Anda di halaman 1dari 7

Dimensi-Dimensi Etika

Komunikasi
Christiana Wulandari,SE.,M.I.Kom
 Hak untuk berkomunikasi di ruang publik merupakan hak yang paling
mendasar.
 Hak untuk berkomunikasi di ruang publik tidak bisa dilepaskan dari otonom
demokrasi yang didasarkan pada kebebasan nurani dan kebebasan berekspresi
(B.Libois,2002:19)
Etika komunikasi merupakan bagian dari upaya menjamin otonomi demokrasi
tersebut.Etika komunikasi tidak hanya berhenti pada masalah aktor komunikasi
(wartawan, editor, agen iklan, dan pengelola rumah produksi), ia tidak dibatasi
hanya pada deontologi jurnalisme. Etika komunikasi berhubungan dengan praktek
institusi, hukum, komunitas, struktur social, politik, dan ekonomi. Maka, aspek
sarana atau etika strategi dalam bentuk regulasi sangat perlu. Etika bukan untuk
membatasi manuver praktek jurnalistik, justru membantu agar media bisa tetap
memiliki kredibilitas dan kepercayaan dari masyarakat sebagai pelayanan
informasi publik.
Etika komunikasi memiliki tiga dimensi yang terkait satu dengan
yang lain
 Aksi komunikasi itu sendiri.- Kesadaran moral atau nurani aktor komunikasi-
Deontoloogi Jurnalistik
 1). Deontologisme Peraturan : Baik buruknya suatu tindakan diukur pada
suatu atau beberapa peraturan yang berlaku umum, dan bersifat mutlak,
tidak dilihat dari baik buruknya akibat perbuatan itu. Contoh apabila ada satu
atau beberapa peraturan yang selalu berbunyai jangan membunuh, maka
perbuatan membunuh itu harus dihindarkan dalam keadaan apapun.
 2). Utilitarialisme  Tindakan: Bentuk ini menganjurkan agar segala tindakan
manusia akan mengakibatkan sedemikian rupa kelebihan akibat baik yang
sebesar mungkin. Contoh : Berbohong terkadang diperbolehkan demi untuk
menyenangkan pasangan hidup kita
 b. Sarana-Tatanan hukum dan Institusi -- Hubungan hubunan kekuasaan-
Peran asosiasi, Lembaga Konsumen,Lembaga Komisi pengawas.
 c.Tujuan- Nilai-nilai demokrasi- Hak untuk berekspresi- Hak publik akan
informasi yang benar
 Aksi komunikasi. Perilaku aktor komunikasi hanya menjadi salah satu demensi
etika komunikasi, yaitu bagian dari aksi komunikasi. Aspek etisnya
ditunjukana pada kehendak baik untuk bertanggungjawab. Kehendak baik ini
diungkapkan dalama etika profesi dengan maksud agar norma intern yang
mengatur profesi.Aturan semacam ini terdapat dalam deontologi jurnalistik,
yaitu:
 1). Hormat dan perlindungan atas haak dan warga negara akan informasi dan
sarana-sarana yang perlu untuk mendapatkannya. Masuk dalam kategori ini:
 a). Perlindungan atas sumber berita;
 b) Pemberitaan informasi yang benar dantepat, jujur, dan lengkap;
 c).Pembedaan antara fakta dan komentar,informasi dan opini;
 d). Metode untuk mendapaptkan informasiharus jujur dan pantas ( harus
ditolak jikaternyata hasil curian, menyembunyikan,menyalahgunakan
kepercayaan, dengan menyamar, pelanggaran terhadap rahasia profesi atau
instruksi yang harus dirahasiakan)
 2).Hormat dan perlindungan atas hak individual lain dari warga Negara.
Termasuk dalama kategori ini:
 a).Hak akan martabat dan kehormatan;
 b).Hak akan kesehatan fisik dan mental;
 c).Hak konsumen dan hak untuk berekspresio dalammedia;
 d).Hak jawab.
 e). Hak akan privaci, praduga tak bersalah;
 f). Hak akan reputasi, hak akan citra yang baik, hak bersuara,
 g). Hak akan rahasia komunikasi. Jadi hak informasi tidak bisa memberi
pembenaran pada upaya yangakan merugikan pribadi seseorang. Setiap orang
mempunyai hak untuk menerima atau menolak penyebaran identitasnya
melalui media.

Anda mungkin juga menyukai