Anda di halaman 1dari 5

Nama : Amelia Natasya Eka Puspita

NIM/Absen : 203141914111030 / 28

Kelas : Akuntansi 3A

Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

Dosen : Muhammad, SE., MSA., Ak

Penugasan Musyarakah

1. Apa yang dimaksud dengan akad musyarakah? Jelaskan perbedaan Mudharabah dan
Musyarakah!

Jawab:

Akad musyarakah adalah akad Kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kewenangan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko berdasarkan porsi kontribusi dana.

Perbedaan anatara mudharabah dan musyarakah yaitu terletak pada besarnya kontribusi atas
manajemen dan keuangan. Dalam mudharabah modal hanya berasal dari satu pihak, dan
keuntungan dibagi diantara dua pihak dan kerugian ditanggung oleh pemilik modal sedangkan
dalam musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih dan keuntungan/kerugian dibagi
berdasarkan kesepakatan sebelumnya.

2. Jelaskan mengenai ketentuan-ketentuan yang ada didalam akad musyarakah, berkaitan dengan:
a. Pelaku dan Modal
b. Nisbah
c. Keuntungan
d. Kerugian
e. Jaminan
f. Manajemen

Jawab:

1
a. Pelaku dan Modal: setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan dan setiap mitra
melaksanakan kerja sebagai wakil.
b. Nisbah: setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proporsional atas dasar seluruh
keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan di awal yang ditetapkan bagi seorang
mitra.
c. Keuntungan: keuntungan harus diperuntukkan bagi keduan belah pihak dan tidak boleh
diisyaratkan hanya satu pihak saja.
d. Kerugian: karugian harus dibagi di antara para mitra secara proporsional menurut saham
masing-masing dalam modal.
e. Jaminan: pada prinsipnya dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan, namun
menghindari terjadinya penyimpangan LKS dapat meminta jaminan.
f. Manajemen: setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset musyarakah dalam proses
bisnis normal.
3. Pada akad musyarakah dapat dibagi menjadi dua, musyarakah permanen dan musyarakah
mutanaqiha, jelaskan!

Jawab:

Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

Contohnya: Antara mitra A dan mitra B yang telah melakukan akad musyarakah menanamkan
modal yang jumlah awal masing-masing Rp 20 juta, maka sampai akhir masa akad syirkah modal
mereka masing-masing tetap Rp 20 juta.

Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian


dana entitas akan dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan
menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.

Contohnya: Mitra A dan mitra B melakukan akad musyarakah, mitra B menanmkan Rp 100 juta
dan mitra A menanamkan Rp 200 juta. Seiring berjalannya kerjasama akad musyarakah tersebut,
modal mitra B sebesar Rp 100 juta akan beralih kepada mitra A melalui pelunasan secara bertahap
yang dilakukan oleh mitra A

4. Jelaskan dengan memberikan contoh skema bagi hasil dari musyarakah mutanaqisha!

2
Jawab:

Aset Musyarakah Mutanaqisah dapat di-ijarah-kan kepada syarik atau pihak lain. Keuntungan
yang diperoleh dari ujrah tersebut dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dalam akad,
sedangkan kerugian harus berdasarkan proporsi kepemilikan.

Skema

2a. Nisbah Bank Syariah: 60% 2b. Nisbah Nasabah: 40%

1a penyertaan modal 1b penyertaan modal


50 % Rp. 60 juta 50 % Rp. 60 juta

Mitra 1 Mitra 1
120 juta
Bank Syariah Nasabah

4. Pembayaran porsi modal bank dari mitra 2 sevesar Rp. 160.000 (Pend. Nasabah)

3. pihak lain menyewa => Rp. 2,4 perbulan


Perhitungan pembagian hasil usaha
Harga sewa Rp. 2.400.000 Harga Perolehan Rp. 120.000.000

HPP Sewa Rp. 2.000.000 _ Masa Sewa 5 tahun

Pendapatan Neto Ijarah Rp. 400.000 Penyusutan per tahun Rp. 24.000.000/tahun

Pembagian hasil usaha Rp. 2.000.000/bulan

Bank Syariah 60% x Rp. 400.000 = 240.000 Return 20%

Nasabah 40% x Rp. 400.000 = 160.000 Harga sewa 24 Juta + 4,8 Juta =
28,8 juta/tahun / 2,4 juta/bulan

5. Apa yang dimaksud dengan mitra aktif dan mitra pasif dalam musyarakah, sebutkan apa saja
kewajiban dari kedua pihak!

Jawab:

3
Mitra aktif merupakan mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola sendiri atau
menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut.

Mitra pasif merupakan mitra yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah (biasanya Lembaga
keuangan)

Kewajiban pembukuan mitra aktif atau pihak yangmengelola usaha musyarakah harus membuat
catatan akuntansi yang terpisah untuk usaha musyarakah tersebut. Sehingga mitra aktif yang wajib
melakukan pencatatan akuntansi.

6. Soal Kasus

Pada tanggal 12 Januari 2021 BPRS Bangun Marwah Warga (BMW) dan Bapak Hendra
menandatangani akad musyarakah permanen untuk pembiayaan usaha foto copy senilai Rp.
40.000.000 yang terdiri dari Rp 30.000.000 kontribusi BPRS dan Rp 10.000.000 kontribusi Bapak
Hendra. Bagi hasil didasarkan pada laba bruto (penjualan dikurangi biaya kertas) dengan nisbah
bagi hasil 20% BPRS dan 80% Bapak Hendra. Bagi hasil disepakati untuk dibayar dan dilaporkan
setiap tanggal 20 mulai bulan Februari. Investasi musyarakah disepakati jatuh tempo pada tanggal
20 April 2021. Buatlah jurnal untuk transaksi berikut:

a. Tanggal 12 Januari (saat akad) BPRS membebankan biaya administrasi sebesar 0,2% dari
nilai pembiayaan dan langsung diambil dari rekening Bapak Hendra.

Tanggal Nama Akun Debit Kredit


12 Januari Rekening Nasabah Rp. 20.000
2021 Pendapatan Administrasi Rp. 20.000

b. Tanggal 20 Januari BPRS mentransfer sebesar Rp 30.000.000 ke rekening Bapak Hendra


sebagai pembayaran porsi investasi BPRS.

Tanggal Nama Akun Debit Kredit


20 Januari Investasi Musyarakah Rp. 30.000.000
2021 Rekening Nasabah Rp. 30.000.000

4
c. tanggal 20 Februari 2021 Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp.
5.000.000 dan pada tanggal yang sama membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20%
dari laba bruto.

Tanggal Nama Akun Debit Kredit


20 Februari Kas Rp. 10.000.000
2021 Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp. 10.000.000

d. Tanggal 20 Maret 2021 Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp
4.000.000 dan membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari laba bruto pada
tanggal 25 Maret 2021.

Tanggal Nama Akun Debit Kredit


20 Maret Kas Rp. 800.000
2021 Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp. 800.000

e. Tanggal 20 April 2021 Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp
6.000.000 dan pada tanggal yang sama membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20%
dari laba bruto.

Tanggal Nama Akun Debit Kredit


20 April Kas Rp. 1.200.000
2021 Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp. 1.200.000

f. Tanggal 20 April 2021, saat jatuh tempo Bapak Hendra melunasi investasi musyarakah
sebesar Rp. 30.000.000 via debet rekening.

Tanggal Nama Akun Debit Kredit


20 April Rekening Nasabah Rp. 30.000.000
2021 Investasi Musyarakah Rp. 30.000.000

Anda mungkin juga menyukai