MAKALAH
Oleh:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Kami ucapkan banyak
terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan motivasi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................2
1.3 Maksud danTujuan................................................................2
1.3.1 Maksud.........................................................................2
1.3.2 Tujuan...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Portofolio..............................................................4
2.1.1 Pengertian Teori Portofolio...........................................5
2.1.2 Pemilihan Portofolio.....................................................10
2.1.3 Pembentukan Portofolio..............................................11
2.1.4 Penilaian Kinerja Portofolio.........................................11
2.2 Investasi................................................................................14
2.2.1 Pengertian Investasi....................................................16
2.2.2 Tujuan Investasi...........................................................17
2.2.3 Proses Manajemen Investasi......................................17
2.3 Surat Berharga .....................................................................19
2.3.1 Pengertian Saham.......................................................22
2.3.2 Jenis- jenis Saham......................................................23
2.3.3 Indeks Harga Saham...................................................26
2.3.4 Berinvestasi di Pasar Saham......................................28
2.3.5 Manfaat Investasi Saham............................................30
2.3.6 Resiko Investasi Saham..............................................32
3.1 Kesimpulan...........................................................................35
3. 2 Saran....................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen dan aset
investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Portofolio juga
yang optimal dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada berbagai jenis
Properti, saham, instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, sampai uang tunai
atau setara kas merupakan isi dari portofolio. Namun saat ini, portofolio lebih
diutamakan pada aset investasi yang likuid seperti: saham, instrumen pendapatan
Dalam dunia pasar modal, para investor memiliki preferensi dan karakter yang
berbeda-beda dalam menghadapi risiko. Ada Investor yang menyukai risiko (risk
seeker) yaitu Investor tipe ini berani mengambil risiko tinggi dengan harapan
mendapat imbal hasil yang tinggi pula. Investor dengan karakter tersebut cenderung
agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi. Ada juga Investor yang
netral terhadap risiko (risk neutrality) yaitu Investor tipe ini meminta kenaikan imbal
hasil yang sama untuk setiap kenaikan tingkat risiko. Investor dengan karakter ini
ttidak menutup kemungkinan ada pula Investor yang tidak menyukai risiko (risk
averter) yaitu Investor tipe ini hanya berani mengambil risiko tingkat rendah dengan
imbal hasil yang rendal pula. Tipikal investor tidak suka mencari risiko dan
1
2
tinggi, namun jika semakin besar pengembalian maka semakin besar pula resiko
yang dihadapi. Oleh karena itu maka investor dituntut untuk berfikir secara rasional
dan juga memperhatikan bagaimana cara pengembalian yang optimal pada tingkat
resiko yang minimal. Agar tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penyertaan
modalnya bisa membuat investor mendapatkan hasil yang optimal. Pihak investor
saja terjadi jika investor mendapatkan informasi yang terlalu banyak (overload
information) yang menyebbkan investor tidak bisa mengambil informasi yang relevan
kejelasan masalah yang akan dibahas, maka penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1.3.1 Maksud
kuliah Akuntansi Topik Khusus dan memahami dan memperjelas materi tentang
Teori portofolio.
1.3.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Sedangkan secara umum, portofolio adalah suatu kombinasi dari investasi sejumlah
asset dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda dalam jangka waktu
tertentu. Pembentukan portofolio merupakan salah satu alternatif yang umum dipilih
sekumpulan investasi baik berupa asset riil (real assets) maupun asset keuangan
(financial assets). Kesempatan investasi pada financial assets dapat berupa saham
biasa, saham preferen, obligasi perusahaan, dan surat berharga yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Sedangkan kesempatan investasi pada real assets dapat berupa
atas sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset finansial yang
4
5
adalah kombinasi dari sekumpulan aset baik aset riil maupun aset finansial
yang dimiliki oleh investor dan dapat menghasilkan keuntungan dimasa yang
pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang dapat
portofolio ini saling berkaitan dengan teori pasar modal yang berdasar pada
hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan risiko sekuritas jika
atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko
dengan variasi distribusi pengembalian. Makin besar risiko atas investasi atau
risiko tersebut.
berbagai aktiva dari seluruh kelompok aktiva yang ada. Seperti saham, obligasi,
6
deposito, aset riil dan sebagainya. Diversifikasi portofolio juga bisa dilakukan
dengan mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva saja, misalnya saham.
memilih lebih banyak daripada memilih yang sedikit. Misalnya, dalam kondisi
kerja yang sama, orang yang rasional akan memilih mendapat gaji Rp. 5 juta
maksimal dengan tingkat risiko yang sama atau portofolio yang mengandung
pada asumsi semua investor adalah risk averse. Yaitu mengusahakan tambahan
tingkat return yang semakin besar untuk tambahan satu unit risiko yang sama.
Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik.
Hanya ada satu portofolio terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal
risiko. Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi
tertentu tanpa adanya risiko. Aktiva bebas risiko atau risk free rate dalam
yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang dan
hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar
Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar atau varian yang
merupakan kuadrat dari deviasi standar. Risiko yang diukur dengan ukuran ini
mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari rata-
ratanya. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar
Jika return portofolio (Rp) yang ada di atas dan return porotfolio ekspektasi
= E[(a2. (Ra – E(Ra))2 + (b2. (Rb - E(Rb))2 + 2.a.b. (Ra – E(Ra)). (Rb -
E(Rb))]
= a2. E[Ra – E(Ra))]2 + b2. E[Rb – E(Rb)2 + 2.a.b. E(Ra – E(Ra)). (Rb
– E(Rb))]
maka,
8
Kovarian antara return saham A dan B yang ditulis sebagai Cov(Ra, Rb)
sekuritas A dan B. Nilai kovarian positif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel
bergerak kearah yang sama, yaitu jika satu meningkat, yang lainnya juga
meningkat atau jika satu menurun, yang lainnya juga menurun. Nilai kovarian
yang negatif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel bergerak kearah yang
berlawanan, yaitu jika satu meningkat, maka yang lainnya menurun, dan
Cov(Ra,Rb) = σRa,Rb =
dimana :
korelasi antara variabel A dan variabel B (rab = ρab) dapat dihitung dengan
adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan
sempurna. Nilai dari koefisien korelasi berkisar dari +1 sampai dengan -1. Nilai
Jika dua buah aktiva memiliki return dengan koefisien korelasi +1 (positif
portofolio tidak akan berubah sama dengan risiko aktiva individualnya. Jika dua
maka semua risikonya dapat didiversifikasi atau risiko portofolio akan sama
dengan nol. Jika koefisiennya di antara +1 dan -1, maka akan terjadi penurunan
risiko spesifik (specific risk) atau risiko unik (unique risk) atau risiko yang tidak
sistematik (unsystematic risk). Karena risiko ini unik untuk suatu perusahaan,
yaitu hal buruk terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal baik
yang terjadi di perusahaan lain, maka risiko ini dapat didiversifikasi di dalam
portofolio. Contoh dari risiko ini adalah pemogokan bruh, tuntutan pihak lain, dan
sebagainya.
dengan non-diversifiable risk atau risiko pasar (marke risk) atu risiko umum
(general risk) atau risiko sistematik (systematic risk). Risiko ini terjadi karena
10
sebagainya.
kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencapai
jumlah yang tidak terbatas. Belum lagi kombinasi ini juga memasukkan aktiva
portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan mana
yang akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka mereka akan
portofolio yang optimal dengan model-model ini, yang pertama kali dibutuhkan
portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena tiap-tiap investor
Investor yang lebih menyukai risiko akan memilih portofolio dengan return yang
tinggi dengan membayar risiko yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan
investor yang kurang menyukai risiko. Jika aktiva tidak berisiko, seperti SBI,
return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan
risiko terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang
efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu
11
rasional akan memilih portofolio yang efisien ini karena merupakan portofolio
yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
sekuritas yang dipilih dan waktu yang akan digunakan untuk mengamati
2005:14)
tingkat return yang diperoleh dan risiko yang ditanggung. Portofolio yang
memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi belum tentu lebih baik dari
portofolio yang lain jika faktor risiko tidak diperhatikan. Standar metodean
portofolio lain yang mempunyai risiko kurang lebih sama. Suatu portofolio
yang memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi belum tentu lebih baik
return apabila risiko diukur dengan deviasi standar, (3) excess return to
beta, dan (4) differential return apabila risiko diukur dengan beta.
a) Indeks Sharpe
bebas risiko (Rf). Kemiringan garis inilah yang digunakan sebagai Sharpe
b) Indeks Treynor
c) Indeks Jensen
14
tingkat return aktual dengan tingkat return yang diharapakn dari suatu
ekulibrium, semua portofolio akan berada pada garis Security Market Line
sehingga, jika suatu portofolio memiliki tingkat return yang berbeda maka,
menggunakan persamaan :
2.2 Investasi
Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap
penentuan tujuan investasi merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan oleh
semua pihak bila ingin melakukan pengelolaan portofolio investasi. Pada tahap ini,
investor harus memahami besarnya risiko yang ditolerir oleh investor atas portofolio
Biasanya, risiko yang ditolerir berkaitan erat dengan tingkat pengembalian yang
diinginkan. Jika terjadi risiko yang tinggi maka tingkat pengembalian pun akan tinggi
15
pula. Oleh karena itu, perlu dipahami karakteristik investor yang bersangkutan. Bila
menginginkan tingkat pengembalian tinggi dan risiko yang ditolerir juga tinggi dimiliki
investor yang berkarakteristik risiko tinggi dikenal juga dengan istilah spekulan.
yang akan datang. Variabel lain yang juga harus diperhatikan investor dalam tahap
ini yaitu periode investasi (time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor
Bila investor mempunyai periode investasi selama 5 tahun maka investor bisa
obligasi 5 tahun dan saham. Tahap kedua yang dilakukan oleh investor adalah
yang dibutuhkan yaitu ekspektasi pasar atas instrumen investasi. Bila ekspektasi
pasar tersebut terlalu rendah atau terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan tujuan
investor maka investor harus merevisi ulang tujuanya agar sesuai dengan keadaan
pasar. Bila ekspektasi pasar tidak sesuai maka investor akan menemukan siklus
manajer investasi atas keinginan investor dan situasi pasar yang ada. Pada tahapan
ini, manajer investasi membeli dan menjual instrumen investasi yang sesuai dengan
pasar maka manajer investasi sudah tahu aset finansial yang menjadi portofolio
manajer investasi.Tahap keempat merupakan tahap akhir dari proses portofolio yaitu
16
akan terjadi bila tingkat pengembalian portofolio lebih tinggi dari tingkat
pengembalian patokan. Ini juga menunjukkan keahlian manajer investasi terlihat baik
dari segi alokasi aset, pemilihan instrumen, dan kemampuan market timing.
Keempat proses tahapan portofolio tersebut di atas saling berkaitan, karena hasil
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara
modal. Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912 namun perkembangan Bursa Efek di
Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik, ekonomi dan keuangan
Negara.
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut
Ada juga beberapa pengertian investasi yang dikutip oleh Ahmad Kamaruddin
mendatang dengan hasil yang tentunya lebih besar dari jumlah yang
dikorbankan.
sebagai berikut:
1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang,
sebagai berikut:
Langkah ini tergantung dari institusi itu sendiri. Sebagai contoh, Dana
Langkah ini dibuat untuk memenuhi sasaran investasi yang telah ditetapkan.
Langkah ini harus konsisten terhadap sasaran dan kebijakan investasi dari
kinerja portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas
investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar, dengan
asumsi bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan
a) Pandangan klien atau manajer keuangan mengenai harga pasar yang
efisien,
portofolio.
Menurut Uu no.7 th 1992 dan uu no.10 th 1998 surat berharga ialah surat
derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain dan atau kewajiban dari
penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan
ini sebagai bukti diri bagi pemegangnya atau sebagai orang yang berhak atas
apa yg disebut didalamnya, seperti ktp, sim, kartu credit, atm, dan lainya.
1. Wesel
penarik kepada yang kena tarik yang harus melakukan pembayaran itu
kepada pemegangnya.
2. Cek
3. Bilyet Giro
20
Surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
4. Surat Sanggup
Suatu kontrak yang berisikan janji secara terinci dari suatu pihak untuk
5. Promes
6. Commercial Paper
Sekuritas dalam pasar uang yang diterbitkan oleh bank berkapitalisasi besar
serta perusahaan.
7. Konosemen
pengangkutan.
8. Saham
9. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
(emiten). Jadi surat obligasi adalah selembar kertas kertas yang menyatakan
di daerah.
10. Reksadana
pasar modal.
11. Waran
pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik
tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama
periode perdagangan.
Surat berharga ini disebut juga sertifikat deposito, pada hakekatnya sama
dengan surat tanda bukti menyimpan uang di bank dalam jangka waktu
22
nominalnya.
Tiap kali sertifikat itu dijual, dapat diserahkan dari tangan ke tangan dan
tentunya dipotong bunga. Makin lama jumlah potongan ini makin kecil. Kalau
14. Celen
Orang bepergian jauh tidak perlu membawa uang tunai karena bisa
membeli cek perjalanan dari bank devisa. Cek ini bisa diuangkan pada bank-
bank tempat yang didatangi. Oleh bank yang menjualnya tentu diberi
Sekembali dari perjalanan, cek perjalanan yang tidak dipergunakan lagi dapat
Surat andil adalah surat tanda bukti turut serta memasukkan modal dalam
perseroan terbatas.
yuliana:2010)
dibursa efek. Dan dapat pula diartikan sebagai bukti penyertaan modal disuatu
burton:2007)
terbatas atas saham suatu perusahaan yang didaftarkan dibursa efek dengan
berbagi alasan diantaranya adalah untuk ekspansi usaha, membayar utang atau
pendapatan perusahaan.
Saham yang dikenal sehari-hari adalah saham biasa (common stock) tetapi
ada juga jenis saham yang lainnya. Ada beberapa sudut pandang untuk
membedakan saham:
Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu
terletak pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya;
dividennya tetap selama masa berlaku dari saham; memilki hak tebus dan
surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing
a. Saham Atas Unjuk (bearer stocks), artinya saham tersebut tidak tertulis
maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir
dalam RUPS.
b. Saham Atas Nama (registered stocks), yaitu saham yang ditulis dengan
prosedur tertentu.
a. Blue Chip Stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki
b. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayarkan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak
sejenis yang memiliki reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock
(lesser-known), yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam
e. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi
seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat atau selalu
g. Junk Stocks, yaitu saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang tidak
Perusahaan seperti ini memiliki uang yang banyak dan tidak memiliki
peraturan.
b. Indeks Individual
Dimana:
ND = Nilai Dasar
Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral
masing sektor:
1. Pertanian
2. Pertambangan
4. Aneka Industri
8. Keuangan
d. Indeks LQ 45
ini terdiri dari 45 saham / emiten dengan likuiditas yang tinggi, yang dipilih
pasar.
28
Berikut adalah kriteria tertentu dan seleksi utama sebuah saham untuk masuk
dalam LQ45:
1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular
bulan terakhir).
(enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal bulan
Agustus.
Indeks LQ45 dihitung mundur hingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari
Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar
Juli 1993 – Juli 1994. Hasilnya, ke 45 saham tersebut meliputi 72% total
market kapitalisasi pasar dan 72,5 % dari nilai transaksi di pasar reguler.
islam atau indeks yang berdasarkan Syariah Islam. Dalam indeks ini terdapat
sebagai tolak ukur saham-saham yang dihalalkan dalam melakukan jual beli
saham.
earnings yang konsisten dan growing earning yang cepat. Nilai saham yang
lebih tinggi dari harganya maka harga disebut undervalued dan saham ini
Bila harga pasar saham > harga pasar, maka harga saham undervalued
Bila harga pasar saham < harga pasar, maka harga saham overvalued
dapat dinetralisir dengan investasi jangka panjang. Investasi dalam satu tahun
merupakan pilihan yang cukup baik bagi para investor dan lebih pendek untuk
para spekulator.
Ada empat jenis pialang dalam pasar modal, yaitu : (1) perantara, (2)
melakukan investasinya.
Harga beberapa saham bagaikan sebuah yoyo yang naik turun contohnya
saham perbankan yang selalu berfluktuasi (tidak stabil), tetapi ada pula
saham yang selalu stabil tenang dan tidak terlalu berfluktuasi, contohnya
risiko yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti rumor, politik,
Buyback artinya ada opsi yang dibeli kembali oleh emiten yang mengeluarkan
saham tersebut. Opsi ini menjadi suatu tawaran yang menarik dan
1) Dividen
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Investor yang ingin
dibayarkan dapat berupa tunai atau berupa saham. Dividen tunai artinya
pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk stiap lembar saham yang dimiliki. Dividen saham berarti setiap
saham.
Jenis Dividen:
saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya
2) Capital Gain
Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli
saham tersebut. Capital gain merupakan selisih antara harga beli investor
atas suatu saham perusahaan dengan harga jual saham dilantai bursa.
membeli saham dipagi hari dan kemudian menjualnya lagi di siang hari jika
3) Saham Bonus
saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih harga jual
2. Capital Loss
tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Risiko yang dapat dihadapi
menjual saham dengan harga jual yang lebih rendah dari harga beli. Dengan
demikian, investor mengalami capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang
untuk mengahindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus
3. Risiko Likuidasi
Suatu saham yang didelist dari Bursa umunya memiliki kinerja yang buruk,
tertentu oleh otoritas Bursa juga merupakan ancaman lain bagi para
investor. Bila saham tersebut telah di suspend, maka para investor tidak
berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi
hari perdagangan. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika misalnya suatu
Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas dari perusahaan tersebut,
maka suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa atau saham
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Portofolio adalah kombinasi dari sekumpulan aset baik aset riil maupun aset
finansial yang dimiliki oleh investor dan dapat menghasilkan keuntungan dimasa
tingkat risiko portofolio yang dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan
portofolio yang optimal. Teori portofolio ini saling berkaitan dengan teori pasar modal
yang berdasar pada pengaruh keputusan investor terhadap harga sekuritas serta
sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori portofolio.
Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap
pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dari
surat berharga atau kepentingan lain dan atau kewajiban dari penerbit dalam bentuk
yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang) khususnya
deviden, capital gain dan saham bonus. Akan tetapi dalam berinvestasi pun pasti
akan ada resiko yang dihadapi, oleh sebab itu investor harus lebih cermat dalam
memilih saham yang akan dibeli dan melakukan stategi-stategi yang baik digunakan
dalam berinvestasi.
35
36
3.2 Saran
Penyusun mencoba memberi saran kepada para investor baru agar lebih
berani dalam mencoba berbisnis didalam pasar modal tetapi juga investor
diharuskan untuk lebih teliti, cermat dalam memilih perusahaan yang akan ditanami
modalnya dengan memilih saham yang aman, bisa memberikan keuntungan dan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah in. Kami menyadari tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahan yang terdapat dalam makalah ini baik itu dikerenakan terbatasnya
pengetahuan yang kami miliki maupun yang lainya sehingga saran sangat kami
perlukan guna mendapatkan pemahaman dan pembuatan makalah lain yang lebih
baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF-
YOGYAKARTA.
Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
keempat. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
Darmaji dan Fakhrudin. 2011. Pasar Modal Indonesia, Edisi tiga. Jakarta: Salemba
Empat.
Richard Burton, Simatupang. 2007. Aspek Hukum dalam Bisnis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Andy P. Tambunan. 2007. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta:
PT Elex Media.
http://www.wikipedia.com
http://www.google.com