Posted by Asep Maulana on June 18, 2014 in Uncategorized
26.000 Suara Setuju Petisi Hentikan YKS Acara tontonan YKS yang muncul di TRANS TV memang sudah sangat meresahkan. Hal ini memang diperparah dengan materi acara yang hanya berisi goyangan, guyonan tak beretika, vulgar serta cuma demi rating semata. Lalu nilai apa yang mereka jual? Normal jika ada sebuah penandatangan petisi yang digelar secara online melalui change.org. Dimana hampir 26.000 orang setuju bahwa acara ini memang pantas dihapuskan. Beragam pendapat muncul seperti yang terbit pada situs tersebut ( http://www.change.org/id/petisi/transtvcorp-segera-hentikan-penayangan-yks#share ) berikut; Tasha Regina INDONESIA Acara ini tidak mendidik, tayang setiap hari dan durasinya terlalu lama. Lawakannya tidak lucu, tariannya tidak layak untuk ditonton, tidak berbobot dengan segment yang itu-itu saja dan pemainnya menggunakan kata-kata yang kasar. Trans TV merasa bangga dengan rating acaranya yang tinggi dan menjadi trend saat ini, namun sebagian dari kami sebagai penikmat TV merasa terganggu dengan acara yang tidak bermoral seperti ini. Selama berbulan-bulan sejak dari bulan ramadhan kami disuguhi acara yang tidak berkembang seperti ini, malah menambah tarian-tarian yang semakin tidak karuan. Trans TV dulu menjadi stasiun TV yang saya tonton setiap harinya, tapi YKS membuat saya lebih memilih mematikan TV ketimbang melihat acara yang merusak moral seperti ini. shelly asmauliyah BANDUNG, INDONESIA Kami butuh tontonan layak, yang tidak mengajarkan anak-anak untuk menertawakan ketakutan seseorang, menertawakan kekurangan oranglain dan bagaimana cara membully orang lain dengan baik. Kami butuh lawakan yang lebih smart untuk masa depan yang lebih smart, bukan pembodohan publik. mongki pembawa INDONESIA tidak mendidik, kasar, bencong, tidak bermutu, sampah, jijik, Itulah beberapa pendapat yang penulis comot dari ribuan pendapat yang tidak suka dengan acara ini. Sama halnya di twitter yang memang sedang deras akan penolakan atas acara ini. Hal ini telah mencerminkan bahwa banyak orang Indonesia telah jijik dan menggap acara ini sungguh tidak mendidik. Menghabiskan waktu dengan tontonan yang tidaklah segar, vulgar dan sok tenar. Semoga insan televisi yang menggawangi acara tersebut sadar dengan apa yang mereka bawa. Apa yang mereka pertontonkan. Apakah semua terhibur? Apakah hiburan mereka merusak?
Apakah sudah banyak orang yang benci terhadap keberadaan mereka? Apakah semua demi rating dan uang? Sedang hal yang disajikan melebihi sampah visual?
USES AND GRATIFICATION MODEL
Uses and Gratification (model kegunaan dan kepuasan) dikemukakan pertama kali oleh Elihu Katz (1974) dan Herbert Blumer. Model ini merupakan pengembangan dari model hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dapat dikatakan pula bahwa antara media dengan khalayak saling ketergantungan, artinya adalah khalayak membutuhkan media untuk mendapatkan informasi, dan media membutuhkan khalayak untuk menyampaikan informasinya. Model ini menganggap bahwa khalayak adalah aktif, aktif disini bukan berarti kritis. Berikut adalah contoh aktif kritis dalam media televisi : mengapa penonton diatas begitu membenci acara YKS??. Nahh disitu terlihat bahwa khalayak itu berfikir aktif dan adanya negosiasi terhadap tayangan tersebut. Dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menyelimuti khalayak yang aktif terhadap media, bisa saja berfikkir lagi Apakah semua terhibur? Apakah hiburan mereka merusak? Apakah sudah banyak orang yang benci terhadap keberadaan mereka? Apakah semua demi rating dan uang? Sedang hal yang disajikan melebihi sampah visual??pertanyaan seperti itu pasti timbul dibenak khalayak aktif. Bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan(uses) media untuk mendapatkan kepuasan(gratification) atas kebutuhan seseorang. Katz, Blumer dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratification, yaitu: a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. b. Dalam proses komnuikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan. d. Tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasisituasi tertentu.