Anda di halaman 1dari 114

PENGARUH IKLAN SPRITE WATERLYMON TERHADAP

MINAT BELI

(Studi Korelasi Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime


Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara)

SKRIPSI

NADIA LUMONGGA NASUTION


160904002
Periklanan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH IKLAN SPRITE WATERLYMON TERHADAP
MINAT BELI
(Studi Korelasi Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon
Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara)

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Program Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

NADIA LUMONGGA NASUTION


160904002
Periklanan

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
iii

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di
kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (Plagiat) maka saya
bersedia di proses sesuai dengan hukum yang berlaku

Nama : NADIA LUMONGGA NASUTION

NIM : 160904002

Tanda Tangan :

Tanggal : 2 Juli 2020

iv

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelasaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon terhadap Minat
Beli (Studi Korelasi Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara) ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan
almamater Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada kedua orang tua peneliti, Drs. H.
Muchlis, M.Si dan Hj. Fidia Rizki, S.Psi yang selalu mengirimkan doa dan tidak
pernah henti mendukung dan memotivasi peneliti sampai di titik ini. Kedua kakak
peneliti, Azka Finia Nasution dan Rafika Hilmi Nasution yang selalu ada untuk
peneliti di saat senang maupun susah. Selain itu, peneliti juga ingin berterima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung peneliti untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
2. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si,
Ph.D dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Ibu Emilia
Ramadhani, M.A.
3. Bapak Drs. Safrin, M.Si selaku dosen pembimbing peneliti yang telah
memberikan waktu, dukungan, dan selalu sabar dalam membimbing
peneliti dan selalu menyemangati peneliti agar tidak malas dalam
mengerjakan skripsi.
4. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku dosen pengampu akademik
peneliti yang telah banyak mendukung dan memberikan masukan kepada
peneliti.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP USU yang telah mengampu peneliti sejak semester awal,

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
memberikan motivasi sehingga peneliti menjadi pribadi yang lebih
berkembang tiap harinya.
6. Staf Program Studi Ilmu Komunikasi Kak Maya dan Kak Yanti yang
dengan ramah membantu peneliti sejak awal perkuliahan mengenai urusan
administrasi.
7. Sahabat-sahabat peneliti dan teman seperjuangan dalam kehidupan
kampus KJS, Anja, Darin, Deva, Dedek, Fatin, Fillia, Nisa, Sasa, Sopi,
dan Vira yang selalu menemani dan mendukung peneliti, membuat peneliti
berkembang, dan rumah bagi peneliti di dunia perkuliahan ini
8. Sahabat peneliti sejak di bangku sekolah Siti, Hanna, Ega, dan Tihal yang
juga sedang di masa perskripsian, tidak pernah henti menyemangati dan
selalu menemani peneliti di kala suka dan duka.
9. Sepupu peneliti Fiya, Hannan, dan Nabila tempat peneliti berkeluh kesah
dan teman bertumbuh sejak kecil. Abang ipar dan ponakan peneliti, Bang
Bayu dan Raisa yang selalu memberi dukungan kepada peneliti.
10. Teman-teman seperjuangan peneliti di Redaksi Pijar, Dicky, Arum, Tata,
Rifa, Hidayat, Intan, Nadya, dan Awak Redaksi lainnya yang menjadi
tempat belajar dan berkembang bagi peneliti.
11. Media belajar sekaligus keluarga kedua di kampus untuk peneliti di
Persma Pijar, Fattah, Gaby, Ainun, Dwi, Star, Ceye, Astrid, Naya, Tesa,
dan Awak Pijar lainnya yang menjadi sahabat berkembang dan melewati
lika-liku bersama.
12. Teman-teman Humas IMAJINASI, Fattah, Yesi, Dicky, Astrid, dan Intan
yang telah menemani selama satu tahun terakhir ini.
13. Teman seperjuangan dalam bimbingan Pak Safrin, Septy, Depa, Alfi, Fero,
dan Widya yang banyak membantu dan memberi masukan kepada peneliti
dalam mengerjakan skripsi.
14. Teman-teman di Ilmu Komunikasi 2016 yang sejak awal mewarnai dunia
perkuliahan peneliti, terima kasih atas saran dan dukungannya selama ini
dan semangat untuk kita semua meraih gelar sarjana.

vi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
15. 83 Responden peneliti yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengisi kuesioner penelitian ini sehingga peneliti bisa menyelesaikan
skripsi ini.
16. Serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu
per satu.

Skripsi ini masih memiliki kekurangan di dalamnya, oleh karena itu


peneliti sangat mengharapkan kritik, saran, serta masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumber informasi
dan inspirasi bagi banyak pihak. Akhir kata, peneliti mohon maaf atas segala
kesalahan yang terdapat pada skripsi ini dan terima kasih.

Medan, Juli 2020

Nadia Lumongga Nasution

vii

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PERNYATAAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : NADIA LUMONGGA NASUTION
NIM : 160904002
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui memberikan kepada


Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non Exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh Iklan Sprite
Waterlymon Terhadap Minat Beli (Studi Korelasi Pengaruh Iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap
Minat Beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan Hak Cipta Royalti Non Eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin
dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan
Pada Tanggal :
Yang menyatakan

(NADIA LUMONGGA NASUTION)

viii

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon Terhadap Minat Beli
(Studi Korelasi Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa
Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)”. Tujuan
dalam penelitian ini untuk mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai iklan,
minat beli mahasiswa mengenai iklan, dan seberapa besar pengaruh iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis terhadap minat beli
mahasiswa di Ilmu Komunikasi FISIP USU. Teori-teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi pemasaran, iklan, minat beli, dan
teori AIDDA. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk
mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU stambuk
2016 hingga 2019 yang berjumlah 481 mahasiswa. Sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dan didapati sampel sebanyak 83 mahasiswa. Teknik
penarikan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random
Sampling, Purposive Sampling, dan Accidental Sampling. Teknik pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode kuesioner (Field Research) dan metode
kepustakaan (Library Research). Teknik analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah analisis tabel tunggal. Analisis tabel silang, dan uji hipotesis
menggunakan SPSS Statistic versi 26. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
pengaruh yang signifikan, yaitu dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,628
dalam skala hubungan yang cukup berarti dengan nilai presetansi kekuatan
pengaruh sebesar 39% dalam skala hubungan yang cukup berarti antara pengaruh
iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi
terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Kata kunci: Komunikasi Pemasaran, Iklan, Minat Beli, Teori AIDDA, Sprite
Waterlymon

ix

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

This study is entitled "The Influence of Sprite Waterlymon Advertising on Buying


Interest (Correlation study of The Influence of Sprite Waterlymon Advertising: Air
+ Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis on Buying Interest among Communication
Science Students at Faculty of Social and Political Sciences, Universitas
Sumatera Utara)". The purpose of this study was to determine student responses
regarding advertising, student buying interest regarding advertising, and how
much influence the Sprite Waterlymon advertisement: Air + Lemon Lime Feeling
Delicious #NoBokis on student buying interest in USU's FISIP Communication
Studies. The theories used in this study are communication, marketing
communication, advertising, buying interest, and AIDDA theory. The research
method used by researchers in this study is the correlation method with a
quantitative approach that aims to find the relationship between one variable with
another variable. The population in this study were students of Communication
Studies at USU FISIP, 2016 until 2019, totaling 481 students. The sample was
determined using the Slovin formula and found a sample of 83 students. The
sampling technique uses Proportionate Stratified Random Sampling, Purposive
Sampling, and Accidental Sampling techniques. Data collection techniques,
researchers used a questionnaire method (Field Research) and the method of
literature (Library Research). The data analysis technique used in this study is a
single table analysis. Cross table analysis, and hypothesis testing using SPSS
Statistics version 26. The results showed a significant effect, with a correlation
coefficient of 0.628 on a significant scale of relationships with a presetance value
of influence strength of 39% on a scale of significant relationships between the
effects Sprite Waterlymon advertisement: Water + Lemon Lime Feels Good
#NoBokis on television about the buying interest of USU's FISIP Communication
Studies students.

Keywords: Marketing Communication, Advertising, Buying Interest, AIDDA


theory, Sprite Waterlymon

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i


LEMBAR PERSETUJUAN .................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............. viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB II URAIAN TEORITIS ............................................................................... 8
2.1 Kerangka Teori ......................................................................................... 8
2.1.1 Komunikasi ....................................................................................... 8
2.1.2 Komunikasi Pemasaran ................................................................... 10
2.1.3 Iklan................................................................................................. 13
2.1.4 Minat Beli........................................................................................ 19
2.1.5 Teori AIDDA .................................................................................. 21
2.2 Kerangka Konsep ................................................................................... 23
2.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 24
2.4 Definisi Operasional ............................................................................... 25

xi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis ................................................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 27
3.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumatera Utara ...... 27
3.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ...................... 30
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 30
3.3 Populasi dan Sampel............................................................................... 31
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 31
3.3.2 Sampel ............................................................................................. 32
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ............................................................... 33
3.3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34
3.3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 38
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian............................................................. 38
4.1.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ..................................................... 38
4.2 Teknik Pengolahan Data......................................................................... 39
4.3 Analisis Tabel Tunggal........................................................................... 40
4.3.1 Identitas Responden ........................................................................ 40
4.3.2 Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon ................................................. 44
4.3.3 Minat Beli Mahasiswa..................................................................... 56
4.4 Analisis Tabel Silang.............................................................................. 61
4.5 Uji Hipotesis ........................................................................................... 68
4.6 Pembahasan ............................................................................................ 71
4.6.1. Tanggapan Mahasiswa .................................................................... 71
4.6.2. Minat Beli Mahasiswa..................................................................... 73
4.6.3. Besaran Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli.................................. 74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 76
5.1 Simpulan ................................................................................................. 76
5.2 Saran ....................................................................................................... 77

xii

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 78
LAMPIRAN ......................................................................................................... 80

xiii

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


1.1 Logo Sprite 3
2.1 Model Teori AIDDA 22
2.2 Kerangka Konsep 24

xiv

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


2.1 Variabel Operasional Penelitian 24
3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif Ilmu
Komunikasi USU Program S-1 32
Angkatan 2016-2019
3.2 Jumlah Sampel 34
4.1 Responden Berdasarkan Usia 41
4.2 Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin 42
4.3 Responden Berdasarkan Angkatan 43
4.4 Frekuensi Melihat Iklan Sprite
Waterlymon 44
4.5 Gambar / Visual Menarik Perhatian 45
4.6 Gambar / Visual Memliki Kualitas
yang Baik dan Jelas 46
4.7 Gambar / Visual Mudah Dipahami 47
4.8 Gambar / Visual Iklan Menjelaskan
Produk Secara Singkat 48
4.9 Isi Pesan Menarik Perhatian 49
4.10 Isi Pesan Mudah Dimengerti 50
4.11 Isi Pesan Iklan Menjelaskan Produk
Secara Singkat 51
4.12 Isi Pesan Memaparkan Kelebihan
Produk Dibandingkan Produk Sejenis 52
4.13 Pengisi Sulih Suara Menambah Daya
Tarik Iklan 53
4.14 Pengisi Sulih Suara Membuat Iklan
Menjadi Menarik 54
4.15 Pengisi Sulih Suara Membuat Iklan
Mudah Dimengerti 55

xv

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
4.16 Iklan Sprite Waterlymon Menarik
Perhatian 56
4.17 Mengetahui Gambaran Singkat
Mengenai Produk 57
4.18 Mencari Tahu Informasi Lebih
Lanjut Mengenai Produk 58
4.19 Tertarik Melakukan Pembelian
Terhadap Produk 59
4.20 Melakukan Pembelian Setelah
Mencari Tahu Informasi Lebih Lanjut 60
Mengenai Produk
4.21 Keputusan Pembelian Diperngaruhi
Oleh Iklan di Televisi 61
4.22 Gambar / Visual Iklan Memiliki
Kualitas yang Baik dan Jelas pada 62
Iklan Sprite Waterlymon Menarik
Perhatian
4.23 Isi Pesan Iklan Sprite Waterlymon
Mudah Dimengerti pada Mengetahui 63
Gambaran Singkat Mengenai Produk
4.24 Pengisi Sulih Suara Menambah Daya
Tarik Iklan Sprite Wateerlymon pada 65
Tertarik Untuk Melakukan Pembelian
Produk
4.25 Gambar/ Visual Iklan Sprite
Waterlymon Menarik Perhatian pada 67
Keputusan Pembelian Diperngaruhi
Oleh Iklan di Televisi
4.26 Hasil Uji Hipotesis 69

xvi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini persaingan di pasar sangat kompetitif, terlebih sejak
banyaknya produk sejenis yang membuat perusahaan berlomba-lomba
memamerkan kelebihan dari merk produknya. Produsen juga dituntut untuk
lebih giat lagi dalam membuat strategi khusus untuk memasarkan produknya
sehingga tidak hilang dari pasaran.
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan majerial oleh individu
maupun kelompok yang menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan. Sedangkan menurut Dayle (Sudaryono, 2016: 41),
pemasaran ialah proses manajemen yang bertujuan memaksimumkan laba
bagi pemegang saham dengan cara menjalin relasi dengan pelanggan utama
(valued customers), dan menciptakan keunggulan yang kompetitif.

Dalam memasarkan produk, pesan yang akan disampaikan harus dikemas


secara kreatif dan sepersuasif mungkin agar dapat menarik perhatian calon
konsumen. Salah satu bentuk promosi paling efektif yang dapat dilakukan
adalah dengan cara beriklan. Iklan dan promosi sudah menjadi kesatuan yang
sulit dipisahkan. Kini, iklan sudah berkembang menjadi suatu sistem
komunikasi yang sangat penting, baik untuk produsen maupun konsumen.
Iklan didefiniskan sebagai pesan melalui media yang berisikan penawaran
mengenai suatu produk yang ditujukan kepada target pasar tertentu (Kasali,
1992: 21).

Menurut Wright (1978), iklan merupakan suatu proses komunikasi


persuasif yang mempunyai kekuatan penting untuk membantu menjual
barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran
tertentu. Sedangkan menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
(PPPI) dalam Kasali, 1992: 12, periklanan adalah segala bentuk pesan tentang

1
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2

suatu produk yang disampaikan lewat suatu medium, dibiayai oleh pemrakarsa
yang dikenal dan ditujukan untuk sebagian atau seluruh masyarakat.

Secara umum periklanan bertujuan untuk menyampaikan misi


komunikasi. Menurut pakar periklanan Ahmad S Adnanputra (Kasali, 1993:
15-17), tujuan periklanan ialah mengubah penampilan, kesadaran, sikap, dan
tindakan dari target pasar yang ingin dicapai.

Dalam beriklan, penting untuk mengetahui siapa target pasar yang dituju
karena akan meningkatan efektivitas penyampaian pesan. Oleh karena itu,
penting untuk produsen menyesuaikan segmentasi pasar dengan saluran atau
medium periklanan apa yang akan digunakan dalam beriklan agar tidak salah
sasaran.

Media massa merupakan sarana atau medium yang efektif untuk produsen
mengiklankan produknya. Televisi masih menjadi media massa utama bagi
perusahaan untuk memasarkan produknya karena televisi terus berkembang
mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Nielsen mengenai belanja iklan tahun 2019, televisi masih mendominasi 85%
belanja iklan media massa dengan total belanja iklan lebih dari Rp143
Triliyun. Hasil ini menunjukkan peningkatan 14% dari belanja iklan tahun
2018. (www.nielsen.com)

Televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya,


seperti memiliki jangkauan sasaran yang luas, kreatif, prestise, menarik
perhatian penonton, dan dampak serta pengaruh yang kuat. Keunggulan
utamanya dan tidak dimiliki jenis media lainnya ialah televisi dapat
menggabungkan audio dan visual secara sekaligus. Dengan itu televisi mampu
menciptakan kelenturan bagi pekerja-pekerja kreatif dengan
mengkombinasikan gerakan-gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan
humor (Sumartono, 2002: 7).

“Sprite” merupakan satu dari minuman berkarbonasi yang diproduksi oleh


PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Sprite adalah minuman ringan dengan
aroma rasa lemon-jeruk yang dikarbonasi, tanpa warna, dan tidak

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
3

mengandung kafein. Di dunia, Sprite menduduki peringkat minuman ringan


nomor 3 dan telah dijual di lebih 190 negara.
(https://www.cocacola.co.id/produk/sprite)

Gambar 1.1
Logo Sprite
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sprite

Berbeda dengan minuman soda produksi PT. Coca-Cola Bottling


Indonesia lainnya, hanya Sprite yang konsisten memiliki satu varian sejak
diperkenalkan pada tahun 1961 silam. Di akhir tahun 2018, Sprite pun hadir
dengan varian baru, yaitu “Sprite Waterlymon”. Perbedaan yang signifikan
dari produk ini terdapat pada komposisinya yang menggunakan bahan dasar
Lemon dan lime (jeruk nipis) yang dikarbonasi.

Sesuai dengan namanya waterlymon, yang merupakan gabungan dari kata


water (air), lime (jeruk nipis), dan lemon, minuman ringan ini mengandung
kadar air yang lebih tinggi dibandingkan rasa sodanya dan kandungan gula
yang lebih rendah daripada Sprite regular. Sehingga ketika kita meneguknya,
rasa soda tidak akan terasa pekat jika dibandingkan dengan Sprite regular.
Sprite Waterlymon juga disebut sebagai minuman ringan dengan kadar soda
terendah yang diproduksi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
(www.ccamatil.com)

Sebagai produk baru, Sprite Waterlymon juga gencar melakukan promosi


agar mendapatkan hati di masyarakat, salah satunya dengan memproduksi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
4

iklan. Iklan Sprite Waterlymon versi Indonesia pertama kali diproduksi pada
Desember 2018 yang lalu. Dan pada Agustus 2019, Sprite Waterlymon hadir
dengan iklan terbarunya.

Iklan terbaru Sprite Waterlymon ini bertemakan “Air + Lemon Lime


Berasa Enak #NoBokis”. Iklan berdurasi 30 detik ini menghadirkan konsep
yang berbeda dengan iklan-iklan pada umumnya. Jika iklan biasanya
menggunakan artis atau brand ambassador untuk menerangkan isi pesan,
Sprite Waterlymon memproduksi iklan sederhana yang langsung fokus
menuju inti pesan.

Iklan ini hanya bervisualisasikan seorang perempuan yang sedang menari


dan kegiatan di laboratium sebagai pembuka lalu masuk ke inti dengan satu
botol Sprite Waterlymon, lemon dan lime yang dipadukan pada air, dan
seseorang yang sedang meneguk sebotol Sprite Waterlymon dengan diisi sulih
suara oleh komedian ternama Indonesia, Cak Lontong. Adapun isi sulih suara
dari iklan Sprite Waterlymon adalah sebagai berikut:

“Hai guys! Katanya kalau bikin iklan itu harus menarik dan katanya harus
kredibel supaya produknya dibeli. Nyatanya kita gak pakai macem-macem
untik iklan Sprite Waterlymon baru. Kita cuma mau bilang, kalau air
ditambah lemon lime berasa enak, supaya kamu tau. Sprite Waterlymon enak
buat ngilangin haus. Baru, Sprite Waterlymon nyatanya nyegerin, enak buat
ngilangin haus. No Bokis”
Di tahun 2019, Coca Cola Amatil menghabiskan sekitar $4,25 miliar atau
Rp59 Triliyun untuk belanja iklannya di seluruh dunia, sedangkan Sprite
menghabiskan kurang dari $100 Juta atau Rp140 Milyar untuk belanja iklan
televisi digital maupun nasional di seluruh dunia. Di Indonesia, Coca Cola
Amatil meraup keuntungan sebesar $1,165 juta atau Rp16 Miliar di tahun
2019 di mana angka tersebut meningkat dua digit dari tahun sebelumnya.
Peningkatan signifikan tersebut juga dialami oleh produk Sprite Waterlymon.
Kampanye #NoBokis berhasil dilakukan oleh produk Sprite Reguler dan
Sprite Waterlymo dan kampanye itu akan diteruskan di tahun 2020 dan tetap
mempromosikan Sprite Waterlymon melalui iklan TV dan penempatan media
digital untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk ini.
(www.ccamatil.com)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
5

Produk PT. Coca-Cola Bottling Indonesia secara demografis memiliki


target pasar untuk segala usia. Tetapi yang menjadi target utamanya ialah
yang berusia produktif, terutama remaja yang tinggal di daerah perkotaan.
Remaja yang tinggal di daerah perkotaan yang terpengaruh dengan gaya hidup
urban, hedonis dan memiliki jiwa bebas, sering menghabiskan waktu di luar
rumah serta dalam perjalanan. Keadaan ini membuat semakin dibutuhkannya
produk minuman dengan kemasan praktis yang mudah dibawa dan memiliki
kesegaran dan rasa nikmat yang diminati oleh kalangan remaja. (Citra, 2016:
5-6)

Ilmu Komunikasi FISIP USU memiliki mahasiswa yang sedang dalam


usia produktif dan remaja yang tinggal di perkotaan. Dan dari pengamatan dan
survei mini yang telah peneliti lakukan, banyak dari mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU yang pernah melihat Iklan Sprite Waterlymon: Air +
Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi karena iklan bagian dari
dinamika mahasiswa ilmu komunikasi.

Berdasarkan uraian fenomena di atas, terlebih belum ada penelitian


sebelumnya yang meneliti iklan Sprite Waterlymon, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air
+ Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Batasan Masalah


Adapun yang menjadi Batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas pada iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon
Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi.
2. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu untuk menguji hubungan
antara Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa
Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
6

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka dirumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Sumatera Utara Mengenai Iklan Sprite Waterlymon: Air +Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di Televisi?
2. Bagaimana Minat Beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Sumatera Utara terhadap Iklan Sprite Waterlymon: Air +Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di Televisi?
3. Seberapa besar Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air +Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Sumatera Utara Mengenai Iklan Sprite Waterlymon: Air
+Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi
2. Untuk mengetahui Minat Beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Sumatera Utara terhadap Iklan Sprite Waterlymon: Air
+Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi
3. Untuk mengetahui besaran Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air
+Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Akademik
Secara akademik penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi khususnya
yang terkait dengan bidang periklanan. Hasil dari penelitian juga
diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang
memiliki tema yang sama.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
7

2. Secara Teoritis
Secara teori penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penelitian dan mengembangkan teori
komunikasi khususnya pada media televisi.
3. Secara Praktis
Secara praktis diharapkan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi para pengiklan di televisi dan menjadi referensi bagi pembaca yang
tertarik melakukan penelitian sejenis.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori


Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam
mengaplikasikan pola pikirnya dalam menyusun teori-teori yang mendukung
permasalahan penelitian secara sistematis. Teori merupakan himpunan
konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan
sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Klinger dalam Rakhmat, 2004:
6). Adapun teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

2.1.1 Komunikasi
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi
Sifat manusia untuk menyampaikan keinginan dan hasratnya kepada
orang lain merupakan awal dari keterampilan manusia berkomunikasi secara
otomatis melalui lambang-lambang isyarat (non verbal), kemudian disusun
dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam
bentuk bahasa verbal.

Komunikasi merupakan kebutuhan naluriah semua makhluk hidup.


Menurut Dr. Everett Kleinjan, komunikasi ialah bagian yang kekal seperti
bernafas bagi manusia, jadi sepanjang hidupnya, manusia perlu
berkomunikasi (Cangara 1998:1).

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal


dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang
berarti “sama”. Sama di sini bermaksud sama makna. Menurut Diana K. Ivy
dan Phil Backlund (Mulyana, 2011:76), komunikasi merupakan suatu proses
yang terus berlangsung dan sifatnya dinamis dari komunikator dan
komunikan dengan berbagai tujuan.

8
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
9

2.1.1.2 Unsur-unsur Komunikasi


Unsur-unsur dalam komunikasi merupakan bagian yang sangat penting
dan saling melengkapi satu sama lain dalam sebuah rangkaian sistem yang
memungkinkan berlangsungnya suatu aktivitas komunikasi. Semakin
kompleks suatu teori atau definisi akan semakin memerlukan unsur-unsur
atau elemen komunikasi yang kompleks pula.
Model (Formula Lasswell) melengkapi unsur-unsur yang sudah ada
dengan memfokuskan analisis pada komunikasi massa dengan menjawab
Who (siapa), Says what (berkata apa), In which chanel (saluran apa), To
whom (kepada siapa), With what effect (dengan efek apa). Elemen yang
ditambahkan dalam proses ini dari tiga menjadi lima, yaitu Media (saluran)
dan efek atau pengaruh yang diharapkan (Mulyana, 2011:136).

2.1.1.3 Fungsi Komunikasi


Komunikasi sebagai ilmu dan seni, sudah tentu memiliki fungsi yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam terjadinya komunikasi tidak terlepas dari bentuk dan fungsi
komunikasi, dimana komunikasi yang baik tidaklah jauh dari fungsi yang
mendukung keefektifan komunikasi.
Adapun fungsi-fungsi dari komunikasi menurut Effendi (2011) adalah
sebagai berikut:
1. Menyampaikan Informasi (To Inform)
Komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi, tidak hanya
informasi tetapi juga pesan, ide, gagasan, opini maupun komentar.
Sehingga masyarakat bias mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun.
2. Mendidik (To Educate)
Komunikasi sebagai sarana informasi yang mendidik,
menyebarluaskan kreativitas, tidak hanya sekedar member hiburan, tetapi
juga member pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan
untuk memperoleh pendidikan secara luas, serta memberikan berbagai
informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, dan
lebih berkembang.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
10

3. Menghibur (To Entertain)


Komunikasi juga memberikan warna dalam kehidupan, tidak hanya
informasi tetapi juga hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai
alat hiburan dalam bersosialisasi. Menyampaikan informasi dalam lagi,
lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa.
4. Mempengaruhi (To Intfluence)
Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi khalayak untuk
member motivasi, mendorong untuk mengikuti kemajuan orang lain
melalui apa yang dilihat, dibaca, dan didengar. Serta memperkenalkan
nilai-nilai yang baru untuk mengubah sikap dan perilaku kearah yang
baik dan modernisasi.

2.1.2 Komunikasi Pemasaran


2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran
Pada dasarnya Komunikasi pemasaran (marketing communication)
adalah suatu sarana dimana para pelaku usaha berusaha untuk memberikan
informasi, membujuk dan mengingatkan kembali konsumen secara langsung
atau tidak langsung tentang produk atau jasa yang ditawarkannya.
Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana
para pelaku usaha berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan
kembali konsumen tentang produk yang dijual (Kotler, 2009:172).

Menurut Elvinaro (2014: 273), komunikasi pemasaran dapat dinyatakan


sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan
kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan
berbagai saluran dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan, yaitu:
perubahan pengetahuan atau pemahaman, perubahan sikap dan perubahan
tindakan atau perilaku yang dikehendaki. Komunikasi pemasaran
mempresentasikan “suara” para pelaku usaha atas produk atau jasanya serta
merupakan suatu sarana dimana para pelaku usaha dimana para pelaku usaha
dapat membuat sebuah dialog dan membangun hubungan yang baik dengan
konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
11

2.1.2.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran


Menurut Terenca A Shimp (Philip dan Kotler, 2001:75) tujuan
komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Membangkitkan Keinginan akan Suatu Produk. Agar konsumen
memiliki keinginan untuk membeli suatu produk, pemasar terlebih
dahulu harus menciptakan suatu kategori produk yang baru.
2. Menciptakan Kesadaran akan Merek (Brand Awareness). Pemasar
harus bias membuat produk dan merekalah yang diingat oleh
konsumen dan membedakannya dengan produk pesaing.
3. Mendorong Sikap Positif terhadap Produk yang Mempengaruhi Niat
(Intention). Pemasar harus bias membuat calon konsumen pemasar
memiliki sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat
untuk membeli.
4. Memfasilitasi Pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan
rangkaian kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, menciptakan
display yang menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan
kegiatan distribusi yang baik.

Komunikasi pemasaran hanya berfokus pada usaha untuk mengawasi


masalah kekhawatiran sesaat, citra atau preferensi di dalam pasar target.
Pendekatan komunikasi seperti ini memiliki keterbatasan: terlalu bersifat
jangka pendek dan terlalu mahal, dan sebagian pesan yang disampaikan
dengan cara seperti ini tidak akan didengar. Proses komunikasi pemasaran
harus dimulai dengan melakukan pemeriksaan atas seluruh potensi yang
dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau perusahaan

Komunikasi pemasaran bagi konsumen digunakan untuk memberitakan


atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa
suatu produk digunakan, oleh siapa, bagaimana serta dimana dan kapan.
Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan
menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta
mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
12

2.1.2.3 Saluran Komunikasi Pemasaran


Adapun yang menjadi bentuk saluran komunikasi pemasaran menurut
Tjiptono (2005:226) ada dua saluran komunikasi pemasaran, antara lain :

1. Saluran Komunikasi Pribadi (Personal Communication Channel)


merupakan komunikasi langsung antara dua orang atau lebih.
Komunikasi dapat melalui tatap muka, lewat telepon, lewat surat, via
e-mail, chatting lewat internet dan juga bahkan presentasi. Saluran
komunikasi pribadi efektif karena di dalamnya terjadi pertemuan dan
umpan balik pribadi.
2. Saluran Komunikasi Non-Pribadi (Non-persona Communication
channel) merupakan saluran komunikasi yang diarahkan kepada
banyak orang, yakni melalui media, promosi penjualan, acara-acara
tertentu, serta hubungan masyarakat (publis relations). Saluran
komunikasi melalui hubungan masyarakat pada prinsipnya meliputi
dua arah yaitu; bersifat internal ditunjukan kepada para staf dan
seluruh pegawai dan eksternal ditujukan kepada masyarakat luas
sebagai pasar sasaran.

2.1.2.4 Bauran Komunikasi Pemasaran


Bauran komunikasi pemasaran pada prinsipnya merupakan komunikasi
pemasaran yang menggunakan berbagai macam kegiatan dengan tujuan
mengefektifkan dan mengefisiensikan proses komunikasi pemasaran.

Menurut Kotler (2005:249) Bauran komunikasi pemasaran merupakan


penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu:

1. Iklan
Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan.
2. Promosi Penjualan
Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang
mencoba atau membeli produk atau jasa.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
13

3. Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan


Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
4. Penjualan Pribadi
Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan
maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
memperoleh pemesanan.
5. Pemasaran Langsung dan Interaktif
Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail atau internet untuk
berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Bauran komunikasi pemasaran ini selalu dikaitkan dengan
penyampaian sejumlah pesan dan penggunaan visual yang tepat sebagai
syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahapan-
tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian
kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness),
menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan
produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan.

2.1.3 Iklan
2.1.3.1 Pengertian Iklan
Periklanan berasal dari bahasa latin, yaitu ad-vere yang berarti mengoper
pikiran dan gagasan kepada pihak lain (Kasali, 1992:9). Menurut Kotlter
(2002:658), periklanan adalah gabungan dari penyajian dan promosi ide suatu
barang atau jasa yang bersifat nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.

Iklan juga didefeniskan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal dan


berisikan pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas dengan tujuan
mempengaruhi orang untuk membeli barang atau jasa dengan membayar
sejumlah biaya kepada media (Kriyantono, 2008:174). Sedangkan menurut
Durianto (2003:1), iklan ialah proses komunikasi dengan tujuan membujuk

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
14

dan menggiring orang untuk mau mengambil tindakan yang menguntungkan


untuk pihak pengiklan.

2.1.3.2 Tujuan Periklanan


Pakar periklanan Ahmad S Adhnanputra (Kasali, 1993:15-17)
mengatakan bahwa periklanan memiliki tujuan untuk mengubah penampilan
(exposure), kesadaran (awareness), dan sikap (attitude), dan tindakan
(action).

Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2001:154-156), tujuan


periklanan dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: “Informative
advertising, persuasive advertising, and reminder advertising”. Adapun
tujuan periklanan tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

1. Informative Advertising (Periklanan Informatif)


Digunakan habis-habisan pada saat suatu kategori produk yang baru
mulai diperkenalkan, tujuannya adalah membangun permintaan awal.
Beberapa kemungkinan tujuan informative advertising ini, yaitu:
a. Menginformasikan pasar tentang produk baru.
b. Mengemukakan kegunaan baru sebuah produk.
c. Menginformasikan perubahan harga ke pasar.
d. Menjelaskan cara kerja produk.
e. Menggambarkan jasa yang tersedia.
f. Memperbaiki kesan yang salah.
g. Mengurangi keraguan pembeli.
h. Membangun citra perusahaan

2. Persuasive Advertising (Periklanan Persuasif)


Periklanan yang digunakan untuk membangun permintaan selektif
akan suatu merek dengan cara meyakinkan konsumen bahwa merek
tersebut adalah merek terbaik di kelasnya. Beberapa kemungkinan tujuan
persuasive advertising, yaitu:
a. Membangun preferensi merek.
b. Mendorong agar beralih ke merek Anda.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
15

c. Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk.


d. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.
e. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan

3. Reminder Advertising (Iklan Pengingat)


Iklan yang digunakan untuk menjaga agar konsumen tetap berpikir
mengenai suatu produk. Beberapa kemungkinan tujuan reminder
advertising, yaitu:
a. Mengingatkan pelanggan bahwa produk bisa saja dibutuhkan
dalam waktu dekat.
b. Mengingatkan pelanggan dimana harus membeli produk.
c. Agar produk tetap diingat pelanggan walaupun penjualan sedang
sepi.
d. Menjaga agar kesadaran akan produk tetap menjadi hal utama

2.1.3.3 Manfaat Periklanan


Menurut Jaiz (2014:5-6), periklanan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Iklan memperluas altenatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,
konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk atau jasa yang pada
gilirannya akan melahirkan pilihan.
2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan pada konsumen.
3. Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya terhadap barang atau jasa.

2.1.3.4 Jenis-jenis Iklan


Menurut May Lwin dan Jim Aitchison (2005; 7) dalam bukunya Clueless
Advertising, berbagai jenis iklan sebagai berikut:
1. Iklan Strategis
Digunakan untuk membangun merek, hal ini dilakukan dengan
mengkomunikasikan merek dan manfaat produk. Perhatian utama iklan
stretegis ini dalam jangka panjang adalah “memposisikan” merek serta
membangun pangsa pasar.
2. Iklan Taktis
Memiliki tujuan yang lebih mendesak, iklan ini dirancang untuk
mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
16

3. Iklan Ritel
Dilakukan oleh toko serba ada, swalayan dan dealer mobil yang
memberikan banyak penawaran khusus untuk mempunyai banyak persediaan
barang dagang. Penetapan harga suatu promosi itu dinamakan “price led”
atau harga pelopor, sedangkan penawaran khusus sering disebut “loss
leader”.
4. Iklan Korporat
Merupakan bentuk lain dalam beriklan strategis, ketika sebuah perusahaan
melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya
kepada publik. Iklan ini bekerja secara internal dengan mempengaruhi
semangat kerja para pekerja, namun secara eksternal terhadap para
pelanggan perusahaan.
5. Iklan Bisnis Kepada Bisnis
Terjadi ketika sebuah perusahaan berbicara kepada perusahaan lain yang
biasanya dilakukan melalui majalah bisnis.
6. Iklan Layanan Masyarakat
Dewasa ini pemerintah dan otoritas kesehatan sedang gencargencarnya
mengkomunikasikan pesan-pesan anti merokok. Kebanyakkan kampanye
iklan diwakili dengan iklan strategis dan kemudian didukung oleh iklan
taktis

Sedangkan menurut Madjadikara (2004; 17) iklan terbagi dua jenis yaitu:
1. Iklan komersial dan Nonkomersial
Iklan yang bertujuan mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau
jasa. Iklan komersial yang dimuat atau disiarkan melalui audiovisual
(televisi). Sedangkan Iklan nonkomersial banyak jenisnya, termasuk iklan
undangan tender, orang hilang, dan lowongan kerja. Iklan nonkomersial
merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan
“menjual” gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat
(Public Service).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
17

2. Iklan Korporat
Iklan yang bertujuan membangun citra (image) suatu perusahaan yang
pada akhirnya tentu diharapkan juga membangun citra positif produk-produk
atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

2.1.3.5 Iklan Televisi


Media televisi sangat cocok digunakan untuk iklan yang mengunakan
daya tarik rasional dan emosional atau kombinasi dari keduanya, sebab ia
dapat menggabungkan video dan audio sekaligus Kekuatan media televisi
ialah menguasai jarak dan ruang, karena teknologi televisi telah
menggunakan elektronik, kabel, dan fiber yang dipancarkan melalui satelit.
Televisi mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam menjangkau seluruh
lapisan masyarakat. Dengan kemampuan jangkauan yang merambah ke
berbagai bentuk kehidupan masyarakat, televisi menjadi sangat ampuh untuk
menjangkau pasar sasaran (Tasruddin, 2011: 155-156).

Tetapi, para pengiklan harus mengetahui bahwa beriklan di televisi tidak


hanya sekadar menunjukkan, menjelaskan, atau membandingkan keunggulan
produk dengan produk pesaing. Iklan televisi juga harus mampu bersaing
dengan iklan lainya untuk merebut perhatian penonton.

Dalam iklan terdapat beberapa komponen penyusun pesan pada iklan


yang akan disampaikan kepada audiens. Kotler dan Armstrong (2014)
merancang pesan iklan memerlukan pemecahan atas empat masalah yaitu apa
yang dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur
pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format pesan), dan siapa
yang harus menyampaikan.

1. Isi Pesan
Konsep tentang produk akan menentukan isi pesan. Umumnya
pengiklan akan mencari daya tarik (appeal) berupa tawaran penjualan
yang khas (unique selling proposition). Tiga macam daya tarik (appeal)
yang perlu dipahami dalam perumusan pesan iklan, yaitu: rasionalitas,
emotional, dan moral.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
18

2. Struktur Pesan
Selain bertumpu pada isi pesan, efektifitas iklan juga dipengaruhi
oleh struktur pesan. Beberapa penelitian telah mengungkapkan hubungan
antara isi pesan dengan pengambilan keputusan, argumen bersisi tunggal
dan bersisi ganda, serta urutan penyajiannya. Pengiklan lebih suka
menyodorkan kesimpulan bagi audiens daripada membiarkan mereka
mengambil kesimpulan sendiri.
3. Format Pesan
Pengiklan sebaiknya memilih format pesan yang kuat. Untuk iklan
cetak, pengiklan harus menentukan judul, teks iklan, ilustrasi, dan warna.
Jika iklan disiarkan di radio, harus dipilih kata-kata, kualitas suara dan
vokalnya. Jika iklan tersebut akan dibawakan oleh wiraniaga atau
disiarkan di televisi, kesemua hal-hal di atas serta bahasa tubuh (body
language) juga harus direncanakan dengan cermat. Penyaji harus
memperhatikan ekspresi wajah, busana, gerakan, dan potongan
rambutnya.
4. Sumber Pesan
Faktor yang sangat menentukan kredibilitas sumber pesan ada tiga,
yakni keahlian, kejujuran, dan likability. Keahlian adalah kemampuan
dan pengetahuan komunikator dalam bidang tertentu sehingga dapat
menyokong klaimnya. Kejujuran menyangkut seberapa jauh sumber
pesan dipersepsikan objektif dan jujur. Teman lebih dipercaya keimbang
orang asing atau wiraniaga. Orang yang tidak dibayar namun mendukung
suatu produk umumnya lebih dipercaya ketimbang orang yang memang
dibayar untuk itu. Likability mengacu pada seberapa menarik sumber
pesan di mata audiens. Sifat-sifat seperti keterusterangan, humoris, dan
apa adanya membuat seseorang lebih disukai. Sumber yang paling tinggi
kredibilitasnya adalah seseorang yng skornya tinggi dalam ketiga hal
tersebut di atas.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
19

2.1.4 Minat Beli


2.1.4.1 Pengertian Minat Beli
Minat beli (willingness to buy) menciptakan motivasi yang secara
menerus merekam di dalam benak hingga menjadi suatu keinginan yang
sangat kuat dan ketika konsumen harus memenuhi kebutuhannya ia akan
mengaktualisasikan apa yang ada dibenaknya tersebut (Oliver 2006:78).

Menurut Dodds, Monroe, dan Grewal (1991: 308) minat beli


didefinisikan sebagai kemungkinan calon konsumen untuk tertarik untuk
membeli suatu produk tertentu yang dilihatnya. Sedangkan menurut Kotler
dan Keller (2009:15), minat beli adalah perilaku yang timbul sebagai respon
dari objek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan kegiatan
pembelian.

2.1.4.2 Karakteristik Minat Beli


Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler dan
Keller 2009) yaitu:
1. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu,
intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain.
2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal
tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia
percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau
tidak.

Menurut Durianto dan Liana (2004:32), dalam melaksanakan niat


pembelian, konsumen tersebut dapat membuat lima sub keputusan pembelian
sebagai berikut:
1. Keputusan merk
2. Keputusan pemasok
3. Keputusan kuantitas

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
20

4. Keputusan waktu
5. Keputusan metode pembayaran

2.1.4.3 Perilaku Konsumen


Perilaku manusia sejatinya didorong oleh motif tertentu. Seperti perilaku
konsumen, perilaku yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,
kekuasaan, persuasi dam genetika.

Menurut Loudon dan Della Bitta (1993), perilaku konsumen merupakan


proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu yang melibatkan
individu tersebut untuk menilai, mendapatkan, menggunakan, atau
mengabaikan barang/jasa. Selain itu, perilaku konsumen menurut Ebert dan
Griffin (1995) adalah upaya yang dilakukan konsumen untuk mengambil
keputusan tentang suatu produk untuk ia beli dan konsumsi.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 197-207), faktor-faktor perilaku


konsumen adalah sebagai berikut:

1. Faktor Budaya
Faktor budaya adalah symbol dan fakta yang kompleks, yang
diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai
penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
Faktor ini meliputi kebudayaan, sub kebudayaan dan kelas sosial.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi
konsumen dengan sesame. Faktor ini meliputi kelompok, keluarga, serta
peran dan status.
3. Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan segala karakteristik yang melekat pada diri
konsumen. Faktor ini meliputi umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
21

Faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari proses intern


individu dan sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Factor ini
meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

2.1.5 Teori AIDDA


Suatu pesan agar menjadi efektif, proses pengiriman pesan isi pengirim
harus berhubungan dengan proses penerimaan pesan si penerima. Pada
dasarnya pesan adalah tanda yang harus dikenal penerima. Semakin banyak
bidang pengalaman pengirim yang sesuai dengan penerima, pesan itu akan
menjadi semakin efektif. “Sumber (pengirim) dapat mengirim, dan tujuan
(penerima) dapat menerima, hanya bila keduanya memiliki pengalaman itu.”
(Kotler, 1997:605).

Teori AIDDA atau juga sering disebut A-A Procedure (from attention to
action procedure), merupakan teori yang dikemukakan oleh Wilbur
Schramm. Teori ini adalah suatu model hirarki respon yang cukup popular
bagi pemasar sebagai pedoman halaman melaksanakan kegiatan pemasaran
(Kasali, 1995: 82). Menurut Effendy (2003:305), AIDDA adalah singkatan
dari kata-kata Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision
(keputusan), Action (tindakan/kegiatan). Adapun keterangan dari elemen-
elemen tersebut adalah:

1. Perhatian (Attention)
Perhatian (attention) adalah keinginan seseorang untuk mencari dan
melihat sesuatu. Dalam tahap ini, komunikan memiliki perhatian atau
minat terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2. Ketertarikan (Interest)
Ketertarikan (interest) adalah perasaan ingin mengetahui lebih
dalam tentang sesuatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi seseorang.
Dalam tahap ini, komunikan kemudian merasa tertarik dan ingin
mengetahui lebih jauh lagi tentang pesan yang disampaikan
komunikator.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
22

3. Keinginan (Desire)
Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang menarik
perhatian. Dalam tahap ini, mulai timbul kecocokkan antara
kebutuhan komunikan dengan pesan yang disampaikan oleh
komunikator
4. Keputusan (Decision)
Kepercayaan untuk melakukan suatu hal. Dalam tahap ini,
komunikan memutuskan untuk mengambil langkah selanjutnya untuk
menerima atau tidak pesan yang disampaikan oleh komunikator.
5. Tindakan (Action)
Suatu kegiatan untuk merealisasikan keyakinan dan ketertarikan
terhadap sesuatu. Dalam tahap terakhir ini, komunikan melakukan
tindakan sesuai dengan apa yang telah menjadi keputusannya.

Attention

Interest

Desire

Decision

Action

Gambar 2.1: Model Teori AIDDA


Sumber: Effendy, 2003: 305

Konsep AIDDA ini adalah proses bertahap yang terjadi dalam diri
seseorang, baik dari sisi kognitif, afektif, maupun perilaku. Berdasarkan
konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka pertama-tama mereka
harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
23

komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya


disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest), yang merupakan derajat
yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang
merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri
komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan
dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan
tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. Dengan begitu,
komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

Terdapat proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak dalam


menerima pesan komunikasi (dari komunikator kepada komunikan). Proses
ini adalah proses kognitif, afeksi, dan behavioral. Proses ini akan terjadi ketika
komunikator berhasil menarik perhatian komunikan melalui pesan yang
disampaikan, sehingga komunikan akan tertarik, berminat, dan memutuskan
untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan apa yang ada dalam pesan
tersebut.

Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan Teori AIDDA sampai


ditahap minat (interest). Sesuai dengan judul penelitian, yakni Pengaruh Iklan
Sprite Waterlymon terhadap Minat Beli dimana penelitian terbatas pada
ketertarikan atau minat Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP untuk membeli
produk Sprite Waterlymon setelah melihat tayangan iklannya di televisi.

2.2 Kerangka Konsep


Penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut:
a. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X), yaitu
pengaruh iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime
b. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah
minat beli

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
24

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)


Iklan Sprite Minat Beli Mahasiswa
Waterlymon: Air + Ilmu Komunikasi
Lemon Lime Berasa Fakultas Ilmu-Ilmu
Enak #NoBokis Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera
Utara

Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Sumber: Peneliti-2019

2.3 Variabel Penelitian


Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dibuat variabel operasional yang berfungsi untuk kesamaan dan
kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut:

Tabel 2.1
Variabel Operasional Penelitian
No Variabel Teoritis Variabel Operasional

1 Variabel Bebas (X) a. Frekuensi

Iklan Sprite Waterlymon Air + b. Visualisasi


Lemon Lime Berasa Enak
c. Isi Pesan
#NoBokis
d. Voice Over

2 Variabel Terikat (Y) a. Attention


Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-Ilmu b. Interest
Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
25

2.4 Definisi Operasional


1. Variabel Bebas (X), terdiri dari:
a. Frekuensi,
Untuk mengetahui seberapa sering responden melihat iklan Sprite
Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis
b. Visualiasasi
Untuk mengetahui apakah visualisasi yang ditampilkan pada iklan
Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis menarik
perhatian dan mudah dipahami oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP USU
c. Isi Pesan
Untuk mengetahui apakah isi pesan yang disampaikan dalam iklan
Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di
Televisi menarik perhatian dan mudah dipahami oleh Mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU
d. Voice Over
Untuk mengetahui apakah voice over yang digunakan dalam iklan
memiliki pengaruh untuk menarik perhatian responden dalam melihat
iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis

2. Variabel Terikat (Y), terdiri dari:


a. Perhatian (Attention)
Untuk mengetahui seberapa besar perhatian respon terhadap iklan
Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime berasa Enak #NoBokis di
televisi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kesadaran responden
akan produk dan bagaimana produk dapat menarik perhatian
responden.
b. Minat (Interest)
Untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU dalam mencari tahu informasi lebih lanjut
mengenai Sprite Waterlymon setelah melihat iklan di televisi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
26

2.5 Hipotesis
Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawa
atau lemah dan thesa yang berarti kebenaran. Dari kedua akar katanya dapat
disimpulkan bahwa hipotesis adalah kebenaran yang lemah. Secara umum
hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan
data di lapangan)

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:
H0: Tidak terdapat Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara
Ha: Terdapat Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa
Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera (FISIP USU), di Jalan Dr. A. Sofyan Nomor 1, Kampus
USU Padang Bulan, Kota Medan. Kode Pos 20155. (http://fisip.usu.ac.id)

3.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumatera Utara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP
USU) berdiri sejak tahun 1982 berdasarkan Surat Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982 dan menjadi fakultas yang ke-9
(kesembilan) di lingkungan Universitas Sumatera Utara. FISIP USU
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas mencerdaskan
kehidupan bangsa, menguatkan suasana demokrasi dan kesejahteraan
masyarakat. Keberadaan FISIP USU di Provinsi Sumatera Utara memberikan
sumbangan pemikiran bagi kemajuan daerah yang dikenal sangat
multikultural.
Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tugas utama, FISIP USU
telah melakukan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
khususnya kepada masyarakat di Provinsi Sumatera Utara dan provinsi
tetangganya. Meskipun tidak sedikit layanan pendidikan yang diberikan
FISIP USU dirasakan oleh putra-putri terbaik dari seluruh provinsi di
Indonesia. Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi ciri khas FISIP
USU dalam merancang program dan produk berupa hasil penelitian yang
dipublikasikan, model pembelajaran yang diterapkan dan pengabdian
masyarakat yang diadaptasikan. FISIP USU menyebutnya sebagai Tri
Dharma untuk Negeri yang memberikan kontribusi pemantapan demokrasi
dan kesejahteraan rakyat. Prioritas utama dari kegiatan Tri Dharma yang
dilakukan FISIP USU sejak 1980 telah mengalami berbagai perkembangan
terutama terkait program studi dan sumber daya manusia (SDM) untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Bermula dari Jurusan Pengetahuan

27
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
28

Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, setahun


kemudian diubah menjadi Jurusan Pengetahuan Masyarakat, kemudian
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan
gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera
Utara.
Pada awalnya (1980/1981), FISIP-USU hanya membuka dua jurusan,
yaitu; 1) Jurusan Ilmu Administrasi Negara; dan 2) Jurusan Ilmu Komunikasi.
Pembukaan dua jurusan ini tentunya didasarkan pada pertimbangan kedua
jurusan tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pembangunan daerah,
dan ketersediaan staf pengajar (dosen). Tahun Ajaran 1983/1984, FISIP USU
membuka dua jurusan baru yaitu 1) Jurusan Sosiologi; dan 2) Jurusan
Kesejahteraan Sosial; serta menerima perpindahan Jurusan Antropologi dari
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 0535/0/83 tahun 1983 tentang jenis
dan jumlah jurusan pada fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara,
FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan, yaitu:
- Jurusan Sosiologi,
- Jurusan Kesejahteraan Sosial,
- Jurusan Antropologi Sosial,
- Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
- Jurusan Ilmu Komunikasi
- Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Jurusan MKDU kemudian diserahkan pengelolaannya di luar FISIP
USU dengan pertimbangan bahwa jurusan tersebut bukan disiplin Ilmu yang
berdiri sendiri, melainkan mengelola mata kuliah yang termasuk pada
kelompok Mata Kuliah Dasar Umum.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, pemerintah
daerah dan didukung oleh ketersediaan staf pengajar, FISIP USU kembali
membuka Program Studi D3 Administrasi Perpajakan, pada tahun 1996
dengan SK Dikti No. 105/Dikti/Kep/1996 tanggal 18 April 1996 dan
membuka program S1 Program Studi Ilmu Politik dengan SK Dikti No.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
29

108/Dikti/Kep/2001 tanggal 30 April 2001. Tahun 2009 FISIP USU


membuka Program Studi Administrasi Bisnis dengan SK Rektor USU No.
920/H5.1.R/SK/PRS/2009, tanggal 11 Mei 2009.
Selain Program S1 dan D3, FISIP USU juga telah membuka Program S2
Program Studi Studi Pembangunan tahun 2009 dengan SK Rektor USU
No.17019/H5.1.R/SK/SPB/2009, serta Program Studi S2 Ilmu Komunikasi
tahun 2011 dengan SK Rektor USU No.980/H5.1.R/SK/PRS/2011, dan
Program Studi S2 Sosiologi dengan SK Rektor USU
No.2356/UN5.1.R/SK/PRS/2011. Setelah itu, di tahun yang sama FISIP USU
juga membuka Program Studi S3 Studi Pembangunan dengan SK
Rektor USU No.3122/UN5.1.R/SK/PRS/2011 tanggal 31 Desember 2011.
Pembukaan program studi sejak tahun 2005 dilakukan seiring dengan
perubahan status Universitas Sumatera Utara menjadi Badan Hukum Milik
Negara (BHMN) dan sejak tahun 2016 USU menjadi PTN-BP yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2014 Tentang Statuta Universitas Sumatera Utara.
Tahun 2015 berdiri Program Studi-S2 Ilmu Politik yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara No:
1427/UN5.1.R/SK/PRS/2015 tanggal 03 September 2015. Saatini FISIP
USU mengelola 13 Program Studi yaitu:
Program Diploma
a. Perpajakan,
Program Sarjana
a. Ilmu Administrasi Negara,
b. Ilmu Komunikasi,
c. Ilmu Kesejahteraan Sosial,
d. Sosiologi,
e. Antropologi,
f. Ilmu politik,
g. Ilmu Administrasi Bisnis,
Program Magister
a. Studi Pembangunan,

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
30

b. Ilmu Komunikasi,
c. Sosiologi,
d. Ilmu Politik,
Program Doktoral
a. Studi Pembangunan
Program rutin yang menjadi prioritas FISIP USU yaitu
menghasilkan alumni yang memiliki kualifikasi akademik dan praktik
bidang ilmu sosial dan politik, memiliki kekuatan daya saing dan
mampu meningkatkan kualitas staf pengajar serta tenaga kependidikan
yang profesional. Layanan pendidikan FISIP USU selalu diukur
dengan capaian kinerja penelitian, publikasi, dan pengabdian
masyarakat, pertambahan persentase dosen dengan kualifikasi
pendidikan S3 dan guru besar (professor) bidang ilmu sosial dan
politik. (https://www.usu.ac.id/id/, 2019)

3.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Adapun Visi dan Misi dari FISIP USU adalah sebagai berikut:
Visi:
“Menjadi Fakultas yang memiliki keunggulan akademik dan mampu bersaing
dalam Pengembangan Ilmu dan Riset Terapan Kebijakan Publik Bidang Sosial
dan Politik pada tataran global tahun 2021”.

Misi:
Untuk mencapai Visi FISIP USU, maka disusunlah misi yaitu kegiatan yang
harus dilaksanakan organisasi. Melalui misi yang jelas, diharapkan seluruh
anggota organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan mengenal organisasi
dan mengetahui peran serta dan hasil-hasil yang akan diperoleh organisasi di
masa yang akan datang.

3.2 Metode Penelitian


Metode atau method dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani
yaitu methodos yang berarti rangkaian yang sistematis dan merujuk kepada
tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang mapan, pasti dan logis

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
31

pula (Effendy, 2009:56).

Menurut Nazir (2014:5), metode penelitian ialah urutan kerja yang harus
dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk di dalamnya alat-alat apa
yang dipergunakan untuk mengukur maupun mengumpulkan data dan
bagaimana penelitian dilakukan di lapangan. Metode penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional.
Metode koreasional yaitu metode yang meneliti sejauh mana variasi pada
suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lain (Rakhmat, 2004:2).
Metode korelasional bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya
hubungan, dan jika ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya
hubungan tersebut.

Di dalam penelitian yang dilakukan, peneliti ingin mengetahui bagaimana


pengaruh iklan Sprite Waterlymon: Air +Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis
di televisi terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Sumatera Utara.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu di dalam ruang
lingkup penelitian yang akan diteliti (Martono, 2016:76). Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi
USU Program S-1 dari Angkatan 2016-2019.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
32

Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi USU Program S-1
Angkatan 2016-2019
No Angkatan Jumlah

1 2016 114

2 2017 116

3 2018 129

4 2019 122

Total 481

Sumber: http://dirmahasiswa.usu.ac.id/

3.3.2 Sampel
Sampel didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih melalui
prosedur tertentu dan diharapkan bisa mewakili populasi (Martono, 2016:76).
Pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam menentukan sampel
yaitu dengan menggunakan Solvin, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:
n = besaran sampel
N = besaran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) (10%) = 0,1
1 = konstanta

Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini memerlukan


sampel sebanyak:

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
33

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel


Peneliti menggunakan tiga teknik penarikan sampel dalam melakukan
penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Proportionate Stratified Random Sampling


Teknik pengambilan sampel ini dilakukan apabila populasi bersifat
heterogen dan berstrata proposional. Dari jumlah sampel yang didapat
sebanyak 83 responden, maka dipilih jumlah sampel dari tiap sub
kelompok dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
n1 = Jumlah jiwa
n = Jumlah sampel
N = Populasi

Berdasarkan rumus dari teknik proportional stratified random


sampling maka dapat dihitung sampel yang terpilih dari setiap angkatan,
yaitu:

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
34

Tabel 3.2
Jumlah Sampel
No Angkatan Populasi Rumus Sampel
1 2016 114 20

2 2017 116 20

3 2018 129 22

4 2019 122 21

Total 83

2. Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan teknik penarikan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pada teknik ini kita menentukan sampel dengan
memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi
sesuai dengan topik yang akan diteliti (Martono, 2016:81). Adapun
kriteria dalam penelitian ini adalah:
a. Mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi program S-1 dari Angkatan
2016-2019
b. Pernah melihat iklan Sprite Waterlymon: Air +Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di televisi

3.3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan guna memperoleh informasi yang
dibutuhkan agar dapat mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data
adalah cara-cara atau teknik yang dapat digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian (Kriyantono, 2006: 91). Berikut teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data dengan
membagikan kuesioner kepada responden. Kuesioner merupakan alat

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
35

survei yang berupa daftar pertanyaan yang telah disusun secara


sistematis yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari
responden.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan
mengumpulkan data melalui sumber bacaan yang relevan dengan
penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian kepustakaan
melalui buku, media online, dan jurnal sebagai sumber informasi.

3.3.5 Teknik Analisis Data


Analisa data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah untuk dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun,
2011:263). Berikut merupakan teknik analisis data yang digunakan oleh
peneliti:
1. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan
dengan membagikan variabel-variabel penelitian ke dalam kategori-
kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Data-data yang terkumpul
baik lewat kuesioner maupun studi kepustakaan akan disusun dan
kemudian disajikan dalam bentuk analisa tabel tunggal. Tabel tunggal
merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom.
Sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun,
2008:266).
2. Analisis Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel
yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat
diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif
(Singarimbun: 2008:273).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan salah satu fungsi untuk menyederhanakan
data sehingga mudah dibaca dan dipresentasikan, juga digunakan untuk
menguji hipotesis. Analisis hubungan adalah analisis yang menggunakan
uji statistik inferensial dengan tujuan melihat derajat hubungan diantara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
36

dua variabel. Kekuatan hubungan menunjukkan derajat hubungan ini


disebut koeifisien asosiasi (korelasi).
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan penelitan.
Dikatakan sementara sebab jawaban sebenarnya diberikan setelah peneliti
berhasil mengumpul dan mengolah data penelitian. Hipotesis dapat
diterima apabila terdapat pengaruh iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon
Lime terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi USU.
Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan
maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang
(Spearman’s Rank-Order Correlations), yaitu sebagai berikut:

P=1-

Keterangan:
P = koefisien korelasi rank order
Angka 1 = bilangan konstan
Angka 6 = bilangan konstan
∑ = stigma atau jumlah
d = perbedaan antara pasangan jenjang
N = jumlah individu dalam sampel

Untuk mengetahui variabel X terhadap Y berdasarkan nilai rho (r s)


maka dilakukan uji determinasi. Adapun rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut (krisyantono, 2006; 169):

D = (rs)2 x 100%

Keterangan:
D = Kekuatan Determinasi
rs= Koefisien Korelasi Rank Order

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan


skala Guildford atau koefisien asosiasi (Kriyantono, 2006:169) yaitu:

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
37

≤0,20 : hubungan rendah sekali


0,20-0,40 : hubungan rendah tapi pasti
0,41-0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 : hubungan yang tinggi
≥0,90 : hubungan yang sangat tinggi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Pada saat melaksanakan penelitian ini, peneliti melewati beberapa
tahapan dalam mengumpulkan data. Adapun tahapan-tahapan yang peneliti
tempuh dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.1.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menempuh beberapa


langkah dalam pengumpulan data penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan
Peneliti melakukan studi kepustakaan di Perpusataakan
Universitas Sumatera Utara (USU) dengan mengumpulkan
buku-buku dan kajian terdahulu yang berkaitan dengan judul
peneliti. Selain itu, peneliti juga memperoleh data dan sumber
yang berasal dari internet, seperti jurnal dan hasil riset yang
relevan dengan judul peneliti. Dan untuk pengolahan data
responden, peneliti mengakses direktori mahasiswa USU. Dari
hasil pengolahan data didapati sampel pada penelitian ini
sebanyak 83 mahasiswa.
Hambatan yang peneliti hadapi saat melakukan penelitian
kepustakaan adalah ketika mencari variabel operasional yang
tepat untuk penelitian ini. Berulang kali peneliti melakukan
revisi hingga akhirnya mendapatkan variabel operasional yang
sesuai setelah beberapa kali melakukan bimbingan dengan dosen
pembimbing.
2. Kuesioner
Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh hasil
data penelitian dengan total 19 pertanyaaan dan jawaban
tertutup. Setelah pertanyaan selesai disusun, selanjutnya peneliti
menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu Mahasiswa
Ilmu Komunikasi FISIP USU.

38
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
39

3. Penelitian Lapangan
Pada awal Februari 2020, peneliti menyebarkan kepada
Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU dengan target sampel 83
mahasiswa dari Angkatan 2016 sampai 2019. Peneliti
melakukan penyebaran secara langsung maupun online melalui
Google Form. Dari penyebaran ini peneliti berhasil memperoleh
data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Hambatan juga sempat peneliti alami dikarenakan saat
melakukan penyebaran kuesioner bertepatan dengan awal masuk
perkuliahan semester genap dimana tidak sedikit mahasiswa
yang belum kembali dari kampung halamannya. Oleh karena itu
peneliti juga melakukan penyebaran kuesioner secara online
melalui Google Form.

4.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah berhasil mengumpulkan kuesioner dari 83 sampel, penelitian


melakukan proses pengolahan data melalui beberapa tahapan. Adapun
tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai
berikut:
1. Penomoran Kuesioner
Penomoran kuesioner dilakukan dengan memberi nomor unit kuesioner
sebagai pengenal. Setiap kuesioner dikumpulkan dan diberi nomor urut
1 hingga 83 sebagai pengenal.
2. Editing
Editing merupakan proses pengeditan jawaban dari responden yang
dilakukan untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan
menghindari terjadinya kesalahan pengisian dalam kotak kode yang
disediakan.
3. Coding
Coding adalah proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke
kotak kode yang disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (score).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
40

4. Inventarisasi Variabel
Inventarisasi variabel merupakan data mentah yang diperoleh dan
dimasukkan ke dalam lembar Fortran Cobal (FC) sehingga memuat
seluruh data dalam satu kesatuan.
5. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan proses pemindahan variabel responden dari
lembah FC ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan
berbentuk tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara rinci
melalui kategori, frekuensi, presentase, dan selanjutnya dianalisis.
6. Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesa merupakan tahap pengujian data statistik untuk
mengetahui apakah data yang ditemukan menolak atau menerima
hipotesa penelitian yang diajukan. Untuk mengukur tingkat hubungan
di antara dua variabel, maka penelitikan merupakan rumus koefesien
tata genjang (Rank Order Correlation Coefficient) oleh Spearman atau
Spearman Rho Koefesien.

4.3 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan teknik analisis yang dilakukan dengan


membagi variabel ke dalam beberapa kategori-kategori yang dilakukan atas
dasar frekuensi. Tabel tunggal terdiri dari 2 kolom yaitu kolom frekuensi dan
kolom persentasi. Setiap pertanyaan dari kuesioner akan disusun ke dalam
tabel tunggal. Dalam penelitian ini, peneliti akan merujuk pada data yang
diperoleh berdasarkan hasil jawaban responden. Berikut analisis tabel tunggal
di dalam penelitian ini:

4.3.1 Identitas Responden


Identitas responden disajikan untuk mengetahui latar belakang responden.
Identitas responden yang disajikan dalam penelitian ini ialah usia, jenis
kelamin, dan Angkatan responden.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
41

Tabel 4. 1
Responden Berdasarkan Usia

2,4%

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan rentang usia 20-


22 tahun mendominasi dari total responden yang ada. Dari total 83
responden, terdapat 25 responden atau sebanyak 30,1% dengan rentang usia
17-19 tahun, responden yang mendominasi yaitu 20-22 tahun sebanyak 56
responden atau sebanyak 67,5%, dan 4 responden lainnya atau sebanyak 2,4%
yang berasal dari usia >22 tahun.

Hal ini dikarenakan mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi FISIP USU


mayoritas berada di usia 20-22 tahun. Berdasarkan teknik penarikan sampel
proportionate stratified random sampling, mahasiswa di Angkatan 2016
sebanyak 20 orang. Mahasiswa di Angkatan 2016 lah yang memungkinkan
berada di usia >22 tahun dan mahasiswa di Angkatan 2019 yang umumnya
berada di usia di bawah 20 tahun.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
42

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

19,3%

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini didominasi


oleh responden perempuan dengan 80,7% atau sebanyak 67 responden.
Sedangkan responden laki-laki dengan 19,3% atau sebanyak 16 responden.
Mayoritas responden penelitian ini perempuan dikarenakan peneliti
menggunakan accidental sampling dimana dalam proses di lapangan peneliti
lebih banyak bertemu responden perempuan dan yang berminat mengisi
google form peneliti adalah perempuan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
43

Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Angkatan

25,3%

26,5%

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan data responden yang sudah menjadi


sasaran peneliti untuk menyebarkan kuesioner dengan menggunakan teknik
proportionate stratified random sampling dimana sebanyak 20,1% atau 20
responden berasal dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan
2016, begitu pula dengan responden yang berasal dari Angkatan 2017 yaitu
20,1% atau 20 responden, sebanyak 25,3% atau 22 responden berasal dari
Angkatan 2018, dan sebanyak 25,3% atau 21 responden merupakan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2019.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
44

4.3.2 Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon


Tabel 4.4
Frekuensi Melihat Iklan Sprite Waterlymon

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan frekuensi dari sering atau jarangnya


responden melihat Iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis di Televisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 6
responden (7,2%) hanya menonton tayangan iklan ini 1 kali, 32 responden
(38,6%) atau mayoritas responden pernah menonton tayangan iklan ini
sebanyak 2-3 kali, 10 responden (12%) pernah menonton tayangan iklan ini
sebanyak 4-5 kali, 6 responden (7,2%) menonton tayangan iklan ini sampai 6-
7 kali, dan 29 responden (34,9%) lainnya pernah menonton iklan ini lebih
dari 7 kali di televisi. Hal ini membantu peneliti karena mayoritas responden
menonton Iklan Sprite Waterlymon secara berulang yang memungkinkan
timbulnya perhatian lebih hingga keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
45

Tabel 4.5
Gambar / Visual Iklan Menarik Perhatian

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan apakah iklan Sprite Waterlymon menarik


perhatian responden. Dari total 83 responden, 22 responden (26,5%)
menyatakan sangat setuju, 50 responden (60,2%) menyatakan setuju, 11
responden (13,3%) memilih netral, dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 77 dari 83 responden
atau sebanyak 86,7% mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU menyetujui
gambar / visual iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis menarik perhatian.

Hampir keseluruhan responden menyatakan setuju dengan


pernyataan tersebut dikarenakan iklan ini menampilkan gambar/visual yang
jarang ditampilkan iklan pada umumnya. Visual iklan ini menjelaskan
bagaimana komposisi dari produk Sprite Waterlymon.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
46

Tabel 4.6
Gambar / Visual Iklan Memiliki Kualitas yang
Baik dan Jelas

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.6 menunjukkan apakah iklan Sprite Waterlymon memiliki


kualitas gambar / visual yang baik dan jelas. Dari total 83 responden, 29
responden (34,9%) menyatakan sangat setuju, 50 responden (60,2%)
menyatakan setuju, 4 responden (4,9%) memilih netral, dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju dengan
pernyataan yang diberikan. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 79 responden (95,1%) mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU
menyetujui iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis memiliki gambar / visual dengan kualitas baik dan jelas.

Gambar / visual pada iklan ini memiliki hasil akhir yang sangat
jernih dan tidak menyulitkan penontonnya untuk melihat dan memahami
maksud dari gambar yang ditampilkan pada iklan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa iklan ini memiliki kualitas gambar / visual iklan yang
baik dan jelas.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
47

Tabel 4.7
Gambar / Visual Iklan Mudah Dipahami

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.7 menunjukkan apakah gambar / visual yang ditampilkan


mudah dipahami atau tidak oleh responden. Sebanyak 17 responden (20,5%)
menyatakan sangat setuju, 45 responden (54,2%) menyatakan setuju, 20
responden (24,1%) memilih netral, sedangkan 1 responden (1,2%)
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan. Kemudian dapat
disimpulkan 62 dari 83 responden atau 64,7% menyetujui bahwa gambar /
visual yang ditampilkan pada iklan mudah untuk dipahami. Hal ini
menunjukkan iklan mudah diingat konsumen karena visual yang ditampilkan
sederhana dan langsung menuju isi pesan.

Iklan Sprite Waterlymon ini memiliki kualitas gambar yang baik


sehingga tidak menyulitkan penontonnya untuk memahami iklan tersebut.
Sesuai temanya Air + Lemon lime Berasa Enak #NoBokis, iklan ini
bervisualisasikan bagaimana percampuran air dengan lemon dan lime dan
menghasilkan rasa yang enak.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
48

Tabel 4.8
Gambar / Visual Iklan Menjelaskan Produk Secara Singkat

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.8 menunjukkan apakah gambar / visual iklan Sprite


Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis menjelaskan produk
secara singkat atau tidak oleh responden. 21 responden (25,3%) menyatakan
sangat setuju, 54 responden (65,1%) menyatakan setuju, 7 (8,4%) responden
memilih netral, dan 1 responden (1,25%) menyatakan tidak setuju.
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan 75 dari 83 responden atau 90,4%
menyetujui bahwa iklan menjelaskan produk secara singkat.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
49

Tabel 4.9
Isi Pesan Iklan Menarik Perhatian

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.9 menunjukkan apakah isi pesan yang disajikan dalam


iklan berhasil menarik perhatian responden. Dari total 83 responden, 24
responden (28,9%) menyatakan sangat setuju, 39 responden (47%)
menyatakan setuju, 17 responden (20,5%) memilih netral, dan 3 responden
(3,6%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan.

Dengan hasil di atas dapat disimpulkan 63 dari 83 responden atau


75,9% responden menyetujui bahwa isi pesan dari Sprite Waterlymon Air +
Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis menarik perhatian. Hal ini dikarenakan
penyampaian isi pesan disampaikan dengan bahasa yang ringan yang berbeda
dengan iklan pada umumnya, yaitu melalui sulih suara.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
50

Tabel 4.10
Isi Pesan Iklan Mudah Dimengerti

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.10 menunjukkan apakah isi pesan pada iklan mudah


dimengerti atau tidak oleh responden. 15 responden (18,1%) menyatakan
sangat setuju, 51 responden (61,4%) menyatakan setuju, 14 responden
(16,9%) memilih untuk netral, sedangkan 3 responden (3,6%) menyatakan
tidak setuju. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan 66 responden
(79,5%) menyetujui pernyataan bahwa isi pesan dari iklan mudah dimengerti.

Hal ini dikarenakan isi pesan yang disampaikan oleh pengisi sulih
suara dengan bahasa yang ringan dan dan langsung ke pada intinya tanpa
berbelit-belit sehingga mudah dimengerti oleh segala kalangan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
51

Tabel 4.11
Isi Pesan Iklan Menjelaskan Produk Secara Singkat

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.11 menunjukkan apakah isi pesan pada iklan menjelaskan


secara singkat atau tidak oleh responden. Dari total 83 responden, 15
responden (18,1%) menyatakan sangat setuju, 52 responden (62,7%) atau
mayoritas responden menyatakan setuju, 15 responden (18,1%) memilih
netral, dan 1 responden (1,2%) menyatakan tidak setuju. Dengan hasil di atas
dapat disimpulkan 67 responden atau 80,8% dari total responden menyetujui
bahwa isi pesan pada iklan ini menjelaskan secara singkat.
Sesuai narasi sang pengisi sulih suara disebutkan apa saja
komposisi pada minuman berkarbonasi ini dimana secara langsung
menjelaskan produk Sprite Waterlymon secara singkat.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
52

Tabel 4.12
Isi Pesan Memaparkan Kelebihan Produk Dibandingkan Produk Sejenis

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan apakah isi pesan pada iklan memaparkan


produk secara singkat atau tidak oleh respoden. 11 responden (13,3%)
menyatakan sangat setuju, 38 responden (45,8%) menyatakan setuju, 27
responden (32,5%) memilih netral, dan 7 lainnya menyatakan tidak setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sebagian besar atau 50 dari 83
responden menyetujui bahwa isi pesan pada iklan memparkan kelebihan
produk dibandingkan produk sejenis. Kelebihan yang dipaparkan pada iklan
ini ialah bahan dasar pembuatan Sprite Waterlymon yang memiliki kadar
soda lebih rendah dibandingkan produk sejenis.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
53

Tabel 4.13
Pengisi Sulih Suara Menambah Daya Tarik Iklan

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.13 menunjukkan apakah pengisi sulih suara (voice over)


yang digunakan pada iklan menambah daya tarik responden. Dari 83
responden, 33 responden (39,8%) menyatakan sangat setuju, 35 responden
(42,2%) menyatakan setuju, 15 responden (18,1%) lainnya memilih untuk
netral, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju ataupun sangat
setuju. Dari data tersebut dapat disimpulkan 68 dari 83 responden atau 82%
menyetujui jika pengisi sulih suara (voice over) menambah daya tarik pada
iklan.

Hal ini menunjukkan jika Sprite Waterlymon memilih pengisi sulih


suara yang tepat. Cak Lontong sebagai pengisi sulih suara memiliki suara
yang khas dimana ini menguntungan produsen karena membuat iklannya
mudah diingat oleh calon konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
54

Tabel 4.14
Pengisi Sulih Suara Membuat Iklan Menjadi Menarik

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.14 menunjukkan apakah pengisi sulih suara (voice over)


membuat iklan menjadi menarik oleh responden. 28 responden menyatakan
sangat setuju, 39 responden menyatakan setuju, 16 responden memilih netral,
dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
dengan pernyataan yang diberikan.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 67 dari 83 responden
menyetujui jika pengisi sulih suara (voice over) membuat iklan menjadi
menarik. Hal ini menunjukkan karakter yang kuat oleh pengisi sulih suara
dapat menarik pehatian calon konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
55

Tabel 4.15
Pengisi Sulih Suara Membuat Iklan Mudah Dimengerti

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.15 menunjukkan apakah pengisi sulih suara (voice over)


membuat iklan mudah dimengerti oleh responden. Dari total 83 responden, 16
responden (19,3%) menyatakan sangat setuju, 50 responden (60,2%)
menyatakan setuju, 15 responden (18,1%) memilih netral, 1 responden
(1,2%) menyatakan tidak setuju, dan 1 responden (1,2%) lainnya menyatakan
sangat tidak setuju. Data di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden atau 56 dari 83 responden menyetujui bahwa pengisi sulih suara
(voice over) membuat iklan mudah dimengerti.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
56

4.3.3 Minat Beli Mahasiswa


Tabel 4.16
Iklan Sprite Waterlymon Menarik Perhatian

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat sebanyak 17 dari 83


responden (20,5%) menyatakan sangat setuju, 44 responden (53%)
menyatakan setuju, 19 responden (22,9%) memilih netral, dan 3 responden
(3,6%) lainnya menyatakan tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 61 responden atau


73,5% dari total responden menyetujui bahwa iklan Sprite Waterlymon
menarik perhatian. Hal ini menunjukkan perpaduan visual dan pengisi suara
pada iklan ini berhasil menyampaikan isi pesan dan dapat menarik perhatian
penontonnya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
57

Tabel 4.17
Mengetahui Gambaran Singkat Mengenai Produk

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa 18 responden (16,5%)


menyatakan sangat setuju, 53 responden (63,9%) menyatakan setuju, dan
19 responden (14,9%) lainnya memilih netral, tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju ataupun sangat tidak setuju dengan pernyataan
yang diberikan.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden


sebesar 71 dari 83 responden atau (80,4%) menyetujui bahwa setelah
melihat iklan responden mengetahui gambaran singkat mengenai produk.
Hal ini menunjukkan bahwa Sprite Waterlymon berhasil dalam hal
menyampaikan pesan kepada calon konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
58

Tabel 4.18
Mencari Tahu Informasi Lebih Lanjut Mengenai Produk

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat 12 responden (14,5%)


menyatakan sangat setuju, 10 responden (24,1%) menyatakan setuju, 39
responden (47%) memilih netral, 10 responden (12%) menyatakan tidak
setuju, dan 2 responden (2,4%) lainnya menyatakan sangat tidak setuju. Dari
data di atas dapat disimpulkan hanya 22 dari 83 responden atau 38,6% yang
menyetujui setelah melihat iklan di televisi lalu mencari tahu informasi lebih
lanjut mengenai produk, mayoritas responden memilih untuk netral.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
59

Tabel 4.19
Tertarik Melakukan Pembelian Terhadap Produk

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat dari total 83 responden, 13


responden (15,7%) menyatakan sangat setuju, 36 responden (43,4%)
menyatakan setuju, 28 responden (33,7%) memilih netral, 5 responden (6%)
menyatakan tidak setuju, dan 1 responden (1,2%) menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan yang diberikan. Dapat disimpulkan dari data di atas
bahwa sebanyak 64 responden (59,1% ) menyetujui jika setelah melihat iklan
di televisi menjadi tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk.

Hal ini menunjukkan iklan Sprite Waterlymon memiliki daya


persuasif yang cukup kuat untuk mendorong calon konsumen melakukan
pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
60

Tabel 4.20
Melakukan Pembelian Setelah Mencari Informasi Lebih Lanjut
Mengenai Produk

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat 9 responden (10,8%)


menyatakan sangat setuju, 27 responden (32,5%) menyatakan setuju, 41
responden (49,4%) memilih netral, 5 responden (6%) menyatakan tidak
setuju, dan 1 responden (1,2%) lainnya menyatakan sangat tidak setuju. Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa 36 dari 83 responden (43,3%)
melakukan pembelian terhadap produk setelah mencari informasi lebih lanjut
dan mayoritas responden dengan 41 mahasiswa memilih untuk netral.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
61

Tabel 4.21
Keputusan Pembelian Dipengaruhi Oleh Iklan di Televisi

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat 15 dari 83 responden (18,1%)


menyatakan sangat setuju, 27 responden (32,5%) menyatakan setuju, 25
responden (30,1%) di antaranya memilih untuk netral, 13 responden (15,7%)
menyatakan tidak setuju, dan 3 responden (3,6%) lainnya menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan yang peneliti berikan.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari


responden yaitu sebanyak 42 responden atau menyetujui jika keputusan
pembelian produk Sprite Waterlymon dipengaruhi iklan tersebut yang
ditayangkan di televisi. Hal ini menunjukkan iklan Sprite Waterlymon
memiliki pengaruh yang kuat dalam keputusan pembeli di kalangan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

4.4 Analisis Tabel Silang

Analasis tabel silang merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
menganalisis data dan mengetahui apabila variabel yang satu mempunyai
hubungan dengan variabel lainnya, dimana akan diketahui apakah variabel
tersebut bersifat positif atau negatif. Namun, analisis tabel ini tidak dapat

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
62

dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat bagaimana penilaian data


yang satu berhubungan dengan data yang lain. Sehubungan dengan hal
tersebut, peneliti membuat dua variabel untuk melihat sejauhmana tingkat
toleran masing-masing variabel. Adapun variabel tersebut tersusun dari:

Tabel 4.22
Gambar / Visual Iklan Memiliki Kualitas yang Baik dan Jelas pada
Iklan Sprite Waterlymon Menarik Perhatian
Iklan Sprite Waterlymon Menarik
Perhatian
Sangat Total
Tidak Sangat
Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
Sangat 0 0 0 0 0 0
Tidak
Gambar / Setuju
Visual Iklan Tidak 0 0 0 0 0 0
Memiliki Setuju
Kualitas yang Netral 0 0 2 2 0 4
Baik dan Jelas Setuju 0 1 16 30 3 50
Sangat 0 2 1 12 14 29
Setuju
Total 3 19 44 17 83

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.23 menujukkan hubungan antara gambar / visual iklan memili


kualitas yang baik dan jelas dengan iklan Sprite Waterlymon menarik
perhatian. Sebanyak 50 responden setuju bahwa gambar / visual pada iklan
Sprite Waterlymon memiliki kualitas yang baik dan jelas, 3 di antaranya
menyatakan iklan Sprite Waterlymon sangat setuju, 30 responden
menyatakan setuju, 16 memilih netral, dan 1 lainnya menyatakan tidak setuju
bahwa iklan Sprite Waterlymon memiliki kualitas visual yang baik dan jelas.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
63

Mayoritas responden, yaitu 44 dari 83 responden juga menyatakan tertarik


dengan iklan Sprite Waterlymon yang ditayangkan di televisi. 30 di antaranya
menyatakan tertarik, 12 responden menyatakan sangat tertarik, 2 lainnya
memilih untuk netral, dan tidak ada responden yang tidak setuju ataupun
sangat tidak setuju bahwa iklan Sprite Waterlymon menarik perhatian.

Jadi, berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat diketahui bahwa


responden yang melihat iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa
Enak #NoBokis mayoritas setuju dan menyatakan iklan Sprite Waterlymon
memiliki kualitas gambar / visual dengan kualitas yang baik dan jelas dan
menarik perhatian responden.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
64

Tabel 4.23
Isi Pesan Iklan Sprite Waterlymon Mudah Dimengerti pada Mengetahui
Gambaran Singkat Mengenai Produk

Mengetahui Gambaran Singkat


Mengenai Produk
Sangat Total
Tidak Sangat
Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
Sangat 0 0 0 0 0 0
Tidak
Isi Pesan Setuju
Iklan Sprite Tidak 0 0 2 1 0 3
Waterlymon Setuju
Mudah Netral 0 0 2 11 1 14
Dimengerti Setuju 0 0 8 38 5 51
Sangat 0 0 0 3 12 15
Setuju
Total 3 12 53 18 83

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.24 menunjukkan hubungan isi pesan iklan Sprite Waterlymon


mudah dimengerti dengan mengetahui gambaran singkat mengenai produk
setelah melihat iklan di televisi. Berdasarkan data di atas terlihat sebanyak 51
responden setuju bahwa isi pesan dalam iklan Sprite Waterlymon mudah
dimengerti dimana 5 responden menyatakan sangat setuju, 38 diantaranya
menyatakan setuju, 8 responden lainnya memilih netral, dan tidak ada yang
menyatakan tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
Sebanyak 53 responden juga menyatakan mengetahui gambaran singkat
mengenai produk setelah melihat Iklan Sprite Waterlymon di televisi. 3
responden menyatakan sangat setuju, 38 menyatakan setuju, 11 memilih
netral, dan 1 lainnya menyatakan tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
65

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan isi pesan


iklan Sprite Waterlymon mudah dipahami dan responden mengetahui
gambaran singkat mengenai produk setelah melihat iklannya di televisi. Isi
pesan yang disampaikan pada iklan langsung tertuju dengan Bahasa yang
ringan sehingga mudah dimengerti oleh calon konsumen.

Tabel 4.24
Pengisi Sulih Suara Menambah Daya Tarik Iklan Sprite Waterlymon
pada Tertarik Untuk Melakukan Pembelian Produk
Tertarik Untuk Melakukan Pembelian
Produk
Sangat Total
Tidak Sangat
Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju
Sangat 0 0 0 0 0 0
Tidak
Pengisi Sulih
Setuju
Suara
Tidak 0 0 0 0 0 0
Menambah
Setuju
Daya Tarik
Netral 0 3 7 3 2 15
Iklan Sprite
Setuju 0 1 15 18 1 35
Waterlymon
Sangat 1 1 6 15 10 33
Setuju
Total 1 5 28 36 13 83

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.25 menunjukkan hubungan pengisi sulih suara (voice over)


menambah daya tarik iklan Sprite Waterlymon dengan ketertarikan responden
untuk melakukan pembelian terhadap produk. Sebanyak 35 dari 83 responden
menyetujui bahwa pengisi sulih suara menambah daya tarik pada iklan Sprite
Waterlymon, 1 responden menyatakan sangat setuju, 18 responden

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
66

menyatakan setuju, 15 memilih netral, 1 lainnya menyatakan tidak setuju


jikalau pengisi sulih suara menambah daya tarik.

Mayoritas responden juga menyatakan tertarik untuk melakukan


pembelian produk setelah melihat iklan di televisi. 15 dari 36 mayoritas
responden menyatakan sangat tertarik, 18 menyatakan tertarik, 3 responden
lainnya memilih untuk netral.

Data di atas menunjukkan pengisi sulih suara (voice over) menambah daya
tarik iklan dan responden tertarik untuk melakukan pembelian terhadap
produk Sprite Waterlymon. Daya tarik pengisi sulih suara pada iklan ini ialah
ia memiliki suara yang berkarakter dimana responden yang menonton iklan
tersebut bisa dengan mudah menebak siapa orang dibalik suara tersebut.
Selain itu, gaya bahasa dalam menyampaikan pesan juga mempersuasi calon
konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
67

Tabel 4.25
Gambar / Visual Iklan Sprite Waterlymon Menarik Perhatian pada
Keputusan Pembelian Dipengaruh oleh Iklan Sprite Waterlymon di
Televisi

Keputusan Pembelian Dipengaruh


oleh Iklan Sprite Waterlymon di
Televisi
Total
Sangat
Tidak Sangat
Tidak Netral Setuju
Setuju Setuju
Setuju

Sangat 0 0 0 0 0 0
Tidak
Setuju
Gambar /
Visual Iklan Tidak 0 0 0 0 0 0
Sprite Setuju
Waterlymon
Netral 0 5 3 3 0 11
Menarik
Perhatian Setuju 2 7 17 19 5 50

Sangat 1 1 5 5 10 22
Setuju

Total 3 13 25 27 15 83

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (data diolah)

Tabel 4.26 menunjukkan hubungan antara gambar / visual iklan Sprite


Waterlymon dengan keputusan pembelian dipengaruhi oleh iklan di televisi.
Mayoritas responden, yaitu 50 dari 83 responden menyatakan setuju bahwa
gambar / visual iklan Sprite Waterlymon menarik perhatian. 5 di antaranya
menyatakan sangat setuju, 19 responden menyatakan setuju, dan 17 memilih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
68

netral. Walaupun begitu terdapat 7 responden menyatakan tidak setuju dan 2


lainnya menyatakan sangat tidak setuju.
Mayoritas responden juga menyatakan setuju bahwa keputusan
pembelian Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis
dipengaruhi oleh iklan yang dilihat di televisi. 5 dari 27 responden
menyatakan sangat setuju, 19 di antaranya menyatakan setuju, 3 responden
lainnya memilih netral, dan tidak ada satupun responden menyatakan tidak
setuju ataupun sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan.
Hasil penyilangan variabel X dan variabel Y di atas menunjukkan bahwa
gambar / visual yang ditampilkan pada iklan Sprite Waterlymon yang
menarik perhatian responden dapat memengaruhi keputusan calon konsumen
untuk melakukan pembelian terhadap produk.

4.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel


silang. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam
penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis meliputi variabel bebas (X)
yaitu Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis dan variabel terikat (Y) Minat Beli.
Dengan melakukan analisis Spearman melalui software SPSS versi 26,
maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
69

Tabel 4.26
Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji hipotesis pada tabel di atas yang diperoleh melalui


perangkat lunask SPSS versi 26, diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar
(rho) 0,628. dari data pada tabel terlihat bahwa pada (rho) terdapat angka
signifikan (sig. 2 taiiled) sebesar 0,000 yang berarti angka signifikan <0,05,
yaitu menujukkan terdapat hubungan yang signifikan sehingga H0 ditolak,
dengan begitu Ha diterima. Maka terdapat pengaruh Iklan Sprite Waterlymon:
Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi terhadap minat beli
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara. Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat
hubungan), maka digunakan skala Guildford atau koefisien asosiasi sebagai
berikut ini:

≤0,20 : hubungan rendah sekali


0,20-0,40 : hubungan rendah tapi pasti
0,41-0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 : hubungan yang tinggi
≥0,90 : hubungan yang sangat tinggi
Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel di atas, dapat diketahui
besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,628 menunjukkan hubungan
yang cukup berarti. Signifikan hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan
perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significations)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
70

diberikan SPSS Statistic versi 26. Jika probabilitas >0,05 maka Ha ditolak,
jika probabilitas <0,05 maka Ha diterima.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis


pengaruh iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU
dengan nilai 0,628. Signifikan korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih
kecil dari 0,05 (0,00 > 0,05) dan adanya tanda */** (flag of significations)
diberikan SPSS Statistics versi 26. Yang menunjukkan hasil signifikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima
dan hubungannya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi
memperngaruhi minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar


pengaruh iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis di televisi terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
USU. Adapun rumus untuk mencari koefesien determinasi adalah sebagai
berikut:

Kp = (Rs)2 x 100%

Dari hasil uji hipotesis variabel X dan Y didapatkan nilai r = 0,628. Maka
dengan menggunakan rumus Kp di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:

Kp = (Rs)2 x 100%

= (0,628)2 x 100%

= 0,394384 x 100%

= 39,4384%

= 39%

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X


terhadap variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 39,4384% yang
dibulatkan menjadi 39%. Hal ini berarti Ha diterima, sedangkan H0 ditolak.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
71

Maka diketahui terdapat pengaruh sebesar 39% antara iklan Sprite


Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi terhadap
minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

4.6 Pembahasan

Komunikasi pemasaran merupakan proses penyebaran informasi terkait


perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan perusahaan (offering) pada pasar
sasaran (Sulaksana, 2003: 23). Dalam memasarkan produk, pesan yang akan
disampaikan harus dikemas secara kreatif dan sepersuasif mungkin agar dapat
menarik perhatian calon konsumen. Salah satu bentuk promosi yang dapat
dilakukan adalah dengan beriklan.
Menurut Durianto (2003:1), iklan ialah proses komunikasi dengan tujuan
membujuk dan menggiring orang untuk mau memngambil tindakan yang
menguntungkan untuk pihak pengiklan Untuk melakukan promosi dalam
bentuk iklan, produsen memerlukan medium atau medianya baik itu media
cetak ataupun media siar. Dilansir dari Nielsen.com, sampai saat ini televisi
masih menjadi media dengan belanja iklan tertinggi di Indonesia. Perusahaan-
perusahaan besar seperti PT. Coca Cola Bottling Indonesia pun tetap
menggunakan televisi sebagai media mengiklan produknya, salah satunya
Sprite Waterlymon. Penelitian ini membahas tentang pengaruh iklan Sprite
Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi terhadap
minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Adapun pengaruh iklan Sprite Waterlymon pada penelitian dibatasi pada
frekuensi, Gambar / Visual, Isi Pesan, dan Pengisi Sulih Suara (Voice Over)
yang ditayangkan di televisi. Sedangkan minat beli mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU dibatasi pada Attention (Perhatian), Interest (Minat),
Desire (Hasrat), dan Decision (Keputusan) pada teori AIDDA. Teori AIDDA
sebagai teori komunikasi pemasaran menjelaskan tahapan psikologis yang
dilalui seseorang sebelum memutuskan membeli suatu barang atau jasa.

4.6.1. Tanggapan Mahasiswa

Indikator iklan yang dianggap peneliti dapat mewakili pendapat


responden terhadap iklan, yaitu frekuensi, gambar / visual, isi pesan, dan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
72

pengisi sulih suara (voice over). Indikator-indikator itu pula yang menjadi
dasar bagi peneliti untuk membuat kuesioner pada penelitian ini. Berikut
penjelasan masing-masing indikator pengaruh iklan Sprite Waterlymon Air +
Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis pada 83 responden.
Indikator pertama yang dianggap memiliki pengaruh menimbulkan minat
beli adalah frekuensi. Semakin sering seseorang melihat iklan Sprite
Waterlymon di televisi, maka semakin besar pula kemungkinan seseorang
tersebut memiliki minat beli terhadap produk yang diiklankan. Pada
penelitian ini peneliti menemukan hasil mayoritas responden dimana
sebanyak 45 dari 83 responden atau 54.1% pernah melihat iklan Sprite
Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis lebih dari 5 kali.
Indikator kedua, yaitu gambar/visual menjadi poin penting saat seseorang
melihat iklan di televisi. Visual yang menarik dan menyajikan sesuatu yang
berbeda daripada iklan pada umumnya, serta memiliki kualitas yang jelas
pada iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis
berhasil membuat iklan menarik perhatian dan mudah dipahami oleh
responden. Sebanyak 77 dari 83 responden (87,7%) menyatakan bahwa
gambar/visual iklan Sprite Waterlymon menarik perhatian, 79 responden
(95,1%) menyatakan bahwa iklan ini memiliki kualitas gambar/visual yang
baik dan jelas, dan 62 responden (64,7%) menyatakan setuju bahwa
gambar/visual yang mudah dipahami.
Indikator ketiga, isi pesan juga merupakan hal utama dalam melihat iklan.
Sesuai tujuannya, iklan ingin menyampaikan pesan yang mempersuasi dari
produsen kepada calon konsumen. Isi pesan pada iklan Sprite Waterlymon
Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis disampaikan dengan bahasa yang
ringan dan langsung menuju isi pesan sehingga responden tertarik dan mudah
mengerti dengan pesan yang disampaikan dan mengetahui gambaran singkat,
serta kelebihan produk dibandingkan produk sejenis setelah melihat iklan di
televisi. Sebanyak 65 responden (68,3%) menyatakan bahwa isi pesan yang
disampaikan pada iklan mudah untuk dipahami dan 71 responden atau 85,6%
dari total responden menyatakan setuju jika mengetahui gambaran singkat
mengenai Sprite Waterlymon setelah melihat iklannya di televisi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
73

Indikator ke empat dan yang terakhir, yaitu pengisi sulih suara (voice
over). Iklan Sprite Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis
diterangkan oleh pengisi sulih suara (voice over) untuk menjelaskan visual
dan isi pesan yang disampaikan. Pemilihan pengisi sulih suara yang tepat,
yaitu Cak Lontong dengan karakter suaranya yang khas berhasil menambah
daya tarik responden terhadap iklan dan tentunya membuat iklan menjadi
menarik serta pesan yang disampaikan menjadi lebih mudah untuk
dimengerti. Sebanyak 68 dari 83 responden (82%) menyatakan setuju jika
pengisi sulih suara (voice over) menambah daya tarik dari iklan, 66 responden
(79,5%) menyetujui bahwa pengisi sulih suara (voice over) membuat iklan
Sprite Waterlymon mudah untuk dimengerti.

4.6.2. Minat Beli Mahasiswa

Untuk mengetahui minat beli mahasiswa, dalam penelitian ini penelitin


menggunakan teori AIDDA. Ketika iklan Sprite Waterlymon berhasil
menarik perhatian (attention) penontonnya, maka akan timbul perasaan oleh
responden dimana ingin mengetahui lebih lanjut mengenai produk Sprite
Waterlymon, hal ini masuk ke dalam tertarik (interest). Setelah mencari tahu
informasi lebih lanjut maka kemauan dari hati atau hasrat yang juga disebut
dengan keinginan turut timbul (desire), sehingga responden akan membuat
keputusan (decision) apakah akan membeli produk Sprite Waterlymon atau
tidak.
Indikator pertama, yakni perhatian (attention) merupakan langkah awal
dari ketertarikan responden untuk membeli produk Sprite Waterlymon setelah
melihat iklannya di televisi. 61 dari 83 responden atau 73,5% menyatakan
setuju bahwa iklan Sprite Waterlymon menarik perhatian dan 71 responden
(80,4%) menyetujui bahwa setelah melihat iklan responden jadi mengetahui
gambaran singkat mengenai produk Sprite Waterlymon.
Indikator selanjutnya adalah minat (interest), 64 dari 83 responden
(59,1%) tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk Sprite
Waterlymon setelah melihat iklannya di televisi. Umumnya jika suatu iklan
menarik perhatian responden, mereka akan mencari tahu informasi lebih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
74

lanjut mengenai produk tersebut. Namun pada hasil penelitian ini, peneliti
hanya menemukan 38,6% dari total responden yang tertarik untuk mencari
tahu informasi lebih lanjut mengenai produk.
Indikator ketiga, yaitu hasrat atau keinginan (desire) akan timbul jika
responden telah memiliki minat yang kuat terhadap produk. 36 responden
(43,3%) menyatakan akan melakukan pembelian setelah mencari informasi
lebih lanjut mengenai produk Sprite Waterlymon.
Indikator keempat, keputusan (decision) merupakan tahapan terakhir yang
dilalui responden untuk memiliki keputusan apakah akan membeli produk
atau tidak. Dari 83 responden, 42 responden (50,6%) menyatakan setuju
bahwa keputusan pembelian yang dilakukan dipengaruhi oleh iklan Sprite
Waterlymon yang ditayangkan di televisi

4.6.3. Besaran Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli

Setelah melakukan penelitian terhadap 83 responden melalui penyebaran


kuesioner kepada responden, berdasarkan teori AIDDA, iklan Sprite
Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis berhasil menarik
minat beli responden yang melihat tayangan iklannya di televisi. Mayoritas
responden sebanyak 42 mahasiswa menyetujui bahwa iklan Sprite
Waterlymon Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis memiliki pengaruh
terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Setelah menganalisis semua data pada kuesioner, selanjutnya digunakan


uji hipotesis tata genjang (Rank Order Correlation Coefecient) oleh
Spearman untuk menguji hipotesis yang diajukan terhadap pengaruh iklan
Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi
terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Berdasarkan
hasil pengolahan data, angka signifikan menunjukkan nilai 0,000 yang berarti
<0,05, sehingga Ha diterima yang menunjukkan adanya pengaruh iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi terhadap
minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Hasil rho = 0,628
berada pasa skala 0,41-0,70, hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang
cukup berarti antara iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
75

Enak #NoBokis di televisi terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi


FISIP USU.

Hasil koefesien determinasi penelitian ini didapati sebesar 39,4384%


yang kemudian dibulatkan menjadi 39%. Hal ini menunjukkan bahwa Ha
diterima, sedangkan H0 ditolak. Maka diketahui terdapat pengaruh sebesar
39% antara iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis di televisi terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
USU.

Dengan adanya iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa


Enak #NoBokis di televisi membuat responden pada akhirnya memiliki minat
beli pada produk tersebut. Teori AIDDA yang digunakan peneliti pada
penelitian ini dianggap berhasil, terbukti dengan terdapatnya pengaruh
sebesar 39% antara iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis di televisi terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
USU.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh


peneliti, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis peneliti diketahui pendapat


mahasiswa Ilmu komunikasi FISIP USU terhadap iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi.
Mayoritas responden sebesar 86,7% menyatakan bahwa gambar/visual
pada iklan ini menarik perhatian, sebanyak 79,5% responden juga
menyatakan isi pesan yang disampaikan mudah untuk dipahami, dan
82% dari total responden menyatakan pengisi sulih suara (voice over)
menambah daya tarik iklan Sprite Waterlymon.
2. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime #NoBokis di televisi mampu
menumbuhkan minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Dari iklan Sprite Waterlymon yang ditayangkan di televisi, sebanyak
80,4% responden mengetahui gambaran singkat mengenai produk,
namun hanya 38,6% responden yang mencari tahu informasi lebih
lanjut mengenai produk setelah melihat iklan. Dan sebanyak 50,5%
responden menyatakan keputusan pembelian yang dilakukan
dipengaruho oleh iklan yang ditayangkan di televisi.
3. Melalui hasil penelitian maupun hasil perhitungan uji hipotesis dengan
menggunakan rumus Spearman’s Rho Rank-Order Correlations dan
perhitungan denga skala Guiltford, maka didapatkan koefesien
korelasi yang menunjukkan terdapat pengaruh iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime #NoBokis di televisi terhadap minat
beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU dengan skala 0,628,
yaitu memiliki hubungan yang cukup berarti. Dan berdasarkan hasil
uji ditermenasi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

76
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


77

pengaruh variabel X dan Y dalam penelitian ini juga ditemukan


kekuatan sebesar 39,4384% yang kemudian dibulatkan menjadi 39%.
Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, maka
diketahui terdapat pengaruh sebesar 39% antara iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak #NoBokis di televisi
terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan


beberapa hal yang perlu diperhatikan. Saran ini diharapkan dapat menjadi
masukan positif untuk penelitian kedepannya. Berikut adalah beberapa saran
dari peneliti:

1. Saran Responden Penelitian


Berdasarkan hasil yang didapati peneliti saat penyebaran kuesioner,
para responden berharap kedepannya Sprite Waterlymon dapat
diproduksi dengan tema yang lebih bervariasi dan tidak terpikirkan
sebelumnya dikarenakan penggunaan pola iklan yang sama di iklan
Sprite dan Sprite Waterlymon secara terus-menerus akan membuat
penontonnya bosan di kemudian hari.
2. Saran dalam Kaitan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangsi ilmu
dalam bidang komunikasi khususnya periklanan sehingga mahasiswa
terutama Mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat melanjutkan penelitian
sejenis dengan sudut pandang yang berbeda, variabel penelitian yang
lebih banyak, dan ke kalangan yang lebih luas lagi, sehingga
memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi
khususnya penelitian mengenai iklan di televisi.
3. Secara Praktis
Peneliti berharap kedepannya penelitian ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan rujukan atau masukan bagi pihak-pihak tertentu yang
membutuhkan informasi yang berhubungan dengan penelitian sejenis.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
78

DAFTAR REFERENSI

Ardianto, Elvinaor, dkk. 2014. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.


Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Durianto, Darmadi, dkk. 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan Efektif. Jakarta:
Cetakan Gramedia Pustaka.

Effendi, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.


Bandung: Rosdakarya.

Hadi, S. Yunus. 2010. Metodelogi Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:


Pustaka Belajar.

Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar-dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif dalam Periklanan. Jakarta:


Rajawali Pers.

Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing: Teknik Produksi


Media.

Lwin, May & Aitchison Jim. (2002). Clueless In Advertising. Jakarta: Bhuana
Ilmu Populer.

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:


Kencana.

Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:


Rosda.

Nazir, Mohammad. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

S, Rema karyanti. 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung:


Simbiosa Rekatama Media.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
79

Singarimbun, Masri dan Effendi. 2011. Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT


Pustaka LP3S Jakarta.

Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran: Teori dan Implementasi.


Yogyakarta: Andi.

Sulaksana. 2003. Integrated Marketing Communications; Teks dan Kasus.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Sumber Jurnal

Paizal. 2012. Pengaruh Iklan Minuman Segar Di Televisi Terhadap Minat


Beli Minuman Pelajar Sma Budhi Luhur Pekanbaru. Pekanbaru: UIN
Sultan Syarif Kasim.

Saputra, Andika. 2017. Pengaruh Terpaan Iklan Sprite “Cak Lontong”


terhadap Minat Beli Pelajar Dusun Krapyak Kulon Sewon, Bantul,
Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

Wita, Ade Sari. 2019. Pengaruh Penggunaan Aplikasi Dealjava Sebagai


Media Promosi Penjualan terhadap Tindakan Beli Mahasiswa Universitas
Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sumber Lainnya

https://www.cocacola.co.id/produk/sprite (diakses pada 27 November 2019,


21.35 WIB)

https://www.ccamatil.com/-/media/Cca/Corporate/Files/Annual-Reports/2020
(diakses pada 28 Mei 2020, 23:32 WIB)

http://dirmahasiswa.usu.ac.id/ (diakses pada 22 Desember 2019, 12.13 WIB)

https://www.nielsen.com/id/en/press-releases/2019/belanja-iklan-tumbuh-4-persen-
di-kuartal-awal-2019/ (diakses pada 28 November 2019, 13.10 WIB)

https://fisip.usu.ac.id (diakses pada 22 Desember 2019. 11:50 WIB)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LEMBAR SPSS

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
IKLAN SPRITE WATERLYMON MENARIK PERHATIAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3,6 3,6 3,6
3 19 22,9 22,9 26,5
4 44 53,0 53,0 79,5
5 17 20,5 20,5 100,0
Total 83 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
SEMAKIN YAKIN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN
SETELAH MENCARI INFORMASI LEBIH LANJUT MENGENAI
PRODUK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 1,2 1,2 1,2
2 5 6,0 6,0 7,2
3 41 49,4 49,4 56,6
4 27 32,5 32,5 89,2
5 9 10,8 10,8 100,0
Total 83 100,0 1000

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime Berasa Enak


#NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Saya Nadia Lumongga Nasution, mahasiswi S-1 Program Studi Ilmu


Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
dengan judul “Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon terhadap Minat Beli (Studi
Korelasi Kuantitatif Pengaruh Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara)”. Kuesioner ini merupakan cara untuk mengumpulkan data yang saya
perlukan untuk melengkapi dan menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk bersedia menjawab kuesioner
saya dengan baik dan sebenar-benarnya.
Atas kerjasama dan bantuan Anda dalam meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya
Peneliti
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Membaca setiap pertanyaan dengan teliti sebelum memberikan jawaban.
2. Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang Anda pilih.
3. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Usia :

Angkatan :

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Variabel (X) Iklan di Televisi

FREKUENSI
1. Seberapa Sering Anda Melihat Iklan Sprite Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis?
a. 1 kali
b. 2-3 kali
c. 4-5 kali
d. 5-7 kali
e. >7 kali

VISUALISASI, ISI PESAN, dan VOICE OVER


Keterangan Pilihan Jawaban:

 SS : Sangat Setuju
 S : Setuju
 N : Netral
 TS : Tidak Setuju
 STS : Sangat Tidak Setuju

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS

2. Gambar / visual yang ditampilkan


pada iklan Sprite Waterlymon:
Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis menarik perhatian

3. Gambar / visual yang ditampilkan


pada iklan Sprite Waterlymon:
Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis memiliki kualitas
gambar yang baik dan jelas

4. Gambar / visual yang ditampilkan


pada iklan Sprite Waterlymon:
Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis mudah dipahami

5. Gambar / visual yang ditampilkan


pada iklan Sprite Waterlymon:
Air + Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis menjelaskan produk

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
secara singkat

6. Isi pesan yang disampaikan pada


iklan Sprite Waterlymon: Air +
Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis menarik perhatian

7. Isi pesan yang disampaikan pada


iklan Sprite Waterlymon: Air +
Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis mudah dimengerti

8. Isi pesan yang disampaikan pada


iklan Sprite Waterlymon: Air +
Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis menjelaskan produk
secara singkat

9. Isi pesan yang disampaikan pada


iklan Sprite Waterlymon: Air +
Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis memaparkan kelebihan
produk dibandingkan produk
sejenis

10. Pengisi sulih suara (voice over)


menambah daya tarik pada iklan
Sprite Waterlymon: Air + Lemon
Lime Berasa Enak #NoBokis

11. Pengisi sulih suara (voice over)


. membuat iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis menjadi
menarik

12. Pengisi sulih suara (voice over)


membuat iklan Sprite
Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis menjadi
mudah dimengerti

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Variabel (Y) Minat Beli

ATTENTION, INTEREST, DESIRE, DECISION


Keterangan Pilihan Jawaban:

 SS : Sangat Setuju
 S : Setuju
 N : Netral
 TS : Tidak Setuju
 STS : Sangat Tidak Setuju

Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS

13. Iklan Sprite Waterlymon: Air +


Lemon Lime Berasa Enak
#NoBokis menarik perhatian saya

14. Setelah melihat iklan Sprite


Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis, saya
mengetahui gambaran singkat
mengenai produk

15. Setelah melihat iklan Sprite


Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis, saya
tertarik untik mencari tahu
informasi lebih lanjut mengenai
produk

16. Setelah melihat iklan Sprite


Waterlymon: Air + Lemon Lime
Berasa Enak #NoBokis, saya
tertarik untuk melakukan
pembelian terhadap produk

17. Setelah mencari tahu informasi


lebih lanjut mengenai produk
Sprite Waterlymon, saya semakin
yakin untuk melakukan pembelian
terhadap produk

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
18. Saya telah memiliki keputusan
untuk melakukan pembelian
setelah mencari tahu informasi
lebih lanjut mengenai produk
Sprite Waterlymon

19. Keputusan pembelian yang saya


lakukan dipengaruhi oleh iklan
Sprite Waterlymon: Air + Lemon
Lime Berasa Enak #NoBokis yang
saya lihat di televisi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BIODATA PENELITI

Nama : Nadia Lumongga Nasution

NIM : 160904002

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Periklanan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 02 Juni 1999

Agama : Islam

Email : nadianasution02@gmail.com

Alamat : Jalan Juang 45 Nomor 15 Medan Estate,

Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, 20371

Pendidikan Formal : SD Islam Terpadu Nurul Ilmi, Deli Serdang

SMP Islam Al-Ulum Terpadu, Kota Medan

MAN 1 Medan

Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera


Utara

Orang Tua : Drs. H. Muchlis, M.Si (Ayah)

Hj. Fidia Rizki, S.Psi (Ibu)

Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

Nama Saudara : Azka Finia Nasution

Rafika Hilmi Nasution

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai