Oleh:
203141914111030
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ujian tengah
semester yang berjudul “Analisis Pengambilan Keputusan Manajemen Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Berkaitan Dengan Pengesahan UU Cipta
Lapangan Kerja (Omnibus Law) Dalam Aspek Ketenagakerjaan” ini tepat pada
waktunya
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
ujian tengah semester Ibu Fitriana Rahma Dhanias, SE., MSA., Ak pada mata
kuliah Akuntansi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Analisis Pengambilan Keputusan Manajemen
Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Berkaitan Dengan Pengesahan UU
Cipta Lapangan Kerja (Omnibus Law) Dalam Aspek Ketenagakerjaan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitriana Rahma Dhanias, SE.,
MSA., Ak selaku dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang (UU), yakni UU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) dan UU
Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penataan ulang
atau peringkasan peraturan ini diperkenalkan oleh Joko Widodo dalam pidato
yang Ia berikan saat pelantikan dengan istilah omnibus law.
2
Bagi pembaca makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
bagaimana profil perusahaan dan Analisis Pengambilan Keputusan Manajemen
Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Berkaitan Dengan Pengesahan
UU Cipta Lapangan Kerja (Omnibus Law) Dalam Aspek Ketenagakerjaan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Omnibus Law pada dasarnya berasal dari Omnibus Bill, yaitu sebuah
Undang-undang yang mencakup akan berbagai macam isu. Menurut Pakar
Hukum Tata Negara Bivitri Savitri, Omnibus Law diartikan sebagai sebuah
undang-undang (UU) yang dibuat untuk menyasar isu besar yang ada di suatu
negara. Menurut Pakar Hukum Tata Negara Fahri Bachmid di dalam dunia ilmu
hukum, konsep “omnibus law” merupakan suatu konsep produk hukum yang
berfungsi untuk mengkonsolidir berbagai tema, materi, subjek dan peraturan
perundang-undangan pada setiap sektor yang berbeda untuk menjadi satu
produk hukum besar dan holistic.
Omnimbus law kerap diadopsi oleh negara dengan system common law
sedangkan Indonesia menganut sistem civil law. Omnimbus law ialah sebuah
konsep hukum baru bagi Indonesia yang diperkenalkan oleh Presiden Joko
Widodo sebagai upaya peningkatan laju investasi. Beberapa negara di dunia
telah mempraktikkan kebijakan hukum ownimbus law seperti Kanada, Irlandia,
dan Amerika Serikat. Irlandia merupakan salah satu negara yang mencapai
rekor dunia dalam hal ini karena ia mampu menghapus 3.225 Undang-Undang
melalui omnibus law. Apabila diterapkan, Indonesia akan terkendala karena
sistem peraturan Perundang-undangan yang berbeda.
4
2.2 Karakteristik Omnibus Law
Ada Beberapa hal yang menjadi karakteristik pada Omnibus Law, yaitu
pertama pada karakteristik umum yang terbagi atas:
a. Berbentuk Kodifikasi
Suatu bentuk hukum yang dibuat secara tertulis, dimana pembuatnya
memberikan suatu bentuk yurisdiksi khusus yang berisikan rumusan asas
yang dibuat secara tertulis sebagai standar operasi berlakunya ketentuan
dalam kodifikasi.
b. Gaya atau Motif Politik
UU adalah produk hukum yang pembuatannya tidak lepas dari proses
politik. Gaya atau motif politik yang dimaksud disini merujuk kepada cara
yang digunakan legislatif maupun eksekutif untuk melancarkan proses
legislasi. Gaya atau motif politik ini sebenarnya bertujuan untuk
mengakselerasi proses legislasi, namun tidak jarang ditemukan dalam
praktik bahwa gaya atau motif politik bertujuan untuk membentuk
konsensus baik di partai politik, parlemen, maupun pemerintah dengan
parlemen.
5
hukum yang dibuat berdasarkan kodikasi hukum yang dilakukan oleh lembaga
legislatif. Berbeda dengan common law yang pada mulanya tidak memiliki
hukum tertulis, namun lebih bertitik berat pada hukum yang dibuat berdasarkan
keputusan hakim. Di Amerika teknik ini memungkinkan suatu rancangan
undang-undang terpau (omnius bill) yang berisi perubahan atau bahkan
penggantian beberapa undang-undang sekaligus , diajukan ke parlemen untuk
mendapat persetujuan dalam satu kesempatan pengambilan keputusan.
Kelebihan undang-undang ini hanyalah dan tak lebih dari sifatnya yang
multisektor dan waktu pembahasannya yang bisa lebih cepat daripada
pembentukan undang-undang biasa. Kelebihan inilah yang mengandung bahaya
jika ditrapkan di Negara civil law demokratis seperti Indonesia karena:
6
menghadirkan beban regulasi lebih kompleks. Misalnya bagaimana dampak
turunan dari undang-undang yang dicabut, dampak terhadap aturan
pelaksanaannya dan implikasi praktis di lapangan. Belum lagi jika undang-
undang omnibus law ini gagal diterapkan dan membuat persoalan regulasi
semakin runyam. Dalih lex posterior derogate legi pori (hukum baru
mengesampingkan hukum lama) saja tidak cukup karena menata regulasi
tidak bisa dengan pendekatan satu.
7
sesudah hingga selama orang tersebut bekerja. Hingga akhirnya mencapai
tujuan dari hukum ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
8
Menjadi seorang karyawan, tentu harus mendapatkan perlakuan yang
sama terhadap karyawan satu dengan yang lain. Agar tidak ada rasa
diskriminasi yang memasuki dunia pekerjaan. Sehingga dunia kerja
memiliki suasana yang damai dan nyaman.
5. Mendapatkan Hak Atas Keselamatan Kerja
Bagi tiap karyawan yang diperhatikan oleh atasan. Pasti akan
mendapatkan haknya dengan memberikan kesejahteraan hidup keluarga
maupun individu. Agar nilai keselamatan kerja bisa berjalan dengan
baik. Dengan adanya berbagai macam tunjangan dan dokumen penting
yang diajukan oleh perusahaan
9
BAB III
10
dan pengolahan sayuran Perusahaan dijalankan oleh anak perusahaannya yang
berbasis di Tiongkok, China Minzhong Food Corp Ltd.
Selain memiliki visi sebuah perusahaan juga harus memiliki misi untuk
mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Misi dari PT. Indofood Sukses
Makmur yaitu:
11
Istirahat mingguan 1 Istirahat mingguan 1 (satu)
(satu) hari untuk 6 (enam) hari untuk 6 (enam) hari
hari kerja dalam 1 (satu) kerja dalam 1 (satu) minggu.
minggu atau 2 (dua) hari
untuk 5 (lima) hari kerja
dalam 1 (satu) minggu
Istirahat Pasal 79 Ayat 2.d UUK Draft RUU Cipta Kerja ini
Panjang menyatakan: menyerahkan regulasi terkait
Istirahat panjang hak cuti panjang kepada
sekurang-kurangnya 2 perusahaan.
(dua) bulan dan RUU Cipta Kerja tidak
dilaksanakan pada tahun mencantumkan hak cuti
ketujuh dan kedelapan panjang selama 2 bulan bagi
masing-masing 1 (satu) pekerja/buruh yang sudah
bulan bagi pekerja/buruh bekerja selama 6 tahun
yang telah bekerja selama secara terus menerus dan
6 (enam) tahun secara menyerahkan aturan itu
terus-menerus pada kepada perusahaan atau
perusahaan yang sama perjanjian kerja sama yang
dengan ketentuan disepakati
pekerja/buruh tersebut
tidak berhak lagi atas
istirahat tahunannya
dalam 2 (dua) tahun
berjalan dan selanjutnya
berlaku untuk setiap
kelipatan masa kerja 6
(enam) tahun.
Cuti Haid Pasal 81 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja tidak
pekerja/buruh perempuan mencantumkan hak cuti haid
bisa memperoleh libur bagi perempuan. RUU Cipta
pada saat haid hari Kerja tidak menuliskan hak
12
pertama dan kedua pada cuti haid di hari pertama dan
saat haid kedua masa menstruasi yang
sebelumnya diatur dalam
UU Ketenagakerjaan
Cuti hamil Pasal 82 UUK mengatur Draft RUU Cipta Kerja tidak
melahirka mekanisme cuti hamil- mencantumkan pembahasan,
n melahirkan bagi pekerja perubahan atau status
perempuan. Di dalamnya penghapusan dalam pasal
juga termasuk cuti untuk tersebut
istirahat bagi
pekerja/buruh perempuan
yang mengalami
keguguran
Hak Pasal 83 UUK mengatur raft RUU Cipta Kerja tidak
menyusui bahwa pekerja/buruh mencantumkan pembahasan,
perempuan yang anaknya perubahan atau status
masih menyusu harus penghapusan dalam pasal
diberi kesempatan tersebut
sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika
hal itu harus dilakukan
selama waktu kerja.
2 Upah
Upah Upah minimum penentuan upah hanya
Minimum ditetapkan di tingkat berdasarkan Upah Minimum
Sektoral Provinsi, Provinsi (UMP)
dan Upah Kabupaten/Kotamadya,
Minimum dan Sektoral.
Kabupaten
/Kota
Bonus Tidak diatur dalam UUK Memberikan bonus, atau
sebelumnya penghargaan lainnya bagi
13
pekerja sesuai dengan masa
kerjanya.
3 Pesangon
Uang Pasal 161 UUK • Menghapuskan uang
Pesangon menyebutkan : pesangon bagi pekerja/buruh
(1) Dalam hal yang di PHK karena surat
pekerja/buruh melakukan peringatan. Padahal dalam
pelanggaran ketentuan UU Ketenagakerjaan pasal
yang diatur dalam 161 menyebutkan
perjanjian kerja, pekerja/buruh yang di PHK
peraturan perusahaan atau karena mendapat surat
perjanjian kerja bersama, peringatan memiliki hak
pengusaha dapat mendapatkan pesangon.
melakukan pemutusan • Menghapuskan uang
hubungan kerja, setelah pesangon bagi pekerja/buruh
kepada pekerja/buruh yang di PHK karena
yang bersangkutan peleburan, pergantian status
diberikan surat peringatan kepemilikan perusahaan.
pertama, kedua, dan Pekerja/buruh yang di PHK
ketiga secara berturut- karena pergantian status
turut.Pasal 163 (1) UUK kepemilikan perusahaan
menyebutkan : tidak akan diberi pesangon
Pengusaha dapat lagi oleh perusahaan awal,
melakukan pemutusan sebab hal ini sudah dihapus
hubungan kerja terhadap dalam RUU Cipta Kerja.
pekerja/buruh dalam hal • Menghapuskan uang
terjadi perubahan status, pesangon bagi pekerja/buruh
penggabungan, yang di PHK karena
peleburan, atau perusahaan merugi 2 tahun
perubahan kepemilikan dan pailit. Pemerintah telah
perusahaan dan pekerja/ menghapus UU
buruh tidak bersedia Ketenagakerjaan pasal 164
14
melanjutkan hubungan dan 165 di dalam RUU Cipta
kerja, maka Kerja. Jadi nantinya
pekerja/buruh berhak atas pekerja/buruh yang di PHK
uang pesangon sebesar 1 karena perusahaan
(satu) kali sesuai mengalami kerugian dan
ketentuan Pasal 156 ayat pailit tidak mendapatkan
(2), uang perhargaan pesangon.
masa kerja 1 (satu) kali • Menghapuskan uang
ketentuan Pasal 156 ayat santunan berupa pesangon
(3) dan uang penggantian bagi ahli waris atau keluarga
hak sesuai ketentuan apabila pekerja/buruh
dalam Pasal 156 ayat meninggal. Draft RUU Cipta
(4).Pasal 164 dan 165 Kerja juga telah menghapus
UUK mengatur mengenai pemberian uang santunan
pekerja/buruh yang di berupa pesangon, hak uang
PHK karena perusahaan penghargaan masa kerja dan
merugi dan pailit berhak uang penggantian hak bagi
mendapat pesangon.Pasal ahli waris yang ditinggalkan.
166 UUK mengatur hak • Menghapuskan uang
keluarga buruh atau pesangon bagi pekerja/buruh
pekerja. Bila buruh atau yang di PHK karena akan
pekerja meninggal dunia, memasuki usia pensiun.
pengusaha harus Pemerintah telah menghapus
memberikan uang kepada pasal 167 UUK yang isinya
ahli waris. mengatur pesangon bagi
Pasal 167 UUK mengatur pekerja/buruh yang di PHK
mengenai pesangon untuk karena memasuki usia
pekerja/buruh yang di pensiun.
PHK karena memasuki
usia pensiun.
4 Pemutusa
n
15
Hubunga
n Kerja
(PHK)
Alasan Melihat pada UU RUU Cipta Kerja menambah
perusahaa Ketenagakerjaan, ada 9 5 poin lagi alasan
n boleh alasan perusahaan boleh perusahaan boleh melakukan
melakukan melakukan PHK seperti: PHK, diantaranya meliputi:
PHK • Perusahaan bangkrut • Perusahaan melakukan
• Perusahaan tutup karena efisiensi
merugi •Perusahaan melakukan
•Perubahan status penggabungan, peleburan,
perusahaan pengambilalihan, atau
•pekerja/buruh melanggar pemisahan perusahaan
perjanjian kerja •Perusahaan dalam keadaan
•pekerja/buruh penundaan kewajiban
melakukan kesalahan pembayaran utang
berat •Perusahaan melakukan
•pekerja/buruh memasuki perbuatan yang merugikan
usia pensiun pekerja/buruh
•pekerja/buruh •Pekerja/buruh mengalami
mengundurkan diri sakit berkepanjangan atau
•pekerja/buruh meninggal cacat akibat kecelakaan kerja
dunia dan tidak dapat melakukan
• pekerja/buruh mangkir pekerjaannya setelah
melampaui batas 12 (dua
belas) bulan
Status Pasal 59 UUK mengatur Menghapus pasal 59 UUK
Kerja Perjanjian Kerja Waktu yang mengatur tentang
Tertentu (PKWT) syarat pekerja waktu tertentu
terhadap pekerja itu atau pekerja kontrak.
maksimal dilakukan Dengan penghapusan pasal
selama 2 tahun, lalu boleh ini, maka tidak ada batasan
16
diperpanjang kembali aturan seseorang pekerja
dalam waktu 1 tahun. bisa dikontrak, akibatnya
bisa saja pekerja tersebut
menjadi pekerja kontrak
seumur hidup.
Jam Kerja Waktu kerja lembur Draft RUU Cipta Kerja
paling banyak hanya 3 berencana memperpanjang
jam per hari dan 14 jam waktu kerja lembur menjadi
per minggu. maksimal 4 jam per hari dan
18 jam per minggu.
Tenaga Pasal 43 ayat 1 Pemberi Pasal 43 mengenai rencana
Kerja kerja yang menggunakan penggunaan TKA dari
Asing tenaga kerja asing harus pemberi kerja sebagai syarat
memiliki rencana mendapat izin kerja dimana
penggunaan tenaga kerja dalam RUU Cipta kerja,
asing yang disahkan oleh informasi terkait periode
Menteri atau pejabat yang penugasan ekspatriat,
ditunjuk. penunjukan tenaga kerja
pasal 44 ayat 1; Pemberi menjadi warga negara
kerja tenaga kerja asing Indonesia sebagai mitra
wajib menaati ketentuan kerja ekspatriat dalam
mengenai jabatan dan rencana penugasan
standar kompetensi yang ekspatriat dihapuskan.
berlaku. Pasal 44 mengenai
kewajiban menaati
ketentuan mengenai jabatan
dan kompetensi TKA
dihapus.
17
3.3 Dampak Penerapan Omnibus Law Dalam Aspek Ketenagakerjaan
Pada Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur
Dalam dunia kerja terdapat hubungan antara pekerja, perusahaan dan juga
pemerintah. Pekerja dan juga perusahaan memiliki hubungan kerja sama yang
saling menguntungkan. Pekerja akan mengolah modal yang dimiliki oleh
perusahaan menjadi barang atau jasa yang dibutuhkan untuk mendapatkan upah
yang sepadan dari perusahaan. Dalam pola hubungan tersebut, tidak bisa
dilepaskan peran pemerintah dalam membuat regulasi yang akan
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat serta keuntungan dari perusahaan
tersebut. Peraturan yang ada seharusnya bersifat menguntungkan kedua belah
pihak khusunya bagi tenaga kerja. Namun, pemberlakuan omnibus law pada
sektor cipta lapangan kerja menuai polemik dalam masyarakat. Regulasi ini
nantinya akan menghapus kurang lebih 79 undang – undang dan 1.244 pasal.
Adanya UU ini dinilai berdampak negatif bagi pekerja tetapi akan sangat
menguntungkan bagi investor atau pengusaha. Ada berbagai macam
permasalahan yang nantinya akan muncul apabila UU ini benar diterapkan
antara lain:
18
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan.
Hal ini tentu saja membuat pekerja sangat dirugikan, tetapi apa dampak
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam hal ini, dampaknya
perusahaan akan diuntungkan karena perusahaan bisa menerapkan system
kontrak dan pekerja dapat dengan mudah diberhentikan sehingga tidak adanya
kepastian dan pengangkatan karyawan tetap. Selain itu Perjanjian Waktu Kerja
Tertentu tidak dapat diterapkan untuk pekerja dalam masa yang lama atau terus
menerus. Apabila kontrak dari pekerja habis maka kewajiban pekerja otomatis
akan berakhir. Namun jika ada pekerja yang resign ditengah jalam maka
perusahaan tidak wajib untuk memberikan uang pesangon, dan perusahaan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk akan merasa diuntungkan.
Hal ini tentu saja akan berdampak pada perusahaan di Indonesia. Khususnya
dampak pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu Saat
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan ekspansi dan
menjadi internasional, salah satu komponen penting kesuksesan adalah
pengetahuan karyawan. Oleh karenanya, dengan merekrut tenaga kerja asing,
perusahaan akan memperoleh pengetahuan yang selama ini tidak dimiliki.
Perekrutan asing biasanya akan memberikan pemahaman mendalam mengenai
keahlian-keahlian tertentu, produk, sistem dan kebijakan. Hal ini tentu saja akan
sangat menguntungkan bagi perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
tetapi dampak negatifnya perusahaan harus lebih hati-hati terkait system
19
operasional perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, karena bisa saja saat
tenaga kerja asing pulang Kembali ke negaranya ia akan membeberkan
mengenai system operasional dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Pada saat ini sistem pengupahan yang berlaku adalah Upah Minimum
(UMP) Provinsi ditetapkan oleh Gubernur dan Upah Minimum Kabupaten
ditetapkan (UMK) oleh Gubernur dengan rekomendasi dewan pengupahan
Provinsi dan Bupati. Dalam RUU Omnibus Law diwacanakan sistem
pengupahan berdasarkan prinsip fleksibilitas serta produktivitas yakni
dengan sistem upah perjam. Penghapusan upah minimum yang dibayar
setiap satu bulan tentunya akan sangat meresahkan bagi para pekerja. Sistem
penghitungan jam kerja Indonesia pada umumnya adalah 6 hari kerja
dengan lama waktu total 40 jam. Kedepannya apabila peraturan ini
ditetapkan maka para pekerja yang bekerja dibawah 40 jam seminggu akan
menerimah upah yang akan dihitung per jam dimana upah itu nantinya akan
di bawah dari upah minimum dan dibayarkan tetap dalam kurun waktu satu
bulan.
Dalam kasus ini tentu saja para buruh akan dirugikan dengan adanya
peraturan ini, dan jika UU ini dsahkan perusahaan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk akan mengalami dampak positif seperti buruh akan bekerja
keras sehingga barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan akan menigkat
pesat.
20
Kekhawatiran muncul bagi mereka karena akan lebih sulit untuk menuntut
hak-haknya.
Hal ini tentu saja merugikan bagi para buruh, ini merupakan
diskriminasi bagi para buruh. Jika UU ini disahkan dampak yang akan di
rasakan oleh perusahann PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu
perusahaan akan merasa diuntungkan karena tidak memberikan pesangon
PHK, selain itu perusahaan akan diuntungkan dengan system kontrak,
dimana jika pekerja resign, pekerja tidak akan mendapat pesangon apapun
dari perusahaan.
21
Akibatnya perusahaan akan mengalami krisis ketenagakerjaan.
Disinilah peran pengambilan keputusan manajemen digunakan. Tidak
hanya harus cepat tetapi harus akurat agar keputusan yang sudah
ditetapkan tidak berdampak buruk bagi perusahaan di masa yang akan
dating.
2. Permasalahan terkait Upah kerja tergantung dengan jam kerja.
Bagaimana peran pengambilan keputusan manajemen dalam mengatasi
hal ini. Contohnya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan
pemberian upah lembur kepada para pekerjanya atau memberi reward
kepada pekerja yang sudah bekerja selama 5 tahun di perusahaan
tersebut, dengan adanya keputusan itu, pekerja akan sangat merasa
dihargai dan mereka akan menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin
3. Permasalahan terkait penghapusan beberapa cuti seperti, cuti hamil, cuti
haid, cuti keagamaan. Bagaimana peran pengambilan keputusan
manajemen dalam mengatasi hal ini. Contohnya PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk melakukan pemerataan cuti pada pekerja wanita maupun
laki-laki, meskipun pengambilan keputusan ini sangat merugikan
pekerja wanita, tapi hal ini harus ditegakkan agar tidak terjadi
diskriminasi gender.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Evaluasi
Undang-Undang Omnibus law banyak menuai kritik pedas dari kalangan
masyarakat, bahkan banyak masyarakat yang tidak setuju dengan penerapan
Undang-Undang ini. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang terdampak akibat
adanya Undang-Undang ini. Banyak hal yang harus di evaluasi dari adanya
penerapan undang-undang ini. Contohnya penghapusan cuti, permasalahan
upah kerja, pembebasan lalu lintas tenaga kerja, dan masih banyak lainnya.
Seharusnya hal ini ditinjua ulang dengan memperhatikan para pekerja dan
perusahaan.
4.2 Kesimpulan
Undang-Undang Omnibus Law dalam aspek ketenagakerjaan sangat
berpengaruh besar bagi perusahaan, pekerja, dan pemerintah. Khusunya pekerja
yang mendapat banyak dampak negatif dengan adanya Undang-Undang ini.
Dampak negatif yang didapatkan oleh para pekerja seperti: upah kerja yang
menganut sistem jam, penghapusan beberapa cuti bagi perempuan seperti, cuti
melahirkan, cuti haid, cuti keagamaan. Selain itu adanya ketentuan baru
mengenai tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, hal ini semakin
membuat posisi para pekerja Indonesia terancam dan mengakibatkan krisis
pengangguran yang lebih parah di Negara Indonesia.
Selain dampak yang dirasakan oleh para pekerja, berbalik derastis dengan
dampak yang dirasakan oleh perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur jika
Undang-Undang ini disahkan, pasalnya perusahaan banyak mengalami dampak
positif seperti mempermudah lalu lintas tenaga kerja, perusahaan akan mencari
kemudahan dengan cara menerapkan system kontrak atau outsourcing agar
pekerja dapat di kontrak dan diberhentikan dengan mudah sehingga tidak
adanya kepastian dan pengangkatan karyawan tetap. Selain itu adanya sistem
upah berbasis kerja, buruh akan bekerja keras sehingga barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan akan menigkat pesat. Dan yang terakhir jaminan hak-hak
pekerja dihapuskan, perusahaan akan merasa diuntungkan karena tidak
23
memberikan pesangon PHK, selain itu perusahaan akan diuntungkan dengan
system kontrak, dimana jika pekerja resign, pekerja tidak akan mendapat
pesangon apapun dari perusahaan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Arham, S., & Saleh, A. (2019). Omnibus Law Dalam Perspektif Hukum Indonesia.
PETITUM, 7(2 Oktober), 72-81.
25