Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN PRODUK DAN JASA

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi
Dosen Pengampu : Mohammad Rosyada, M.M

Kelompok 4
Disusun oleh :
1. Muhammad Nadim (4317036)
2. Dhea Ayuningwidi Novita (4317039)
3. Zulecha Ariskia (4317040)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Esa, karena berkat
limpah rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah
Manajemen Operasi dengan judul “Perencanaan Produk dan Jasa” dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Perencanaan Produk dan Jasa.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada selaku dosen pengampu Bapak Mohammad
Rosyada, M.M serta teman-teman atas bantuan dan motivasinya. Adapun pembuatan makalah
ini tidak sekedar pembelajaran belaka, namun juga sebagai penambah pengetahuan dan
wawasan bagi kami dan juga pembaca dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat kepada semua pihak baik penulis maupun pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas penelitian ini masih banyak
kekurangan dan perlunya perbaikan. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami saran dan kritik dari pembaca
sangat diharapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.

Pekalongan, 23 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
A. Pengertian Produk .................................................................. 4
B. Proses Pemilihan Suatu Produk Dan Jasa .............................. 5
C. Menghasilkan Produk Baru.................................................... 6
D. Mengembangkan Produk ....................................................... 7
E. Permasalahan Yang Desain Produk ....................................... 9
F. Persaingan Berdasarkan Waktu ............................................. 11
G. Definisi Suatu Produk ............................................................ 12
H. Dokumen Produksi................................................................. 13
I. Desain Jasa ............................................................................. 13
J. Pohon Keputusan ................................................................... 14
K. Transisi Menuju Strategi ........................................................ 15
BAB III PENUTUP ....................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Semua organisai/perusahaan mempunyai maksud dan tujuan. Mereka
membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa
tertentu. Produk adalah sesuatu atau kebutuhan yang mampu memberikan kepuasan,
bisa berupa barang ataupun jasa. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu
menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Berbagai desain produk dan jasa baru
muncul menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada kebutuhan
akan produk dan jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu
menemukan produ-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh
organisasi.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat, mengakibatkan segala sesuatu dengan
cepat kelihatan ketinggalan zaman karena telah usang. Hal ini tentu akan sangat
berpengaruh terhadap usaha bidang industri. Untuk itu, maka mereka melakukan
kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Kegiatan dari penelitian ini sangat bermacam-macam. Kegiatan yang
merupakan tujuan paling penting adalah mengenai mengembangkan
berbagai produk dan jasa baru, karena kemungkinan-kemungkinan akhir
suatu produk sering sangat besar dan produk baru dapat melipatgandakan bisnis
organisasi. Penelitian ini bisa berupa Kombinasi antara beberapa produk dengan
tujuan memaksimumkan keuntungan dan juga meminimumkan biaya, sehingga
Perusahaan memperoleh banyak keuntungan/laba dengan mencapai Nilai Optimum
target yang sudah direncanakan melalui penelitian tersebut.
Perusahaan diciptakan untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa.
Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan semakin banyak berdiri sehingga
persainganpun semakin ketat. Dengan demikian, perusahaan – perusahaan tersebut
melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan baik berupa barang dan jasa agar
perusahaan tersebut dapat bersaing. Inovasi yang dilakukan dapat berupa desain atau
rancangan dari produk yang akan diciptakan serta melakukan seleksi proses jasa yang
akan dihasilkan.
Seperti yang kita ketahui, daya saing dan kemampuan perusahaan sebagian
tergantung pada desain dan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. Oleh karena itu,

1
hubungan antara inovasi produk dengan teknologi proses dan inovasi proses
merupakan hal yang menarik untuk diamati. Memprediksi sifat dan dampak inovasi
dapat membawa suatu perusahaan pada posisi yang lebih bersaing daripada
perusahaan yang tidak mengantisipasi kejadian ini. Desain system produksi sebagian
besar tergantung pada desain produk dan jasa yang dihasilkannya. Suatu produk atau
jasa yang dibuat dengan suatu desain tertentu dapat sangat mahal untuk diproduksi,
tetapi dapat lebih murah bila didesain lain.
Dengan demikian, agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya, maka perusahaan tersebut harus meningkatkan kualitas produk dan jasa yang
dihasilkannya serta melakukan inovasi terhadap produk dan jasa yang dihasilkan
tersebut dengan cara membuat desain/rancangan produk dan jasa serta seleksi proses
jasa sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dan lebih unggul dari perusahaan
lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pemilihan produk dan jasa ?
2. Apa saja teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk baru ?
3. Bagaimana cara mengembangkan produk ?
4. Apa saja permasalahan yang dapat terjadi pada desain produk ?
5. Apa yang dimaksud dengan persaingan berdasarkan waktu ?
6. Bagaimana definisi suatu produk ?
7. Apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk produksi ?
8. Apa yang dimaksud dengan desain jasa ?
9. Bagaimana penerapan pohon keputusan pada desain produk ?
10. Bagaimana proses transisi menuju produksi ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pemilihan suatu produk dan jasa.
2. Untuk mengetahui apa saja teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk
baru.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan produk.
4. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dapat terjadi pada desain produk.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persaingan berdasarkan waktu.
6. Untuk mengetahui bagaimana definisi suatu produk.
7. Untuk mengetahui dokumen apa sajayang dibutuhkan untuk produksi.

2
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan desain jasa.
9. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pohon keputusan pada desain produk.
10. Untuk mengetahui bagaimana proses transisi menuju produksi.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produk dan Jenisnya
Produk sebagai segala sesuatu yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen, yang dilakukan dengan cara memakainya, mengonsumsinya
atau menikmatinya. Oleh sebab itu, produk dapat berupa produk fisik (barang),
misalnya mobil, televisi, sepatu, dapat juga berupa jasa seperti pengobatan dan
pendidikan. Sebuah tempat, seperti Pulau Bali dapat disebut produk dalam arti orang
dapat menikmati keindahan yang dimiliki oleh Pulau Bali dengan cara berwista ke
Pulau Bali. Organisasi dan ide juga merupakan suatu produk. Suatu organisasi dapat
dipasarkan dalam arti kita perhatian terhadap organisasi dan berupaya mendukungnya.
Sedangkan ide dalam pengkonsumsiannya dilakukan dengan cara mengikuti apa yang
dilontarkan oleh ide tersebut. Produk, jika dilihat dari karakteristiknya, hanya dapat
dibedakan menjadi dua macam saja, yaitu produk barang dan produk jasa. Perbedaan
karakteristik dari kedua jenis produk, menurut Buffa(1992) dalam Joko (2004), seperti
yang terlihat dalam tabel dibawah ini :1
Perbedaan Barang dan Jasa
Produk Barang Produk Jasa
Berwujud Tak berwujud, dikonsumsi bersamaan
dengan saat produksi
Dapat dibuat untuk persediaan (dapat Ketersediaan dicapai dengan menjaga
disimpan) sistem tetap terbuka
Kontak minimal dengan konsumen akhir Kontak tinggi dengan pelanggan
Pemrosesan kompleks dan saling terkait Proses simple (sederhana)
Permintaan bervariasi mingguan, bulanan Permintaan bervariasi setiap waktu
dan musiman
Pasar yang dilayani oleh sistem produksi Pasar yang dilayani oleh sistem produksi
bersifat regional, nasional, internasional biasanya bersifat lokal
Unit-unit besar dapat memanfaatkan skala Unit-unit kecil melayani pasar lokal
ekonomis
Lokasi sistem berkaitan dengan pasar Lokasi tergantung pada lokasi pelanggan
regional, nasional dan internsional dan pengguna lokal

1
Danang Sunyoto, Danang Wahyudi , Manajemen Operasi,(Jakarta : PT. BUKU SERU, 2011) hlm. 23

4
B. Pemilihan Produk
Pemilihan macam produk yang akan dihasilkan biasanya didahului dengan
penemuan ide produk yang mempunyai masa depan pemasaran yang baik. ide ini
akan diuji, diseleksi, dan dipelajari apabila dari berbagai segi pandangan
memungkinkan, baru ditetapkan sebagai produk yang akan dihasilkan.
1. Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk.
Pemilihan produkadalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan
pada konsumen. Keputusanproduk merupakan asas bagi strategi organisasi dan
memilki dampak yang luas pada seluruhfungsi operasi.
2. Siklus Hidup Produk dan Strategi
Produk dilahirkan, mereka hidup kemudian mati. Kehidupan produk terbagi
atas empat fase :perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.2
a. Tahap pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan
laba yang rendah ketika produk didistribusikan ke pasar. Jika
berhasil, produk memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan
pertumbuhan penjualan yang pesat dan peningkatan laba
b. Fase Pertumbuhan, dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan
diperlukanperamalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan
kapasitas yang sudah adamungkin diperlukan untuk memenuhi
permintaan konsumen.
c. Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai
bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangat sesuai
pada fase ini. Pengendalian biayayang lebih baik untuk meningkatkan
keuntungan.
d. Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk
bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Untuk itu,
produk yang sudah hampir mati ini perlu dihentikan produksinya.
3. Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling
menjanjikan. Analisis produkberdasarkan nilai mengurutkan produk secara

2
Endang Sulistya Rini, Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatan Penjualan, 2013, hlm 36

5
menurun berdasarkan kontribusi dolar individumasing-masing produk bagi
perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dolar tahunantotal dari
suatu produk. Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen
dapatmengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Laporan
memfokuskan perhatianmanajemen pada arahan strategi untuk setiap produk.
C. Menghasilkan Produk Baru
Produk baru yaitu:3
1. Produk yang benar-benar inovatif dan unik
2. Produk pengganti yang benarbenar berbeda dan produk yang sudah
ada.
3. Produk imitatif, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tetapi
bukan baru di dalam pasar.
4. Produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali
Teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Merupakan
teknik tim untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji
ulang hingga waktubrainstorming selesai. Umumnya akan bermanfaat bila secara
langsung disertai semangat dapatmemusatkan perhatian pada peluang tertentu,
sebagaimana dituliskan dibawah ini .
1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam
pengembangan produkbaru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan
pertama kali dan bahkan dibentuk olehpengguna dan bukan oleh produsen.
2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran
pada jangkapanjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka
pendek.
3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa
factor seperti berkurangnya ukuran keluarga.
4. Perubahan Teknologi yang membuat segalanya menjadi mungkin dan mudah.
5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan baru
dan jugapersyaratan kotrak dengan pemerintah.
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional,
pemasok,dan distributor.

3
Ibid.,hlm 31

6
Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat
menganytisipasi segala perubahannya.
D. Pengembangan Produk
Menurut Henry Simamora, “pengembangan produk adalah proses pencarian
gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya kedalam tambahan lini
produk yang berhasil secara komersial”. Pencarian produk baru didasarkan pada
asumsi bahwa para pelanggan menginginkan unsur-unsur baru dan pengenaan produk
baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.4
Menurut Kotler, pengembangan produk adalah mengembangkan konsep
produk menjadi produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat
di ubah menjadi produk yang bisa dikerjakan. Pengembangan produk merupakan
strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk baru yang dapat
dipasarkan.5
Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan,
namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk,
yaitu:
1. Pemasaran
Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan
dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses
identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi
kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang
komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target
harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
2. Perancangan (design)
Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam
mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan
mencakup desain engineering (mekanik, elektrik,software dan lain-lain)
dan desain industri (estetika, user interface).

4
Henry Simamora, ManajemenPemasaran, (Jakarta : Salemba Empat, 2000), hal. 411
5
Endang Sulistya Rini, Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatan Penjualan, 2013, hlm 31

7
3. Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang
dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk.
Secara luas, fungsi manufaktur seringkali mencakup pembelian,
distribusi dan instalasi.
Strategi pengembangan produk adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada. Dalam strategi ini
perusahaan tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk
membuat variasi baru dari produknya.
2. Memperluas lini produk. Semua ditujukan untuk menawarkan lebih
banyak alternatif pilihan kepada pembeli tentang produknya. Menambah
model yang ada. Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru
pada produknya.
3. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa
hubungan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan
diperoleh pada waktu mendatang adalah tidak pasti.
4. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada.
Strategi ini dianggap mahal karena produk baru sering menggunakan
proses produksi baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi
dan distribusinya.
Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena
adanya berbagai hambatan, antara lain :6
1. Kurangnya gagasan (idea) pengembangan produk baru yang baik.
2. Kondisi pasar yang semakin bersaing, karena banyaknya pesaing dan
berbagai produk substitusi.
3. Batasan-batasan yang semakin bertambah dari masyarakat dan
pemerintah. Sebagai contoh, perlindungan akan keselamatan lingkungan,
dan keamanan pemakaian produk.
4. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal, karena
untuk dapat menghasilkan beberapa produk baru, perusahaan harus
mengembangkan sejumlah besar gagasan produk baru. Dan dari sejumlah

6
T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta : BPFE, 2014), hlm, 38

8
besar gagasan ini hanya sedikit yang sukses diperkenalkan ke pasar
sebagai produk.
5. Tingginya tingkat kegagalan produk baru dalam pemasarannya, karena
ternyata tidak memenuhi pengharapan konsumen atau tidak dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
6. Jangka waktu kehidupan produk baru yang pendek, karena setelah produk
baru secara komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak
perusahaan lain meniru dan membanjiri pasar denganprodukmereka.
E. Permasalahan Desain Produk
Pertanyaan pertama yang biasanya muncul dalam aktivitas perkembangan
produk adalah: produk apa yang akan diproduksi atau dihasilkan.7
1. Sumber Internal
a. Bagian penelitian dan pengembangan, yang memang memiliki tugas
mengembangkan produk danmelalkukan inovasi untuk menghasilkan ide-ide
produk (barang atau jasa) baru.
b. Konsulyan pemasaran yang bekerja untuk perusahaan. Perusahaan juga dapat
menyewa konsultan untuk mendapatkan masukan dan ide-ide baru berkaitan
dengan produk yang akan diproduksi.
c. Tenaga penjual. Seperti diketahui bahwa tenaga penjual lah yang selama ini
berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga dari merekalah diharapkan
ada masukan mengenai keinginan – keinginan konsumen terhadap produk
perusahaan. Keinginan konsumen itulah yang akan dijadikan dasar bagi
pengembangan produk baru perusahaan.
d. Peran aktif seluruh pihak yang ada dalam perusahaan. Setiap bagian dari
perusahaan seharusnya dapat memiliki bagian dalam upaya mendapatkan ide
dan masukanmengenai produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
2. Sumber Ekstern
a. Kecenderungan pasar. Dalam upaya menghasilkan dan mengembangkan produk
yang telah ada, perusahaan yang bbijaksana seharusnya juga memperhatikan
kecenderungan pasar yang sedang terjadi, karena itu peluang.
b. Produk yang dikeluarkan oleh pesaing. Mmencontoh produk pesaing adalah
aktivitas pengembangan produk yang paling mudah dilakukan, perusahaan tidak

7
Agus Dudung, Merancang Produk, (Jakarta : ROSDA, 2012) hlm 8

9
perlu bekerja jeras mengumpulkan dan memilih ude, perusahaan tinggal
mencontoh produk peasaing yang ada. Meskipu tindakan ini paling mudah
dilakukan, perlu diwaspadai dampak negatif dari tindakan ini, yani
vonispembajakakn atau vonis turunnya nilai perusahaan.
c. Masukan/komplain pelanggan. Seringkali dalam kemasan produk, perusahaan
mencatumkan nomor pengaduan pelanggan (customer service center). Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan dapat mendengarkan langsung respon pelanggan
terhadap produk yang dihasilkan dan apa masukan konsumen akan hal tersebut.
d. Hasil peramalan, mendapatkan ide dari peramalan merupakan upaya lain dari
perusahaan dengan memanfaatkan data masa lalu yang dimiliki perusahan.
Meskipun hasilnya sangat relatif dan dipengaruhi oleh ketersediaan dan metode
peramalan yang digunakan, cara ini cukup membantu perusahaan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan perencanaan produk baru tersebut
diantaranya adalah:
a. Identifikasi masalah produk lama yang kurang tepat.
b. Kurangnya ide – ide yang masuk.
c. Pemilihan ide yang kurang tepat.
d. Kekurangan – kekurang dalam produk tersebut.
e. Pengenalan produk baru yang kurang efektif.
f. Biaya pengembangan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.
g. Adanya reaksi pesaing
h. Waktu peluncuran yang tidak tepat.
i. Pelayanan purnajual yang kurang baik.
Dalam melakukan perancangan produk yang diciptakan haruslah reliabel. Adapun
maksud dari reliable tersebut adalah sebagi berikut:
a. Memiliki perkiraan umur atu lama penggunaan yang baik, semakin lama umur
produk dan semakin lama produk tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya,
semakin andallah produk tersebut.
b. Mampu berfungsi untuk penggunaan normal, apalagi penggunaan ekstrem. Sebagai
contoh sepatu yang digunakan oleh seorang eksekutif tentunya lebih awet karena
mereka naik mobil, tetapi jika sepatu yang sama digunakan oleh misalnya pekerja
biasa yang harus naik turun kendaraan dan harus berjalan cukup jauh, tetapi tetap
awet, maka sepatu tersebut berarti andal.

10
c. Tidak telalu bergantung dengan komponen – komponen kritikal. Sebagi contoh,
sebuah telepon genggam yang antenanya patah, tetapi tetap bisa menerima teleon
dengan baik, berarti produk tersebut andal.
d. Kebergantungan pada kerusakan salah satu bagian kecil.
e. Seberapa cepat komponen yang rusak dapat diperbaiki, semakin cepat semakin
baik.
f. Mudah perawatanya.
Salah satu cara untuk memperkirakan waktu atau umur penggunaan produk,
yakni dengan spesifikasi produk MTBF (Mean Time Between Failures).8

Tingkat
kerusakan

PeriodeInfarity Periode Periode


Mortality Pengoperasian normal Keemasan

F. Persaingan Berdasarkan Waktu


Pada saat siklus hidup produk menurun, kebutuhan pegembangan produk yang
lebih cepat menjadi meningkat. Ditambah lagi di saat produk yang menggunakan
teknologi yang lebih canggih bertambah banyak, pengeluaran dan resiko yang ada
juga meningkat. Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara
bertahap akan memenangkan persaingan dari para pengembang produk yang lebih
lambat. Strategi menghadapi persaingan terhadap waktu :
1. Joint Ventures
Join ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya di antara hanya
dua perusahaan untuk membentuk satu kesatuan yang baru. Kepemilikan
bisa jadi masing-masing lima puluh persen atau satu pemilik mendapatkan
porsi yang lebih besar untuk memastikan pengendalian yang lebih besar.
Join ventures sering kali sesuai untuk memanfaatkan peluang produk
khusus yang mungkin tidak menjadi pusat perhatian dari misi suatu

8
Agus Dudung, Merancang Produk, (Jakarta : ROSDA, 2012) hlm. 10

11
perusahaan. Join ventures semacam ini akan lebih dapat bekerja apabila
resiko diketahui dan dapat dibagi secara seimbang.
2. Aliansi
Aliansi adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap
bebas, tetapi menggunakan kekuatan tambahan untuk mencapai strategi
yang sesuai dengan misi individu mereka. Di saat produk baru menjadi
misi utama, tetapi sejumlah sumber daya dibutuhkan dan terdapat resiko
yang dapat diukur, maka aliansi mungkin menjadi sebuah strategi yang
bagus untuk pengembangan produk. Aliansi biasanya menguntungkan saat
produk yang akan dikembangkan juga mempunyai teknologi yang ada
dalam tahap pemrosesan. Sebagai tambahan, jika batasan di antara
perushaan sulit untuk dijelaskan, aliansi mungkin menjadi strategi yang
terbaik.
G. Mendefinisikan Suatu Produk
Yang dimaksud dengan pendefisian produk adalah bertalian dengan fungsinya
yaitu apa yang dapat dilakukannya. Kemudian dirancang bangun, yaitu bagaimana
fungsi tersebut dapat diperoleh misalnya tentang warna, ukuran, kualitas dan dapatnya
diterima pasar. Spesifikasi tepat suatu produk perlu agar produksi itu efisien.
Peralatan, letak fasilitas fisik, dan sumberdaya manusia tidak dapat ditentukan
sebelum produk didefinisikan, dirancang bangun dan didokumentasikan.9
Pendefinisian produk biasanya dilakukan dengan gambar – gambar teknis
yang menunjukan dimensi, toleransi, bahan, dan akhir jadi komponen. Ini kemudian
masuk dalam daftar bahan (bill of material) dan bilaadaperubahandibuat pada catatan
perubahan teknis.
Gambar teknik dapat diperoleh dengan bantuan komputer dan dikenal dengan
CAD atau computer aided-design yang dapat menjmain kualitas produk, waktu yang
lebihpendek, penguranganbiayaproduksi, tersedianya basis data dan kemampuan lain
yang relatiftakterbatas.

9
Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta : BPFE, 1990) hlm, 231

12
H. Dokumen Untuk Produksi
Dengan telah dipilih dan dirancang bangunnya produk, maka produksinya
ditunjang oleh berbagai dokumen:
a. Gambar perakitan dapat ditunjukkan gambar tiga dimensi (isometrik) barang
sehingga dapat dilihat bagaimana unit tersebut dirakit.
b. Skema perakitan ditunjukkan secara skematis urut-urutan perakitan.
c. Lembar jalannya proses memuat kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan
komponen dengan bahan yang disebut dalam daftar/kartu bahan.
d. Instruksi kerja yang memuat instruksi terinci tentang bagaimana melaksanakan
pekerjaan.
e. Pesanan kerja yang memuat instruksi membuat sejumlah tertentu komponen
pada waktu tertentu.10
I. Desain Jasa
Mendesain jasa untuk mendukung karakteristik yang unik adalah pekerjaan
yang sulit, hal ini dikarenakan desain dan penyerahan atas suatu jasa melibatkan
interaksi langsung dengan konsumen. Ada beberapa pendekatan dalam mendesain
produk jasa, yaitu :11
a. Mendesain produk sedemikian rupa sehingga penyesuaian produk dengan
keinginan konsumen dapat dilakukan belakangan. Cara ini dilakukan oleh
salon kecantikan, misal keramas dilakukan secara standar dan pengaturan gaya
rambut (disesuaikan dengan konsumen) dilakukan belakangan.
b. Membuat modul produk (modular design) yaitu bagian dari suatu produk yang
dibuat dan disiapkan sebelumnya, seringkali pada proses yang
berkesinambungan. Modular design memungkinkan perusahaan untuk
memproduksi berbagai variasi produk yang relatif banyak dan variasi bagian-
bagian yang mudah dipisah-pisahkan, memungkinkan perusahaan untuk
melakukan perubahan, pemeliharaan atau penggantian salah satu modul. Misal
proses penggantian kurikulum di perguruan tinggi.
c. Membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dan mengidentifikasi bagian-
bagian yang bisa diotomatisasi atau dikurangi interaksinya dengan konsumen.
Contoh, dunia perbankan dengan ATM-nya.

10
Ibid.,hlm, 230
11
Danang Sunyoto, Danang Wahyudi , Manajemen Operasi,(Jakarta : PT. BUKU SERU, 2011) hlm. 12

13
d. Memfokuskan desain pada titik-titik yang berkesan atau moment of truth,
moment of truth adalah saat yang menunjukan kesan yang teramat mendalam,
yang bisa meningkatkan atau mengurangi harapan konsumen. Tugas manajer
operasional adalah mengidentifikasi moment of truth tersebut dan mendesain
jasa yang sesuai dengan harapan konsumen.
J. Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Produk
1. Definisi Pohon
Pohon adalah sebuah tipe graf yang memiliki spesifikasi tertentu, yaitu
tidak memiliki arah, tidak memiliki cincin, dan tidak memiliki sirkuit. Graf yang
tidak memiliki spesifikasi tersebut bisa disebut sebagai pohon. Aspek
tersebut membuat pohon memiliki beberapa keunggulan dalam penggunaannya
dibanding graf atau struktur lain.
2. Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah grafik diagram alir (flowchart) yang mewakili proses
pembuatan sebuah atau rangkaian keputusan. Pohon keputusan dapat digunakan
untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk beragam permasalahan
manajemen lainnya. Pohon keputusan ini akan digunakan untuk menentukan unit
manakah yang tepat untuk didaftar, diprioritaskan berdasarkan hobi, minat dan
hal yang disukai. Pohon Keputusan adalah salah satu pengaplikasian struktur
pohon.
Pohon keputusan adalah pohon yang membantu seseorang dalam mengambil
sebuah keputusan. Kelebihan pohon keputusan daripada memilih keputusan
secara langsung adalah pohon keputusan membuat daerah pengambilan
keputusan menjadi lebih sederhana dan spesifik, dan membuang opsi-opsi
keputusan yang tidak perlu.12
Contoh pohon keputusan sederhana adalah sebagai berikut. Pohon sederhana
ini adalah pohon keputusan untuk menentukan tindakan saat membutuhkan uang.
Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan
dan hasil yang juga beragam yang mengakibatkan keputuan selanjutnya yang
diikuti hasil yang lain.
Langkah dalam menganalisis masalah menggunakan pohon keputusan.
1. Mendefinisikan masalah

12
Ramos Janoah, Implementasi Pohon Keputusan Dalam Menentukan Unit Kegiatan Mahasiswa, 2016, hlm 28

14
2. Menggambar pohon keputusan dasar
3. Menentukan peluang
4. Memperkirakan imbalan bagi setiap alternatif
5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV

Gambar 3 : Contoh Pohon Keputusan


Pada pohon keputusan, biasanya bentuk lingkaran atau oval menandakan
bahwa masih terjadi proses pengambilan keputusan, dan kotak atau persegi
panjang dilambangkan dengan keputusan yang harus diambil.
K. Transisi Menuju Produksi
Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih,
didesain, dan ditetapkan produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi
definisi yang fungsional, dan kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang,
manajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan adalah mengetahui
kapan memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahap produksi;
pemindahan ini dikenal sebagai perpindahan menuju produksi (transition to
production). Staf pengembangan produk selalu tertarik membuat perbaikan sebuah
produk. Karena mereka cenderung untuk melihat perkembangan produk sebagai
sesuatu yang terus berkembang, mereka mungkin tidak pernah menyelesaikan
produk, tetapi sebagaimana yang telah kita simak sebelumnya, bahwa perkenalan
produk yang terlambat berakibat biaya tinggi. Walaupun tekanan konfkik ini ada,

15
manajemen harus membuat sebuah keputusan–pengembangan lebih lanjut atau
produksi.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan
untuk memastikan desain benar benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji
kemampuan untuk diproduksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi
kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai prosedur
pengendalian kualitas, dan pelatihan
karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat di mulai dengan sukses. Pada
akhirnya, saat produk dianggap dapat di pasarkan dan diproduksi, manajemen lini
akan melimpahkan tanggung jawab.
Beberapa perusahaan menunju seorang manajer proyek, sementara yang
lainya menggunakan tim pengembangan produk untuk memastika transisi dari
pengembangan ke produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini
memungkinkan rentang yang luas perlunya sumber daya dalam kondisi berfluktuasi.
Pendekatan ketiga adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi
manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber daya antara dua
organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi adalah
membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus
mungkin.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk sebagai segala sesuatu yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen. Desain produk dan jasa merupakan proses menghasilkan
produk baru yang akan dijual atau ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggannya.
Perancangan produk dan jasa ini pada dasarnya merupakan pemilihan dan
pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke
produk-produk baru. Perancangan produk adalah proses menciptakan ide produk dan
menindak lanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Dalam Perancangan produk
yang diciptakan haruslah reliable. Perusahaan juga harus memperhatikan persaingan
antara produk yang dikeluarkan oleh pesaing hal ini mengharuskan perusahaan untuk
dapat mengambil keputusan yang tepat.
B. Saran
Dalam memproduksi suatu produk atau jasa, desain dalam produksi sangatlah
penting. Desain yang menarik dan tepat sesuai keinginan pelanggan dapat
meningkatkan jumlah penjualan suatu barang dan jasa terebut. Oleh karena itu setiap
perusahaan harus memperhatikan perancangan produk dan jasa mereka.

17
DAFTAR PUSTAKA
Rini, Endang Sulistya Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatan Penjualan, 2013,
Dudung, Agus. 2012. Merancang Produk. ROSDA : Jakarta
Handoko, T. Hani. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE.
Yogyakarta
Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat. Jakarta
Sunyoto, Danang & Wahyudi, Danang. 2011. Manajemen Operasional. CAPS: Yogyakarta.
Reksohadiprodjo, Sukanto. 1990. Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE : Yogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai