Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO

TEORI INVESTASI
Dosen Pengampu: Qomariah L, S.E M.Si

Oleh :
LEONI MAHARANI HOSFI (12170121905)
MAI DELLA PUTRI (12170124501)
NUR INDAH ELIZA (12170124746)

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023 M / 1444 H

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori investasi” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
Qomariah L. S.E., M.Si.pada program studi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bu Qomariah L, S.E., M,Si. selaku dosen
teori ekonomi makro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dengan lancar dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pekanbaru, 31 maret 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................................4


1.2 Rumusan masalah.............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian investasi........................................................................................6

2.2 investasi syariah...............................................................................................6

2.3 jenis investasi...................................................................................................8

2.4 keuntungan dan kerugian invetasi...................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan
menjadi dua yaitu investasi pada aset-aset finansial (financial asset) dan investasi pada aset-
aset riil (real asset). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya
berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainya. Investasi
dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-
lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainya.

Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,


pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana
yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Mereka yang ingin berkecimpung dalam jual
beli saham harus meninggalkan budaya ikut-ikutan, berjudi dan sebagainya yang tidak
rasional. Sebagai investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu,
investor harus mempunyai ketajaman perkiraan masa depan perusahaan yang sahamnya akan
dibeli atau dijual.

Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek atau surat
berharga (securities). Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan likuiditas
atau tujuan mendapatkan pendapatan-pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek
tersebut. Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara
(temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca, efek tersebut digolongkan
dalam aktiva lancar dan biasanya disebut marketable securities atau temporary investment.

Adapun efek yang dibeli untuk tujuan mendapatkan pendapatan dan efek tersebut
akan dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang merupakan investasi jangka panjang
dan golongan efek ini tidak termasuk dalam kelompok aktiva lancar, melainkan dimasukkan
dalam golongan aktiva tersendiri yang sering disebut permanent investment atau cukup
dengan sebutan investment.

Tingginya perhatian yang diberikan media terhadap pasar saham, menimbulkan


anggapan dimasyarakat bahwa saham/stock merupakan sumber dana utama bagi pembiayaan
perusahaan. Pada umumnya hanya perusahaan besar dan sehatlah yang memiliki akses untuk
memperoleh dana pinjaman untuk membiayai bisnisnya dengan menerbitkan sekuritas jangka
panjang.

4
Sebagai contoh seorang investor saham yang potensial, karena tidak dapat
membedakan antara perusahaan yang bagus dan jelek hanya bersedia membayar harga yang
menggambarkan rata-rata kualitas sekuritas yang diterbitkan dari kedua jenis perusahaan
tersebut. Pemilik perusahaan bagus tidak bersedia menjual sahamnya pada harga tersebut
karena saham mereka dinilai lebih rendah dari yang sesungguhnya (undervalued).

Sebaliknya perusahaan jelek yang sahamnya dinilai overvalued bersedia menjualnya.


Akan tetapi investor yang cerdas tersebut tidak bersedia menginvestasikan dananya pada
perusahaan yang jelek karena memiliki risiko default tinggi.
Dilain pihak, mereka memerlukan dana dalam jumlah besar dan untuk waktu yang relatif
lama, misalnya perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, lebih suka meminjam dana
di pasar modal walaupun dengan suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan meminjam di
pasar uang.

Penjual (supplier) di pasar modal adalah mereka yang memiliki dana berlebih yang
menganggur (idle funds) dalam jumlah besar untuk waktu yang relatif lama. Sedangkan
pembeli ( demander) adalah mereka yang memerlukan dana dalam jumlah besar untuk waktu
yang relatif lama. Pemerintah adalah partisipan utama dalam pasar modal, yaitu sebagai
institusi pengutang (demander) terbesar dan tidak pernah sebagai pemberi pinjaman/supplier.
Partisipan lainya adalah perusahaan-perusahaan swasta (corporations). Mereka masuk dalam
pasar modal untuk memperoleh dana eksternal untuk membiayai usahanya, dengan
menerbitkan obligasi atau saham.

Investasi sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek
investasi degan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Semakin maju
dan berkembangnya suatu pendapatan masyarakat maka objek-objek investasinya semakin
banyak jenisnya, beragam dan canggih (sophisticated) sehingga dibutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tertentu agar aktivitas investasi tersebut mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam konteks manajemen investasi, pengembalian (return) merupakan imbalan yang


diperoleh dari investasi. Pengembalian ini dibedakan menjadi dua, yaitu pengembalian yang
telah terjadi (actual return) dan yang dihitung berdasarkan data historis, dan
pengembalianyang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor di masa depan.

1.2 rumusan masalah

a.mengetahui pengertian investasi

b. mengetahui pengertian investasi syariah

c. mengetahui jenis investasi

d.mengetahi keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada
saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. 1Istilah investasi
bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan dana pada sektor rill
(tanah,emas, mesin atau bangunan) maupun asset finansial (deposito, saham atau
obligasi),merupakan aktifitas yang umum di lakukan.

Menurut Jogiyanto,investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien selama

periode waktu tertentu.2Sedangkan menurut menurut Sukirno kegiatan

investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terusmenerusakan

meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,meningkatkan

pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuranmasyarakat. Peranan

ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiataninvestasi,yakni:

(1)investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran

agregat,sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan

agregat,pendapatan nasional serta kesempatan kerja;(2)pertambahan barang

modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi;(3)investas

iselalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

2.2 Investasi Syariah

Investasi syariah adalah sebuah investasi berbasis syariah yang

menggunakan instrumen Islam dalam pelaksanaannya.Ada beberapa jenis

1
.kegiatan yang menunda konsumsi penggunaan sejumlah dana pada masa sekarang dengan tujuan memperoleh
keuntungan dimasa yang akan datang. Referensi https;/roboguru.com
Eduardus Tandelin, Analisis investasi dan manajemen portofollio, Edisi I, CET,.1 (Yogyakarta, BPFE, 2001)
hlm 1.

6
investasi berdasarkan jangka waktu,risiko dan prosesnya. .Hal-hal tersebut

perlu diketahui guna memastikan ketepatan antara alasan dan cara melakukan

investasi.

1) Menurut jangka waktunya

1.1 Investas ijangka pendek,yaitu investasi yang dilakukan tidak lebih dari

12 bulan.

1.2 Investasi jangka menengah ,yaitu investasi yang memiliki rentang

waktu antara1 hingga 5 tahun.

1.3 Investasi jangka panjang.

2) Menurut risiko

Setiap pilihan investasi akan berkaitan dengan dua hal, risiko dan

return2.Keduanyamerupakanhubungansebabdanakibatdanhubunganyangsaling

kontradiktif.Dalamteoriinvestasidikenalistilah “high riskhigh return, low

risklowreturn”.

Dalam bahasa Arab, risiko dapat diartikan sebagai gharar.

Yangkadangjugamerujukpadaketidakpastian(uncertainty).Kalaukemudianrisik

oinisecarasederhanadisamakandenganketidakpastian, dan ketidakpastian ini

dianggap gharar dan di

larang,makaakanmenjadirumit.Karenanyamenjadipentinguntukmelakukan

upaya pembedaan dan penajaman pengertian gharar ataurisiko.

3) MenurutProsesnya

(1) Investasi langsung, yaitu investasi yang dilakukan tanpa

2
Return adalah laju kembalian atau keuntungan yang di dapat investoratas aktivitas investasi yang di
lakukannya. Referensi https:// ajaib.com
Ganjar isnawan, Jurus cerdas investasi syariah , laskar aksara Jakarta, 2012 hlm 45.

7
bantuanprantara. Dalam hal ini investor langsung dapat

membeli fortofolioinvestasitersebut.

(2) Investasi tidak langsung, yaitu investasiyang dilakukan

denganmenggunakanprantaraatauinvestasiyangdilakukanmelalu

iperusahaan investasi.

(3) Contoh-contoh investasi syariah di Indonesia:

a.) Reksa Dana syariah pasar uang

b.) Reksa Dana syariah pendapatan tetap

c.) Reksa Dana syariah saham

d.) Reksa Dana syariah campuran

e.) Reksa Dana syariah terproteksi

f.) Reksa Dana syariah indeks

2.3 jenis-jenis investasi

Menurut Senduk bahwa produk-produk investasi yang tersedia di

pasaran antara lain:

1. Tabungan di bank

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku

bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan.Produk

tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita

inginkan.

2. Deposito di bank

Produk deposito 3hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya,


3
. jenis nya ada tiga yaitu: deposito berjangka, dertifikat deposito dan deposito on call.
Referensi: https://www. Cimbniaga.com
Ibid,hlm 4

8
dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang dinginkan kecuali

apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu

(tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas,sampai dua puluh empat

bulan, tetapi ada juga yang harian). Sukubunga deposito 4biasanya lebih tinggi

daripada suku bunga tabungan.Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang

tersebut tidak akanterpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.

3. Saham

Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan

membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila

perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya

akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga

bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih

harganya disebut capital gain maupun lebih rendah dari pada kita membelinya

yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat

dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.

4. Properti

Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah

atauRumah.Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :

 Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan

uang sewa.

 Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

5. Barang-barang koleksi

Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik,

4
Bunga seposito adalah nilai yang harus diberikan oleh pihak bank kepada nasabah sebagai imbalan atas
simpanan nasabah saat ini yang akan dikembalikan bank kemudian hari. Referensi https:www.jojonomic.com

9
dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang- barang

koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.

6. Emas

Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia

setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara

yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman,

Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan

nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata

uang asingtersebut, semakin tinggi pulaharga emas. Selain itu harga emas

biasanya juga berbanding searahdengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,

biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan

harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

7. Mata Uang Asing

Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.

Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi

dalam saham, karena nilai mata uang asingdi Indonesia menganut sistem

mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan

dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai

mata uang rupiah sangat fluktuatif.

8. Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan

oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan

atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama

dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi

biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti

10
saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan

harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya5.

2.4.keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi:

1. Produk Perbankan Tabungan

Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan

banyak kemudahan, antara lain:

 Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank

danATM

 Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon,

kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.

 Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.

Kekurangan :

 Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.

 Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.

2. Rekening koran (cheque/giro)

Dipergunakan secara luas ole perusahaan dan perorangan, untuk melakukan

transaksi keuangan. Kemudahan, antara lain:

 Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairancek.

 Kemudahan bertransaksi : Pembayaran ke pihak lain tanpa

menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.

 Dijamin oleh pemerintah

Kekurangan :

 Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah

5
Abdul halim, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarata. 2005, hlm. 4

11
 Bunga kena pajak 20%

3. Deposito berjangka

Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka


6
waktutertentu.Kemudahan, antara lain:

 Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.

 Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka

waktu tertentu.

 Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bankyangsama.

 Dijamin oleh pemerintah, rate (%) × (# of Days/365) x Nominal x0.80,

12% × (31/365) × IDR 1,000,000 x 0.80.

Kekurangan:

 Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo

 Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.

Kesimpulan:

Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produkperbankan

berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidaksesuai untuk

dipakai sebagai alat investasi.

Kelebihan :

 Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi

 Kemudahan bertransaksi

 Jaminan pemerintah

Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi.

Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat

(emergency fund).

6
Repositori STAIN kudus.

12
4. Produk investasi Reksa Dana/Unit Trust

Keunggulan:

 Diversifikasi

 Pilihan investasi yang beragam

 Transparansi

 Peraturan yang ketat

 Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)

 Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)

 Minimum investasi yang rendah

13
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau

pengusaha guna membiayaikegiatan produksi untuk mendapatkan profit

dimasa yang akan datang.

Jenis-jenis investasi:

- Investasi tabungan di bank, deposito bank, saham, properti, barang-

barang koleksi, emas, mata uang asing, obligasi, reksa dana

- Macam-macam investasi syariah: reksa dana syariah pasar uang, reksa

Dana syariah pendapatan tetap. Reksa dana syariah saham

3.2 saran

Demikian makalah tentang “teori investasi” ini kami buat, apabila terdapat

kesalahan mohon dapat di maafkan dan semoga makalah ini dapat bermanfat

bagi kita semua dan menjadi wawasan kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

14
Wikipedia, dpmptsp. Banten prov.go.id . Eduardus tandelin, analisis investasi

dan investasi manajemen, edisi I cet 1.

Jogyanto, teori portofolio dan anaisis investasi, edisi III, cet, I (yogyakarta,

BPFE, 2003)Referensi http:// ajaib.com ganjar Isnawan, jurus cerdas

investasi syariah, laskar aksara Jakarta, 2012 hlm 45.

https://www.cimbniaga.com ibid hlm 4htpss://jojonomic.com Abdul

hallim, analisis investasi, Salemba Empat, Jakarta 2005, hlm 4

15

Anda mungkin juga menyukai