Anda di halaman 1dari 11

Nama : Amelia Natasya Eka Puspita

NIM/No. Absen : 203141914111030 / 28

Kelas : Akuntansi 2A

Mata Kuliah : Penganggaran

Dosen Pengampu : Susenohaji, SE, Msi, Ak., CRP

Resume Tugas Kuliah Anggaran Kas

A. Pengertian Anggaran Kas

Anggaran kas atau biasa disebut dengan cash budget merupakan anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-berubahan dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Perubahan tersebut baik perubahan berupa
permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat
penting dalam proses perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan, karena di
dalamnya terdapat estimasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa
datang sehingga akan bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus
kas.

B. Tujuan Penyusunan Anggaran Kas

Adapun tujuan dari penyusunan anggaran kas yaitu:

1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dan
uang kas keluar.
Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah
penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran
kas pada waktu yang sama
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
Defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari
kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana
pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga saldo kas akhir periode mengalami
peningkatan.
3. Sebagai dasar kebijakan kredit.
Di mana bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana tambahan baru atau
sebaliknya bila perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternatif
penggunaan yang paling menguntungkan. 4. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit
4. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan
membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada
gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit
sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
5. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang.
Suatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme
otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan erlampaui dan
sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas peusahaan.
6. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya.
Dengan demikian varian dalam arus kas masuk maupun arus kas keluar dapat diketahui
yang menjadi penyebabnya.
C. Bentuk Anggaran Kas

Ada 2 bentuk anggaran kas yaitu:

1. Anggaran kas bentuk tunggal


Disusun dengan cara mengelompokkan satu kelompok kas masuk dan satu kelompok kas
keluar.
2. Anggaran kas bentuk campuran
Disusun dengan cara setiap kegiatan yang masuk dikurangi dengan kas keluar
D. Pendekanatan Penyusunan Anggaran Kas

Terdapat 2 pendekatan dalam menyusun anggaran kas yaitu:

1. Anggaran kas jangka panjang


Anggaran kas jangka panjang meliputi jangka waktu lima tahun yang disesuaikan dengan
perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran kas jangka panjang berguna untuk
mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan
sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir periode.
2. Anggaran kas jangka pendek
Anggaran kas jangka pendek merupakan alat operasi pengendalian kas sehari-hari. Jangka
waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anngaran kas jangka pendek berfungsi
untuk alat pemberian otoritas kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus
kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Penganggaran Kas

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas yaitu ada faktor internal dan ada
faktor eksternal. Berikut ini adalah faktor-faltornya:

1. Faktor yang mempengaruhi penerimaan kas antara lain:


A. Budget penjualan khususnya rencana tentang jenis dan jumlah barang yang akan
dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
B. Keadaan persaingan dipasar
C. Posisi perusahaan dalam persaiangan.
D. Syarat-syarat pembayaran (Term of Payment) yang ditawarkan oleh perusahaan.
E. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang.
F. Budget perubahan aset tetap. Khususnya rencana tentang penjualan aset tetap yang
ada
G. Rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain (Non-
Operating). Seperti penghasilan bung, sewa, pinjaman bank, dan lainnya.
2. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas antara lain:
A. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu-ke-waktu selama periode
yang akan datang.
B. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras
akan memperkecil pengeluaran kas.
C. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi
perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan" pembelian
secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
D. Syarat pembayaran (tenn of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.
E. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang
akan dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
F. Budget biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang
harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
G. Budget biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar,
akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.
H. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva
tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas.
I. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan
lain-lain (Non Operating), seperti misalnya untuk biaya bunga, biaya sewa, dan
sebagainya.
F. Langkah-Langkah Menyusun Anggaran Kas

Langkah-langkah dalam menyusun anggaran kas adalah sebagai berikut:

1. Menyusun anggaran penagihan piutang


2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos penerimaan
tunai,penagihanpiutang dan penerimaan lain-lain
3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini umumnya
mencakup pos-pos pembelian mesin, pembelian gedung, pembelian lain-lain,
anggaran untuk biaya-biaya dan pengeluaran lain-lain
4. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara, artinya bisa terdapat saldo akhir yang
minus atau negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan
sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa bunga dan angsuran
pokoknya. Yang perlu mejadi perhatian disini adalah bahwa pinjaman tersebut
harus memperhitungkan pembayaran bunga dan angsuran pokok.
5. Memperkirakan pembayaran bunga (apabila perusahaan melakukan pinjaman untuk
menutupi defisit yang terjdi). Untuk itu diperlukan suatu skema pembayaran bunga
yang lengkap.
6. Menyusun anggaran kas akhir
G. Metode Penyusunan Anggaran Kas

Ada 2 metode dalam menyusun anggaran kas yaitu:

1. Metode perkiraan kas atau metode langsung.


2. Metode ikhtisar rugi laba atau metode tidak langsung.
F. Contoh Soal Anggaran Kas

Soal:
CV Airlangga menjadi distributor kertas akan menyusun anggaran kas bulanan periode Juli-
Desember 2002 (6 bulan) dari data adalah sbb :
a. Saldo piutang tanggal 1 Juli 2002 = 0
Saldo kas tanggal 1 Juli 2002 = Rp 200.000,-
Saldo kas minimum ditetapkan = Rp 180.000,-
b. Penjualan :
Juli Rp 1.000.000,-
Agustus Rp 1.200.000,-
September Rp 1.400.000,-
Oktober Rp 1.200.000,-
Nopember Rp 1.400.000,-
Desember Rp 1.000.000,-
Dengan pola sbb :
 60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dengan cara :
 40% diterima pada bulan terjadinya penjualan
 40% diterima satu bulan sesudahnya
 20% diterima dua bulan sesudahnya
c. 10% dari penjualan kredit dicadangkan utk piutang yg diduga tidak akan dapat ditagih.
Bulan Penerimaan yang Pengeluaran Kas
lainnya

Juli Rp 56.000,- Rp 350.000,-

Agustus Rp 202.000,- Rp 400.000,-

September Rp 192.000,- Rp 500.000,-

Oktober Rp 58.000,- Rp 800.000,-

Nopember Rp 164.400,- Rp 950.000,-

Desember Rp 168.000,- Rp 1.900.000,-

Diminta :
1. Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dgn Desember 2002
2. Susunlah anggaran kas periode Juli sampai dgn Desember 2002
Jawab:
a. Anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dgn Desember 2002

Perhitungan Juli Agustus September Oktober

Penjualan 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.200.000

Penjualan Tunai 60% 600.000 720.000 840.000 720.000

Penjualan Kredit 400.000 480.000 560.000 480.000

Penyisihan Piutang 10% ( 40.000 ) 48.000 56.000 48.000

Piutang Netto 360.000 432.000 504.000 432.000


Pola Pelunasan
Juli 40% x 360.000 = 144.000

Agustus 40% x 360.000 = 144.000

September 20% x 360.000 = 72.000

Agustus 40% x 432.000 = 172.800

September 40% x 432.000 = 172.800

Oktober 20% x 432.000 = 86.400

September 40% x 504.000 = 201.600

Oktober 40% x 504.000 = 201.600

Nopember 20% x 504.000 = 100.800

Oktober 40% x 432.000 = 172.800

Nopember 40% x 432.000 = 172.800

Desember 20% x 432.000 = 86.400

Nopember 40% x 504.000 = 201.600

Desember 40% x 504.000 = 201.600


Januari 20% x 504.000 = 100.800

Desember 40% x 360.000 = 144.000

Januari 40% x 360.000 = 144.000

Pebruari 20% x 360.000 = 72.000

Daftar Penerimaan dari Piutang

Bulan Piutang Juli Agust Sept Okt Nop Des Tahun


Penjualan Netto yad

Juli 360.000 144.000 144.000 72.000

Agustus 432.000 172.000 172.000 86.400

September 504.000 201.600 201.600 10.800

Oktober 432.000 172.800 172.800 86.400

Nopember 504.000 201.600 201.600 100.800

Desember 360.000 144.000 216.000

Jumlah 2.592.000 144.000 316.800 446.400 460.800 475.200 432.000 316.800


b. Anggaran kas periode Juli sampai dgn Desember 2002

Keterangan Juli Agust Sept Okt Nop Des

Saldo Awal 200.000 650.000 1.488.800 2.467.200 2.906.000 3.435.600

Penjualan 600.000 720.000 840.000 720.000 840.000 600.000


Tunai

Piutang 144.000 316.800 446.400 460.800 475.200 432.000

Penerimaan 56.000 202.000 192.000 58.000 164.400 168.000


Lain

Tersedia 1.000.000 1.888.800 2.967.200 3.706.000 4.385.600 4.635.600

Pengeluaran 350.000 400.000 500.000 800.000 950.000 1.900.000


Lain

Saldo 650.000 1.488.800 2.467.200 2.906.000 3.435.600 2.735.600


Akhir
Contoh Laporan Keuangan
a. Laporan neraca

b. Laporan arus kas


c. Laporan perubahan modal

d. Laporan laba rugi

Anda mungkin juga menyukai