Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN

“ANGGARAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL”


Dosen pengampu : M. SYAFNUR S.E., M.M.

Disusun Oleh :

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
AMELYA RAHMAWATI (20612207)
RIA JUITA (18612366)
RISKI BUDIMANSYAH SILABAN (20612233)
RISQO ALFAJRI (20612234)
RIZAL WAHYU HIDAYAT (20612235)
SINTIA NAYANGSARI (20612128)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN
TANJUNGPINANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema
tentang ANGGARAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Penganggaran Perusahaan yang diampu oleh M.
SYAFNUR S.E.,M.M.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita tentang
bagaimana kita mendalami dan mengenal tentang Anggaran Operasional dan Biaya
Operasional. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tanjungpinang, 8 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................................. iv
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. iv
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... v
1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................... v
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
2.1 Anggaran .................................................................................................. 6
2.1.1 Definisi Anggaran ................................................................................. 6
2.1.2 Tujuan Anggaran .................................................................................. 6
2.1.3 Manfaat Anggaran ................................................................................ 7
2.1.4 Definisi Anggaran Operasional ............................................................ 8
2.1.5 Teknik Penyusunan Anggaran Operasional .......................................... 9
2.1.6 Definisi Biaya Operasional ................................................................. 10
2.1.7 Jenis Biaya Operasional ..................................................................... 12
2.1.8 Komponen Biaya Operasional ........................................................... 12
2.1.9 Peran dan Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perusahaan ............ 13
1. Biaya Pemasaran ........................................................................................... 14
2. Biaya Administrasi Dan Umum .................................................................... 20
A. Pembagian Biaya Bersama ......................................................................... 23
B. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Anggaran Biaya Operasional. ............ 23
C. Kegunaan Anggaran Biaya Operasional .................................................... 24
BAB III ................................................................................................................. 30
PENUTUP ............................................................................................................ 30
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 30
3.2 SARAN ....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan membutuhkan suatu rencana untuk setiap aktivitas
operasionalnya yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam bentuk unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka
waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Manajemen membutuhkan alat
untuk mengkoordinasikan dan merencanakan sumber daya perusahaan dalam
bentuk anggaran. Anggaran merupakan alat manajerial yang menjamin pencapaian
sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk mata uang untuk
operasional sehari-hari. Keefektifan anggaran merupakan ukuran keberhasilan
organisasi dalam melakukan penghematan terhadap keuangan organisasi. Anggaran
berperan sebagai alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber
daya mencapainya. Untuk menyusun suatu anggaran perusahaan sebagai alat
perencanaan, maka anggaran itu harus realistis, fleksibel dan kontiniu. Realistis
berarti tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis, fleksibel berarti tidak
terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin
berubah, kontiniu berarti dilaksanakan secara terus-menerus, tidak merupakan
suatu usaha yang insidentil. Salah satu rencana kegiatan yang dibuat oleh
manajemen dalam upaya meningkatkan knerja keuangannya adalah dengan
menyusun anggaran biaya operasional dan kas.
Biaya operasional merupakan beban yang timbul atau dikorbankan dalam aktivitas
rutin suatu perusahaan guna memperoleh keuntungan. Dengan demikian, biaya
operasional senantiasa harus dihubungkan dengan upaya meningkatkan perolehan
laba, yang ditempuh dengan cara meningkatkan penjualan dan menghemat biaya,
serta membuat kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Biaya operasi juga
merupakan beban yang timbul atau dikorbankan dalam aktivitas-aktivitas rutin
suatu perusahaan guna memperoleh keuntungan, yang terdiri dari beban penjualan
serta biaya administrasi dan umum. Setiap pengeluaran biaya operasional harus

iv
benar-benar diupayakan untuk memperoleh pendapatan dan laba. Untuk itulah
diperlukan penyusunan anggaran baya operasional yang tepat agar mendukung
perolehan pendapatan dan laba tersebut. Dengan adanya anggaran biaya
operasional, penggunaan biaya operasional dapat dipertimbangkan dengan baik
hingga memberikan pengaruh terhadap peningkatan laba.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi Anggaran ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Anggaran Biaya operasional ?
3. Bagaimanakah Pembagian Biaya Bersama ?
4. Bagaimanakah Kegunaan Anggaran Biaya Operasional ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui definisi anggaran
2. Untuk mengetahui definisi anggaran biaya operasional
3. Untuk mengetahui pembagian biaya bersama
4. Untuk mengetahui kegunaan anggaran biaya operasional

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anggaran
2.1.1 Definisi Anggaran
Anggaran perusahaan yang juga sering disebut budget ini memiliki definisi
yang beranekaragam. Dibawah ini penulis megemukan beberapa defenisi anggaran
yang dinyatakan oleh para ahli diantaranya adalah menurut Rudianto (2009: 3)
menyatakan bahwa : “Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang
yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal ddan sistematis”. Menurut
Nafarin (2009: 11) menyatakan bahwa : “Anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka
waktu tertentu, dan umumny dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga
dinyatakan dalam satuan barang/jasa” Menurut Munandar (2010:1) “Anggaran
adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk
jangka waktu periode tertentu yang akan datang”. Dari beberapa definisi yang
dikemukakan diatas penulis menyimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana
yang dilaksanakan organisasi untuk masa yang akan datang dalam jangka waktu
tertentu dan dinyatakan dalam satuan uang.
2.1.2 Tujuan Anggaran
Tujuan anggaran menurut Nafarin (2007:13) adalah sebagai berikut:
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dari investasi
dana;
2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan;
3. Merinci sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat
memudahkan pengawasan;
4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal;
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih
jelas dan nyata terlihat;

6
6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan.
2.1.3 Manfaat Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain :
1. Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh
anggota organisasi.
2. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu
pencapaian laba usaha.
3. Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
4. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling
menguntungkan.
5. Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota
organisasi.
6. Berperan sebagai tolok ukur atau standar bagi kegiatan organisasi.
7. Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematis
setiap segi atau aspek organisasi.
8. Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan terhadap
maslaah yang dihadapi.
9. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama
10. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.
11. Dapat memotivasi karyawan.
12. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.
13. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
14. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dimanfaatkan
seefisien mungkin
15. Alat pendidikan bagi para manajer.

Menurut M. Nafarin (2007:19), anggaran disamping mempunyai banyak manfaat,


namun juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain :

7
1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung
unsur ketidakpastian.
2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga
yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap (Komprehensif) dan akurat.
3. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapa
mengakibatkan mereka mengeluh dan manantang sehingga anggaran tidak
akan efektif.
2.1.4 Definisi Anggaran Operasional
Anggaran operasi atau operasional, menguraikan dana yang diperlukan
untuk membuat bisnis berjalan secara efisien dan sukses selama suatu periode.Ini
terdiri dari semua pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan perusahaan
gunakan untuk operasinya.
Anggaran operasional biasanya merinci hal-hal seperti biaya tetap dan
variabel, pendapatan, dan pengeluaran lainnya.Seperti anggaran bisnis biasa,
banyak bisnis cenderung membuat anggaran operasional tahunan baru di akhir
tahun. Dengan begitu, mereka dapat merencanakan anggaran mereka sepanjang
tahun dan menetapkan tujuan keuangan. Namun, tidak ada yang diatur dalam
batu.Sebuah bisnis dapat mengubah anggaran operasinya sepanjang tahun
(misalnya, setiap bulan) untuk memastikannya up-to-date dengan setiap perubahan
operasional.
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup
semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu
periode tertentu. Karena itu, anggaran operasional mencakup:
A. Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk
memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu.

8
B. Anggaran Biaya
Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran
biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1) Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah rencana besarnya biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar biaya tenaga kerja yang
terlibat secara langsung di dalam proses produksi dalam suatu periode
tertentu di masa mendatang.
2) Anggaran biaya overhead adalah rencana besarnya biaya produksi di luar
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
3) Anggaran biaya pemasaran adalah rencana tentang besarnya biaya
distribusi yang akan dikeluarkan perusahaan untuk mendistribusikan
produknya.
4) Anggaran biaya administrasi dan umum adalah biaya yang direncanakan
untuk operasi kantor administratif di dalam suatu periode tertentu di masa
mendatang.
C. Anggaran Laba
Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh perusahaan di
dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba
sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan
anggaran biaya.
2.1.5 Teknik Penyusunan Anggaran Operasional
Anggaran Operasional (Operating Budget ) secara terperinci disusun dalam
Income Statement Supporting Budget , yang pada dasarnya berisi Budget tentang
penghasilan, yaitu tentang Anggaran Penjualan , dan anggarananggaran tentang
biaya, yaitu Anggaran Produksi serta Anggaran Biaya Administrasi dan Anggaran
Biaya Penjualan. Antara anggaran tentang penghasilan dengan anggaran-anggaran
tentang biaya tersebut mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat. Di satu
pihak, besar kecilnya penjualan (penghasilan) mungkin ditentukan (dipengaruhi)
oleh besar kecilnya produksi (biaya), tetapi di pihak lain, besarnya produksi (biaya)
mungkin justru ditentukan (dipengaruhi) oleh besarnya penjualan. Dengan

9
perkataan lain, ada dua alternatif kemungkinan tentang hubungan timbal balik
antara produksi dengan penjualam tersebut, yaitu :
A. Besarnya penjualan ditentukan oleh besarnya produksi. Ini berarti bahwa
berapa jumlah penjualan perusahaan selama periode yang akan datang ditentukan
oleh berapa jumlah barang yang mampu diproduksi perusahaan selama periode
tersebut. Dengan demikian jika selama periode yang akan datang, perusahaan
mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar, maka sebesar itu pulalah
jumlah penjualan yang akan dilakukan perusahaan dalam periode tersebut.
Sebaliknya jika selama periode yang akan datang, perusahaan hanya mampu
memproduksikan barang dalam jumlah sedikit, maka sejumlah sedikit pulalah
penjualan yang akan dilakukan perusahaan selama periode tersebut.
B. Besarnya produksi justru ditentukan oleh besarnya penjualan. Ini berarti
bahwa jumlah barang yang akan diproduksi perusahaan selama periode yang akan
datang ditentukan oleh berapa jumlah barang yang mampu dijual (dipasarkan) oleh
perusahaan selama periode tersebut. Dengan demikian, jika selama periode yang
akan datang, perusahaan mampu menjual (memasarkan) barang dalam jumlah yang
besar, maka sebesar itu pulalah produksi yang yang akan dilakukan perusahaan,
dalam periode tersebut. Sebaliknya jika selama periode yang akan datang
perusahaan hanya mampu menjual (memasarkan) barang dalam jumlah yang
sedikit, maka sejumlah sedikit itu pulalah produksi yang akan dilakukan perusahaan
dalam periode yang akan datang.
2.1.6 Definisi Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dibutuhkan perusahaan dalam
menjalankan aktivitas bisnis. Biaya ini mencakup kepentingan gaji, komisi,
tunjangan karyawan, peralatan, perbaikan hingga biaya sewa. Operating expenses
(OPEX) atau biaya operasional adalah biaya yang berkontribusi langsung terhadap
pembelian serta produksi barang dan jasa. Karenanya, biaya ini seringkali
disebutkan dibawah kewajiban (beban penjualan) dalam neraca keuangan.
Biaya operasional adalah komponen yang tidak bisa dihindari dalam suatu
bisnis atau perusahaan. Karena itu, biaya ini harus diperhitungkan dengan seksama
dan seminimal mungkin ketika suatu perusahaan hendak melakukan perumusan

10
biaya. Setelah keseluruhan proses berkaitan dengan upaya menghasilkan produk
untuk perusahaan selesai, maka produk tersebut perlu disimpan, dijual dan
didistribusikan kepada para pelanggan perusahaan. Tanpa aktivitas penyimpanan
yang baik, penjualan kepada konsumen dan pendistribusian yang tepat waktu dan
efisien, maka semua aktivitas produksi tidak akan ada manfaatnya sama sekali.
Untuk menyimpan, menjual dan mendistribusikan produk perusahaan tersebut
diperlukan sejumlah pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. Pada
bagian lain, sejak proses produksi dimulai hingga selesai dan sejak proses
penyimpanan produk hingga pendistribusian produk perusahaan ke tangan
konsumen, ada bagian tertentu di dalam perusahaan yang tidak terkait secara
langsung dengan aktivitas produksi dan pemasaran tersebut. Tanpa aktivitas
administrasi kantor, seperti untuk urusan hukum, urusan korespondensi, urusan
pajak, telepon dan listrik, alat tulis dan sebagainya, maka organisasi tidak akan
dapat dijalankan. Dan semua kegiatan tersebut memerlukan biaya yang disesuaikan
dengan besarnya organisasi perusahaan.
Menurut Rudianto (2009: 116) mendefenisikan Anggaran Biaya
Operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi
dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda
organisasi. Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh besar di
dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan di dalam mencapai tujuannya, yaitu
memperoleh laba usaha. Karena produk yang telah dihasilkan perusahaan melalui
proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen melalui
serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Tanpa aktivitas operasional yang
terarah, maka seluruh produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat apapun
bagi perusahaan.

11
2.1.7 Jenis Biaya Operasional
Biaya operasional juga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu biaya tetap (fixed
cost) dan biaya variabel (variable cost). Berikut masing-masing penjelasannya.
A. Fixed Cost
Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya operasional yang nominalnya tidak berubah
sekalipun terdapat peningkatan dalam proses penjualan atau produksi.. Tanpa
melihat ada perubahan dalam performa perusahaan, biaya tetap wajib dibayarkan
dengan nominal dan waktu yang telah ditentukan. Contoh biaya operasional tetap
diantaranya adalah:
• Sewa gedung.
• Gaji karyawan.
• Asuransi.

B. Variable Cost
Variabel cost (biaya variabel) adalah biaya yang nominalnya berubah-ubah.
Biasanya tergantung pada aktivitas perusahaan, meliputi peningkatan produktivitas
atau penjualan. Umumnya, biaya variabel seiring dengan tingkat produksi. Dimana,
apabila ada peningkatan produksi, maka biaya ini juga akan meningkat dan
sebaliknya. Contoh biaya operasional variabel adalah:
• Bahan baku.
• Peralatan
• Biaya pengiriman.

2.1.8 Komponen Biaya Operasional


Selain dibedakan menjadi dua jenis, biaya operasional juga memiliki
beberapa komponen yang membedakannya. Berikut penjelasannya.
1. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan dan manfaatnya bisa dirasakan
secara langsung saat itu juga. Misalnya, gaji.
2. Biaya Tidak Langsung

12
Sebaliknya, biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan saat itu juga namun
manfaatnya tidak bisa langsung dirasakan. Misalnya, pajak.
3. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah pengeluaran fungsi produksi. Adapun tiga biaya pokok yang
dibutuhkan dalam produksi yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja
serta overhead pabrik.
4. Biaya Non Produksi
Biaya ini digunakan di luar dapur produksi perusahaan, meliputi biaya pemasaran
dan administrasi.

2.1.9 Peran dan Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perusahaan


Pencatatan biaya operasional harus dilakukan secara teratur oleh
perusahaan, termasuk biaya yang tidak terkait langsung dengan operasi seperti
bunga pinjaman. Dengan mencatat kedua jenis pengeluaran ini, tim analisa dapat
menentukan bagaimana pengaruh biaya ini terhadap pendapatan bisnis nantinya.
Fungsi lain dari pencatatan biaya operasional adalah untuk melihat masa
depan bisnis, apakah isnisnya masih berjalan dengan baik. Dengan begitu,
perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat lebih awal. Mengurangi biaya
operasional adalah "jalan tikus" bagi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan
bisnis. Tapi tidak berarti metode ini selalu menguntungkan. Mengurangi biaya
operasi bisnis menyebabkan berkurangnya produktivitas dan bisa berakibat pada
kerugian. Mengurangi aktivitas tertentu demi keuntungan operasi dapat
membuahkan hasil dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang pendapatan
perusahaan akan terus menurun. Misalnya ketika sebuah bisnis memotong biaya
iklan dan promosi, keuntungannya bisa meroket.
Namun dengan mengurangi kegiatan promosi, perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk membuka area bisnis dan sumber pendapatan baru. Dalam upaya
menghindari hal tersebut, perusahaan harus menjaga agar biaya operasional tetap
rendah tetapi pada saat yang sama harus mampu menjaga tren penjualan terus
meningkat.

13
Cara Menghitung Biaya Operasional Perusahaan
Pada dasarnya, cara menghitung biaya operasional cukup mudah. Kamu hanya
perlu menjumlahkan biaya yang dikeluarkan dan biaya produksi. Sehingga,
ditemukan rumus sebagai berikut:
Biaya Operasional = Biaya Produksi + Biaya Pengeluaran (Operasional)

Biaya produksi bisa juga disebut dengan biaya penjualan. Biaya-biaya tersebut
biasanya telah tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.
Secara umum, biaya operasional dibagi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu :
1. Biaya pemasaran
2. Biaya administrasi dan umum

1. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran dimulai pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat
proses produksi selesai dan barang- barang sudah siap untuk dijual. Biaya ini
mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pesanan.
• Biaya penjualan
Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan upaya
untuk mencari dan memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup
biaya iklan, pemberian contoh produk, komisi wiraniaga, biaya demo, dsb.
Nafarin ( 2004 : 105) mendefenisikan Biaya penjualan adalah biaya yang
terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama. Biaya penjualan ada yang
bersifat tetap, tetapi ada juga yang bersifat variabel.
a. Biaya Penjualan Variabel, seperti :
• Beban komisi penjualan
• Beban angkutan penjualan
• Beban perlengkapan penjualan
b. Biaya Penjualan Tetap, seperti :
• Beban depresiasi alat penjualan
• Beban gaji pegawai tetap bagian penjualan

14
• Biaya pemenuhan pesanan
Biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan upaya untuk memenuhi pesanan sesuai
keinginan komsumen, yang mencakup biaya pergudangan, pengepakan dan
pengiriman, pemberian kredit dan penagihan serta administrasi pemasaran.
Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang
berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk
perusahaan
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas yang sangat vital bagi
perusahaan. Tanpa aktivitas pemasaran maka tidak akan ada pendapatan
bagi perusahaan. Tanpa pendapatan bagi perusahaan maka tidak akan ada
laba yang diperoleh perusahaan. Dan tanpa memperoleh laba usaha, maka
tujuan perusahaan tidak akan dapt tercapai. ditetapkan pemimpin.
Pemimpin yang memiliki gaya ini memang berada antara anak buahnya,
akan tetapi ia tidak memberikan motivasi, pengarahan dan petunjuk, dan
segala pekerjaan diserahkan kepada anak buahnya.
Karena itu, aktivitas pemasaran perlu direncanakan sebaik-baiknya,
untuk menjamin bahwa produk perusahaan akan dibeli oleh konsumen. Itu
berarti, mencakup seluruh aktivitas promosi, pemberian contoh barang,
pelatihan untuk tenaga wiraniaga, aktivitas menelpon dan korespondensi
pemasaran, hingga pengiriman barang kepada konsumen. Pada dasarnya,
biaya pemasaran adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk
memindahkan produk perusahaan, sejak dari gudang perusahaan hingga ke
tangan konsumen.
Anggaran biaya pemasaran mencakup keseluruhan biaya yang
berkaitan dengan proses penjualan dan pendistribusian produk perusahaan
yang meliputi :
1. Gaji staf administrasi penjualan
2. Gaji dan komisi wiraniaga
3. Gaji manajer pemasaran
4. Biaya iklan

15
5. Biaya pelatihan wiraniaga
6. Biaya telpon kantor pemasaran
7. Biaya listrik kantor pemasaran
8. Biaya penyusutan kantor pemasaran
9. Biaya penyusutan kendaraan pemasaran
10. Biaya alat tulis dan cetak kantor pemasaran
11. Biaya korespondensi
12. Biaya angkut
13. Contoh barang gratis
14. Biaya gudang
15. Biaya pengepakan dan pengiriman
16. Biaya penagihan
17. Macam-macam biaya pemasaran
Sebagian biaya pemasaran bersifat tetap jumlahnya pada setiap periode waktu. Dan
sebagian lagi bersifat fluktuatif sesuai dengan volume aktifitas. Karena itu, di dalam
proses penyusunan anggaran biaya pemasaran perlu mempertimbangkan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap biaya-biaya tersebut. Kelompok biaya pemasaran
yang merupakan biaya yang bersifat tetap jumlahnya adalah biaya-biaya yang tidak
dipengaruhi oleh volume aktivitas, seperti :
1. Gaji staf administrasi pemasaran
2. Gaji wiraniaga
3. Gaji penyelia wiraniaga
4. Biaya penyusutan kantor pemasaran
5. Biaya penyusutan gudang
6. Biaya penyusutan kendaraan pemasaran
7. Dan lain-lain
Karena itu, biaya pemasaran yang bersifat tetap ini, dari satu periode ke periode
relatif tidak berubah, kecuali terjadi kenaikan yang tidak disengaja. Kenaikan biaya
tetap pemasaran yang disengaja dan direncanakan seperti : kenaikan gaji staf
pemasaran, kenaikan gaji wiraniaga, penambahan jumlah staf administrasi

16
pemasaran, penambahan jumlah wiraniaga, penambahan jumlah kendaran
pemasaran, perluasan gudang, dan sebagainya.
Biaya pemasaran variabel adalah biaya pemasaran yang jumlah biayanya
akan dikeluarkan akan dipengaruhi berbagai tingkat aktivitas yang menjadi dasar
alokasi biaya tersebut. Biaya pemasaran variabel jumlahnya akan dipengaruhi oleh
fluktuasi tingkat aktivitas atau hal-hal yang menjadi pemicu biaya tersebut. Biaya
pemasaran bersifat variabel dan jumlahnya dipengaruhi oleh berbagai jenis aktivitas
adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya Daya Alokasi Biaya


Komisi Penjualan Jumlah volume penjualan
Biaya Iklan Ruang iklan yang digunakan atau jumlah
penayangan
Biaya Pergudangan Ukuran volume, bobot atau jumlah produk

Biaya pengepakan Ukuran volume, bobot atau jumlah produk

Biaya Pengiriman Ukuran volume, bobot atau jumlah produk

Pemberian Kredit dan Penagihan Jumlah pesanan pelanggan, transaksi atau


jumlah faktur
Administrasi Pemasaran Jumlah pesanan pelanggan, transaksi atau
jumlah faktur

Karena jumlah biaya jenis ini dipengaruhi secara langsung oleh aktivitas tertentu,
berarti biaya jenis ini adalah biaya yang dapat dikendalikan secara langsung
jumlahnya. Jika perusahaan ingin menurunkan jumlah anggaran biaya pemasaran
variabel, maka volume aktivitas yang menjadi pemicu biaya tersebut harus
dikurangi sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Jika perusahaan ingin
menambahan biaya pemasaran variabel, maka volume:

17
Ilustrasi berikut mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang teknik
penyusunan anggaran biaya pemasaran.
PT. Tintamas sebuah perusahaan produsen pulpen yang berlokasi di jakarta. Pada
bulan november 2009, kantor pemasaran perusahaan ini membuat anggaran
berkaitan dengan rencana kerja tahun 2010 untuk mendukung seluruh aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Bagian pemasaran ini dikepalai oleh
seorang manajer pemasaran, dibantu oleh 4 orang staf pemasaran, 2 orang penyelia
wiraniaga, 12 orang wiraniaga, 2 orang karyawan serba-serbi. Rencana kerja kantor
pemasaran PT. Tintamas adalah sebagai berikut :
• Produk perusahan direncanakan dijual sebanyak 1.500.000 unit selama tahun
2010 ( setiap 10 unit pulpen dikemas di dalam 1 kotak ). Perusahaan
mengalokasikan penjualan secara merata setiap bulannya dimana direncanakan
dijual sebanyak 125.000 unit produk per bulan.
• Komisi penjualan Rp 1.000 per kotak untuk wiraniaga dan sebesar Rp 300 per
kotak untuk penyelia wiraniaga. Sedangkan komisi yang akan diterima oleh
manajer pemasaran adalah sebesar Rp 200 per kotak.
• Biaya iklan di koran Rp 2.000.000 per penayangan
• Untuk beriklan di koran dan di majalah masing-masing direncanakan sebanyak
48 kali sepanjang tahun 2010, maka anggaran biaya iklan di koran di majalah adalah
sebesar = 48 X ( Rp 2.000.000 + Rp 3.000.000) = Rp 240.000.000
• Biaya pengepakan adalah sebesar Rp 8.000 setiap 10 kotak atau sebesar Rp 800
per kotak. Sedangkan jumlah pulpen yang direncanakan dijual adalah sebesar
150.000 kotak, maka biaya pengepakan total yang dianggarkan adalah sebesar =
150.000 X Rp 800 = Rp 120.000.000
• Biaya penyusutan gedung, kendaran dan peralatan kantor adalah biaya relative
tidak berubah walaupun terjadi gejolak fluktuasi aktivitas bagian pemasaran. Biaya
jenis ini tidak akan berubah dari tahun ke tahun, kecuali terjadi perubahan jumlah
atau nilai dari aktiva yang disusutkan.
• Dengan demikian, anggaran biaya pemasaran total PT Tintamas di dalam tahun
2010 adalah sebesar Rp 906.000.000 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp

18
292.200.000 dan Rp 613.800.000 biaya variabel a iklan di majalah Rp 3.000.000
per penayangan

Anggaran Biaya Pemasaran


Jenis biaya Biaya tetap Biaya Total Variabel
Gaji & komisi manajer 36.000.000 30.000.000 66.000.000
pemasaran
Gaji staf pemasaran 72.000.000 72.000.000
Gaji & komisi penyelia 19.200.000 45.000.000 64.200.000
wiraniaga
Gaji & komisi wiraniaga 57.600.000 150.000.000 207.600.000
Gaji karyawan serba-serbi 14.400.000 14.400.000
Biaya iklan di majalah & 240.000.000 240.000.000
koran
Biaya pengepakan 120.000.000 120.000.000
Biaya transportasi 28.800.000 28.800.000
Biaya penyusutan 18.000.000 18.000.000
kendaraan
Biaya penyusutan gedung 15.000.000 15.000.000
Biaya penyusutan 12.000.000 12.000.000
Biaya listrik, air dan 48.000.000 48.000.000
telepon
JUMLAH 292.200.000 613.800.000 906.000.000

Untuk menyusun anggaran pemasaran bulanan, perusahaan tinggal


melihat alokasi biaya pemasaran tetap dan anggaran pemasaran variabel.
Karena biaya pemasaran tetap tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivitas
penjualan, maka anggaran biaya pemasaran tetap tahunan dibagi langsung 12
bulan. Sedangkan anggaran biaya pemasaran variabel dipengaruhi langsung
oleh volume penjualan produk atau aktivitas lainnya pada bulan tertentu,
amka alokasinya didasrkan [ada volume penjualan atau aktivitas pada bulan

19
tersebut.
Dalam kasus PT. Tintamas, karena alokasi penjualan produk dilakukan
secara merata sepajang tahun, maka anggaran biaya pemasaran perusahaan
dibagi secara merata pada setiap bulan yang ada.
Gaji dan komisi manajer pemasaran, di anggarkan sebesar Rp
66.000.000 dalam satu tahun yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp
36.000.000 : 12 = Rp 3.000.000 per bulan. Sedangkan biaya variabel
sebesar Rp. 30.000.000 juga dibagi dengan 12 karena penjualan yang
direncanakan untuk satu tahun dialokasikan secara merata sepanjang tahun
2010, sehingga menghasilkan biaya sebesar Rp 2.500.000 per bulan.
Akibatnya , gaji dan komisi manajer pemasaran dialokasikan sebesar
Rp. 5.500.000 (3.000.000 + 2.500.000) per bulan. Setelah semua jenis biaya
pemasaran dihitung dengan cara yang sama, maka akan menghasilkan biaya
pemasaran pada bulan januari sebesar Rp 75.500.000. Demikian pula dengan
bulan-bulan berikutnya.

2. Biaya Administrasi Dan Umum


Selain aktivitas pemasaran, perusahaan memerlukan aktivitas
keorganisasian. Aktivitas keorganisasian merupakan kegiatan administratif dan
manajerial yang mengarahkan dan mendukung aktivitas lain dalam perusahaan.
Anggaran biaya administrasi dan umum adalah semua rencana biaya yang
berkaitan dengan aktivitas operasional kantor untuk mengatur dan mengendalikan
organisasi secara umum.
Aktivitas administrasi dan umum mencakup keseluruhan aktivitas umum
perusahaan di luar aktivitas produksi dan pemasaran. Karena itu, lingkup kegiatan
administrasi dan umum sangat luas, mencakup :
1. Gaji staf administrasi
2. Gaji manajer dan direktur
3. Biaya sewa ( kantor, kendaraan, dsb )
4. Biaya urusan hukum
5. Biaya korespondensi

20
6. Biaya telepon kantor administrasi
7. Biaya listrik kantor administrasi
8. Biaya bunga kredit
9. Biaya alat tulis dancetak kantor administrasi
10. Biaya penyusutan gedung kantor administrasi
11. Biaya penyusutan kendaraan umum dan direksi
12. Macam-macam biaya administrasi dan umum
Biaya adminstrasi dan umum adalah biaya yang jumlahnya relatif tidak dipengaruhi
oleh tingkat aktivitas perusahaan. Biaya ini juga tergolong biaya yang tidak berubah
dari waktu ke waktu, kecuali memang direncanakan untuk berubah. Perubahan
besarnya biaya administrasi dan umum, khususnya perubahan yang berupa
penambahan biaya, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan
secara internal oleh perusahaan maupun faktor eksternal yang tidak terhindarkan,
seperti kenaikan gaji direksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik , air dan
telepon.

Ilustrasi berikut ini mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang teknik


penyusunan anggaran biaya administrasi dan umum
PT. Tintamas sebuah perusahaan produsen pulpen yang berlokasi di jakarta.
Pada bulan November 2009 kantor administrasi perusahaan ini membuat anggaran
berkaitan dengan rencana kerja tahun 2010 untuk mendukung seluruh aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pada tahun 2009 biaya yang dikeluarkan
untuk administrasi dan umum adalah sebagai berikut :
Gaji 4 staf administrasi sebesar Rp 96.000.000; gaji 2 manajer sebesar Rp
72.000.000; gaji direktur sebesar Rp 84.000.000; biaya sewa kendaraan sebesar Rp
36.000.000 ; biaya urusan hukum sebesar Rp 24.000.000; biaya korespondensi
sebesar Rp 6.000.000; biaya telepon sebesar Rp 12.000.000; biaya penyusutan
gedung kantor Rp 15.000.000; biaya penyusutan kendaraan Rp 24.000.000;
macam-macam biaya administrasi sebesar Rp 9.000.000. Untuk tahun 2010,
perusahaan menganggarkan kenaikan biaya administrasi dan umum. Perubahan
tersebut mencakup hal-hal berikut :

21
• Kenikan gaji staf administrasi sebesar 2%
• Kenaikan gaji manajer dan direktur masing-masing sebesar 20% dan 1
• Direncanakan merekrut 2 orang staf administrasi baru, dengan gaji per bulan
sebesar Rp 1.500.000 per orang
• Tarif listrik diperkirakan akan naik sebesar 20%
• Biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah Berdasarkan data dan
keterangan tersebut, maka biaya administrasi dan umum PT Tintamas dapat
disususun sebagai berikut :
• Gaji 4 orang staf administrasi direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran
biaya gaji untuk 4 orang staf ini adlah sebesar = Rp 96.000.000 X 120% = Rp
115.200.000 ditambah dengan rencana penambahan 2 orang staf baru dengan gaji
perbulan masing-masing sebesar Rp 1.500.000 per orang = 2 X 12 bulan X Rp
1.500.000 = Rp 36.000.000, sehingga total gaji staf administrasi yang dianggarkan
untuk tahun 2010 sebesar Rp 115.200.000 + Rp 36.000.000 = Rp 151.200.000
• Gaji manajer direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran gaji manajer adalah
sebesar = Rp 72.000.000 X 120% = Rp 86.400.000
• Gaji direktur direncanakan naik sebesar 15%, maka anggaran gaji direktur adalah
sebesar Rp 84.000.000 X 115% = Rp 96.600.000
• Biaya listrik diperkirakan naik sebesar 20% ,maka biaya listrik yang dianggarkan
untuk tahun 2010 adalah sebesar = Rp 18.000.000 X 120%= Rp 21.600.000
• Karena biaya-biaya lain diperkirakan tidak berubah jumlahnya, maka total biaya
administrasi dan umum 5% yang dianggarkan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp
469.800.000.

22
Biaya Administrasi dan Umum Tahun 2010
Jenis Biaya Jumlah
Gaji staf administrasi 151.200.000
Gaji manajer 86.400.000
Gaji direktur 96.600.000
Biaya sewa kendaraan 36.000.000
Biaya korespondensi 6.000.000
Biaya telepon 12.000.000
Biaya listrik 21.600.000
Biaya alat tulis dan cetak 12.000.000
Biaya penyusutan gedung 15.000.000
Biaya penyusutan kendaraan 24.000.000
Macam-macam biaya 9.000.000
Jumlah 469.800.000

A. Pembagian Biaya Bersama


Biaya bersama akan muncul akibat penggunaan fasilitas secara bersama.
Misalnya sebuah gedung dipakai oleh bagian penjualan, bagian pabrik dan untuk
kantor administrasi. Karena dipakai bersama maka secara proporsional biaya
depresiasi gedung tersebut akan dialokasikan atau akan ditanggung oleh masing-
masing bagian sesuai dengan luas gedung yang digunakan. Dasar yang digunakan
untuk pembagian biaya bersama tergantung pada fasilitas tersebut. Misalnya untuk
gedung didasarkan pada luas bangunan, kendaraan didasarkan kilometer
pemakaian,dan lain sebagainya.

B. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Anggaran Biaya Operasional.


Untuk bisa melakukan penaksiran secara akurat, diperlukan berbagai data,
informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran. Faktor-faktor tersebut secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a. Faktor-faktor intern Faktor

23
intern yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan
sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :
1. Laba Rugi tahun-tahun yang lalu.
2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah operasional
dan marketing, syarat pembayaran jasa, pemilihan saluran pemasaran dan
sebagainya.
3. Kapasitas pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya kuantitative
maupun keterampilan dan keahliannya kualitative.
5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
7. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, di bidang
administrasi maupun di bidang personalia.
Faktor-faktor ekstern Faktor ekstern yaitu data, informasi dan pengalaman yang
terdaftar di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :
1. Keadaan persaingan.
2. Tingkat pertumbuhan penduduk.
3. Tingkat penghasilan masyarakat.
4. Tingkat pendidikan masyarakat.
5. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya maupun keamanan.
6. Keadaan perekonomian.
7. Kemajuan teknologi dan sebagainya.

C. Kegunaan Anggaran Biaya Operasional


Kegunaan Anggaran Beban Operasi:
1. Secara umum mempunyai Tiga Kegunaan pokok (sebagai kegunaan
Manajerial) yaitu:

24
 sebagai pedoman kerja,
 sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
 sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja
2. Secara khusus mempunyai kegunaan antara lain Sebagai dasar untuk
menyusun anggaran kas karena sebagian dari beban operasi memerlukan
pembayaran atau pengeluaran kas. Sedangkan sebagian lain dari beban
operasi tidak memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas, seperti
misalnya biaya depresiasi dari aktiva tetap yang ada di lingkungan Bagian
Administrasi Umum.

Contoh Soal:
PT KASKUS, sebuah perusahaan produsen kemeja pria , yang berlokasi di
Bandung. Pada bulan Oktober 2009, kantor pemasaran perusahaan ini
membuat anggaran berkaitan dengan rencana kerja tahun 2010 untuk
mendukung seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Bagian pemasaran perusahaan ini dikepalai oleh seorang manajer
pemasaran, dibantu oleh 5 orang staf pemasaran , 3 orang penyelia
wiraniaga, 30 orang wiraniaga, 2 orang karyawan serbaserbi
Rencana kerja kantor pemasaran PT. KASKUS adalah sebagai berikut :
• Volume penjualan 450.000 stel pakaian
• Komisi penjualan Rp 700 per stel untuk wiraniaga dan sebesar Rp 200 per stel
untuk penyelia wiraniaga. Sedangkan komisi yang akan diterima oleh manajer
pemasaran adalah sebesar Rp 100 per stel.
• Biaya iklan di koran Rp 2.500.000 per penayangan
• Biaya iklan di majalah Rp 4.000.000 per penayangan
• Jumlah penayangan iklan di koran dan majalah masing-masing direncanakan
sebanyak 24 kali dan 48 kali.
• Biaya pengepakan sebesar Rp 5.000 per 10 stel pakaian
• Gaji per bulan 5 orang staf pemasaran Rp 2.000.000 per orang
• Gaji per bulan manajer pemasaran sebesar Rp. 3.500.000

25
• Gaji per bulan 30 orang wiraniaga sebesar Rp 600.000 per orang
• Gaji per bulan 3 orang penyelia wiraniaga sebesar Rp 1.000.000 per orang
• Gaji per bulan 2 karyawan serba-serbi sebesar Rp 700.000 per orang
• Biaya transportasi diberikan kepada wiraniaga sebesar Rp 300.000 per orang per
bulan
• Biaya penyusutan gedung kantor pemasaran sebesar Rp 18.000.000 per tahun
• Biaya penyusutan kendaraan pemasaran sebesar Rp 25.000.000 per tahun
• Biaya penyusutan peralatan kantor sebesar Rp 12.000.000
• Biaya listrik, air dan telepon sebesar Rp 6.000.000 per bul

Jawab : Biaya
Jenis biaya Biaya tetap Total
Variabel
Gaji & komisi manajer
42.000.000 45.000.000 87.000.000
pemasaran

Gaji staf pemasaran 120.000.000 120.000.000

Gaji & komisi penyelia


36.000.000 270.000.000 306.000.000
wiraniaga

Gaji & komisi wiraniaga 216.000.000 315.000.000 531.000.000

Gaji karyawan serba-serbi 16.800.000 16.800.000

Biaya iklan di majalah &


252.000.000 252.000.000
koran

Biaya pengepakan 225.000.000 225.000.000

Biaya transportasi 108.000.000 108.000.000

Biaya penyusutan
25.000.000 25.000.000
kendaraan

Biaya penyusutan gedung 18.000.000 18.000.000

Biaya penyusutan 12.000.000 12.000.000

Biaya listrik, air dan 72.000.000 72.000.000

JUMLAH 557.800.000 1.215.000.000 1.772.800.000

26
2. Susunlah anggaran beban administrasi untuk periode yang berakhir pada 31
November 2008 pada PT. Jomblo Bahagia. Beban administrasi disusun dengan
mengelompokkan beban-beban yang ada menjadi beban tetap dan variabel
a. Penjualan bulan November 2006 : Rp 500.000.000
b. Gaji bulanan pegawai bagian adm : Rp 240.000.000 per tahun
c. Beban penyusutan kendaraan bagian adm : Rp 42.000.000 pertahun
d. Beban Telepon : Rp 3000.000 per bulan dan 1,5% dari penjualan
e. Beban Perlengkapan : 2 % dari penjualan
f. Beban Listrik : Rp 24.000.000 pertahun

3. PT. Kalkulasindo adalah sebuah perusahaan produsen kalkulator yang berlokasi


di Surabaya. Kantor administrasi dan umum perusahaan ini memiliki 8 orang
karyawan administrasi, seorang tenaga serbaserbi, seorang manajer operasi, dan
seorang direktur. Kantor pemasaran perusahaan ini memiliki seorang manajer
pemasaran, 6 orang tenaga administrasi pemasaran, 6 orang penyelia wiraniaga,
60 orang tenga wiraniaga dan 4 orang tenaga serba-serbi. Jumlah gaji bulanan
dan komisi karyawan kantor administrasi dan kantor pemasaran perusahaan ini
untuk tahun 2009 terlihat sebagai berikut :
4. Kantor Administrasi & Umum
Jenis biaya Jumlah
Gaji direktur Rp 12.000.000
Gaji manajer kantor Rp 6.000.000
Gaji karyawan administrasi/orang Rp 2.200.000
Gaji karyawan serba-serbi/orang Rp 800.000

27
Kantor Pemasaran
Jenis biaya Jumlah
Gaji manajer pemasaran 5.000.000
Gaji karyawan administrasi /orang 2.200.000
Gaji penyelia wiraniaga/orang 1.500.000
Gaji wiraniaga/orang 600.000
Gaji karyawan serba-serbi 800.000
Komisi wiraniaga /unit produk 2.000
Komisi penyelia wiraniaga/unit 800
produk
Komisi manajer pemasaran/unit 400
produk

Sedangkan biaya-biaya yang lain yang berkaitan dengan operasi kantor administrasi
dan kantor pemasaran untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut: - Biaya listrik
sebesar 66.000.000 dimana jumlah tersebut dibagi merata antara kantor
administrasi dan kantor pemasaran – Biaya telepon sebesar 72.000.000 dimana
sebanyak 75% dibebankan kepada kantor pemasaran dan sisanya merupakan beban
kantor administrasi – Biaya pemakaian perlengkapan kantor sebesar 30.000.000
sebanyak 40% dibebankan pada kantor administrasi dan sisanya dibebankan pada
kantor pemasaran Berkaitan dengan pembuatan anggaran perusahaan untuk tahun
2010 kantor administrasi dan kantor pemasaran menyusun data sebagai berikut :
- Volume penjualan yang direncanakan 1.200.000 unit
- Gaji karyawan administrasi kantor dan kantor pemasaran, gaji penyelia, gaji
karyawan serba-serbi, direncanakan akan dinaikkan sebesar 20%
- Gaji wiraniaga direncanakan akan dinaikan sebesar 15%
- Gaji manajer direncanakan akan dinaikan sebesar 15%
- Gaji direktur direncanakan akan dinaikan sebesar 10% - Komisi untuk manajer,
penyelia dan wiraniaga tidak berubah
- Diperkirakan biaya listrik akan naik sebesar 20%

28
- Biaya telepon juga diperkirakan akan naik sebesar 10%
- Biaya pemakaian perlengkapan kantor diperkirakan akan naik 40%
Berdasarkan data diatas, susunlah anggaran biaya komersial PT Kalkulasindo
untuk tahun 2010, yang terdiri dari anggaran biaya pemasaran, biaya administrasi
dan umum.

Jawab :
Anggaran biaya pemasaran
Biaya
Jenis biaya Biaya tetap Total
Variabel

Gaji & komisi manajer


69.000.000 480.000.000 549.000.000
pemasaran
Gaji karyawan
190.080.000 190.080.000
administrasi
Gaji & komisi penyelia
129.600.000 960.000.000 1.089.600.000
wiraniaga

2.400.000.00
Gaji & komisi wiraniaga 496.800.000 2.896.800.000
0

Gaji karyawan serba-serbi 46.080.000 46.080.000


Biaya listrik 39.600.000 39.600.000
Biaya telepon 59.400.000 59.400.000
Biaya pemakaian
25.200.000 25.200.000
perlengkapan kantor

Anggaran biaya administrasi dan umum

Jenis Biaya Jumlah


Gaji direktur 158.400.000
Gaji manajer kantor 82.800.000
Gaji karyawan administrasi 253.440.000
Gaji karyawan serba-serbi 11.520.000
Biaya listrik 39.600.000
Biaya telepon 19.800.000
Biaya pemakaian perlengkapan kantor 16.800.000
JUMLAH 582.360.000

29
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anggaran Biaya Operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan
dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk
menjalankan roda organisasi. Biaya operasional merupakan biaya yang memiliki
pengaruh besar di dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan di dalam
mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha. 1. Biaya pemasaran . 2. Biaya
administrasi dan umum.
Kegunaan anggaran biaya operasional sebagai pedoman kerja sebagai alat
manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja sebagai alat manajemen untuk
melakukan evaluasi atau pengawasan kerja Secara khusus mempunyai kegunaan
antara lain Sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas karena sebagian dari beban
operasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas. Sedangkan sebagian lain
dari beban operasi tidak memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas, seperti
misalnya biaya depresiasi dari aktiva tetap yang ada di lingkungan Bagian
Administrasi Umum.

3.2 SARAN
Sebaiknya tindak lanjut yang dilakukan tidak hanya dimaksudkan untuk
menghindari penyimpangan yang sama tetapi akan lebih baik jika tindak lanjut
tersebut juga dimaksudkan untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang.
Sebaiknya erusahaan membentuk suatu tim penyusun anggaran yang terpisah dari
bagian yang ada dalam perusahaan sehingga penyusunan anggaran tidak terganggu
oleh aktivitas umum perusahaan.

30
DAFTAR PUSTAKA
Sadeli, Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Anggaran Biaya Operasional.
1997. Jakarta: Bumi Aksara

Supriyono. proses pengendalian manajemen. 2001. Yogyakarta : BPFE-yogyakarta


Simamora, henry. Akutansi manajemen edisi II. 2002. Jakarta selatan : UUP AMP
YKPN.

Chiristina, Ellen, M. Fuad, Sugiarto, dan Edi Sukarno. 2001. Anggaran


Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Darsono. 2010. Penganggaran Perusahaan. Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana


Media.

Haruman, Tendi dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan.


Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

31

Anda mungkin juga menyukai