Anda di halaman 1dari 16

TEORI PORTOFOLIO

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Managemen Bisnis Dan Investasi

Dosen Pengampu: Bapak Hajar, M.E.

Disusun oleh :

Badruddin
Asrori
Atiqurrahman
Abd Kafi

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT KEISLAMAN ANNUQAYAH ( ISNTIKA )

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua khususnya kepada
kelompok kami, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Tugas yang
berjudul “TEORI PORTOFOLIO”.
Kami menyadari tentunya dalam penyusunan atau pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Kami ucapkan banyak
terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan
motivasi dan semangat yang tinggi.

Suemenep, Desember 2020

Penulis
Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................2
1.3  Maksud danTujuan...........................................................................3
1.3.1 Maksud...................................................................................3
1.3.2 Tujuan....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Portofolio........................................................................4
2.1.1 Pengertian Teori Portofolio....................................................5
2.1.2 Pemilihan Portofolio.............................................................10
2.1.3 Pembentukan Portofolio........................................................11
2.1.4 Penilaian Kinerja Portofolio..................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................13
3.2 Saran..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen dan aset
investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Portofolio juga
dapat diartikan sebagai bagaimana cara seorang investor menghasilkan
keuntungan yang optimal dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada
berbagai jenis investasi yang berada di pasar modal.
Properti, saham, instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, sampai uang
tunai atau setara kas merupakan isi dari portofolio. Namun saat ini, portofolio
lebih diutamakan pada aset investasi yang likuid seperti: saham, instrumen
pendapatan tetap dan kas atau setara kas.
Dalam dunia pasar modal, para investor memiliki preferensi dan karakter
yang berbeda-beda dalam menghadapi risiko. Ada Investor yang menyukai risiko
(risk seeker) yaitu Investor tipe ini berani mengambil risiko tinggi dengan harapan
mendapat imbal hasil yang tinggi pula. Investor dengan karakter tersebut
cenderung agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi. Ada juga
Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) yaitu Investor tipe ini
meminta kenaikan imbal hasil yang sama untuk setiap kenaikan tingkat risiko.
Investor dengan karakter ini cenderung hati-hati dan fleksibel dalam mengambil
keputusan investasi. Tetapi ttidak menutup kemungkinan ada pula Investor yang
tidak menyukai risiko (risk averter) yaitu Investor tipe ini hanya berani
mengambil risiko tingkat rendah dengan imbal hasil yang rendal pula. Tipikal
investor tidak suka mencari risiko dan cenderung memikirkan secara matang
sebelum mengambil keputusan investasi.
Meskipun investasi dipasar modal menjanjikan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi, namun jika semakin besar pengembalian maka semakin besar pula
resiko yang dihadapi. Oleh karena itu maka investor dituntut untuk berfikir secara
rasional dan juga memperhatikan bagaimana cara pengembalian yang optimal
pada tingkat resiko yang minimal. Agar tujuan untuk mendapatkan keuntungan
dari penyertaan modalnya bisa membuat investor mendapatkan hasil yang
optimal. Pihak investor harus melakukan analisis terhadap saham-saham yang
dibelinya. Kegagalan bisa saja terjadi jika investor mendapatkan informasi yang
terlalu banyak (overload information) yang menyebbkan investor tidak bisa
mengambil informasi yang relevan dan paling dibutuhkan dalam menganalisis
portofolio.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, untuk memperoleh
kejelasan masalah yang akan dibahas, maka penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan portofolio dan teori portofolio?
2. Apa yang dimaksud dengan portofolio investasi?
3. Apa yang dimaksud dengan saham ?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Maksud penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Topik Khusus dan memahami dan memperjelas materi
tentang Teori portofolio.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang portofolio dan teori portofolionya,
2. Untuk mengetahui tentang portofolio investasi.
3. Untuk mengetahui lebih banyak tentang saham.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Portofolio
Arti harfiah dari portofolio adalah sekumpulan investasi (Suad
Husnan,2005;49). Sedangkan secara umum, portofolio adalah suatu kombinasi
dari investasi sejumlah asset dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-
beda dalam jangka waktu tertentu. Pembentukan portofolio merupakan salah satu
alternatif yang umum dipilih dalam rangka menerapkan gagasan utility
maximization.
Sedangkan menurut Sentanoe Kertonegoro (1995;215), portofolio adalah
suatu kumpulan investasi yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi.
Hampir serupa dengan pendapat Agus Sartono (2001;143), bahwa portofolio
adalah sekumpulan investasi baik berupa asset riil (real assets) maupun asset
keuangan (financial assets). Kesempatan investasi pada financial assets dapat
berupa saham biasa, saham preferen, obligasi perusahaan, dan surat berharga yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Sedangkan kesempatan investasi pada real assets
dapat berupa gedung, tanah, kendaraan, dan aktiva berwujud lainnya.
Portofolio juga merupakan kombinasi atau sekumpulan aset yang dimiliki
oleh investor. Abdul Halim menjelaskan bahwa portofolio adalah gabungan atas
sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset finansial yang dimiliki oleh
investor.
Menurut Harold dalam jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, portofolio
diartikan sebagai bagaimana cara seorang investor menghasilkan keuntungan yang
optimal dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada berbagai jenis
investasi.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa portofolio
adalah kombinasi dari sekumpulan aset baik aset riil maupun aset finansial yang
dimiliki oleh investor dan dapat menghasilkan keuntungan dimasa yang akan
mendatang untuk pemiliknya.
2.1.1 Pengertian Teori Portofolio
Teori portofolio merupakan teori yang berhubungan mengenai
pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang
dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang
optimal. Teori portofolio ini saling berkaitan dengan teori pasar modal yang
berdasar pada pengaruh keputusan investor terhadap harga sekuritas serta
menunjukkan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan
risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori
portofolio. Teori portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan
pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia
kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukkan portofolio.
Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa
tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian
menentukan risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Makin besar risiko
atas investasi atau pinjaman, makin besar tingkat pengembalian yang
diinginkan untuk menutup risiko tersebut.
Tujuan dibentuknya portofolio adalah untuk memperkecil risiko tanpa
mengorbankan pengembalian yang dihasilkan melalui cara diversifikasi.
Diversifikasi portofolio adalah menyebar risiko ke beberapa sekuritas yang
dipilih. Diversifikasi atau penyebaran portofolio dilakukan dengan
memasukkan berbagai aktiva dari seluruh kelompok aktiva yang ada. Seperti
saham, obligasi, deposito, aset riil dan sebagainya. Diversifikasi portofolio
juga bisa dilakukan dengan mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva
saja, misalnya saham. Akan tetapi, investor akan menemukan masalah dalam
membentuk suatu portofolio karena banyaknya sekuritas yang ada.
Banyaknya kombinasi sekuritas meyebabkan banyaknya portofolio.
Untuk mengatasi masalah itu, investor yang rasional akan membentuk
portofolio yang optimal. Investor rasional diasumsikan sebagai orang yang
memilih lebih banyak daripada memilih yang sedikit. Misalnya, dalam
kondisi kerja yang sama, orang yang rasional akan memilih mendapat gaji
Rp. 5 juta daripada gaji Rp. 3 juta.
Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan imbal hasil
harapan maksimal dengan tingkat risiko yang sama atau portofolio yang
mengandung tingkat risiko minimal dengan imbal hasil harapan yang sama.
Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sejumlah
portofolio efisien sesuai dengan karakter investor. Portofolio optimal
didasarkan pada asumsi semua investor adalah risk averse. Yaitu
mengusahakan tambahan tingkat return yang semakin besar untuk tambahan
satu unit risiko yang sama. Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik,
tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu portofolio terbaik, yaitu portofolio
optimal. Portofolio optimal adalah portofolio efisien. Sedangkan portofolio
efisien belum tentu portofolio optimal. Portofolio optimal dapat ditentukan
dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Aktiva bebas risiko adalah aktiva
yang mempunyai return ekspektasi tertentu tanpa adanya risiko. Aktiva bebas
risiko atau risk free rate dalam penghitungan indeks tunggal biasanya
menggunakan BI rate atau suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk
saham konvensional.
Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah return
yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang dan
sifatnya belum terjadi. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) tersebut,
berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum
diketahui persis nilainya. Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai
hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar
return yang diharapkan, begitu pula sebaliknya.
Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar atau varian yang
merupakan kuadrat dari deviasi standar. Risiko yang diukur dengan ukuran
ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari
rata-ratanya. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi
standar atau varian dari nilai return-return sekuritas tunggal di dalamnya.
Dengan demikian, varian return portofolio yang merupakan risiko portofolio
dapat dituliskan sebagai berikut :
Jika return portofolio (Rp) yang ada di atas dan return porotfolio
ekspektasi disubstitusikan, maka menjadi persamaan :
Var(Rp) = E[(a. Ra + b. Rb) – E(a. Ra + b. Rb)]2
= E[a. Ra + b. Rb – E(a. Ra) – E(b. Rb)]2
= E[a. Ra – a. E(Ra)) + (b. Rb – b. E(Rb))]2
= E[(a. (Ra – E(Ra)) + (b. (Rb – E(Rb))]2
= E[(a2. (Ra – E(Ra))2 + (b2. (Rb - E(Rb))2 + 2.a.b. (Ra – E(Ra)).
(Rb -E(Rb))]
= a2. E[Ra – E(Ra))]2 + b2. E[Rb – E(Rb)2 + 2.a.b. E(Ra – E(Ra)).
(Rb – E(Rb))]
maka,
Var(Rp) = σp2 = a2. Var(Ra) + b2. Var(Rb) + 2.a.b. (Cov(Ra,Rb)
Kovarian antara return saham A dan B yang ditulis sebagai Cov(Ra, Rb)
atau σRa,Rb, menunjukkan hubungan arah pergerakan dari nilai-nilai return
sekuritas A dan B. Nilai kovarian positif menunjukkan nilai-nilai dari dua
variabel bergerak kearah yang sama, yaitu jika satu meningkat, yang lainnya
juga meningkat atau jika satu menurun, yang lainnya juga menurun. Nilai
kovarian yang negatif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel bergerak
kearah yang berlawanan, yaitu jika satu meningkat, maka yang lainnya
menurun, dan sebaliknya. Kovarian yang didasarkan pada return-return
ekspektasi dari sekuritas A dan B dapat dihitung dengan rumus :
Cov(Ra,Rb) = σRa,Rb =
dimana :
Cov(Ra,Rb) = kovarian return saham antara saham A dan saham B
Rai = return masa depan antara saham A kondisi ke-i
Rbi = return masa depan saham B kondisi
E(Ra) = return ekspektasi saham A
E(Rb) = return ekspektasi saham B
ρi = probabilitas terjadinya masa depan untuk kondisi ke-i
n = jumlah dari kondisi masa depan (i = 1,2,…n)
Konsep dari kovarian dapat dinyatakan dalam bentuk korelasi.
Koefisien korelasi menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara dua
variabel relative terhadap masing-masing deviasinya. Dengan demikian, nilai
koefisien korelasi antara variabel A dan variabel B (rab = ρab) dapat dihitung
dengan membagi nilai kovarian dengan deviasi variabel-variabelnya.
Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio
adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif
dan sempurna. Nilai dari koefisien korelasi berkisar dari +1 sampai dengan
-1. Nilai koefisien korelasi +1 menunjukkan korelasi positif sempurna, nilai
koefisien korelasi 0 menunjukkan tidak ada korelasi dan nilai koefisien
korelasi -1 menunjukkan korelasi negatif sempurna.
Jika dua buah aktiva memiliki return dengan koefisien korelasi +1
(positif sempurna), maka semua risikonya tidak dapat didiversifikasi atau
risiko portofolio tidak akan berubah sama dengan risiko aktiva individualnya.
Jika dua buah aktiva memiliki return dengan koefisien korelasi -1 (negative
sempurna), maka semua risikonya dapat didiversifikasi atau risiko portofolio
akan sama dengan nol. Jika koefisiennya di antara +1 dan -1, maka akan
terjadi penurunan risiko di portofolio, tetapi tidak menghilangkan semua
risikonya.
Bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk
portofolio yang well-diversified disebut dengan risiko yang dapat
didiversifikasikan (diversifiable risk) atau risiko perusahaan (company risk)
atau risiko spesifik (specific risk) atau risiko unik (unique risk) atau risiko
yang tidak sistematik (unsystematic risk). Karena risiko ini unik untuk suatu
perusahaan, yaitu hal buruk terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi
dengan hal baik yang terjadi di perusahaan lain, maka risiko ini dapat
didiversifikasi di dalam portofolio. Contoh dari risiko ini adalah pemogokan
bruh, tuntutan pihak lain, dan sebagainya.
Sebaliknya, risiko yang tidak dapat didiversifikasikan oleh portofolio
disebut dengan non-diversifiable risk atau risiko pasar (marke risk) atu risiko
umum (general risk) atau risiko sistematik (systematic risk). Risiko ini terjadi
karena kejadian-kejadian di luar kegiatn perusahaan, seperti inflasi, resesi,
dan lain sebagainya.
2.1.2 Pemilihan Portofolio
Di dalam membentuk suatu portofolio, terdapat permasalahan yakni
terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari
kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat
mencapai jumlah yang tidak terbatas. Belum lagi kombinasi ini juga
memasukkan aktiva bebas risiko di dalm pembentukan portofolio. Jika
terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan
timbul pertanyaan mana yang akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah
rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal. Portofolio
optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau model
indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model-
model ini, yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang
efisien. Untuk model-model ini, semua portofolio yang optimal adalah
portofolio yang efisien. Karena tiap-tiap investor memiliki kurva berbeda,
portofolio akan berbeda untuk masing-masing investor. Investor yang lebih
menyukai risiko akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan
membayar risiko yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang
kurang menyukai risiko. Jika aktiva tidak berisiko, seperti SBI,
dipertimbangkan, maka aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang
mungkin sudah dipilih oleh investor.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau
memberikan risiko terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu.
Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau menentukan
tingkat risiko yang tertentu kemudian memaksimumkan return ekspektasinya.
Investor yang rasional akan memilih portofolio yang efisien ini karena
merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua
dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.
2.1.3 Pembentukan Portofolio
Portofolio adalah kombinasi atas sekuritas yang dimiliki oleh investor.
Tujuan dibentuknya portofolio untuk memperkecil risiko yang ditanggung
melalui diversifikasi, yaitu menyebar risiko ke beberapa sekuritas yang
dipilih.
Untuk membentuk portofolio sebaiknya pemodal mempunyai dana
yang cukup dalam melakukan diversifikasi, pengetahuan tentang analisis atas
sekuritas yang dipilih dan waktu yang akan digunakan untuk mengamati
kegiatan investasinya tersebut. Dalam kenyataannya tidak banyak pemodal
yang mempunyai kemampuan seperti diatas sehingga pemodal tersebut
menyerahkan pengelolaan dananya pada manajer investasi atau dengan
membeli instrumen investasi reksadana berupa unit penyertaan dana
(Wibowo, 2005:14)
2.1.4 Penilaian kinerja portofolio
Penilaian terhadap kinerja portofolio diperlukan untuk mengetahui
aspek tingkat return yang diperoleh dan risiko yang ditanggung. Portofolio
yang memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi belum tentu lebih baik
dari portofolio yang lain jika faktor risiko tidak diperhatikan. Standar
metodean diperlukan dalam melakukan penilaian kinerja portofolio.
Menurut Suad Husnan (2005;449-451), evaluasi kinerja portofolio
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Melakukan perbandingan langsung. Salah satu cara membandingkan
kinerja suatu portofolio adalah dengan membandingkannya dengan
portofolio lain yang mempunyai risiko kurang lebih sama. Suatu
portofolio yang memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi belum
tentu lebih baik kalau ternyata juga mempunyai risiko yang lebih tinggi.
2. Menggunakan ukuran kinerja tertentu,Ukuran kinerja tertentu (one-
parameter performance measures) perlu dikaitkan dengan risiko.
Penggunaan ukuran tertentu dilakukan dengan menggunakan parameter-
parameter seperti (1) excess return to standard deviation, (2) differential
return apabila risiko diukur dengan deviasi standar, (3) excess return to
beta, dan (4) differential return apabila risiko diukur dengan beta.
Jika menggunakan parameter tertentu maka terdapat tiga indeks yang
biasanya digunakan yaitu
a) Indeks Sharpe
Halim (2005 : 68) mengatakan bahwa pengukuran dengan metode
sharpe berdasarkan atas risiko antara excess return terhadap standar
deviasi. Rasio yang dihitung adalah merupakan kemiringan garsi yang
menghubungkan portofolio yang beresiko dengan kesempatan investasi
bebas risiko (Rf). Kemiringan garis inilah yang digunakan sebagai
Sharpe Measure, dirumuskan sebgai berikut:

b) Indeks Treynor
Wiksuaksana dan Purnawati (2008 : 174) mengatakan bahwa Indeks
Treynor mengukur kinerja potofio dengan cara menghubungkan tingkat
return portofolio dengan besarnya resiko pada portofolio tersebut.
Asumsi yang digunakan adalah portofolio sudah terdiversifikasi dengan
baik sehingga, resiko yang diangap relevan adalah resiko sitematis.
c) Indeks Jensen
Husnan (2001) mengatakan ahwa Indeks Jensen merupakan
pengembangan dari metode CAPM. Indeks ini mengukur perbedaan
antara tingkat return aktual dengan tingkat return yang diharapakn dari
suatu portofolio dengan patokan garis security market line. Dalam
keadaan ekulibrium, semua portofolio akan berada pada garis Security
Market Line sehingga, jika suatu portofolio memiliki tingkat return
yang berbeda maka, akan terdapat differential return. Nilai inilah yang
kemudian diukur menggunakan persamaan :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Portofolio adalah kombinasi dari sekumpulan aset baik aset riil maupun aset
finansial yang dimiliki oleh investor dan dapat menghasilkan keuntungan dimasa
yang akan mendatang untuk pemiliknya. Sedangkan Teori portofolio merupakan
teori yang berhubungan mengenai pengembalian portofolio yang diharapkan dan
tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara
pembentukan portofolio yang optimal. Teori portofolio ini saling berkaitan
dengan teori pasar modal yang berdasar pada pengaruh keputusan investor
terhadap harga sekuritas serta menunjukkan hubungan yang seharusnya terjadi
antara pengembalian dan risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang
sesuai dengan teori portofolio.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta:Salemba Empat.
Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-YOGYAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai