Anda di halaman 1dari 33

GARUDA INDONESIA

Struktur Organisasi Garuda Indonesia

PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Profil Perusahaan
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia
yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan
pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan
82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute
internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur
Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta
Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda
Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational
Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai
ini telah memenuhi standar internasional di bidang
keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah
meluncurkan layanan baru yang disebut “Garuda Indonesia
Experience”. Layanan baru ini menawarkan konsep yang
mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek.
Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi
dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV
layar sentuh individual di seluruh kelas eksekutif dan
ekonomi. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan
Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan
yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai
pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda
Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010,
Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star
Airline” dan sebagai “The World’s Most Best Improved
Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia
mendapatkan penghargaan sebagai “World’s Best Regional
Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah
lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia
Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan
penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “Maskapai
yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini”, pada tahun 2010.
Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di
Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda
Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan
Januari, Februari dan Juli 2012.
Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah
haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis
dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah
melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan
kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi
secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum
Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan
menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan
diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.
Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia.
Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-
Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang
berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian
untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur
Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara
Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan,
Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business
Unit/SBU) dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia
adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center. Sedangkan
anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink
Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT
Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan
katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia
layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System
Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk
industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda
Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang
bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan
overhaul.
Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi
Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi
penerbangan SkyTeam. Pada 2012, Garuda Indonesia
mendapat penghargaan Best International Airline di antara
maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen
penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan
maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games
2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama
dengan Liverpool FCInggris.
Sejarah
Asal Nama : Garuda Indonesia
Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno di mana
nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh
penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; “Ik ben Garuda,
Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw
einladen”, yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang
melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda”.
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga
teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan
melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM
Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai
dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta
kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena
pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta
nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab
dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda
gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di
zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn
vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (“Aku adalah
Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya
menjulang tinggi diatas kepulauanmu”)
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan
yang bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-
DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden
Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran – Jakarta untuk
pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat
(RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama
yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan
penerbangan pertama ini.

Pesawat
Tahun 1940an-1950an : Masa awal
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana
Indonesia masih berperang melawan Belanda. Pada saat itu,
Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3.
Pada tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi
Garuda Indonesia. Pada saat itu nama maskapai
adalah Indonesian Airways.
Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung
Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana
untuk membeli pesawat ini didapatkan dari sumbangan
rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 Dollar
Malaya yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap
mendukung Indonesia sampai revolusi
terhadap Belanda berakhir. Garuda Indonesia mendapatkan
konsesi monopoli penerbangan dari Pemerintah Republik
Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-
Indische Luchtvaart Maatschappij, perusahaan penerbangan
nasional Hindia Belanda. Garuda pada awalnya adalah hasil
joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai
Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada
awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki 51% saham dan
selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM.
Karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari
sahamnya pada tahun 1953 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa
awal maskapai ini. Oleh karena itu, pada saat maskapai ini
diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950, Garuda
menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada Pemerintah
Burma. Pada mulanya, Garuda memiliki 27 pesawat terbang,
staf terdidik, bandara dan jadwal penerbangan, sebagai
kelanjutan dari KNILM. Ini sangat berbeda dengan
perusahaan-perusahaan pionir lainnya di Asia.
Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat.
Tahun 1956 mereka mengangkut jamaah haji dan membuat
jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Tahun 1960an : Tumbuh dan Berkembang
Tahun 1960-an adalah era kemajuan pesat Garuda. Pada tahun
1960, Garuda mendatangkan tiga pesawat turboprop Lockheed
L-188C Electra. Ketiga pesawat baru itu masuk dinas aktif
pada bulan Januari 1961 serta diberi nama “Pulau Bali“,
“Candi Borobudur” dan “Danau Toba“, tiga tujuan wisata
Indonesia yang paling dikenal dunia luar. Di tahun yang sama,
Garuda membuka rute penerbangan menuju Hong Kong.
Garuda memasuki era jet di tahun 1964 dengan datangnya tiga
pesawat baru Convair 990Ayang diberi nama “Majapahit“,
“Pajajaran” dan “Sriwijaya“, nama-nama kerajaan kuno di
Indonesia, dan menjadi maskapai pertama di Asia Tenggara
yang mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet
bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat berteknologi
canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan
pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti Boeing
707 dan Douglas DC-8.
Dengan pesawat ini pula Garuda kemudian membuka
penerbangan antarbenua dari Jakarta ke Amsterdam melewati
Kolombo, Bombay, Roma, dan Praha. Di tahun 1966, Garuda
kembali memperkuat armada jetnya dengan mendatangkan
sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8. Sementara, pada
akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat
turboprop baru, Fokker F27. Pesawat ini datang secara
bertahap mulai tahun 1969 hingga 1970 dan dioperasikan
untuk penerbangan domestik.
Tahun 1970an-1980an : “New Branding”
Pada tahun 1970-an Garuda Indonesia membeli beberapa jenis
narrow-body jet yaitu McDonnell-Douglas DC-9 dan Fokker
F28 serta pesawat jenis turboprop Fokker F27 (sebagai sarana
transisi para pilot dan kru pendukung ke F28 yang bermesin
turbojet) untuk penerbangan domestik. Pada 1973, maskapai
ini mulai membeli pesawat badan lebar McDonnell Douglas
DC-10-30 untuk penerbangan internasional jarak jauh, seperti
ke Eropa, sementara Douglas DC-8 digunakan untuk
penerbangan ke Asia dan Australia, dan akhirnya dipensiunkan
sekitar akhir 1970-an.
Sementara pada 1980-anmengadopsi perangkat dari Airbus,
seperti A300 dan mulai membeli Boeing 747-2U3B untuk
menambah penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat.
Garuda merupakan operator terbesar Fokker 28, sekitar 63 unit
pernah dioperasikan. Garuda juga merupakan konsumen
perdana (launch customer) dari Airbus A300B4-
220FFCC (varian A300 perdana dengan kru kokpit 2 orang).

Tahun 1990an : Konsolidasi dan masa sulit

Dalam tahun 1990-an, Garuda membeli 9 unit McDonnell-


Douglas MD-11 (1991), Boeing 737 seri -300 , -400, dan -500
(tahun 1992, untuk menggantikan DC-9), serta Boeing 747-
400 (tahun 1994, 2 dibeli langsung dari Boeing, 1 disewa,
bekas Varig) dan Airbus A330-300 (1996). Tetapi, pada masa
ini Garuda mengalami dua musibah, yang pertama,
di Fukuoka, Jepang, dan yang terburuk , dan yang juga
merupakan tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan
Indonesia, adalah pada tahun 1997, dimana sebuah
A300 jatuh di Sibolangit, Sumatera Utara. menewaskan
seluruh penumpangnya. Maskapai ini pun mengalami periode
ekonomi sulit, karena, pada tahun yang sama Indonesia
terkena Krisis Finansial Asia, yang terjadi pada tahun yang
sama.
Setelah itu, Garuda sama sekali tidak terbang ke Eropa
maupun Amerika (meskipun beberapa rute
seperti Frankfurt, London dan Amsterdam sempat dibuka
kembali, namun akhirnya kembali ditutup. Rute Amsterdam
ditutup tahun 2004). Tetapi, dalam pertengahan tahun 2000-
an ini maskapai ini telah dapat mengatasi masalah-masalah di
atas dan dalam keadaan ekonomi yang bagus.
Tahun 2000-sekarang : Penurunan reputasi, pelarangan
Uni Eropa, dan awal kebangkitan
Memasuki tahun 2000an, maskapai ini membentuk anak
perusahaan bernama Citilink, yang menyediakan penerbangan
biaya murah dari Surabaya ke kota-kota lain di Indonesia.
Namun, Garuda masih saja bermasalah, selain menghadapi
masalah keuangan (Pada awal hingga pertengahan 2000an,
maskapai ini selalu mengalami kerugian), Beberapa peristiwa
internasional (juga di Indonesia) juga memperburuk kinerja
Garuda, seperti Serangan 11 September 2001, Bom Bali
I dan Bom Bali II, wabah SARS, danBencana Tsunami Aceh
26 Desember 2004.
Selain itu, Garuda juga menghadapi masalah keselamatan
penerbangan, terutama setelah jatuhnya sebuah Boeing 737 di
Yogyakarta ketika akan mendarat. Hal ini mengakibatkan
sanksi Uni Eropa yang melarang semua pesawat maskapai
Indonesia menerbangi rute Eropa. Namun, setelah perbaikan
besar-besaran, tahun 2010 maskapai ini diperbolehkan kembali
terbang ke Eropa, setelah misi inspeksi oleh tim
pimpinan Frederico Grandini, yaitu rute Jakarta-Amsterdam.
Rute Eropa lain seperti Paris, London, dan Frankfurt juga
dipertimbangkan untuk dibuka kembali, tergantung keadaan
perekonomian Indonesia kelak.
Garuda memasuki bursa saham
Pada tanggal 11 Februari 2011. Garuda memulai IPO sebagai
langkah awal menuju bursa saham. Pemerintah menyatakan
bahwa harga saham Garuda adalah Rp.750 per saham dan
mengurangi penawaran saham dari 9,362 milyar lembar ke 6,3
milyar lembar saham. Garuda Indonesia memutuskan
mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia.
Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways
membeli 10.9% saham Garuda Indonesia di harga Rp.620 per
lembar dengan total sebesar Rp.1,53 triliun. Harga ini lebih
rendah dari harga terendah yaitu Rp.395 per lembar, tapi masih
dibawah harga IPO sebesar Rp.750 per lembar.
Logo
1949-1969 : Garuda Klasik
Garuda Indonesia berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa perjuangan mempertahankan
kemerdekaan, ketika itu Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai simbol
identitas. Sisi atas pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini
melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih. Pada tahun awal
berdirinya, Garuda Indonesia memiliki armada DC-3 propeller plane, jet-engine Convair dan
DC-8.
1969-1985 : Logo Oranye
Memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi. Logo diperbaharui dengan
tulisan “Garuda” dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak
melayani masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil
seperti Fokker 27 dan DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC-10, Boeing 747-200
dan Airbus A300B4. Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia
dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.
1985-2009 : Logo Burung Modern
Untuk mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia,
Garuda kembali mengubah logonya pada tahun 1985. Kali ini Logo Garuda Indonesia
menggambarkan burung modern yang dilengkapi dengan tulisan Garuda Indonesia. Warna
dominan pada logo ini adalah biru dan hijau, yang diambil dari warna alam Indonesia. Pada era
ini, armada Garuda Indonesia diperkuat dengan kedatangan Boeing 737, Boeing 747-400 dan
Airbus 330-300.
2009-Sekarang : Logo Sayap Alam
Memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi lompatan besar, pada tahun
2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar menjadi lebih modern dan
segar. Hal ini diwujudkan dengan logo “Sayap Alam” yang disematkan pada bagian ekor
armadanya. Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi armada, yaitu dengan
mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, dan Bombardier CRJ1000
NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu “Garuda Indonesia
Experience”. Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan suasana
khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa.

Perusahaan
Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri
penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa
yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya.
Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon
dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-
3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian
Airways”. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949,
pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan
logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke
Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah
penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda
Indonesian Airways.
Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi
terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut,
perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38
pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8
Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda
Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah
ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute
penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa
dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan
akhirnya.
Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan
restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya.
Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan
program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak
kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta
Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center.
Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan
Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi
jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000.
Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan Garuda
Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di
dunia.
Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen
baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-
rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda
Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan
evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi
keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah
meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias
keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang
termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari
European Export Credit Agency (ECA), peningkatan
kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan
bagi para penumpang, dan, yang paling penting,
menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda
Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam
perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk
menawarkan sahamnya ke publik (Go Public) pada 2011.

Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan


Visi Perusahaan
“Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan
Berdaya Saing di Internasional”
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan
menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat
dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi Perusahaan
Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa
Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna
menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan
memberikan pelayanan yang profesional.
 Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang

memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu


dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara
profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang
mempunyai kompetensi tinggi.
 Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik

yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik


dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan
dan kargo termasuk penerbangan borongan.
 Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk
meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan
tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
Sasaran Perusahaan
1. Menjadi “tuan rumah” di dalam negeri
(penerbangan domestic) dan mampu berkompetensi
setara dengan perusahaan penerbangan internasional
lainnya.
2. Menjadi “leading carrier” dalam penerbangan
dalam negeri dan “flag carrier” dalam penerbangan
internasional.
3. Menjadi usaha yang bergerak di bidang
“consumer service”
Penghargaan (Budaya)
Garuda Indonesia dinobatkan sebagai “The World’s Best
Regional Airline” dari SkyTrax, lembaga pemeringkat
maskapai independen yang berkantor di London, pada hari
Kamis, 12 Juli 2012 di ajang “Farnborough Airshow” di
London.
CEO Skytrax Edward Plaisted menyerahkan penghargaan
“The World’s Best Regional Airline” langsung kepada
Presiden & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Untuk
melengkapi penghargaan “The World’s Best Regional Airline”
tersebut, Garuda juga dinobatkan sebagai “The Best Regional
Airline in Asia”.
“The World’s Best Regional Airline” diberikan kepada Garuda
berdasarkan survey kepuasan pelanggan global yang diadakan
oleh SkyTrax dengan melibatkan 18 juta penumpang dari 100
negara yang berbeda dari bulan Juli 2011 hingga Juni 2012.
Presiden & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar
mengatakan bahwa baik “The World’s Best Regional Airline”
maupun “The Best Regional Airline in Asia” merupakan hasil
kerja keras dari seluruh karyawan Garuda.
CEO SkyTrax Edward Plaisted menyampaikan ucapan selamat
kepada pencapaian Garuda Indonesia tersebut. “Jelas terlihat
bahwa program transformasi Garuda diterapkan dengan baik di
segala aspek. Kedua penghargaan ini merupakan pengakuan
yang sebenar-benarnya bagi produk dan pelayanan yang
diberikan Garuda Indonesia bagi pelanggannya,” tambah
Edward Plaisted.
CEO INOVATIF UNTUK NEGERI, by GATRA
CUSTOMER SATISFACTION AWARD DOMESTIC
AIRLINE OF THE YEAR 2012, by Roy Morgan
ASEAN PREMIUM AIRLINE OF THE YEAR, by Frost &
Sullivan
PENGHARGAAN AKSI UNTUK BUMI 2013
KATEGORI BISNIS, by WWF Indonesia & komunitas
EARTH HOUR Indonesia
INDONESIA SERVICE TO CARE AWARD 2013, by
Marketeers, MarkPlus Insight
Penghargaan atas parisipasi SBU Garuda Cargo dalam
mensukseskan pelaksanaan Sistem Nasional Single
Window (NSW) Airportnet Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta untuk mendukung Indonesia Nasional
Single Window (INSW), Oleh Menteri Perhubungan RI
CALL CENTER AWARD 2013 “CONTACT CENTER
SERVICE EXCELLENCE AWARD 2013”, by Service
Excellence, Carre
INDONESIA MOST ADMIRED CEO 2013, by Warta
Ekonomi
2011/2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT
COMPETITION
1. First Rank Top 100 Annual Reports Worldwide
2. First Rank (Platinum Award) category
Aerospace & Defense
3. First Rank (Platinum Award) category
Transporta8on & Logistics
4. Special Achievement Award : The Most
Engaging Annual Report (Platinum) worldwide,
by League of American Communications Professionals
(LACP)
TOP BRAND AWARD 2013
“Category: Airlines”, by majalah Marketing & Frontier
INDONESIA INHOUSE MAGAZINE AWARD 2013 Gold
Winner – The Best of State Owned Enterprise Inhouse
Magazine (InMA) 2013 Award for VIEW Edi8on No.3/2012
Internal Magazine of Garuda Indonesia
ASIA PACIFIC AIRLINE FOOD AWARDS 2012 The Best
Long-haul Airline Food Top 5 Short-haul Airline Food, by
Skyscanner
STEVIE AWARDS 2012 Bronze Stevie Winner Best Annual
Report (Print) Awarded, by International Business Awards
GALAXY AWARDS 2012 Silver for Annual Reports:
Transportation Bronze for Copywriting: Annual Reports –
Asia Honors for Design: Covers – Annual Reports – artistic
illustrations Awarded, by Mercomm
THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JULY
2012 Awarded, by Roy Morgan
THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE FEBRUARY
2012 Awarded, by Roy Morgan
THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JANUARY
2012 Awarded, by Roy Morgan
SOUTHEAST ASIA’S INSTITUTIONAL INVESTOR
CORPORATE AWARDS 2012
“Most Improves Investor Relations in 2012” Awarded, by
Alpha Southeast Asia
2010/2011 VISION AWARDS ANNUAL REPORT
COMPETITION
“First Rank Top 100 Annual Report Worldwide”
“First Rank (Platinum Award): Aerospace and Defense”
“Special Achievement Award: The Most Engaging Annual
Report (Platinum) Worldwide”
“Bronze Award” (online) Awarded, by League of American
Communications Professionals (LACP)
ANNUAL REPORT AWARDS 2011 “The Best Company
for Increasing Value in Average”
Annual Report Awards 2006-2011 Awarded by Bappepam
LK, IDX, Bank Indonesia, the State Ministry of State-Owned
Enterprises, KNKG, IAI, Directorate General of Tax,
Indonesian Ministry of Finance.
THE MOST ADMIRED COMPANIES IN
INDONESIA Awarded by. Hay Group
THE BEST BUMN MARKETERS 2012 AWARDS Gold
Winner: Strategic Marketing Silver Winner: Tactical
Marketing Silver Winner: Special Award Awarded, by BUMN
Track Magazine
ASIAMONEY CORPORATE GOVERNANCE POLL
2011
“Best for Investor Relations in Indonesia – 3rd place”
“Best for Shareholder’s Rights and Equitable Treatment in
Indonesia – 3rd place”
“Overall Best Company in Indonesia for Corporate
Governance – 3rd place”
“Best for Responsibilities of Management and The Board of
Directors in Indonesia – 3rd place”
Awarded, by Asia Money
INDONESIA MOST ADMIRED COMPANIES 2011 “The
Best 20 Most Admired Companies in Indonesia” Awarded by
Fortune Indonesia.
Marketing Mix : Price, Prouct, Place & Promotion
Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak
berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah bisnis penerbangan.
Komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai
penerbangan atau airlines. Maskapai penerbangan adalah
sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi
penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut
menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan
jasa transportasi. Airlines juga dapat membentuk kerja sama
atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat
cakupan jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke.
Dalam bisnis jasa terdapat 7 komponen marketing mix atau
sering disebut dengan istilah bauran pemasaran. Kotler (2000)
berpendapat bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
dalam pasar sasaran. Pada umumnya, dalam pemasaran
terdapat empat prinsip dasar bauran pemasaran (marketing
mix) yang terdiri 4 P, yaitu produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion). Sedangkan dalam
pemasaran layanan jasa dikenal dengan sebutan 7 P, di mana 3
P berikutnya adalah proses (process), orang (people), dan bukti
fisik (physical evidence).
Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa penerbangan
dijelaskan sebagai berikut;
 Product (Produk), yaitu merupakan barang atau jasa

yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna


memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Hal-
hal yang tergolong produk dalam bisnis jasa penerbangan
antara-lain : Pesawat yang besar dan moderen,
Mengutamakan keselamatan penerbangan, Makanan dan
snack yang berkualitas, Pelayanan bagasi yang handal dan
terpercaya, Tempat duduk di dalam pesawat yang nyaman
dan tidak sempit, Pilihan jadual penerbangan, Program
Frequent Flyer yang menarik;
 Price (Harga), Komponen harga merupakan satu-satunya

unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi


perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,
saluran distribusi, dan promosi) adalah penyebab timbulnya
cost/biaya. Hal-hal yang tergolong sebagai saluran
distribusi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Harga
yang murah, Tarif batas atas, Tarif batas bawah, Harga
yang sesuai kualitas penerbangan, Harga murah tetapi
dengan pelayanan minim, Paket potongan /diskon harga;
Harga Group,
 Place (Tempat atau Saluran Distribusi), Peranan

saluran distribusi adalah sebagai kegiatan pemasaran yang


berusaha untuk mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari perusahaan ke konsumen. Hal-hal yang tergolong
sebagai saluran distribusi dalam bisnis jasa penerbangan
antara-lain : Pemesanan tiket yang mudah melalui call
center, Kemudahan online booking (Web/SMS),
Kemudahan menjangkau Agen/Kantor Penjualan,
Kemudahan dalam pembayaran E-ticketing;
 Promotion (Promosi), yaitu Promosi adalah arus

informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk


mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Hal-hal yang tergolong
sebagai promosi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain :
Pemberian kemudahan fasilitas pada Frequent Flyer;
Kemudahan akan informasi penerbangan/iklan yang
ditampilkan, Adanya undian berhadiah dalam penerbangan,
Adanya iklan di TV.
 People (Orang), maksudnya adalah jasa sebagian besar

diberikan oleh orang, sehingga seleksi, pelatihan dan


motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam
kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus
memperhatikan kompetensi, sikap memperhatikan,
responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan
niat baik. Hal-hal yang tergolong sebagai People dalam
bisnis jasa penerbangan antara-lain : Sikap karyawan
penjualan yang ramah, Sikap karyawan yang profesional,
Asistensi petugas sebelum keberangkatan, Tanggapan
karyawan terhadap keluhan; Keramahan pilot dan
pramugari.
 Physical Evidence, Kualitas jasa dapat ditunjukkan

melalui bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis


penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan
gaya yang dapat diamati dalam menangani pelanggannya,
sehingga dapat menyampaikan nilai yang diharapkan bagi
konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat
lainnya. Hal-hal yang tergolong sebagai Physical Evidence
dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Kantor
perwakilan yang bersih dan nyaman, Agen penjualan yang
bersih dan nyaman, Pesawat yang bersih dan indah, Logo
perusahaan yang menarik;
 Proces (Proses), merupakan sistem organisasi adalah

elemen yang tidak terlihat tetapi mendukung bisnis jasa


tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai Proses dalam
bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan
boarding yang mudah, Jadual keberangkatan dan
kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi
yang cepat.
Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia
Struktur organisasi merupakan elemen penting untuk
menjalankan aktivitas perusahaan yang menggambarkan
hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap
karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur
organisasi yang jelas, maka seluruh aktivitas perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, untuk mencapai
tujuan dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan susunan
yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya serta menegaskan
hubungan antara satu sama lain.
Identfikasi tingkatan Manajemen
 Manajemen Atas : Direktur Utama
Tugas Direktur Utama yaitu seseorang yang mampu mengendalikan dan
memimpin organisasi atau perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Manajmen Menengah : Direktur layanan, Direktur
pemasaran dan penjualan, Direktur Tehnik dan
pengelola armada, Direktur operasi, Direktur
keuangan, Direktur SDM dan Umum, Direktur
Strategis Pengembangan Bisnis.
Tugas Direktur Menengah yaitu
1. Direktur layanan ialah Mengendalikan sarana dan
prasarana pelayanan umum secara efisiensi dan efektif.
2. Direktur Pemasaran ialah Mengelola dan
mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran dan penjualan
produk-produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan
perencanaan dan strategi perusahaan.
3. Direktur Tehnik Pengelola Armada yaitu bertanggung
jawab dengan perihal pengolalaan Armada.
4. Direktur Operasi yaitu penyiapan bahan perumusan
kebijakan di bidang pengawasan operasi pesawat udara
dan personel operasi pesawat udara, serta personel
kesehatan penerbangan;
5. Direktur Keuangan yaitu Mampu menggeneralisasikan
bidang keuangan dan Memimpin kinerja keuangan
perusahaan.
6. Tugas Direktur SDM dan Umum
yaitu Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan
pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai
kebutuhan Perusahaan dan Menyelenggarakan Sistem
Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
7. Direktur Strategis pengembangan bisnis
yaitu Melakukan usaha-usaha untuk pengembangan
produk-produk telekomunikasi baik produk sentral,
terminal, transmisi, dan produk-produk lainnya secara
efektif dan efisien dan Melakukan studi analisa mendalami
tentang perkembangan sistem telekomunikasidalam
menentukan peluang bisnis.
 Manajemen Bawah : Ground Services, Network

Management, Fleet Aqcuistion, Flight Operasition,


Financial Analysis, Human Capital Management,
Strategic Manajement Office.
Tugas Direktur Bawah yaitu Semua Bidang menyangkut
dengan pelayanan pesawat dsri mulai penerbangan sampai
dengan strategis management.

Aspek Kegiatan PT. Garuda Indonesia


Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha milik negara yang
bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan
jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, Garuda juga
mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen
pembangunan dengan tujuan membantu Indonesia untuk
tinggal landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia,
dimanapun Garuda berada.
Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang diemban Garuda Indonesia yaitu :

1. Meningkatkan industri sektor pariwisata di


Indonesia,
2. Menciptakan lapangan kerja,
3. Melestarikan kebudayaan Indonesia, dan
4. Membantu pembangunan nasional.
Secara umum kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Mengelola penerimaan kas atas penjualan tiket
pesawat dan pengiriman kargo.
2. Melayani pelanggan yang membeli tiket
pesawat dan memberikan informasi mengenai
penerbangan, termasuk pengaduan.
3. Menyiapkan, memeriksa dan menyerahkan
kelengkapan dokumen kargo, seperti Surat Muatan
Udara (SMU) atau Air Way Bill (AWB) yang akan
diserahkan kepada customer/agen.
4. Menerima arsip dokumen SMU dan AWB dari
pusat atas barang yang sudah terkirim untuk dicocokan
dengan catatan yang ada di perusahaan dan dibuat
laporan penjualannya.
5. Membuat laporan keuangan atas penjualan tiket
dan kargo setiap bulan serta langsung di kirim ke
pusat.

Analisis Eksternal : Pesaing

Batik Air, Maskapai Pesaing Utama Garuda Indonesia


Batik Air merupakan salah satu maskapai penerbangan
Indonesia yang memulai beroperasi pada Mei 2013. Maskapai
ini merupakan salah satu maskapai berlayanan penuh
persembahan Lion Air Group.
Batik Air berencana untuk membasiskan pesawatnya di
Manado, sebuah kota di Pulau Sulawesi, Indonesia. Baik Air,
direncanakan akan bersaing dengan maskapai berlayanan
penuh seperti Garuda Indonesia.
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013
dengan penerbangan dari Jakarta menuju Manado.
Penerbangan ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta
Jakarta pada jam 10.00 WIB dan tiba di Bandara Sam
Ratulangi Manado pada jam 14.00 WITA. Dengan hadirnya
Batik Air, persaingan bisnis penerbangan akan semakin ketat.

Strategi Garuda Hadapi Pesaing Maskapai Baru


PT Garuda Indonesia menyiapkan strategi dalam menghadapi
ketatnya persaingan antar maskapai, khususnya munculnya
dua maskapai baru yang melayani pasar full service tahun ini.
Manajemen berencana meningkatkan pelayanan pesawat dan
post flight. Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia
Ikhsan Rosan mengatakan layanan pre-in di antaranya
memperbanyak jaringan akses pemesanan dan pembelian tiket,
mempermudah pemesanan online serta bekerja sama dengan
16 bank.
“Kita juga memperbanyak tiketing office, peningkatan lounge
dan terminal khusus Garuda di berbagai bandara,” ujarnya
dikutip dari merdeka.com, Rabu (2-1-2013) Untuk pelayanan
dalam penerbangan, lanjutnya, Garuda mencoba untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyediakan
berbagai menu makan khas Indonesia. Sarana hiburan
pendukung seperti audio dan video juga dibenahi.
“Kita juga akan membuka layanan first class dengan chef
onboard,” tuturnya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan
mobilisasi, Garuda akan mendatangkan 24 pesawat baru
termasuk tipe B 777-300ER. Selain itu perseroan juga
bekerjasama dengan beberapa maskapai internasional seperti
Singapura, China atau Turkish Airlines.
“Ini supaya jaringan penerbangan kita semakin luas,”
imbuhnya. Sebelumnya, pada tahun 2013 nanti setidaknya ada
2 maskapai baru pesaing Garuda Indonesia yang bergerak
dalam penerbangan pelayanan penuh dan eksekutif, terbang di
langit Indonesia. Salah satu maskapai tersebut adalah Batik
Air. Maskapai ini adalah milik PT Lion Mentari Airlines.
Batik Air ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2013.
Maskapai kedua yang akan ikut meramaikan penerbangan
Indonesia adalah Nam Air. Nam Air adalah anak usaha PT
Sriwijaya Air yang akan bergerak dalam bisnis penerbangan
layanan penuh (full service) berjadwal. Menurut Presiden
Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie, Nam Air merupakan unit
bisnis strategis untuk melayani rute domestik tertentu.
Nam Air ditargetkan mulai beroperasi pada 2013. Maskapai
ini mengoperasikan rencananya akan mengoperasikan 20
pesawat buatan Embraer asal Brasil seharga USD 20 juta per
unit untuk melayani rute domestik. (Redaksi/merdeka.com).
Analisis SWOT
Analisis SWOT ini akan mengidentifikasikan faktor internal
dan eksternal perusahaan sehingga dapat diketahui potensi-
potensi yang mampu dikembangkan Garuda dimasa yang akan
datang dan mengatasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
Dari sisi internal akan dilihat kekuatan atau kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero). Tbk
itu sendiri. Sedangkan dari sisi eksternal, akan dilihat peluang
dan ancaman dari luar perusahaan. Setelah mengidentifikasi
faktor-faktor tersebut, dilakukan perumusan terhadap strategi
dengan menggunakan diagram SWOT.
Hasil dari analisis tersebut akan dilihat apakah strategi-strategi
yang dilakukan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dapat
mengatasi kelemahan dan ancaman dengan kekuatan dan
peluang yang dimiliki. Sehingga, akan diambil kesimpulan
mengenai kinerja Garuda yang menjadi penilaian bisnis untuk
investor dalam mengambil keputusan investasi.
Faktor-faktor yang akan dianalisis tersebut antara lain:
A. Faktor Internal Perusahaan
1. Kekuatan (Strengths):
 Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Garuda saat

ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat


jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5
pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737
Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG;
 Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26

rute internasional hingga tahun 2010;


 Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan

sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan


keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda
Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5
senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch,
menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas
tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain;
 Adanya layanan “Immigration on Board” yang

merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di


dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat;
 Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang

handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi


dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (eFficient
& effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty &
openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia;
 Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional

mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga


Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area
Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West
Pacific (Australia);
 Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam

menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda


Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI
tercanggih di Indonesia;
 Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR

seperti program kemitraan dan bina lingkungan sebagai


bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat;
 Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal

tata kelola perusahaan;


 Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan

telah diakui di pasar domestik;


2. Kelemahan (Weakness):
 Adanya faktor teknis dan flight operations seperti

keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga


menyebabkan keterlambatan penerbangan;
 Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya

peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun


lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus
dibayar;
 Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi

dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi


kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu;
 Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada
modal kerja pada masa yang akan datang;
 Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket

pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai


penerbangan lainnya;
B. Faktor Eksternal Perusahaan
1. Peluang (Opportunities):
 Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar

perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan


Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan
untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan
internasional jarak jauh;
 Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara

yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena


pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia
tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan
pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%;
 Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global

maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global


Airline Alliance.
 Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia

Pasifik.
2. Ancaman (Threats)
 Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang

tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu


penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti landasan
pacu/runway yang terbatas;
 Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda

Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan


bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung
dengan Pertamina.
 Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi,

wabah penyakit dsb yang dapat mengakibatkan penurunan


permintaan;
 Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan

semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka


oleh maskapai penerbangan lain;
 Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke

Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang


internasional akibat adanya krisis global;

referensi :
https://purubaya92.wordpress.com/2013/06/25/pt-garuda-
indonesia-persero-tbk/
https://desuna.files.wordpress.com/2015/10/structure_organisa
si.jpg
www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-manajer-dan-
tugasnya-serta- tingkatannya.html

http://www.pusri.co.id/ina/pedoman-dewan-komisaris-amp-
direksi-direksi/
http://hubud.dephub.go.id/?id/page/detail/64
http://ahlipresentasi.com/tugas-pokok-dan-jobdes-direktur-
keuangan/ https://jobdeskripsi.blogspot.co.id/2012/11/job-
deskripsi-tugas-dan-tanggung-jawab-kepala-divisi-sdm-
umum.html

http://alvinrosya.mhs.narotama.ac.id/2015/11/28/struktur-
organisasi-pt-semen-indonesia/

Posted by Nur Mauliani Maul at 6:31 PM


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to
Pinterest

No comments:
Post a Comment
Newer PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
UNIVERSITAS GUNADARMA
 Studensite
 SAP gunadarma
 ocw gunadarma
 learning gunadarma
 ebooks gunadarma
 softskill gunadarma
 helpdesk gunadarma
 staffsite gunadarma
 v.class.gunadarma
 library gunadarma
 seminar gunadarma
About Me

Nur Mauliani Maul


View my complete profile
Blog Archive
 ▼ 2017 (2)
o ► November (1)
o ▼ September (1)
 Struktur Organisasi Garuda Indonesia
Watermark theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai