CDs


dalam ukuran & maturitas yang bervariasi atau
dapat meminjam di pasar sekuritas BI.
Berapa Banyak Risiko
Tingkat Bunga dapat Diterima (1)
 Pada manajemen risiko tingkat bunga defensif,
bank akan berusaha untuk menyusun aset2 &
kewajiban2nya dalam kaitannya untuk
menghilangkan risiko tingkat bunga.

 Pada manajemen risiko tingkat bunga agresif,


bank akan bertaruh atas pengharapan dari
perubahan2 tingkat bunga.

 Berapa bank mengikuti di antara dua titik


ekstrim ini, dengan mengambil beberapa tetapi
risiko tingkat bunga sangat dibatasi.
Berapa Banyak Risiko
Tingkat Bunga dapat Diterima (2)

Keputusan jumlah risiko dari tingkat bunga yang


tepat, manajemen bank harus
mempertimbangkan:
1. Profitabilitas bank yang tidak mengambil
bebe-rapa risiko tingkat bunga dapat tidak
mencukupi.
2. Kebijakan menghilangkan semua risiko
tingkat bunga pada neraca mungkin tidak
sesuai dengan keinginan para pelanggan
pinjaman bank.
3. Keahlian & preferensi manajemen risiko juga
signifikan.
Manajemen Agresif (1)

Dengan program manajemen risiko tingkat


bunga agresif, akan melibatkan dua langkah:
1. Arah tingkat bunga mendatang harus
diprediksi, dan
2. Penyesuaian harus dibuat dalam
sensitivitas bunga atas aset2 & kewajiban2
dalam kaitannya dengan mengambil
keuntungan atas perubahan2 tingkat
bunga yang diproyeksikan.
Manajemen Agresif (2)

 Jika E(i)↑, FI dengan kesenjangan + (RSA >


sensitif), ↑ pengembalian bunga > ↑ biayanya.

 FI yang E(i)↑, tetapi dengan kesenjangan ≠


positif akan membutuhkan untuk menyesuaikan
penyesuaian dalam portofolionya.

 FI yang E(i)↓ akan menghasilkan penyesuaian


dalam portofolio di bawah strategi manajemen
portofolio agresif.
Manajemen Defensif

 Strategi defensif berusaha untuk


mempertahankan jumlah rupiah atas RSA dalam
neraca dengan jumlah RSL selama periode
tertentu, sehingga kesenjangan rupiah akan
mendekati nol.

 Strategi defensif tidak perlu strategi pasif.

 Beberapa penyesuaian dalam portofolio aset &


kewajiban di bawah strategi defensif seringkali
perlu dalam kaitannya dengan
mempertahankan posisi kesenjangan nol.
Tiga Problema dengan Manajemen
Kesenjangan Rupiah
1. Horizon waktu: pemisahan aset2 & kewajiban2
FI dalam sensitif tingkat bunga & nonsensitif
tingkat bunga mensyaratkan kemantapan
harizon waktu atau perencanaan.

2. Korelasi dengan pasar: koefisien korelasi antara


pergerakan dalam tingkat bunga pasar &
dalam pendapatan & biaya untuk portofolio FI
adalah 1.

3. Fokus pada NII: analisis kesenjangan


memfokuskan pada NII daripada kemakmuran
pemegang saham.
MANAJEMEN GAP(MISMATCH)

 Upaya-upaya utk mengelola dan


mengendalikan kesenjangan (GAP) antara
aset dan liabilities pada suatu periode yg
sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah
dana, suku bunga, saat jatuh tempo.

 Upaya mengatasi perbedaan antara aset yg


sensitif thd bunga (Rate Sensitive Asset - RSA)
dan pasiva yg sensitif terhadap bunga (Rate
Sensitive Liabilities - RSL )
Pengaruh posisi GAP
dan NIM (Net Interest Margin)

Posisi GAP Kondisi suku Kondisi suku


bunga naik bunga turun
Positip NIM meningkat NIM menurun
(RSA>RSL)

Negatif NIM menurun NIM meningkat


(RSA<RSL)

Zero (RSA=RSL) NIM tetap NIM tetap


Strategi manajemen GAP

 Mengelola interest rate : Interest rate


management yaitu suatu kegiatan untuk
menata interest rate secara simultan antara
sisi aset maupun liabilities sehingga dapat
diperkecil dampak negatif perubahan suku
bunga, dengan memperhatikan :
 Jangka waktu,
 Repricing
 Interest rate dan
 Acceleration of change
ANALISIS KESENJANGAN DURASI (1)

 Durasi: waktu rata2 tertimbang (diukur dalam tahun)


terhadap semua arus kas yang diterima dari instrumen
keuangan.

 Kesenjangan durasi: perbedaan antara durasi aset2 &


kewajiban2 bank.

 Kesenjangan durasi: suatu ukuran sensitifitas tingkat bunga


yang membantu bagaimana perubahan dalam tingkat
bunga mempenga-ruhi nilai pasar aset2 & kewajiban2 bank,
& akhirnya nilai bersihnya (Nilai Wajar).
ANALISIS KESENJANGAN DURASI (2)

 NW = A - L.
 ΔNW = ΔA – ΔL.
 Dalam konteks analisis durasi, nilai bersih (nilai
ekuitas) ≠ nilai pasar saham yang beredar.
 Nilai Wajar adalah nilai teoritikal ekuitas bank,
dan merupakan satu indikator atas
kebangkrutannya.
Pengukuran Kesenjangan Durasi

 Efek perubahan tingkat bunga pada nilai


bersih dihubungkan dengan ukuran
kesenjangan durasi (DGAP), diukur sbb.:
 DGAP = Da – WDL
 Jika tingkat bunga naik, maka nilai NW akan
turun, dan sebaliknya.
 [ΔNW/ TA]  -DGAP [Δi/(1+i)].
 Rp ΔNW  -DGAP [Δi/(1+i)] x TA.
Manajemen Kesenjangan
Durasi Defensif & Agresif (1)
 Jika kesenjangan durasi + (durasi aset >
kewajiban), maka kenaikan (penurunan) dalam
tingkat bunga akan mengurangi (menaikkan)
nilai NW.

 Jika kesenjangan durasi – (durasi aset <


kewajiban), maka kenaikan (penurunan) tingkat
bunga menaikkan (menurunkan) nilai NW.

 Jika kesenjangan durasi nol, maka perubahan


dalam tingkat bunga tidak akan berpengaruh
terhadap nilai NW.
Manajemen Kesenjangan
Durasi Defensif & Agresif (2)

 Strategi manajemen risiko tingkat bunga


agresif akan mengubah kesenjangan durasi
dalam antisipasi atas perubahan2 dalam
tingkat bunga.

 Manajemen risiko tingkat bunga defensif


dalam konteks ini akan mempertahankan
durasi aset2 = durasi kewajiban2, sehingga
mempertahankan kesenjangan durasi nol.
Problema dengan
Manajemen Kesenjangan Durasi

1. Imunisasi atau isolasi nilai pasar ekuitas


terhadap perubahan2 tingkat bunga akan
efektif hanya jika tingkat bunga untuk
semua sekuritas berubah naik atau turun
secara sama jumlahnya.

2. Manajer aset/kewajiban harus setuju


dengan problema arah durasi.
SIMULASI & MANAJEMEN
ASET/KEWAJIBAN
 Model2 manajemen simulasi aset/kewajib-an
membuat kemungkinan untuk menge-valuasi
strategi2 neraca yang bervariasi di bawah
asumsi yang berbeda.

 Kebanyakan model simulasi mensyaratkan


asumsi tentang perubahan2 & level2 yang
diharapkan atas tingkat bunga & bentuk
kurve yield, strategi penentuan harga untuk
aset & kewajiban, dan pertumbuhan, jumlah
rupiah, & bauran aset2 & kewajiban2.
KORELASI DI ANTARA RISIKO

 Fokus manajemen aset/kewajiban adalah risiko


tingkat bunga.

 Jika risiko2 yang dihadapi bank (risiko tingkat


bunga, risiko kredit, dan dimensi risiko yang lain)
tidak berhubungan (tidak berkorelasi), maka
manajemen dapat mengonsentrasikan pada
satu tipe risiko.
 Kenyataannya, antara jenis risiko berhubungan,
khususnya jika bank komersial menggunakan
portofolio pinjamannya sebagai kendaraan
pokok untuk menyesuaikan eksposur risiko tingkat
bunganya.
Manajemen Valuta Asing

 Suatu kegiatan membeli atau menjual


mata uang suatu negara.
 Pasar valas adalah transaksi jual beli
melalui jaringan komunikasi antara bank,
brokers maupun dealer di seluruh dunia yg
dilakukan di ruangan (dealing room)
masing2 bank.
 Tindakannya :
 Pengendalian kesenjangan mata uang asing
 Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar
Instrumen Valas

 Transaksi SPOT : transaksi valas secara tunai di


mana penyerahan valutanya dilakukan 2 hr kj
setelah tgl transaksi dgn nilai tukar yg sdh
disepakati.

 Transaksi FORWARD : transaksi valas secara


berjangka di mana penyerahan valutanya
dilakukan pd suatu tgl tertentu di kemudian
hr.

 Transaksi SWAP : pertukaran dua valuta asing


yg berbeda melalui penjualan secara tunai &
pembelian kembali secara berjangka
Instrumen Pasar Uang

 Penempatan antar bank : penempatan dana


lebih pd bank lain yg memerlukan utk suatu
jangka wkt tertentu

 Pinjaman antar bank : meminjam dana pd


bank lain guna menutup kekurangan dana
valas

 Instrumen pasar uang : foreign exchange loan


& deposit, call & notice loan & deposit,
repo/reverse repos, bankers acceptance,
certificate of deposit, commercial paper,
treasury bills

 Securities
Resiko Kegiatan Valas

 Resiko mata uang : bila bank dlm posisi


long/overbought dlm suatu mata uang & nilai
tukarnya turun (mengalami depresiasi), maka
bank akan menanggung rugi

 Resiko liquiditas : pd saat kewajiban dlm mata


uang jatuh tempo lebih cepat dari aktivanya

 Interest rate risk : ada perubahan suku bunga

 Credit risk : bila nasabah gagal memenuhi


kewajiban pada saat kredit jatuh tempo
Manajemen Pricing

 Suatu kegiatan manajemen untuk


menentukan tingkat suku bunga dari
produk-produk yg ditawarkan bank, baik
dr sisi asset maupun kewajiban.

 Mendukung strategi dan taktis ALMA bank

 Faktor penetapan interest rate : Kelompok


pinjaman dan kelompok simpanan
Penetapan Suku Bunga

 Lending rate :
LR = COM + Risk Cost + Spread
Di mana : COM (cost of money)
COM = COLF + OHC
Di mana : COLF (cost of loanable fund)
COLF = COF/ (1-RR)
COF (cost of fund) : biaya bunga dana dan biaya promosi
dana
OHC (overhead cost) : biaya di luar biaya dana spt tenaga
kerja, operasional pelayanan, perangkat keras dll
Penetapan Suku Bunga

 Suku bunga pinjaman


Tujuannya : meningkatkan jumlah dana yang lebih
murah dibandingkan dgn suku bunga pasar,
mendukung pemenuhan batasan & target
likuiditas dgn menyediakan dana yg sesuai dgn
struktur jk wkt yg diinginkan, mencapai target
jmlh simpanan sesuai dgn interest maturity target
& mendukung target posisi simpanan valas sesuai
jenis mata uang yg diinginkan

 Biaya : suku bunga yg dibayarkan kepada


deposan, biaya cadangan wajib likuiditas,
biaya pelayanan dan marjin keuntungan
Pertanyaan Diskusi

1. Apakah manajemen asset dan liabilities?


2. Apakah tujuan manajemen asset dan liabilities?
3. Apakah prioritas penggunaan asset bank?
4. Jelaskan komponen-komponen pada sisi liabilities?
5. Apakah hasil usaha bank yang tercatat dalam
laba rugi?
6. Apakah sumber-sumber biaya bank?

Anda mungkin juga menyukai