Anda di halaman 1dari 13

JOINT PRODUCTS DAN BY PRODUCTS

(Tugas Kelompok)

Dosen Pengempu :

Putu Novia Hapsari Ardianti, SE.,M.Si

OLEH KELOMPOK 3 :

1. Ni Komang Ariyanti 2002612010195 / 10


2. Ni Made Putri Widyawati 2002612010196 / 11
3. Ni Putu Mira Krisdiyanti 2002612010202 / 17
4. Ketut Gita Ryasmi 2002612010209 / 24
5. I KT Manuaba Bintang Saputra 2002612010221 / 36

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat,
rahmat, dan karunia yang sudah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami susun sebagai pemenuhan
tugas yang diberikan oleh Ibu dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Biaya. Sekaligus
sebagai media pembelajaran kami, untuk lebih memahami materi yang akan disampaikan
pada bangku perkuliahan nanti.

Materi ini penulis susun terdiri dari topik-topik utama yang merupakan berbagai
pemahaman dasar bedasarkan teori dari beberapa sumber referensi dan literature yang telah
sesuai perkembangan perekonomian dunia seperti sekarang ini. Sehingga makalah ini kiranya
sangat diperlukan bagi mahasiswa guna menambah wawasan yang terkait erat dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang berfokus pada “JOINT PRODUCTS AND BY
PRODUCTS”.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat secara maksimal pada saat ini maupun
yang akan datang dalam kegiatan pembelajaran. Makalah ini tentunya masih terdapat
kekurangan sehingga kritik dan saran sangat kami perlukan untuk perbaikan di kemudian
hari.

Denpasar, 19 April 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 Perbedaan Joint Products dan By Products...................................................................6


2.2 Menghitung alokasi biaya bersama ( Joint Cost) ke masing – masing produk pada
posisi titik pisah batas.........................................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaan dimana setiap perusahaan yang ada dituntut memiliki kemampuan
bersaing lebih kompetitif. Dengan demikian pimpinan perusahaan perlu memikirkan kembali
secara jelas mengenai kebijakan yang ada dalam perusahaan, untuk dapat memenangkan
persaingan yang dihadapi.
Perusahaan industri merupakan perusahaan yang mengelola faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan output. Untuk mengetahui berapa jumlah biaya yang digunakan atau
dikeluarkan untuk menghasilkan output, perusahaan menggunakan teori akuntansi biaya.
Dalam perusahaan-perusahaan industri dihadapkan dengan masalah yang rumit dalam
menentukan biaya produksi dan harga pokok produksi. Misalnya masalah penetuan harga
pokok- produk utama dan produk sampingan. Pembebanan biaya produk akan mempengaruhi
harga pokok produksi.
Penetapan harga pokok yang benar sangat berperan dalam efesiensi,biaya,dan
menghasilkan penjualan sebagai sumber utama pendapatan. Harga pokok joint product dan
by product dapat diartikan sebagai biaya yang timbul karena pemrosesan atau pembuatan
secara bersama, dan jenis barang yang dihasilkan adalah dari faktor yang sama, maka akan
menimbulkan biaya bersama.
Salah satu contoh hasil penelitian terhadap biaya produksi untuk produk utama,dan
produk sampingan sebagai berikut :
Menurut Lailatul Dariyah pada tahun 2006 “Analisis biaya bersama guna menentukan
produk utama dan produk sampingan pada PT.Perusahaan Nusantara X (Persero)
PG.Ngadiredjo Kediri”. Dari empat metode yang ada, bahwa metode nilai jual relatif paling
sesuai dalam menentukan harga pokok produk bersama pada PG Ngadiredjo Kediri.
Penelitian yang dilakukan oleh Grace Juvita Uli mengenai“Penentuan harga pokok produksi
produk bersama pada PT Jesslyn K cafe”.Metode nilai jual relatif cocok diterapkan di PT
Jesslyn K Cafe.Hal ini disebabkan metode ini lebih akurat dan menggunakan metode alokasi
biaya bersama pada biaya-biaya yang di kalkulasikan dengan tepat.

4
Sehingga dalam hal inilah kita akan mengenal yang namanya joint product dan by
product serta mencoba memecahkan masalah dengan metode yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah,
1. Apa itu Joint Products dan By Products?
2. Bagaimana cara menghitung alokasi biaya bersama ( Joint Cost) ke masing – masing
produk pada posisi titik pisah batas?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu,
1. Untuk mengetahui apa perbedaan Joint Products dan By Products
2. Untuk mengetahui cara menghitung alokasi biaya bersama ( Joint Cost) ke masing –
masing produk pada posisi titik pisah batas

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Joint Products dan By Products

A. Definisi Produk Bersama / Joint Product

Produk-produk gabungan adalah produk-produk yang secara bersamaan diproduksi


dengan input yang sama, dengan proses yang sama dan masing-masing memiliki nilai jual
yang sangat tinggi sehingga tidak satupun dari mereka dapat diakui sebagai produk utama.
Dalam produk gabungan, ketika bahan baku diproses, itu menghasilkan lebih dari dua
produk. Produksi produk bersama dilakukan secara sadar, oleh manajemen organisasi
masing-masing, yaitu manajemen bertujuan untuk memproduksi semua produk.

Ada titik pemisahan yang disebut titik pemisahan, dari tempat produk dipisahkan dan
diidentifikasi. Pada tahap ini, produk dijual langsung atau diproses lebih lanjut, untuk
dijadikan produk jadi. Jumlah yang dikeluarkan hingga titik pemisahan disebut sebagai biaya
bersama .

Contoh dari produk bersama adalah diesel, bensin, pelumas, parafin, dll. Yang
diperoleh sebagai produk bersama, dalam pemrosesan minyak mentah.

B. Definisi Produk Sampingan / By Product


Produk sampingan dapat dipahami sebagai anak perusahaan atau produk sekunder yang
diproduksi secara tidak sengaja, bersama dengan produk utama, dan memiliki nilai jual atau
nilai yang dapat digunakan. Saat memproduksi produk utama, ada beberapa contoh ketika
produk lain muncul yang tidak terlalu penting, dibandingkan dengan produk utama, adalah
produk sampingannya.

Ini dihasilkan dari bahan yang dibuang, yaitu memo atau limbah dari proses utama. Titik
pemisahan adalah tahap di mana produk sampingan dipisahkan dari produk utama.
Berdasarkan kondisi pasar, berdasarkan produk dapat diklasifikasikan sebagai:

 Produk yang dijual dalam bentuk aslinya.


 Produk yang menjalani pemrosesan berikutnya sebelum dijual.

6
Dengan perubahan kondisi ekonomi, hubungan antara produk sampingan dan produk
utama juga mengalami perubahan, seperti ketika nilai ekonomi produk sampingan lebih besar
daripada produk utama, maka produk sampingan dari industri tersebut menjadi yang utama.
produk dan sebaliknya.

Contoh : proses penggergajian kayu. Perusahaan ingin membuat kayu lapis dan papan
kayu sebagai produk utama mereka. Namun, serbuk-serbuk yang dihasilkan selama proses
penggergajian tersebut bisa diolah lalu dijual atau dimanfaatkan sebagai lem pembentuk
papan atau pulp yang diolah kertas. 

C. Karakteristik Joint Product dan By Product


Setelah mengetahui pengertian dari produk bersama dan produk sampingan, pasti Anda
mulai menerka-nerka karakteristik masing-masing produk. Secara sederhana, berikut ini
adalah karakteristik dari produk bersama (joint product) dan produk sampingan (by product).

1. Produk Bersama
a. Produk bersama yang dihasilkan secara bersama menggunakan faktor produk yang
juga sama akan memiliki hubungan fisik yang erat satu sama lain. Ketika Anda
mencoba untuk menambah kuantitas maupun harga jual dari salah satu produk, maka
produk lain juga akan mengalami hal serupa. 
b. Produk bersama atas dasar proses serta biaya produk yang sama, maka tidak dikenal
produk yang memiliki nilai lebih signifikan. Semua produk dalam produk bersama
dianggap sama dan setara. 
c. Dalam proses produksi produk bersama, dikenal istilah titik pisah yang digunakan
untuk memisah produk-produk yang dibuat secara bersamaan melalui bahan baku,
tenaga kerja, serta biaya overhead yang juga sama. 
d. Ketika produk bersama telah melewati split-off atau titik pisah, maka produk sudah
menjadi produk yang berbeda dan berdiri sendiri. Beberapa sudah bisa langsung
dijual, beberapa masih perlu diolah untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
Itulah mengapa harganya relatif sama dengan kemungkinan berbeda yang kecil dalam
kapasitas yang tidak terlalu besar. 
2. Produk Sampingan
a. Produk sampingan dihasilkan secara bersamaan dengan produk utama dalam suatu
proses produksi, namun, perusahaan tidak memiliki intensi untuk membuat produk
ini.  

7
b. Produk sampingan memiliki nilai jual yang lebih kecil dari pada produk utama. Selain
itu, kuantitas dari produk sampingan juga jauh lebih sedikit dari main produk yang
dibuat perusahaan. 
c. Produk sampingan memerlukan proses lebih lanjut sebelum siap digunakan atau
dijual. 
d. Produk sampingan tidak pernah tercipta tanpa adanya proses produksi untuk
pembuatan produk utama. Hal ini karena produk sampingan tercipta dari bahan baku
produk utama. 

D. Perbedaan Antara Joint Product dan By Product


Perbedaan mendasar antara produk bersama dan produk sampingan diberikan di bawah
ini:

1. Produk Bersama mengacu pada, dua atau lebih produk, yang persyaratan bahan
bakunya umum, serta mereka melalui proses manufaktur yang sama, hingga titik
produksi tertentu, setelah itu dijual atau diproses lebih lanjut. Sebaliknya, produk
sampingan menyinggung produk dengan nilai yang dapat digunakan rendah yang
diproduksi, bersamaan dengan produk yang memiliki nilai penggunaan yang tinggi.
2. Produk-produk bersama memiliki nilai jual yang sama, dan itulah sebabnya tidak satu
pun dari mereka dapat dianggap sebagai produk utama. Sebaliknya, nilai jual produk
samping relatif lebih rendah dari produk utama.
3. Produksi produk bersama dilakukan dengan sengaja oleh manajemen organisasi
masing-masing, sedangkan tidak ada niat untuk memproduksi produk sampingan,
sehingga diproduksi secara tidak sengaja.
4. Produk gabungan diproduksi dari bahan baku. Berbeda dengan produk sampingan,
yang diproduksi dari bahan buangan dari proses utama.
5. Dalam hal produk bersama, pemrosesan selanjutnya sering diperlukan untuk
meningkatkan kualitas atau mengubahnya menjadi produk jadi, di mana uang
tambahan dikeluarkan. Berbeda dengan ini, sebagian besar produk sampingan dijual
dalam bentuk asli tetapi dapat diproses lebih lanjut, jika dapat menghasilkan nilai
tinggi.

Contohnya :

8
Misalkan objek perusahaan adalah untuk menghasilkan dua produk Produk A dan
Produk B berdampingan, karena proses awal dan persyaratan input dari kedua produk adalah
umum, maka keduanya akan disebut sebagai produk gabungan.

Misalkan tujuan dasar perusahaan adalah produksi Produk A, tetapi kebetulan B dan
C diproduksi, selama proses pembuatan, maka B dan C disebut sebagai produk sampingan,
karena perusahaan tidak memiliki niat untuk memproduksi yang sama.

E. Pernghitungan Joint Cost


         Joint process (proses gabungan) adalah suatu proses produksi yang menghasilkan by-
product atau joint product. Joint process dimulai dari awal proses produksi sampai dengan
split-off point. Biaya yang timbul pada joint process disebut joint coast (biaya gabungan).
Joint cost meliputi seluruh biaya yang terjadi pada joint process yang terdiri dari direct
material cost, direct labor cost, dan factory overhead cost. Joint cost harus dialokasikan ke
semua produk yang dihasilkan dari proses tersebut.

2.2 Menghitung alokasi biaya bersama ( Joint Cost) ke masing – masing produk pada
posisi titik pisah batas
CONTOH SOAL (dengan metode pendekatan harga jual)

 Harga Jual sudah dietahui saat split off

PT Melati memproduksi 4 jenis produk yaitu produk A, B, C, dan D secara bersama-sama


dengan biaya sebesar Rp250.000.000. Data yang berhubungan ke 4 produk yaitu :

Harga Pasar Per Unit


Produk Unit Produksi
pada Titik Pisah
A 25.000 Rp 5.980
B 50.000 Rp 7.800
C 13.000 Rp 3.500
D 16.250 Rp 4.000

Diminta : Hitunglah aloksi biaya bersama masing –masing produk

Penyelesaian :

Nilai Jual masing-masing pada saat titik pisah :

A = 25.000 x 5.980 = Rp 149.500.000

9
B = 50.000 x 7.800 = Rp 390.000.000

C = 13.000 x 3.500 = Rp 45.500.000

D = 16.250 x 4.000 = Rp 65.000.000 +

= Rp 650.000.000

Alokasi Biaya Bersama :

149.500.000
Produk A = x Rp 250.000.000 = Rp 57.500.000
650.000.000

390.0 00.000
Produk B = x Rp 250.000.000 = Rp 150.000.000
650.000.000

45 .500.000
Produk C = x Rp 250.000.000 = Rp 17.500.000
650.000.000

65.0 00.000
Produk D = x Rp 250.000.000 = Rp 15.000.000 +
650.000.000

= Rp 250.000.000

 Harga Jual tidak diketahui pada saat split off

PT Mawar Indah memproduksi 3 produk secara bersama yaitu produk X,Y,Z. Biaya

bersama yang dikeluarkan untuk menghasilkan ketiga produk tersebut adalah Rp 40.000.000.

Data lain yang berhubungan dengan produk bersama adalah :

Keterangan Produk X Produk Y Produk Z

Unit produksi 5.000 6.000 4.000

Harga jual setelah titik pisah


Rp 1.500 Rp 2.000 Rp 1.250
(akhir)

Biaya proses lanjutan Rp 2.628.000 Rp 3.126.000 Rp 1.346.000

Diminta :

a. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk

b. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk

10
Pengelesaian :

Total penjualan masing-masing produk :

X = 5.000 x Rp 1.500 = Rp 7.500.000

Y = 6.000 x Rp 2.000 = Rp 12.000.000

Z = 4.000 x Rp 1.250 = Rp 5.000.000 +

= Rp 24.500.000

Harga Jual hipotesis masing-masing produk :

X = Rp 7.500.000 – Rp 2.628.000 = Rp 4.872.000

Y = Rp 12.000.000 – Rp 3.126.000 = Rp 8.874.000

Z = Rp 5.000.000 – Rp 1.346.000 = Rp 3.654.000 +

= Rp 17.400.000

a. Alokasi joint cost masing-masing produk.

4.872 .000
X= x Rp 40.000 = Rp 11.200.000
17.4 00.000

8.874 .000
Y= x Rp 40.000 = Rp 20.400.000
17.4 00.000

3.65 4 .000
Z= x Rp 40.000 = Rp 8.400.000 +
17.4 00.000

= Rp 40.000.000

b. Biaya produksi msing-maing produk.

Biaya produksi = Alokasi joint produk + Biaya proses lanjutan

X = Rp 11.200.000 + Rp 2.628.000 = Rp 13.828.000

Y = Rp 20.400.000 + Rp 3.126.000 = Rp 23.526.000

Z = Rp 8.400.000 + Rp 1.346.000 = Rp 9.746.000

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Joint Product atau yang disebut produk gabungan adalah produk-produk yang secara
bersamaan diproduksi dengan input yang sama, dengan proses yang sama dan masing-masing
memiliki nilai jual yang sangat tinggi sehingga tidak satupun dari mereka dapat diakui
sebagai produk utama. Sedangkan By Product atau produk sampingan merupakan produk
sekunder yang diproduksi secara tidak sengaja, bersama dengan produk utama, dan memiliki
nilai jual atau nilai yang dapat digunakan. Dalam kasus suatu perusahaan yang harus
menetapkan harga pokok yang benar, harga pokok joint product dan by product dapat
diartikan sebagai biaya yang timbul karena pemrosesan atau pembuatan secara bersama, dan
jenis barang yang dihasilkan adalah dari faktor yang sama, maka akan menimbulkan biaya
bersama (Joint Cost). Pentingnya alokasi joint cost ini adalah bahwa biaya bersama dapat
digunakan untuk menentukan nilai persediaan dan perhitungan harga pokok produk untuk
pelaporan eksternal menurut standar akuntansi keuangan. Serta biaya bersama bermanfaat
dalam penentuan nilai persediaan untuk keperluan asuransi.

3.2 Saran
Penetapan harga pokok yang benar sangat berperan dalam efesiensi, biaya, dan
menghasilkan penjualan sebagai sumber utama pendapatan. Sehingga dalam proses
penghitungan alokasi biayasangat diperlukan ketelitian saat menginput data, agar tidak ada
kesalahan, Sebab dalam perhitungan matematika, satu angka ataupun satu lambing saja yang
salah maka akan berpengaruh pada keseluruhannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

2019. “Perbedaan Antara Produk Bersama dan Produk Sampingan”, https://id.gadget-


info.com/difference-between-joint-product, diakses pada 16 April 2022.

Martina. 2020. “Pengertian, Karakteristik, dan Perbedaan dari Produk Bersama dengan
Produk Sampingan”, https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-karakteristik-dan-perbedaan-
dari-produk-bersama-dengan-produk-sampingan, diakses pada 16 April 2022.

Tarigan, Aditya. 2021. “Biaya Bersama (Joint Cost”),


https://www.infoakuntan.com/2015/05/biaya-bersama-joint-cost.html, diakses 17 April 2022.

2020. “JOINT PRODUCT & BY-PRODUCT – Materi Terbaru Lengkap – 1”,


https://canducation.com/joint-product-by-product-materi-terbaru-lengkap/, diakses pada 17
April 2022.

http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1201/Nasib%20M.%20Siahaan.pdf?
sequence=1

https://id.scribd.com/presentation/241687850/Tugas-AKMEN-1

13

Anda mungkin juga menyukai