INVESTASI
AKUNTANSI 1A
UNIVERSITAS KUNINGAN
2023
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Atas limpahan nikmat sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun
sehat akal pikiran, sehingga penulis kali ini mampu menyelesaikan penugasan
makalah dari mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dengan judul
materi Investasi.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak pula kesalahan dan kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari para pembaca
untuk kedepan agar makalah ini menjadi lebih baik. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mengucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
4
dibagikan kepada investor sebagai timbal balik perjanjian antara keduanya.
Bila dilihat dari kacamata perekonomian, aset yang telah diinvestasikan
tersebut bukanlah produk, barang atau jasa yang dikonsumsi sehari-hari
melainkan produk, barang atau jasa yang memberikan keuntungan di masa
depan. Walaupun begitu, investor dihimbau untuk tetap berhati - hati dan
bijaksana dalam investasi untuk meminimalisir kerugian. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah melakukan diversifikasi investasi, yaitu strategi untuk
berinvestasi pada beberapa jenis produk sebagai antisipasi penurunan
signifikan pada seluruh investasi akibat suatu kejadian yang mungkin terjadi
jika investasi hanya pada satu jenis produk. Karena investasi merupakan
persiapan masa depan, sebaiknya investasi dilakukan sebelum seluruh
pendapatan yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan dan keinginan sehari -
hari atau yang lebih dikenal dengan pay yourself first.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Investasi
• Pengertian
Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada
asset finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat
dibagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
6
a. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal,
atau pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan
membeli aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya diperoleh dari
bank komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan sertifikat
deposito. Investasi langsung dapat dilakukan pada:
1) Pasar Uang (Money Market), berupa aktiva yang
mempunyai resiko gagal kecil, jatuh tempo pendek
dengan tingkat cair yang tinggi seperti Treasury Bill
(T-Bill).
2) Pasar Modal (Capital Market), berupa surat-surat
berharga pendapatan tetap (fixed-income securities)
dan saham-saham (equity income).
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat
berharga dari perusahaan investasi, seperti reksadana.
c. Pasar Turunan (Deverative Market), berupa opsi (option) dan kontrak
masa depan (future contract).
• Jenis Investor
7
1) Sophisticated investor adalah investor yang canggih dalam
menerima, menganalisis dan menginterprestasikan informasi yang
ia terima.
2) Naive investor adalah investor yang kurang mampu dalam
menerima, menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang
ia terima (Hartono:2000).
• Tujuan Investasi
8
harapan investasi yang dilakukan oleh investor merupakan suatu
keputusan dalam melakukan investasi jangka panjang.
• Proses Investasi
9
1. Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu dengan
yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang dibuat.
2. Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap penentuan
kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
3. Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu
strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi
portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi
portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas
investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indek pasar.
4. Pemilihan asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian setiap
sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio.
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi kinerja
portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan
kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking
(Tendelilin:2000).
10
beta saham investor akan menghadapi dua kemungkinan dalam
investasi yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan (expected rate of
return) dan tingkat resiko (risk).
1. Risiko sistematik
11
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besamya risiko
suatu investasi (Tandelilin:2000):
12
Apabila investor dihadapkan pada dua alternative investasi yang akan
memberikan tingkat keuntungan yang sama, maka investor akan memilih
investasi dengan risiko yang terkecil secara intuitif, semestinya ada hubungan
positif antara risiko dengan tingkat keuntungan. Hubungan ini berlaku hanya
untuk return ekpektasi (return yang belum terjadi), semakin besar risiko suatu
sekuritas, semakin besar pula return yang diharapkan. Sebaliknya, semakin
kecil return yang diharapkan maka semakin kecil pula risiko yang harus
ditanggung oleh investor (Retnaningdyah:2003).
Gambar 1.1 Hubungan return dengan risiko. Sumber: Farrel, James L, 1997, “Portofolio
Management: Theory and aplication”, McGraw- Hill, Singapore, hal. 11.
13
2. Saham
• Pengertian
• Keuntungan Saham
1. Dividen
14
diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut
harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu
hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham
Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang
berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk
setiap saham yang dijualnya.
• Risiko Saham
1. Capital Loss
15
harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per
saham.
2. Risiko Likuidasi
• Jenis Saham
Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan
yang memiliki reputasi tinggi, merupakan leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2. Income Stocks
3. Growth Stocks
16
Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan
pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis dan dikenal sebagai
perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi. Walaupun bukan sebagai leader
dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock.
Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di
kalangan emiten.
4. Speculative Stocks
Investor dengan profil risiko high risk, bisa mencoba jenis saham ini.
Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa mendatang, namun
tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena
tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum. Jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, dimana
emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari
kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa
resesi.
17
3. Pasar Modal
• Pengertian
1. Fungsi Ekonomi
18
borrowers tersedianya dana dari pihak memungkinkan melakukan investasi
tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.
2. Fungsi Keuangan
19
c. Pasar ketiga sarana jual beli efek antara market maker serta investor
dan harga dibentuk oleh market maker (anggota bursa).
d. Pasar keempat tanpa perantara sarana jual beli efek antar investor
1. Menteri keuangan
2. Bapepam - LK
20
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi,
yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,
pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal
sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi
selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Apabila investor dihadapkan
pada dua alternative investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan
yang sama, maka investor akan memilih investasi dengan risiko yang terkecil
secara intuitif, semestinya ada hubungan positif antara risiko dengan tingkat
keuntungan.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/15718/05.2%20bab%20
2.pdf?sequence=7&isAllowed=y
http://repository.radenintan.ac.id/1128/3/BAB_II.pdf
https://digitallibrary.ump.ac.id/1053/2/Bab%201.pdf
https://repository.unikom.ac.id/59973/1/1.%20Investasi.ppt
https://www.idx.co.id/id/produk/saham
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20603
https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
https://www.bca.co.id/id/informasi/Edukatips/2022/06/22/03/06/pengertian-
investasi-tujuan-jenis-dan-risiko-investasi
22