Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO

INVESTASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengantar Ilmu


Ekonomi Makro

Dosen Pengampu: Dr. Ayus Ahmad Yusuf, S.E., M.SI.

AKUNTANSI 1A

Disusun Oleh Kelompok 7:

1. Erlin Karlina (20220610124)


2. Genia Ardani Aridanisa (20220610127)
3. Wildi Syahbaniati (20220610080)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KUNINGAN

2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Atas limpahan nikmat sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun
sehat akal pikiran, sehingga penulis kali ini mampu menyelesaikan penugasan
makalah dari mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dengan judul
materi Investasi.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak pula kesalahan dan kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari para pembaca
untuk kedepan agar makalah ini menjadi lebih baik. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mengucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak


yang telah membantu penulis selama pembuatan makalah ini khususnya
kepada dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Kuningan, Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
1. Latar Belakang ....................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
3. Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6
1. Investasi .................................................................................................. 6
Pengertian ........................................................................................ 6
Jenis dan Bentuk Investasi .............................................................. 6
Jenis Investor ................................................................................... 7
Tujuan Investasi ............................................................................... 8
Proses Investasi ............................................................................... 9
Return dan Resiko ......................................................................... 10
Hubungan Expected Return dan Resiko ........................................ 12
2. Saham ................................................................................................... 14
Pengertian ...................................................................................... 14
Keuntungan Saham ........................................................................ 14
Risiko Saham ................................................................................. 15
Jenis Saham ................................................................................... 16
3. Pasar Modal .......................................................................................... 18
Pengertian ...................................................................................... 18
Manfaat Pasar modal ..................................................................... 18
Investasi di Pasar Modal ................................................................ 19
Jenis Pasar Modal .......................................................................... 19
Organisasi Pasar Modal ................................................................. 20
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 21
1. Kesimpulan ........................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 22

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Investasi, penanaman modal, atau pelaburan adalah suatu kegiatan


menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada
waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil
penanaman modal tersebut. Dalam Kamus Besar abahasa Indonesia investasi
berarti penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum investasi dapat diartikan
sebagai meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi
keuntungan/manfaat pada masa datang. Jadi, investasi merupakan membeli
sesuatu yang diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali
dengan nilai yang lebih tinggi dari semula. Secara bahasa, kata investasi
berasal dari kata "investire" yang memiliki makna memakai atau
menggunakan. Sementara itu, secara istilah investasi artinya memberikan
sesuatu kepada orang lain untuk dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang
dikembangkan tersebut akan dibagi sesuai yang diperjanjikan. Investasi
adalah aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu agar nilai
aset yang lebih besar dibandingkan saat awal menanamkan modal. Melalui
investasi, para investor ini berharap ada kenaikan nilai pada aset sehingga
menghasilkan keuntungan.

Aset investasi yang umum dikenal di antaranya adalah emas, saham,


Obligasi dan Reksa Dana. Sebagian aset tersebut akan dikelola oleh badan
atau pengelola yang telah mendapatkan kepercayaan dari investor, misalnya
Manajer Investasi. Keuntungan dari pengembangan nilai investasi akan

4
dibagikan kepada investor sebagai timbal balik perjanjian antara keduanya.
Bila dilihat dari kacamata perekonomian, aset yang telah diinvestasikan
tersebut bukanlah produk, barang atau jasa yang dikonsumsi sehari-hari
melainkan produk, barang atau jasa yang memberikan keuntungan di masa
depan. Walaupun begitu, investor dihimbau untuk tetap berhati - hati dan
bijaksana dalam investasi untuk meminimalisir kerugian. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah melakukan diversifikasi investasi, yaitu strategi untuk
berinvestasi pada beberapa jenis produk sebagai antisipasi penurunan
signifikan pada seluruh investasi akibat suatu kejadian yang mungkin terjadi
jika investasi hanya pada satu jenis produk. Karena investasi merupakan
persiapan masa depan, sebaiknya investasi dilakukan sebelum seluruh
pendapatan yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan dan keinginan sehari -
hari atau yang lebih dikenal dengan pay yourself first.

2. Rumusan Masalah

- Bagaimana penjelasan mengenai teori investasi, penggolongan terkait


jenis dan bentuk investasi maupun investor, tujuan mengenai investasi
dan prosesnya, teori return dan resiko serta hubungan expected return
dengan resiko?

3. Tujuan

- Mahasiswa dapat menjelaskan teori investasi, penggolongan terkait


jenis dan bentuk investasi maupun investor, tujuan mengenai investasi
dan prosesnya, teori return dan resiko serta hubungan expected return
dengan resiko.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Investasi

• Pengertian

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya


lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai
macam aktivitas. Menginvestasikan dana pada sektor rill (tanah, emas, mesin
atau bangunan) maupun asset finansial (deposito, saham atau obligasi),
merupakan aktifitas yang umum di lakukan.
Menurut Jogiyanto, investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien selam
periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Menurut Sukirno kegiatan
investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.
Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni
(1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,
pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal
sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi
selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

• Jenis dan Bentuk Investasi

Pada dasarnya investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada
asset finansial dan investasi pada asset rill. Investasi pada asset finansial dapat
dibagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.

6
a. Investasi langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar uang, pasar modal,
atau pasar turunan. Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan
membeli aktiva yang tidak diperjual belikan, biasanya diperoleh dari
bank komersial. Aktiva ini dapat berupa tabungan dan sertifikat
deposito. Investasi langsung dapat dilakukan pada:
1) Pasar Uang (Money Market), berupa aktiva yang
mempunyai resiko gagal kecil, jatuh tempo pendek
dengan tingkat cair yang tinggi seperti Treasury Bill
(T-Bill).
2) Pasar Modal (Capital Market), berupa surat-surat
berharga pendapatan tetap (fixed-income securities)
dan saham-saham (equity income).
b. Investasi tidak langsung, yaitu dapat dilakukan dengan membeli surat
berharga dari perusahaan investasi, seperti reksadana.
c. Pasar Turunan (Deverative Market), berupa opsi (option) dan kontrak
masa depan (future contract).

Adapun Bentuk Investasi adalah sebagai berikut :

a. Investasi Properti, yaitu investasi dalam bentuk properti seperti emas,


tanah, rumah, dll. Yang memungkinkan nilainya meningkat untuk
waktu yang akan datang.
b. Investasi Ekuitas, yaitu investasi yang berhubungan dengan
pembelian saham yang dikeluarkan pleh perusahaan-perusahaan yang
dikeluarkan oleh BEI.

• Jenis Investor

a. Berdasarkan kemampuan dalam menerima informasi:

7
1) Sophisticated investor adalah investor yang canggih dalam
menerima, menganalisis dan menginterprestasikan informasi yang
ia terima.
2) Naive investor adalah investor yang kurang mampu dalam
menerima, menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang
ia terima (Hartono:2000).

b. Berdasarkan risiko yang akan diterima:


1) Risk seeker merupakan investor yang menyukai risiko. Jika
investor dihadapkan kepada dua pilihan investasi yang
memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang
berbeda, maka investor akan senang mengambil investasi dengan
risiko yang lebih besar.
2) Risk averter merupakan investor yang tidak menyukai risiko atau
menghindari risiko Investor model ini akan mengambil investasi
dengan risiko yang lebih kecil dengan tingkat keuntungan yang
sama.
3) Risk netrality merupakan investor yang bersikap netral terhadap
risiko. Artinya investor akan meminta kenaikan tingkat
keuntungan yang sama setiap kenaikan risiko (Sartono: 1998).

• Tujuan Investasi

Menurut Dewi dan Vijaya (2018:5), dalam mencapai suatu efektivitas


dan efisien dalam keputusan investasi maka diperlukan ketegasan pada tujuan
yang diharapkan antara lain:

1. Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut

Dengan adanya perolehan capital gain dan pembagian dividen,


diharapkan investasi akan dilakukan secara terus menerus dengan

8
harapan investasi yang dilakukan oleh investor merupakan suatu
keputusan dalam melakukan investasi jangka panjang.

2. Terciptanya profit yang maksimal

Dengan adanya pemasukan dana pada suatu perusahaan yang


diperoleh melalui investor, diharapkan dapat memaksimalkan laba
yang diperoleh oleh suatu perusahaan dalam kegiatan operasinya.

3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham

Para pemegang saham akan memperoleh dividen dari laba yang


dihasilkan oleh suatu perusahaan.

4. Memberikan andil bagi pembangunan bangsa

Dengan adanya investasi dari investor, diiharapkan dana yang


diterima perusahaan dari investor akan di maksimalkan dalam
memperoleh laba operasi perusahaan. Melalui laba tersebut maka
perusahaan akan membayarkan besaran pajak yang di peroleh.

5. Mengurangi tekanan inflasi

Menghindari dari risiko penurunan kekayaan atau hak milik akibat


pengaruh dari inflasi.

6. Dorongan untuk menghemat pajak

Dorongan bagi tumbuhnya investasi di masyarakat dengan


memberikan fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan
investasi.

• Proses Investasi

Proses investasi terdiri dari lima tahap yaitu:

9
1. Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu dengan
yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang dibuat.
2. Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap penentuan
kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
3. Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu
strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi
portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi
portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas
investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indek pasar.
4. Pemilihan asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian setiap
sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio.
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi kinerja
portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan
kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking
(Tendelilin:2000).

• Return dan Resiko

Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono:2000).


Pengujian prediktabilitas return dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain :

1. Mempelajari pola return seasonal.


2. Menggunakan data return di masa lalu, baik untuk prediktabilitas
jangka pendek dan jangka panjang.
3. Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan.
Return saham di perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor
fundamental, seperti return on equity, return quick ratio, leverage
ratio, at growth accounting beta carning variability dan dividen
payout. Fakice fundamental merupakan faktor yang mempengarahi

10
beta saham investor akan menghadapi dua kemungkinan dalam
investasi yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan (expected rate of
return) dan tingkat resiko (risk).

Menurut Hartono (2000) risiko adalah kemungkinan menyimpangnya


keuntungan yang sesungguhnya (actual return) dari tingkat keuntungan yang
diharapkan (expected return). Risiko merupakan salah satu faktor penting
yang harus diperhatikan dalam analisis investasi, karena setiap pilihan
investasi selalu mengandung risiko dan risiko inilah yang mempengaruhi
keuntungan yang akan diperoleh pemodal dari investasinya. Risiko
merupakan variabilitas return realisasi terhadap return yang diharapkan.
Risiko berhubungan dengan ketidak pastian. Pemodal dalam berinvestasi
akan mendapatkan return di masa datang dengan nilai yang belum diketahui.
Pemodal dalam berinvestasi cenderung untuk menghindar dari kemungkinan
menanggung risiko, tetapi pemodal tidak dapat terbebas dari risiko. Menurut
Aryani, Setiawan dan Warsito (2003), risiko investasi dibagi menjadi dua:

1. Risiko sistematik

Risiko sistematik merupakan variabilitas dalam total return suatu


sekuritas yang secara langsung berhubungan dengan pasar secara
keseluruhan, sehingga setiap pemodal tidak dapat menghilangkannya dengan
diversifikasi sekuritas atau portofolio. Risiko ini disebut juga Risiko yang
tidak dapat didiversifikasi (nondiversifiable risk). Penyebabnya antara lain
tingkat inflansi, tingkat bunga, risiko pasar maupun kondisi politik negara.

2. Risiko tidak sistematik

Risiko tidak sisitematik merupakan variabilitas dalam total return


suatu sekuritas dihilangkan dengan cara melakukan diversifikasi sekuritas
karena sifat dari risiko ini yang unik untuk suatu perusahaan sehingga hal
buruk yang terjadi pada suatu perusahaan dapat dihilangkan dengan memilih
perusahaan yang memiliki hal yang baik. Risiko ini disebut juga risiko yang
dapat didiversifikasikan atau diversifiable risk.

11
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besamya risiko
suatu investasi (Tandelilin:2000):

a. Risiko suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga akan


mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus, yaitu jika
tingkat suku bunga naik, maka harga saham akan turun begitu pun
sebaliknya.
b. Risiko pasar. Risiko ini merupakan fluktuasi pasar secara keseluruhan
yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
c. Risiko inflansi. Bila tingkat inflansi naik, investor akan menuntut
tambahan premium inflansi untuk mengkompensasi penurunan daya
beli yang dialaminya.
d. Risiko bisnis. Merupakan suatu risiko dalam menjalankan bisnis yang
bergerak dalam suatu industri tertentu.
e. Risiko finansial. Risiko ini berkaitan dengan keputusan suatu
perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya.
f. Risiko likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu
sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk bisa
diperdagangkan di pasar sekunder.
g. Risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan nilai tukar
mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lain. 8. Risiko
negara. Risiko ini sangat berkaitan erat dengan kondisi perpolitikan
disuatu negara, terutama untuk perusahaan yang beroperasi di luar
negeri.

• Hubungan Expected Return dan Resiko

Dalam kaitannya dengan penanaman dana pada asset financial (surat


berharga) investor akan dihadapkan pada risiko sehubungan dengan tingkat
keuntungan yang diharapakan. Dua kemungkinan yang dihadapi investor
adalah tingkat keuntungan terbesar yang diperoleh dengan risiko kecil.

12
Apabila investor dihadapkan pada dua alternative investasi yang akan
memberikan tingkat keuntungan yang sama, maka investor akan memilih
investasi dengan risiko yang terkecil secara intuitif, semestinya ada hubungan
positif antara risiko dengan tingkat keuntungan. Hubungan ini berlaku hanya
untuk return ekpektasi (return yang belum terjadi), semakin besar risiko suatu
sekuritas, semakin besar pula return yang diharapkan. Sebaliknya, semakin
kecil return yang diharapkan maka semakin kecil pula risiko yang harus
ditanggung oleh investor (Retnaningdyah:2003).

Gambar 1.1 Hubungan return dengan risiko. Sumber: Farrel, James L, 1997, “Portofolio
Management: Theory and aplication”, McGraw- Hill, Singapore, hal. 11.

13
2. Saham

• Pengertian

Menurut IDX (2018), Saham merupakan suatu tanda penyertaan


modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki hak atas pendapatan perusahaan, hak atas aset perusahaan, dan
berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Saham (stock) dapat diartikan berupa surat berharga terhadap suatu


emiten yang menunjukkan bukti kepemilikan seseorang atau badan”
(Syahyunan, 2013:200). Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar
Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar
Modal, mengartikan saham syariah berupa bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan yang telah sesuai dengan kriteria yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah. Jadi, investasi saham merupakan bentuk usaha
dengan mengorbankan sejumlah dana yang digunakan untuk menanam modal
dalam bentuk surat berharga pada suatu emiten untuk jangka panjang dengan
tujuan tertentu yaitu memperoleh keuntungan dari hasil pengorbanan
tersebut. Oleh karena itu, para investor harus mengetahui saham perushaan
yang tepat dalam pengambilan keputusan investasi.

• Keuntungan Saham

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan


membeli atau memiliki saham.

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan


perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen

14
diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut
harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu
hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai –


artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai
dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa
dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen
sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan
bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham
Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang
berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk
setiap saham yang dijualnya.

• Risiko Saham

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

1. Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana


investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT.
XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham
tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada

15
harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per
saham.

2. Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh


Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim
dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban
perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika
masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka
sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham
tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan
risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang
saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan
perusahaan.

• Jenis Saham

1. Blue Chip Stocks

Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan
yang memiliki reputasi tinggi, merupakan leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

2. Income Stocks

Jenis saham emiten ini juga mempunyai keunggulan dalam hal


kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu
menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan
dividen tunai menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.

3. Growth Stocks

16
Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan
pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis dan dikenal sebagai
perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi. Walaupun bukan sebagai leader
dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock.
Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di
kalangan emiten.

4. Speculative Stocks

Investor dengan profil risiko high risk, bisa mencoba jenis saham ini.
Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa mendatang, namun
tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.

5. Counter Cyclical Stocks

Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena
tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum. Jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham ini tetap tinggi, dimana
emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari
kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa
resesi.

17
3. Pasar Modal

• Pengertian

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai


instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual
belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri dan diterbitkan oleh
pemerintah, publicauthorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2005).

Berdasarkan Undang-Undang no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal,


menyatakan bahwa pasar modal merupakan tempat berlangsungnya kegiatan
yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Penawaran Umum adalah
kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang
ini dan peraturan pelaksanaannya.

• Manfaat Pasar modal

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai


instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual
belikan dalambentuk hutang maupun modal sendiri dan diterbitkan oleh
pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2005).

Menurut Husnan (2005:4) pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu:

1. Fungsi Ekonomi

Pasar modal sebagai fungsi ekonomi, yaitu menyediakan fasilitas


untuk menindahkan dana dari lenders (para investor yang menanamkan
dananya dalam pasar modal) ke borrowers (emiten atau perusahaan yang
menerbitkan efek dipasar modal). Lenders mengharapkan akan memperoleh
keuntungan imbalan dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan dari sisi

18
borrowers tersedianya dana dari pihak memungkinkan melakukan investasi
tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.

2. Fungsi Keuangan

Pasar modal sebagai fungsi keuangan adalah dengan menyediakan


dana yang diperlukan oleh para borrowers. Lenders menyediakan dana tanpa
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan
untukinvestasi tersebut.

• Investasi di Pasar Modal

Merupakan suatu hal yang wajar apabila seorang investor


menginginkan investasi dengan tingkat return yang tinggi. Perlu diketahui
bahwa, atara return dengan risiko memiliki hubungan yang berbanding lurus.
Hal ini artinya semakin besar tingkat keuntungan yang diharapkan, maka
akan semakin besar pula tingkat risiko yang harus ditanggung. Seorang
investor yang rasional akan mengambil keputusan investasi di pasar modal
berdasarkan pertimbangan dua hal, yaitu keuntungan yang diharapkan
(expected return) dan risiko (risk) yang melekat pada instrumen investasi
yang dipilih. Saham merupakan salah satu instrumen Investasi financial di
pasar modal.

• Jenis Pasar Modal

a. Pasar modal pertama (perdana) sarana bagi perusahaan untuk


menawarkan saham / obligasi pertama kali ke masyarakat.
b. Pasar modal kedua (sekunder) sarana jual beli efek antar investor dan
harga dibentuk melalui perantara efek.

19
c. Pasar ketiga sarana jual beli efek antara market maker serta investor
dan harga dibentuk oleh market maker (anggota bursa).
d. Pasar keempat tanpa perantara sarana jual beli efek antar investor

• Organisasi Pasar Modal

Secara kelembagan, organisasi pasar modal adalah sebagai berikut :

1. Menteri keuangan

2. Bapepam - LK

3. Self Regulation Organization (SRO)

a. Bursa Efek Indonesia (BEI)


b. Lembaga kliring dan penjamin (PT. KPEI) c. Lembaga penyimpan
dan penyelesaian (PT. KSEI).

20
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi,
yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,
sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,
pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal
sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi
selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Apabila investor dihadapkan
pada dua alternative investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan
yang sama, maka investor akan memilih investasi dengan risiko yang terkecil
secara intuitif, semestinya ada hubungan positif antara risiko dengan tingkat
keuntungan.

Jadi, investasi saham merupakan bentuk usaha dengan mengorbankan


sejumlah dana yang digunakan untuk menanam modal dalam bentuk surat
berharga pada suatu emiten untuk jangka panjang dengan tujuan tertentu yaitu
memperoleh keuntungan dari hasil pengorbanan tersebut. Seorang investor
yang rasional akan mengambil keputusan investasi di pasar modal
berdasarkan pertimbangan dua hal, yaitu keuntungan yang diharapkan
(expected return) dan risiko (risk) yang melekat pada instrumen investasi
yang dipilih.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/15718/05.2%20bab%20
2.pdf?sequence=7&isAllowed=y

http://repository.radenintan.ac.id/1128/3/BAB_II.pdf

https://digitallibrary.ump.ac.id/1053/2/Bab%201.pdf

https://repository.unikom.ac.id/59973/1/1.%20Investasi.ppt

https://www.idx.co.id/id/produk/saham

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20603

https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

https://www.bca.co.id/id/informasi/Edukatips/2022/06/22/03/06/pengertian-
investasi-tujuan-jenis-dan-risiko-investasi

22

Anda mungkin juga menyukai