SKRIPSI
n untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah da
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
ERWIN JAYA
NIM: 50400112019
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
: Erwin Jaya
NA 50400112019
di Kabupaten Gowa
ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
NI 00112019
Skripsi yang be;judul, "Manaemen Pelayanan Manask Haji Haji Pada KBIH
Syekh Yusuf Kabopaten Gowa dimisun oleh Erwin Jaya, MM: 50400112019,
mahasiswa Jurusau Marajemn Dakwah pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UI I Alauddin
, telah di usr dan di peuahaakm dalam siding Munaqasyah yang
pada hari Jum’at, tanggal 26 Agustus 2016 M atau 23
Dzulqaidah
1437 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah aatu syarat untñk
memperoleh gelar Sa;jam pada Fakultas Dakwah dan Komuifikasi pada Jurusan
Manajemen Dakwah.
DE]YANPENGUfl
SE.,M.Si
Diketahui Oleh:
as Dakwah dan Komunikasi
uddin Makassar
IV
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM 50400112019
Lurang
di Kabupaten Gowa
benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka
Erwin Jaya
NIM: 50400112019
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul, “ Manajemen Pelayanan Manasik Haji Pada KBIH Syekh
Yusuf Di Kabupaten Gowa” yang disusun oleh Erwin Jaya, NIM: 50400112019,
mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar, telah di uji dan di pertahankan dalam sidang Munaqasyah
yang diselenggarakan pada hari Jum’at,tanggal 24 Juni 2016 M atau 19 Ramadhan
1437 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada Jurusan Manejemen
Dakwah.
Makassar,24 Juni2016 M
19 Ramadhan 1437 H
DEWAN PENGUJI
Diketahui Oleh:
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar
iii
KATA PENGANTAR
ِِ ُش
إِ َّن الْ َ ِله َن ْح َ ْستَِ ْع ي َ ْستَ َ ْستَ َوَن
ْر ِور
َم ُدهُ و نُُو و غِْ ُف ْره و ْه ِدْيِو ُعوذُ بِا ه م ح
َن َن َن ْم َِد
ل ْن
ل
َم اهُلل َفاَل ُم ِض َّل لَُو ََوم ْن َفالَ َىا،أَْن ُ ف ِسنَا َوِم َ ِت أَ ْع َمالَِنا
ِد َي ُي ْضل ِ ْل ِن ي ه ِده
ْ َ ْ ن سي
ْ
ّئَا
َال إِلََو ُم َح َّم ًدا َ ْع ب ُدهُ َوَر َص ِّل َأ ْش َه ُد َأ.لَُو
َو .ُ ْس ولُُو إِال ْن
َسل َالل ّ اه لل َوَأ ْش َه ُد َأ َّن
ّ ْم ُّ ه َّم
و َعل َى آلِ و و ََو ا ْىتَ َدى ُبِ ه َدا هُ إِلَى َي الِْ قيَ َا مِ ة م
َ َ ُ َوَبا ِ ْر ك َعل َى
َح َّم
ْ وِم ص حبِ و م ِن
ْ َ
ٍد
Syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah swt. atas limpahan
dan taufik-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan
Salam dan salawat tak lupa penulis curahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad saw., berserta para keluarga, sahabat, dan semua orang yang
Tidak dapat dipungkiri bahwa selama penulisan skripsi ini terdapat berbagai
kendala yang dihadapi penulis. Akan tetapi berkat izin dan pertolongan Allah swt.
Kemudian bantuan dari berbagai pihak, maka semua kendala tersebut dapat dilalui
dengan semangat, ketulusan dan kesabaran. Oleh karena itu, pada kesempatan
berharga ini penulis sampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
iv
motivasi, dukungan serta doa yang tulus dalam keberhasilan penulis sampai
sekarang ini.
2. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M selaku Rektor, Prof. Dr. Mardan, M.Ag.,
Prof. Dr. H. Lomba Sultan, MA., dan Prof. Hj. St. Aisyah, M.A., Ph.D.,
masing-masing selaku Wakil Rektor I, II. dan III UIN Alauddin Makassar.
4. Dra. St. Nasriah, M.Sos.I dan Dr. Hasaruddin, M.Ag., masing-masing Ketua
Said, M.Ag. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
6. Drs. Muh. Anwar, M.Hum., selaku Munaqisy I dan Dr. Irwan Misbach,
SE.,M.Si. selaku Munaqisy II yang telah memberikan arahan, kritik dan saran
penulis.
v
8. Segenap Pengurus pengurus KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Yang
meluangkan waktunya.
9. Saudari Sri Ratnasari, Spd kakak kandung penulis yang telah memberikan
10. Kepada saudara terbaik sepanjang waktu MD angkatan 2012, si PEKA, serta
adinda dan kakanda serta keluarga besar Manajemen Dakwah yang telah
penyelesaian skripsi..
11. Terima kasih juga kepada HMI Cab Gowa Raya dan UKM SB eSA yang
12. Teman-teman KKN Profesi Angkatan Ke-6 UIN Alauddin Makassar di Dusun
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini terdapat kekurangan. Oleh karena
itu saran dan kritik konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga
segala dukungan dan bantuan semua pihak mendapatkan pahala dari Allah swt.
Erwin Jaya
50400112019
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1-13
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus....................................... 7
C. Rumusan Masalah...................................................................... 9
D. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu......................................... 9
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................... 12
BAB II TINJAUAN TEORETIS...........................................................................14-40
A. Tinjauan tentang Manajemen KBIH.......................................... 14
B. Tinjauan tentang Manasik Haji………………………………... 22
C. Tinjauan tentang Standar Pelayanan Haji.................................. 28
BAB III METODOLOGI PENILITIAN...............................................................48-53
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 41
B. Pendekatan Penelitian................................................................ 42
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 43
D. Metode Analisis Data…………………………………………. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN.........................................................................47-66
A. Gambaran Umum KBIH Syekh Yusuf ...................................... 47
B. Manajemen Pelayanan Manasik Haji Pada KBIH Syekh Yusuf 50
C. Pelung dan Tantangan Yang Dihadapi Pihak KBIH Syekh
Yusuf dalam Melaksanakan Manasik Haji............ .................... 62
vii
BAB V PENUTUP.........................................................................................67-69
A. Kesimpulan ................................................................................ 67
B. Implikasi Penelitian ............................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................
viii
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima. Kewajiban untuk berhaji, sekali
dalam hidup dan dibebankan hanya kepada seorang muslim yang mampu dalam
arti luas, yaitu mampu secara jasmani maupun rohani. Selain itu, “mampu” berarti
juga mampu secara finansial, dalam arti memiliki dana yang diperlukan untuk
Asal makna kata “haji” adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud
amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. 2 Kata haji banyak dijumpai dalam
beberapa ayat al-Qur’an, seperti QS Al-Baqarah/2: 189 dan 197, QS Ali Imran/3:
Salah satu firman Allah swt yang menjelaskan tentang haji QS Ali
Imran/2: 97.
1
2
Terjemahnya:
semata bentuk ritualnya itu sendiri, tetapi seperti dapat disarikan dari Encyclopedy
luar aspek ritual agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, sehingga
seorang akan pulang dengan predikat haji yang mabrur. Dengan kata lain, unsur-
unsur di luar ritual ibadah haji yang menunjang suksesnya pelakasanaan rukun
1. Haji
2. Pembiayaan
3. Kelengkapan administratif
4. Sarana transportasi
6. Organisasi pelaksana
penyelenggaraan ibadah haji yang berkaitan dengan: pertama, jamaah haji yang
3
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: PT. Syamsil Cipta
Media, 1428H/2007 M), h. 365
telah terdaftar sah dan memenuhi syarat dapat diberangkatkan ke Arab Saudi;
kedua, seluruh jamaah haji yang telah berada di tanah suci dapat memenuhi
akomodasi, konsumsi dan transportasi; ketiga, seluruh jamaah haji yang telah
berada di tanah suci dapat menjalankan ibadah wukuf di Arafah dan rukun haji
lainnya; dan keempat, jamaah haji yang telah menunaikan ibadah haji seluruhnya
4
dapat dipulangkan ke daerah asal dengan selamat. Persoalaannya sekarang,
Tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji, dinilai tidak cukup serius dan
ibadah haji sudah berlangsung puluhan tahun, akan tetapi tidak pernah sepi dari
penerbangan, pemondokan tidak sesuai standar, petugas yang tidak ramah dan
tidak ada ditempat bila dibutuhkan, penipuan yang dilakukan oknum petugas atau
penyelenggaraan ibadah haji khusus, ongkos haji yang terus naik, jamaah haji
jamaah haji. Semua peristiwa itu telah menempatkan Kementerian Agama sebagai
tertuduh, bahwa kendati setiap tahun ada evaluasi penyelenggaraan ibadah haji
4
Achmad Nidjam dan Alatif Hanan, Manajemen Haji: Studi Kasus dan Telaah
Implementasi Knowledge Workers, (Jakarta: Nizam Press, 2004), h. 101.
5
Imam Syukani, Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia, (Jakarta: CV. Prasasti, 2009),
h. 2.
Agama. Munculnya persoalan-persoalan seputar penyelenggaraan ibadah haji
haji yang aman, lancar, nyaman, tertib, teratur, dan ekonomis, tidak berjalan
pemerintah bidang biro Haji dan Umrah hadir membantu pemerintah dalam
manasik haji terhadap jamaah haji baik selama pembekalan di tanah air maupun
pada saat ibadah haji di Arab Saudi. KBIH merupakan lembaga sosial keagamaan
(non pemerintah) yaitu sebuah lembaga yang telah memiliki legalitas pembimbing
melalui undang-undang dan lebih diperjelas melalui sebuah wadah khusus dalam
struktur baru Kementerian Agama dengan Subdit Biro KBIH pada direktorat
pembinaan haji. KBIH merupakan mitra pemerintah dalam pelayanan ibadah haji.
6
Imam Syaukani Ed, Manajemen Pelayanan Haji Di Indonesia (Cet I; Jakarta: CV.
Prasati, 2009), h. 1-5.
KBIH sebagaimana Keputusan Dirjen Bimas Islam dan penyelenggaraan Haji No.
D/348 tahun 2003 pasal 17 ayat 2 bahwa KBIH hanya melaksanakan bimbingan
ibadah haji dan bukan sebagai penyelenggara haji. Dengan demikian KBIH tidak
penilaian menjadi negatif setelah mereka di Arab Saudi. Perubahan penilaian dari
positif menjadi negatif diperkuat dengan analisis korelasi yang menemukan tidak
ada kaitan atau korelasi, antara pembimbingan KBIH selama di Indonesia, dengan
apa yang dirasakan ketika di Arab; tidak terdapat perbedaan penilaian jamaah haji
non KBIH, antara yang mereka rasakan atau terima di Indonesia, dengan apa yang
mereka rasakan setelah di Arab. Secara statistik, jamaah haji non KBIH,
menyakini bahwa apa yang dirasakan atau diterima mereka selama di Indonesia,
pengurusan visa yang terlambat, serta tidak sesusainya antara pembinaan dan
pelayanan yang diberikan di tanah air dengan yang mereka terapkan di tanah suci.
Studi kasus di KBIH Syekh Yusuf dalam manasik haji yang digelar bersama
Kementerian Agama Kabupaten Gowa pada tahun 2009 sejumlah CJH (calon
jamaah haji) terkena pengaturan kloter imbasnya para CJH KBIH Syekh Yusuf
merasa khawatir karena banyak dari mereka terpisah dengan keluarga serta
7
Achmad Nidjam dan Alatif Hanan, Manajemen Haji: Studi Kasus dan Telaah
Implementasi Knowledge Worker, (Jakarta: Nizam Press, 2004), h. 181.
kerabatnya. Ujar salah satu dari calon jamaah “kami ikut bimbingan haji supaya
kami dibimbing agar bisa melaksanakan ibadah haji tanpa adanya hambatan.
Pihak KBIH Syekh Yusuf menganggap kejadian ini tidak ada sangkut pautnya
dengan kami, karena terkait tentang pengaturan kloter tidak ada hubungannya
dengan kami, itu merupakan kewenangan penuh Pusat dan Kementerian Agama
Gowa.8
Pada hakekatnya jamaah haji perlu dituntun dan dibina agar mereka tahu
tugas dan hak serta kewajibannya sebagai haji yang insya Allah mabrur. Karena
pada prinsipnya, haji sebagai rukun Islam kelima yang pada tingkat individu wajib
berfungsi sebagaimana mestinya, supaya ibadah haji berjalan sesuai dengan apa
Berdasarkan ulasan di atas tentang bagaimana menjadi haji yang baik, agar
tidak terjadi kekeliruan saat mendapat bimbingan di tanah air untuk diterapkan di
tanah Mekkah. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen yang baik dalam setiap
tanah suci.
memberikan manfaat bukan hanya bagi organisasi, tetapi juga jamaah yang
Kabupaten Gowa” sebagai salah satu inisiatif penulis untuk mengetahui jauh
korelasi antara lembaga yang dimaksud dengan jamaah haji, agar tercipta
pelayanan pembinaan jamaah haji yang efektif dan efisien sesuai landasan hukum
1. Fokus Penulisan
keluar dari pokok permasalahan, maka dari itu penulis difokuskan pada
Gowa”.
pada KBIH Syekh Yusuf adalah tentang pelayanan manasik haji. Hal-hal terkait
alat peraga lainnya yang mendukung. Selain itu pelayanan yang diberikan
oleh pihak KBIH Syekh Yusuf terhadap jamaah haji sudah memenuhi
standar pelayanan sesuai yang menjadi aturan dan ketentuan yang berlaku.
b. Aspek Manajemen
Manajemen yang penulis maksud disini adalah segala hal yang terkait dengan
dan evaluasi.
pengurus KBIH Syekh Yusuf dapat mengembangkan potensi baik dari segi
C. Rumusan Masalah
Kabupaten Gowa?
2. Peluang dan tantangan yang dihadapi pihak KBIH Syekh Yusuf Dalam
mempunyai referensi yang sangat kuat ditinjau dari segi manajemen bimbingan
ibadah haji, akan tetapi yang jadi perbedaan dari penulisan sebelumnya ditinjau
dari pendekatan yang dipakai oleh penulis, karena penulis fokus dengan
pempunyai kesamaan dan perbedaan dengan judul yang penulis angkat yaitu
dan rumusan masalah yang saudara angkat memiliki kesamaan yaitu “bagaimana
deskripsi fokus.10
10
Tirta Wijaya, Manajemen Pembinaan Jamaah Haji Pada KBIH Ulul Al Baab
Tanggerang (Jakarta: Syarif Hidayatullah Press, 2011)
Skripsi Asmahwati judul skripsi “ Penerapan Fungsi Perencanaan Pada
KBIH Bina Umat dalam Upaya Peningkatan Kualitas Bimbingan Ibadah Haji”
jamaah haji.11
KBIH (Studi Kasus Pada Jamaah Haji Tahun 2011 KBIH Ar Raudhah
Yokyakarta)” kesamaan dari penulisan ini ialah memilik objek penulisan yang
Skripsi Angraini Frista Pratiwi Hatta dengan judul Manajemen Travel Haji
dan Umrah dalam Merekrut Jamaah ( Studi Kasus PT Aliyah Perdana Wisata).
perbedaannya yaitu saudara ini membahas perekrutan jamaah Haji dan realita
pendaftan.13
masalah pokok yang dibahas dalam skripsi ini mempunyai relevan dengan
11
Asmahwati, Penerapan Fungsi Perencanaan Pada KBIH Bina Umat Dalam Upaya
Peningkatan
12
Kualitas Bimbingan Ibadah Haji¸ (Yokyakarta: Sunan Kalijaga Yokyakarta, 2008)
Shoimatur Rohmah, Tingkat Kepuasan Jamaah KBIH (Studi kasus pada jamaah haji
Tahun 2011 Ar Raudhah Yokyakarta (Yokyakarta: Sunan Kalijaga Yokyakarta Press, 2012)
13
Angraini Frista Pratiwi Hatta, Manajemen Travel Haji dan Umrah dalam Merekrut
Jamaah ( Studi Kasus PT Aliyah Perdana Wisata) (Alauddin: UIN Press, 2015)
sejumlah pembahasan yang ada dalam buku-buku pada umumnya serta buku-buku
Adapun karya tulis ilmiah yang dijadikan rujukan awal dan perbandingan
melakukan beberapa amalan, antara lain: wukuf, tawaf, sa’i dan amalan lainnya
pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah swt dan mengharapkan
ridho-Nya.14
bahwa Menurut Mackenzie, ada tiga unsur dasar yang patut diingat; (1) unsur ide
suatu bagian terpenting, (2) unsur sesuatu yang berkaitan tentang administrasi; (3)
(kepemimpinan).15
berasal dari bahasa Inggris yaitu management, yang berarti ketatalaksanaan, tata
14
Ahcmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji (Jakarta: Cet; 4, PT Media Cita,
2006), h. 5.
15
Azhar Arsyad, Pokok-Pokok Manajemen, (Yokyakarta: Cet.3, Pustaka Pelajar Offset,
2012), h. 17.
16
H. M. Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah.
ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen/custumer yang
metodologi penulisan da juga merupakan acuan resmi dalam hal penulisan karya
ilmiah.
sebagai berikut:
1. Tujuan Penulisan
Maksud dari penulisan ini adalah untuk memperoleh data yang diperlukan
17
Imam Syaukani, Manajemen Pelayanan Haji Di Indonesia , (Jakarta: Cet. 1, CV.
Prasasti, 18
2009), h. 12.
Gazali Suyuti, Problematika Pelaksanaan Ibadah Haji, (Makassar: Cet. 1, Alauddin
University Press, 2013), h. 200.
b. Untuk mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi pihak KBIH Syekh
2. Kegunaan Penulisan
b. Secara praktis, hasil dari penulisan ini diharapkan dapat berguna bagi para
praktisi haji dalam hal ini pihak-pihak penyelenggara haji baik dari
masyarakat secara umum yang ingin melaksanakan ibadah haji secara syariat
dan tidak melanggar dari yang sudah ditentukan dalam aturan main yang telah
TINJAUAN TEORETIS
adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam
Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau at-
tauzhim, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan
Pengertian tersebut dalam skala aktivitas juga dapat diartikan sebagai aktivitas
menertibkan, mengatur dan berpikir yang dilakukan yang dilakukan oleh seseorang,
sehingga ia mampu mengemukakan, menata dan merapikan segala sesuatu yang ada
1
2
Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 9.
Al-Mu’jam al-wajiz, Majma’ul Lughoh al-Arabiyyah Huruf, Nuun.
14
15
suatu kegiatan atau usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kerja sama
kemampuan untuk mengukur tujuan dengan tepat. Manakala para manejer mencapai
dilukiskan dengan melakukan hal yang tepat, artinya kegiatan kerja yang membantu
melaksanakan segala sesuatunya, dan efektivitas itu berkaitan dan menunjang antara
satu dengan lainnya. Mengenai efesiensi dan efektivitas dapat dilihat dalam firman
Allah QS Al-Furqan/25: 67
Terjemahnya:
3
Lihat Yunun Yusuf, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 10.
16
4
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Galia Indonesia, 1996), h. 16.
5
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 16.
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-
tengah antara yang demikian.6
Agar manajemen itu dilakukan mengarah kepada kegiatan yang biasa secara
a. Perencanaan (planning)
mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan
b. Pengorganisasian (organizing)
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tanggung, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif
dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif
c. Pelaksanaan (actuating)
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT. Syamsil Cipta Media,
1428H/2007 M), h. 365.
dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas
yang tinggi.
seluruh kegiatan yang telah dirancang dari awal bisa berjalan dengan target yang
diharapkan.7
sasaran tertentu.
fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.8
diartikan sebagai kemampuan bekerja dengan orang lain dalam suatu kelompok yang
terorganisasi guna mencapai sasaran yang ditentukan dalam organisasi atau lembaga.
7
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana,
2008), h.88.
Ahmad Fadli, Organisasi dan Administrasi (Cet. III; Kediri: Manhalun Nasin Press, 2002),
h. 26.
Dalam Islam konsep dan prinsip menejer ini dapat dikaitkan dengan tugas
yang diembannya, yaitu bertanggung jawab terhadap semua aktifitas dan keputusan
dalam organisasi.9
Dari beberapa defenisi diatas tentang efektivitas dan manajemen maka dapat
disimpulkan bahwa efektivitas manajemen adalah pengukuran suatu proses kerja atau
KBIH adalah lembaga dalam bentuk organisasi yang berbadan hukum dan
Sampai saat ini, belum ada buku atau literatur yang baku yang coba
membahas tentang KBIH. Akan tetapi dengan segala daya upaya penulis akan
mencoba menggunakan berbagai data tertulis yang masih berantakan untuk coba
dijadikan kerangka teori dalam penulisan ini. Terdapat tiga kata kunci kewajiban
pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, membuka diri terhadap adanya peran
serta masyarakat. Bentuk peran serta dan keterlibatan masyarakat itu, kini telah
9
Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 10.
10
Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet VI; Penerbit Mizan, 1996) ,
h. 17
melembaga dalam bentuk organisasi, KBIH, dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
KBIH adalah mitra kerja pemerintah membimbing jemaah calon haji (pra-haji dan
yayasan berlatar belakang pesantren atau majelis ta‟lim yang kepentingannya untuk
menimba ilmu agama kepada para kyai, lebih khusus ilmu yang membahas tentang
masalah syariat termasuk didalamnya haji. Dari itu semua kemudian muncul
keyakinan dari para santri atau masyarakat yang merasa belum mampu melakuka
ibadah haji secara sempurna untuk meminta bimbingan haji secara langsung kepada
para kyai dan ustadz tersebut. Kemudian juga menurut Kepala Sub Dinas Direktorat
Informasi Haji Departemen Agama tahun 2001 Farid Hadjiry, keberadaan KBIH
berawal dari para warga muslim Indonesia yang saat itu sedang melakukan studi atau
bekerja di Arab Saudi. Yang coba menawarkan jasa untuk melakukan pembinaan
untuk melakukan aktivitas ibadah haji. Baik itu ikut secara resmi oleh orang Arab
yang sudah membuka biro jasa bimbingan ataupun melakukan bimbingan secara
adanya KBIH adalah agar dapat membina dan membimbing para jamaah, agar para
11
Deswandi, Teguh Arif, Panduan Praktis Haji dan Umrah (Jakarta: PT. Alex Media
Kumpotindo, 2009), h. 12.
jamaah dapat menjalankan ibadahnya sesempurna mungkin. Selain itu adalah kondisi
pelayanan dan pembinaan haji.12 hal ini dubutuhkan supaya jamaah lebih sistematis
bimbingam pembekalan
12
Abdul Aziz Kustini, Ibadah Haji dalam Sorotan Publik (Persepsi Calon/Jamaah Haji
tentang Pembimbingan dan Pelayanan Oleh KBIH dan Pemerintah di Indonesia dan Saudi Arabiah
(Jakarta: Puslitbang,2007), h. 3.
4) Motivator bagi anggota jamaahnya terutama dalam hal-hal penguasaan ilmu
KBIH dalam pelaksanaan tugasnya baik di Indonesia maupun di Arab Saudi meliputi
KBIH
beroperasi 1 tahun
pengembangan KBIH
13
Abdul Aziz Kustini, Ibadah Haji dalam Sorotan Publik (Persepsi Calon/Jamaah Haji
tentang Pembimbingan dan Pelayanan Oleh KBIH dan Pemerintah di Indonesia dan Saudi Arabiah
(Jakarta: Puslitbang,2007), h. 5 dan 7.
B. Tinjauan tentang Manasik Haji
Manasik haji adalah tata cara dan pelaksanaan ibadah haji, dan merupakan
hak yang tidak bisa diabaikan bagi seorang muslim yang akan melaksanakan ibadah
haji, yang dilakukan sebelum melakukan perjalanan Haji.14 Dalam pengertian lain
manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-
rukunnya. Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah haji akan dilatih tentang tata
cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, misalnya rukun haji,
persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama
pelaksanaan ibadah haji.[2] Selain itu, para calon jamaah haji juga akan belajar cara
melakukan praktik tawaf, sa‟i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah lainnya
calon jamaah haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci. Manasik
haji sangat bermanfaat bagi para calon jamaah haji, karena setelah melaksanakan
manasik haji, para calon jamaah haji akan dapat memahami hal-hal apa saja yang
harus dilakukan pada saat melakukan ibadah haji nantinya. Para calon jamaah haji
juga mempelajari budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi.15jamaah haji yang
telah dibekali dengan manasik haji akan terlihat berbeda dengan merreka yang haji
mandiri.
14
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-manfaat-manasik-haji.html,
15 April 2016
15
https://id.wikipedia.org/wiki/Manasik_Haji, 15 April 2016
1. Persiapan di Indonesia
d. Menerima pendaftaran
i. Menyediakan mobilisasi
a. Mental
Maha Cipta. Maka sebelumnya hati andapun harus bersih terlebih dahulu dengan cara
bertobat kepada Allah dengan sebenar-benarnya tobat dari segala dosa. Ikhlaskan hati
16
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah ( Jakarta: kemenag,
2012), h. 3.
dan jauhkan diri anda dari rasa ingin dipandang , ingin tersohor, atau berbangga diri.
Mulailah dengan mebiasakan diri berzikir, mempererat tali silaturahim dan perbanyak
Perlu diigatkan bahwa orang yang melaksanakan ibadah haji berarti telah siap
ibadah haji. oleh sebab itu, sebaiknya anda membuat surat wasiat sebelum berangkat
untuk keluarga yang ditinggalkan agar dapat menghindari hal-hal yang tidak
b. Pengetahuan
Persiapkan diri anda pula dengan ilmu dengan cara lebih banyak mendalami
syariat tentang tata cara ibadah haji, dengan demikian pelaksanaannya nanti, anda
mampu dengan tenang karena yakin denganilmu anda miliki dan tidak bingung jika
melihat perbedaan beribadah dengan jamaah lain. Anda juga harus menghafal rute
tempat penting untuk itu kemampuan membaca peta itu juga penting dan banyak
manfaatnya.17
Dalam manasik haji, yang perlu dipersiapkan sejak awal ialah mengahafal
zikir-zikir penting dan doa-doa , karena haji pada hakikatnya adalah zikir dan doa.
c. Kesehatan jasmani
17
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah ( Jakarta: kemenag,
2012), h. 4-5
Persiapkan kondisi fisik yang baik agar anda tetap sehat dan bugar selama
melaksanakan ibadah haji.lakukan senam dan berjalan kaki naik turun bukit setelah
waktu zhuhur dengan memakai sandal yang akan dipakai pada saat ibadah haji. hal
ini dilakukan sebagai langkah menyesuaikan cuaca di tanah suci kelak. Lakukan
latihan ini minimal sebulan sebelum keberangkatan dan selalu pula mengkonsumsi
d. Materi (uang)
Sebaiknya membawa uang sedikit lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk
menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Seperti mebayar dam (denda) yang tiba-tiba
naik, menolong pengurus anggota kelompok yang meninggal, menolong kawan yang
kehilangan atau kehabisan uang, dan bersedekah kepada pengemis yang jumlahnya
cukup banyak.18 Mempersiapkan uang yang lebih demi penjagaan ketika terjadi
dalam kardus
4) Lem atau isolasi (untuk menempelkan kertas berisi pesan atau petunjuk)
18
Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet VI; Penerbit Mizan, 1996), h.
40
5) Krim pelembab kulit
6) Payung
9) Sandal
13) Karet gelang secukupnya, tali untuk jemuran, paku kecil, palu, obeng dan tang
14) Peniti, jarum, benang tipis dan tebal, gunting lipat, pisau lipat dan guntimg
kuku dll.
b) Untuk pria
c) Untuk wanita
lainnya.
Sesuai dengan ketentuan syariat. Jamaah haji wanita harus disertai dengan
muhrimnya atau suaminya, atau bermuhrim kepada orang lain (sesuai dengan
ketentuan agama). Di samping itu, dalam setiap regu harus ada pria yang mengatur
b. Ibadah di luar dari ibadah haji yang dilakukan di Masjidil Haram, misalnya
membantu para calon haji yang kurang atau tidak memahami bahasa Arab;
19
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah (Jakarta: Kemenag,
2012), h. 4-5.
menghayati makna doa yang diucapkan serta mudah menghafalkannya dan tidak
h. Shalat Safar
i. Dan hal-hal tehnis yang nantinya akan dihadapi dalam pelaksanaan ibadah haji.
a. Dapat Mengetahui Tentang doa-doa sunah mulai dari keluar rumah untuk
b. Dapat memberikan pemahaman mana yang wajib, rukun, sunah, dan haram saat
c. Dapat Mengetahui kondisi Makkah dan Madinah yang akan berguna untuk
d. Dapat saling mengenal jamaah lain sehingga saat di Makkah dapat saling
membantu.
20
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji da Umrah ( Jakarta: kemenag,
2012), h. 6.
Berdasakan penjelasan diatas bahwa manasik haji itu penting guna untuk
membekali jamaah agar mereka lebih paham apa yang akan mereka lakukan pada saat
1. Standar Pelayanan
a. Pelayanan
bahwa “pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) yang
diperlukan orang lain. Oleh karenanya, pelayanan berfungsi sebagai sebuah sistem
yang menyediakan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan pada dasarnya dapat
Menurut Barata dalam konsep pelayanan, dikenal dua jenis pelaku pelayanan,
yaitu penyedian layanan dan penerima layanan atau service provider adalah pihak
yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik berupa
layanan dalam bentuk penyedian dan penyerahan barang atau jasa-jasa. Penerima
layanan adalah pelanggan (custumer) yang menerima layanan dari para penyedia
layanan.22
b. Pelayanan Publik
21
http://kamusbesarbahasaindonesia/online.web.id/layan, 17 februari 2016
22
http://ribuanpengunjung.wordpress.com/2009/12/28/konsep-pelayanan-prima/, 18 februari
2016
Dalam Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, terdapat
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
dianggap memiliki kesamaan arti dengan istilah pelayanan umum atau pelayanan
pengertian pelayanan publik yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
23
24
uu No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik
eJournal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 1, 2015, h. 328, 20 Februari 2016
1) Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
2) Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa
dan sebagainya.
3) Pelayanan jasa yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa
sistem pengoprasian tertentu dan pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang
Adapun standar pelayanan haji diambil dari studi tentang pelayanan haji di
Upaya tersebut antara lain ditunjukan dengan terbitnya berbagai kebijakan seperti:
26
Muhammad Ali Yusni Studi Tentang Pelayanan Haji Di Kota Samarinda (Samarida,
Samarida Press, 2015), h.328
4) Surat edaran menko wasbangpan No. 56 wasbangpan/6/98 tentang langkah-
20/1996.
wajib dan standar pelayanan minimum, pada tahun 2002 8. Kep. Menpan No:
publik.27
Namun sejauh ini standar pelayanan publik sebagai mana yang dimaksud
masih jauh dari harapan. Pentingnya Standar Pelayanan Publik Standar pelayanan
publik wajib dimiliki oleh institusi penyelenggara layanan publik untuk menjamin
masyarakat penerima pelayanan publik merasakan adanya nilai yang tinggi atas
pelayanan tersebut. Tanpa adanya standar pelayanan publik maka akan sangat
mungkin terjadi pelayanan yang diberikan jauh dari harapan publik. Dalam keadaan
seperti itu akan timbul kesenjangan harapan (expectation gap) yang tinggi.
27
http://Journal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 1, 2015, 28 Februari, 2016.
eJournal Ilmu Pemerintahan Volume 3, No 1, 2015: 318-332 Standar
pelayanan publik berfungsi untuk memberikan arah bertindak bagi institusi penyedia
untuk menentukan strategi dan prioritas. Bagi pemerintah sebagai otoritas yang
pelayanan publik dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk selalu meningkatkan
mutu pelayanan. Selain itu, standar pelayanan juga dapat dijadikan salah satu dasar
untuk menghitung besarnya subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah atau
lembaga untuk pelayanan publik tertentu.28 Hal-hal di atas terkait standar pelayanan
menyengaja atau menuju. Kata haji banyak dijumpai dalam beberapa ayat al-Qur‟an
seperti QS Al-Baqarah/2: 189 dan 197, QS Ali Imran/3: 97, QS At-Taubah/9: 3, dan
QS Al-Hajj/22: 27. Penyebutan kata haji dalam beberapa ayat Al-Qur‟an menyiratkan
agungkan. Syeikh Hasan Muhammad Ayyud mendefenisikan bahwa haji adalah pergi
28
Muhammad Ali Yusni Studi Tentang Pelayanan Haji Di Kota Samarinda (Samarida,
Samarida Press, 2015), h.332
ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah tertentu, seperti tawaf, sa‟I dan wukuf
di Arafah. Senada dengan itu itu, Prof. Dr. Muhmud Syaltut menjelaskan bahwa haji
adalah ibadah yang dilaksanakan manusia sebagai ibadah ruh (hati), fisik, dan harta
benda, yang berbeda dengan ibadah lainnya, baik dari segi waktu maupun tempat. 29
beberapa amalan, antara lain: wukuf, tawaf, sa‟i dan amalan lainnya pada masa
tertentu, demi memenuhi panggilan Allah swt dan mengharapkan ridho-Nya. Haji
merupakan rukun Islam yang kelima yang pelaksanaannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu antara tanggal 8 samapai dengan 13 Dzulhijjah setiap tahun,
Terjemahnya:
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, Barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats, berbuat
Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang
kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah,
dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwah, dan bertakwalah kepada-
Ku Hai orang-orang yang berakal.30
29
Masrul Huda, Isyubahat Seputar Haji dan Umrah (Solo: Tinta Media Solo, 2012), h. 1-2.
30
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT> Syamsil Cipta Media,
1428H/2007 M), h. 48.
Rangkaian kegiatan manasik haji, baik yang berupa rukun maupun syarat
wajib haji seluruhnya dilakukan di tempat-tempat yang telah ditetapkan oleh Syari‟at,
antara lain miqat-miqat yang berlokasi permanen: Makkah, „Arafah, Mina dan
tempat ini beraada di wilayah kerajaan Arab Saudi dan tidak berubah hingga akhir
zaman.
untuk melaksanakan ibadah haji dapat digolongkan ke dalam dua penertian, yaitu:
individu yang antara lain meliputi kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan
ekonomi yang cukup bagi dirinya maupun keluarga yang ditinggalkan, dan didukung
oleh pengetahuan agama khususnya tentang manasik haji. Kedua, kemampuan umum
yang bersifat eksternal yang harus dipenuhi oleh lingkungan (Negara dan pemerintah)
Ibadah haji diwajibkan Allah swt kepada kaum muslimin yang telah
Ibadah haji diwajibkan berdasarkan firman Allah swt yang terkandung dalam
Dan dikatakan pula dalam firman Allah swt yang lain dalam al-Qur‟an surah
Terjemahnya:
31
KH. Nuruddin Shiddiq, Tuntunan Manasik Haji, (Jakarta: Cet. I, T. Syamsil Cipta,2001), h.
2.
32
Kementerian Agama RI, Al-Quran, Tajwid, Dan Terjemahannya (Bogor: PT. Syigma
Examedia Arkanleema, 2007), h. 335.
padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang
sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.33
Dengan ayat al-Quran di atas, maka menunaikan ibadah haji bagi seorang
Menunaikan ibadah haji hendaklah sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh
Rasulullah. Oleh karena itu, dalam mengerjakannya harus berpedoman pada syarat,
a. Islam
b. Baligh (dewasa)
ditinjau dari segi jasmani dan rohani, ekonomi, dan keamanan yaitu sebagai
berikut:
1) jasmani, sehat dan kuat agar tidak sulit melaksanakan ibadah haji
33
Kementerian Agama RI, Al-Quran, Tajwid, Dan Terjemahannya (Bogor: PT. Syigma
Examedia34 Arkanleema, 2007), h.
Said Agil Husin AlMunawar dan Abdul halim, Fiqih Haji (Jakarta Selatan: Ciputas Press,
2002), h. 1.
2) rohani, mengetahui dan memahami manasik haji, kemudian berakal sehat dan
yang jauh
adapun biaya tersebut bukan berasal dari satu-satunya sumber kehidupan yang
5) keamanan, amam dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji, aman bagi
keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan.
Rukun haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji
dan tidak diganti dengan yang lain dan apabila ditinggalkan maka hajinya menjadi
1) Ihram yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan
2) Wukuf di Arafah ialah berdiam diri, dzikir dan berdoa di Arafah pada tanggal
9 Zulhijjah
35
Said Agil Husin AlMunawar dan Abdul halim, Fiqih Haji (Jakarta Selatan: Ciputas Press,
3) Tawaf ifadah berarti mengelilingi Ka‟bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah
4) Sa‟i adalah berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak
6) Tertib yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang
tertinggal.
Wajib haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji
sebagai pelengkap rukun haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka
hajinya tetap sah, namun harus membayar Dam (denda). Yang termaksud wajib haji
adalah:
a. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah
berpakaian ihram.
Arafah ke Mina).
zanban magfurah”. Setiap kerikil harus mengenai kedalam jumrah jurang besar
tempat jumrah.
d. Mabit di Mina, pada hari tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah).
Mekkah.
di atas satu sama lain saling berhubungan untuk sebuah penulisan terkait rumusan
36
Djufri M. Mangkuto, Panduan Praktis Manasik Haji Sesuai Sunnah Rasulullah saw
(Jakarta: Cet: III, Sinar Grafika Offset,2009), h. 7.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
suatu metode. Jadi metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian dan dari sudut filsafat metodologi
1. Jenis Penelitian
memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, baik itu
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
kasus dekskriptif dalam penelitian ini bermaksud agar dapat mengungkap atau
1
Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Kerta Karya, 1998),
h. 6.
2
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian ( Bandung: Alfabeta, 2006 ), h. 35.
41
42
Penentuan lokasi penelitian ini yaitu di KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa,
yang menjadi narasumber pada penelitian ini adalah beberapa orang yang dianggap
berkompoten dan memiliki ilmu pengetahuan tentang objek yang akan diteliti. Seperti
beberapa orang dari anggota KBIH Syekh Yusuf, jamaah Haji yang telah
penelitian ini berkisar satu bulan sejak pengesahan draf proposal yaitu dari tanggal
tanggal 15 Maret 2016 s/d 20 April 2016, penerbitan surat rekomendasi penelitian,
B. Pendekatan Penelitian
garis besar sudah mencakup semuanya. Ini menandakan bahwa setiap disiplin ilmu
dan elemen kehidupan membutuhkan manajemen, terlebih lagi pada disiplin ilmu
haji dalam penelitian ini, yang mengandung unsur-unsur tentang pelaksanaan ibadah
haji.
C. Metode Pengumpulan Data
pengumpulan data merupakan prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya suatu
penelitian. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
literature yang sesuai untuk dijadikan referensi dan dijadikan sebagai acuan dasar
data literatur yang dimaksud adalah berupa buku, ensiklopedia, karya ilmiah dan
a. Observasi
pertimbangan bahwa data yang dikumpulkan secara efektif bila dilakukan secara
3
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, dengan kata pengantar oleh Burhan
Bungin, Edisi
4
Pertama ( Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2009), h. 93.
Husaini Usman Poernomo, Metodologi Penelitian Sosial ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h.
54.
langsung mengamati objek yang diteliti. Teknik ini penulis gunakan untuk
mengetahui kenyataan yang ada di lapangan. Alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat, menganalisa secara sistematis. Observasi ini
penulis akan gunakan untuk mendapatkan data tentang Manajemen Manasik Haji
yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawabannya
mendalam yaitu suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung
bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.6
c. Metode dokumentasi
dan pengambilan segala informasi yang sifatnya teks dan gambar serta beberapa yang
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek ( Bandung:
Remaja Rosdakarya,
6
2009 ), h. 222.
Husaini Usman dan Pornomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial ( Cet. VI;
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011 ), h. 73.
7
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: UGM Press, 1999 ), h. 72.
terkait untuk menjelaskan dan menguraikan mengenai hubungannya dengan arah
penelitian.
Data yang ingin diperoleh dari metode dokumentasi adalah data mengenai
yang bersifat induktif yaitu dengan cara menganalisis data yang bersifat khusus (fakta
Menurut Kirk dan Muller yang dikutip Moleong, penelitian kualitatif adalah
tradisi dari ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasan sendiri. Senada dengan itu, Lincoln dan Guba mengatakan
bahwa penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dan suatu kebutuhan.9 Hal ini sangat berpengaruh agar dalam pengumpulan
8
9
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Cet .I; Jakarta: Kencana, 2007 ), h. 196.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h.
24.
Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, peran informan merupakan
hal yang sangat penting dan perlu. Penentuan sampel atau informan dalam penelitian
Selain kelima tahapan teknik di atas, penulis juga tetap melaksanakan teknik
landasan konsep yang relevan. Dalam penelitian kepustakaan ini teknik yang
digunakan diantaranya.
a. Kutipan langsung, yaitu mengutip secara langsung suatu buku-buku atau karya
b. Kutipan tidak langsung, yaitu mengutip suatu buku atau literature lainnya dengan
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009 ), h. 221.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDtN
M A K A S S A R
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Gowa dan terkenal dikalangan para haji. namun tidak semua dari pelosok atau daerah
yang tahu tentang keberadaan KBIH Syekh Yusuf karena pada saat itu KBIH ini
langsung atas permintaan calon jamaah haji yang mau di manasik secara pribadi yang
pada saat itu yang melakukan bimbingan adalah H. Hijaz yang pada saat itu menjabat
Sebelum resmi menjadi KBIH Syekh Yusuf pada mulanya calon jamaah haji
Ayah dari H. Dg. Sanre (ketua KBIH Syekh Yusuf sekarang) yang dimulai sejak
tahun 1980-an. Sejak itu bimbingan manasik haji dilakukan dirumah H. sanre atas
permintaan calon jamaah haji. setiap tahun permintaan calon jamaah haji untuk di
Tahun 1992 M, H. Dg. Sanre atau dengan nama lengkap H. Abd. Djabbar,
Hijjaz, M.Si menggantikan posisi orang tuanya menjadi pembimbing calon haji.
47
48
setelah beliau menjadi pembimbing calon haji tidak sedikit jamaah yang berminat
untuk dibimbing manasik haji, beliau mencatat ada 20 orang yang telah
diberangkatkan dengan bimbingan dari beliau. Di tahun berikutnya calon jamaah haji
yang dibimbing manasik semakin meningkat sampai angka 40 orang, hal ini
manasik yang laksanakan oleh pihak H. Dg. sanre. Di tahun- tahun berikutnya jamaah
Hijjazy Al-Makky KBIH Syekh Yusuf namun pada saat itu belum resmi diakui oleh
Al-Makky KBIH Syekh Yusuf sebagai mitra untuk pemerintah Departemen Agama
dan dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) bidang yang mengurusi haji dan umrah.
Demikian sejarah singkat yang penulis tangkap dari pernyataan ketua KBIH
2. Profil Lembaga
Kabupaten : Gowa
Daerah : Perkotaan
penyelenggara
a. Visi
Terwujudnya pelaksanaan ibadah haji yang terbimbing dengan baik serta berbudi
b. Misi
rukun haji.
c. Tujuan
1
H. Abd. Djabbar Hijaz , Ketua KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Wawancara, Gowa,
21 Mei 2016
B. Manajemen Pelayan Manasik Haji Pada KBIH Syech Yusuf di Kabupaten
Gowa
Artinya, manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau
Manajemen pelayanan manasik haji yang ada di KBIH Syekh Yusuf sangat erat
haji yang bertujuan untuk membantu dan mengarahkan calon jamaah haji yang ada di
a. Perencanaan (planning)
mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan
1) Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksud dan
2) Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari
4) Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
5) Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan dievaluasi.2
Sejalan dengan hasil wawancara saya dengan salah satu narasumber selaku
pemilik dari KBIH Syekh Yusuf yakni Drs. H. Abd. Djabbar Dg.Sanre, M.Si beliau
mengatakan bahwa
“hal-hal yang kami lakukan jauh hari sebelum musim haji adalah melakukan
persiapan-persiapan terkait manasik haji seperti membuat jadwal manasik haji,
menentukan lokasi manasik, nara sumber, dan menyiapkan alat peraga manasik
haji.”3
Berdasarkan dari hasil wawancara penulis dengan nara sumber dapat penulis
keterangan dari ketua KBIH Syekh Yusuf Drs. H.Abd. Djabbar Hijaz, M.Si (H.
Sanre) ada beberapa persiapan yang dilakukan sebelum memulai manasik haji antara
lain:”
2
Azhar Arsyad, Pokok-pokok Manajemen (Yokyakarta, Pustaka Pelajar; cet: 2, 2003), h 16
3
H. Abd. Djabbar Hijaz , Ketua KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Wawancara, Gowa,
26 Mei 2016
a) Membuat jadwal kegiatan bimbingan manasik haji hal ini dimaksudkan agar
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait kondisi fisik atau rohani
e) Mempersiapkan alat-alat peraga manasik haji yaitu segala bentuk peraga yang
Adapun alur pekerjaan pelaksanaan manasik haji menurut Hj. Fauzia Hijaz
“yang kami laksanakan dalam persiapan manasik haji adalah registrasi jamaah,
mengatur jamaah di ruangan, menyampaikan materi manasik haji dan memandu
praktek manasik haji.”4
Berdasarkan pernyataan diatas penulis berkesimpulan sebagai berikut:
a) Registrasi jamaah yaitu mengikuti prosedur administrasi awal
b) Mengatur jamaah di ruangan agar dalam proses manasik haji dapat berjalan
4
Hj. Fauzia Hijaz, Staff/Anggota KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Wawancara, 24 Juli
2016
c) Menyampaikan materi manasik haji memberikan pemahaman tentang rukun-
rukun haji sistematika dalam pelaksanaan haji, dam (denda), wajib haji, dan lain
sebagainya
Hal ini dilakukan agar perjalanan bimbingan manasik haji bisa berjalan dngan
efektif dan efisien sesuai yang diharapkan kedua pihak yakni pihak KBIH dan dengan
b. Pengorganisasian (organizing)
yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur aorganisasi
yang tepat dan tanggung, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan bisa
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan
tugas-tugas yang lebih kecil dan sekaligus membebankan tugas-tugas tersebut kapada
orang yang sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. Selain itu, proses
lembaga. Berikut struktur organisasi dari KBIH Syekh Yusuf menurut keterangan
nara sumber:
Gambar 1: Struktur Organisasi KBIH
RIDHA RIDWAN
DRS. HJ. FAUZIA
H. ABU BAKARHIJAZ
PAKA DRS. MUKMININ GAFFAR
HJ. RIZQIAYAH HIJAZ
H. ABD .CALIK MONE DRS. H. ARINI BAHRU
H. ICHWAN JUSLIN HJ. NURWANDAH HIJAZ HJ.CHIAR
H. MU. NARDAWATI HIJAZ
HIJAZ MA INDRI
DRS. HASFARI
H. USMAN HUSAIN
TATE DRS. H. JURAID HI
H. MUH. SALEH RAHIM KH. PATONANGI
H. ABD. SAMD. LC DRS. H. MUH. ILYAS
H. MUH. TAUFIQ KARIM
Sumber: Papan Struktur Organisasi Yayaasan Al-Hijjazy Al-Makky KBIH Syekh Yusuf
Berdasarkan struktur organisasi yang disusun, maka dapat diuraikan tugas dan
1) Ketua
e) Memberikan informasi kepada wakil ketua dan staf mengenai caon jamaah haji
2) Sekretaris
3) Bendahara
pengeluaran keuangan
4) Pembimbing
materi dan praktik manasik haji yang meliputi, manasik ibadah, perjalanan dan
pelayanan haji, kesehatan, serta hak dan kewajiban jamaah haji. Sebagai pembimbing
target paling utama adalah agar para calon jama’ah haji menjadi jama’ah yang
jika diperlukan
6) Penasehat Kesehatan
dikonsumsi
c. Pelaksanaan (actuating)
organisasi KBIH adalah pelaksanaan. Setiap kegiatan yang dilakukan itu melibatkan
beberapa orang didalamnya yang bekerja sama, dalam hal ini sebagai pelaksana
kegiatan. Dalam pelaksanaan pelayanan manasik haji pada lembaga KBIH diperlukan
tenaga kerja yang bukan hanya mahami pekerjaannya, tetapi juga harus memiliki
kemampuan atau pemahaman yang luas tentanh haji itu sendiri. Namun jangan lupa
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dalam suatau lembaga maupun organisasi itu hal
yang paling utam itu adalah kerja sama, kerena keberhasilan suatu kegiatan itu tidak
hanya mengandalkan individu melainkan kerja sama yang bagus dari personil yang
melaksanakan apa yang telah direncanakan dari awal. Adapun yang akan
Jadwal manasik haji dibuat atas musyawarah pengurus KBIH Syekh Yusuf
berdasarkan kebutuhan dan kenyamanan jamaah agar proses manasik berjalan dengan
Dari hasil wawancara penulis kepada Hj. Nardawati Hijaz bahwa “penetapan
jadwal dan lokasi ditentukan langsung oleh ketua KBIH Syekh Yusuf Bpk. Drs. H.
Gowa
5
Hj. Nardawati Hijaz, Staff/anggota KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Wawancara, 24
Juli 2016
jama’ dan qashar Pembimbing:
5 06 Maret - Bimbingan manasik haji tahap I
2016 Drs. H. Abd.
6 20 Maret - Bimbingan manasik haji tahap II Djabbar Hijaz,
2016 M.Si
7 03 April - Bimbingan manasik haji tahap Drs. H. Abu Bakar Paka,
2016 III M.Ag
8 17 April - Pemantapan pemahaman DR. H. Abustani
2016 Manasik Haji Ilyas Ir. H. Usman
- Peragaan manasik haji Tate Dg. Rani
9 01 Mei - Penyusunan regu dan H. Muh. Yusuf
2016 rombongan Limpo, S.Ag
- Pemantapan pemahaman Drs. H. M. Ilyas
manasik haji H. Chiyar Hijaz,
10 15 Mei - Praktek perjalanan ibadah haji MA Drs. H. M.
2016 (Masjid) Yunus Hj. St.
11 29 Mei - Praktek manasik haji di Hajar Jabbar
2016 Asramah Hijaz
haji Sudiang Hj. Haniba
12 02 Juni - Pemantapan bimbingan manasik H. Nur As’ad Hijaz, SE
2016 haji H. Zulkifly Hijaz, SE
- Pemantapan ketua regu dan H. Faisal Hijaz
rombongan Hj. Fauziah Hijaz
13 19 Juni - Pemantapan bimbingan manasik
2016 haji
- Simulasi pelaksanaan haji
14 26 Juni - Pemantapan bimbingan manasik
2016 haji
- Simulasi pelaksanaan haji
15 03 Juli 2016 - Pemantapan bimbingan manasik
haji
- Simulasi pelaksanaan haji
16 17 Juli 2016 - Pemantapan bimbingan manasik
haji
- Pemantapan ketua regu dan
rombongan
17 24 Juli 2016 - Pemantapan bimbingan manasik
haji
18 31 Juli 2016 - Simulasi perjalanan haji
19 07 Agustus -Penentuan bimbingan manasik
2016 haji muslim haji tahun 2016
M/1437 H
Sumber data: Yayasan Al-Hijazy Al-Makky Kelompok Bimbingan Haji (KBIH)
Syech Yusuf
Dari hasil wawancara penulis kepada Drs. H. Muh. Ilyas selaku bidang
mengatakan bahwa:
Dari hasil wawancara penulis kepada ketua KBIH Syech Yusuf bahwa:
“Yang mengatur jamaah dalam ruangan adalah para pembingbing manasik haji
yang ditunjuk langsung oleh ketua KBIH dalam hal ini adalah H. Sanre.
6
H. Muh. Ilyas bidang Bimbingan Haji KBIH Syekh Yusuf, Wawancara, Gowa, 26 Mei
2016
7
Ashar Dahlan, Sekretaris Umum KBIH Syekh Yusuf, Wawancara, Gowa, 30 Mei 2016
Penyampaian materi manasik pada kegiatan bimbingan manasik haji biasanya
dilakukan oleh pembimbing manasik haji sesuai dengan table jadwal manasik haji
diatas.
Pemandu praktek manasik adalah beberapa pembimbing yang sudah cakap dan
Begitu pula kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia mempunyai arti
berlangsung, maket mini perjalanan haji, alat pengeras suara, papan tulis , laptop,
infokus, tempat melakukan praktik manasik haji atau setidaknya ada alat peraga yang
memadai akan membuat jamaah bimbingan ibadah haji lebih terfokus dan
d. Pengawasan (controlling)
menjmain agar semua keputusan rencana dan pelaksana kegiatan mencapai suatu
petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana.
kegiatan atau standar dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh KBIH Sekh Yusuf
terkait dengan pelayanan manasik haji perlu adanya pengawasan dan pengendalian.
segala yang sudah diatur mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan telah
Dari hasil wawancara penulis dengan salah satu pengurus KBIH Syekh Yusuf
Penulis berkesimpulan bahwa dalam fungsi pengawasan tidak ada sistem yang
e. Evaluasi
Evaluasi salah satu yang harus diperhatikan dalam mengelolah suatu lembaga
pelaksanaan peserta menasik haji. evaluasi yang dilakukan oleh pihak KBIH Syekh
1) Jadwal manasik haji yaitu terkait apa saja yang kurang dalam pembuatan jadwal
manasik
8
H. Ichwan Juslin, Staf/Anggota KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Wawancara, Gowa
10 Juli 2016
4) Jumlah calon jamaah haji yaitu meningkatnya atau menurunnya jumlah jamaah
bahwa manajemen manasik haji pada KBIH Syekh Yusuf dilakukan untuk mengukur
sejauh mana pemahaman calon jamaah haji terkait manasik haji serta kemampuan-
kemampuan yang didapat oleh jamaah dalam melaksanakan peraga manasik haji.
C. Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi Pihak KBIH Syekh Yusuf Dalam
Dalam sebuah lembaga tidak terlepas dari yang namanya peluang dan
tantangan seperti halnya KBIH Syekh Yusuf yang marak terjadi akibat ulah dari
beberapa penjelasan mengenai peluang dan tantangan KBIH Syekh Yusuf dalam
1. Peluang
Menurut ketua KBIH Syekh Yusuf H. Abd. Jabbar Hijaz, Dg. Sanre mengenai
“ Jamaah mungkin melihat bahwa KBIH Syekh Yusuf ini sudah lama berdiri
dan sudah banyak memberangkatkan jamaah sampai dipelosok-pelosok
KabupatenGowa. Bukan Cuma itu kami juga menggunakan tenaga pembimbing
yang ahli dibidang manasik dan tentu berpengalaman juga dan terpercaya lebih
dari 10 tahun terakhir sebagai mitra dari pemerintah bidang biro haji dan umrah
serta kami juga sebelum memberangkatkan jamaah kami cek lokasi dulu
mengenai perubahan-berubahan yang terjadi di tanah suci supaya nanti kami
tidak kebingungan membimbing manasik haji.”9
bahwa:
“Saya mengikuti manasik haji di KBIH Syekh Yusuf karena saya melihat
mereka sangat berpengalaman, sudah banyak meberangkatkan jamaah, dan
pelayanan yang saya dapatkan sangat baik karena kami benar-benar dibimbing
dari penerimaan materi manasik di tanah air sampai pembimbingan di tanah
suci”10
a. KBIH Syekh Yusuf merupakan kelompok bimbingan ibadah haji yang terbesar
Gowa, dengan demikian calon jammah haji tidak lagi merasa khawatir akan
adanya penipuan-penipuan yang sering terjadi pada calon anggota jamaah haji.
c. Tenaga ahli pembimbing. KBIH Syekh Yusuf sangat disiplin dalam membimbing
jamaahnya.
9
H. Abd. Hijjaz Jabar, Ketua KBIH Syekh Yusuf, Wawancara, Gowa, 1 Juli 2016
10
H. Amirullah, Jamaah Yang Telah Bimbingan di KBIH Syekh Yusuf, Wawancara, Gowa, 6
Juli 2016
d. Mendapa kepercayaan dari jamaah yang dibimbing. Hal ini juga menjadi peluang
bagi KBIH Syekh Yusuf karena kapercayaan dari jamaah merupakan sesuatu
2. Tantanga
Meskipun fungsi manajemen telah berjalan cukup baik, bukan berarti KBIH
Syekh Yusuf ini tidak memiliki faktor penghambat dan beberapa persoalan dalam
kinerja KBIH terkait persoalan manasik haji sampai dengan masalah-masalah yang
ada pada calon jamaah yang akhirnya berimbas pada KBIH Syekh Yusuf sehingga
haji di KBIH dan lebih memilih menjadi calon haji mandiri. Jamaah calon haji yang
jamaah tidak ragu sama sekali terkait bimbingan KBIH Syekh Yusuf.
Salah seorang staff/anggota dari KBIH Syekh Yusuf yakni Ridha Ridwan
mengatakan bahwa:
“Menanggapi hal ini, memang ada beberapa KBIH yang kurang pengalaman
sehingga jamaah merasakan perbedaan materi yang didapat dengan apa yang
ada di lapangan. Pihak KBIH Syekh Yusuf yang bertugas membimbing
jamaah mereka yang telah cek lokasi mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi di tanah suci seperti pintu masuk yang berubah, infrastuktur yang
berkembang terus dan ditambah dengan beberapa mahasiswa Indonesia yang
kuliah di tanah suci ditunjuk sebagai pembimbing calon jamaah haji dan lain
sebagainya.”11
c. Wisuda Haji
kepercayan tersendiri terkusus bagi pihak-pihak yang memanfaatkan hal ini sebagai
ladang pendapatan atau bisnis bagi pendapatan KBIH namun hal ini tidak bagi KBIH
Syekh Yusuf karena mereka lebih mengutamakan rukun haji dan ketentuan yang
manasik haji adalah Menurut hasil wawancara penulis dengan nara sumber H. Abd.
“Masalah yang kami hadapi ketika proses manasik haji adalah pendidikan
jamaah yang rendah, banyak jamaah berusuai lanjut usia akibatnya
pendengarannya tidak berfungsi dengan baik dan daya tangkapnya yang
kurang baik, jamaah yang tidak mengikuti aturan serta jamaah yang memiliki
penyakit kronis.”12
11
Ridwan Ridha, Staff/Anggota KBIH Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Wawancara, Gowa 11
juli 2016
12
H. Abd. Jabbar Hijaz dan H. Nur As’ad Hijaz, Ketua dan Wakil Ketua KBIH syekh Yusuf ,
Wawancara, Gowa, 6 Juli 2016
a. Latar belakang pendidikan jamaah, hal ini bisa mempengaruhi pemahaman
jamaah dalam menangkap materi yang diberikan karena jamaah yang kurang
lacar dalam membaca tulisan Indonesia akan sulit mendapatkan bimbingan yang
b. Jamaah yang berusia lanjut, jamaah ini akan kesulitan dalam menerima materi
karena beberapa diantara mereka secara fisik sudah tidak bisa diberikan asumsi
dan beban pada otaknya. Para pembimbing khususnya KBIH Syekh Yusuf
memberikan saran bagi jamaah yang lanjut usia agar didampingi oleh anaknya
atau siapa saja yang secara fisik dan rohani masih sehat dan kuat.
c. Jamaah yang mengidap penyakit kronis, jamaah ini akan menjadi jamaah
bersyarat karena penyakit yang dideritanya, KBIH Syekh Yusuf juga memiliki
d. Jamaah yang tidak mengikuti aturan yang berlaku dalam kegiatan manasik haji,
jamaah yang seenaknya saja memutuskan ikut manasik atau tidak. Hal ini juga
dilaksanakan karena jamaah yang tidak sepenuhnya ikut manasik kurang materi
haji mendapat bekal yang lebih dan tidak kebingungan lagi pada saat praktek
dilapangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bab sebelumnya, berikut akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang dapat diambil
mengenai manajemen manasik haji pada KBIH Syekh Yusuf Kab. Gowa.
1. Manajemen yang diterapkan kbih syekh yusuf dalam melaksanakan manasik haji
memandu praktek manasik. Pengawasan yaitu ketua KBIH Syekh Yusuf terjun
langsung dalam proses manasik haji. evaluasi yang harus dilakukan oleh KBIH
Syech Yusuf antara lain jadwal manasik haji, lokasi di tanah suci yang selalu
berubah, nara sumber atau pemateri dan jumlah calon jamaah haji.
2. Peluang Dan Tantangan Yang Dihadapi Pihak KBIH Syekh Yusuf Dalam
67
68
a. Peluang yang dimaksud adalah jumlah jamaah yang meningkat dari tahun ke
dengan baik.
b. Adapun tantangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah KBIH harus
KBIH akan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan, dan KBIH Syekh Yusuf
B. Implikasi Penelitian
ditingkatkan demi menjaga jumlah dan kepercayaan dari jamaah serta lebih
pendidikan rendah, jamaah yang memiliki penyakit kronis dan jamaah yang
berusia lanjut agar mereka merasakan kenyamanan yang berbeda terkait yang
dialaminya.
2. Sebaiknya KBIH Syekh Yusuf lebih perhatian lagi terhadap jamaah dalam hal
DAFTAR PUSTAKA
Agil Said Husin Al Munawar dan Abdul Halim, FIqih Haji, Jakarta: Ciputas Press, 2003
Asmahwati, Penerapan Fungsi Perencanaan Pada KBIH Bina Umat Dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Bimbingan Ibadah Haji¸ Yokyakarta: Sunan Kalijaga
Yokyakarta, 2008
Ashar Dahlan, Sekretaris Umum KBIH Syekh Yusuf, Wawancara, Gowa, 30 Mei
2016
Angraini Frista Pratiwi Hatta, Manajemen Travel Haji dan Umrah dalam Merekrut
Jamaah, (Studi Kasus PT Aliyah Perdana Wisata) Alauddin: UIN Press,2015
BP4 DKI Jakarta, Membina Keluarga Saqinah, Jakarta: Gema Insani Press, 1999
Djufri M. Mangkuto, Panduan Praktis Manasik Haj Sesuai Sunnah Rasulullah saw,
Jakarta: Cet: III, Sinar Grafika Offset,2009
H. Abd. Djabbar Hijaz , Ketua KBIH Syekh Yusuf Kab. Gowa, Wawancara, Gowa,
21 Mei 2016
Hj. Nardawati Hijaz, Staff/anggota KBIH Syekh Yusuf Kab. Gowa, Wawancara, 24
Juli 2016
eJournal Ilmu Pemerintahan Volume 3, Nomor 1, 2015: 318 – 332
Fadli Ahmad, Organisasi dan Administrasi, Cet. III; Kediri: Manhalun Nasin Press,
2002
Hj. Hijaz Fauzia, Staff/Anggota KBIH Syekh Yusuf Kab. Gowa, Wawancara, 24
Juli 2016
H. Abd. Hijaz Jabbar dan H. Nur As’ad Hijaz, Ketua dan Wakil Ketua KBIH syekh
Yusuf , Wawancara, Gowa, 6 Juli 2016
Huda Masrul, Isyubahat Seputar Haji dan Umrah, Solo: Tinta Media Solo, 2012
Hilali Madji, 38 Sifat Generasi Unggulan, Jakarta: Gema Insani Press 2002
Husaini Usman dan Pornomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Cet. VI;
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011
H. Juslin Ichwan, Staf/Anggota KBIH Syekh Yusuf Kab. Gowa, Wawancara, Gowa 10 Juli
2016
KH. Shiddiq Nuruddin, Tuntunan Manasik Haji, Jakarta: Cet. I, T. Syamsil Cipta,
2001
Kementerian Agama RI, Al-Quran, Tajwid, Dan Terjemahannya, Bogor: PT. Syigma
Examedia Arkanleema, 2007
Ali Muhammad Yusni Studi Tentang Pelayanan Haji, Di Kota Samarinda Samarida,
Samarinda Press, 2015
Moh. E. Ayub dkk, Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press, 1996
Nidjam Ahcmad dan Alatief Hanan, Manajemen Haji, (Jakarta: Cet; 4, PT Media
Cita, 2006
Rohmah Shoimatur, Tingkat Kepuasan Jamaah KBIH (Studi kasus pada jamaah haji
Tahun 2011 Ar Raudhah Yokyakarta, Yokyakarta: Sunan Kalijaga
Yokyakarta Press, 2012
Ridwan Ridha, Staff/Anggota KBIH Syekh Yusuf Kab. Gowa, Wawancara, Gowa 11
juli 2016
Syaukani Imam Ed, Manajemen Pelayanan Haji Di Indonesia, Cet I; Jakarta: CV.
Prasati, 2009
Suyuti Gazali, Problematika Pelaksanaan Ibadah Haji, Makassar: Cet. 1, Alauddin
University Press, 2013
http://ribuanpengunjung.wordpress.com/2009/12/28/konsep-pelayanan-prima/, 18
februari 2016
Http//blognatugowa.blogspot.ae//2009/10/kbih-syekh-yusuf
sorotikandepaggowa.html?m=1, 10 Februari 2016
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Teks Wawancara
2. tugas dan kewajiban KBIH Syekh Yusuf terhadap calon jamaah hajinya?
Kab. Gowa)
C. Fokus III (peluang dan tantangan yang dihadapi KBIH Syekh Yusuf dalam
1.Peluang apa saja yang dimiliki KBIH Syekh Yusuf dalam pelaksanaan
manasik haji?
Peneliii
Erwin Jaya
SURAT KETERANGAN WAWANCARA
Erwin Jaya
Dengan ini bernaksud bahwa untuk melakukan penelitian dalainrangka
menyusun skripsi yang beljudul “3fon‹yemc Pe£;yonan 3fnnesiâ fZ‹yi Pride
&BZFf 5yekh Yusufdi K‹& Gowa
Pembimbing : 1.Dr. I-£ Mahmuddin, M.Ag
2. Dr. Nurhidayat Muh. Said, M.Ag
E. Identitas Peneliti
Nama : Erwin Jaya
Nim 50400112019
Fakultas/Junisan : Dakwah dan Komunikasi/ManajemenDakwah
Universitas : UIN Alauddin Makassar
No. Hp : 0821-6924-0609
B. Identitas Informan
Nama : H. Amirullah
Jabatan : Masyarakat
Pendidikan : SMA
Alamat . Jl. Abd. Rasyid, Kasumberang
Demikian, Ata4 waktunya bapak/ibu dincapkan
teriinakaaih.
Peneliti Inti
Bfivin Jaya
SURAZ KETERANGAN
WAWANCARA
AmalamuAlaikumMr. Wb.
Dengan ini bermaksud bahwa untuk melakukan penelitian dalamrangka
rnenyusun skripsi yang beijudul “ñf«a iemen I e£;yoonn ñfenasi£ fZ@ Pride &8ZZZ
&£ Fast/di job Gowa
Pembimbing : 1.Dr. H. Mahmuddin, M.Ag
2. Dr. Nurhidayat Muh. Said, M.Ag
G. Identitas Peneliti
Nama : Eqn Jaya
Nim 50400112019
Fakultas/Jurusan : Dakwah dan komunikasi/ManajemenDakwah
Universitas : UIN Alauddin Makassar
No. Hp : 0821-6924-0609
B. Identitas Inforinan
Nama : H. Nur As’ad Hijaz
Jabatan : Wakil Ketua KBIH Syekh Yusuf
Pendidikan SI
Alamat : Jl. Masjid Raya Syekh Yusuf
Demikian, Atas waktunya bapak/ibu diucapkan terimakaaih.
WassnfamuAlaiM mW’r.g'L
Gowa, 2 Agustus 2016
Peneliti
Erwin Jaya
SURAT KETERANGAN
WAWANCARA
Peneliti
in fa
Dengan ini bermaksud bahwa untuk melakukan penelitian dalamrangka
menyusun skripsi yang beijudul “Unnqfe-n Pet rnnnn finn ac Zf‹ifi Pride
fZtffZ Syekh FusnJdi Ink Gas
Pembimbing : 1.Dr. H. Mahmuddin, M.Ag
2. Dr. Nurhidayat Muh. Said, M.Ag
A. Identitas Peneliti
t’ima : Erwin Jaya
Nim 50400112019
Fakultas/Jurusaii : Dakwah dan itomunikasi/ManajemenDakwah
Uoiversitas : UIN Alaiiddin
Makassar No. Hp : 0821-6924-
0609
B, Identitas Informal
Nama : Drs. Abd. Djabbar Hijaz, M.Si
Jabatan : Ketua KBIH Syekh Yusuf
Pendidikan : S2
Alamat : Jl. Masjid Raya Syekh Yusuf
Demikian, Atas waktunya bapak/ibu diucapkan terimakasih.
Peneliti Informan
RIWAYAT HIDUP
4 212g/1 fP6 28/01/2009 NASARUDDIN DG.TANGNGA BIN MANGNGOTTONG BAJENG 2300092787 MUAMALAT
5 BB$i BgBB y N - B I BOggBNlN
6 3124/1774 29/01/2009 ERNI YUSNITA BT H.ACHMAD TAJU SOMBAOPU 2300093131 MUAMALAT
7 2165/1816 10/2/2009 ZAKIAH BINTI HADAMING PALLANCGA 2300094663 MUAMALAT
a 2 /ia s 1o/2/2009 SUBAEDAH BINTI HADAMING PALLANGGA 2300094667 MUAMALAT
9 2163/1814 10/2/2009 KENNA DG.NGONA BINTI BASO PALLANGGA 2300094668 MUAMALAT
10 2169/1820 10/2/2009 NURHAYATI BINTI MASSIRI BAJENG 2300094957 MUAMALAT
11 2166/1817 12/2/2009 ALAUDDIN BIN NEKO BUNGAYA 2300095031 MUAMALAT
12 2168/2819 12/2/2009 ERNAWATI BINTI RASENG B BUNGAYA 2300095039 MUAMALAT
13 2170/1821 12/2/2009 AWING BIN H.TUTU SOMBAOPU 2 ooogso43 MUAM T
14 2171/1822 12/2/2009 NORMA BINTI BONTO SOMBAOPU 2300095052 MUAMALAT
15 2174/1823 12/2/2009 HASNIA BINTI SIDDI SOMBAOPU 2300095059 MUAMALAT
16 2167/1818 12/2/2009 NURLIAH BINTI MAWANG BUNGAYA 2300095066 MUAMALAT
17 2179/1836 23/02/2009 SUPRIADI BIN H.MANGKA SOMBAOPU 2300095870 MUAMALAT
18 2181/1837 23/02/20Q9 HASMAWATI 8INTI JAMALUDDIN PALLANGGA 2300095873 MUAMALAT
19 2177/1834 23/02/2009 JAMILAH BINTI H.BASO PALLANGGA zzooogs876 MUAMALAT
20 2176/1833 23/02/2009 MARHAEN\ BINTI PA'GA BONTO MARANN U 2300095877 MUAMALAT
21 2173/1832 23/02/2009 HASNIAH BINTI SEHU PALLANGGA 2300095878 MUAMALAT
22 2212/1854 13/03/2009 HIKMAWATI BINTI 8UDDIN SOMBAOPU 2300097199 MUAMALAT
23 2211/1853 16/03/2009 SUNUSI BIN DENOENG TOMPOBULU 2300097211 MUAMALAT
TANGGAL KEC BANK
16/03/2009 SITTI ANi BINTI MUTU PALLANGGA 2300097218 MUAMALAT
16/03/2009 MUH.RUSLAN IMBAH BIN JAWANG BONTONOMPO 2300097261 MUAMALAT
,25/03/2009 JUHARiAH BINTI H.BAXKARA PALLANGGA 2300097910 MUAMALAT
25/03/2009 YULIATI BINTI KAMARUDDIN SOMBAOPU 23 16 MUAMALAT
25/03/Z009 MANSYUR BIN ABD SALAM BOE 2g u MALAT
25/03/2009 SYAMSUDDIN BIN MUH.DIN MUAMALAT
25/03/2009 RUSMIAT\ BINTI SALAMUN 23 938 MUAMALAT
858 27/03/2009 MARIANTI BINTI H.NASSA S PU 009 MUAMALAT
9/1852 27/03/2009 HASRA BINTI TOLLENG 20 MUAMALAT
70/1851 27/03/2009 NURBADRI BIN HADINIH MUAMALAT
2230/1863 31/03/2009 JUMASAN BIN JATO MUAMALAT
35 2227/1862 31/03/2009 HASNAH DG.MINNE BI 140 MUAMALAT
36 2232/1879 31/03/2009 GANI BIN BE'OU 2300098 MUAMALAT
37 1480/1865 21/03/2009 NANENG B NTI BUNDU MUAMALAT
38 2226/1861 31/03/2009 INAWATI SANGGING BINTI 23 MUAMALAT
39 2233/1880 31/03/2009 BARA BINTI UMBA 23 15 MUAMALAT
NAMA - NAMA CALON JAMAAH HAI
UMUM TAHUN 2016 KBIH SYEKH YUSUF
KAB.GOWA
NO DAFT TANGGAL NAMA KEC NO.PORSI BANK KET
1 @ I\IfiItJg I@gܤ ,g$9dg6 lL9i I g@fl@IN
2 2100/1760 28/01/2009 RAINTANG BT PA’GO SOMBAOPU 2300092767 S.MANDIRI
3 2101/1761 28/01/2009 NURHANI BT ARIFIN TOMPOBULU 2300092770 S.MANDIRI
4 2099/1759 28/01f20O9 SYAMSANI BT MAJID TOMPOBULU 2200092782 S.MANDIRI
s ’•“ sas -aas‹a9f'ax
6 B
s«•w+
BO 9i
s«›wax -— m ,&'“
-CONN—
“= ” m'u
“NI3.
sz3u
-£k^
*.•o so,a•,s
7 •¥ §ittj NToIVI .— ^ 2 wuvy/9C
I » meo•• a¥•o•aa Ou••a••'=•i°»B a'w + '9i¥*'^Lu*i ñW° a«ma*g ••a••a•
9 2109/1766 28/01/2009 ABD.HAKIM DG.NGAWING BIN SEHU BONTOMARANNU 230009283 1 S.MANDIRI
10 2117/1773 28/01/2009 HASAN BASMA BIN MANGKI PALLANGGA 2300092B35 S.MANDIRI
11 2116/1772 28/01/2009 MUSKIRA BT KASIM BAJENG 2300092838 S.MANDIRI
12 2107/1764 29/01/2009 BASO DG.NGALA BIN MANGGERANGI SOMBAOPU 2300093344 S.MANDIRI
13 2103/1763 29/01/2009 DAWANG JINTU BT TIMBO PALLANGGA 2300093354 S.MANDIRI
14 Z102/1762 29/01/2009 HAMRIANA BT MAKKU TOMPOBULU 2300093372 S.MANDIRI
15 2071/J7s8 2g/o1/2009 HASRAWATI BT H.KULLE BAJENG 2300093395 S.MANDIRI
16 2149/1784 30/01/2009 NURSYAMSI BT H.ABD.SALAM SOMBAOPU 2300093600 S.MAND1RI
17 2153/1787 30/01/2009 ABD.JALIL BIN HANAPING PALLANGGA 2300093605 S.MANDIRI
18 2137/1782 30/01/2009 BASO DJAPANG BIN DJAPANG BONTONOMPO 2300093608 S.MANOIRI
19 2128/1778 30/01/2009 JIBO DG.SANGNGING BT BASO SOMBAOPU 2300093613 S.MANDIRI
20 2158/1810 2/2/2009 NURSIAH DG.TANANG BT NYAMPA BAJENG 2300093855 S.MAfJDIRI
21 2159/1811 2/2/2009 SINA BT BALATU BUNGAYA 2300093857 S.MANDIRI
22 2157/1809 2/2/2009 NURBIA 8T TUGA SOMBAOPU 2300093859 S.MANDIRI
23 2197/1824 2/2/Z0O9 ABD.JABBAR HIJAZ BIN DJASI SOMBAOPU 2300093861 S.MANDtRI
NO DAFT TANGGAL NAMA KEC NO.PORSI BANK KET
24 3156/1807 2/2/2009 SUDARMINA BT H.MABE SOMBAOPU 2300093863 S.MANDiRl
25 2160/1812 2/2/2009 NIYA BT RAJJA BUNGAYA 2300093865 S.MANDIRI
26 2154/1806 2/2/2009 NURULHUDA BINTI ABD.AZIS SOMBAOPU 2300093866 S.MANDIRI
27 2138/1804 2/2/2009 ST.HAYANI BT DG RUPPA SOMBAOPU 2300093868 S.MANDIRI
25 2161/1813 2/2/2009 SUODING BIN MAWANG BUNGAYA 2300093869 S.MANDIRI
29 2156/1808 5/2/2009 SAHARI BT DOLO SOMBAOPU 2300094332 S.MANDIRI
30 1521/1788 6/2/2009 DAMING BIN RAM MAN TOMPOBULU 2300094496 S.MANOIRI
31 2152/180S 6/2/2009 SUBAEDAH BINTI SALIM SOMBAOPU 2300094498 5.MANDIRI
32 2147/1802 12/2/2009 AIDHA BINTI AMIN SOMBAOPU 2300094966 S.MANDIRI
33 2142/1797 I2/Z/2009 MUHAMMAD IDRIS BIN MASJIDI SOMBAOPU 2300094967 S.MANDIRI
34 2145/1800 12/2/2009 AGUS SALIM BIN H.NURDtN SOMBAOPU 2300094968 S.MANOIRI
35 2139/1794 12/2/2009 JUHAENA BINTI MAPPE SOMBAOPU 2300094969 S.MANDIRI
36 2146/1801 12/2/2009 RAHMAN BIN H.SAMSUDDIN SOMBAOPU 2300094970 S.MANDIRI
37 2144/1799 12/2/Z009 FITRIANTI BINTI HUSAIN SOMBAOPU 2300094971 S. MANDIRI
38 2055/1792 12/2/2009 RAFIKA BINTI H. ABD. RAHMAN SOMBAOPU 2300094972 S.MANDIRI
29 20S6/1793 12/2/2009 RISMAH BINTI H.ABD.RAHMAN SOMBAOPU 2300094973 S. MANDIRI
4O 2143/1498 12/2/2009 MACITA BINTI MADDO AMIN SOMBAOPU 2300094975 S.MANDIRI
41 2053/1790 12/2/2009 NURDAYA BINTI MATTA SOMBAOPU 2300094977 S.MANDIRI
42 2141/1796 12/2/2009 /SUARNI BINTI”H.ALI SOM8ACIPU 2300094978 I "” S.MANDIRI
) 43 | 2054/1791 12/2/2009" | ISMI RIANI LATIF BT H.LATIF SOMBAOPU 2300094980 )" S.MANDIRI t
|
44 [ 2172/1803 l l 12/2/2009 tNOER CHALIS HUSNUL SOMBAOPU 230009498 1 S,MANDIRI
l ^* l 2052/178+ I2/2/2009 JUMIATI BINTI MAPPI SOMBAOPU | 2300094984 I S.MANDIRI l
) 46 | 2192/1842 I 25/02/2009 |XARTINI DG.TAXE’NANG BIN DADU l PALANGGA ) 2300096093 S.MANDIRI I
[ 47 | 2193/1843 25/02/2009 (SUKMAWATI BINTI SYAMSUODIN PALANGGA 2300096096 t S.MANDIRI l J
48 I * 185/1839 25/02/2009 ) HASNIAH DG.NGASI BT SANRA PALLANGGA 2300096105 | 5.MANDIRI (
1 491915/1829 t 25/02/2009 /SITTI ROHANI BINTI BAHA SOMBAOPU2300096111 S.MANDIRI
) S0 1 21 /1824 | 25/02/ 9 I NU SIAH BINTI HASMULLAH BAJENG)2300096122 I S.MANDRl)
TANGGAL KEC NO.PORSI BANK
5/02/2009 MULIAJ I BINTI MANNL AYA 23 S.M
1835 25/02/2009 HASMAWATI BT ABO.HAMIO OPU S.MANDIRI
845 26/02/2009 JUMARIAH BINTI COANG GA 2 626 S.MANOIRI
1841 3/3/2009 AZIZ B N OAU OPU 503 S.MANDIRI
1/1830 3/3/2009 CONNI BIN ABOUL MAJID YA S.MANDIRI
1568/1827 3/3/2009 JUMASIA BINTI JASIMONG S.MANDIRI
57 1567/1826 3/3/2009 MUHAMMAD YUSUF BI S.MANDIRI
2203/1847 6/3/2009 ABD.RAHMAN BIN PA PALLA 6778 S.MANDIRI
2205/1849 6/3/2009 RAMLI BIN TO’LENG PA 230009 S.MANDIRI
2206/1850 6/3/2009 JUNAEDAH BINTI CECE S.MANDiRI
KEPUTUSAN DTRFKTI JR JFN ERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN
UMRAH NOMOR D/ 912 TAHUN 2011
TENTANG
PENETAPAN KEMBALI IZIN OPERASIONAL KELOI'dPOK BIMBINGAN
SYEKH YUSUF
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
SEBAGAI PEMB1MBING IBADAH HAJI
MEMUTUSKAN:
Menetapka XEPUTUSAN DIREKTUR 3ENDERAL PE”NYELENGGARAAN HA3I
n DAN UMRAH TENTANG PENETAPAN KENBALI IZIN
OPERASIONAL KELO!MPOK 8IN8INGAN SYEKH YUSUF DI
PROVINSf SULAVVESI SELATAN SEBAGAI PEMBIPIBING I
BADAH HA3I
Ditetapkan di : Jakarta
- pada tanggal 29 Oeseahec 2011
% ENDERAL
I GARAAN HMI DAN UMRAH,
ET RIYANTO
4’AYASAN “ AL- HIuAZY AL- MAftKY “
KABU PATE hi GOWA
TENTANG
gka lebih
Dahwa dalam Ibadah mengangk YUSUF K mengefektifkan pengelolaan Bimbingan
‹a Yayasan Al-Hijazy Al-kJakky Kabupaten Gowa
rms Kelompok Bimbingan Ibadah Haji SYEKH
b. Bahwa rue cakaaiy dalam keputusan ini dipandang ntuk diangI melaksanakan tug•as sebagai
Pen •menuhi
Babu ompok Bimbingan Ibadah i ( KBIH ) SYEKH YUSUF
Und Gowa.
epublik
MENGINGAT ' 17 Tahun 1999 tentang 15 /\yat ( I )
penye;araan ibadah H
n 4!cgara Republik Indonesia Nomor 4845 ) sebagaimana telah diubah ‹lengan Undang-Undang Republik 1ndonesi x »o 3‹ r hun 2009 tentang Pen
MEMUTUSKAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENDIR I ¥ AYASAN AL-HIJAZY AL-MAKKYKABUPATENGOWATENTANG PENGANGKAT.6N PENGURUS KELOMPOK BI
PERTAMAMengaugkat Penguru5 sebagai berikut :
1. Drs.rl.Abd,Jabbar Hijaz
3. Drs.H.Mukminin Gaffar, MM
4. H.Muh.Yusuf Limpo
5. Drs.H.Arifin Bahru
7. Drs.H.Usman Tate
8. Drs.H.Muh.llyas
KETIGA Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini
dibebankan kepada Anggaran Belanja Yayasan Al-Hijazy Al-Makky
Kabupaten Gowa.
KEEMPAT Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan
ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya, akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana inestinya.
Ditetapkan Sungguminasa
Pada
llJanunri 201 I
Tangga
Drs.H.A bHiia