Anda di halaman 1dari 24

ISSN: 2087 - 8850

ANALISIS PRESS RELEASE EXPRESS GROUP TENTANG PERAMPOKAN DI DALAM


TAKSI PUTIH MELALUI PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS DALAM
MENGATASI KRISIS KEPERCAYAAN PUBLIK
Mirana Hanathasia

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie


Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta Selatan 12920
E-mail: mirana@bakrie.ac.id

Abstrak

Kasus perampokan di taksi putih di Jakarta di akhir 2014 ramai diberitakan di media
massa. Masyarakat mengasosiasikan taksi putih dengan Express Taksi. Akibatnya
pendapatan Express Taksi menurun. Melihat situasi ini, Express Group sebagai
perusahaan yang menaungi Express Taksi tidak tinggal diam. Strategi respon dijalankan
dengan mengeluarkan dua press release. Penelitian ini menganalisis press release yang
telah dibuat oleh Express Group dari perspektif Analisis Wacana Kritis dari Norman
Fairclough (AWK). Dalam melakukan AWK ada tiga dimensi yang diperhatikan yaitu teks,
praktik wacana, dan praktis sosio-budaya. Dalam proses analisis, penulis menggunakan
dua jenis data, yakni data primer berupa press release Express Group tentang
perampokan di taksi putih, dan data sekunder yang terdiri dari wawancara dan literatur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teks press release mengkonstruksi perusahaan
sebagai perusahaan yang tidak bersalah bahkan merupakan korban dari isu yang
berkembang; sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk
membantu kepolisian; sebagai perusahaan yang mengedepankan perhatian dan
kepedulian terhadap konsumen.

Kata kunci: press release, analisis wacana kritis, krisis perusahaan, perampokan di taksi
putih

Abstract

At the end of 2014, media published the case of robbery in white taxi in Jakarta. Public
associated white taxi as Express Taxi. The news impacted the income of the Express Taxi.
The income slightly decreased. According to this situation, Express Group as a holding
company of Express Taxi proactively released the respond strategy by disseminate two
press releases. This research analyzed press releases written by Express Group from the
perspective of critical discourse analysis from Norman Fairclough (CDA). There are three
dimensions in CDA: text, discourse practice and social-cultural practice. In doing the
research, writer used two type of data: primer and secondary. Primer data was Express
Group’s press release about the robbery in white taxi. Secondary data were taken from
interview and literature. The result showed that text in press release had constructed the
company as innocent and victim from the issue raised; a responsible company and

229
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

committed to assisst the police; as a company that have a high concern and mindful to
the customer.

Keywords: press release, critical discourse analysis, crisis in corporate, roberry in white
taxi

Pendahuluan mengkomunikasikan situasi dan


penanganannya secara terbuka kepada
Akhir November 2014, publik stakeholder (Coombs, 2007). Tak
dikejutkan oleh berita perampokan di dipungkiri, saat krisis menerpa,
taksi putih. Berita di media massa secara informasi banyak beredar di
tidak langsung mengasosiasikan taksi masyarakat. Tidak semua informasi
putih yang dimaksud mirip dengan benar dan akurat. Maka respon yang
Express Taksi (kompas.com). cepat dari perusahaan membuat
Kejadiannya di sekitaran Kuningan, stakeholder mendapatkan informasi
Jakarta Selatan. Penumpang perempuan yang akurat langsung dari sumbernya
diserang sesaat setelah masuk taksi. (Coombs, 2007) sehingga dapat
Pelaku yang telah bersembunyi di dalam membantu meningkatkan gradasi
taksi lalu menodong penumpang dengan kepercayaan stakeholder terhadap
menggunakan pisau dan menjarah harta perusahaan dalam mengelola krisis yang
penumpang. Setelahnya penumpang ada. Situasi yang menimbulkan potensi
diturunkan. krisis pada hakikatnya adalah suatu
Tak lama berselang, pada 1 turning point untuk mendapatkan
Desember 2014 perampokan terjadi peluang, peluang untuk mengembalikan
lagi, masih di taksi putih. Kali ini nama baik, menjadikan nama
kejadiannya di daerah SCBD Jakarta perusahaan lebih besar lagi,
Selatan. Modus perampokan sama meningkatkan kepercayaan stakeholder
dengan kejadian sebelumnya dan sebagainya (Fink, 2013; Coombs,
(kompas.com). 2007; Nova, 2009).

Atas perampokan yang Dalam mengatasi situasi krisis


berpotensi menimbulkan krisis ini, seorang praktisi public relations
perusahaan itu, PT Express Group dituntut untuk menjalankan serangkaian
sebagai perusahaan yang menaungi strategi untuk mengelola krisis yang
Express taksi tidak tinggal diam. Dalam terbagi ke dalam tiga fase yaitu pre-
situasi dengan potensi krisis, crisis, crisis event, dan post-crisis
perusahaan memang sudah seharusnya (Coombs, 2007). Salah satu kasus krisis
cepat bertindak dan proaktif (Fink, besar yang menjadi fenomenal di dalam
2013: 235). Dalam situasi ini tidak sejarah krisis manajemen perusahaan
berlaku istilah silence is golden. adalah kasus Tylenol yang muncul pada
Perusahaan pun harus mampu 1982 di Amerika Serikat. Tylenol adalah

230
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

obat keluaran Johnson&Johnson yang Dari kasus di atas, dapat


diproduksi ke dalam dua bentuk obat dipelajari bahwa press release cukup
yaitu kapsul dan tablet. Tylenol kapsul memegang peran penting dalam
tercemar dan mengakibatkan tujuh menyebarkan informasikan dari
orang di kota Chicago meninggal dunia perusahaan kepada media. Meski saat
setelah meminumnya. Akibat dari ini keberadaan media konvensional
kejadian ini perusahaan langsung perlahan mulai tergerus dengan
mengeluarkan rilis yang bersifat kehadiran sosial media, namun news
instructuring dimana di dalam rilis release atau press release masih tetap
tersebut perusahaan meminta menjadi alat taktis yang umum
masyarakat untuk tidak mengkonsumsi digunakan oleh praktisi public relations
produk mereka, Tylenol, yang berbentuk (Wilcox et al, 2015: 390).
kapsul (Nova, 2009; Argenti, 2009).
Untuk menunjukkan rasa tanggung Target pembaca dari press
jawabnya, Johnson&Johnson menarik 31 release adalah jurnalis. Press release
juta botol Tylenol dari pasar dengan yang memenuhi ekspektasi nilai berita
kerugian lebih dari 100 juta dolar AS akan diproyeksikan untuk mendapatkan
slot di media (Ishwara, 2011).
(Nova, 2009; Argenti, 2009). Namun,
akibat tindakan perusahaan dalam Mengingat konten adalah raja (content
menangani krisis ini yang cukup baik, is the king), maka penulis tertarik untuk
kredibilitas perusahaan di mata mengkaji press release dari perspektif
masyakarat kembali naik (Argenti, analisis wacana. Penulis melihat press
2009). Masyarakat pun tenang release merupakan rangkaian kata-kata
yang terstruktur dalam menyampaikan
mengkonsumsi produk
Johnson&Johnson. Krisis tidak pesan perusahaan kepada penerima
memberikan dampak meluas terhadap pesan dengan tujuan yang diharapkan
perusahaan. Haryatmoko (2017)
produk Johnson&Johnson lainnya.
menyatakan bahwa wacana dilihat
Strategi penanganan krisis yang sebagai bahasa dalam praksis sosial,
dijalankan oleh Johnson&Johnson tidak atau bahasa menjadi peristiwa sosial.
terlepas dari strategi media relations. Haryatmojo (2017) juga menambahkan
Informasi yang dikeluarkan oleh bahwa dalam wacana bahasa
perusahaan yang tertuang di dalam digunakan untuk membuat pernyataan
press release perusahaan menjadi (cara untuk merepresentasikan
sumber pernyataan resmi perusahaan pengetahuan) tentang suatu topik
yang kemudian dijadikan salah satu khusus pada periode tertentu. Dalam
rujukan media dalam membuat berita. hal ini penulis mengangkat press release
Salah satu program berita yang yang dikeluarkan oleh Express Group
memberitakan kasus ini adalah program (perusahaan yang menaungi Express
berita televisi Eyewitness News dari TV Taksi) untuk memberikan pernyataan
Channel 9 di kota Orlando, Flordia, dan tentang kasus perampokan di taksi putih
Amerika Serikat (Youtube.com). pada periode setelah kasus terjadi.

231
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Tinjauan Pustaka Krisis merupakan suatu insiden


atau situasi baik berupa fakta, rumor,
Peran PR dalam Mengelola Krisis ataupun tuduhan yang dapat
Perusahaan memberikan gambaran negatif suatu
Professor Lawrence W. Long dan perusahaan perusahaan, baik di mata
Vincent Hazleton mendefinisikan Public karyawan, media atau stakeholder
Relations (PR) di era praktik modern lainnya (Ruff, Aziz, 2003). Krisis dapat
saat ini adalah sebagai “a menimpa perusahaan manapun, baik
communication function of perusahaan besar maupun kecil. Namun
management through which tidak semua perusahaan dapat bertahan
organization adapt to, alter to, or dari krisis. Hanya mereka yang memang
maintain the environment for the telah menyiapkan datangnya krisis
purpose of achieving organizational dengan baik sajalah yang dapat
goals” (Wilcox et al, 2015). Sebelumnya meminimalisir datangnya krisis
pada 1978, 34 organisasi PR di ajang meskipun tidak semua krisis dapat
Word Assembly of PR di Mexico diperkirakan dan tidak semua masalah
menyatakan bahwa “Public Relations dapat dicegah untuk merubah menjadi
(PR) practice is the art and social science krisis (Griffin dalam Aruman, 2015).
of anaylzing trends, predicting their Krisis membutuhkan penanganan cepat
conseqeunces, counseling organization dan proaktif (Fink, 2013; Coombs, 2007;
leaders, and implementing planned Nova, 2009).
programs of action which serve both the
organization’s and the public’s interest” Sementara, Coombs
(Wilcox et al, 2015). Dari kedua definisi mengutarakan penanganan krisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa PR melalui beberapa fase yaitu fase pre-
memegang peranan kunci dalam crisis, crisis event, dan post-crisis
menjalankan fungsi manajemen dalam (2007). Pada fase pre-crisis atau juga
hal menjalin hubungan antara dikenal dengan crisis preparation
perusahaan dan stakeholdernya untuk (persiapan menghadapi krisis),
mencapai tujuan perusahaan tanpa perusahaan perlu merumuskan
mengabaikan kepentingan stakeholder kebijakan atau prosedur yang perlu
lainnya. Dibutuhkan kemampuan PR diambil apabila krisis terjadi. Di fase
untuk beradaptasi, mengelola, dan inilah simulasi dilakukan selain
menjalankan program di lingkungan perusahaan terus memonitoring
organisasinya, melakukan prediksi, dan lingkungan dan isu atas potensi-
memberikan masukan kepada top pontensi krisis yang akan muncul. Di sini
management untuk mengatasi situasi PR sudah terlibat. Salah satu prosedur
yang terjadi. Tidak terkecuali terkait yang dirumuskan PR di fase ini adalah
krisis yang menimpa perusahaan. menentukan spokesperson yang akan
bicara ke media saat krisis menghantam
(Coombs, 2007; Howard & Mathews;

232
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

2013), sehingga saat krisis perusahaan 3. Excuse. Tujuan dari melancarkan


tidak mengalami kebingungan. strategi ini adalah agar perusahaan
Selanjutnya fase crisis event. Di fase dapat memnimalisir tanggung
crisis event sudah pasti PR akan jawabnya untuk mengatasi krisis
memaksimalkan kinerja, apalagi dan akhirnya publik pun dapat
mengingat kecanggihan internet dan memaklumi. Perusahaan
media sosial yang bisa menyebarkan memposisikan dirinya seakan-akan
berita PR harus siaga 24/7, 24 jam sehari krisis yang terjadi berada di luar
selama tujuh hari berturut-turut. Di sini kekuasaannya dan perusahaan
PR berfungsi untuk menjalankan tidak dapat mengontrolnya.
perannya sebagai tactical adviser seperti Umumnya strategi ini digunakan
mempersiapkan spokesperson untuk ketika penyebab krisis adalah
bicara, bertindak cepat dan akurat. bencana alam atau product
Sementara PR juga sebagai strategical tampering.
adviser yaitu membuat pesan yang 4. Justification. Dengan strategi ini,
bersifat perintah (instructing), pesan krisis dicoba untuk diminimalisir
yang memberikan penjelasan dan dengan mengeluarkan pernyataan
menunjukkan simpati perusahaan atas bahwa tidak ada kerusakan serius
suatu krisis (adjusting), dan pesan untuk atau korban luka yang menimpa
mengembalikan reputasi perusahaan korban (pihak lain). Terkadang
(Coombs, 2007). Strategi respon yang pihak perusahaan yang terkena
diusulkan saat terjadinya krisis beragam krisis mengubah posisi dirinya yang
(Coombs dalam Wilcox et al, 2015; tadinya pihak yang disalahkan
Coombs, 2007): menjadi korban. Contoh kasus
pengurasan rekening nasabah oleh
1. Attack the accuser. Pihak yang karyawan Citibank beberapa tahun
terkena krisis menuduh balik pihak lalu. Meski Citibank mengakui ada
yang mengadukan atau menuduh oknum karyawannya yang
mereka sehingga menimbulkan bertindak ilegal dan menyerahkan
krisis. Terkadang ada ancaman kasus ini ke ranah hukum, namun
tuntutan hukum menyertainya. Bisa salah satu respon Citibank adalah
jadi bukti-bukti yang disampaikan akar penyebab kasus itu terjadi
oleh penuduh dipatahkan dan adalah adanya kepercayaan yang
dikondisikan tidak valid. berlebihan dari nasabah kepada
2. Denial. Ini adalah strategi dimana karyawan Citibank dengan
perusahaan menyatakan fakta menandatangani form kosong
sebaliknya atas situasi krisis yang penarikan uang dan meminta
ada. Perusahaan selalu oknum karyawan tersebut untuk
menyanggah bahwa tidak ada krisis mencairkan uangnya. Citibank
yang terjadi di perusahaan mereka. kemudian menggiring pandangan
masyarakat bahwa apa yang

233
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

dilakukan oleh nasabah korban Strategi respon dalam


adalah salah dan tidak sesuai kelompoknya dapat digunakan secara
dengan ketentuan di Citibank yang bersamaan. Respon apa yang diambil
sudah disosialisasikan kepada tergantung dari situasi dan sudut
mereka (Youtube.com). pandang / posisi perusahaan. Namun
5. Ingratiation. Tindakan merespon perlu dipahami bahwa strategi
krisis yang dilakukan untuk akomodatif dapat membantu perbaikan
“membungkam” keterlibatan citra perusahaan sebaliknya strategi
publik. Contohnya adalah dengan defensif akan membuat perusahaan
memberikan kupon, donasi, dan dipersepsikan sebagai perusahaan yang
sebagainya baik itu kepada korban tidak bertanggung jawab (Coombs
atau pihak lain baik itu sebelum dalam Wilcox et al, 2015).
ataupun setelah publik mengetahui
bahwa perusahaan melakukan Dalam mengimplementasikan
kesalahan. strategi respon akomodatif agar dapat
6. Corrective action. Langkah-langkah mengembalikan kepercayaan
yang diambil untuk memperbaiki stakeholder, Howard dan Mathews
kerusakan akibat krisis dan juga (2013) menyatakan perlunya
mengantisipasinya agar tidak menjalankan beberapa tahap berikut ini:
terjadi lagi. Dengan kata lain,
corrective action merupakan 1. Candor. Keterusterangan bahwa
strategi respon yang nyata, bukan krisis memang terjadi merupakan
sekedar lip service. hal yang pertama dilakukan.
7. Full apology. Permintaan maaf dan Keterusterangan juga diikuti oleh
bertanggung jawab secara penuh, informasi siapa saja stakeholder
juga dengan memberikan yang terkena dampak krisis dan hal
kompensasi ataupun bantuan apa yang akan dilakukan
kepada korban, bahkan juga perusahaan ke depannya untuk
menanggapi kasus sampai ke ranah mengatasi krisis.
hukum. 2. Empathy. Pernyataan lisan maupun
tertulis yang berisi penyesalan
Dari ketujuh strategi tersebut, pribadi menjadi langkah
dapat diambil kesimpulan bahwa secara berikutnya. Saat menyampaikan
garis besar ada dua kelompok strategi empati perusahaan juga perlu
yaitu akomodatif dan defensif. Strategi menunjukkan tanggung jawab
akomodatif meliputi ingratiation, personalnya, kerendahhatian untuk
corrective action, dan full apology. meminta maaf dan berjanji untuk
Sementara strategi defensif meliputi menerapkan perilaku perusahaan
attack accuser, denial, dan excuse yang sesuai agar terhindar dari
(Coombs dalam Wilcox et al, 2015). krisis. Jika empati disampaikan oleh
pejabat tertinggi di perusahaan

234
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

maka efeknya akan lebih kuat di langsung dengan krisis perusahaan


mata stakeholder. Saat kejadian maupun yang tidak terdampak
jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 langsung.
pada 28 Desember 2014, CEO Air 8. Commitment. Melakukan publisitas
Asia Tony Fernandes memberikan terkait tujuan dan janji perusahaan
komentar di akun Twitternya untuk dalam mengatasi krisis, ataupun
menunjukkan empati terhadap strategi perusahaan ke depannya
keluarga korban. Tindakan Tony untuk mengangkat kembali
menuai pujian dan dapat kredibilitas perusahaan.
mempercepat kebangkitan reputasi 9. Restitution. Memberikan ganti rugi
AirAsia (Kartikawangi, 2015). yang sesuai.
3. Explanation. Tidak peduli seberapa
konyol, memalukan, bodohnya Pada fase terakhir, fase post-
krisis yang terjadi, perusahaan crisis tidak membuat PR duduk manis
tetap perlu memberikan penjelasan tanpa melakukan sesuatu. PR tetap
dengan tepat mengapa krisis harus memonitor dampak krisis yang
terjadi. terjadi (Coombs, 2007).
4. Affirmation. Afirmasi disampaikan Meski PR memegang peran
dalam pernyataan bahwa penting dalam penanganan krisis namun
perusahaan mengambil hikmah dari di lapangan, masih sering dijumpai
peristiwa krisis yang menimpanya. bahwa peran PR hanya sebatas
Pelajaran yang dipetik dari pemadam kebakaran. PR hanya
peristiwa krisis tersebut dapat berperan hanya pada saat krisis muncul
merubah perilaku perusahaan ke di permukaan. Padahal dalam mengelola
depannya. krisis dibutuhkan waktu yang tidak
5. Declaration. Diskusi antara sebentar dan dilakukan sebelum krisis
perusahaan dan publik perlu itu terjadi (Fink, 1986; Coombs, 2007).
dilakukan. Dari diskusi ini Wilcox et al (1998) juga menyebutkan
perusahaan dapat menggali bahwa interaksi perusahaan dengan
komitmen publik terhadap berbagai elemen sosial dapat
perusahaan saat krisis menimpa memaksimalkan fungsi public relations
atau setelahnya. Komitmen dan perencanaan stratejik mereka. Salah
bersama ini dapat dilakukan untuk satu perencanaan stratejik adalah
mengatasi krisis. penanganan penanganan isu dan krisis.
6. Contribution. Pada tahap ini,
perusahaan menyampaikan Peran Media dalam Memberitakan
kembali penyesalannya, empati, Krisis Perusahaan
dan rasa malunya. Media massa atau jurnalis
7. Consultation. Melakukan konsultasi merupakan salah satu stakeholder yang
dengan berbagai stakeholder krusial di saat perusahaan diterpa krisis.
terkait. Baik yang terdampak Secara umum media massa memiliki

235
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

empat fungsi yaitu untuk memberi seperti debat. Kekerasan yang


informasi, mengedukasi, menghibur, ditimbulkan akan
dan sebagai kontrol sosial terhadap membangkitkan emosi
penguasa ataupun masyarakat pembaca.
(McLuhan dalam Putri, 2013). 2. Kemajuan dan Bencana
3. Konsekuensi. Suatu peristiwa
Melihat kepada fungsinya dianggap memiliki konsekuensi
tersebut maka media massa memiliki
apabila peristiwa tersebut
peran untuk memberitakan krisis yang menimbulkan rangkaian
terjadi di sebuah perusahaan, apalagi persitiwa yang memengaruhi
krisis tersebut terbentur dengan banyak orang.
kepentingan atau melibatkan 4. Kemasyhuran dan Terkemuka
masyarakat luas. Seperti yang dikatakan 5. Saat yang tepat (timeliness) dan
Denis McQuail bahwa ”The media deal Kedekatan (proximity).
with public matters for public purposes – Kedekatan yang dimaksud
especially with issues on which public adalah kedekatan antara berita
opinion can be expected to form” dengan pembaca. Kedekatan itu
(2000). Berdasarkan kalimat ini terlihat
bisa dikarenakan dekat secara
bahwa keberpihakan media terhadap geografis, emosi, dan
hal-hal yang menyangkut hajat hidup sebagainya.
orang banyak sangat besar maka isu 6. Keganjilan. Keganjilan bisa juga
yang berdampak pada publik akan diartikan sebagai unik, berbeda
mendapatkan tempat di media. Dalam dari kebiasaan sehingga menjadi
pandangan media, warga masyarakat,
kejadian luar biasa.
dan kepentingan publik yang lebih luas 7. Human interest. Meski suatu
di atas yang lainnya (Ishwara, 2011). berita tidak memiliki keenam
Dalam memilih berita apa yang nilai di atas, namun suatu
diangkat, media pun berpatokan kepada peristiwa tetap bisa naik
nilai berita (news value). Nilai berita menjadi berita apabila peristiwa
menjadi standar yang biasa digunakan tersebut menarik menceritakan
untuk menentukan layak berita tentang manusia atau
(newsworthy) (Ishwara, 2011). Adapun mengandung unsur
yang masuk ke dalam nilai berita adalah kemanusiaan.
(Ishwara, 2011): 8. Seks. Berita tentang seks akan
memiliki nilai berita tinggi
1. Konflik. Bentuk konflik dapat apabila melibatkan orang
berupa fisik (perkelahian, penting, pejabat, dan selebriti.
perang, dan sebagainya yang
mengakibatkan adanya physical Dari delapan nilai berita
contact antara pihak-pihak yang tersebut, ada satu nilai berita tambahan
terlibat) maupun non fisik yaitu kebaruan (novelty). Peristiwa itu
harus mengandung unsur kebaruan jika

236
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

ingin diangkat oleh media. Berita yang berkembangnya teknologi dan media
usang sudah tidak dilirik oleh media sosial, PR tactical tools pun mengalami
(Howard & Mathews, 2013). kemajuan. Untuk menyampaikan
informasi ke media, PR tidak hanya
Kasus Tylenol yang disampaikan menggunakan press release yang ditulis
di awal tulisan ini membuktikan bahwa di kertas dan dikirim melalui fax atau
media massa memiliki peran dalam email tapi juga bisa dibuat dalam bentuk
memberitakan kasus Tylenol karena
electronic news release.
kasus ini memberikan dampak yang
besar kepada masyarakat. Kasus Kamus Merriam-Webster
tersebut dinilai berdampak kepada mendefinisikan press release sebagai
publik selain memiliki nilai berita “an official statemen that gives
bencana, proximity, dan konsekuensi. information to newspapers, magazines,
television news programs, and radio
Fungsi PR yang sangat stations”. Media menjadikan press
memahami cara kerja jurnalis adalah release sebagai for-your-information
media relations. Konsekuensinya dalam memorandum yang ditujukan kepada
menyampaikan tools media relations editor media (Howard dan Mathews,
kepada jurnalis, selayaknya nilai berita 2013). Maksudnya, press release
konten dibuat berdasarkan nilai berita digunakan sebagai informasi dasar dan
jurnalis. cepat disampaikan kepada media agar
Press Release, PR Tactical Tools dalam media mendapatkan informasi terkini
Penanganan Krisis Kepercayaan Publik terkait perusahaan.

Pemberitaan di media terkait


1
perampokan di taksi putih memberikan Imogen PR adalah sebuah PR Agency di
dampak kepada perusahaan. Indonesia dimana saat kasus
Berdasarkan pemberitaan di Harian perampokan taksi putih tahun 2014,
Neraca, kepercayaan publik kepada Express Group menggunakan jasa
Express Group menurun yang Imogen PR sebagai konsultan PR. Dalam
mengakibatkan kerugian secara finansial mendukung penulisan ini, Imogen PR
(data ImogenPR1). sangat kooperatif memberikan data.

Ada banyak PR tactical tools Untuk itu isi press release dibuat
yang digunakan dalam penanganan pendek sehingga cepat dibaca esensinya
krisis. Salah satunya press release atau oleh editor media. Press relesase tidak
dikenal juga dengan sebutan news dapat menggantikan peran jurnalis
release. Press release masih tetap dalam menulis berita (Howard dan
menjadi primadona alat taktis yang Mathews, 2013).
umum dan utama digunakan oleh Cara penulisan press release
praktisi public relations (Wilcox et al, harus dibuat dengan gaya penulisan
2015: 390). Seiring dengan piramida terbalik dimana informasi yang

237
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

paling penting diletakkan di atas dan analisis hubungan-hubungan dialektik


makin ke bawah tingkat kepentingannya antara semiosis dan unsur-unsur lain
menurun. Pembuat press release juga praksis sosial (Haryatmoko, 2017). AWK
harus bisa memuat nilai berita di dalam berasumsi bahwa proses mental itu
tulisannya dan juga melengkapinya konstruktif. Konstruksi muncul ketika
dengan komponen penulisan jurnalistik, sesorang mencoba memberi makna
5W1H (what, who, where, when, why, kepada fenomea atau terlibat dalam
dan how). aktivitas sosial yang tidak disadari
(Haryatmoko, 2017).
Heru Margiono, Wakil Redaktur
Pelaksana Kompas.com melihat bahwa Para penggagas AWK
saat ini sudah banyak PR perusahaan mendapatkan gagasan dari analisis
yang menerapkan gaya penulisan wacana Michel Foucault (Haryatmoko,
jurnalistik di rilisnya akibatnya rilis-rilis 2017). Wacana merupakan sistem
tersebut bisa langsung naik diberitakan pengetahuan yang memberi informasi
di media. Namun jika isinya jelek, rilis tentang teknologi sosial dan teknologi
dibuang atau diganti anglenya memerintah yang merupakan bentuk
(wawancara pada 3 Desember 2016). kekuasaan dalam masyarakat modern.
Namun tidak semua platform media Wacana dilihat sebagai bahasa dalam
dapat meng-copy paste lansung isi press praksis sosial, atau bahasa yang menjadi
release. peristiwa sosial (Haryatmoko, 2017).
Wacana menyediakan bahasa untuk
“iya di tv agak sulit karena butuh
membuat pernyataan tentang topik
gambar. Cetak juga sulit karena khusus pada periode tertentu
harus melengkapi prinsip (Haryatmoko, 2017). Dengan demikian
keberimbangan. Yang lazim terjadi
dapat dikatakan titik berat analisis
bisa langsung naik itu di online.” wacana adalah di bahasa.
(Heru Margiono, wawancara pada 3
Juli 2016). Sesungguhnya bahasa dalam
lingkup analisis wacana tidak hanya
Selain nilai berita dan cara
sebatas bahasa yang berpedoman
penulisan piramida terbalik serta 5W1H kepada tata bahasa namun juga
yang diterapkan, press release juga terdapat unsur-unsur non bahasa di
memuat nama perusahaan, kontak PR dalamnya untuk kepentingan pribadi,
(nama, nomor telepon dan HP, alamat),
ekonomi, politik ataupun ideologi ke
judul, waktu rilis, tanggal, dan penutup dalam bahasa (Hamad, 2010).
(Howard dan Mathews, 2013).
Salah satu penggagas AWK
Metode adalah Norman Fairclough. Fairclough
Topik tulisan ini dibahas dengan wacana menunjuk pada pemakaian
menggunakan metode analisis wacana bahasa sebagai praktik sosial untuk
kritis (AWK). Metode AWK adalah merefleksikan sesuatu (Eriyanto, 2001).

238
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

Fairclough membagi analisis wacana diskursif sudah memasuk proses


dalam tiga dimensi yaitu teks, discourse interpretasi; dan ketiga dimensi praktik
practice, dan socioculture practice sosio-budaya sudah masuk ke dalam
(Eriyanto, 2001; Haryatmoko, 2017). penjelasan analisisi sosial (Haryatmoko,
Dimensi teks menyangkut proses 2017).
produksi biasanya menyumbang
deskripsi atau data awal; dimensi praktik Objek tulisan ini adalah dua
press release yang dikeluarkan oleh
diskursif sudah memasuk proses
interpretasi; dan ketiga dimensi praktik Express Group terkait perampokan di
sosio-budaya sudah masuk ke dalam taksi putih.
penjelasan analisisi sosial (Haryatmoko, Mengadopsi struktur analisis
2017). AWK yang dikembangkan oleh
Dimensi teks menyangkut Fairclough (dalam Kriyantono, 2010)
proses produksi biasanya menyumbang maka operasionalisasi dari AWK yang
deskripsi atau data awal; dimensi praktik digunakan penulis adalah sebagai
berikut:

Tabel 1. Pola AWK yang Digunakan dalam Menganalisis Press Release Perampokan di
Taksi Putih mengadopsi Pola AWK yang Digunakan oleh Norman Fairclough

(Sumber: dalam Kriyantono, 2010; Haryatmoko, 2017)

Dimensi Indikator

Teks Teks dibuat tidak hanya untuk menunjukkan bagaimana suatu objek
digambarkan tetapi juga bagaimana hubungan antar objek didefinisikan.
Teks meliputi kosa kata, kalimat, proposisi, makna kalimat dan lainnya.

Praktik Dimensi yang berkaitan dengan proses produksi dan konsumsi teknis.
Wacana Proses produksi meliputi citra macam apa ingin dibangun oleh Express
group, bagaimana proses pencitraan Express Group diprepresentasikan,
siapa atau apa yang dipinggirkan atau diabaikan oleh tulisan tersebut
(Indikator mengacu kepada pola AWK yang digunakan oleh Margareth
Wetherelle dalam Haryatmoko, 2017).

Praktik sosio- Praktik sosial budaya di luar teks yang berkembang atau terjadi di saat
budaya tulisan ini dibuat.

239
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Hasil dan Pembahasan adalah pernyataan resmi dari


perusahaan berisi fakta dasar dari
Wacana Kritis: Perspektif Fairclough situasi dan posisi perusahaan (Howard
Kasus perampokan di taksi putih dan Mathews, 2013). Berbeda dengan
telah menyita perhatian media. Kejadian press release, umumnya standby
yang bernuansa konflik ini memenuhi statement dikeluarkan cepat sesaat
unsur nilai berita oleh media sehingga setelah terjadi suatu peristiwa dan
layak untuk diberitakan. Perusahaan isinya tidak terlalu lengkap. Tujuan
sebagai sumber informasi mengeluarkan dikeluarkan standby statement adalah
press release yang dapat digunakan oleh agar perusahaan dapat mengkontrol
media. informasi yang keluar dan dapat
dijadikan rujukan informasi dari media
Selama periode perampokan di (Howard dan Mathews, 2013). Untuk
taksi putih di Jakarta pada periode akhir informasi yang lebih lengkap dan
November – awal Desember 2014, PT terbaru, perusahaan mengeluarkan
Express Group mengeluarkan dua press press release.
release. Press release pertama
dikeluarkan pada 4 Desember 2014 dan Pada 4 Desember 2014, Express
press release kedua dikeluarkan pada 8 Group mengeluarkan press release
Desember 2014. Sebelum press release dengan judul Express Group Klarifikasi
pertama dikeluarkan, perusahaan Dugaan Perampokan di Taksi Putih. Rilis
mengeluarkan standby statement pada terdiri dari tujuh alinea dan satu sub
2 Desember 2014. Standby statement judul “Tentang Express Group” yang
berisi satu alinea informasi.

Tabel 2. Analisis Press Release I (Press Release tanggal 4 Desember 2014)

Dimensi Indikator Temuan

Teks Teks dibuat tidak hanya untuk Alinea ke-2


menunjukkan bagaimana
suatu objek digambarkan “Express Group telah bekerja sama dengan
tetapi juga bagaimana Kepolisian untuk mengungkap sindikat
hubungan antara objek perampokan yang menggunakan taksi
didefinisikan. Teks meliputi putih yang merugikan seluruh masyarakat
kosa kata, kalimat, proposisi, ini.”
makna kalimat, dan lainnya.

Tema besar yang ditampilkan terlihat dari


judul press release: Express Group
Klarifikasi Dugaan Perampokan di Taksi
Putih

240
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

Di sub judul Tentang Express Group

Express Group adalah salah satu


perusahaan penyedia jasa layanan
transportasi darat yang kompetitif di
Indonesia.

Praktik Dimensi yang berkaitan Jojo: “taksi yang merampok taksi putih,
Wacana dengan proses produksi dan belum tentu taksi express. Supaya orang
konsumsi teks. Proses tidak takut naik taksi express.”
produksi meliputi citra macam
apa ingin dibangun oleh Alinea ke-7
Express group, bagaimana Express Group juga menghimbau kepada
proses pencitraan Express konsumen, apabila memiliki informan
Group diprepresentasikan, khusus, mengalami serupa atau segala
siapa atau apa yang bentuk ketidaknyamanan lainnya saat
dipinggirkan atau diabaikan menggunakan layanan Express Group
oleh tulisan tersebut. dapat segera melaporkan ke Halo Express
melalui telepon no. 500122 #tekan angka
3. Express Group siap membantu dan
sangat peduli terhadap keselamatan dan
kenyamanan konsumen.

Alinea ke-6

PT Express Trasindo Utama Tbk selaku


pengelola layanan taksi terkemuka, Express
group selalu berusaha untuk menciptakan
lingkungan kerja yang positif dan
mendorong para pengemudinya untuk
mencapai potensi penuh mereka dan
menumbuhkan nilai bersama-sama. Salah
satu core value yang selalu dipegang erat
adalah perhatian dan peduli terhadap
konsumen (care and concern about our
customers). Express group juga
menerapkan sistem seleksi yang ketat
dalam rekrutmen driver dengan sistem
kemitraan yang telah dijalankan Express
Group sejak tahun 2002.

241
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Alinea ke-5.

Terkait pemalsuan identitas ini, Express


Group juga berencana melaporkan kasus
penyalahgunaan identitas ini ke polisi.

Alinea Tentang Express Group

Express Group adalah salah satu


perusahaan penyedia jasa layanan
transportasi darat yang kompetitif di
Indonesia. Express Group telah memiliki
lebih dari 10.000 unit takis di seluruh
Indonesia pada akhir tahun 2013 dengan
wilayah pelayanan mencakup Medan,
Jabotabek, Semarang, dan Surabaya.
Express Group baru saja memperluas
layanan usahanya di kota Padang dengan
penambahan unit armada taksi reguler
dalam bentuk kendaraan MPC (Suzuki
Ertiga). Termasuk di dalam armada taksi ini
adalah 108 unit Tiara Express, taksi
premium dengan kendaraan Toyota
Alphard dan Mercedes Benz Viano yang
dioperasikan di Jakarta. Saat ini Express
Group memiliki lebih dari 2.000 karyawan
dan lebih dari 22.000 pengemudi sebagai
mitra kerja melalui konsep Program
Kemitraan yang telah diakui oleh PBB
melalui UN Global Compact sebagai upaya
yang berhasil dalam program Inclusive
Market. Express Group berkomitmen di
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan para mitranya serta
mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Tidak ada pihak yang dipinggirkan.


Stakeholder terkait masuk di dalam tulisan.

242
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

Hal yang diabaikan: tidak ada informasi


terkait realisasi komitmen Perusahaan
mengingat ada kalimat di konten sub judul
“......Express Group berkomitmen di dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan dari para mitranya serta
mengentasikan kemiskinan di Indonesia.

Praktik Praktik sosial budaya di luar Terjadi perampokan dua kali dalam waktu
sosio- teks yang berkembang atau dekat di taksi putih. Taksi Express berwarna
budaya terjadi di saat tulisan ini putih.
dibuat.

Adanya kasus perampokan di berusaha untuk menciptakan lingkungan


taksi putih secara tidak langsung kerja yang positif dan mendorong para
mengarahkan persepsi masyarakat pengemudinya untuk mencapai potensi
bahwa perampokan tersebut dilakukan penuh mereka dan menumbuhkan nilai
oleh pengemudi Taksi Express karena bersama-sama.
taksi mereka berwarna putih dan
diantara taksi berwarna putih, Taksi Selain itu press release juga
Express yang paling dikenal di membeberkan keunggulan perusahaan
masyarakat. Dari organisasi keseluruhan di kancah penyedia jasa layanan
teks terlihat bahwa tema besar dari transportasi darat di Indonesia dengan
press release ini adalah memposisikan memberikan gambaran perusahaan di
Express Group sebagai pihak yang tidak sub judul Tentang Express Group.
bersalah sehingga Express Group ingin Informasi ini tidak terkait langsung
meluruskan pandangan masyarakat atas dengan informasi kasus yang ada
(mispersepsi pembaca) atas disampaikan di rilis. Isi dari sub
pemberitaan di media massa. Hal ini informasi ini mengabaikan data tentang
apa saja yang telah dilakukan oleh
jelas terlihat dari judul press release
yang dibuat yaitu “Express Group Express Group dalam menjalankan
Klarifikasi Dugaan Perampokan di Taksi komitmen meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan mengentaskan
Putih.”
kemiskinan di Indonesia.
Kosa kata yang dihadirkan oleh
Express Group berkonotasi positif Secara umum Express Group
seperti bekerjasama dengan kepolisian, ingin membangun citra sebagai
siap membantu dan sangat peduli perusahaan positif. Ada tiga hal yang
terhadap keselamatan dan kenyamanan ingin dicitrakan oleh Express Group
konsumen, Express Group selalu dalam press release ini. Pertama,

243
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Express Group ingin dicitrakan sebagai Group juga menyampaikan bentuk


perusahaan yang tidak bersalah dalam kesiapannya membantu konsumen
kasus ini. Ini terlihat dari kalimat judul, dengan menyediakan call center. Terkait
“Express Group Klarifikasi Dugaan arahan Express Group agar masyarakat
Permpokan di Taksi Putih.” Bahkan, mengkontak call center jika mengetahui
Express Group ingin dilihat sebagai informasi terkait perampokan, maka
korban perampokan mengingat adanya bentuk rilis ini juga bisa diartikan
pemalsuan identitas nomor taksi, hal ini sebagai rilis instructing. Ketiga, Express
terlihat dari kalimat di alinea ke-5 yaitu Group ingin dicitrakan sebagai
“Terkait pemalsuan identitas ini, Express perusahaan yang unggul di bisnis
Group berencana melaporkan kasus penyedia jasa layanan tansportasi darat.
penyalahgunaan identitas ini ke polisi.” Hal ini terlihat sekali pada konten sub
Di aline ke-2 disebutkan juga bahwa judul tentang Express Group.
Express Group bekerjasama dengan
kepolisian untuk mengungkap sindikat Meski ingin dicitrakan sebagai
perampokan. Selain itu, press release perusahaan yang baik dan positif,
juga menampilkan data hasil penyidikan namun Express Group mengabaikan
aktivitas atau realisasi komitmen yang
polisi. Kedua, Express Group ingin
dicitrakan sebagai perusahaan yang telah dilakukan sehingga komitmennya
baik, yang ingin melayani konsumennya tidak jelas.
dengan baik. Ini terlihat pada kalimat di Pada 8 Desember 2014, keluar
alinea ke-6 yang menunjukkan bahwa rilis kedua dengan judul yang sama
Express Group berpegang erat pada core dengan yang pertama. Rilis ini terdiri
value-nya yaitu selalu memberikan dari lima alinea dan satu sub judul
perhatian dan peduli terhadap terdiri dari 1 alinea.
konsumen. Di alinea ke-7, Express
Tabel 3. Analisis Press Release II (Press Release tanggal 8 Desember 2014)

Dimensi Indikator Temuan

Teks Teks dibuat tidak hanya untuk Alinea ke-2


menunjukkan bagaimana
suatu objek digambarkan “Kami menyatakan salut dengan kerja
tetapi juga bagaimana efisien dari Kepolisian yang dengan cepat
mampu membekuk dua dari empat pelaku
hubungan antara objek
didefinisikan. Teks meliputi perampokan ini Kami akan tetap
kosa kata, kalimat, proposisi, mendukung Kepolisian untuk mengusut
dan memberantas kasus ini sampai tuntas
makna kalimat dan lainnya.
hingga aktor intelektualnya, ungkap
Berman Limbing, SH., MH., Pengacara
Express Group”

244
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

Tema besar yang ditampilkan terlihat dari


judul press release: Express Group
Klarifikasi Dugaan Perampokan di Taksi
Putih

Alinea ke-4

“Kami juga masih mempertanyakan adanya


keanehan bila perampokan dilakukan oleh
supir taksi aktif dari suatu perusahaan
ternama dengan menggunakan taksi milik
perusahaan lain. Hal ini kemungkinan besar
sudah direncanakan dengan baik sehingga
harus dilakukan pengusutan secara tuntas
mengenai siapa aktor intelektual dibalik
peristiwa ini sehingga para penumpang
angkutan umum dapat memperoleh
kejelasan dan ketenangan dalam
menggunakan jasa angkutan umum,
khususnya taksi,” ungkap Berman Limbong.

Di sub judul Tentang Express Group

Express Group adalah salah satu


perusahaan penyedia jasa layanan
transportasi darat yang kompetitif di
Indonesia.

Praktik Dimensi yang berkaitan Alinea ke-2


Wacana
dengan proses produksi dan “Kami menyatakan salut dengan kerja
konsumsi teksi. Proses efisien dari Kepolisian yang dengan cepat
produksi meliputi citra macam mampu membekuk dua dari empat pelaku
apa ingin dibangun oleh perampokan ini Kami akan tetap
Express Group, bagaimana mendukung Kepolisian untuk mengusut
proses pencitraan Express dan memberantas kasus ini sampai tuntas
Group diprepresentasikan, hingga aktor intelektualnya, ungkap
siapa atau apa yang Berman Limbing, SH., MH., Pengacara
dipinggirkan atau diabaikan Express Group”
oleh tulisan tersebut.

245
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Alinea Tentang Express Group

Express Group adalah salah satu


perusahaan penyedia jasa layanan
transportasi darat yang kompetitif di
Indonesia. Express Group telah memiliki
lebih dari 10.000 unit takis di seluruh
Indonesia pada akhir tahun 2013 dengan
wilayah pelayanan mencakup Medan,
Jabotabek, Semarang, dan Surabaya.
Express Group baru saja memperluas
layanan usahanya di Kota Padang dengan
penambahan unit armada taksi reguler
dalam bentuk kendaraan MPC (Suzuki
Ertiga). Termasuk di dalam armada taksi ini
adalah 108 unit Tiara Express, taksi
premium dengan kendaraan Toyota
Alphard dan Mercedes Benz Viano yang
dioperasikan di Jakarta. Saat ini Express
Group memiliki lebih dari 2.000 karyawan
dan lebih dari 22.000 pengemudi sebagai
mitra kerja melalui konsep Program
Kemitraan yang telah diakui oleh PBB
melalui UN Global Compact sebagai upaya
yang berhasil dalam program Inclusive
Market. Express Group berkomitmen di
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan para mitranya serta
mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Pihak yang dipinggirkan atau diabaikan:


Kepolisian. Kepolisian tidak diberikan ruang
untuk menyampaikan temuannya.

Pihak yang dipinggirkan atau diabaikan:


Pengelola operator taksi lain dimana
pelaku perampokan menjadi supir aktif
saat kasus terjadi.

Hal yang didiamkan atau absen adalah

246
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

pernyataan Polda Metro Jaya terkait hasil


pengusutannya.

Hal yang diabaikan: tidak ada informasi


terkait realisasi komitmen perusahaan
mengingat ada kalimat di konten sub judul
“......Express Group berkomitmen di dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan dari para mitranya serta
mengentasikan kemiskinan di Indonesia.”

Praktik Praktik sosial budaya di luar Terjadi perampokan dua kali dengan jarak
sosio- teks yang berkembang atau waktu yang berdekatan di taksi putih. Taksi
budaya terjadi di saat tulisan ini Express berwarna putih.
dibuat.

Polisi berhasil menangkap dua pelaku.

Persaingan bisnis yang ketat di antara


perusahaan taksi.

Di press release kedua masih Di rilis kedua ada perbedaan


terdapat beberapa hal yang sama dimana Express Group menyatakan
dengan press release pertama yaitu apresiasinya kepada kepolisian karena
terkait judul dan sub judul. Dengan telah bertindak cepat dan meringkus
demikian Express Group masih ingin para pelaku. Namun, rilis kedua ini
membentuk citra sebagai perusahaan dapat dinilai secara implisit menyerang
yang tidak bersalah. Hal ini juga perusahaan pesaingnya mengingat
disampaikan oleh Suharjo Nugroho pelaku adalah pengemudi taksi di
(Director Imogen PR) saat wawancara, perusahaan pesaing. Hal ini terlihat di
Juli 2016: kalimat alinea ke-4, “Kami juga masih
mempertanyakan adanya keanehan bila
“Supaya orang gak takut naik Taksi perampokan dilakukan oleh supir taksi
Express. Bahwa taksi yang merampok aktif dari suatu perusahaan
adalah taksi putih. Belum tentu Taksi
ternama......(dst).......harus dilakukan
Express.” pengusutan secara tuntas mengenai
Express Group juga ingin dicitrakan siapa aktor intelektual di balik persitiwa
sebagai perusahaan yang unggul di ini.”
bidangnya. Rilis ini tidak mengabaikan suara
dari pihak yang diabaikan yaitu

247
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

perusahaan pesaing tempat pelaku preseden buruk bagi bisnis angkutan


bekerja untuk memberikan klarifikasi. umum, khususnya taksi.”
Hal yang diabaikan juga terkait paparan
bukti dari Polda Metro Jaya mengingat Pada rilis kedua, Express Group
di alinea ke-5 terdapat tanggapan dari menuangkannya ke dalam bentuk
Ketua DPD Organda DKI Jakarta, “Kalau adjusting dan mengembalikan reputasi
sampai terbukti apa yang disampaikan perusahaan. Express Group
memberikan update informasi terkait
Polda Metro Jaya mengenai hasil
pengusutannya, maka ini merupakan perkembangan kasus yang terjadi.

Jalinan Teks: Penilaian, Representasi, Express Group. Perusahaan ini


Hubungan, Identifikasi (mengacu menggambarkan dirinya sebagai
kepada Margareth Wetherelle dalam perusahaan yang mengutamakan
Haryatmoko, 2017). tanggung jawab kepada seluruh
stakeholdernya. Masalah keuangan
1. Penilaian. Dalam analisis di atas
tidak menjadi prioritasnya saat
tersirat bahwa teks mengkonstruksi krisis berlangsung, hal ini terlihat
perhatian Express Group akan dari tidak adanya informasi di rilis
kasus ini dan upayanya untuk terkait penurunan pemesanan
mengklarifikasi Express Group taksi, penurunan pendapatan
terlibat di dalamnya. Konstruksi selama kasus berlangsung.
perusahaan yang memiliki core
Representasi Express Group
value yang mengedepankan sebagai perusahaan papan atas di
perhatian dan kepedulian terhadap industri angkutan darat, khususnya
konsumen seakan ingin taksi cukup diangkat di dalam rilis,
mengatakan bawha tidak mungkin terutama di bagian sub topik
pengemudinya terlibat di dalam tentang Express Group.
kasus perampokan di dalam taksi 3. Hubungan. Hubungan sosial
mereka. Bentuk perhatian Express merupakan hubungan pengetahuan
Group terhadap kasus ini cukup (Haryatmoko, 2017). Pembuat
jelas dimana Express Group tidak artikel ingin menyampaikan
hanya menunjukkan kemauannya informasi dengan memberitahu
untuk bekerjasama dengan sesuatu yang tidak diketahui oleh
kepolisian, tapi juga menyediakan publik. Yang tahu menunjukkan
call center. Anjuran Express Group
bahwa telah melakukan banyak
agar konsumen dapat mengontak untuk mengungkap kasus
call center baik terkait kasus ini perampokan tersebut. Dalam rilis,
atau bukan merupakan bentuk Express Group mengungkapkan
respon Express Group dengan bahwa mereka telah melakukan
mengeluarkan rilis yang berbentuk kerjasama, mendukung dan
instructing.
menjalin hubungan yang baik
2. Representasi. Teks telah dengan Kepolisian.
merepresentasi sisi tanggung jawab

248
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

4. Identifikasi. Express Group menyediakan call center agar konsumen


mengkonstruksi dirinya sebagai dapat melaporkan hal-hal terkait
pihak yang dirugikan atas kejadian perampokan tersebut.
tersebut mengingat perampokan
tidak dilakukan oleh pengemudi
Express Group namun pemberitaan Simpulan
media secara tidak langsung
Dalam mengembalikan
membentuk persepsi pembaca
mengasosiasikan taksi putih dengan kepercayaan publik yang menurun
Taksi Express, akibatnya Express akibat pemberitaan media massa terkait
Group menanggung citra buruk. perampokan di taksi putih, Express
Group dalam teks rilisnya telah
mengkonstruksi perusahaan ke dalam
Strategi Respon Express Group tiga hal, yaitu sebagai perusahaan yang
tidak bersalah bahkan merupakan
Merujuk kepada strategi respon
korban dari isu yang berkembang;
yang disampaikan oleh Coombs (2007),
sebagai perusahaan yang bertanggung
maka dapat disimpulkan bahwa strategi
jawab dan berkomitmen untuk
respon yang dijalankan Express Group
membantu kepolisian; sebagai
menggunakan justification. Perusahaan
perusahaan yang mengedepankan
mengeluarkan pernyataan melalui
perhatian dan kepedulian terhadap
presss release terkait kasus perampokan
konsumen. Keseluruhan konstruksi yang
yang secara tidak langsung menyeret
dibangun mengarah kepada tone positif.
nama Express Group. Dalam rilisnya
terlihat Express Group juga menjadi Pesan press release yang
korban dari perampokan mengingat dikeluarkan Express Group dikemas ke
taksi yang digunakan untuk melakukan dalam bentuk structuring dan adjusting.
kejahatan merupakan Taksi Express Di rilis pertama Express Group membuat
yang dicuri beberapa waktu gabungan rilis adjusting dan structuring.
sebelumnya. Sementara di rilis kedua dibuat dalam
bentuk adjusting.
Dalam aksi melakukan
pencegahan agar isu tidak melebar Strategi akomodatif
menjadi krisis, Express Group dalam dilaksanakan dengan mengedepankan
rilisnya memberikan penjelasan dan strategi justification, explanation, dan
komitmen. Penjelasan terkait kronologi commitment. Strategi akomodatif
kejadian dan ketidakterlibatan Taksi sangat efektif dalam mengelola krisis.
Express pada kejadian tersebut. Express
Group juga berkomitmen untuk
membantu kepolisian untuk menguak
kasus tersebut serta berkomitmen
melayani konsumen dengan

249
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

Daftar Pustaka Guide to Managing the Message.


United State of America: Mc Graw-
Argenti, Paul A. 2009. Corporate Hill.
Communication. New York:
McGraw-Hill. Hamad, Ibnu. 2010. Komunikasi sebagai
Wacana. Jakarta: La Tofi Enterprise.
Aruman, Edhy. 2015. Review Buku Crisis,
Issues and Reputation Haryatmoko. 2017. Critical Discourse
Management oleh Andrew Griffin Analysis (Analisis Wacana Krisis):
hal. 62-64 di Jurnal Public Relations Landasan Teori, Metodologi dan
Indonesia vol. 2, No. 3, Penerapan. Jakarta: Rajawali Pers.
November 2015. Jakarta: Bidang
Riset dan Kompetensi PERHUMAS Howard, Carole M. & Mathews, Wilma
Indonesia. K. 2013. On Deadline: Managing
Media Relations. USA: Waveland
Bisniscom. Kasus Melinda Dee Tak
Press, Inc.
Pengaruhi Citibank
,https://www.youtube.com/wat https://www.youtube.com/watch?v=On
ch?v=aDHEdtLRw7U, Apr 15, 2011, rhIuH8-jA, Tylenol Recall - from
diakses pada 13 Juli 2016. WFTV, Orlando, FL – 1982,
diakses pada 13 Juli 2016
Coombs, W. Timothy. 2007. Ongoing
Crisis Communication: Planning, Ishwara, Luwi. 2011. Jurnalisme Dasar.
Managing, and Responding. Jakarta: PT Kompas Media
California: Sage Publications, Inc. Nusantara.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Kartikawangi, Dorien. 2015. Konvergensi


Pengantar Analisis Teks Media. Simbolis Dalam Manajemen
Yogyakarta: LkiS Yogyakarta. Strategis Komunikasi Terintegrasi
2.0. hal. 17-27 di Jurnal Public
Fink, Steven. 1986. Crisis Management: Relations Indonesia vol. 2, No. 3,
Planning for the Inevitable. New November 2015. Jakarta: Bidang
York: Amacom. Riset dan Kompetensi PERHUMAS
Indonesia.
Fink, Steven. 2013. Crisis
Communication: The Definitive

250
Mirana Hanathasia, Analisis Press Release ...

Kompas.com. 2014. Perampokan Taksi


Putih. Diakses, 20 Mei 2015 dari
www.kompas.com

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik


Praktis Riset Komunikasi Disertai
Contoh Praktis Riset Media,
Public Relations, Advertising,
komunikasi Organisasi, Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

McQuail, Denis. 2000. McQuail’s Mass


Communication Theory. Oxford:
Sage Pulication.

Nova, Firsan. 2009. Crisis Public


Relations: Bagaimana PR
Menangani Krisis Perusahaan.
Jakarta: PT Grasindo.

Putri, Dianingtyas Murtanti. 2013. Peran


Media Online Dalam Pembangunan
Provinsi Banten dalam Journal
Communication Spectrum:
Capturing New Perspectives in
Communication hal. 31-46, vol.
3 No.1 Februari-Juli 2013. Jakarta:
commdePT

Ruff, Peter & Azis, Khalid. 2003.


Managing Communications in
Crisis. England: Gower
Publishing Limited.

Wilcox, Dennis L, Cameron, GlenT.,


Reber, Bryaan H. 2015. Public
Relations: Strategies and
Tactics. England: Pearson.

251
Journal Communication Spectrum, Vol. 4 No. 2 Februari – Juli 2017

252

Anda mungkin juga menyukai