Anda di halaman 1dari 11

DANA PENSIUN SYARIAH

KELOMPOK 5
ARI IRAWAN
UYUDIA
ANDRE AGUSTIN
SARIFUL UMAM
NASRULLAH
1.Pengertian Dana Pensiun Syariah
Dana pensiun syariah adalah program atau layanan
dari suatu badan hukum yang bertujuan memberikan
manfaat pensiun berdasarkan prinsip syariah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DANA PENSIUN SYARIAH

Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun. Dasar hukum Dana Pensiun diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 1992. Prinsip dari
Dana Pensiun adalah suatu alternatif bagi karyawan untuk memperkecil atau mengurangi resiko-resiko yang akan
dihadapi dimasa yang akan datang, seperti resiko kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut, resiko cacat bahkan
resiko meninggal dunia. Resiko yang mungkin terjadi tersebut sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka,
karena itu diciptakan program pensiun untuk mengatasi kemungkinan resiko tersebut.
Terdapat dua jenis Dana Pensiun yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK). Menurut Undangundang Republik Indonesia No.11 Tahun 1992 Pasal 1 Tentang Dana Pensiun,
Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti,
bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap
pemberi kerja. Sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang didirikan oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan
pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau
Perusahaan Asuransi Jiwa yang bersangkutan.
Sebelum Undang-Undang Dana Pensiun lahir, di Masyarakat telah berkembang suatu bentuk tabungan, yaitu Dana
Pensiun serta Tabungan Hari Tua (THT) yang di bentuk oleh banyak perusahaan, baik swasta maupun oleh pemerintah.
Bentuk tabungan itu mempunyai ciri, yaitu sebagai tabungan jangka panjang yang hasilnya di nikmati setelah pensiun.
Di mana penyelenggaraannya dilakukan dalam suatu program, yaitu program pensiun, yang mengupayakan manfaat
pensiun bagi pesertanya melalui sistem pemupukan dana. Perkembangan dana pensiun berdasarkan syariah Islam di
Indonesia sendiri sudah dimulai sejak tahun 2017 dengan lahirnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah. 
3.Tujuan dan Fungsi dana pensiun SYARIAH

Agar dapat bisa mempersiapkan hari tua dengan baik, alangkah baiknya sobat OCBC NISP juga
mempelajari fungsi dana pensiun. Fungsi terbagi berdasarkan tiga hal, yaitu fungsi bagi perusahaan, bagi
karyawan, dan bagi penyelenggara program dana hari tua. Berikut penjelasannya:
1.Bagi perusahaan
• Memberikan penghargaan kepada setiap karyawan karena telah memberikan pengabdian terhadap
perusahaan.
• Menciptakan rasa aman untuk karyawan agar mampu menurunkan tingkat karyawan yang berhenti bekerja.
• Meningkatkan citra sebuah perusahaan ketika menjalankan bisnis.
• Meningkatkan motivasi kerja karyawan, sehingga produktivitas perusahaan juga meningkat.
2.Bagi karyawan
• Hari tua yang umumnya sulit untuk melanjutkan kerja dan meraih pendapatan, bisa tergantikan oleh dana hari
tua yang sudah dikumpulkan sejak lama. Rasa aman bisa terjaga dan motivasi kerja saat masa muda bisa terus
dipertahankan.
• Jika penerima dana ini meninggal, dana tersebut bisa diwariskan pada keluarga yang masih hidup. Sehingga,
rasa aman juga didapatkan oleh keluarga penerima.
3.Bagi penyelenggara program
• Penyelenggara program memiliki kesempatan untuk mengelola dana agar menghasilkan keuntungan, sebab
iuran dana hari tua dapat digolongkan ke dalam investasi.
• Mendukung program pemerintah dalam pengadaan dana hari tua.
• Sebagai aktivitas bakti sosial kepada peserta iuran dana tersebut.
4.Jenis dana pensiun SYARIAH
Jenis dana pensiun secara umum terbagi menjadi tiga jenis.
1.Pemberi kerja
Jenis yang pertama adalah dana yang dibuat oleh individu atau sebuah badan yang
mempekerjakan karyawan. Individu atau badan tersebut berlaku sebagai pendiri dan
menyelenggarakan program dana hari tua tersebut untuk seluruh karyawan.
Iurannya bersifat pasti dan pemberian hasil pengumpulan dana kepada karyawan adalah
kewajiban pemberi kerja.
2.Lembaga asuransi kesehatan
Jenis berikutnya adalah dana yang diselenggarakan oleh perusahaan asuransi jiwa
untuk perorangan, baik untuk karyawan kantor maupun pekerja independen, dan terpisah
dengan dana hari tua dari pemberi kerja.
3.Lembaga keuangan
Jenis yang terakhir dana yang dibuat oleh lembaga keuangan seperti bank. Sehingga,
iurannya bersifat pasti dan hanya dibebankan pada pemberi kerja, serta besarannya
berdasar pada keuntungan pemberi kerja.
5.Dasar Hukum Dana Pensiun Syariah
Ada beberapa peraturan yang menjadi dasar pengelolaan program dana pensiun dengan
prinsip syariah. Diantaranya peraturan OJK dan Dewan Syariah Nasional. Berikut ini penjelasan
lengkapnya.
• Aturan Dewan Syariah Nasional
Peraturan terkait pengelolaan dana pensiun secara syariah telah diatur dalam Fatwa DSN (Dewan Syariah
Nasional) Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 mengenai Panduan Umum Penyelenggaraan Program Pensiun
Berdasarkan Prinsip Syariah.
Aturan tersebut berisi penyelenggaraan dana pensiun sesuai dengan prinsip syariah yang bermanfaat
untuk Anda, seperti pengelolaan dana pensiun, penerima manfaat pensiun dan akad yang akan digunakan.
Singkatnya, program pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola menggunakan prinsip syariah
sesuai dengan hukum Islam atau Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Dewan Syariah
Nasional.
• Aturan OJK
Selain dari Dewan Syariah Nasional, aturan ini juga terdapat dalam Peraturan OJK (Otoritas Jasa
Keuangan) No. 33/POJK.05/2016 mengenai Pelaksanaan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip
Syariah.Dalam peraturan OJK, setiap pengelola harus mempunyai Dewan Pengawas Syariah yang
bertugas untuk memastikan bahwa semua kegiatan penyelenggaraan program dana pensiun tidak
melanggar prinsip syariah.
6.Perbedaan Dana Pensiun Syariah dan
Konvensional
Secara umum, dana pensiun berdasarkan prinsip syariah dan konvensional memiliki tujuan yang
sama yaitu memberikan jaminan di masa pensiun, hanya saja berbeda dalam penerapan prinsip-prinsip
syariah. Berikut ini beberapa perbedaan Dana Pensiun Syariah dan Konvensional.
• Iuran
Dalam mekanisme dana pensiun syariah, iuran diartikan sebagai hibah yang dilakukan antara pimpinan dan
pekerja. Sedangkan, pada prinsip dana pensiun konvensional, iuran merupakan suatu kewajiban antara
pimpinan dengan pekerja melalui pemberian dana pensiun.
• Investasi
Perbedaan selanjutnya adalah cara pengelolaan investasi. Pada prinsip syariah, dana yang dikumpulkan dari
program pensiun dikelola dengan investasi syariah saja, seperti di pasar uang dan pasar modal syariah.
Sedangkan, pada pensiun konvensional Anda bebas untuk memilih investasi apa saja, baik syariah maupun
non-syariah.
• Hasil investasi
Pada program pensiun syariah, hasil investasi dilakukan dengan membagi keuntungan secara mudharabah,
yaitu keuntungan dibagi dua antara pemilik modal dengan pengelola. Sedangkan, dalam sistem dana pensiun
konvensional, hasil investasi dibagikan dalam bentuk bunga.
• Manfaat pensiun
Dalam prinsip pensiun syariah, manfaat pensiun diperoleh sesuai dengan hasil investasi syariah. Sedangkan,
pada prinsip konvensional manfaat pensiun diberikan tergantung dengan hasil investasi non-syariah
7.Keuntungan Dana Pensiun Syariah
Perkembangan dana pensiun dengan prinsip syariah sangat berpengaruh dalam
perekonomian nasional karena dapat digunakan sebagai sumber pendanaan untuk
pembangunan dalam jangka panjang. Selain itu, berikut beberapa keuntungan yang bisa
didapatkan melalui dana pensiun syariah.
• Memberikan keuntungan yang relatif stabil untuk investasi dalam jangka panjang, serta
memiliki batasan dalam industri non-halal, misalnya rokok dan pornografi.
• Memberikan peluang kepada lembaga keuangan syariah untuk berkembang dan
memperkuat hasil pendapatan yang dapat meningkatkan keuntungan.
• Kualitas investasi sukuk dan indeks saham syariah yang cukup menjanjikan di masa yang
akan datang.
• Menjamin kepastian ketersediaan sumber penghasilan yang dikelola secara syariah untuk
biaya hidup di waktu pensiun.
8.Keunggulan dana pensiun syariah
Dikelola dengan prinsip syariah, berikut ini beberapa
keunggulan dana pensiun berdasarkan syariah Islam:
• Memberikan keuntungan yang stabil untuk 
investasi jangka panjang serta memiliki filter dalam industri
nonhalal, seperti rokok dan pornografi
• Menjadi peluang untuk lembaga keuangan untuk memperkuat
pendapatan upah yang bisa meningkatkan profitabilitas.
• Kematangan pasar sukuk dan indeks saham syariah cukup
menjanjikan.
• Menjamin kepastian ketersediaan dana saat masuk usia pensiun
yang pengelolaannya dilakukan dengan prinsip syariah.
9.KETENTUAN DAN MEKANISME DANA
PENSIUN SYARIAH
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah, dana pensiun
berdasarkan syariah Islam sendiri merupakan implementasi dari ajaran agama Islam yang
berdasarkan Al Quran dan Hadits dalam mengelola kekayaan di masa berkelimpahan (masa muda)
yang digunakan untuk masa kekurangan kelak (masa tua).
Secara kegiatan operasional, dana pensiun syariah tidak jauh berbeda dengan kegiatan
operasional dana pensiun konvensional, yakni sama-sama bertujuan untuk menjanjikan manfaat
pensiun, hanya saja pengelolaannya dilakukan sesuai dengan syariat Islam. 
Secara garis besar, konsep dasar dana pensiun berdasarkan syariah Islam yang perlu kita
pahami:
• Dana pensiun syariah menggunakan akad untuk memperjelas hak dan kewajiban pihak-pihak yang
melakukan akad. 
• Dana pensiun syariah hanya diperbolehkan melakukan investasi pada instrumen investasi yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Misalnya saat bermain di pasar modal, maka dana pensiun
syariah hanya diperbolehkan untuk memiliki saham di Daftar Efek Syariah
• Dana pensiun syariah wajib memiliki paling sedikit Dewan Pengawas Syariah untuk mengawasi
kegiatan operasional agar tetap sesuai dengan prinsip syariah. DPS nantinya akan memberikan
laporan hasil pengawasannya pada OJK.
SEKIAN DISKUSI DARI KELOMPOK KAMI
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai