Anda di halaman 1dari 13

BAB 9 

ANGGARAN KAS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Rumusan Masalah 1
I.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
II.1 Pengertian Anggaran Kas 3
II.2 Manfaat Anggaran Kas 3
II.3 Tujuan Penyusunan Anggaran Kas 3
II.5 Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas 4
II.6 Sumber daniPenggunaan Kas 5
II.7 Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas 5
II.8 Menyusun Anggaran Kas Jangka Panjang 5
II.9 Menyusun Anggaran Kas Jangka Pendek 6
II.10 Model Anggaran Kas Syariah 7
II.11 Soal Studi Kasus 7
BAB III PENUTUP 10
III.1 Soal Pilihan Ganda 10
III.2 Soal Essay 10
IV.1 Kesimpulan 12
GLOSARIUM 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kemajuan suatu perusahaan sangatlah bergantung kepada sistem pengelolaan


manajemen yang baik agar tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan. Keputusan dan
kebijakan yang diambil oleh manajemen guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan slaah
satunya ialah dengan cara menyusun anggaran. Anggaran dapat dimanfaatkan oleh manajemen
sebagai alat perencanaan serta pengendalian operasional perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan tersebut di masa mendatang. Penganggaran sebagai metode perhitungan yang
mampu menentukan bagaimana perusahaan dapat berkembang dengan baik, melalui
perhitungan dalam penganggaran yang baik maka siklus perekonomian perusahaan dapat
terkontrol secara penuh. Salah satu bentuk penganggaran yang sangat penting bagi suatu
perusahaan adalah anggaran kas. Anggaran kas memiliki peran didalam menentukan
kelancaran operasional perusahaan dimana kas sebagai salah satu unsur modal yang
likuiditasnya paling tinggi. Sehingga, semakin tinggi jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan
maka akan likuiditasnya semakin tinggi pula. Oleh sebab itu, perencanaan kas harus diawasi
dengan baik, baik penggunaan ataupun penerimaannya. Keududukan kas sangat  penting 
dalam kelancaran pada operasional perusahaan. Jumlah kas yang kurang ataupun lebih  akan
berdampak kurang baik bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat berdampak pada
ketidakmampuan membayar  kewajiban,  misalnya utang  gaji, bunga bank, dan lain-lain.
Melihat pentingnya kedudukan penganggaran kas pada perusahaan, maka penulis tertarik
untuk menyusun makalah ini guna untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapa dalam
penyusunan anggaran kas yang baik dan benar dalam perusahaan.

I. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan anggaranikas?


2. Apa manfaat dari anggaranikas?
3. Apa tujuan penyusunan anggaran kas?
4. Bagaimana dimensi waktu perencanaanidanipengendalian kas?
5. Bagaimana pendekatan penyusunan anggaranikas?
6. Bagaimana sumber dan penggunaanikas?
7. Apa manfaat laporan sumber dan penggunaanikas?
8. Bagaimana menyusun anggaran kas jangkaipanjang?
9. Bagaimana menyusun anggaran kas jangkaipendek?
10. Bagaimanakah model anggaran kas syariah?

I. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian anggaranikas


2. Untuk mengetahui manfaat dari anggaranikas
3. Untuk mengetahui tujuanipenyusunan anggaranikas
4. Untuk mengetahui dimensiiwaktu perencanaan danipengendalian kas
5. Untuk mengetahui pendekatanipenyusunan anggaranikas
6. Untuk mengetahui sumberidan penggunaanikas
7. Untuk mengetahui manfaatilaporan sumber danipenggunaan kas
8. Untuk mengetahui cara menyusunianggaran kasijangka panjang
9. Untuk mengetahui cara menyusunianggaran kasijangkaipendek
10. Untuk mengetahui model anggaran kas syariah

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Anggaran Kas


Anggaran  kas  memuat  rencana penggunaan dan sumber kas perusahaan selama tahun
anggaran yang terdiri dari rencana  aliran kas masuk (penerimaan  kas)  dan aliran kas keluar
(perencanaan kas). Anggaran kas merupakan perkiraan aliran masuk/keluarnya uang yang
perusahaan rencanakan untuk periode tertentu beserta penjelasan terkait sumber-sumber
pengeluaran dan penerimaan kas tersebut (Rudianto, 2009). Anggaran  kas  adalah suatu 
anggaran  yang lebih rinci merencanakan terkait jumlah kas beserta segala perubahannya  dari 
waktu  ke  waktuiselama periode kedepan, baik perubahan pada permintaan kas ataupun
perubahan atas pengeluaran kas. Sebagai alat  penting didalam proses merencanakan dan
upaya pengendalian  keuangan perusahaan,  dalam anggaran kas  terdapat  perkiraan atas
pengeluaran dan penerimaan kas untuk periode tertentuidimasa yang akan datang  sehingga 
dapat mengetahui  kapan perusahaan berada dalam kondisi defisit/surplus kas (Azis, 2020).
Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan
suatu gambaran seluruh perencanaan pengeluaran dan penerimaan uang tunai terkait dengan
rencana keuangan suatu perusahaan serta transaksi-transaksi lain yang berakibat pada
terjadinya perubahan atas posisi kas atau dengan kata lain menunjukkan aliran kas pada
periode tertentu.

I. Manfaat Anggaran Kas


1. Memiliki fungsi untuk pedoman kerja dimana mampu memberikan arah dan juga
menunujkkan target yang harus dicapai oleh aktivitas perusahaan dimasa yang akan
datang.
2. Memiliki fungsi yaitu sebagai alat pengkoordinasiikerja agar segala bagian yang terdapat
didalam perusahaan dapat menunjang serta saling bekerjasama demi mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.
3. Memiliki fungsi sebagai tolak ukur atau alat pembanding guna mengevaluasi realisasi
kegiatan suatu perusahaan dengan cara membandingkan realisasi kerja yang telah dicapai
oleh perusahaan yang dapat menilai apakah suatu perusahaan telah sukses bekerja/belum.
Sehingga dapat juga diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dan
realisasinya dari perbandingan awal.

I. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas


1. Memastikan posisi kas dalam jangka waktu tertentu dengan melakukan perbandingan uang 
masukidengan uangikeluar. Dengan begitu nantinya saldoikas pada akhir periode akan
seimbang dengan  saldoikas  awal  ditambah  penerimaan serta pengeluaran di periode
tersebut.
2. Melakukan perhitungan kemungkinan kerugian atau keuntungan. Kerugian akan terjadi jika
jumlah pemasukan dan saldo awal tidak melebihi dari biaya yang harus dikeluarkan.
Sebaliknya keuntungan akan terjadi jika jumlah pemasukan ditambah saldo awal lebih
besar dibandingkan dengan penggunaan/pengeluaran yang mengakibatkan saldo kas
diakhir periode akan meningkat.
3. Melakukan perencanaan untuk membuat keputusan belanja jangka panjng serta jangka
pendek, untuk mengantisipasi apabila defisit terjadi sehingga  perusahaan memiliki rencana
untuk  mencari tambahan dana baru. Begitu juga apabila perusahaan dalam kondisi untung
maka perusahaan harus mencari dan memperoleh alternatif penggunaan yang memberi
keuntungan plaing besar.
4. Menjadi acuan untuk kebijakan dalam pemberian kredit. Besar/kecilnya kas yang ada juga 
dapat menunjukan kemampuan pemenuhan msodal  kerjanya bagi suatu perusahaan.
Kemampuan pemenuhan tersebut sebagai dasar perusahaan dalam menggunakan 
kebijakan  kredit  sebagai salah satu cara menaikan volume penjualan.
5. Menjadi acuan untuk otorisasi danaianggaran yang tersedia. Pengaturan penggunaan jenis
biaya yang sudah dianggar perlu dilakukan melalui sistem otorisasi pengeluaran atas kas. 
Sehingga keadaan likuiditas atas perusahaan dapat disesuaikan serta batasan dari suatu
anggaran tidak akan terlewat.
6. Menjadi acuan dari penilaian terhadap pengeluaran atas kas yang terealisasi. sehingga
dapat diketahui penyebab varian didalam aliran kas masuk/keluar.

I. DimensiiWaktu Perencanaanidan Pengendalian Kas


Pada umumnya pengendalian serta perencanaan kas terdiri atas 3 dimensi waktu diantaranya
yaitu anggaran kas jangka panjang, anggaran kas jangka pendek, dan anggaran kas untuk
operasional.
1. Anggaran kassjangkaipanjang sesuaiidengan dimensi waktu dari rencana keuntungan
strategis dan pengeluaran modal jangka panjang. Perkiraan penerimaan atas kas
(khususnya dari penjualan barang/jasa serta piinjaman) dan perkiraan pengeluaran kas
(khususnya untuk pengeluaran  modal, membayar utang serta biaya-biaya) ialah dasar yang
sehat untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan maupun untuk
penggunaan kas serta kredit jangka panjang.
2. Anggaran kassjangka pendek yang membutuhkan rencana atau perkiraan aliran kas keluar
dan aliran kas masuk yang terperinci secara langsung menyangkut rencana laba tahunan.
Misalnya perkiraan penerimaan kas atas penjualan dan perkiraan pengeluaran kas untuk
pembayaran atas pembelian mesin-mesin atau peralatan baru.
3. Anggaran kassuntuk operasional yang digunakan oleh suatu perusahaan khususnya untuk
merencanakan dan sebagai pengendalian aliran kas keluar dan masuk berdasarkan
operasionalisehari-hari. Tujuan terpenting dari anggaran kas untuk operasional adalah
sebagai pengendalian kas yang dinamis dari posisi kas dalam upaya meminimalkan biaya
bunga dan biaya peluang akibat dari kas yangimenganggur.

I. Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas


Terdapat 2 (dua) pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, diantaranya sebagai berikut:
1. Budget kas jangka pendek. Merupakan anggaran kas yang berfungsi sebagai alat  bantu
operasional sehari-hari didalam mengendalikan kas. Jangka  waktu kas ini disesuaikan 
dengan anggaran  tahunan. Fungsi dari anggaran ini ialah sebagai alat bantu didalam
otoritas atas  kas  keluar yang disesuaikan dengan aliran kasimasuk serta keadaan
keuangan umumnya.
2. Budget kas JangkaiPanjang. Merupakan anggaran kas yang meliputi jangka waktu 5 hingga
10 tahun yang juga disesuaikan bersama rencana perusahaan yang  sudah disusun. Fungsi
kas ini ialah guna mengetahuiikemampuan suatu perusahaan dalam meningkatkan dana
sumber internal perusahaan serta perkiraan jumlah kas diakhir periode pada tahun
anggaran.

I. Sumber daniPenggunaan Kas


1. Sumber Kass
Merupakan asal darimana kas yang diperoleh perusahaan yang digunakan dalam aktivitas
operasional suatu perusahaaan, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Perolehan dari penjualan atas produk (barang/jasa) secara tunai.
b. Perolehan penagihan atas piutang yang dimiliki perusahaan.
c. Pendapatan lain (bungaibank, jasa giiro, deviden, dsb).
d. Terdapat pengurangan  atas  aktiva  tetap: penjualan atas aktiva.
e. Perolehan  diluar  penghasilan  (kredit oleh bank ataupun penjualan obligasi).
f. Penambahan atas modal sendiri dari pemilik usaha.
2. Penggunaan Kass
Merupakan pengalokasian atas kas yang sudah diterima suatu perusahaan kedalam bagian
kegiatan-kegiataniyang dilaksanakan perusahaan, misalnya:
a. Membayar segala kegiatan operasional perusahaan mulai dari biaya sdm, biaya penjualan
hingga biaya administrasi.
b. Membayar bunga serta angsuran kepada kreditur.
c. Tambahan atas berbagai aktiva tetap (pembelian aktiva tetap).
d. Membayar deviden/pengembalian modal atau pembayaran kepada pemilik modal.
e. Membayar pajak, materai, resitusi, cukai dan lainnya (pembayaran kepada pemerintah).

I. Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas


Adanya laporan penggunaan dan sumber kas sangat bermanfaat dna penting dimana
dapat digunakan sebagai dasar guna merencanakan kebutuhan atas kas dimasa yang akan
datang serta estimasi semua sumber yang ada atau dapat berfungsi sebagai dasar
merencanakan dan peramalan kebutuhan akan kas dimasa mendatang. Sedangkan bagi pihak
bank atau paraikreditor, adanya laporan penggunaan dan sumber kas ini akan dapat memberi
penilaian atas kemampuan perusahaan dalam hal membayar bunga. Selain itu laporan kas ini
memiliki peran didalam menentukan lancar/tidaknya operasional perusahaan dimana kas
sebagai salah satu unsur modal yang likuiditasnya paling tinggi. Sehingga, semakin tinggi
jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan maka akan likuiditasnya semakin tinggi pula. Oleh
sebab itu, perencanaan kas harus dengan pengawasan baik mulai dari penggunaan ataupun
penerimaannya.

I. Menyusun Anggaran Kas Jangka Panjang


Anggaran kas jangka panjang merupakan anggaran yang disusun guna mengetahui dan
membuat rencana atas kas perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Pada umumnya
nggaran kas jangka panjang memiliki periode selama 5 hingga 10 tahun tergantung pada
kebijakan perusahaan dalam menganggarkan kasnya. Anggaran kas jangka panjang ini juga
memiliki fungsi untuk mencari tau seberapa kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber
dana internalnya sekaligus memperkirakan estimasi anggaran kas setiap akhir tahun anggaran.
Untuk dimensi waktunya sesuai dengan waktu pengeliaran modal dan perencanaan laba
strategik jangka panjang.
Untuk penyusunan anggaran kas jangka panjang ini dilakukan dengan cara melakukan
perbandingan antara neraca dua periode anggaran dengan neraca perhitungan laba/rugi
perusahaan yang terjadi selama periode berjalan pada kedua neraca tersebut. Dalam
penyusunan anggaran kas jangka panjang perlu diperhatikan aliran kas masuk bersih dan
aliran kas keluar bersih. Aliran kas keluar bersih adalah besarnya kas yang dikeluarkan untuk
investasi yang dilakukan. Sedangkan aliran kas masuk bersih adalah besarnya kas yang
didapatkan dari hasil bersih investasi yang dilakukan. Estimasi penerimaan kasnya berasal dari
penjualan barang/jasa serta pinjaman, lalu untuk pengeluaran kasnya digunakan untuk modal,
mendanai biaya-biaya, pelunasan utang, serta unsur lain yang berkaitan dengan pengeluaran
keuangan perusahaan.
I. Menyusun Anggaran Kas Jangka Pendek
Kebalikan dari jangka panjang, anggaran kas jangka pendek merupakan anggaran yang
dibuat dan ditata guna membuat rencana atas posisi kas perusahaan dalam jangka waktu
kurang dari atau sama dengan 1 tahun. Pada umumnya, penyusunan anggaran kas jangka
pendek dilakukan dengan cara menganalisis trackrecord kegiatan perusahaan yang memicu
terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar. Apabila terjadi arus kas keluar maka hal ini
diakibatkan oleh adanya jejak arus fisik masuk yang mengalami arus balik. Begitu pula
sebaliknya, apabila terjadi arus kas masuk maka hal ini dikarenakan adanya jejak arus fisik
keluar yang mengalami arus balik.
Berikut adalah penjelasan mengenai skema arus fisik dan arus kas
a. Perusahaan selaku pihak atau pelaku utama dan pengambil keputusan yang bertindak
untuk melakukan proses produksi barang maupun jasa memiliki kuasa untuk mengabil
keputusan atas semua hal yang terjadi mengenai keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam
sistem yang ada
b. Para rekan atau pemilik faktor produksi selaku pihak yang mengambil keputusan atas
seluruh hal yang terjadi berkaitan dengan arus kas dan arus fisik dalam sistem yang ada.
Pihak ini beroperasi dalam pasaran faktor produksi
c. Konsumen selaku pihak yang menikmati produk dari perusahaan berperan sebagai pihak
yang membutuhkan dan akan mengonsumsi produk yang dijual oleh perusahaan, entah itu
untuk keperluan pribadi atau untuk dijual kembali 
d. Pemerintah selaku pemilik dana memiliki peran yang mempercayakan serta memberi
modal kepaada perusahaan untuk digunakan melakukan proses produksi
Berdasarkan penjelasan skema di atas, maka dapat dikatakan bahwa ke-4 pihak yang
bersangkutan tersebut (perusahaan, rekanan, konsumen, pemilik dana) membentuk suatu
sistem yang mengakibatkan terjadinya arus kas dan arus fisik antara satu pihak dengan pihak
yang lainnya. Pada saat perusahaan membutuhkan dan memutuskan untuk membeli faktor
produksi, maka saat itulah arus fisik masuk akan terjadi. Dan dalam hal ini perusahaan akan
membayar kepada pemilik faktor produksi atas faktor produksi yang telah dibelinya untuk
digunakan, maka saat inilah terjadi arus kas keluar. Kemudian pada saat faktor produksi yang
dibeli perusahaan tadi berhasil dijual kepada konsumen dalam bentuk produk, maka terjadilah
arus fisik keluar. Lalu ketika konsumen membeli produk tersebut dan membayarnya, maka
akan terjadi arus kas masuk. Inilah yang disebut terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar
yang membentuk suatu transaksi dan suatu sistem operasional yang bersifat berkelanjutan.

I. Model Anggaran Kas Syariah


Sistem anggaran kas yang umum digunakan pada perushaaan konvensional tidak dapat
diterapkan secara penuh oleh perusahaan Islami. Alasannya adalah bahwa perusahaan Islami
tidak menggunakan sistem bunga dan menggantinya dengan sistem bagi hasil mudharabah.
Oleh sebab itu, operasional dari sistem anggaran kas tersebut menggunakan bentuk-bentuk
perubahan yang terjadi pada sistem mudharabah. Selain itu, pada pos pengeluaran juga
terdapat poin zakat yang wajib untuk dipenuhi oleh perusahaaan Islami apabila syarat
minimalnya telah terpenuhi.
Langkah dalam melakukan penyusunan anggaran kas yang dijalankan dengan menggunakan
sistem bisnis Islami, dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Melakukan penyusunan pada pos penerimaaan yang bersumber dari penjualan, baik berupa
penjualan yang dilakukan secara tunai maupun penjualan secara kredit yang sesuai dengan
waktu penjualan yang sudah direncanakan. Pada penjualan secara kredit, digunakan budget
pengumpulan piutang untuk membantu dalam menganalisa keuangan. Jumlah piutang yang
telah terkumpul kemudian dimasukkan pada kolom penerimaan di dalam anggaran kas.
Pada anggaran kas Islami, sistem murabahah dapat diterapkan dalam menjalankan sistem
kredit ini, dimana perusahaan melakukan mark up nilai harga pada penjualan dari harga
penjualan secara tunai. Selain itu, semua penerimaan lain yang didalamnya terdapat unsur
ribawi tidaklah diperhitungkan. Sehingga, pos penerimaan ini hanya berasal dari semua
hasil dari penjualan maupun sewa komoditas yang secara syariah dinilai sah.
2. Melakukan penyusunan pas pos pengeluaran sesuai pada periode operasional untuk tiap-
tiap sektor pengeluaran, diantaranya adalah :
a. Pembelian-pembelian secara tunai, contohnya pembelian atas bahan serta perlatan,
atau aktiva.
b. Pembayaran atas utang atau kewajiban-kewajiban.
c. Pembayaran atas upah serta gaji.
d. Pembayaran atas asuransi, biaya-biaya operasional, serta pajak dan zakat.
e. Pembayaran atas bagi hasil (mudharabah).
f. Pengeluaran-pengeluaran lain.

I. Soal Studi Kasus


Contoh penyusunan anggaran kas jangka panjang
PT. Sinar Jaya akan menyusun anggaran kas jangka panjang tahun 2015 - 2020 dengan data
sebagai berikut:
a. Saldo kas awal tahun 2015 sebesar Rp 65.000.000
b. Penjualan tahun 2015 adalah Rp 350.000.000 dan meningkat 30% per tahun
c. Biaya variabel 60% dari penjualan
d. Biaya tetap tunai 2015 sebear Rp17.000.000 dan meningkat proporsional dengan
peningkatan penjualan
e. Awal tahun perusahaan melakukan investasi Rp120.000.000 dengan meminjam pada bank
dengan bunga
f. 15% p.a. diangsur selama 4 tahun
g. Umur investasi 4 tahun dengan metode penyusutan garis lurus tanpa nilai sisa.
h. Dividend Payout Ratio 30%
i. Tax rate 25%
Buatlah anggaran kas jangka panjangnya!

Jawab:
Depresiasi = Rp 120.000.000/4 th = Rp 30.000.000/th
Angsuran / th = Utang / PVIFA (%,n)
Utang / PVIFA (15%, 4)
= 120.000.000 / 2,855
= 42.032.000
PT. Sinar Jaya
Laporan Laba - Rugi
2015-2018

PT. Sinar Jaya


Anggaran Kas Jangka Panjang
2015 – 2020
BAB III
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN

I. Soal Pilihan Ganda

1. Anggaranikas menunjukkan perencanaan sumberidanipenggunaan kassselama periode


anggaraniyang terdiri atas...
a. Rencana penerimaan atas kas.
b. Rencana aliran atas kas masuk dan rencana aliran atas kas keluar.
c. Rencana pengeluaran atas kas.
d. Jenis bahanibaku, harga per unit sertaa volume produksi.
e. Rencana aliran atas kas keluar.

2. Sifat aliran kas keluar memiliki sifat tidak kontinyu. Yang bukan termasuk contoh dari
aliran kas keluar adalah...
a. Pembayaran pajak pendapatan. 
b. Pembelian kembali saham perusahaan. 
c. Pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran upah dan gaji.
e. Pembayaran bunga.

3. Tujuan perusahaan melakukan penyusunan anggaran kas adalah untuk, kecuali...


a. Menjadi dasar atas kebijakan didalam memberi kredit.
b. Menjadi dasar atas otoritasi dana anggaran yang disediakan.
c. Menjadi dasar saat menilai realisasi pengeluaran kas sebenarnya.
d. Perkiraan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
e. Memperkaya suatu perusahaan.

4. Anggaran kas yang dibutuhkan perusahaan diantaranya...


a. AnggaraniKas Tetap dan Kas Variabel. 
b. AnggaraniKas Naik dan Anggaran Kas Turun.
c. AnggaraniKas Bank dan Kas Ditangan.
d. AnggaraniKas Jangka Pendek dan Anggaran Kas Jangka Panjang.
e. AnggaraniKas Jangka Panjang dan Kas Ditangan.
5. Berikut ini merupakan dampak dari kekurangan kas, kecualii...
a. Menambah keuntungan Perusahaan.
b. Menurunkan kredibilitas perusahaan.
c. Menurunkan produktivitas kerja.
d. Tidak terbayarnya berbagai kewajiban. 

I. Soal Essay

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan anggaran kas!


Jawaban:
anggaran kas merupakan suatu gambaran seluruh perencanaan pengeluaran dan
penerimaan uang tunai terkait dengan rencana keuangan suatu perusahaan serta
transaksi-transaksi lain yang berakibat pada terjadinya perubahan atas posisi kas atau
dengan kata lain menunjukkan aliran kas pada periode tertentu.

2. Apa yang dimaksud dengan anggaran kas jangka panjang?


Jawaban:
Merupakan anggaran kas yang meliputi jangka waktu 5 hingga 10 tahun yang juga
disesuaikan bersama rencana perusahaan yang  sudah disusun. Fungsiikas ini ialah
guna mengetahuiikemampuan suatu perusahaan dalam meningkatkan dana sumber
internal perusahaan serta perkiraan jumlah kas diakhir periode pada tahun anggaran.

3. Apa saja yang termasuk ke dalam sumber kas?


Jawaban:
 Perolehan dari penjualan atas produk (barang/jasa) secara tunai.
 Perolehan penagihan atas piutang yang dimiliki perusahaan.
 Pendapatan lain (bungaibank, jasa giiro, deviden, dsb).
 Terdapat pengurangan  atas  aktiva  tetap: penjualan atas aktiva.
 Perolehan  diluar  penghasilan  (kredit oleh bank ataupun penjualan obligasi).
 Penambahaniatas modal sendiri dari pemilik usaha.

4. Jelaskan apa saja manfaat dari anggaran kas!


Jawaban:
1. Memiliki fungsi untuk pedoman kerja dimana mampu memberikan arah dan juga
menunujkkan target yang harus dicapai oleh aktivitas perusahaan dimasa yang akan
datang.
2. Memiliki fungsi yaitu sebagai alat pengkoordinasiikerja agar segala bagian yang
terdapat didalam perusahaan dapat menunjang serta saling bekerjasama demi
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
3. Memiliki fungsi sebagai tolak ukur atau alat pembanding guna mengevaluasi
realisasi kegiatan suatu perusahaan dengan cara membandingkan realisasi kerja
yang telah dicapai oleh perusahaan yang dapat menilai apakah suatu perusahaan
telah sukses bekerja/belum. Sehingga dapat juga diketahui sebab-sebab
penyimpangan antara anggaran dan realisasinya dari perbandingan awal.

5. Apa saja yang termasuk kedalam penggunaan kas?


Jawaban:
 Membayar segala kegiatan operasional perusahaan mulai dari biaya sdm, biaya
penjualan hingga biaya administrasi.
 Membayar bunga serta angsuran kepada kreditur.
 Tambahan atas berbagai aktiva tetap (pembelian aktiva tetap).
 Membayar deviden/pengembalian modal atau pembayaran kepada pemilik modal.
 Membayar pajak, materai, resitusi, cukai dan lainnya (pembayaran kepada
pemerintah).
BAB IV
KESIMPULAN

I. Kesimpulan

Anggaran kas sangat bermanfaat dan penting dimana dapat digunakan sebagai
acuan guna merencanakan kebutuhan atas kassdimasa yang akan datang serta estimasi
semua sumberiyang ada atau dapat berfungsi sebagai acuan dalam merencanakan dan
peramalanikebutuhan akan kas dimasa mendatang. Anggaran kas memiliki fungsi untuk
pedoman kerja dimana mampu memberikan arah dan juga menunujkkan targetiyang
harusidicapai olehiaktivitas perusahaan dimasa yang akan datang. Selain itu fungsi
anggaran kas ialah sebagai alat pengkoordinasiikerja agar segala bagian yang terdapat
didalam perusahaan dapat menunjang serta saling bekerjasama demi mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Anggaran kas juga dapat menjadi tolakiukur atau alat pembanding
guna mengevaluasi realisasi kegiatan suatu perusahaan dengan cara membandingkan
realisasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan yang dapat menilai apakah suatu
perusahaanitelah sukses bekerja/belum. Sehingga dapat juga diketahui penyebab
terjadinya penyimpangan antara anggaranidan realisasinya dari perbandingan awal.

GLOSARIUM
Aktiva Segala kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan/badan usaha.

Prediksi aliranikeluar/masuknya uang yang suatu perusahaan rencanakan untuk


AnggaraniKas periodeetertentu beserta penjelasan terkait sumber-sumberipengeluaran dan
penerimaan atas kasstersebut.

Selisih antara anggaranipendapatan dengan anggaranibelanja yang nilainya


Defisit
negatif.

Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham didasarkan pada


Deviden
banyaknya jumlah saham yang mereka miliki.

Surat perintahiyang dikeluarkan nasabah kepada bank atau lembaga keuangan


Giro
tempat ia menabung.

Pihak yang memilikiItagihan kepada pihak lain atasIproperti atau layananIjasa


Kreditur
yang diberikannya.

Surat/sertifikat berharga yang berisi perjanjian diantara perusahaan


Obligasi
emitenisebagai peminjamidana dengan investorisebagai pemberi dana.

Keadaan dimana tingkat penerimaan leboh besar jika dibandingkan dengan


Surplus
pengeluaran belanja.

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Musdalifah. (2020). ANGGARAN KAS.


Christina, E., Fuad, M., Sugiart, & Sukarno, E. Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis.
Hendra Poerwanto. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. Diakses pada 4 September 2021 pada:
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas/tujuan-penyusunan-
anggaran-kas
Muflih, M. (2014). Cash Budget dalam Sistem Bisnis Syariah. CONOMICA, 5(1), 68–69.

Anda mungkin juga menyukai