Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Manajemen dan Manajemen Dakwah pada Masa Rasulullah

SAW. Sampai Khulafa al-Rasyidin

Mata Kuliah Manajemen Dakwah

Dosen Pengampu : Tri Latifatul Sakdiyah, M. I. Kom.

Disusun Oleh:

Imam Solichin (17301163029)

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG

2
SEPTEMBER 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkah
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, kami telah berhasil menyusun makalah ini
yang berjudul Sejarah Manajemen dan Manajemen Dakwah pada Masa
Rasulullah SAW. Sampai Khulafa al-Rasyidin tepat waktu.

Untuk kedua kalinya shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. dan para sahabat-sahabatnya, yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman keemasan yang terang benderang seperti sekarang ini.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Maftuhin, M. Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung yang


telah memberi kesempatan kami untuk dapat menimba ilmu disini;
2. Ibu Tri Latifatul Sakdiyah, M. I. Kom., selaku dosen mata kuliah
Manajemen Dakwah yang telah membina dan membimbing kami;
3. seluruh admisi IAIN Tulungagung yang turut memberikan fasilitas;
dan
4. seluruh teman-teman yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.

Tanpa mereka mungkin makalah ini tidak bisa terselesaikan secara maksimal.

Demikian semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi pembacanya dan
mendapat ridha dari Allah SWT. Amin.

Tulungagung, 04 September 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
Sejarah Dan Perkembangan Manajemen............................................................................2
A. Pengertian Manajemen..............................................................................................2
B. Perkembangan Manajemen.......................................................................................3
1. Perkembangan Manajemen pada Abad 19...........................................................3
2. Perkembangan Manajemen pada Abad................................................................4
Manajemen Dakwah Pada Masa Rasulullah Saw. Dan Masa Khulafa Al-Rasyidin.........5
A. Manajemen Dakwah Masa Rasulullah SAW................................................................5
B. Manajemen Dakwah Masa Khulafa al-Rasyidin..........................................................6
PENUTUP..............................................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................10

2
3
BAB I

A. Latar Belakang

Agama Islam merupakan agama yang mengajarkan tata cara hubungan yang
baik antara manusia dengan Tuhan pun juga antar sesama manusia. Hubungan
manusia dengan Tuhan dapat kita ketahui seperti yang disebutkan dalam rukun
Islam. Adapun dalam hubungan antar sesama manusia seperti tolong menolong
dalam kebaikan, jual beli, menyebarkan atau menyerukan kebaikan (dakwah), dan
sebagainya.

Perhatian pada dakwah, telah kita ketahui bahwa umat Islam dalam
sejarahnya hampir selalu ditemukan rekaman jejak dakwah. Rekaman jejak
dakwah tersebut secara garis besar kita ketahui sebagai amar maruf nahy
mungkar, namun pada segi metode dalam menyampaikan dakwah akan memiliki
sedikit atau banyak perbedaan. Hal tersebut dikaitkan dengan kondisi sosial,
waktu, keilmuan objek dakwah (madu), dan sebagainya. Dan juga manajemen
sebagai pengikat faktor kondisi ruang dan waktu dakwah untuk mencapai dakwah
yang efektif.

Oleh sebab itu dan sesuai dengan silabus perkuliahan Manajemen Dakwah,
saya dalam makalah ini akan membahas mengenai sejarah manajemen dan
perkembangannya, dakwah dan dengan menunjukan contoh manajemen dakwah
pada masa Rasulullah SAW. sampai Khulafa al-Rasyidin.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan manajemen?
2. Bagaimana manajemen dakwah pada masa Rasulullah SAW?
3. Bagaimana manajemen dakwah pada masa Khulafa al-Rasyidin?

1
Sejarah Dan Perkembangan Manajemen

A. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang


memiliki arti seni melaksanakan atau mengatur. Sedangkan secara istilah
manajemen hampir memiliki penjelasan yang sama dengan administrasi, hanya
saja administrasi mencakup ruang lingkup yang lebih luas daripada manajemen.
Dalam pembahasan yang konkret admiistrasi menentukan arah kebijakan suatu
tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen
mempunyai tugas mengatur bagaimana cara dan langkah serta usaha untuk
mencapai tujuan tersebut.1
menurut para ahli, manajemen memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Dr. Buchari Zainun
Manajemen adalah penggunaan efektif daripada sumber-sumber tenaga
manusia serta bahan-bahan material lainnya dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan itu.
2. Dr. SP. Siagian MPA (1970)
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan
orang lain.
3. Ir. Tom Degenaars, expert PBB yang diperbantukan pada Lembaga
Administrasi Negara RI, (1978-1979).
Manajemen didefinisikan sebagi suatu proses yang berhubungan dengan
bimbingan kegiatan kelompok dan berdasarkan atas tujuan yang jelas
yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga manusia
dan bukan tenaga manusia.
4. Prof. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmuperencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan dari manusia human
and natural sources.

1Khatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah: Dari Dakwah Konvensional Menuju Dakwah
Profesional, (Jakarta: Amzah, 2007), 16-17.

2
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikat manajemen adalah
kemampuan dan keterampilan seseorang dalam merencanakan, mengatur,
mengelola dan sampai mengawasi jalannya suatu kegiatan atau program, sehingga
dapat mencapai tujuan kegiatan atau program yang diinginkan secara optimal dan
tepa waktu.

B. Perkembangan Manajemen
Beberapa pendapat menyatakan bahwa manajemen tidak memiliki sejarah
pra-modern, hanya dikatakan sebagai pertanda. Beberapa pendapat yang lainnya,
mereka menyatakan terdapat aktivitas mirip manajemen di masa pra-modern
akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria
dan pembangun piramid Mesir, tetapi juga banyak perusahaan pra-industri dengan
skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan
manajemen secara sistematis. Namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka
Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda
(1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali
manajemen.
1. Perkembangan Manajemen pada Abad 19
Pada abad 19, bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi.
Ekonom klasik Adam Smith dan John Stuart Mill menuangkan teori-teori
pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir
bersamaan, tokoh seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton
mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol
kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, M. Laughlin dan lain-
lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur
organisasi dan kontrol pengembangan pekerja. Sampai pada akhir abad 19, Pelaku
ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan
lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Baru sekita awal abad 20
manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.

2. Perkembangan Manajemen pada Abad

3
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920.
Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang
dalam manajemen dan hubungan satu sama lain. Namun sebelum itu, pada tahun
1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion sudy
dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan
efektivitas. Taylor juga menulis buku berjudul The Principle of Scientific
Management (tahun 1911) yang dikatan sebagai awal lahirnya manajemen
sebagai ilmu.2
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan, Concept of the Corporation, tahun 1946. Buku ini muncul atas ide
seseoarang bernama Alfred Sloan yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Perkembangan selanjutnya, H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry


memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Sekitar tahun 1940,
Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikro ekonomi
dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan Sains
Manajemen, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.

2Gusti Purhadi, Perkembangan Ilmu Manajemen, (Jakarta: Binaputra, 2003).

4
Manajemen Dakwah Pada Masa Rasulullah Saw. Dan Masa
Khulafa Al-Rasyidin

A. Manajemen Dakwah Masa Rasulullah SAW.

Sejarah dakwah Rasulullah SAW. menunjukkan kepada kita tetang


manajemen dakwah yang sistematis dan terprogram. Manajemen tersebut
berfungsi sebagai pengatur, perencana dan pengawas (evaluasi) dakwah dalam
rangka mencapai dakwah yang efektif.

Adapun manajemen dakwah pada masa Rasulullah SAW. adalah sebagai


berikut:

1. Sebagai langkah awal, Rasulullah adalah sosok yang memiliki


akhlak yang dipandang terpuji;
2. Perjalanan awal dakwah beliau dilakukan secara sembunyi-
sembunyi dan memilih objek dakwah yang paling dekat dengan beliau,
seperti keluarga, sahabat dan orang yang dipercaya.3 Orang-orang yang
dekat dan dipercaya oleh Rasulullah tersebut dikemudian hari ketika telah
berdakwah secara terang-terangan adalah orang yang berada pada posisi
selalu membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah;
3. Setelah ada perintah dakwah secara terang-terangan, beliau
melakukan dakwah secara terbuka dengan mengirimkan undangan kepada
seluruh masyarakat Qiraisy dan mengambil langkah strategis dengan
menggunakan media gunung shofa untuk mengumpulkan masyarakat
dengan memanfaatkan kesan publik akan kejujurannya untuk memasukkan
pesan dakwahnya kepada mereka dan besarnya kasih sayang Abu Tholib
kepada beliau sebagai langkah perlindungan;

3Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group,
2007), 48.

5
4. Rasulullah membangun sikap orientasi umat.4 Rasulullah
melakukan pembinaan dan penkaderan kepemimpinan dirumah Arqam bin
Abil Arqam;5
5. Setelah hijrah ke Madinah, langkah pertama yang beliau lakukan
adalah membangun masjid sebagai tempat ibadah dan media
mengumpulkan pengikutnya serta bermusyawarah tentang rencana
perjuangan berikutnya. Selanjutnya, dengan ikatan persaudaraan antar umat
Islam beliau mantapkan dengan meletakkannya atas satu landasan, yaitu
Islam.

6. Rasulullah juga membangun politik kenegaraan yang dimulai


dengan terciptanya perjanjian Madinah dan beliau sendiri sebagai kepala
negaranya.

B. Manajemen Dakwah Masa Khulafa al-Rasyidin

Setelah Rasulullah wafat, kepemimpinan umat Islam diteruskan oleh Khulafa


al-Rasyidin. Mereka adalah Abu Bakr as-Shiddiq, beliau merupakan sahabat
Rasul SAW. dan termasuk orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan
lelaki dewasa. Abu Bakr menjadi khalifah kuranglebih dua tahun. selanjutnya
digantikan oleh Umar bin Khattab, beliau diangkat menjadi khalifah melalui
musyawarah sahabat besar. Umar bin Khattab menjadi khalifah kurang lebih
sepuluh tahun.
Utsman bin Affan, beliau menjadi khalifah setelah Umar bin Khattab.
Menurut salah satu pendapat ulama, beliau menjadi khalifah selama kurang lebih
tiga belas tahun. Kemudian diteruskan oleh Ali bin Abi Thalib, Ali termasuk
kedalam golongan orang yang pertama kali masuk Islam darikalangan anak-anak.
Ali menjadi khalifah kurang lebih selama lima tahun.

Dalam melanjutkan risalah dakwah Islam, mereka berpegang pada prinsip


dan kaidah yang digariskan Rasulullah SAW., dan dikembangkan serta
diorientasikan pada persoalan dan tantangan yang dihadapi setiap zamannya.

4Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah...., 49.

5Muhammad Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2015), 49.

6
Adapun komponen dalam manajemen dakwah pada masa Khulafa al-
Rasyidin adalah sebagai berikut:

a. Dai
Pengganti Rasulullah saw. adalah Khulafaur rasyidin, mereka adalah Abu
Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, dan Ali Bin Abi
Thalib. Ke empat sahabat Nabi ini berperan sebagai ulama yang menyebarkan
Agama Islam sekaligus berperan sebagai seorang Khalifah (pemimpin).
b. Madu
Kondisi madu pada masa khulafaurrasyidin adalah bersifat ijabah, karena
pada masa Rasulullah sudah banyak orang yang memeluk Agama Islam.
Khulafaurrasyidin hanya tinggal meneruskan perjuangan dakwah Rasulullah,
namun masih banyak umat yang belum menerima Islam sebagai Agamanya,
seperti orang-orang Qurasyi dan Yahudi, sehingga madu pada masa
Kulafaurrasyidin bercorak ijabah dan ummah.
c. Materi
Materi yang diterapkan pada masa khulafaurrasyidin adalah aqidah,
syariah dan muamalah. Adapun aqidah dengan cara mentauhidkan atau meng-
Esakan Allah, sedangkan syariah dengan diajarkannya tata cara tentang
berwudhu, sholat dan mambaca Al-Quran, adapun muamalah yaitu dengan
ditetapkannya zakat bagi orang-orang muslim yang diserahkan kepada baitul
maal dan pajak bagi orang-orang non-muslim.
d. Metode
Secara garis besar metode dakwah pada masa Khulafa al-Rasyidin adalah
sebagai berikut:6
1) Konsolidasi dalam peningkatan sumber daya muslim, yakni
dilakukan melalui pengiriman dan penyebaran para cendekiawan sahabat
(qurra huffadz dan fuqaha) dikalangan para sahabat besar (Akabir Ash-
shahabah) ke wilayah-wilayah kekuasan yang semakin luas.

2) Penyebaran, dan pengiriman risalah-risalah Islam kedaerah-daerah


baru dengan tanpa memaksa madu untuk memeluk agama Islam.
melainkan dengan dasar kebebasan dan kesadaran.

6Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: Pustaka
Setia, 2002), 117.

7
Adapun pada setiap kepemimpinan khalifah memiliki langkah dalam
kebijakan yang berbeda sebagai berikut:

1) Khalifah Abu Bakr as-Shiddiq

Adapun kebijakan Abu Bakr as-Shiddiq dalam pemerintahannya adalah


menciptakan stabilitas umat Islam dengan pembinanaan dan perbaikan intern,
serta pelurusan orang ingkar zakat dan nabi palsu. Selain itu Abu Bakr juga
melakukan ekpedisi ke Syiria guna mempuerluas wilayah Islam, dan sebagainya.

2) Khalifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab memiliki banyak kebijakan, seperti pembenahan


manajemen dan administrasi pemerintahan, pembentukan sistem pengadilan,
penetapan sistem kalender hijriah, ekspedisi ke berbagai wilayah luar, serta upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat seperti pembangunan baitul maal.

3) Khalifah Utsman bin Affan

Adapun kebijakan Utsman seperti ekspedisi ke wilayah luar, penyeragaman


mushaf al-Quran dalam rangka mempermudah kegiatan dakwah, menyebarkan
para cendekiawan muslim ke wilayah-wilayah Islam.

4) Khalifah Ali bin Abi Thalib

Kebijakan Ali bin Abi Thalib dalam pemerintahannya adalah seperti upaya
penyelesaian geleombang perpecahan yang merupakan ekor dari wafatnya
Utsman bin Affan, menjadikan masjid sebagai tempat menyelesaikan persoalan,
dan menampilkan sosok pemimpin yang tidak ambisius.

8
PENUTUP

Dari pembahasan dalam makalah ini dapat diketahui bahwa manajemen


merupakan suatu disiplin yang bergerak dalam menyusun mengatur dan
mengawasi suatu kegiatan sehingga dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
Dengan perkembangannya secara konkret sebagai bagian dari ilmu sosial pada
abad ke-19 dan mendapatkan definisi yang utuh beserta cabangnya pada abad 20.

Selanjutnya adalah mengenai manajemen dakwah pada masa Rasulullah


SAW. Rasulullah memulai dakwah secara runtut dari orang terdekat dan secara
sembunyi-sembunyi, dilanjutkan dengan dakwah secara terang-terangandan
pembentukan orientasi umat, sampai pembentukan sistem kenegaraan di Madinah.

Adapun manajemen dakwah masa Khulafa al-Rasyidin, langkah mereka


adalah sebagai penerus Rasul SAW, namun komponen manajemen dakwah telah
berkembang menjadi semakin komplek. Hal tersebut berusaha diatasi dengan
kebijakan khalifah yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan kondisi pada
masanya.

9
DAFTAR RUJUKAN

Kayo, Khatib Pahlawan. Manajemen Dakwah: Dari Dakwah Konvensional


Menuju Dakwah Profesional. Jakarta: Amzah, 2007.

Purhadi, Gusti. Perkembangan Ilmu Manajemen. Jakarta: Binaputra, 2003.

Ilahi, Wahyu dan Harjani Hefni. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Prenada
Media Group, 2007.

Munir, Muhammad dan Wahyu Illahi. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana,


2015.

Muhyidin, Asep dan Agus Ahmad Safei. Metode Pengembangan Dakwah.


Bandung: Pustaka Setia, 2002.

10

Anda mungkin juga menyukai