Anda di halaman 1dari 133

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA

(Studi Korelasional Kuantitatif tentang Pengaruh Penggunaan Media Sosial


Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

ADE SORAYA

150904031

Public Relations

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA

(Studi Korelasional Kuantitatif tentang Pengaruh Penggunaan Media Sosial


Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana


Program Strata (S1) pada Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

ADE SORAYA

150904031

Public Relations

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM


TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA

(Studi Korelasional Kuantitatif tentang Pengaruh Penggunaan Media Sosial


Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini seluruh sumber yang dikutip
maupun dirujuk telah dicantumkan dengan benar. Apabila dikemudian hari
terbukti lain atau tidak seperti saya nyatakan disini, saya bersedia diproses secara
hukum.

Medan, Maret 2019

Ade Soraya
NIM. 150904031

Universitas Sumatera Utara


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda


tangan di bawah ini :

Nama : Ade Soraya


NIM : 150904031
Departemen : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikankepada
Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-Exclusive
Royalty Free-Rights) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM


TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA

Beserta perangat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini, Universitas sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir Saya selama tetap mencantumkan nama Saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : Maret 2019

Yang Menyatakan,

Ade Soraya

ii

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:


Nama : Ade Soraya
NIM : 150904031
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul : Pengaruh Penggunaan Media Sosial

Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa

(Studi Korelasional Kuantitatif Tentang Pengaruh


Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Gaya
Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : (.................................)

Penguji : (.................................)

Penguji Utama : (.................................)

Ditetapkan di : Medan

Tanggal : Maret 2019

iv

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kepada Allah SWT atas


rahmat dan hidayat-Nya yang telah memberikan nikmat ilmu, kesehatan dan
kemudahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menggapai gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara (FISIP USU). Peneliti berharap skripsi ini dapat menjadi referensi bagi
mahasiswa dalam mengembangkan penelitian. Skripsi ini peneliti persembahkan
kepada kedua Orang tua tercinta, Ayah saya, Alm. Sofyan Parinduri SH, dan ibu
saya Ema Sari Lubis A.md yang telah memberikan kasih sayang dan mendukung
serta mendidik saya setiap harinya hingga saya bisa meenyelesaikan sarjana. Serta
kedua saudara kandung peneliti, abang saya Ahmad Riyansyah Parinduri SE. ME
dan adik saya Alya Nur Safira Parinduri yang senantiasa memberikan doa,
dukungan dan motivasi kepada peneliti dalam melakukan setiap aktivitas. Serta
Ompumg saya Alm. H. M Lud Lubis yang dari awal mendukung saya untuk
masuk di fakulta ilmu sosial dan politik khususnya jurusan ilmu komunikasi yang
selalu semangat membimbing dan mengarahkan. Dan Mak Ican saya Rizaldi
Lubis, SH Yang selalu memberikan saya dukungan. Peneliti juga menyadari
bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dari awal masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, peneliti tidak dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, peneliti juga
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara beserta jajarannya.
2. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara sekaligus Dosen Pembimbing peneliti. Terimakasih atas waktu,
tenaga dan sumbangsih pemikiran serta masukan yang telah diberikan
dengan sabar untuk mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

vi

Universitas Sumatera Utara


3. Ibu Emilia Ramadhani, M.A, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
4. Ibu Dr. Nurbani M.si selaku dosen penasehat akademik peneliti.
5. Kak Maya dan Kak Yanti, yang selalu membantu peneliti dalam mengurus
segala hal yang peneliti butuhkan selama masa perkuliahan. Baik dalam
surat menyurat maupun dalam pengurusan KRS dan KHS.
6. Seluruh dosen serta jajaran staff di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik khusunya Program Studi Ilmu Komunikasi.
7. Teman-teman seperjuangan peneliti selama perkuliahan, Lambe Syar’i
Reza Fahlepi, Ismaliyah Yusuf Rangkuti, Khairi Wahyuni, Rendi Surbakti,
Renu Fatahillah, Lisma Sari Ratu,Billqis Efriza Lubis dan Novi Handayani
terimakasih sudah menghibur, memberikan warna pada masa perkuliahan
serta selalu memberikan semangat dan dukungan dalam mengerjakan
skripsi.
8. Terimakasi kepada para gadis, yaitu Ayu windari dan Maya sari Simbolon
yang selalu mengerti aku.
9. Keluarga Besar IMAJINASI FISIP USU Periode 2018/2019 yang telah
memberikan pengalaman kepada peneliti dalam berorganisasi.
10. Teman-teman seperliburan, Yudhistira Sandy, Fadhlan Habibi, Shifa
Nabila, dan Almh. Rekha Farina Ray .
11. Teman-teman sepermainan. Rere, wawan, dan mol
12. Kepada para responden penelitian di Universitas Sumatera Utara khusnya
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Keperawatan, terimakasih
telah meluangkan waktu dalam mengisi kuisioner.
13. Seluruh teman-teman Program Studi Ilmu Komunikasi, khususnya
stambuk 2015, terimakasih atas saran dan dukungan yang telah diberikan,
dan semangat untuk kita semua dalam memperjuangkan gelar sarjana.
14. Serta semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanan
penelitian dan proses penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Apabila
terdapat kesalahan/kekhilafan dalam bentuk kata, bahasa penyampaian, dan teknik

vii

Universitas Sumatera Utara


penulisan, dengan rendah hati peneliti emngaharpakn agar para pembaca memberi
saran ataupun kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata,
peneliti berharap Allah AWT berkenan membalas semua kebaikan, doa serta
dukungan yang diberikan.

Medan, Maret 2019

Peneliti

Ade Soraya
NIM. 150904007

viii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa


Dalam Menggunakan Media Sosial”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh media sosial Instagram terhadap gaya hidup Mahasiswa di Universitas
Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan mulai dari 15 Februari-20 Februari
2019. Teori yang menjadi pendukung dalam penelitian ini antara lain,
Komunikasi, Teori Uses and Gratification, New Media, Media Sosial, Instagram,
Gaya hidup. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebanyak 36.689
orang. Penentuan sampel digunakan rumus Taro Yamane sehingga diperoleh
sampel sebanyak 98 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan proporsional stratified sampling dan purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library
research), dan penelitian lapangan (field research). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan untuk mencari hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel lainnya. Teknik analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji
hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat pengaruh signifikan yaitu 14% dalam dalam skala hubungan yang rendah
tapi pasti antara Instagram dengan gaya hidup dikalangan Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara. Hal ini berarti Instagram memberikan pengaruh terhadap gaya
hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci: Instagram, Gaya Hidup, Mahasiswa

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PIBLIKASI .......................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................ 6

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori......................................................................................... 8

2.1.1 Komunikasi .................................................................................... 8

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Teori Uses and Gratifications ...................................................... 13

2.1.3 New Media ................................................................................... 16

2.1.4 Media Sosial................................................................................. 18

2.1.5 Instagram ..................................................................................... 20

2.1.6 Gaya Hidup .................................................................................. 22

2.2 Kerangka Konsep ................................................................................... 24

2.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 25

2.4 Variabel Operasional .............................................................................. 25

2.5 Definisi Operasional............................................................................... 26

2.6 Hipotesis ................................................................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................... 28

3.1.1 Lokasi Penelitian .......................................................................... 28

3.1.2 Sejarah Universitas Sumatera Utara ............................................ 28

3.1.3 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara ................................... 30

3.1.4 Tujuan Universitas Sumatera Utara ............................................. 31

3.2 Metode Penelitian................................................................................... 32

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 33

3.3.1 Populasi ........................................................................................ 33

3.3.2 Sampel.......................................................................................... 34

3.4 Teknik Penarikan Sampel ...................................................................... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 36

3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 37

xi

Universitas Sumatera Utara


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 40

4.1.1 Tahapan Awal .............................................................................. 40

4.1.2 Penelitian Kepustakaan ................................................................ 40

4.1.3 Penelitian Lapangan ..................................................................... 40

4.1.4 Proses Pengolahan Data ............................................................... 41

4.2 Analisis Tabel Tunggal .......................................................................... 42

4.2.1 Karakteristik Responden .............................................................. 42

4.2.2 Variabel Bebas (X) Penggunaan Media Sosial Instagram .......... 46

4.2.3 Variabel Terikat (Y) Gaya Hidup ................................................ 62

4.3 Analisis Tabel Silang ............................................................................. 72

4.4 Uji Hipotesis........................................................................................... 74

4.5 Pembahasan ............................................................................................ 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 81

5.2 Saran....................................................................................................... 82

5.2.1 Saran Dari Responden Penelitian................................................. 82

5.2.2 Saran Dalam Kaitan Akademis .................................................... 82

5.2.3 Saran Dalam Kaitan Praktis ......................................................... 82

DAFTAR REFERENSI ............................................................................. 83

xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1 Operasional Variabel............................................................................. .........25

3.1 Jumlah mahasiswa Aktif Universitas Sumatera Utara ....................................32

3.2 Tabel Populasi ................................................................................................33

3.3 Jumlah Sampel ................................................................................................35

4.1 Jenis Kelamin ..................................................................................................43

4.2 Status Tempat Tinggal ....................................................................................44

4.3 Uang Saku .......................................................................................................45

4.4 Fakultas ...........................................................................................................46

4.5 Menggunakan Media Sosial Instagram ...........................................................47

4.6 Frekuensi Menggunakan Media Sosial Instagram ..........................................48

4.7 Frekuensi Mengakses Media Sosial instagram ...............................................49

4.8 Keseharian Dalam Mengakses Instagram .........................................................50

4.9 Lama Waktu Menggunakan Instagram .............................................................51

4.10 Durasi Waktu Menggunakan Instagram .........................................................52

4.11 Alasan Dalam Menggunakan Waktu Instagram ............................................53

4.12 Pengaruh Fitur Instgaram Terhadap Gaya Hidup ...........................................54

4.13 Fitur “Share Foto” Pada Instagram .................................................................55

4.14 Fitur “Instastory” Pada Instagram ..................................................................56

4.15 Fitur Explore Pada Instagram .........................................................................57

4.16 Mengakses Berita/Informasi Melalui Instagram ............................................58

4.17 Mengkases Public Figure Melalui Instagram .................................................59

4.18 Mengakses Hiburan Melalui Instagram .........................................................60

4.19 Mengakses Onlineshop/Kuliner Melalui instagram .......................................61

xiii

Universitas Sumatera Utara


4.20 Pengaruh instagram Terhadap Minat Fotografi .............................................62

4.21 Pengaruh instagram terhadap Minat Membeli Suatu Produk .........................63

4.22 Pengaruh Instagram Terhadap Membeli Makanan .........................................64

4.23 Pengaruh Instagram Terhadap Minat Memilih Tempat Travelling ...............65

4.24 Instagram Mempermudah Dalam Kegiatan Berkomunikasi ...........................66

4.25 Keseringan Menghabiskan Waktu Dengan Instagram ....................................67

4.26 Pengaruh Instagram Terhadap Kehidupan Mahasiswa ...................................68

4.27 Pendapat Tentang Orang Yang Membuat Instastory Setiap Hari ..................69

4.28 Pendapat Tentang Orag Yang Memposting Foto Secara Rutin .......................70

4.29 Pendapat tentang Pengguna Yang Sering Menghapus Postingan ....................71

4.30 Fitur Explore Pada Instagram Terhadap Minat Mencari Tempat Wisata .......72

4.31 Penggunaan Isntastory Dan Pendapat Tentang Pengguna Instagram Yang


Mengunggah Instastory Setiap Hari ...............................................................73

4.32 Uji Hipotesis....................................................................................................74

xiv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Hal Halaman

Gambar 1. Model Komunikasi .............................................................................10

Gambar 2. Proses Komunikasi .............................................................................12

Gambar 3. Cara Beroprasional Teori Uses and Gratifications ............................15

Gambar 4. Variabel Penelitian .............................................................................25

xv

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aktivitas sosial manusia. Komunikasi sangat


penting dalam kehidupan manusia sebab manusia tidak bisa hidup tanpa
komunikasi. Hal ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain. Melalui komunikasi manusia dapat saling
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari dan dimanapun manusia itu berada.
Tak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Interaksi sosial
merupakan sebuah syarat terjadinya aktivitas sosial. Dalam melakukan interaksi
terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu kontak sosial dan komunikasi
sosial.
Teknologi informasi di era globalisasi sangat berkembang pesat di dalam
kehidupan masyarakat. Penggunaan fasilitas komunikasi yang semakin canggih
memberikan peluang bagi setiap individu untuk mengakses informasi sesuai
keinginan serta dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa memikirkan waktu.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan suatu perubahan
besar dalam komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat di era modern. Pada
masa ini, komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka (untuk dua orang
atau lebih), namun juga dapat dilakukan melalui media seperti media sosial.
Melalui media seperti komputer, laptop, handphone, dan lain-lain kita dapat
mengakses berbagai situs jejaring sosial seperti whatsapp, facebook, twitter, line,
dan sebagainya. Komunikasi yang terjadi adalah ketika pengguna media sosial
tersebut menyampaikan pesan melalui fitur yang ada di dalam aplikasi tersebut
dan diterima oleh penerima pesan kemudian terjadi interaksi ketika pesan yang
disampaikan di respon dan ditanggapi oleh si penerima pesan atau pengguna
media sosial lainnya. Adapun pesan yang ditampilkan untuk dilihat pengguna lain.
Dewasa ini teknologi semakin canggih, mulai dari orang dewasa hingga
anak-anak sudah dapat menggunakan internet melalui handphone, laptop dan alat
komunikasi lainnya, dengan kemajuan teknolgi yang semakin canggih ini
masyarakat dapat dengan mudah untuk meng-akses apa yang dibutuhkan dengan
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


2

waktu yang relatif cepat, serta dengan cara penggunaannya. Berdasarkan data di
Departemen Komunikasi dan Informasi (DEPKOMINFO) (2013, hlm. 1) dapat
diketahui bahwa Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut,
95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
Data yang diambil dari data Kementrian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia tahun 2014, dalam riset kominfo dan UNICEF mengenai
“Perilaku Anak dan Remaja Dalam Menggunakan Internet” diketahui bahwa
penggunakan media sosial dan digital menjadi bagian yang menyatu dalam
kehidupan sehari-hari anak muda Indonesia. Studi ini menemukan bahwa 98%
dari anak-anak dan remaja yang disurvei tahu tentang internet dan bahwa 79,5%
diantaranya adalah pengguna internet (sumber: https://Kominfo.go.id). Remaja
pada masa peralihan anak menjadi dewasa di antara umur 11-21) tahun, pada
umumnya membutuhkan tempat untuk bisa berinteraksi dengan individu lain,
pada umumnya, usia 18 – 21 tahun oleh para ahli psikologi perkembangan masih
digolongkan pada remaja lanjut, Gunarso (2000: 128) menyebutkan istilah remaja
lanjut biasa di sebut juga dengan “pemuda”, yang menunjukkan mereka masih
pada tahapan peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa, peneliti menjadi
tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai penggunaan media sosial
terhadap gaya hidup di kalangan remaja lanjut atau pemuda.
Sekarang ini, remaja merupakan kalangan yang sering menggunakan
media internet khususnya media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi,
hiburan maupun berkomunikasi dengan teman di situs jejaring sosial berdasarkan
data yang diperoleh DEPKOMINFO (2012, hlm. 1) dapat diketahui bahwa
semakin banyak pengguna internet merupakan anak muda. Mulai dari usia 15-20
tahun dan 10-14 tahun meningkat signifikan. Media sebagai sarana penunjang
bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan.
Media sosial termasuk kedalam salah satu New media. Istilah New media
sendiri baru muncul pada akhir abad 20 yang dipakai untuk menyebut sebuah
media baru yang menggabungkan media-media konvensional dengan internet.
New media memegang kemungkinan akses secara langsung untuk semua konten
kapanpun kita mau. Perbedaan New media dengan Media Konvensional,
sebenarnya bukan dilihat dari digitalisasi konten media ke bit. Akan tetapi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


3

kehidupan yang dinamis dari isi New media itu sendiri dan hubungan interaktif
dengan konsumen media. Kehidupan yang dinamis ini bergerak, bernapas dan
mengalir kegembiraan secara real time.
Banyaknya teknologi yang bermunculan di era globalisasi ini, seperti
teknologi digital serta berkembang pesatnya teknologi komputer di sepanjang
dekade 1980-an, telah melahirkan new communication technologies atau teknologi
komunikasi baru, atau disebut juga dengan istilah New media. Pemahaman
mengenai New media dalam penelitian ini meminjam pendekatan yang digunakan
Sonia Livington, bahwa istilah “New” disini lebih dipahami sebagai apa yang baru
bagi Mahasiswa, yakni dalam konteks sosial dan kultur, bukan dengan semata-
mata memahaminya hanya sebagai sebuah piranti atau artefak dimana lebih
berkaitan dengan konteks teknologi itu sendiri (Terry Flew, 2005:2). Artinya
defenisi New media disini dapat dibatasi sebagai ide, perasaan, dan pengalaman
yang diperoleh seseorang melalui keterlibatannya dalam medium dan cara
berkomunikasi yang baru, berbeda dan lebih menantang (Peter Ride & Andrew
Dewdney, 2006:4).
Salah satu media sosial yang sangat diminati di kalangan mahasiswa
adalah Instagram. Sebagai media komunikasi yang digandrungi oleh banyak
kalangan muda khususnya mahasiswa, saat ini Instagram memiliki peringkat
tertinggi keempat sebagai salah satu aplikasi yang banyak diunduh di Indonesia
berdasarkan.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagai foto yang memungkinkan
pengguna menggambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Kegunaan
utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagai
foto-foto kepada pengguna lainnya. Sistem sosial di dalam Instagram adalah
dengan menjadi mengikuti akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut
Instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram
sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari
foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah
satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat
mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang popular atau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


4

tidak. Oleh karena itu para mahasiswa dan anak-anak zaman sekarang berlomba
mengunggah foto sedemikian rupa agar dapat mendapatkan banyak like dan
fotonya juga si pemilik akun tersebut menjadi popular. Dalam membagi foto
tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram
saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, pada perkembangan media sosial di
Indonesia saat ini, Instagram menjadi salah satu media sosial popular di tahun
2017. Dengan 19,9 juta pengguna aktif perbulannya Instagram diprediksi masih
akan berkembang di Indonesia. Pengguna Instagram di Indonesia tercatat sebagai
teraktif ke 4 didunia. (sumber: www.ridwandfajar.com). Media sosial intagram
yang pada umunya banyak digunakan oleh mahasiswa, sebagai sarana komunikasi
penyebaran informasi kepada khalayak. Instagram memiliki jangkauan yang luas
untuk melakukan komunikasi secara tidak langsung. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh terhadap gaya hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa rata-rata menggunakan smartphone
dengan frekuensi yang tinggi. Konten yang digunakan biasanya beragam, mulai
dari media sosial, game, video, musik, email, dll. Penggunaan smartphone
berpengaruh terhadap gaya hidup mereka. Menggunakan smartphone agar
mendapatkan pengalaman baru, ingin mendapat respon, dan ingin diakui oleh
lingkungan sekitar (Gifary, 2015:174).
Instagram merupakan aplikasi yang dibuat oleh perusahaan Burbn, Inc.
Yang berdiri pada tahun 2010. Burbn inc merupakan perusahaan teknologi start-
up yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam.
Pada awalnya Burn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam
HTML5 peranti bergerak, namun kedua COD, Kevin Systrom dan Mike Krieger
memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka
mencoba untuk mebuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka membuat
sebuah versi pertama dari Burn, namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang
belum sempurna. Versi Burn yang sudah final, aplikasi yang sudah dapat
digunakan iPhone yang isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin
Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai
lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


5

komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang
akhirnya menjadi Instagram. (https://wikipedia.org/wiki/Instagram)
Instagram memiliki makna dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata
“insta” berasal dari kata “insta”, seperti kamera Polaroid yang pada masanya lebih
dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-
foto secara intan, seperti Polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata
“gram” berasal dari kata “telegram” yang cara kerjanya untuk mengirimkan
informasi kepada orang lain dengan cepat.
Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disaampaikan
dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itu Instagram merupakan gabungan kata
dari “instan” dan “telegram” https://wikipedia.org/wiki/Instagram).
Mahasiswa saat ini cendrung menghabiskan waktunya untuk bermain
media sosial salah satunya Instagram, melihat-lihat fashion terkini, tempat
nongkrong favorit terkini, dan lain sebagainya. Mahasiswa tersebut cendrung
berkutat di dunia maya, sehingga tidak menyadari dampak negatif yang
ditimbulkan bagi pergaulan dan kehidupan sosialnya. Seperti yang kita ketahui
perkembangan teknologi pasti menimbulkan dampak negatif, terlebih Instagram
yang banyak digemari remaja pada era ini (Bambang, 2012:5).
Dalam setiap kehidupan kita mungkin sudah mengenal apa yang namanya
gaya hidup. Gaya hidup adalah sesuatu yang selalu ada dan dipraktekkan oleh
manusia disekelilingnya., karena dengan seperti itu akan nampak cara hidup yang
mereka inginkan, sesuai kebutuhan mereka tanpa harus memikirkan orang lain,
asiknya gaya hidup juga bisa dirasakan oleh beberapa kaum remaja yang masih
melihat tren-tren gaya hidup sekarang ataupun masa depan, yang lebih dikenal
dengan yang hidup modern. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan
perkembangan zaman dan teknologi. Instagram merupakan media sosial yang
mendukung untuk melakukan segala aktifitas yang mempengaruhi gaya hidup
bagi penggunanya baik dari berbagai bidang. Sampai saat ini faktor yang sangat
mempengaruhi di dalam sosial media instagram berupa postingan yang menjadi
tolak ukur bagi pengguna untuk memperlihatkan gaya hidupnya baik dari segi
fasion, makan, belanja ataupun kegiatan lainnya yang mendukung gaya hidup

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


6

Mahasiswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh
Instagram terhadap gaya hidup Mahasiswa dalam penggunaan media sosial di
Universitas Sumatera Utara. Apakah gaya hidup yang ditimbulkan mengarah pada
gaya hidup positif atau justru mengarah pada gaya hidup negatif yang memiliki
dampak pada penggunanya.

1.2 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah dilakukan untuk memudahkan peneliti agar ruang
lingkup penelitian tidak terlalu luas. Maka pembatasan masalah adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat
korelasional yaitu untuk menguji hubungan atau korelasi antara
pengaruh Instagram terhadap gaya hidup mahasiswa Universitas
Sumatera Utara
2. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik dan mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara stambuk 2016 yang menggunakan
Instagram.
3. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik dan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara yang menggunakan Instagram.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahannya adalah sebagai berikut:
“Bagaimana pengaruh Instagram terhadap gaya hidup Mahasiswa dalam
penggunaan media sosial?”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


7

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan media sosial Instagram oleh mahasiswa di
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui gaya hidup penggunaan media sosial intagram
mahasiswa di Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh media sosial Instagram terhadap gaya hidup
Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi dalam
gaya hidup terhadap penggunaan media sosial.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pembaca yang membutuhkan informasi yang lebih mendalam
mengenai pemahaman tentang pengaruh media sosial khususnya
Instagram.
3. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan keilmuan Ilmu Komunikasi, khususnya bagi
Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Teori merupakan “jantung utama” dalam penelitian kuantitatif yang harus


diuji kebenarannya dalam suatu topik penelitian. Seorang peneliti kuantitatif harus
memilih dan menemukan teori yang cocok dengan permasalahan yang diteliti
sebagaimana yang didefinisikan oleh Nawawi (1995: 39) bahwa setiap penelitian
memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan
masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang
memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah
penelitian akan disoroti, sedangkan Kerlinger (Rahmat, 2004:6) mengatakan teori
adalah himpunan konstruk atau konsep, definisi, dan proporsi yang
mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi
di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

Menurut Kriyanto (2008:43) fungsi teori dalam riset yaitu membantu


peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat
perhatiannya. Adapun teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan


manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia
perlu berkomunikasi.

Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi


dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh
keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya
membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa.

8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


9

Adapun definisi baru yang dikembangkan oleh Rogers bersama D.


Lawrence Kincaid (1981) komunikasi merupakan suatu proses di mana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi

1. Fungsi Komunikasi Sosial


Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisaratkan bahwa komunikasi itu penting dalam membangun konsep
diri seseorang, aktualisasi-diri untuk kelangsungan hidup, untuk
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara
lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan
dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota
masyarakat (keluarga atau kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW,
desa, kota, dan Negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif
Erat kaitannya dengan komunikasi sosial merupakan komunikasi
ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok.
Komunikasi ekspresif tidak bertujuan mempengaruhi orang lain, namun
dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk
menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut
terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan
sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, perihatin, marah dan
benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku
non verbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai
kepala anaknya. Seorang atasan menunjukkan simpatinya kepada
bawahannya yang istrinya baru meninggal dengan menepuk bahunya.
Orang dapat menyalurkan kemarahan dengan mengumpat, berkecap
pinggang, mengepalkan tangan seraya memelototkan matanya. Mahasiswa
memperotes kebijakan penguasa Negara atau penguasa kampus dengan
melakukan demonstrasi, unjuk rasa, mogok makan atau aksi diam.
3. Fungsi Komunikasi Ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif merupakan
komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun
dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of
passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (nyanyi
Happy Birthday dan pemotongan kue), pertunangan (melamar, tukar
cincin), siraman, pernikahan (ijab qabul, sungkeman kepada orang tua,
sawer, dan sebagainya), ulang tahun perkawinan, hingga upacara
kematian. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau
menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus
lain seperti berdoa (sholat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik
haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
10

wisuda, perayaan lebaran (idul fitri) atau natal, juga merupakan


komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi
ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi
keluarga, suku, bangsa, Negara, ideologi, atau agama mereka.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai tujuan umum yaitu
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan, dan mengubah perilaku atau mengerakkan tindakan, dan juga
untuk menghibur. Maka dapat disimpulkan maka tujuan tersebut dapat
disebut membujuk (bersifat persusasif). Komunikasi yang berfungsi
memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan
persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarannya
mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan
layak untuk diketahui. Ketika seorang dosen menyatakan bahwa ruang
kuliah kotor, pertanyaannya dapat membujuk mahasiswa untuk
membersihkan ruang kuliah tersebut. Bahwa komunikasi yang menghibur
(to entertain) pun secara tidak langsung mebujuk khalayak untuk
melupakan persoalan hidup mereka.

2.1.1.3 Model Komunikasi

Menurut Lasswell dalam buku public relations (Ropingi El Ishaq,


2017:119). Komunikasi adalah who, say what, in which channel, to whom, with
what effect (komunikasi adalah siapa yang mengatakan, apa yang dikatakan,
melalui saluran apa yang digunakan, dan apa pengaruhnya).

Siapa Mengatakan Melalui Kepada dan Apa


Apa Apa Siapa Akibatnya

Gambar 1 : Model Komunikasi Menurut Lasswell dalam buku public relations


(Ropingi El Ishaq, 2017:119)

2.1.1.4 Komponen Komunikasi

Menurut Onong uchjana dalam buku “public relations” (Ropingi El Ishaq


2017:119) dari pengertian tersebut dapat dirincikan bahwa proses komunikasi
melibatkan beberapa komponen, yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
11

1. Komunikator (communicator, sender, source)


Komunikator merupakan orang yang menyampaikan pesan kepada pihak
lain/komunikan. Komunikator dapat berupa perorangan, kelompok,
bahkan instituasional.
2. Pesan (message)
Pesan dapat berisi sebuah informasi, konsep, nilai dan lainnya yang
disampaikan komunikator dalam bentuk bahasa verbal maupun non verbal
3. Media (channel, media)
Media merupakan saluran yang digunakan komunikator untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan. Media dapat berbentuk bahasa
maupun dalam bentuk tanda seperti kantongan dan sandi. Media juga
dapat disalurkan melaui media massa, elektronik dan online.
4. Komunikan (communicant, receiver)
Komunikan merupakan orang yang menerima pesan dari komunikator.
Sama halnya seperti komunikator, komunikan juga dapat berupa
perorangan, kelompok maupun institusional
5. Efek (effect, impact, influencer)
Efek merupakan pengaruh yang ditimbulkan dari proses komunikasi yang
berlangsung, misalnya adanya perubahan persepsi komunikan terhadap
suatu masalah, atau merubah sikap dan perilaku si komunikan.

2.1.1.5 Proses Komunikasi


Berdasarkan jenisnya, menurut onong Uchjana dalam buku “public
relation”(Ropingi El Ishaq, 2017:121) proses komunikasi dibagi menjadi dua jenis
antara lain :
1 Komunikasi primer, yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol)
sebagai media. Lambang dalam komunikasi ini adalah bahasa, kial
(gestur), isyarat, gambar, warna, dan lambang lainnya yang dapat
menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2 Komunikasi sekunder, yaitu proses penyampain pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah lambang sebagai media pertama. Media yang digunakan
dalam proses ini adalah surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, internet dan sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
12

Proses Komunikasi

Sender Encoding Message Decoding Receiver

Media

Noise

Feedback Response

Gambar 2 : Proses komunikasi menurut Philip Kotler

 Sender adalah komunikator sebagai pihak yang merumuskan dan


menyampaikan pesan kepada seorang atau sejumlah orang
 Encoding adalah (penyandian) proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang yang memuat makna yang dimaksudkan komunikator
 Message adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh sender
 Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari sender kepada
komunikan
 Decoding adalah (pengawasandian), yaitu suatu proses yang
menerjemahkan/memahami makna pada lambang yang disampaikan oleh
sender kepadanya
 Receiver adalah komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari sender
 Response adalah tanggapan atau seperangkat reaksi yang dilakukan oleh
komunikan setelah menerima pesan dari sender
 Feedback adalah umpan balik, yaitu tanggapan yang diberikan oleh receiver
kepada sender apabila tersampaikan oleh komunikator
 Noise adalah gangguan yang muncul dan menghambat proses komunikasi.
Gangguan ini bisa berupa perbedaan pesan yang diterima oleh receiver dari
sender karena faktor alam, kendala semiotika, kendala psikologis, kendala
budaya dan sebagainya (Philip Kotler).

2.1.1.6 Gangguan Komunikasi


Sebagaimana di atas telah disinggung bahwa tidak selamanya komunikasi
berjalan dengan lancar. Maka hal tersebut seringkali terjadi karena adanya
gangguan datang menghadang. Gangguan tersebut mencakup:
1. Gangguan/hambatan sosio-antro-psikologi, yaitu gangguan yang bersifat
sosiologis, antropologis, serta psikologis. Secara sosiologis proses
komunikasi dapat terganggu karena adanya stratifikasi atau klasifikasi
dalam kehidupan sosial.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
13

2. Gangguan/hambatan semantis, yaitu gangguan dalam proses komunikasi


yang disebabkan oleh masalah simbol, bahasa, dan tanda yang digunakan.
3. Hambatan mekanis, yaitu gangguan yang muncul karena peralatan
komunikasi yang digunakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga penyampaian pesan mengalami kendala, seperti masalah pada
pengeras suara.
4. Gangguan ekologis, yaitu gangguan yang muncul karena kondisi ataupun
bencana alam yang terjadi.
5. Gangguan budaya, yaitu gangguan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan budaya.

2.1.2 Teori Uses and Gratification (Penggunaan dan Kepuasan)


Menurut Surip (2011: 210) menjelaskan teori Uses and Gratification
untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu katz pada
tahun 1974 dalam buku the uses of mass communication : Current Perspectives on
Gratifications Research. Katz (1959) dalam suatu artikel sebagai reaksinya
terhadap pernyataan Benard Barelson (1959) yang menyatakan bahwa penelitian
komunikasi tampaknya akan mati, menegaskan bahwa sebenarnya yang sedang
sekarat itu adalah studi komunikasi massa sebagai persuasi. Penelitiannya
diarahkan kepada jawaban terhadap pernyataan “apa yang dilakukan media untuk
khalayak (what do the media do to people). Teori milik Blumer dan Katz ini
mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut, serta lebih menekankan pada pendekatan
manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia mempunyai otonomi,
wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa ada
banyak alasan/motif khalayak untuk menggunakan media (nurudin, 2011:192)

Perspektif ini memiliki pandangan bahwa perilaku audien dibimbing oleh


pencapaian tujuan dan kebutuhan tertentu. John Fiske (Surip, 2011:211)
menyatakan bahwa teori uses and gratifications secara tidak langsung menyatakan
bahwa pesan adalah apa yang dibutuhkan oleh khalayak, bukan yang
dimaksudkan oleh pengirim. Menurutnya, teori uses and gratificasions merupakan
suatu teori yang menyatakan bahwa para anggota khalayak memiliki kebutuhan
atau dorongan tertentu yang bisa dipenuhi dengan menggunakan sumber-sumber
media dan non media. Uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan
manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
14

media massa atau sumber lainnya (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan
menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses and
gratifications memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh
gratification atau pemenuhan kebutuhan.

Katz, Blumer & Gurevith (Ardianto, 2004:70), menjelaskan mengenai


beberapa asumsi dasar dari teori Uses and Gratifications yaitu:

1 khalayak di anggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari


penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2 Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
3 Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhinya media lebih luas.
4 Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat
bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.
5 Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tententu.
6 Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Kebutuhan dan motif penggunaan media atau uses and gratifications


dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan-kebutuhan
khlayak dalam pemenenuhan informasi serta kepuasan penggunaan media massa.
Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian.
Menurut Effendy (2003:294) kebutuhan individual dikategorisasikan sebagai
berikut:

1. Kebutuhan Kognitif (Cognitif needs) kebutuhan yang berkaitan dengan


peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan,
kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai
lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk
penyelidikan.
2. Kebutuhan Afektif (Affective needs) merupakan kebutuhan yang berkaitan
dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan
dan emosional.
3. Kebutuhan Pribadi (Personal integrative needs) merupakan kebutuhan
yang berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan stabilitas, dan status
individual. Hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social integrative needs) merupakan
kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, dan
dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
15

5. Kebutuhan Pelepasan (Escapist needs) merupakan kebutuhan yang


berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat
akan keanekaragaman.

Kemudian Mc. Quail, Blumer, dan Brown (Novianto, 2013: 17)


mengusulkan empat kategori motif penggunaan media berdasarkan penelitian
mereka di Inggris, antara lain:

1. Pengawasan (surveillance), informasi mengenai hal-hal yang mungkin


mempengaruhi seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu.
2. Pengalihan (diversion), pelarian dan rutinitas dan masalah ; pelepasan
emosi.
3. Idetitas pribadi atau psikologi individu (personal indentity and individual
psychology), penguatan nilai atau penambah keyakinan; pemahaman diri;
dan sebagainya.
4. Hubungan sosial (social relationship), manfaat sosial informasi dalam
percakapan ; pengganti media untuk kepentingan perkawinan.

Gambar 3. Cara Beroprasional Teori Uses and Gratifications

Sumber pemuasan
kebutuhan yang
berhubungan
dengan non media:
1. Keluarga, teman-
Kebanyakan teman
khalayak: 2. Komunikasi
1. Kognitif interpersonal
Lingkunga
n sosial: 2. Afektif 3. Hobi

1. Ciri-ciri 3. Integrative 4. Tidur


demografis personal
Pemuasan
4. Integrative media (fungsi):
2. Afiliasi Penggunaan media
kelompok sosial massa: 1. Pengamatan
5. Pelepasan lingkungan
3. Ciri-ciri 1. Jenis-jenis media
kepribadia keterangan/ surat kabar, majalah, 2.
n melarikan diri radio, TV, dan film Diversi/hiburan
dari kenyataan
2. Isi media 3. Identitas
personal
3. Terpaan media
4. Hubungan
4. Konteks sosial
sosial
dan terpaan media

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
16

2.1.3 New media

Era informasi merupakan sebuah era yang mana media komunikasi telah
menjadi pusat dari hampir semua yang kita lakukan. Alat untuk pengiriman,
transmisi, dan menerima informasi selalu menempati tempat penting dalam
aktivitas manusia. Teknologi komunikasi memiliki dampak luas terhadap
kehidupan pribadi dan profesional, kelompok dan organisasi kita, dan masyarakat
seluruh dunia. Media baru muncul hampir di setiap aspek kegiatan sosial dan
profesional pada saat ini. Dalam industri hiburan berbagai perangkat seperti,
televisi kabel, telekomunikasi, video game, layanan internet, rekaman dan pemutar
ulang, telah sangat memperluas dan memperbanyak tempat rekreasi bagi kita
(Ruben, 2014:214)

Sebutan media baru/new media ini merupakan pengistilahan untuk


menggambarkan karakteristik media yang berbeda dari yang telah ada selama ini.
Media seperti televisi, radio, majalah, Koran digolongkan jadi media lama/ old
media, dan media internet yang mengandung muatan interaktif digolongkan
sebagai media baru/ new media. Sehingga pengistilahan ini bukan lah berarti
kemudian media lama menjadi hilang digantikan media baru, namun ini
merupakan pengistilahan untuk menggambarkan karakteristik yang muncul saja
(Watie,2011:70).

Media baru (new media) yang dibahas disini adalah berbagai perangkat
teknologi komunikasi yang berbagai ciri yang sama yang mana selain baru
dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediannya yang luas untuk
penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi. Rossler (McQuail, 2011: 148)
mengatakan secara umum, media baru telah disambut (termasuk media lama)
dengan ketertarikan yang kuat, positif, dan bahkan pengharapan serta perkiraan
yang bersifat eforia, serta perkiraan yang berlebihan mengenai signifikasi mereka.
Media baru atau new media merupakan media yang menggunakan internet, media
online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat
berfungsi secara privat maupun secara publik (Mondry,2008:13).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
17

Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre
Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas
mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua
pandangan, pertama yaitu pandangan interaksi sosial, yang membedakan media
menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang
world wide web (www) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka,
fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi
pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang
pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan
pada masyarakat. (http://enwikipedia.org)

Definisi lain mengemukkan, media baru merupakan digitalisasi yang mana


sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan
sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang
bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang kompleks dan
fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan
manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini
adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old
media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/ new
media).

Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0.
(web two point-oh), dimana sebuah menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area
untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini
dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun ke dalam internet.
Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di
web dan membuka alam semesta bagi pengguna media.

Internet adalah salah satu bentuk dari media baru ( new media). Internet
dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya.
Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan
menerima pesan. Internet merupakan sebuah media dengan segala
karakteristiknya. Internet memilki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan,
isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
18

sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung
secara intensional dan beroprasi berdasarkan protokol yang terhubung secara
intensional dan beroprasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama.
Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan
dalam operasi internet (McQuail,2009: 28-29).

2.1.4 Media Sosial

2.1.4.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan sebuah istilah yang menggambarkan bermacam-


macam teknologi yang digunakan untuk mengikat orang-orang kedalam suatu
kalaborasi, saling bertukar informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang
berbasis web. Dikarena internet selalu mengalami perkembangan, maka berbagai
macam teknologi dan fitur yang tersedia bagi pengguna pun selalu mengalami
perubahan. Hal ini menjadikan media sosial lebih hypernim dibandingkan sebuah
referensi khusus terhadap berbagai penggunaan satu rancangan (Michael Cross,
2013)

2.1.4.2 Jenis-jenis Media Sosial

Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein (2010) membagi berbagai jenis


media sosial ke dalam 6 (enam) jenis, yaitu :

1. Collaborative projects memungkinkan adanya kerjasama dalam kreasi


konten yang dilakukan oleh beberapa pengguna secara simultan, misalnya
adalah Wikipedia. Beberpa situs jenis ini mengizinkan penggunanya untuk
melakukan penambahan, menghilangkan, atau mengubah konten, bentuk
lain dari collaborative projects adalah social bookmarking yang
mengizinkan koleksi berbasis kelompok dan peringkat kaitan internet atau
konten media.
2. Blogs merupakan salah satu bentuk media sosial yang paling awal yang
tumbuh sebagai web pribadi dan umumnya menampilkan date-stamped
entries dalam bentuk kronologis. Jenis blog yang sangat popular adalah
blog berbasis teks.
3. Content communities memiliki tujuan utama untuk berbagi konten media
diantara para pengguna, termasuk didalamnya adalah teks, foto, video, dan
powerpointpresentation. Para pengguna tidak perlu membuat halaman
profil pribadi.
4. Social networking sites memungkinkan para pengguana untuk terhubung
dengan menciptakan inforfacebook, informasi profil pribadi dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
19

mengundang teman serta relasi untuk mengakses profil dan untuk


mengirim surat elektronik serta pesan instan. Profil pada umumnya
meliputi foto, video, berkas audio, blogs dan lain sebagainya. Contoh dari
social networking sites adalah facebook, MySpace, dan Goole+
5. Virtual games worlds merupakan platform yang mereplikasi lingkungan ke
dalam bentuk tiga-dimensi yang membuat para pengguna tampil dalam
bentuk avatar pribadi dan berinteraksi berdasarkan aturan-aturan
permainan.
6. Virtual social worlds memungkinkan para inhabitan untuk memilih
perilaku secara bebas dan untuk hidup dalam bentuk avatar dalam sebuah
dunia virtual yang sama dengan kehidupan nyata. Contohnya adalah
Second Life.

2.1.4.3 Karaktereristik Media Sosial

Menurut Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein (2010) Media sosial


memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

1. Kualitas distribusi pesan melalui media sosial memiliki berbagai


variasi yang tinggi, mulai dari kualitas yang sangat rendah rendah
hingga kualitas yang sangat tinggi tergantung pada konten.
2. Jangkauan teknologi media sosial bersifat desentralisasi, tidak bersifat
hierarki
3. Frekuensi menggambarkan jumlah waktu yang digunakan oleh
pengguna untuk mengakases media sosial tiap harinya.
4. Aksesibilitas menggambarkan kemudahan media sosial untuk diakses
oleh pengguna.
5. Kegunaan menggambarkan siapapun yang memiliki akses internet
dapat mengajarkan berbagai hal dengan menggunakan media sosial
seperti mem-posting foto digital, menulis online dan lain-lain.
6. Segera menggambarkan waktu yang dibutuhkan pengguna media
sosial untuk berkomkunikasi dengan orang lain secara instan.
7. Tidak permanen menggambarkan bahwa pesan dalam media sosial
dapat di sunting sesuai dengan kebutuhan.

2.1.4.4 Fungsi Media Sosial

Fungsi media sosial dapat kita ketahui melalui sebuah kerangka kerja
honeycomb. Pada tahun 2011, jan H. Kietzmann, Kritopher Hermkens, Ian p.
McCarthy dan Bruno S. Silvestre menggambarkan hubungan kerangka kerja
honeycomb sebagai penyajian sebuah kerangka kerja yang mendefinisikan media
sosial dengan menggunakan tujuh kotak bangunan fungsi yaitu identity,
conversations, sharing, presence, relationships, reputation, dan groups.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
20

1. Identity menggambarkan pengaturan identitas para pengguna dalam


sebuah media sosial menyangkut nama, usia, jenis kelamin, profesi, lokasi
sert foto.
2. Conversations menggambarkan pengaturan para pengguna berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dalam media sosial.
3. Sharing menggambarkan pertukaran, pembagian, serta penerimaan konten
berupa teks, gambar, atau video yang dilakukan oleh para pengguna.
4. Presence menggambarkan apakah para pengguna dapat mengakases
pengguna lainnya.
5. Relationship menggambarkan para pengguna terhubung atau terkait
dengan pengguna lainnya.
6. Groups mengambarkan para pengguna dapat membentuk komunitas san
sub-komunitas yang memiliki latar belakang, minat, atau demografi.

2.1.5 Instagram

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagai foto dan video yang


memungkinkan pengguna mengambil foto, video, menerapkan filter digital,
dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik
Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto
menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasul kamera Kodak
instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum
digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.

Instagram berasal dari kata “insta” berasal dari kata “instan”. Seperti
kamera Polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto
instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti
Polaroid didalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata
“telegram” yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang
lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah
foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin
disampaikan dapat diditerima dengan cepat. Oleh karena itu Instagram
merupakan lakuran dari kata instan dan telegram.

Diikuti dari Wikipedia.org terdapat banyak fitur instagram yang dimiliki


dengan berbeda fungsi di setiap masing-masing fitur :

1. Pengikut
Sistem sosial didalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti
akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
21

demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat


terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-
foto yang telah di unggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga
menjadi termasuk unsur yang penting dalam fitur ini, serta jumlah
tanda suka dari pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut
dapat menjadi popular atau tidak.
2. Mengunggah Foto
Instagram adalah sebagai tempat untuk berbagi foto kepada pengguna
lainnya dengan cara mengunggah foto yang ada di galeri maupun
melalui kamera (salah satu fitur di Instagram).
3. Kamera
Instagram juga menyediakan fitur kamera di dalamnya. Foto yang
diambil melalui kamera dalam Instagram juga dapat diputar arahnya
sesuai dengan keinginan penggunanya. Foto-foto yang diunggah tidak
terbatas atas jumlah tertentu, namun memiliki keterbatasan ukuran.
Ukuran yang digunakan adalah dengan rasio 3:2 atau sebatas bentuk
kotak saja. Setelah pengguna memilih sebuah foto untuk diunggah,
maka pengguna akan dibawa kehalaman selanjutnya untuk menyunting
foto tersebut.
4. Efek Foto
Mulanya Instagram memiliki 15 efek foto yang dapat digunakan oleh
pengguna. Adapun efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi,
Earlybird, Sustro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo,
Poprockeet, Nashville, Gotham, 1997, dan Lord Kelvin. Kemudian
Instagram menambahkan 4 efek baru yaitu: Valencia, Amora, Rise,
Hudson, dan menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham.
Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah tilt-shift yang
berfungsi untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto dan
sekelilingnya menjadi buram. Dalam penggunaanya aplikasi tilt-shift
memiliki 2 bentuk, yaitu persegi panjang dan bulat, kedua bentuk
tersebut dapat diatur besar kecilnya dengan titik fokus yang
diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto di sekeliling titik fokus
tersebut, sehungga para pengguna dapat mengatur tingkat keburaman
pada sekeliling titik fokus di dalam foto tersebut.
5. Judul Foto
Setelah penyuntingan foto, maka foto akan dibawa ke laman
selanjutnya kemudian foto tersebut akan diunggah. Sebelum
mengunggah foto pengguna dapat memasukkan judul untuk menamai
foto tersebut sesuai dengan apa yang ada di pikirkan oleh pengguna.
Pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto tersebut
sebagai tanda untuk mengkelompokkan foto tersebut dalam sebuah
katagori antara lain :
o Arroba
Seperti facebook dan twitter, Instagram juga memiliki fitur untuk
menyinggung pengguna lain dengan memaksukkan tanda arroba
(@) kemudian memasukkan nama akun Instagram dari pengguna
yang ingin di singgung. Pengguna tidak hanya dapat menyinggung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
22

pengguna lainnya dalam foto, namun juga dapat juga


menyinggung dalam kolom komentar.
o Label Foto
Label dalam Instagram merupakan sebuah kode yang
memudahkan pengguna untuk mencari foto tersebut dengan
menggunakan kata kunci. Lebel dapat digunakan dalam segala
bentuk komunikasi yang bersangkutan dengan foto tersebut.
Pengguna dapat memasukkan namanya sendiri, lokasi
pengambilan foto, untuk menginformasikan sebuah acara, untuk
menandakan sebuah lomba, atau menandakan bahwa foto tersebut
merupakan sebuah komunitas. Foto yang telah diunggah dapat
dicantumkan label yang sesuai dengan informasi yang berkaitan
dengan foto.
o Geotagging
Geotagging adalah identifikasi metadata geografis dalam situs web
ataupun foto dengan geotag, pengguna dapat mendeteksi lokasi
tempat penggambilan foto. Bagian geotag akan muncul ketika para
pengguna Instagram mengaktifkan gps mereka.
6. Tanda suka
Fitur ini berfungsi sebagai penanda bahwa pengguna lain menyukai
foto yang telah diunggah. Jumlah pengikut juga menjadi salah satu
unsur yang penting untuk mebuat foto menjadi terkenal. Bila foto
tersebut terkenal, maka secara langsung foto tersebut masuk kedalam
halaman popular.
7. Peraturan Instagram
Ada beberapa peraturan yang tersedia dalam Instagram agar pengguna
tidak mengunggah foto yang tidak sesuai dengan peraturan. Seperti
pelarangan untuk mengunggah foto-foto yang berbau pornografi, dan
juga mengunggah foto pengguna lain tanpa meminta izin terlebih
dahulu. Bila ada salah satu foto dari akun yang terlihat sama oleh
pengguna lain, maka pengguna tersebut memiliki hak untuk menandai
foto tersebut dengan bendera atau melaporkannya kepada pihak
Instagram.

2.1.6 Gaya Hidup

Blackwell, James dan Paul (1994) dalam Aprianti (2005) menyatakan


bahwa gaya hidup didefenisikan sebagai pola dimana orang hidup dan
menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen
dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi dan variable lain.
Blackwell, James dan Paul (1994) dalam Aprianti (2005) juga menyatakan bahwa
gaya hidup terdiri dari kegiatan (activities), minat (interest), dan opini (opinion).
Kegiatan adalah tindakan nyata seperti menonton media, berbelanja di
toko atau menceritakan pada orang lain mengenai hal yang baru. Walaupun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
23

tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang diukur
secara langsung. Minat akan semacam objek, peristiwa atau topik adalah tingkat
kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya.
Opini adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon
terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan” diajukan. Opini
digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti
kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan
peristiwa masa datang dan penimbangan konsekuensi memberi ganjaran atau
menghukum dari jalannya tindakan alternatif.
Gaya hidup tersebut akan menentukan perilaku seseorang terhadap
kehidupan. Gaya hidup menggambarkan orang seutuhnya, yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Interaksi dengan lingkungan yang terjalin terus menerus
akan membentuk gaya manusia yang seutuhnya. Berge dan Arthur Asa (1998)
mengatakan bahwa gaya hidup adalah istilah menyeluruh yang meliputi cita rasa
seseorang di dalam fashion, mobil, hiburan dan hal-hal lain. Gaya hidup
mempengaruhi gaya hidup seseorang. Gaya hidup remaja dapat diukur melalui
kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan bersama teman-temannya, minat-minat
apa saja yang mereka miliki, dan bagaimana opini mereka tentang hal yang
berlangsung.Meskipun rentang usia dari remaja dapat bervariasi terkait dengan
lingkungan budaya dan historinya, kini di Amerikas Serikat dan sebagian besar
budaya lainnya, masa remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir
pada sekitar usia 18 hingga 22 tahun (John W. Santrock, 2007; 20).
Gaya hidup merupakan sebagai cara bagaimana seseorang mengkonsumsi
waktu dan uangnya untuk mengaktualisasikan dirinya. Gaya hidup juga dapat
menjadi ajang ekspresi dan adaptasi seseorang terhadap budaya yang tengah
melanda, sehingga tindakannya didasarkan pada pola baru yang dilahirkan akibat
perkembangan zaman. Dalam hal ini, bentuk budaya modern meghadirkan gaya
hidup modern, yang menjadi acuan dalam bersikap maupun bertindak. Termasuk
ketika hadir produk-produk baru dianggap bagian dari bentuk simbolis gaya hidup
masa kini.
Gaya hidup dalam kehidupan sehari-hari berguna untuk mengenali dan
menjelaskan adanya kompleks identitas dan afiliasi sosial yang lebih luas. Gaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
24

hidup menunnjukkan pola-pola tindakan dan pengelompokan tipe-tipe sosial yang


berbeda yang berlaku dalam pergaulan modern.

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka konep adalah penejelasan sementara terhadap gejala yang


menjadi objek permasalahan kita. Kerangka konsep merupakan argumentasi kita
dalam merumuskan hipotesis. Untuk merumuskan hipotesis, maka argumentasi
kerangka berpikir menggunakan logika deduktif dengan memakai pengetahuan
ilmiah sebagai premis-premis dasarnya (Usman, 2009:34). Agar konsep-konsep
dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya
menjadi variabel. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adaalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi,


yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan Media Sosial Instagram.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh


peneliti dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari
variabel bebas. Dalam sebuah desain penelitian, seorang peneliti harus
mengetahui secara pasti, apakah ada faktor yang muncul, ataukah tidak muncul,
atau berubah seperti yang diperkirakan oleh peneliti. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah perilaku komunikasi pada Gaya Hidup Mahasiswa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
25

2.3 Variabel Penelitian

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat

Penggunaan Media Perilaku Komunikasi


Sosial Instagram pada Gaya Hidup
Mahasiswa

Karakteristik
Responden

2.4 Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Oprasional


Variabel Bebas (X) Penggunaan meliputi:
Penggunaan Media Sosial Instagram - Kebutuhan Kognitif (Cognitif
needs)
- Kebutuhan Afektif (Affective
needs)
- Kebutuhan Pribadi (Personal
integrative needs)
- Kebutuhan Sosial Secara
Integratif (Social integrative
needs)
- Kebutuhan Pelepasan (Escapist
needs)
Variabael Terikat Gaya Hidup meliputi :
Gaya Hidup Mahasiswa - Kegiatan (activities)
- Minat (Interest)
- Opini (Opinion)
Karakteristik Responden - Jenis kelamin
- Usia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
26

- Uang saku
- Status tempat tinggal
- Fakultas

2.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara


untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu
informasi alamiah yang sama (Singarimbun, 2011:46). Adapun definisi
operasional dari penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (X) tentang Penggunaan Media Sosial Instagram, terdiri


dari:
- Kebutuhan Kognitif (Cognitif needs) kebutuhan yang berkaitan
dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman
mengenai lingkungan, kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk
memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa
penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.
- Kebutuhan Afektif (Affective needs) merupakan kebutuhan yang
berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis,
menyenangkan dan emosional.
- Kebutuhan Pribadi (Personal integrative needs) merupakan
kebutuhan yang berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan
stabilitas, dan status individual. Hal tersebut diperoleh dari hasrat
akan harga diri.
- Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social integrative needs)
merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak
dengan keluarga, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat
berafiliasi.
- Kebutuhan Pelepasan (Escapist needs) merupakan kebutuhan yang
berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan
hasrat akan keanekaragaman.

2. Variabel Terikat (Y) tentang Gaya Hidup Mahasiswa, terdiri dari:


- Kegiatan (activities), yaitu tindakan nyata seperti menonton media,
berbelanja di toko atau menceritakan pada orang lain mengenai hal
yang baru
- Minat (Interest), yaitu perasaan ingin mengetahui lebih dalam
suatu hal yang menimbulkan daya tarik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
27

- Opini (Opinion), yaitu prndapat, idea tau pikiran untuk


menjelaskan kecenderungan atau prefensi tertentu terhadap
perpektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena
belum mendapatkan pemastian atau pengujian.

3. Karakteristik Responden
Karakteristik adalah nilai-nilai yang dimiliki boleh seseorang yang dapat
membedakannya dengan orang lain, yang meliputi:
- Jenis kelamin
- Usia
- Uang saku
- Status tempat tinggal
- Fakultas

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dalam rumusan penelitian. Hal ini


dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori
yang relavan. Belum di dasarkan pada data-data yang ditemukan pada waktu
pengumpulan data oleh penulis (Sugiyono, 2013:93). Hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

Ho: Tidak ada pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap Gaya
Hidup Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.

Ha: Pengaruh media sosial Instagram berpengaruh terhadap perilaku komunikasi


terhadap Gaya Hidup Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian


Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan sebuah universitas negeri
yang terletak di kota Medan, Indonesia. Universitas terbaik di pulau Sumatera.
USU juga merupakan universitas pertama di pulau Sumatera.

3.1.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara yang berada di
jalan Dr. T. Mansyur No. 9, Kampus Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera
Utara. Pada penelitian ini saya memilih 2 fakultas sebagai tempat penelitian yang
saya laksanakan, yaitu:
1. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
2. Fakultas Keperawatan

3.1.2 Sejarah Universitas Sumatera


Yayasan Universitas Sumatera Utara merupakan awal berdirinya
Universitas Sumatera Utara (USU) pada tanggal 4 juni 1952. Yayasan ini
didirikan oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat
Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Pada zaman
pendukung Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi
dan Dr.T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah
kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit
Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan dari kedaulatan akibat clash pada
tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada
rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah
Universitas di daearah ini.
Panitia persiapan pendirian perguruan tinggi dibentuk pada tanggal 31
desember 1951 di ketuai oleh Dr. Soemarsono yang beranggotakan Dr. Ahmad
Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Sebagai hasil kerjasama
dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara serta

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


29

Daerah Istimewa Aceh juga turut serta pada waktu itu, pada tanggal 20 Agustus
1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh
juta orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan
berdirinya Fakultas Hukum dan pengetahuan masyarakat (1956), Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).
Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno meresmikan Universitas
Sumatera Utara menjadi Universitas Negeri yang ketujuh di Indonesia, pada
tanggal 20 November 1975. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan
dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (BAnda Aceh) yang diresmikan secara
meriah oleh Presiden R.I. kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran
Hewan dan Perternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU
terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.
Maka selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961),
Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (1982) , Sekolah Pasca Sarjana (1992), Fakultas
Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2006), Fakultas Psikologi
(2007), Fakultas Keperawatan (2009), Fakulta Kehutanan (2014).
Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Perubahan status USU dari PTN menjadi BHM merupakan yang kelima di
Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB, dan IPB pada tahun
2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).
Dalam perkembangan, beberapa fakultas di lingkungan usu telah menjadi
embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kula
di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakuktas
Kedokteran Hewan dan Perternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul
berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964),
yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang
embrionya adalah fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu,
berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah politeknik USU
(http://www.usu.ac.id/id/sejarah.html)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
30

Fakultas – fakultas di Universitas Sumatera Utara :


1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Fakultas Farmasi
3. Fakultas Hukum
4. Fakultas Ilmu Budaya
5. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
6. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
7. Fakultas Kedokteran
8. Fakultas Kedokteran Gigi
9. Fakultas Keperawatan
10. Fakultas Kesahatan Masyarakat
11. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
12. .Fakultas Pertanian
13. Fakultas Psikologi
14. Fakultas Teknik

3.1.3 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara


Adapun Visi, misi dan tujuan Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
Visi: “Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai
barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia
global.”
Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi
wadah bagi pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya
manusia yang didasarkan pada pemberdayaan yang mengandung
semangat demokratisasi pendidikan yang mengakui kemajemukan
dengan orientasi pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian
alternatif penyelesaian masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah,
moral, dan hati nurani.
2. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan
modernisasi dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki
kompetensi keilmuan, relevansi dan daya saing yang kuat, serta
berprilaku kecendikiawanan yang beretika: dan
3. Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya
penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
31

kualitas akademik dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang


bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.

3.1.4 Tujuan Universitas Sumatera Utara

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan


ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, bedasarkan moral
agama, serta mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
2. Menghasilkan penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, humanior, dan seni dalam lingkup nasional dan
internasional
3. Menghasilkan pengabdian kapada masyarakat berbasis penalaran dan
karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemberdayaan
masyarakat secara inovatif agar masyarakat mampu menyelesaikan
masalah secara mandiri dan berkelanjutan.
4. Mewujudkan kemandirian yang aktif, kreatif, dan proaktif terhadap
tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan, baik secara nasional
dan internasional
5. Meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran secara
berkesinambungan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan dan
kerjasama nasional dan internasional.
6. Menjadi kekuasaan moral dan intelektual dalam membangun masyarakat
madani Indonesia; dan
7. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil kompeten, dan
berbudaya untuk kepentingan bangsa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
32

Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Aktif di Universitas Sumatera Utara
NO FAKULTAS JUMLAH
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 5.487
2. Fakultas Farmasi 1.264
3. Fakultas Hukum 2.863
4. Fakultas Ilmu Budaya 4.621
5. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi 1.711
6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3.939
7. Fakultas Kedokteran 1.096
8. Fakultas Kedokteran Gigi 1.222
9. Fakultas Keperawatan 750
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat 2.094
11. Fakultas Matematika dan Ilmu Penghetahuan Alam 3.268
12. Fakultas Pertanian 1.626
13. Fakultas Psikologi 984
14. Fakultas Teknik 4.959
JUMLAH 36.689
Sumber: http://dirmahasiswa.usu.ac.id/
Jumlah mahasiswa yang tercatat aktif pada tahun 2018 sebanyak 36.689.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah cara dan prosedur yang sistematis serta
terorganisasi untuk menyelediki suatu masalah tertentu dengan maksud
mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut.
Cara dimaksud dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang terdiri dari
berbagai tahapan atau langka-langka. Oleh karena itu, metode merupakan
keseluruhan langka ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu
masalah (Silalahi, 2009:12-13).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
peneltian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Rakhmat (2004:31)
mengatakan metode korelasional merupakan metode yang berusaha menjelaskan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
33

suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam penjelasan antara dua
objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan,
dan apabila ada seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
hubungan tersebut.
Penelitian korelasional ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh
instagram terhadap gaya hidup mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Adapun
cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi menurut Nawawi (2005: 141) adalah keseluruhan objek
penelitian yang dapat berdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakeristik
tertentu dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah mahasiswa aktif di Universitas Sumatera Utara yang menggunakan media
sosial instagram. Penelitian mencatat jumlah keseluruahan mahasiswa adalah
36.689 orang.
Mengingat jumlah populasi yang sangat besar tersebut, tentunya akan
menyulitkan peneliti pada saat melakukan pengambilan sampel serta dapat
mengurangi koefisien waktu peneliti dan dapat menghabiskan dana besar. Oleh
karena itu, peneliti membatasi populasi dengan melakukan penarikan secara acak
terhadap 2 fakultas yang merupakan perwakilan dari salah satu eksakta dan non
eksakta . Berdasarkan hasil penarikan tersebut maka populasi pada penelitian ini
adalah fakultas ilmu sosial dan politik serta fakultas keperawatan.

Tabel 3.2
Tabel populasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 3.939
Fakultas keperawatan 750
Total 4.689

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
34

3.3.2 Sampel
Sugiono (2013:118) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar,
dan keterbatasan dana, tenaga serta waktu, maka peneliti dapat memakai sampel
yang diambil dari populasi tersebut. Dari data yang diperoleh, maka penelitian
menggunakan rumus taroyamane dengan presisisi 10% dengan tingkat
kepercayaan 90% yaitu sebagai berikut:

( )
Keterangan :
N : populasi
n: sampel
d: presisi (digunakan 10% atau 0
,1)
Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini memerlukan sampel
sebanyak:

( )

n= 98
Jadi, sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini berjumlah 98 responden.

3.4 Teknik Penarikan Sampel


Teknik penarikan sampel yang dipilih adalah teknik pengambilan sampel
yang paling sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik penarikan sampel
yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Proportional Stratified Random Sampling, teknik ini disebut juga dengan istilah
teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Teknik ini dilengkapi dengan
penggunaan propotional dan digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
35

dari kelompok-kelompok bertingkat yang didasari pada karakteristik tertentu


(Usman & Akbar, 2009:44). Dalam penelitian ini, populasi dikelompokkan
berdasarkan fakultas yang diambil secara acak dari 14 fakultas di Universitas
Sumatra Utara. Total sampel fakultas yang akan digunakan adalah 2 fakultas yang
dianggap dapat populasi secara keseluruhan proposional sampling memungkinkan
untuk memberikan peluang kepada populasi yang lebih kecil. Untuk tetap dipilih
sebagai sampel dengan rumus.
Rumus penarikan sampelnya adalah :

Keterangan :
n1 : Jumlah jiwa
n: jumlah sampel
N:Jumlah populasi

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang terpilih disetiap
fakultas, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jumlah Sampel
Fakultas Populasi Penarikan Jumlah Sampel
Sampel
Fakultas Ilmu 3. 939 84
Sosial dan Ilmu
Politik
Fakultas 750 16
Keperawatan
Total 100

2. Purposive Sampling
Kriyantono (2012: 154) mengatakan purposive sampling adalah teknik
penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel
yang digunakan sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan
tujuan penelitian, kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
36

a. Responden merupakan mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan


Ilmu Politik dan Fakultas Keperawatan.
b. Responden merupakan pengguna akun Instagram.
c. Responden dengan kepribadian
3. Accidental Sampling
Accidental Sampling adalah teknik sampling ini memiliki sifat kebetulan
dalam menunjukkan sampel. Dimana siapa saja yang dipilih atau diambil
berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan atau dilakukan dan
masuk dalam kategori populasi dapat dijadikan sampel dan responden. Jumlah
responden yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 98 orang. Apabila
responden yang diambil sudah mencapai 98 orang, maka pencarian pun
dihentikan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data yang akan menjadi penentuan kualitas dari penelitian itu
sendiri. Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam pengmpulan data penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literarur dan
sumber bacaan yang mendukung penelitian melalui buku-buku, jurnal, media
online, internet, dan lainnya yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)


Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data di lapangan. Meliputi
kegiatan survey di lokasi penelitian melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner
merupakan daftar pertanyaan yang telah disusun secara sistematis dengan
alternatif jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih
jawaban yang sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan atau pendapat
pribadinya.
Adapun waktu penelitian lapangan dilakukan dari bulan Februari 2019
hingga waktu yang disesuaikan oleh peneliti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
37

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan di presentasikan (Singarumbun, 2011:263). Setelah peneliti
mengumpulkan data yang diperoleh dari 98 mahasiswa aktif yang menjadi sampel
penelitian, data akan dianalisis dan diintrepresentasikan ke dalam beberapa tahap
analisis, sebagai berikut:
a. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan
membagi-bagi variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang
dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal
dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom yaitu sejumlah frekuensi
dan kolom presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2011 : 266).
b. Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang merupakan teknik yang digunakan untuk
menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan
dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel
tersebut positif atau negatif (Singarimbun, 2011:273)
c. Uji Hipotesis
Menurut Kriyanto (2012: 174), pengujian hipotesis merupakan pengujian
dan statistik. Untuk menguji hubungan diantara kedua variabel yang
dikorelasionalkan maka peneliti menggunakan rumus korelasi spearman,
(Spearman’s Rho Rhank-mordern correlation) dengan bantuan
penggunaan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and System
Solution), dimana rumus koefiesienya adalah:


( )
Keterangan :
Rs (rho) : Koefisien Kolerasi rank order
1 : Bilangin Konstan
6 : Bilangin osntan
d : Perbedaan antara pasangan jenjang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
38

∑ : Sigma atau jumlah


N : Jumlah individu dalam sampel
Spearman Rho Koefisien merupakan metode untuk menganalisis data untuk
melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Koefisien korelasi Spearman (rs) yang diperoleh akan menunjukkan bilangan di
antara + 1,00 dan 1,00. Jika tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan
variabel Y, maka rs sama dengan nol. Jika nilai rs positif, variabel-variabel
dikatakan berkorelasi positif, sedangkan jika nilai rs negatif, variabel-variabel
dikatakan berkorelasi negatif. Makna hubungan dapat dinyatakan sebagai berikut:
- Jika Ho memiliki nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis ditolak. Yang
artinya data menunjukkan bahwa adanya hubungan antara gaya hihup gaya
hidup pengguna sosial media instagram pada Mahasiswa di Universitas
Sumatera Utara
- Jika ho memiliki nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis diterima. Yang
artinya data menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara gaya hidup
terhadap penggunaan media sosial instagram pada Mahasiswa di Universitas
Sumatera Utara
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n > 10, digunakan rumus tes
pada tingkat signifikansi 0,05 (Kriyanto, 2012 : 177) sebagai berikut:

Keterangan :
T = nilai t hitung
rs = Nilai Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
jika thitung > ttabel , maka hubungannya signifikan
jika thitung < ttabel , maka hubungannya tidak signifikan

Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan digunakan skala Guilford atau


koefisien asosiasi (Kriyantono, 2012: 168-169) sebagai berikut :
< 0,20 : Hubungan rendah sekali, lemah sekali
0,20 – 0,39 : Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
39

0,71 – 0,90 : Hubungan yang tinggi, kuat


> 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat
diandalkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Peneliti menempuh beberapa tahap sebelum melakukan pengumpulan data


dan penyebaran kuesioner di lapangan, yaitu sebagai berikut:

4.1.1 Tahapan Awal

Tahap pertama dalam penelitian ini, peneliti melakukan pra penelitian


dengan pengamatan secara langsung di Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya
peneliti membuat latar belakang masalah penelitian yang diberikan kepada dosen
pembimbing. Peneliti melakukan konsultasi terhadap isi dari latar belakang
dengan memperbaiki dan menambahi isi dari latar belakang penelitian agar lebih
menjadi lebih efektif.

4.1.2 Penelitian Kepustakaan

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan studi kepustakaan yaitu


mengumpulkan berbagai sumber yang berkaitan dengan masalah penelitian,
melalui buku, jurnal, skripsi, dan sumber bacaan yang mendukung penelitian.
Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan agar peneliti dapat lebih
memahami, mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian,
dan dapat memudahkan peneliti dalam membuat kuesioner.

4.1.3 Penelitian Lapangan

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data hasil penelitian, peneliti


menggunakan kuesioner. Kuesioner yang telah disusun secara sistematis agar
lebih memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan. Sebelum melakukan
penelitian dilapangan, peneliti mempersiapkan kuesioner sesuai dengan jumlah
responden yang dihitung sebelumnya.

Penyebaran kuesioner yang dilakukan pada empat fakultas di Universitas


Sumatra Utara, dimulai dari tanggal 15 Februari – 20 Februari 2019. Peneliti

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


41

memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang dijumpai pada saat itu, karena
peneliti tidak membatasi pada stambuk, sehingga memudahkan peneliti dalam
membagikan kuesioner. Peneliti memberikan keterangan seperlunya mengenai isi
dari kuesioner agar tidak membingungkan responden dalam melakukan pengisian.
Hampir keseluruhan mahasiswa bersedia meberikan waktu untuk mengisi
kuesioner, dan tidak mengalami kesulitan pada saat pengisian.

4.1.4 Proses Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan data yang telah


diperoleh dari 98 Mahasiswa. Adapun tahap pengolahan data, sebagai berikut:

1. Penomoran Kuesioner

Peneliti memberikan penomoran pada lembaran kuesioner sesuai dengan


banyaknya responden, dan menjadi identitas dari responden tersebut. Dimana
nomor lembar kuesioner dimulai dari 001-098.

2. Editing

Proses pengeditan jawaban responden yang bertujuan untuk memperjelas


setiap jawaban, bilamana terdapat jawaban kurang jelas dan menghindari
terjadinya kesalahan pengisian data kedalam kotak skor yang disediakan.

3. Coding

Proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke dalam kotak skor yang


telah disediakan pada kuesioner dalam bentuk nilai, sehingga memudahkan
peneliti untuk melakukan penghitungan dari jawaban responden.

4. Inventarisasi Variabel

Data mentah yang telah di peroleh peneliti, diolah kembali ke dalam


formula translation cobol (FC) yang diinput pada software spss statistik 22.0,
sehingga memuat seluruh data dalam satu kemasan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
42

5. Tabulasi Data

Proses pemindahan data-data mentah yang ada pada FC ke dalam tabel


tunggal dan silang. Penyebaran data dalam tabel secara rinci kemudian dianalisis
melalui menu descriptive statistics frequence yang menghasilkan frequence table
(tabel tunggal) yang hasilnya terdiri atas variabel responden, frekuensi dan
persentase yang dianalisis melalui software SPSS statistik 22.0.

6. Pengujian hipotesa

Tahap pengujian data statisti untuk mengetahui apakah data yang


ditemukan menolak atau menerima hipotesa penelitian yang diajukan. Dalam
pengujian hipotesa digunakan rumus uji statistik yang telah ditentukan, yaitu
korelasi rank spearman dan untuk mengukur hubungan tinggi dan rendahnya
hubungan antar variabel digunakan skala Guilford.

4.2 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal yang bertujuan untuk melihat distribusi jawaban


responden dari setiap variabel yang diteliti. Analisis tabel tunggal dilakukan
dengan membagi-bagi variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang
dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan suatu langkah awal
dalam menganalisis kolom-kolom yang merupakan sejumlah frekuensi dan
persentase untuk setiap kategori. Dalam analisis tabel tunggal ini, data yang
disajikan terdiri dari tiga bagian yaitu, karakteristik responden, penggunaan media
sosial, dan gaya hidup. Berikut ini adalah penyajian tabel tunggal dengan analisis.

4.2.1 Krakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan agar dapat lebih mengetahui latar


belakang yang membedakan setiap responden. Responden dalam penelitian ini
adalah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakukltas
Keperawatan Univertsitas Sumatera Utara. Jumlah responden pada penelitian ini
adalah 98 mahasiswa dengan memiliki gaya hidup dalam penggunaan Instagram.
Adapun karakteristik yang relavan dalam penelitian ini meliputi: jenis kelamin,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
43

suku, pendidikan terakhir orang tua, styatus tempat tinggal, dan fakultas untuk
memperjelas karakteristik responden yang dimaksud dapat dijelaskan berikut ini :

4.2.1.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Jenis Kelamin
laki-laki perempuan

13%

85%

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah


98 mahasiswa, dimana laki-laki sebanyak 16 responden (16%) dan perempuan
sebanyak 82 responden (82%). Pada saat peneliti menyebarkan kuesioner,
responden perempuan lebih mudah ditemui dan lebih bersedia dalam meluangkan
meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan. Beberapa fakultas yang menjadi
sample lokasi penelitian memiliki mayoritas mahasiswa perempuan di dalamnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
44

4.2.1.2 Status Tempat Tinggal

Tabel 4.2

Status Tempat Tinggal


Kost Dengan orangtua Dengan saudara / kerabat lainnya

0%

25% 32%

43%

Tabel 4.2 menunjukkan jumlah responden berdasarkan status tempat


tinggal, peneliti membagikan mulai dari tempat tinggal kost, dengan orangtua,
dengan saudara / kerabat, dan lainnya. Responden bertempat tinggal kost
sebanyak 39 responden (39,8%), tinggal dengan orang tua sebanyak 53 responden
(54,1%), tinggal dengan saudara/kerabat sebanyak 6 responden (6,1%), dan
tempat tinggal lainnya terdapat 0 responden (0%).

Dari data diatas dapat dilihat yang menjadi mayoritas status tempat tinggal
responden adalah tempat tinggal orang tua. Tempat tinggal orang tua yang
merupakan tempat tinggal yang paling dominan menjadi tempat tinggal pada
mahasiswa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
45

4.2.1.3 Uang Saku

Tabel 4.3

Uang Saku
100%

80%

60%

40%

20%

0%
<Rp. 500.000 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 >Rp. 1000.000

Tabel 4.3 menampilkan data uang saku responden yang terpilih


<RP.500.000 Sejumlah 14 responden (14,3%) , uang saku Rp. 500.000-Rp.
100.000 sejumlah 51 responden (52,0%), dan uang saku > Rp. 1000.000 sejumlah
33 responden (33,7%). Mayoritas responden dengan uang saku Rp. 500.000 –Rp.
1.000.000, hal ini menjadikan salah satu faktor meningkatkan penggunaan media
sosial yang menjadi gaya hidup dikarenakan responden sudah memiliki uang saku
yang cukup membiayai data internet untuk bisa mengakses media sosial setiap
harinya.

4.2.1.4 Fakultas

Peneliti melakukan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada


responden yang merupakan mahasiswa dari fakultas-fakultas yang telah di
tentukan sebelumnya, dan agar mempermudah peneliti dalan menandai kuesioner
berdasarkan fakukltas. Fakukltas ilmu sosial dan politik, fakultas keperawatan
yang menjadi sample lokasi penelitian untuk pembagian kuesioner. Dalam Tabel
4.3 akan di uraikan beberapa data jumlah responden yang terpilih untuk mengisi
kuesioner penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
46

Tabel 4.4

Fakultas

16%
Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik
84% Fakultas keperawatan

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi terbesar yang terpilih
menjadi responden penelitian dari fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Dimana
jumlah mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Politik sebanyak 84 responden
(83,7%), dan Fakultas Keperawatan sebanyak 16 responden (16,3%). Peneliti
telah menentukan sebelumnya dalam pemilihan responden dengan menggunakan
rumus teknik penarikan sample, agar memudahkan peneliti dalam menentukan
pembagian kuesioner ke setiap Fakultas.

4.2.2 Variabel Bebas (X): Penggunaan Media Sosial Instagram

Penggunaan media sosial Instagram merupakan seberapa banyak seseorang yang


membutuhkan untuk mengakses sosial media Instagram dalam kehidupan sehari-
hari. Terdapat 4 indikator untuk melihat tingkat penggunaan Instagram pada
responden yang terpilih, yaitu frekuensi, durasi, fitur, isi, dapat dilihat sebagai
berikut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
47

Tabel 4.5

Menggunakan Media Sosial Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak membutuhkan 0 0 (%)

Kurang membutuhkan 22 22,4 (%)

Membutuhkan 74 75,5 (%)

Sangat membutuhkan 2 2,0 (%)


Total 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.5, sebanyak 2 orang (2,0%) menyatakan sangat


membutuhkan menggunakan sosial media Instagram, kemudian 74 orang (75,5%)
menyatakan sering menggunakan media sosial Instagram, 22 orang (22,4%)
menyatakan kurang membutuhkan untuk menggunakan media sosial Instagram,
serta tidak ada yang menyatakan bahwa tidak membutuhkan untuk menggunakan
media sosial Instagram. Hal ini menandakan bahwa mayoritas Universitas
Sumatera Utara banyak yang mebutuhkan serta menggunakan sosial media
Instagram dalam kehidupan sehari-hari. Dan adapun yang merasa tidak
membutuhkan untuk menggunakan sosial media Instagram dalam kehidupan
sehari-hari. Banyaknya juga mahasiswa yang menggunakan Instagram
dikarenakan banyaknya pengetahuan serta hiburan yang ada didalam sosial media
Instagram. Peneliti menanyakan langsung alasan-alasan responden pada saat
responden mengisi kuesioner.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
48

Tabel 4.6

Frekuensi Menggunakan Sosial Media Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak penting 0 0

Kurang penting 36 36,7 (%)

Penting 61 62,2 (%)

Sangat penting 1 1,0 (%)


Total 98 100,0 (%)

Pada tabel 4.6 menunjukkan frekuensi responden dalam menggunakan


sosial media Instagram. Data diatas menunjukkan sebanyak 1 responden (1,0%)
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan sangat penting dalam
menggunakan sosial media Instagram, selanjutnya 61 responden (62,2%)
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan penting dalam menggunakan
sosial media Instagram yang dikarenakan banyak hal-hal yang dapat dilakukan
dalam sosial media Instagram tersebut, 36 responden (36,7%) Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara menyatakan kurang penting dalam menggunakan
sosial media Instagram, serta tidak ada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
menyatakan tidak penting dalam menggunakan sosial media Instagram,
dikarenakan banyaknya hal yang dapat dilakukan dalam sosiak media Instagram
tersebut yang mebuat mahasiswa lebih bisa memilih hal apa yang akan dilakukan
dalam menggunakannya. Hal ini berarti mayoritas Universitas Sumatera Utara
menganggap sosial media Instagram sangat penting untuk digunakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
49

Tabel 4.7

Frekuensi Dalam Mengakses Sosial Media Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak pernah 0 0

Jarang 29 29,6 (%)

Sering 67 68,4 (%)

Sangat sering 2 2,0 (%)

Total 98 100,0 (%)

Pada tabel 4.7 menunjukkan frekuensi responden dalam mengakses media


sosial Instagram. Data diatas menunjukkan sebanyak 2 responden (2,0%)
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan sangat sering dalam
menggunakan media sosial Instagram, selanjutnya 67 responden (68,4%)
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan sering dalam menggunakan
media sosial Instagram yang dikarenakan banyak hal-hal yang dapat dilakukan
dalam media sosial Instagram tersebut, 29 responden (29,6%) Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara menyatakan kurang penting dalam menggunakan
media sosial Instagram, serta tidak ada Mahasiswa Universitas Sumatera utara
menyatakan tidak penting dalam mengakses menggunakan media sosial
Instagram, dikarenakan banyaknya hal yang dapat diakases dalam media sosial
Instagram tersebut yang mebuat mahasiswa lebih bisa memilih hal apa yang akan
dilakukan dalam menggunakannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
50

Tabel 4.8

Keseharian Dalam Mengakses Media Sosial

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


1-2 kali 0 0 (%)

3-4 kali 25 25,5 (%)

5-6 kali 71 72,4(%)

>6 kali 2 2,0 (%)


Total 98 100,0 (%)

Pada tabel 4.8 menunjukkan keseharian responden dalam mengakses


media sosial Instagram. Data diatas menunjukkan sebanyak 2 responden (2,0%)
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa dalam menggunakan
media sosial Instagram dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari mereka bahwa
hampir lebih dari 6 kali dalam keseharian mereka mengakses media sosial
Instagram, selanjutnya 71 responden (72,4%) mahasiswa Universitas Sumatera
Utara menyatakan bahwa hampir 5-6 kali dalam sehari mereka mengakses sosial
media dalam kehidupan mereka sehari-hari, dalam jangka waktu yang seperti ini
paling banyak mahasiswa untuk mengakases media sosial Instagram setiap
harinya, 25 responden (25,5%) Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa untuk mengakses media sosial Instagram dalam perharinya
sebanyak 3-4 kali dalam perharinya untuk mengakses Instagram, tidak ada
mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam perharinya hanya mengakses
Instagram sebanyak 1-2 kali saja dalam perharinya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
51

Tabel 4.9

Lama Waktu Menggunakan Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Masih baru (1-6 bulan) 0 0

Tidak terlalu lama (>6 15 15,3 %


bulan)
65 66,3 %
Sudah lama (<1 tahun)
18 18,4%
Sudah sangat lama (>1
tahun )

Total 98 100,0 (%)

Pada tabel 4.9 menunjukkan mengenai frekuensi atau lama waktu respon
menggunakan Instagram. Adapun terdapat sebanyak 18 responden (18,4%)
menyatakan sudah sangat lama atau lebih dari 1 tahun dalam menggunakan
Instagram. Selanjutnya terdapat sebanyak 65 responden (66,3%) menyatakan
sudah lama atau kurang dari satu tahun dalam menggunakan Instagram.
Selebihnya 15 responden (15,3%) menyatakan tidak terlalu lama atau lebih dari 6
bulan dalam menggunakan Instagram. Tidak ada satupun responden yang
menyatakan masih baru dalam menggunakan Instagram. Hal ini berarti bahwa
frekuensi mayoritas responden dalam menggunakan Instagram termasuk kedalam
waktu sudah sangat lama atau lebih dari satu tahun. Sedangkan pada waktu kurang
dari satu tahun menunjukkan hanya sebanyak 15 responden. Selebihnya termasuk
kedalam kategori tidak terlalu lama dalam waktu menggunakan Instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
52

Tabel 4.10

Durasi Waktu Menggunakan Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


<1 jam 8 8,2 %

1-3 jam 31 31,6 %

5 jam 56 57,1%

>5 jam 3 3,1%

Total 98 100,0 (%)

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan tentang durasi waktu responden


dalam menggunakan Instagram dalam sehari. Adapun 3 responden (3,1%)
mengaku menggunakan Instagram 5 jam dalam sehari. Berikutnya 56 orang
(57,1%) mengaku menggunakan Instagram dalam waktu lebih dalam 1 jam
sehari, 31 orang (31,6%) mengaku menggunakan Instagram dalam waktu 1-3 jam
sehari. Selebihnya 8 responden (8,2%) mengaku menggunakan Instagram dalam
waktu lebih dari 5 jam sehari. Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas
responden banyak menggunakan Instagram dalam waktu 5 jam sehari, yakni
terdapat 56 responden.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
53

Tabel 4.11

Alasan Dalam Menggunakan Instagram

Tidak Kurang suka Sangat Total


suka suka suka
F % F % F % f % F %

Mengisi waktu luang - - 17 17,3 % 74 75,5% 7 7,1% 98 100,0 %

Mencari informasi - - 19 19,4 % 76 77,6% 3 3,1% 98 100,0 %

Melihat profil orang 9 9,2% 45 45,9 % 44 44,9% - - 98 100,0 %

Menambah teman 6 6,1% 32 32,7% 58 59,2% 2 2,0% 98 100,0 %


baru

Setiap orang tentu memiliki alasan dalam menggunakan Instagram.


Adapun peneliti mengklasifikasikan alasan responden menggunakan Instagram
yaitu untuk mengisi waktu luang, mencari informasi, melihat profil orang, dan
menambah teman baru. Maka dari itu di peroleh hasil penelitian yang terlihat pada
tabel 4.11, bahwa terdapat 74 responden (75,5%) menyatakan suka pada mengisi
waktu luang. Selanjutnya terdapat 7 orang (7,1%) yang menyatakan sangat suka
untuk mengisi waktu luang, dan 17 orang (17,3%) menyatakan kurang suka
menggunakan Instagram untuk waktu luang. Tidak ada satu pun responden yang
menyatakan tidak suka bahwa mereka menggunakan Instagram untuk mengisi
waktu luang.

Selanjutnya 76 responden (77,6%) menyatakan suka terhadap alasan


menggunakan Instagram adalah mencari informasi. Kemudian 3 orang responden
(3,1%) menyatakan sangat suka Instagram digunakan untuk mencari informasi.
Sedangkan 19 orang responden (19,4%) menyatakan kurang suka bahwa
Instagram digunakan untuk mencari informasi, dan tidak ada responden
menyatakan tidak suka untuk mencari informasi di Instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
54

Instagram juga dapat digunakan untuk melihat profile orang lain. 45


responden (45,9%) menyatakan kurang suka melihat profile orang lain di
Instagram. Sedangkan 44 responden (45,9%) menyatakan suka untuk melihat
profile orang di Instagram, 9 responden (9,2%) menyatakan tidak suka melihat
profile orang di Instagram. Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan
sangat suka melihat profile orang lain di Instagram.

58 orang responden (59,2%) menyatakan suka bahwa Instagram


digunakan untuk menambah teman baru. Sedangkan 32 responden (32,7%)
menyatakan kurang suka bahwa Instagram digunakan untuk menambah teman
baru, 6 orang responden (6,1%) menyatakan tidak suka menambah teman baru.
Juga terdapat 2 orang responden (2,0%) yang menyatakan sangat suka bahwa
Instagram digunakan untuk menambah teman baru.

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menggunkan Instagram


untuk mengisi waktu luang, mencari informasi, dan ,menambah teman baru.

Tabel 4.12

Pengaruh Fitur Instagram Terhadap Gaya Hidup

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak mempengaruhi 1 1,0%

Kurang mempengaruhi 23 23,5 %

mempengaruhi 63 64,3%

sangat mempengaruhi 11 11,2 %

Total 98 100,0 (%)

Setiap media sosial tentu berpengaruh terhadap penggunanya. Dalam hal


ini peneliti mengidentifikasikan pengaruh Instagram terhadap gaya hidup

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
55

penggunanya. Adapun 63 responden (64,3 %) menyatakan bahwa fitur-fitur


Instagram mempengaruhi gaya hidup responden. 23 responden (23,5%)
menyatakan fitur Instagram kurang mempengaruhi gaya hidup mereka.
Sedangkan 1 orang responden (1,0%) menyatakan fitur dalam Instagram tidak
mempengaruhi gaya hidup mereka. Serta 11 orang responden (11,2%)
menyatakan fitur Instagram sangat mempengaruhi gaya hidup mereka. Hal ini
menunjukkan bahwa fitur Instagram mempengaruhi gaya hidup lebih dari separuh
responden.

Tabel 4.13

Fitur Share Foto Pada Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka - -

Kurang suka 46 46,9 %

Suka 51 52,0%

Sangat suka 1 1,0%

Total 98 100,0 (%)

Salah satu fungsi media sosial adalah untuk mencari informasi. Begitu
pula dengan Instagram. Dalam mencari informasi, Instagram memberikan
kemudahan pada penggunanya hal ini dapat dilihat dari hasil data penelitian pada
tabel 4,13 diatas bahwa sebanyak 1 responden (1,0%) menyatakan bahwa fitur
share foto pada Instagram sangat disukai oleh responden Instagram memudahkan
responden dalam mencari informasi. 51 orang responden (52,0%) menyatakan
bahwa fitur Instagram di sukai responden dalam fitur Instagram. Selain itu 46
responden (46,9%) menyatakan kurang setuju terhadap fitur share foto yang ada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
56

di Instagram . Tidak ada satupun responden yang menyatakan Instagram tidak


suka dalam fitur share foto yang ada di Instagram. Hal ini berarti mayoritas
responden menyukai fitur share foto yang ada di dalam Instagram.

Tabel 4.14

Fitur Instastory Pada Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka - -

Kurang suka 29 29,6 (%)

Suka 68 69,4 (%)

Sangat suka 1 1,0


Total 98 100,0 (%)

Terdapat 68 responden (69,4%) menyatakan suka fitur Instastory yang ada di


Instagram. Sedangkan 29 orang responden (29,6%) menyatakan kurang suka fitur
Instastory yang ada di Instagram, 1 responden (1,0%) menyatakan sangat suka
pada fitur Instastory yang ada di Instagram. Tidak ada satu pun responden yang
menyatakan tidak suka terhadap fitur Instastory yang ada di Instagram. Mayoritas
responden yang menyukai fitur Instastory dikarenakan Instastory berfungsi untuk
membagikan hal-hal yang ingin kita bagikan kepada pengikut Instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
57

Tabel 4.15

Fitur Explore Pada Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka - -

Kurang suka 29 29,6 (%)

Suka 67 68,4 (%)

Sangat suka 2 2,0


Total 98 100,0 (%)

Dari data pada tabel diatas terdapat 67 responden (68,4%) menyatakan


suka terhadap fitur explore yang ada di Instagram kemudian 29 orang responden
(29,6%) menyatakan kurang suka fitur explore yang ada di Instagram selebihnya
2 responden (2,0%) menyatakan sangat suka terhadap fitur di Instagram. Tidak
ada satu pun responden yang menyatakan tidak suka terhadap fitur explore yang
ada di Instagram. Hal diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyukai
fiture explore pada instagram. Melalui fitur explore dapat mencari konten-konten
yang menarik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
58

Tabel 4.16

Mengakses berita/informasi melalui Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka 4 4,1 %

Kurang suka 39 39,8 %

Suka 55 56,1 %

Sangat suka - -

Total 98 100,0 (%)

Bedasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pada tabel 4.16
terdapat sebanyak 55 orang responden (56,1%) menyatakan suka mengakses
konten berita atau informasi. Selain itu 39 orang responden (39,8%) menyatakan
kurang suka mengakses konten berupa berita atau informasi. Selanjutnya 4 orang
responden (4,1%) menyatakan tidak suka mengakses konten berita atau informasi,
dan tidak ada responden menyatakan sangat suka mengakses konten berupa berita
atau informasi. Dari keselurahan respon mayoritas responden menyatakan suka
mengakses berita atau informasi. Hal ini dikarenakan responden dapat mengetahui
pristiwa-pristiwa terkini melalui informasi atau berita yang diakses.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
59

Tabel 4.17

Mengakses public figure melalui Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka 6 6,1 %

Kurang suka 42 42,9 %

Suka 50 51,0 %

Sangat suka - -
Total 98 100,0 (%)

Terdapat juga 50 responden (51,0%) menyatakan suka mengakses konten


public figure. Sejalan dengan itu 42 orang responden (42,9%) menyatakan kurang
suka mengakses konten public figure. 6 orang responden (6,1%) menyatakan tidak
suka mengakses public figure. Tidakl ada satupun responden menyatakan sangat
suka dalam mengakses konten public figure. Mayoritas responden menyatakan
kurang suka mengakses public figure hal ini dikarenakan responden lebih suka
mengakses konten-konten yang hiburan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
60

Tabel 4.18

Mengakses konten hiburan melalui Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka 44 44,9 %

Kurang suka - -

Suka 54 55,1

Sangat suka - -
Total 98 100,0 (%)

Terdapat 54 responden (55,1%) menyatakan suka mengakses konten


hiburan pada Instagram, 44 orang responden (44,9%) menyatakan tidak suka
mengakses konten hiburan melalui Instagram, dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat suka dan kurang suka mengenai konten hiburan yang ada di
Instagram. Bedasarkan data diatas mayoritas responden menyatakan suka dalam
mengakses konten hiburan melalui Instagram, karena didalam konten tersebut
berisi hal-hal yang dapat membuat responden tidak bosan terhadap konten hiburan
yang ada di Instagram tersebut dikarenakan banyak hal-hal yang menarik untuk
dikonsumsi di media sosial Instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
61

Tabel 4.19

Mengakses online shop / kuliner melalui Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak suka - -

Kurang suka 44 44,9

Suka 54 55,1

Sangat suka - -
Total 98 100,0 (%)

54 responden (55,1%) menyatakan suka mengakses online shop atau


kuliner, 44 responden (44,9%) menyatakan kurang suka mengakses online shop
atau kuliner melalui Instagram, tidak ada responden menyatakan sangat suka dan
tidak suka dalam mengakses online shop atau kuliner yang ada di Instagram.
Banyak responden yang menyukai untuk mengakses online shop/kuliner melalui
instagram dikarenakan banyaknya hal-hal yang menarik yang bisa di akses di
instagram dan banyak pilihan yang menarik perhatian para respon untuk memilih
tempat-tempat online shop dan kuliner yang menarik perhatian pengguna
responden.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
62

4.2.3 Variabel Terikat (Y) : Gaya Hidup

Tabel 4.20

Pengaruh Instagram Terhadap Minat Fotografi

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak mempengaruhi -

Kurang mempengaruhi 5 5,1%

mempengaruhi 55 56,1%

sangat mempengaruhi 38 38,8%

Total 98 100,0 (%)

Berdasarkan tabel 4.19 terdapat sebanyak 55 responden (56,1%)


menyatakan bahwa Instagram mempengaruhi minat penggunanya terhadap
fotografi. Sejalan dengan itu 38 responden (38,8%) menyatakan bahwa Instagram
sangat mempengaruhu penggunanya terhadap fotografi. Di samping itu 5
responden (5,1%) menyatakan Instagram kurang mempengaruhi minat
penggunanya terhadap fotografi, bahwa tidak ada responden yang menyatakan
bahwa Instagram tidak mempengaruhi penggunanya terhadap minat fotografi. Hal
ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju bahwa insatagram
mempengaruhi pengguna Instagram terhadap minat fotografi. Yang mana dengan
adanya kecakapan dalam berfotografi maka responden bisa menunjukkan hasil
fotonya kepada pengguna instagram untuk dapat dinikmati.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
63

Tabel 4.21

Pengaruh Instagram terhadap minat membeli suatu produk

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak mempengaruhi - -

Kurang mempengaruhi 2 2,0%

mempengaruhi 56 57,1%

sangat mempengaruhi 40 40,8%

Total 98 100,0 (%)

Dari tabel 4.21 menunujukkan bahwa 56 orang responden (57,1%)


menyatakan bahwa Instagram mempengaruhi penggunanya terhadap minat beli
suatu prodak. 40 orang responden (40,8%) menyatakan bahwa Instagram sangat
mempengaruhin penggunanya terhadap minat membeli suatu produk, 2 responden
(2,0%) menyatakan bahwa Instagram kurang mempengaruhi pengguna terhadap
minat membeli suatu produk dan tidak ada satu orang responden yang menyatakan
Instagram tidak mempengaruhi penggunanya terhadap minat membeli suatu
produk. Bahwa dalam hal ini responden banyak mengatakan mempengaruhi untuk
melakukan minat untuk membeli produk yang ada di dalam akun-akun yang
menjual beragam produk yang mempengaruhi para pengguna media sosial
instagram karena untuk pemasaran yang ada di dalam instagram sangat menarik
minat responden untuk memebeli produk yang di pasarkan di instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
64

Tabel 4.22

Pengaruh Instagram dalam membeli makanan

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak mempengaruhi - -

Kurang mempengaruhi 4 4,1%

mempengaruhi 49 50,0%

sangat mempengaruhi 45 45,9%

Total 98 100,0 (%)

Media sosial, termasuk Instagram juga dapat mempengaruhi penggunanya


untuk membeli makanan hal ini dikarena dalam Instagram terdapat konten yang
menampilkan tentang berbagai jenis makanan. Maka dari itu berdasarkan hasil
penelitian diatas, pada tabel 4.21 terdapat sebanyak 49 responden (50,0%)
menyatakan bahwa Instagram mempengaruhi penggunanya dalam membeli
makanan. Selanjutnya 4 responden (4,1%) menyatakan bahwa Instagram kurang
mempengaruhi penggunanya dalam membeli makanan. Disamping itu 45
responden (45,9%) menyatakan Instagram sangat mempengaruhi penggunanya
dalam membeli makanan, dan tidak ada responden yang mengatakan Instagram
tidak mempengaruhi penggunanya dalam membeli makanan. Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa kebanyakan dari responden setuju bahwa Instagram
mempengaruhi penggunanya dalam membeli makanan. Banyak responden yang
menyatakan untuk membeli makanan

Tabel 4.23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
65

Pengaruh Instagram Dalam Minat Memilih Tempat Treveling

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak mempengaruhi - -

Kurang mempengaruhi 3 3,1%

mempengaruhi 51 52,0%

sangat mempengaruhi 44 44,9%

Total 98 100,0 (%)

Disamping menawarkan produk atau makanan Instagram juga


menawarkan konten mengenai treveling. Hal ini juga kadang mempengaruhi
pengguna Instagram dalam memilih tempat treveling. Pada data tabel 4.25 diatas
terdapat 51 responden (52,0%) menyatakan bahwa Instagram memberikan
pengaruh untuk penggunanya untuk memilih tempat treveling, 44 orang respoden
(44,9%) menyatakan bahwa Instagram sangat mempengaruhi penggunanya dalam
memilih tempat treveling. Sedangkan 3 respon (3,1%) lainnya menyatakan
Instagram kurang mempengaruhi penggunanya dalam memilih tempat treveling.
Tidak ada satu pun responden yang menyatakan bahwa Instagram tidak
mempengaruhi penggunanya dalam memilih tempat treveling. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Instagram memberikan pengaruh penggunanya dalam
memilih tempat treveling.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
66

Tabel 4.24

Instagram Mempermudah Kegiatan Dalam Berkomunikasi

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak setuju - -

Kurang setuju 7 7,1%

setuju 51 52,0%

sangat setuju 40 40,8%

Total 98 100,0 (%)

Setiap media sosial berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam


berkomunikasi. Dilihat pada tabel 4.26 sebanyak 51 responden (52,0%)
menyatakan setuju bahwa Instagram berfungsi mempermudah kegiatannya dalam
berkomunikasi. 40 orang responden (52,0%) berikutnya menyatakan sangat setuju
bahwa Instagram berfungsi untuk mempermudah kegiatan penggunanya dalam
berkomunikasi, 7 orang responden (7,1%) menyatakan kurang setuju bahwa
Instagram berfungsi mempermudah penggunanya dalam berkomunikasi dan tidak
ada responden menyatakan tidak setuju bahwa Instagram berfungsi untuk
mempermudah kegiatan penggunanya dalam berkomunikasi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa responden setuju terhadap pernyataan bahwa Instagram
berfungsi untuk mempermudah untuk kegiatan penggunanya dalam komunikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
67

Tabel 4.25

Keseringan Menghabiskan waktu dengan Instagram

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak setuju - -

Kurang setuju 6 6,1%

setuju 55 56,1%

sangat setuju 37 37,8%

Total 98 100,0 (%)

Bermain Instagram dapat membuat penggunanya menjadi lupa waktu.


Maka dari itu diperoleh hasil data penelitian pada tabel 4.27 bahwa 55 responden
(56,1%) menyatakan setuju bahwa Instagram sering membuat penggunanya lupa
waktu. Di samping itu 6 responden (6,1%) menyatakan kurang setuju bahwa
bermain Instagram dapat membuat pengguanya lupa waktu, dan juga 37
responden (37,8%) menyatakan sangat setuju bahwa bermain Instagram dapat
membuat penggunanya lupa waktu, serta tidak ada responden mengatakan tidak
setuju bahwa bermain Instagram dapat membuat penggunanya lupa waktu. Dapat
disimpulkan bahwa banyak responden setuju terhadap pernyataan bhawa
Instagram dapat membuat penggunanya jadi lupa waktu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
68

Tabel 4.26

Pengaruh Instagram Terhadap Kehidupan Mahasiswa

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak setuju - -

Kurang setuju 10 10,2%

setuju 54 55,1%

sangat setuju 34 34,7%

Total 98 100,0 (%)

Instagram juga memberikan pengaruh terhadap kehidupan mahasiswa.


Maka dari itu diperoleh hasil data penelitian pada tabel 4.28 bahwa 54 responden
(55,1%) menyatakan setuju bahwa Instagram memberikan pengaruh bagi
kehidupan mahasiswa. Di samping itu 10 responden (10,2%) menyatakan kurang
setuju bahwa memberikan pengaruh bagi kehidupan mahasiswa, dan juga 34
responden (34,7%) menyatakan sangat setuju bahwa bermain Instagram
memberikan pengaruh bagi kehidupan mahasiswa. Tidak ada responden yang
menyatakan bahwa Instagram memberikan pengaruh bagi kehidupan mahasiswa.
Dapat disimpulkan bahwa banyak responden, yakni sebanyak 54 responden setuju
terhadap pernyataan bahwa Instagram memberikan pengaruh bagi kehidupan
mahasiswa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
69

Tabel 4.27

Pendapat Tentang Orang Yang Membuat Instastory Setiap Hari

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak setuju

Kurang setuju 12 12,2%

setuju 53 54,1%

sangat setuju 33 33,7%

Total 98 100,0 (%)

Pada Instagram terdapat fitur Instastory. Beberapa pengguna Instagram


sering membuat Instastory bahkan setiap harinya. Maka dari itu, untuk
mengetahui pendapat responden terhadap meng-update Instastory setiap harinya
adalah dapat dilihat pada tabel 4.29, 49 orang (50,0%) menyatakan kurang setuju
terhadap membuat Instastory setiap hari, 41 orang (41,8%) menyatakan setuju
terhadap membuat Instastory setiap hari, 7 responden (7,1%) menyatakan tidak
setuju terhadap membuat Instastory setiap hari, dan hanya 1 responden (1,0%)
yang menyatakan sangat setuju terhadap membuat Instastory setiap hari. Pada
pernyataan ini lebih didominasi responden yang menyatakan kurang setuju, yakni
terdapat 49 responden.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
70

Tabel 4.28

Pendapat Tentang Orang Yang Memposting Foto Secara Rutin

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak setuju - -

Kurang setuju 5 5,1%

setuju 49 50,0%

sangat setuju 44 44,9%

Total 98 100,0 (%)

Instagram juga digunakan untuk mengunggah atau memposting foto.


Setiap penggunanya pasti pernah mengunggah foto pada Instagram. Sebanyak 69
responden (70,4%) menyatakan setuju bahwa pengguna Instagram dapat
memposting foto secara rutin. Sedangkan 18 orang (18,4%) menyatakan kurang
setuju bahwa pengguna Instagram dapat memposting foto secara rutin, 6
responden (6,1%) menyatakan tidak setuju bahwa pengguna Instagram dapat
memposting foto secara rutin, dan 5 orang responden (5,1%) menyatakan sangat
setuju bahwa pengguna Instagram dapat memposting foto secara rutin. Jadi
kesimpulannya adalah mayoritas responden menyatakan setuju bahwa pengguna
Instagram dapat memposting foto secara rutin.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
71

Tabel 4.29

Pendapat Tentang Pemilik Instagram Yang Sering Menghapus


Postingan

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


Tidak setuju 8 8,2%

Kurang setuju 51 52,0%

setuju 39 39,8%

sangat setuju - -

Total 98 100,0 (%)

Sama seperti mengunggah foto, penggunanya dapat menghapus foto yang


telah dipostingnya. Pada tabel 4.31, terdapat 48 responden (49,0%) menyatakan
kurang setuju terhadap pengguna Instagram yang sering menghapus postingan
fotonya. Sedangkan 40 responden lainnya (40,8%) menyatakan setuju terhadap
pengguna Instagram yang sering menghapus postingan fotonya, 8 responden
(8,2%) menyatakan tidak setuju terhadap pengguna Instagram yang sering
menghapus postingan fotonya, dan hanya 2 responden (2,0%) yang menyatakan
sangat setuju terhadap pengguna Instagram yang sering menghapus postingan
fotonya. Jadi kesimpulannya adalah banyak responden terpilih yang kurang setuju
terhadap terhadap pengguna Instagram yang sering menghapus postingan fotonya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
72

4.3 Analisis Tabel Silang

Tabel 4.30

Fitur Explore Pada Instagram Dan Instagram Mempengaruhi Minat


Dalam Mencari Tempat Wisata/Travelling

Instagram Mempengaruhi Minat Dalam Mencari Tempat


Wisata/Travelling Total
Tidak Kurang Sangat
Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi
Fitur Tidak - - - - -
Explore Suka
Pada Kurang -
1 15 13 29
Instagram Suka
Suka - 2 36 29 67
Sangat -
0 0 2 2
Suka
Total - 3 51 44 98

Instagram tentunya menyediakan fitur-fitur yang menarik bagi


penggunanya. Salah satunya fitur explore. Fitur ini merupakan fitur untuk mencari
apa saja yang ita butuhkan melalui Instagram. Pengguna cukup memberikan
keyword pada pencarian sesuai dengan informais yang kita butuhkan. Pada
explore biasanya muncul unggahan-unggahan dari pengguna Instagram lainnya.
Salah satu yang pernah muncul pada explore adalah tempat wisata atau travelling.
Melalui Instagram, penggunanya dapat menjadikan tempat wisata tersebut
menjadi referensi destinasi wisata yang akan dikunjungi. Maka dari itu, terlihat
pada tabel 4.33, terdapat 36 responden yang menyatakan suka membuka explore
dan melalui explore mempengaruhi minat pengguna dalam memilih tempat
wisata/travelling. Sedangkan 29 orang lainnya menyatakan melalui Instagram
dapat memepengaruhi responden dalam mencari tempat wisata/travelling. Namun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
73

terdapat 1 orang yang menyatakan kurang suka mencari explore dan juga
menyatakan bahwa Instagram kurang mempengaruhi responden dalam mencari
tempat wisata/travelling. Tidak ada satupun responden yang menyatakan tidak
suka dalam emngakses explore dan Instagram tidak mepengaruhi responden
untuk menjadikan Instagram sebagai referensi tempat wisata/travelling.

Dengan demikian, dapat dsiimpulkan bahwa mayoritas responden


menyatakan suka mengakses fitur expolre pada Instagram, dan melalui Instagram
dapat mempengaruhi minat responden dalam meilih tempat wisata/travelling.

Tabel 4.31

Penggunaan Instastory dan Pendapat Tentang Pengguna Instatsory Yang


Mengunggah Instastory Setiap Hari

Pendapat Tentang Pengguna Instatsory Yang Mengunggah Total


Instastory Setiap Hari
Tidak Setuju Kurang Sangat
setuju Setuju Setuju
Penggunaan Tidak - - - - -
Instastory Suka
Kurang -
3 18 8 29
Suka
Suka - 9 34 25 68
Sangat -
0 1 0 1
Suka
Total - 12 53 33 98

Instagram juga menghadirkan fitur Instastory. Instastory yaitu fitur bagi


penggunanya dapat mengunggah foto atau video maksimal berdurasi 30 detik
yang akan terhapus secara otomatis setelah 24 jam dari awal unggahan. Pada fitur
in, penggunanya dapat membuat Instastory sebanyak mungkin pada satu hari yang
sama. Maka untuk mengetahui pendapat responden mengenai Instastory, terlihat
pada tabel 4.34 bahwa sebanyak 34 responden menyatakan suka mengakses

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
74

Instastory dan setuju terhadap pengguna yang membuat Instastory setiap harinya.
Selain itu 25 responden lain menyatakan sangat setuju terhadap pengguna yang
mengunggah isntastory setiap hari. Juga terdapat 3 responden yang menyatakan
kurang suka mengakses Instastory, dan kurang setuju terhadap pengguna yang
sering mengakses Instastory setiap hari. Namun tidak ada satupun responden yang
menyatakan tidak suka dalam mengakses Instastory ataupun tidak setuju terhadap
pengguna Instagram yang mengakses Instastory setiap hari.

Jadi dapat dikatakan bahwa mayoritas responden suka mengakses


Instastory dan setuju terhadap pengguna yang mengakses Instastory setiap hari

4.4 Uji Hipotesis

Tabel 4.32

Hasil uji hipotesis

Correlations
Totalx Totaly
Spearman's rho Totalx Correlation Coefficient 1,000 ,371**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 98 98
Totaly Correlation Coefficient ,371** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 98 98

Berdasarkan hasil korelasi pada tabel diatas yang diperoleh melalui


perangkat lunak SPSS 22, diperoleh hasil korelasi koefisien sebesar (rho) 0,371.
Ho ditolak jika <0,05. Nilai signifikasi dari tabel diatas adalah 0,00 maka <0,05
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka terdapat pengaruh antara penggunaan
Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
75

Utara. Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat hubungan), maka


digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi sebagai berikut ini:

≤ 0,20 = hubungan rendah sekali;lemah sekali

0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti

0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi;kuat

≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali.

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel diatas, dapat diketahui


besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,371. Dengan menggunakan skala
Guilford, hasil 0,371 menunjukkan hubungan rendah tapi pasti. Signifikasi hasil
korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */**
(flag of significations) diberikan SPSS Statistics versi 22. Jika probabilitas > 0,05
maka Ha ditolak, jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima.

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis


penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara dengan nilai 0,371. Signifikasi korelasi diketahui dari
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 (0,00 > 0,05) dan adanya tanda */** (flag of
significations) yang diberikan SPSS versi 22 yang menunjukkan hasil signifikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dan
hubungannya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Media Sosial
Instagram mempengaruhi Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan
Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara, maka digunakan rumus determinasi. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:

Kp = (Rs)2 x 100%

Dari hasil uji hipotesis variabel X dan Y, didapatkan nilai r = 0,371. Maka
dengan menggunakanrumus Kp diatas, diperoleh data sebagi berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
76

Kp = (Rs)2 x 100%

= (0,371)2 x 100%

= 0,137641 x 100%

= 13,7641%

= 14%

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X terhadap


Y dalam penelitian ini adalah sebesar 13,7641% yang dibulatkan menjadi 14%.
Hal ini berarti Ha dapat diterima, dan dengan begitu Ho ditolak. Maka terdapat
pengaruh sebesar 14% antara penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Gaya
Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

4.5 Pembahasan

1. Penggunaan media sosial Instagram oleh Mahasiswa USU

Setelah peneliti menganalisis data dari 98 responden yang berasal dari Universitas
Sumatera Utara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas
Keperawatan, peneliti melihat hasil dalam penelitian ini menunjukkan bagai mana
penggunaan media sosial Instagram pada Mahasiswa Universitas Sumtera Utara
dapat mempengaruhi gaya hidup mereka. Dari hasil analisis tabel tunggal
sebelumnya menunjukkan mayoritas Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang
menggunakan media sosial Instagram termasuk kedalam kategori pengguna berat
(heavy user), yang mana penggunanya mengakses 5-6 kali dalam sehari

Media sosial dirasakan relatif lebih muda untuk di akses sispa saja dalam
menyampai dan menerima informasi. Melalui media sosial, pola komunikasi tidak
terbatas oleh ruang dan waktu. Responden pada penelitian ini menggunakan
media sosial Instagram dan memiliki pengaruh pada gaya hidup, responden juga
menggunakan untuk memenuhi kebutuhan dan motif penggunaan ysng dimulai
dilingkungan sosial. Menurut effendi (2003:294) mengemukakan terdapat 5
kategorisasi kebutuhan dari pengguna media, yang jika dikaitkan dengan
penelitian ini yaitu penggunaan media sosial, sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
77

1. Kebutuhan kognitif (kognitif needs)

Hasil penelitian ini menunjukkan kebutuhan responden yang berkaitan dengan


memperoleh informasi ataupun sebagai sarana komunikasi, kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat responden untuk memahami dan menguasai lingkungan
sekitar, juga memuaskan rasa penesaran dan dorongan untuk pengetahuan
informasi seputar peristiwa terkini. Serta responden juga menggunakan media
sosial sebagai sarana komunikasi pada lingkungan sekitarnya.

2. Kebutuhan afektif (afektif needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman responden


yang estetis, menyenangkan dan emosional. Dalam kebutuhan ini responden
menggunakan Instagram untuk memperoleh kesenangan dan hiburan dalam
mengisi waktu luang. Terlihat pada tabel 4.7 yang menjelaskan mengenai respon
sering menakses Instagram untuk mengisi waktu luang. Juga terlihat pada tabel
4.13 bahwa hal yang paling sering diakses oleh respon yaitu konten-konten yang
berisi hiburan.

3. Kebutuhan pribadi (personal intergrative needs)

Kebutuhan yang berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status


individual. Menggunakan media sosial Instagram menjadikan responden dapat
memenuhi kebutuhannya dalam bersosialisasi, sehingga tidak lagi menjadi
ketinggalan informasi dengan mengikuti updetan terbaru dalam Instagram.
Instagram juga menjadi wadah dimana penggunanya dapat membagikan kegiatan
sehingga timbul kebanggaan pada diri pengguna dalam membagikan hal tersebut.

4. Kebutuhan sosial secara intergatif ( social intergatif needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kontak dengan


keluarga, teman, atau lingkungan sekitarnya. Kebutuhan ini di dasarkan pada
keinginan individu dalam bersosialisasi. Melalui Instagram responden dapat
melakukan komunikasi dengan keluarga, teman, ataupun dapat menambah teman
baru. seperti terlihat pada tabel 4.7 bahwa mayoritas responden menggunakan
Instagram juga untuk menambah pertemanan dengan orang lain. Di samping itu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
78

terlihat pada tabel 4.16 responden menyatakan bahwa Instagram merupakan


sarana kounikasi yang sesuai untuk dapat bersosialisasi dengan penggunaan
Instagram lainnya .

5. Kebutuhan pelepasan (escapist needs)

kebutuhan ini berkaitan dengan upaya menghindari tekanan, ketegangan, dan


hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan. Untuk mengisi waktu luangnya
responden menggunakan Instagram dapat mengalihkannya dengan mencari
huburan melalui explore di Instagram. Instagram juga dapat mengalihkan
kepenatan yang dialami responden dengan mengakses Instagram.

2. Gaya hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

Pada bagaian ini, peneliti membagi indikator menjadi tiga yaitu kegiatan, minat,
dan opini. Berikut masing-masing penjelasan tentang point yang terdapat dalam
gaya hidup pada 98 responden yang berasal dari Universitas Sumatera Utara.

Pada poin kegiatan, Mahasiswa Universitas Sumatera Utara cenderung


menghabiskan waktu di Instagram untuk melakukan hal-hal yang tidak penting.
Hal ini terlihat pada data sebelumnya bahwa Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara sangat suka mengisi waktu luang dengan mengakses Instagram.

Pada poin minat Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, mengaku bahwa


Instagram meberikan pengaruh dalam hal minat bagi penggunanya . Salah satunya
yaitu konten-konten yang ada di Instagram menarik minat Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara dalam dunia fotografi. Karena biasanya dalam Instagram
menampilkan foto-foto yang menarik dari seluruh pengguna. Selain itu Instagram
biasanya juga menjadi wadah bagi para pembisnis untuk menjualkan dagangannya
melaluin Instagram. Mahasiswa Universitas Sumtera Utara menyatakan bahwa
mereka cenderung berbelanja melalui akun online shop yang ada di Instagram.
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara juga kerap kali sering membeli makanan
atau membuat makanan setelah melihat makanan dari konten makan dari
Instagram. Hal ini menunjukkan bahwa Instagram juga mempengaruhi minat
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang di promosikan melalui Instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
79

Di samping itu dalam Instagram juga terdapat konten-konten yang berisi


mengenai tempat wisata atau treveling. Maka Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara juga berminat memilih destinasi wisata setelah melihat konten mengenai
traveling atau tempat wisata melalui Instagram .

Pada poin opini, Mahasiswa Universitas Sumatera Utara berpendapat bahwa


Instagram merupakan sebuah aplikasi media sosial yang dapat mempermudah
dalam hal kegiatan berkomunikasi dengan teman atau saudara. Selaim itu
Mahaiswa Universitas Sumatra Utara menyatakan setuju mengenai pengguna
Instagram yang membuat Instastory dan memposting foto secara rutin setiap hari.
Tetapi cenderung dari Mahasiswa Universitas Sumatera Utara menyatakan
ketidak setujuannya terhadap pengguna Instagram yang tidak konsisten dengan
atau sering menghapus postingannya.

3. Pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap gaya hidup Mahasiswa


Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas, menunjukkan pengaruh


penggunaan media sosial Instagram terhadap gaya hidup Mahaiswa Universitas
Sumatera Utara dengan hubungan rendah tapi pasti. Mahasiswa cenderung
menggunakan Instagram untuk mengisi waktu luang, mencari informasi atau
sebagai hiburan. Konten-konten yang ada di dalam Instagram juga mempengaruhi
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada beberapa hal seperti minat membeli
atau belanja melalui online shop, makanan yang di promosikan di Instagram,
ataupun tempat wisata atau treveling. Berdasarkan teori uses and gratification
bahwa pemirsa di anggap sebagai individu yang aktif dan memiliki tujuan, serta
juga bertanggung jawab memilih media untuk memenuhi kebutuhan dan tahu
bagai mana cara memenuhinya. Berkaitan dengan hal ini Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara di anggap sebagai individu yang aktif menggunakan Instagram
dan memiliki tujuan untuk memenuhi gaya hidup yang mereka lihat melalui
Instagram. Namun tak sedikit juga Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
menggunakan Instagram hanya sebagai hiburan untuk mengisi waktu luang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
80

Setelah menganalisis semua data pada kuesioner, selanjutnya digunakan uji


hipotesisi tata genjang (rank order corelation coefficient) oleh spearman untuk
menguji hipotesis yang di ajukan terhadap pengaruh penggunaan Instagram
terhadap gaya hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hasil
pengolahan data, angka sinifikasi menunjukkan nilai 0,000 yang berarti < 0,05 ,
sehingga Ha diterima berarti terdapat pengaruh penggunaan media sosial
Instagram terhdap gaya hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hasil rho
= 0,371 berada pada skala 0,20-0,40, maka hal ini menujukkan bahwa hubungan
yang rendah tapi pasti antara pengaruh penggunaan Instagram terhadap gaya
hidup mahasiswa Universitas Sumaetra Utara koefisien diterminasi digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel X dan varibel Y sebesar 13,7641 % yang
kemudian dibulatkan menjadi 14 %. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan
Ho ditolak maka terdapat pengaruh sebesar 14 % antara pengaruh penggunaan
media sosial terhadap gaya hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh Instagram terhadap gaya hidup


Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, dapat hasil penelitian setelah dilakukan
analisis data melalui tahap analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan
pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan media sosial Instagram pada Mahasiswa Universitas Sumatera


Utara tergolong kedalam kategori pengguna berat (heavy user) dengan frekuensi
mengakses 5-6 kali dalam sehari, dan jumlah durasi mengakses adalah 5 jam
dalam sehari, yang mana jika dihitung penggunaannya dalam sebulan responden
dapat menghabiskan waktu 50-150 jam dalam sebulan. Penggunaan instagram
digunakan untuk mengakses informasi, mencari hiburan, atau sebagai media
komunikasi.

2. Gaya hidup Mahaiswa Universitas Sumatera Utara dalam penggunaan


Instagram tergantung pada konten-konten yang sering dinikmati oleh respon
ketika mengakses Instagram. Adapun konten-konten yang sering di akses di
Intagram oleh responden berupa hiburan atau informasi seputar berita terkini.
Disamping itu mahasiswa Universitas Sumatera Utara sering menjadikan
Instagram sebagai referensi untuk melihat fasion-fasion terbaru. Hal ini
menjadikan Instagram berpengaruh terhadap gaya hidup Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara.

3. Pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap gaya hidup Mahasiswa


Universitas Sumtera Utara di peroleh melalui uji hipotesis menggunakan rumus
spearmen dan skala perhitungan Guilford, sehingga didapatkan hasil 0,371 yang
berada dalam skala 0,20-0,40 dengan hubungan yang rendah tapi pasti. Hal ini
menandakan terdapat hubungan antara penggunaan media sosial Instagram
terhadap gaya hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan kekuatan
pengaruh 14%. Hal ini dikarenakan untuk mengakses Instagram tidak

81
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


82

memerlukan watu yang lama, dapat diakses di mana saja, dan dapat melihat
fasion-fasion terbaru, dapat mencari kuliner melalui Instagram yang mana
penggunanya dapat menjadi Instagram seabagai refensi dalam gaya hidup mereka.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, muncul beberapa saran yang mungkin


dapat diterapkan kedepannya yaitu:

5.2.1 Saran bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa, hendaknya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara tidak


hanya menjadikan Instagram sebagai referensi untuk memenuhi gaya hidup
mereka saja saja. Tetapi Instagram juga dapat digunakan sebagai media
komunikasi baik itu kepada teman, keluarga, maupun pengguna Instagram dari
berbagai penjuru dunia.

5.2.2. Saran dalam kaitan akademis

Diharapkan kepada Mahasiswa khususnya dalam bidang Ilmu Komunikasi


dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut pandang yang berbeda. Melalui
adanya penelitian yang berbeda, maka akan semakin banyak pula referensi hasil
penelitian yang dapat digunakan untuk memperkaya khasanah ilmu oleh para
calon peneliti berikutnya khususnya di program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas Sumatera Utara.

5.2.3 saran dalam kaitan praktis

Bagi Mahasiswa di Universitas Samatera Utara diharapkan dalam


menggunakan media sosial agar dapat lebih bijaksana lagi dalam pemanfaatannya
yang kini kemunculannya semakin beragam. Menggunakan media sosial dengan
hal-hal yang positif dan tidak merugikan siapapun. Mahasiswa harus tetap
mengatur waktu yang sewajarnya dalam penggunaan media sosial khusunya
Instagram dan juga tiodak memaksakan diri untuk mengikuti gaya yang
dihadirkan melalui konten-konten Instagram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR REFERENSI

Buku:
Rahmad, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi dengan
contoh Analisis Statistic. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Silalahi, UIber, 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2011. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
PT. Pustaka lP3ES Indonesia
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods), Bandung : CV. Alfabeta
Surip. 2011. Teori Komunikasi, Massa Perspektif Teoritis teori Komunikasi.
Medan: UNIMED
Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Effendi, Onong Uchjana. 2014. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Mondry, 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor : Ghalia
Indonesia
Ruben, Brent D. & Lea P. Stewart. 2014. Komunikasi dan Perilaku Manusia.
(Ibnu Hamad. Penerjemah) Jakarta : Rajawali Perst
Kriyantono Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
MCQuail, Denis, 2011. Teori komunikasi Massa MCQuail, Edisi 6. (Putri Iva
Izzati. Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika.
Mondry, 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia
Indonesia
Effendi, Onong Uchjana, 2014. Dinamika komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
___________________.. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti
Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Yogyakarta: Cespur
_______ . 2011. Pengantar komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Nawawi, Hadari (2001). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM

83
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara


84

Pres
Butterick, Keith. 2013 . Pengantar Public Relations: Teori dan Peraktik. Jakarta:
Rajawali Pers
Cangara, Hafied. 2012 . Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Jurnal:
Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial Dalam Gaya Hidup Mahasiswa. Jurnal
sosietas, vol. 5, No. 1 SMA PGRI Bandung.
MonAnda, Rizka. 2017 Pengaruh Media Sosial Instagram @ Awkarin Terhadap
Gaya Hidup Hedonis Di Kalangan Followers Remaja, Universitas Riau.
Marla, Dinda. 2018. Mahasiwa dan Instagram Universitas Erlangga Surabaya.
Dellani. Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Konsuftif
Mahasiswa.
Dellani. Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gaya Hidup Konsuftif
Mahasiswa.
Amanda, Szasa. 2014. Teori gaya hidup.
https://www.academia.edu/4297262/teorigayahidup.
Azwar, Elfi 2012. “ Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Batik di Kota Padang (Studi Pada Konsumen Batik Di Plaza Andalas
Padang). Skripsi. Padang : FE Universitas Andalas.
Apriyanti, Rika. 2005. Pengaruh Majalah Remaja Terhadap Gaya Hidup Remaja
Putri (di Salah Satu SMA Negri di Bandung. Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat).
Dapertemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institute
Pertanian Bogor.

Internet:
https://kominfo.go.id
tempo.co
www.usu.ac.id
http://enwikipedia.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Instagram

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
85

http://dirmahasiswa.usu.ac.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA”
(Studi Korelasional Kuantitatif Tentang Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)
No. responden

I. KATA PENGANTAR
Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang


saya lakukan di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatra
Utara (FISIP USU), maka saya melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Dalam
Menggunakan Media Sosial”.

Adapun salah satu cara untuk mendapat data adalah dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan
saudara/I sekalian untuk mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan
dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya
ucapkan terima kasih.

Peneliti,

(Ade Soraya)

Universitas Sumatera Utara


II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Kuesioner ini semata-mata keperluan akademis, mohon dijawab
dengan jujur
2. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh alternative
jawabannya.
3. Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut anda sesuai dengan
anda
4. Terima kasih atas partisipasi anda dalam pengisian kuesioner ini

III. KARAKTERISTIK RESPONDEN

No. Responden

Nama:
………………………………………………………………………..

1. Jenis Kelamin

1. Laki-laki
2. Perempuan

2. Suku :
1. Batak 5. Karo
2. Jawa 6. Tionghua
3. Mandailing 7. Nias
4. Minang 8. Lainnya (sebutkan) ………………….

3. pendidikan terakhir orang tua:


1. Tamat SMP 4. SI
2. Tamat SMA 5. S2
3. Tamat D3 6. S3

4. Status terakhir orang tua :


1. Kost

Universitas Sumatera Utara


2. Dengan orang tua
3. Dengan saudara / kerabat
4. Lainnya (sebutkan) …………………….

5. Uang saku dalam satu bulan :


1. < Rp 500.000
2. Rp. 500.000-Rp 1.000.000
3. > Rp 1.000.0000

6. Fakultas :
1. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
2. Fakultas keperawatan

7. Angkatan :
1. 2012 4. 2015 7. 2018
2. 2013 5. 2016
3. 2014 6. 2017

Universitas Sumatera Utara


No. Variabel Teoritis Variabel Deskriptor Pertanyaan Skor
Operasional
1. Variabel Penggunaan Frekuensi Kekerapan 1. Apakah Anda membutuhkan media sosial sebagai
Media Sosial dalam sarana komunikasi yang sesuai dengan keperibadian
Instagram (X) penggunaan anda ?
media sosial 1. Tidak membutuhkan 3. Membutuhkan
Penggunaan adalah Instagram 2. kurang membutuhkan 4. Sangat membutuhkan
proses, cara pemakaian
dalam menggunakan 2. Apakah mengakses media sosial penting bagi Anda?
sesuatu. 1. tidak penting 3. Penting
2. cukup penting 4. Sangat penting
Penggunaan meliputi:
- Kebutuhan 3. Apakah Anda selalu mengakses Instagram ?
Kognitif 1. tidak pernah 3. Sering
(Cognitif 2. jarang 4. Sangat sering
needs)
- Kebutuhan 4. Berapa kali dalam sehari Anda mengakses media
Afektif sosial Instagram ?
(Affective 1. 1 – 2 kali 3. 5 – 6 kali

Universitas Sumatera Utara


needs) 2. 3 – 4 kali 4. > 6 kali
- Kebutuhan
Pribadi
(Personal
integrative
needs)
- Kebutuhan
Sosial Secara
Integratif
(Social
integrative
needs)
- Kebutuhan
Pelepasan
(Escapist
needs)
Durasi Rentang waktu 5. Sudah berapa lama Anda memiliki akun Instagram ?
dalam 1. Masih baru (1-6 bulan)
2. Tidak terlalu lama (>6 bulan)
penggunaan
3. Sudah lama (<1 tahun)
media sosial 4. Sudah sangat lama (>1 tahun)

Universitas Sumatera Utara


Instagram 6. Durasi Anda dalam mengakses media sosial
dalam sehari Instagram :
1. < 1 jam
2. 1 – 3 jam
3. 5 jam
4. > 5 jam

7. Apakah alasan Anda mengakses Instagram ?


No. Keterangan Sangat Suka Kurang Tidak
suka suka suka
1. Mengisi

Universitas Sumatera Utara


waktu luang
2. Mencari
informasi

3. Melihat
profile
orang lain
4. Menambah
teman baru

Universitas Sumatera Utara


Fitur Istilah 8. Apakah fitur Instagram mempengaruhi gaya hidup
teknologi yang Anda ?
berkaitan 1. Tidak mempengaruhi 3. Mempengaruhi
dengan cirri 2. Kurang mepengaruhi 4. Sangat mempengaruhi
khas dari suatu
aplikasi
9. Apakah Anda suka mengakses fitur share foto yang
ada di Instagram ?
1. Tidak suka 3. suka
2. kurang suka 4. Sangat suka

10. Apakah Anda suka mengakses fitur instastory yang


ada di Instagram ?
1. Tidak suka 3. suka
2. kurang suka 4. Sangat suka

11.Apakah Anda suka mengakses fitur explore yang

Universitas Sumatera Utara


ada di Instagram ?
1. Tidak suka 3. suka
2. kurang suka 4. Sangat suka

Isi, Konten atau 12. Apakah Anda sering mengakses mengenai berita /
informasi yang hiburan melalui Instagram ?
ada pada media 1. Tidak suka 3. suka
sosial 2. kurang suka 4. Sangat suka

13. Apakah Anda sering mengakses mengenai public


figure melalui Instagram ?
1. Tidak suka 3. suka
2. kurang suka 4. Sangat suka

Universitas Sumatera Utara


14. Apakah Anda sering mengakses mengenai hiburan
melalui Instagram ?
1. Tidak suka 3. suka
2. kurang suka 4. Sangat suka

15. Apakah Anda sering mengakses mengenai online


shop / kuliner melalui Instagram ?
1. Tidak suka 3. suka
2. kurang suka 4. Sangat suka

Universitas Sumatera Utara


2. Variabel perilaku Gaya Hidup : Minat, yaitu 16. Apakah konten Instagram mempengaruhi minat
Variabel Gaya Hidup 1. Minat perasaan ingin Anda terhadap dunia fotografi ?
2. Kegiatan
(Y) mengetahui 1. Tidak mempengaruhi 3. Mempengaruhi
3. Opini
lebih dalam 2. Kurang mempengaruhi 4. Sangat mempengaruhi
Gaya Hidup adalah suatu hal yang
cara bagaimana menimbulkan 17. Apakah konten instagram mempengaruhi minat
seseorang daya tarik Anda dalam membeli suatu produk yang dipasarkan
mengkonsumsi waktu online shop di instagram ?
dan uangnya untuk 1. Tidak mempengaruhi 3. Mempengaruhi
mengaktualisasikan 2. Kurang mempengaruhi 4. Sangat mempengaruhi
dirinya.
Gaya Hidup : 18. Apakah konten instagram mempengaruhi minat
1. Minat Anda dalam membeli makanan yang di promisikan
2. Kegiatan
melalui Instagram
3. Opini

Universitas Sumatera Utara


1. Tidak mempengaruhi 3. Mempengaruhi
2. Kurang mempengaruhi 4. Sangat mempengaruhi

19. Apakah konten instagram mempengaruhi minat


Anda dalam memilih tempat untuk treveling ?
1. Tidak mempengaruhi 3. Mempengaruhi
2. Kurang mempengaruhi 4. Sangat mempengaruhi

Kegiatan, 20. Apakah menurut Anda dengan adanya aplikasi


merupakan : Instagram dapat mempermudah kegiatan anda dalam
aktifitas yang berkomunikasi dengan teman ataupun saudara ?
dilakukan 1. Tidak setuju 3. Kurang setuju

Universitas Sumatera Utara


dalam berbagai 3. Setuju 4. Sangat setuju
hal

21. Apakah Anda sering menghabiskan waktu di


Instagram untuk melakukan hal-hal yang yang tidak
penting ?
1. Tidak setuju 3. Kurang setuju
3. Setuju 4. Sangat setuju

22. Apakah kegiatan yang ada di Instagram sangat


mempegaruhi bagi kehidupan Mahasiswa ?
1. Tidak setuju 3. Kurang setuju
3. Setuju 4. Sangat setuju

Universitas Sumatera Utara


Opini, 23. Bagai mana pendapat Anda dengan orang yang
merupakan: sering membuat instastory yang sangat sering dalam
Pendapat, idea setiap harinya ?
tau pikiran 1. tidak setuju 3. Kurang setuju
untuk 3. setuju 4. Sangat setuju
menjelaskan
kecenderungan 24. Bagaimana pendapat Anda tentang pemilik akun
atau preferensi Instagram yang memposting foto secara daily ( rutin) ?
tertentu 1. tidak setuju 3. Kurang setuju
terhadap 3. setuju 4. Sangat setuju
perspektif dan
ideologi

25. Bagaimana pendapat Anda dengan pemilik akun


Instagram yang tidak konsisten dengan postingannya
(sering sering menghapus postingan) ?
1. Tidak setuju 3. Kurang setuju

Universitas Sumatera Utara


2. Setuju 4. Sangat setuju

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN SPSS

TABEL TUNGGAL
x1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Membutuhkan 22 22,4 22,4 22,4

Membutuhkan 74 75,5 75,5 98,0

Sangat Membutuhkan 2 2,0 2,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

x2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Penting 36 36,7 36,7 36,7

Penting 61 62,2 62,2 99,0

sangat penting 1 1,0 1,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

x3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Jarang 29 29,6 29,6 29,6

Seing 67 68,4 68,4 98,0

Sangat sering 2 2,0 2,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

x4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 3-4 kali 25 25,5 25,5 25,5

5-6 kali 71 72,4 72,4 98,0

2 2,0 2,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


x5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Terlalu lama (> 6


15 15,3 15,3 15,3
bulan)

Sudah Lama (< 1 tahun) 65 66,3 66,3 81,6

Sudah sangat lama ( >1


18 18,4 18,4 100,0
tahun)

Total 98 100,0 100,0

x6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 1 jam 8 8,2 8,2 8,2

1-3 jam 31 31,6 31,6 39,8

5 jam 56 57,1 57,1 96,9

> 5 jam 3 3,1 3,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

x7.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 17 17,3 17,3 17,3


Suka 74 75,5 75,5 92,9

Sangat Suka 7 7,1 7,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

x7.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 19 19,4 19,4 19,4

Suka 76 77,6 77,6 96,9

Sangat Suka 3 3,1 3,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


x7.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Suka 9 9,2 9,2 9,2

Kurang Suka 45 45,9 45,9 55,1

Suka 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

x7.4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Suka 6 6,1 6,1 6,1

Kurang Suka 32 32,7 32,7 38,8

Suka 58 59,2 59,2 98,0

Sangat Suka 2 2,0 2,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

x8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Mempengaruhi 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Mempengaruhi 23 23,5 23,5 24,5

Mempengaruhi 63 64,3 64,3 88,8

Sangat Mempengaruhi 11 11,2 11,2 100,0


Total 98 100,0 100,0

x9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 46 46,9 46,9 46,9

Suka 51 52,0 52,0 99,0

Sangat Suka 1 1,0 1,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


x10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 29 29,6 29,6 29,6

Suka 68 69,4 69,4 99,0

Sangat Suka 1 1,0 1,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

x11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 29 29,6 29,6 29,6

Suka 67 68,4 68,4 98,0

Sangat Suka 2 2,0 2,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

x12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Suka 4 4,1 4,1 4,1

Kurang Suka 39 39,8 39,8 43,9

Suka 55 56,1 56,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

x13

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Suka 6 6,1 6,1 6,1

Kurang Suka 42 42,9 42,9 49,0

Suka 50 51,0 51,0 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


x14

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 17 17,3 17,3 17,3

Suka 81 82,7 82,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

x15

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Suka 44 44,9 44,9 44,9

Suka 54 55,1 55,1 100,0

Total 98 100,0 100,0

y16

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Mempengaruhi 5 5,1 5,1 5,1

Mempengaruhi 55 56,1 56,1 61,2

Sangat Mempengaruhi 38 38,8 38,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

y17

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Mempengaruhi 2 2,0 2,0 2,0

Mempengaruhi 56 57,1 57,1 59,2

Sangat Mempengaruhi 40 40,8 40,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

y18

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Mempengaruhi 4 4,1 4,1 4,1

Mempengaruhi 49 50,0 50,0 54,1

Sangat Mempengaruhi 45 45,9 45,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


y19

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Mempengaruhi 3 3,1 3,1 3,1

Mempengaruhi 51 52,0 52,0 55,1

Sangat Mempengaruhi 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

y20

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang setuju 7 7,1 7,1 7,1

Setuju 51 52,0 52,0 59,2

Sangat Setuju 40 40,8 40,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

y21

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang setuju 6 6,1 6,1 6,1

Setuju 55 56,1 56,1 62,2

Sangat Setuju 37 37,8 37,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

y22

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang setuju 10 10,2 10,2 10,2

Setuju 54 55,1 55,1 65,3

Sangat Setuju 34 34,7 34,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


y23

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang setuju 12 12,2 12,2 12,2

Setuju 53 54,1 54,1 66,3

Sangat Setuju 33 33,7 33,7 100,0

Total 98 100,0 100,0

y24

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 5 5,1 5,1 5,1

Kurang setuju 49 50,0 50,0 55,1

Setuju 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0

y25

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak setuju 8 8,2 8,2 8,2

Kurang setuju 51 52,0 52,0 60,2

Setuju 39 39,8 39,8 100,0

Total 98 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


TABEL SILANG
x10 * y23 Crosstabulation
Count

y23

Kurang setuju Setuju Sangat Setuju Total

x10 Kurang Suka 3 18 8 29

Suka 9 34 25 68

Sangat Suka 0 1 0 1
Total 12 53 33 98

x11 * y19 Crosstabulation


Count

y19

Kurang Sangat
Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Total

x11 Kurang Suka 1 15 13 29

Suka 2 36 29 67

Sangat Suka 0 0 2 2
Total 3 51 44 98

x8 * y22 Crosstabulation
Count

y22

Kurang setuju Setuju Sangat Setuju Total

x8 Tidak Mempengaruhi 0 1 0 1

Kurang Mempengaruhi 3 16 4 23

Mempengaruhi 6 33 24 63

Sangat Mempengaruhi 1 4 6 11
Total 10 54 34 98

Universitas Sumatera Utara


UJI HIPOTESIS
Correlations

totalx totaly
**
Spearman's rho totalx Correlation Coefficient 1,000 ,371

Sig. (2-tailed) . ,000

N 98 98
**
totaly Correlation Coefficient ,371 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


TABEL FOTRON COBOL

Universitas Sumatera Utara


Penggunaan Media Sosial Instagram (Variabel X) Gaya Hidup (Variabel Y)
No Jns. KlmnSukuPend.Trkhr OTTmpt.Tgl US Fak. 7
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
7.1 7.2 7.3 7.4
1 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3
2 2 1 3 1 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2
3 2 1 2 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
4 2 1 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
5 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2
6 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2
7 2 8 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 2
8 2 3 6 2 1 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
9 2 2 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2
10 2 2 2 1 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2
11 1 8 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2
12 2 5 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2
13 2 3 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
14 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2
15 2 8 3 1 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3
16 2 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2
17 1 5 4 2 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3
18 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2
19 2 4 2 1 3 1 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
20 1 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2
21 2 8 4 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
22 2 4 4 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
23 2 3 6 2 3 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 2
24 2 3 5 2 2 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2
25 2 3 6 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
26 2 3 4 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3
27 2 3 4 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2
28 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2
29 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2
30 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3
31 1 4 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3
32 1 3 5 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3
33 1 3 6 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3
34 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
35 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3
36 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3
37 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3
38 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
39 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
40 2 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3
41 2 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
42 2 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2
43 2 3 2 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2
44 2 3 2 1 1 1 3 3 2 2 2 1 2 3 1 1 3 2 3 2 1 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2
45 2 4 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 2 4 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2
47 2 3 4 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2
48 2 3 4 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2
49 2 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 2
50 2 3 4 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2
51 1 3 4 2 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1
52 1 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2
53 1 3 4 1 2 1 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
54 2 2 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
55 2 1 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
56 2 1 2 1 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
57 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
58 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3
59 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3
60 2 3 3 2 1 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
61 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
62 1 5 2 3 2 1 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
63 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2
64 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
65 2 3 4 2 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2
66 2 3 4 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2
67 2 3 4 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2
68 2 3 4 1 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2
69 2 5 2 2 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2
70 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
71 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2
72 2 1 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
73 2 2 2 1 2 1 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3
74 2 2 2 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2
75 2 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
76 2 3 5 2 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
77 2 1 4 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2
78 2 1 4 2 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
79 1 3 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2
80 1 3 4 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2
81 1 3 4 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2
82 2 3 4 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
83 2 8 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2
84 2 5 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2
85 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1

Universitas Sumatera Utara


86 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1
87 2 8 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 1 1
88 2 1 4 3 1 2 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89 2 1 4 1 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2
90 2 1 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 1 1
91 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1
92 2 1 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
93 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
94 2 5 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2
95 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2
96 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1
97 2 1 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2
98 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1

Universitas Sumatera Utara


BIODATA PENELITI

Nama : Ade Soraya


NIM : 150904031
Prodi : Ilmu Komunikasi
Program : Public Relations
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tgl Lahir : Medan, 08 Agustus 1997
Agama : Islam
Alamat : Jalan Melati No 10 Medan, Kel. Pahlawan Kec. Medan
Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara
Orangtua : Alm. Sofyan Parinduri (Ayah)
Ema Sari Lubis (Ibu)
Saudara : Ahmad Riyansyah Parinduri (Kakak Laki-Laki)
Alya Nur Safira Parinduri (Adik Perempuan)
Pendidikan : TK. RA Kasuma (2002-2003)
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan (2003-2009)
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan (2009-2012)
Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan (2012-2015)
Ilmu Komunikasi FISIP USU (2015-2019)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai