Anda di halaman 1dari 28

STUDI KELAYAKAN BISNIS

(Tugas Kelompok)

JUDUL MAKALAH
STUDI KELAYAKAN BISNIS CROFFLE BUTTER BALI

Dosen Pengampu:
I Gede Yudhi Hendrawan, SE. M.BA

Oleh :

Kelompok 2

1. NI KOMANG ARIYANTI (2002612010195 / 10)


2. NI MADE PUTRI WIDYAWATI (2002612010196 / 11)
3. NI PUTU MIRA KRISDIYANTI (2002612010202 / 17)
4. KETUT GITA RYASMI (2002612010209 / 24)
5. I KETUT MANUABA BINTANG SAPUTRA (2002612010221 / 36)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah studi kelayakan bisnis program studi manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan seputar studi kelayakan bisnis bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Gede Yudhi Hendrawan, SE. M.BA.
selaku dosen mata kuliah studi kelayakan bisnis program studi manajemen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni, serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Denpasar, 5 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

DAFTAR TABEL....................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6

1.1 Latar Belakang............................................................................................6

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................6

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8

3.1 Profil Usaha ...............................................................................................8


3.2 Aspek-Aspek yang dibahas ........................................................................9

3.2.1 Aspek Legalitas................................................................................9

3.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran.............................................................10

3.2.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia................................13

3.2.4 Aspek Teknik dan Teknologi...........................................................15

3.2.5 Aspek Finansial................................................................................16

3.2.6 Aspek Ekonomi dan Sosial...............................................................21

3.2.7 Aspek Lingkungan Hidup.................................................................22

3
BAB IV PENUTUP.................................................................................................26

4.1 Kesimpulan.................................................................................................26

4.2 Potensi Usaha .............................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................27

4
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perolehan Modal......................................................................................16

Tabel 3.2 Kebutuhan Investasi.................................................................................17

Tabel 3.3 Estimasi Cash Flow.................................................................................19

Tabel 3.4 Net Present Value (NPV).........................................................................21

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Croffle merupakan salah satu makanan penutup (dessert) yang banyak diminati saat ini.
Nama croffle itu sendiri berasal dari gabungan dua produk yaitu croissant yang berasal dari
Negara Prancis dan waffle yang berasal dari Negara Belgia. Croffle disajikan dengan banyak
varian toping. Adapun tujuan pembuatan usaha croffle adalah untuk mengembangkan ide bisnis
dan membuat inovasi baru dengan cara menggabungkan dua buah produk, agar para konsumen
bisa menikmatinya dalam satu pruduk.

Dalam menjalankan bisnis croffle ataupun bisnis yang lain, maka diperlukan studi
kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis adalah suatu cara atau metode yang terdiri dari berbagai
aspek untuk menilai layak atau tidaknya suatu kegiatan yang akan dilakukan, hasil yang
diperoleh adalah menerima atau menolak investasi atau tawaran komersial. Oleh karena itu,
studi bisnis yang juga sering disebut sebagai studi kelayakan merupakan elemen yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan, apakah akan menerima atau menolak ide bisnis atau
kegiatan yang direncanakan. Dalam studi kelayakan bisnis ada beberapa faktor yang harus dinilai
dalam menyusun studi kelayakan usaha berkaitan dengan berbagai aspek, antara lain aspek
pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek produk, dan aspek keuangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang penyusunan proposal ini, maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah “Apakah bisnis ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan
bisnisnya.”

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan proposal ini adalah
“Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan bisnis.”

6
BAB II

LANDASAN TEORI

Pengertian studi kelayakan suatu proyek atau perusahaan adalah penelitian yang
melibatkan berbagai aspek, aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek manajerial dan keuangan, yang kesemuanya
menjadi landasan untuk penelitian. studi kelayakan yang hasilnya digunakan untuk memutuskan
apakah suatu proyek atau usaha dapat dilaksanakan atau ditunda bahkan tidak dilaksanakan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu kegiatan
yang mempelajari sarana mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan,
untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Dengan demikian, dapat
dikatakan kembali bahwa studi kelayakan bisnis, sering juga disebut sebagai studi kelayakan,
merupakan elemen yang harus dipertimbangkan ketika mengambil keputusan, apakah akan
menerima atau menolak ide bisnis yang direncanakan atau keuntungan bisnis), baik dari segi
'finansial' dan lainnya.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PROFIL USAHA


Nama usaha ini dinamakan Croffle Butter dengan kualitas yang baik dan juga harga yang
sangat terjangkau dengan produk homemade daerah Bali ini.

Nama produk : CROFFLE


1. Pemilik :
1. Wina (Pelayanan & Kasir)
2. Wulan (Produksi)
3. Bagus (Kurir)
2. Alamat usaha : Waturenggong, Pulau Komodo dan Tukad Barito
3. Produk : Croffle
4. Peralatan Produksi Produk :
a. Alas / Talenan
b. Pisau
c. Plastik Wrap
d. Cetakan Croffle
e. Kompor 2 tungku
f. Kuas
g. Sendok
h. Wadah / Loyang
i. Piring
j. Lap
k. Kulkas
l. Regulator & selang regulator
m. Kotak Kertas Coklat
n. Gas 3kg
5. Bahan Baku Produk :
a. Gula pasir

8
b. Mentega
c. Puff pastry.
d. Dipping sauce choco crunch
e. Dipping sauce matcha crunch
f. Dipping sauce matcha crunch
g. Dipping sauce caramel
h. Dipping sauce sweet tiramisu
6. Jam Operasional : Setiap hari (11.00 WITA – sold (200 pcs / hari))

3.2 ASPEK ASPEK YANG DIBAHAS


Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun menggunakan tujuh
aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Ketujuh aspek tersebut adalah aspek
legalitas, aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek teknik dan teknologi,
aspek finansial, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan hidup berikut
penjelasannya.
3.2.1 Aspek Legalitas
A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum
Aspek hukum merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
sebuah proyek termasuk proyek bisnis. Salah satu tujuan dari analisis aspek
hukum ialah untuk mengetahui legalitas suatu bisnis. Legalitas ini diwujudkan
dari bagaimana ketepatan badan hukum yang sesuai dengan ide bisnis. Dengan
adanya legalitas ini dapat pula dijadikan jaminan-jaminan untuk melakukan
pinjaman jika bisnis dibiayai dengan pinjaman.

CROFFLE
Bentuk kegiatan usaha di CROFFLE merupakan usaha perseorangan,
dikarenakan usaha CROFFLE ini baru beberapa bulan berlangsung, lokasi
usahanya juga tidak begitu besar, bentuk usaha perseorangan merupakan badan
hukum yang tepat jika dilihat dari kemampuan pengelolaan usaha dan
kegiatannya. CROFFLE ini dipimpin oleh 3 orang, begitu pula dengan segala
pengelolaannya seperti pemasaran, produksi, maupun keuangan, semuanya di-

9
handle oleh 3 orang ini. CROFFLE ini belum memiliki izin usaha yang lengkap.
Hanya ada izin sewa tempat dan lokasi secara lisan. Bentuk usaha perseorangan
ini dapat dikatakan tidak layak secara hukum.
B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan
Dalam usaha perseorangan tidak terdapat peraturan perundangan, hanya
memiliki perizinan untuk izin sewa tempat ke pemilik tanah Dan izin lokasi
secara lisan.
C. Dukungan Pemerintah Dan Masyarakat Setempat
Dukungan pemerintah, dengan adanya usaha CROFFLE ini pemerintah
banyak memberikan dukungan terhadap para pengusaha UMKM khususnya
terkait tentang perijinan usaha dibidang kuliner. Dukungan Masyarakat
setempat, dengan adanya CROFFLE ini masyarakat mengapresiasi suatu produk
baru karena CROFFLE ini merupakan salah satu produk Dessert sehat yang
memiliki berbagai manfaat bagi seluruh masyarakat dan para konsumennya,
sehingga aman untuk di konsumsi.
D. Kesimpulan Kelayakan Aspek Hukum
Pada aspek hukum ini suatu usaha diharapkan telah memiliki pelaku bisnis
yang sesuai dengan usaha yang akan dijalankan dan juga telah memiliki
perizinan usaha yang jelas dan lengkap sehingga suatu usaha dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan yang ada.

3.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran


A. Analisis Pasar
Pada usaha croffle ini mempunyai potensi sangat besar karena tingkat
konsumsi masyarakat yang kian zaman semakin bertumbuh di banding kondisi
normal. Dismping itu persaingan bisnis croffle ini sangat ketat menyusul
banyaknya pelaku usaha yang terjun di dunia bisnis yang sama. Namun,
disamping itu pula usaha yang dirikan saat ini telah melakukan penjual secara
online maupun ofline yang dapat memudahkan para konsumen yang menyukai
croffle kami, juga dipping sauce yang sudah di review dari konsumen yang rata-
rata menyukainya.

10
B. Analisis Persaingan
 Analisis SWOT
1. Kekuatan (strength)
Usaha ini mampu memenuhi perizinan usaha, selain itu memiliki
karyawan yang professional terlatih dalam keahliannya masing- masing.
Dan produknya juga unik yang di hasilkan dari bahan baku berkualitas.
2. Kelemahan (weakness)
Usaha ini mudah ditiru di karenakan masyarakat yang menyukai
makanan-makanan yang sudah terkenal, sehingga memungkinkan akan
adanya bisnis-bisnis baru yang menekuni usaha yang sama seperti
croffle ini.
3. Peluang (opportunity)
Peluang dari bisnis ini yaitu mampu bersaing dengan usaha makanan
ringan lainnya, juga dapat memperluas wilayah pemasaran dengan
meningkatkan promosi di media social guna mencapai pasar global.
4. Ancaman (threat)
Ancaman dari usaha ini yaitu banyaknya pesaing yang terus bertambah
dilihat dari masyarakat yang mengikuti pertumbuhan zaman seperti ini.
C. Analisis Market Share
Usaha ini menciptakan sebuah cemilan yang sedang tren di zaman modern
seperti ini, dengan berbagai "Dipping sauce” menjadikan usaha ini mempunyai
peminat yang banyak, dikarenakan CROFFLE yang kami jual dibuat dari bahan
baku berkualitas sehingga rasanya di sukai banyak orang, juga mampu
menguasai pangsa pasar. jadi market share dari usaha ini sangat layak.
D. Analisis Strategi Pemasaran
1. Geografi
CROFFLE membuka usaha di sekitaran pemukiman warga dan kampus
supaya mudah untuk dikunjungi dan mudah diakses. Bisnis ini akan
beroperasional hanya di daerah Bali saja, melalui online shop dan media
sosial seperti Instagram dan WhatsApp sehingga lebih mudah untuk
dijangkau dikarenakan daya tahan kue itu hanya bisa bertahan hanya 3 hari

11
kecuali dimasukkan kedalam lemari pendingin yang bisa bertahan selama 1
minggu. Dengan dipasarkan melalui online shop CROFFLE bertujuan agar
produk-produk makanan dapat tersebar luas melalui media sosial dan juga
konsumen dapat memesan sesuai keinginannya.
2. Demografi
Produk makanan CROFFLE dapat dibeli oleh semua kalangan baik
laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak, remaja, sampai
dewasa/orang tua karena produk yang ditawarkan bukan merupakan produk
khusus yang hanya dapat dikonsumsi oleh kalangan tertentu.
3. Income segmentasi
Dibuat katalog yang telah diposting melalui sosial media seperti
Instagram, dengan harga jual per-box dengan kisaran harga Rp 25.000
sehingga para konsumen pun dapat memilih harga yang sesuai dengan
budget mereka.
4. Promosi
Usaha CROFFLE ini akan memberikan informasi seputar diskon dan
promo-promo yang sangat menarik melalui media sosial. Jika produk ini
dapat lebih luas penyebarannya maka pemilik usaha akan memilih seorang
influencer dan memberikan endorse supaya banyak masyarakat yang
berdatangan mengunjungi situs/web site CROFFLE dan juga datang secara
langsung untuk membeli produk.
E. Target Pasar
Target market usaha croffle ini adalah semua status kalangan masyarakat
terutama para pelajar, mahasiswa dan orang dewasa yang sudah bekerja.
F. Strategi Buruan Pemasaran
1. Produk
Makanan yang di produksi yaitu croffle yang sangat cocok di zaman
millennial ini, sehingga tidak akan ketinggalan zaman. Dan perusahaan
tersebut menggunakan bahan adonan premium yang terjamin pula
kehigienisannya, sehingga para konsumen tidak perlu khawatir terhadap
kebersihat dan kesehatan jika mengkonsumsinya secara terus-menerus.

12
2. Price / harga
Tiap box croffle dapat di jangkau dengan harga Rp.25.000 dengan tiga
varian dipping sauce
3. Place
Lokasi usaha terdapat di tiga tempat yaitu di Waturenggong, Pulau
Komodo dan Tukad. Dengan lokasi usaha ini sangatlah strategis dan mudah
di jangkau
G. Kesimpulan Analisis Pasar dan Pemasaran
Dari analisis potensi pasar,market share dan syrategi pemasaran. Bisnis
croffle ini mampu memenuhi permintaan, dan produk ini mampu menjangkau
sasaran yang luas dari kegiatan promosi baik yang di lakukan secara online
maupun offline.

3.2.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia


A. Analisis Penjualan Croffle
Dalam menjalankan usaha “Croffle” ini dibentuk sebuah penjadwalan
agar kegiatan yang berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penjadwalan ini meliputi hari kerja dan jam kerja. Perusahaan ini beroperasi
setiap hari dan libur pada hari Minggu serta hari hari libur Nasional lainnya.
Sedangkan Jam kerja yaitu dimulai pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WITA.
B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Bisnis ini membutuhkan tenaga kerja yaitu 3 orang karyawan dalam
bidang pembuatan croffle 1 orang karyawan dalam bidang pemasaran, 1 orang
dalam bidang akuntan, dan 2 orang karyawan dalam bidang pengantaran
(kurir). Untuk upah awal per bulan karyawan masing masing Rp. 1.500.000 per
orang. (Jika penjualan tinggi maka karyawan akan mendapatkan bonus ).
C. Analisis Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja
Berhubungan dengan analisis kebutuhan tenaga kerja yang membutuhkan
karyawan pada bidang tersebut yaitu :
1. Bidang Produksi “Croffle “
- Memiliki pengetahuan dasar seputar pastry

13
- Mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan
- Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.
- Mampu menjalan tugas denga baik.
- Dapat menjalin kerja sama dengan tim.
- Displin, cekatan, jujur dan teliti.
- Memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaannya

2. Bidang Pemasaran
- Menunjukkan keefektifan dalam mengadakan percakapan dengan
pelanggan, dan dalam pengembangan produk
- Memiliki kemampuan mengkoordinasikan usaha tim dari beragam
karyawan kreatif.
- Memberikan saran dan masukan yang berguna bagi usaha tersebut.
- Aktif di sosial media, cekatan, jujur dan teliti.

3. Bidang Akuntan
- Mengetahui dan memahami ilmu keungan dan akuntansi serta
implementasunya.
- Displin, cekatan, dan teliti
- Dapat dipercaya, adil, juur dan tidak berprasangka.
- Memiliki kompetensi dan professional dalam bekerja.

4. Bidang Pengantaran ( kurir )


- Displin, cekatan dan teliti.
- Dapat mengadarai kendaraan roda 2 atau roda 4.
- Dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
- Jujur, ramah, dan dapat dipercaya.
D. Analisis Rencana Struktur Organisasi
Struktur organisasi ini terdiri dari : Pemilik, bagian keuangan, bagian
operasional, bagian marketing dan karyawan.

14
PEMILIK

MANAGER

OPERATIONAL KEUANGAN &


& MARKETING PERSONALIA

KARYAWAN

E. Kesimpulan Kelayakan aspek Manajemen dan sumber Daya manusia


Dari analisis penjadwalan proyek, kebutuhan tenaga kerja, kemampuan
tenaga kerja yang memenuhi, struktur organisasi. Maka dapat disimpulkan
bahwa usaha kegiatan ini dapat berjalan dengan sistematis dan dengan struktur
organisasi yang jelas. Disamping itu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang ahli dalam bidang tersebut
sangat banyak.

3.2.4 Aspek Tehnik dan Teknologi


A. Analisa Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis yang akan dijalankan yaitu berada di 3 tempat yaitu
Waturenggong, Pulau Komodo dan Tukad Barito letaknya ditepi jalan raya. Lokasi
ini sangat strategis karena berada pada pusat keramaian sehingga keberadaan usaha
ini sangat mudah diketahui oleh konsumen.

15
B. Analisa Luas Produksi
Luas produksi dari bisnis ini yaitu mampu menghasilkan output 200 pcs per hari
di setiap cabang. Pendistribusian produk ini dapat menyebarluas ke seluruh
Kabupaten Bali bahkan memungkinkan juga sampai ke seluruh penjuru wilayah,
karena produk ini dipromosikan melalui media internet yang cakupannya sangat luas.
C. Analisa Layout Pabrik.
Bisnis ini tidak memiliki pabrik karena bisnis ini hanya bisnis rumahan.
D. Analisa Kesiapan Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi yaitu teknologi yang masih
sederhana seperti peralatan masak pada umumnya. Namun dengan demikian teknologi
tersebut mampu untuk menghasilkan output yang banyak. Kemudian untuk
mempromosikan bisnis kami menggunakan smartphone.
E. Kesimpulan Analisa Aspek Teknis dan Teknologi
Dari analisis lokasi bisnis, luas produksi, layout pabrik, dan kesiapan teknologi,
dapat disimpulkan bahwa posisi tempat usaha perusahaan ini sangat strategis.
Meskipun belum memiliki pabrik namun bisnis kami telah mampu memenuhi
permintaan 200 pcs perhari disetiap cabang. Kemudian untuk mempromosikan usaha
ini di sosial media, kami menggunakan smartphone. Sehingga bisnis kami dapat
menyebarluas di wilayah Makassar.

3.2.5 ASPEK FINANSIAL


A. Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah
Modal Sendiri 30.000.000
Pinjaman 0
Jumlah Total 30.000.000
Tabel 3.1 : Perolehan Modal

16
B. Analisis Kebuhutan Investasi Awal

Harga Jumlah
No Keterangan Unit Satuan
Satuan
Aktiva Tetap
1
(umur ekonomis 2 tahun)
1. Alas / Talenan 15.000 2 Pcs 30.000
2. Pisau 20.000 2 Pcs 40.000
3. Cetakan Croffle 90.000 2 Pcs 180.000
4. Kompor 2 tungku 275.000 1 Pcs 275.000
5. Kuas 4.000 2 Pcs 8.000
6. Sendok 1.250 6 Pcs 7.500
7. Wadah / Loyang 8.000 6 Pcs 48.000
8. Piring 6.000 6 Pcs 36.000
9. Lap 5.000 3 Pcs 15.000
10. Kulkas 1.800.000 1 Pcs 1.800.000
11. Regulator & selang 85.000 85.000
1 Pcs
regulator
Jumlah Aktiva Tetap 2.524.500

2 Modal Kerja
Biaya Bahan Baku
(1bulan)
1. gula pasir 12.000 60 Kg 720.000
2. Mentega 14.000 60 kg 840.000
3. puff pastry. 20.000 150 pcs 3.000.000
4. dipping sauce choco 30 Kg 1.050.000
35.000
crunch
5. dipping sauce matcha 30 Kg 1.050.000
35.000
crunch

17
6. dipping sauce 30 Kg 1.050.000
35.000
caramel
7. dipping sauce sweet 30 kg 1.050.000
35.000
tiramisu
8. Kotak Kertas Coklat 2.500 2.010 Pcs 6.030.000
9. Plastik Wrap 15.000 2 Pcs 30.000
10. Gas 3kg 18.000 6 Pcs 108.000
Jumlah Biaya Bahan Baku 14.928.000

Biaya Operasional
3.
(1 bulan)
1. Gaji Karyawan (kasir & 2 orang 3.000.000
1.500.000
produksi)
2. Gaji Karyawan (kurir) 2.000.000 1 Orang 2.000.000
3. Biaya Listrik & Air 1.500.000 1 Bulan 1.500.000
4. Sewa Tempat 2.000.000 1 bulan 2.000.000
Jumlah Biaya Operasional 8.500.000

Total 25.952.500
Dana yang tersedia (Modal 30.000.000
Sendiri)
Tabel 3.2 : Kebutuhan Investasi

C. Arus Kas Masuk


investasi 2.524 .500
Penyusutan = = = 1.262.250
umur ekonomis 2

Penyusutan = 1.262.250,-/tahun

18
sehingga estimasi laporan laba/rugi :
Pendapatan 603.000.000
Biaya yang keluar (total biaya bahan baku setahun)
total biaya 179.136.000
penyusutan 1.262.250
180.398.250
Laba sebelum pajak (EBT) 422.601.750
pajak 30 % (422.601.750) 126.780.525
Laba setelah pajak (EAT) 295.821.225
*Pajak 30% diperoleh dari Undang-Undang pajak penghasilan pasal 21 yang mengatur
penghasilan usaha kecil yang pendapatan brutonya 500 juta - 5 M dalam setahun

Aliran kas masuk bersih = EAT + penyusutan


= 295.821.225 + 1.262.250
= 297.083.475

D. Estimasi Cash Flow

Tahun / Periode
Komponen
2021 2022 2023 2024
Kas Masuk
Investasi 25.952.500 0 0 0
Pendapatan 603.000.000 603.000.000 603.000.000 603.000.000
Total Kas Masuk 628.952.500 603.000.000 603.000.000 603.000.000

Kas Keluar
Pembelian Aktiva Tetap 25.952.500
Gaji & Upah 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Listrik & Air 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
Sewa Tempat 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

19
Penyusutan 1.262.250 1.262.250 1.262.250 1.262.250
Total Kas Keluar 35.714.750 9.762.250 9.762.250 9.762.250

Surplus (total kas masuk –


593.237.750 593.237.750 593.237.750 593.237.750
total kas keluar)
Saldo Awal Kas - 593.237.750 1.186.475.500 1.779.713.250

Saldo Akhir Kas 593.237.750 1.186.475.500 1.779.713.250 2.372.951.000

Tabel 3.3: Estimasi Cash Flow


E. Payback Period

total modal sendiri


PP = x 12 bulan
aliran kas masuk bersih

30.000.000
= x 12 bulan = 1,2 bulan
297.083.475

Usaha dessertbox dinilai layak karena jangka waktu pengembalian modal usaha selama 1,2
bulan < 2 tahun (umur ekonomis)

F. Average Rate Of Return (ARR)

Total EAT = 295.821.225 + 295.821.225 + 295.821.225 + 295.821.225

= 1.183.284.900

21.183.284 .900
Rata-rata EAT = = 295.821.225
4

total modal sendiri


Rata-Rata Investasi =
2

30.000.000
= = 15.000.000
2

Rata−rata EAT
ARR =
Rata−rata Investasi

295.821.225
= = 19,7% dibulatkan menjadi 20%
15.000 .000

20
G. Net Present Value (NPV)

Aliran Kas Mausk


Tahun PV IF PV of Proceed
Bersih
1 297.083.475 - 297.083.475
2 297.083.475 - 297.083.475
3 297.083.475 - 297.083.475
4 297.083.475 - 297.083.475
Total 1.188.333.900
Jumlah Aktiva Tetap(investasi awal) 2.524.500
NPV 1.185.809.400
Tabel 3.4 : Net Present Value (NPV)

Usaha dessertbox dinilai layak karena nilai NVP>0 yaitu sebesar Rp. 1.185.809.400

H. Profitability index

NPV
PI = x 100%
total modal sendiri

1.185.809 .400
= x 100% = 39,5
30.000 .000

Usaha dessertbox dinilai layak karena nilai PI >1, yaitu 39,5

3.2.6 ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL


A. Dampak Positif Ekonomi
- Menambah pemasukan keluarga dan membantu perekonomian keluarga. Namun
tidak menutup kemungkinan kalau suatu saat usaha ini sukses, makabisa menjadi
sumber pemasukan pertama.
- Usaha ini dikerjakan di rumah sendiri tentu bebas dari sewa tempat luas dengan
biaya yang lebih besar.

21
- Tidak ada namanya PHK bagi usaha Croffle ini, namun akan tetap ada resiko rugi,
namanya juga usaha.
- Ada peluang usaha.

B. Dampak Positif Sosial


- Di terima oleh masyarakat.
- Mahasiswa(i) yang memiliki usaha kecil kecilan di rumah akan memiliki banyak
waktu bersama keluarga / teman. Dan dapat mengurangi biaya keluyuran. Kita
bisa tetap di rumah mencari rejeki.
- Apabila usaha croffle ini bisa sukses tentunya akan membutuhkan tambahan
karyawan. Hal ini bisa membuka lahan pekerjaan baru buat teman teman yang
membutuhkan.
- Kita dapat lebih mngetahui hal-hal yang berhubungan dengan usaha kecil serta
mengembangkan pikiran tentang itu.
- Meningkatkan kreatifitas dan inovasi di bidang uaha baik mikro dan makro.

C. Kesimpulan
Apabila usaha croffle ini bisa sukses tentunya akan membutuhkan tambahan
karyawan. Selain usaha ini beroperasi di 3 tempat , tidak menutup kemungkinan akan
terus bertambah cabang yang lain.

3.2.7 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP


A. Analisa Lingkungan Operasional
1. Pemasok
Pemasok bahan baku yang berupa puff pastry instan, gula, dan mentega dalam
kegiatan operasional bisnis ini yaitu berasal dari satu toko yang sama. Kriteria
pemasok yang di pilih yaitu jujur, disiplin, dapat diandalkan dan selalu dapat
menyediakan bahan-bahan yang masih layak dikonsumsi dan tidak terkontaminasi
zat zat berbahaya.
2. Pelanggan

22
Dari data yang diperoleh, banyak masyarakat yang menyukai croffle ini, karena
merupakan perpaduan makanan dari dua Negara yang dibuat dalam inovasi baru.
Sehingga para konsumen tidak perlu membeli dua produk (croissant dan waffle)
karena sudah ada croffle ini.
3. Pegawai
Dalam hal pegawai atau tenaga kerja, usaha ini didirikan bersama 7orang, dengan
3 orang di bagian operasional, 1 orang kasir (pelayan/akuntan),1 orang marketing,
dan 2 orang kurir pengantar.
B. Analisa Lingkungan Industri
1. Makanan Penutup
Jajanan Croffle ini tentu bukan merupakan produk yang sulit diproduksi,
sehingga tidak dapat dipungkiri adanya pesaing dalam industri pembuatan
makanan penutup ini. Proses pada industri makanan penutup yang masih
sederhana dan mudah dipelajari, maka banyak pebisnis bergerak dalam bidang
usaha makanan penutup ini. Di Indonesia sendiri, hampir kebanyakan industri
kecil maupun menengah yang memfocuskan usahanya dalam pembuatan Croffle
ini. Di Bali sendiri ada beberapa bisnis kecil yang bergerak dalam bidang ini,
namun dengan inovasi dan differensi produk menggunakan bahan dari coklat dan
susu, maka bisnis ini menciptakan hal baru di dunia makanan penutup. Sehinnga
usaha Croffle ini pun bersaing di dunia perindustrian.
2. Kekuatan Pemasok
Kekuatan pemasok tentunya sangat lumayan tinggi, karena pemasok
diambil di satu toko yang sama, maka kami dapat mengontrol bahan-bahan yang
diperlukan secara mudah. Dan juga ada beberapa toko yang kami datangi
sehingga tidak terpacu pada satu saja, dengan demikian bahan baku akan selalu
bisa didapatkan.
3. Kekuatan Pembeli
Dari data yang diperoleh bahwa masyarakat menyukai makan makanan
penutup yang manis dan lezat maka kekuatan pembeli pada produk yang
dihasilkan akan tinggi, karena produk yang dihasilkan oleh bisnis ini mampu
memenuhi apa yang diinginkan oleh konsumen.

23
4. Hambatan Masuk
Hambatan masuk produk ini lumayan mudah karena usaha ini selalu
melakukan inovasi-inovasi baru dalam mengahambat masuknya pesaing dalam
produk yang sama.

C. Analisa Lingkungan Jauh


1. Ekonomi
Dalam data pengamatan yang dilakukan hasilnya merupakan daya beli &
permintaan warga yang relatif tinggi terhadap produk ini, lantaran croffle ini
harganya yg terjangkau & seluruh kalangan sanggup menikmati sebagai akibatnya
menghipnotis pendapatan.
2. Sosial dan Budaya
Dari hasil riset masyarakat di lingkungan bisnis ini memiliki opini dan
gaya hidup bahwh mengomsumsi makanan penutup merupakan hal yang sangat di
perhatikan. Di samping itu, masyarakat cenderung memilih dalam mengkomsumsi
makanan penutup. Mereka lebih memilih makanan yang sehat dengan harga yang
murah. Dalam mempengaruhi keyakinan nilai sikap opini yang berkembang dari
lingkungan dimana usaha ini beroprasional.
3. Teknologi
Peralatan yamg digunakan dalam pembuatan croffle hanyalah peralatan
sederhana seperti kompor, tabung, spatula dan pisau. Namun dalam mengatur
promosi online dan offline pencatatan penjualan atau pembelian yaitu
menggunakan teknologi smartphone. Walaupun teknologi yang sekarang
digunakan masih sederhana, tetapi dapat menghasilkan produk yang banyak dan
berkualitas.
4. Ekologi
Dari data yang diperoleh melalui riset pada masyarakat disekitar lokasi
usaha, usaha Croffle ini tidak terdapat sumber pencemaran pada lingkungan.
Ditinjau dari masukan, proses pengeluaran dari kegiatan usaha ini tidak ada sama
sekali sumber pencemaran. Sebab segala semua bahan bakunya merupakan bahan
baku instan sehingga tidak memerlukan banyak bahan pengolah. Yang menjadi

24
sampah hanya kemasan-kemasan packaging bahan baku dan sudah diolah/ daur
ulang dengan baik sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
5. Global
Dalam upaya mencapai lingkungan dunia dengan melakukan penjualan
melalui via on-line, yg mana bila terdapat pesanan berdasarkan wilayah luar,
maka produk-produk Croffle bisa dikirim keseluruh wilayah, dengan demikian
mencapai pasar dunia pun bisa terjadi.
D. Kesimpulan
Dari analisis aspek lingkungan oprasional, lingkungan dekat, lingkungan
jauh dapat disimpulakan bahwah bisnis ini dapat berpotensi baik untuk dijalankan
karena hambatan-hambtananya relatif sedikit.

25
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Croffle merupakan salah satu produk makanan ringan penutup (dessert) yang saat ini
sedang digemari banyak konsumen. Crofle ini biasanya dimakan bersama dipping sauce sebagai
pelengkapmya.dan menjadikan makanan penutup ini sebagai alternatif tepat untuk menemani
waktu santai kamu bersama rekan dan keluarga.

Lalu,berdasarkan hasil analisa terhadap usaha Croffle Butter Bali yang sudah dilakukan
diatas, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa usaha Croffle Butter Bali telah layak untuk dan
terus beroperasi.

4.2 POTENSI USAHA

Di tahun ini Croffle banyak sekali digemari dan banyak dicari oleh orang-orang di
berbagai kalangan. Salah satunya karena usaha Croffle ini memiliki produk dengan rasa yang
begitu manis, yang tepat dan cocok menjadikannya sebagai makanan penutup / pencuci mulut /
dessert. Belum lagi ditambah bagi mereka para pencinta makanan manis, croffle ini sudah pasti
menjadi incaran. Oleh karena itu, usaha ini memiliki potensi yang sangat baik. Terlebih lagi
Croffle ini merupakan suatu bentuk makanan yang inovatif dimana merupakan perpaduan antara
croissant dan waffle.

26
DAFTAR PUSTAKA

Indi, dkk. (2021). LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS DESSERT BOX. Makasar:
UIN ALAUDDIN MAKASSAR.

2021. “Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli dan Aspek yang Mempengaruhinya”,
https://kumparan.com/berita-bisnis/studi-kelayakan-bisnis-menurut-para-ahli-dan-aspek-
yang-mempengaruhinya-1wv3gQVw0qv/3, diakses pada 5 Mei 2022.

Bayu. 2021. “Pajak Penghasilan PPh Pasal 21: Definisi, Dasar Hukum, Tarif, dan Waktu
Penyetoran Serta Pelaporan Pajak”, https://konsultanku.co.id/blog/pajak-penghasilan-pph-
pasal-21-definisi-dasar-hukum-tarif-dan-waktu-penyetoran-pelaporan-pajak, diakses pada 7
Mei 2022.

Maulida, Rani. 2019. “Kriteria UMKM & Definisinya”,


https://www.online-pajak.com/seputar-pph-final/kriteria-umkm-dan-pajaknya, diakses pada 7
Mei 2022.

Prinda Hapsari, Wina. 2017. “Apayang dimaksuddengan rate of return on investment?”,


https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rate-of-return-on-investment/4047,
diakses pad 8 Mei 2022.

27
Idris, Muhammad. 2021. “Apa Itu Surplus?”,
https://money.kompas.com/read/2021/09/12/134645926/apa-itu-surplus, diakses pada 8 Mei
2022.

2021. “Present value interest factor”,


https://en.wikipedia.org/wiki/Present_value_interest_factor, diakses pada 8 Mei 2022.

28

Anda mungkin juga menyukai