SKRIPSI
YUDHISTIRA S. VIRGIAWAN
150904108
ADVERTISING
2019
PENGARUH HASIL PEMILIHAN UMUM (PEMILU) 2019
TERHADAP POPULARITAS PARTAI SOLIDARITAS
INDONESIA DI KALANGAN MAHASISWA-MAHASISWI
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Program Strata (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Univesrsitas Sumatera Utara
150904108
ADVERTISING
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 150904108
Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D
NIP.196505241989032001 NIP.196505241989032001
Dekan
NIP.197409302005011002
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di
kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
NIM : 150904108
Tanda Tangan :
Tanggal :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 150904108
Majelis Penguji
Penguji : (..............................)
Ditetapkan di : Medan
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NIM : 150904108
Dengan Hak Bebas Royalti Non Ekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak
menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin
dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
Hak Cipta.
Dibuat di : Medan
Yang menyatakan,
(Yudhistira S. Virgiawan)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera
Utara (USU). Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua peneliti, Bapak dan Bunda terkasih, Wahyudhi S,Sos dan
Sandra Yanti Sinulingga S,Sos, atas rasa sayang dan cinta, terima kasih
diucapkan karena telah mendukung sepenuhnya melalui dukungan dan doa
yang diberikan kepada penliti yang akhirnya menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya. Tak lupa pula peneliti sampaikan rasa terima kasih
Adik tersayang Yolandha Ratu Millenia yang telah memberikan doa dan
selalu memberikan semangat kepada peneliti.
2. Bapak Prof. Dr. Muryanto Amin,S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati,M.Si,Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu
Komunikasi.
4. Dosen Pembimbing penulis Dra. Dewi Kurniawati,M.Si,Ph.D, yang
bersedia membimbing saya, yang bersedia mengeluarkan waktu, tenaga,
pikiran dan materi, bersedia mengajari dan memberikan semangat dari
proses awal penyusunan proposal sampai skripsi ini terselesaikan. Terima
kasih atas pengetahuan dan ilmu yang sangat berharga yang tidak akan
pernah penulis lupakan. Semoga Tuhan membalas budi baik ibu berkali-
kali lipat dan melimpah banyaknya.
5. Bapak Haris Wijaya S,sos M,comm selaku dosen pembimbing akademik
selama peneliti menjalani masa perkuliahan.
6. Kak Maya dan kak Yanti, yang telah membantu peneliti dalam menjalani
segala proses administrasi semasa perkuliahan di FISIP USU, serta seluruh
v
staf perpustakaan, karyawan bagian pendidikan FISIP USU yang
membantu peneliti semasa perkuliahan.
7. Kepada Fioni Faradilla, Ayumi Cintika, Maya Wandani, dan Sely Fitri
Aritonang yang telah membantu peneliti dalam mengerjakan penelitian ini,
tanpa bantuan dari teman-teman skripsi ini tidak dapat terkerjakan dengan
baik.
8. Kepada Nurul Amalia, Sely Fitri, Alfi Syahri, Fadhlan Habibie, Fadhil,
Maya Wandani, Amalina Darayani, Rizky Fachrezi, Dask Lady, Rima
Andriani, Bunga Nabilah dan Donny Putra teman-teman yang selalu
mendukung membantu, dan menghibur peneliti dalam mengerjakan
penelitian ini.
9. Kepada Shifa Nabila, Fadhlan Habibie, Pelangi loemongga, Reza Fahlepi,
Ade Soraya, dan Khairi Wandini yang memberikan hiburan kepada
peneliti saat peneliti mengerjakan penilitian ini.
10. Kepada Reyanda Armando, Achmad Darmawan, Annisa Jasmine, Yunia
Safiera, Maulya Ramada, Andhika Pratama, Alya Nur Sabrina, dan Dhea
Amalia Nasution teman-teman peneliti sejak awal perkuliahan.
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung jalannya proses
penelitian dan penulisan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Medan, Agustus 2019
Yudhistira S. Virgiawan
vi
ABSTRAKSI
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Hasil Pemilu 2019 Terhadap Popularitas Partai
Solidaritas Indonesia di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara”. Dalam penelitian ini, teori yang dianggap
relevan yaitu komunikasi, komunikasi, komunikasi politik, marketing politik,
Pemilihan Umum, partai politik dan popularitas. Penelitian ini menggunakan
metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang berjumlah
2.475 orang. Penentuan sampel digunakan rumus taro yamane dengan presisi 10%
dan dengan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 96
orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Purposive
Proportional Random Sampling, Purpoposive Sampling dan Accidental Random
Sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan (library research) dan studi lapangan (field research), yaitu
kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data-data dari lapangan yang meliputi
kegiatan survey di lokasi penelitian, melalui pengamatan dan pencatatan statistik
terhadap segala yang tampak pada objek penelitian melalui kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal,
analisis tabel silang, dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hunbungan antara Hasil Pemilu 2019
Terhadap Popularitas Partai Solidaritas Indonesia di Kalangan Fakultas Ilmu-ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Kata Kunci: Pemilu 2019, Popularitas, Komunikasi Politik, Partai Solidaritas
Indonesia
vii
ABSTRACT
This paper entitled " The Influence of the 2019 Election Results on the Popularity
of the Indonesian Solidarity Party among Students of faculty of social science and
political science of North Sumatera University" . In this research, the theories
that are considered relevant are communication, political communication,
marketing politics, general elections, political elections and popularity. This
research uses correlational method. The population in this study are students of
faculty of social and political of North Sumatera University totaling 2,475 people.
Determination of samples used Taro Yamane with a precision of 10% and with a
90% confidence level so that the sample obtained as many as 96 people. Sampling
technique in this research is Purposive Proportional Random Sampling,
Purposive Sampling and Accidental Random Sampling. The data collecting
technique conducted in this research is library research and field research, which
is the activity where the researcher collects data from the field which includes
survey activity in the research location, through observation and statistic
recording of all that appear on the object of research through questionnaires.
Data analysis technique used in this research is single table analysis, cross table
analysis, and hypothesis test by using SPSS version 22. The results of this study
indicate that 2019 Election Results Against the Popularity of the Indonesian
Solidarity Party among Students of faculty of social science and political science
University of North Sumatra.
viii
DAFTAR ISI
ix
3.6.2 Analisis Tabel Silang .......................................................................... 56
3.7 Uji Hipotesis ................................................................................................ 57
x
DAFTAR TABEL
xi
4.27 Tentang reaksi terhadap Partai Solidaritas Indonesia setelah Pemilu
2019 89
4.28 Tentang pemahaman terhadap program-program yang
disampaikan oleh Partai Solidaritas Indonesia 90
4.29 Tentang apakah responden masih menyukai Partai Solidaritas
Indonesia Setelah Pemilu 2019 91
4.30 tentang seberapa besar minat responden dalam menentukan
pilihan terhadap Partai Solidaritas Indonesia dalam Pemilu 2019 92
4.31 Mengenai saran untuk Partai Solidaritas Indonesia 93
4.32 Pengetahuan mengenai partai apa sajakah yang mengikuti Pemilu
2019 Terhadap Pengetahuan tentang Partai Solidaritas indonesia 94
4.33 Pengetahuan mengenai perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia
pada Pemilu 2019 Terhadap kesukaan terhadap Partai Solidaritas
Indonesia setelah Pemilu 2019 95
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Foltron Cobol
Tabel Data SPSS
Lembar Bimbingan Skripsi
Biodata Penulis
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri utama dari demokrasi adalah suatu konsepsi modern
yang menempatkan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang bebas
dan berkala sebagai kriteria utama bagi sebuah sistem politik agar dapat
dikatakan sebagai sistem demokrasi (Schumpeter, 2013: 412). Pemilu
merupakan suatu cerminan dari sistem demokrasi, dengan diselenggarakannya
Pemilu dianggap dapat menyuarakan suara rakyat yang sesungguhnya. Pemilu
yang terbuka, bebas, dan adil adalah esensi demokrasi, suatu sine qua non
yang tidak dapat dielakkan. Melalui Pemilu yang adil, jujur, dan berkala, di
dalam sistem itu para calon secara bebas bersaing untuk memeroleh suara dan
hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara. Dengan demikian
menurut definisi ini, demokrasi mengandung dua dimensi – kontes dan
partisipasi (Huntington, 1995, hlm. 9).
Indonesia adalah Negara demokrasi dengan sistem multipartai yang
sudah pasti terdapat banyak partai politik yang berkembang terutama dalam
suasana pemilihan umum ditahun 2019 ini, partai politik pada dasarnya adalah
sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat karena melalui partai politik
maupun organisasi dapat menjadi sarana/alat bagi warga negara untuk
menyampaikan aspirasi dan kehendaknya. Oleh karena itu partai politik
memiliki peranan yang penting dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Partai politik merupakan komponen yang penting dalam sistem politik
demokrasi, dengan demikian penataan kepartaian harus dapat bertumpu pada
kaedah-kaedah kedaulatan rakyat, yaitu memberi kebebasan, kesetaraan dan
kebersamaan. Tujuan kelompok yang ada dalam partai politik yaitu
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara
apapun untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diinginkan dalam
kelompok tersebut. Di Indonesia peranan partai politik ini sangat penting
sebab Negara Indonesia memiliki keanekaragaman suku, agama, ras dan
budaya dalam keanekaragaman tersebut tentu terdapat berbagai macam
kebijakan yang diinginkan masyarakat demi mencapai kesejahteraan bangsa
dan Negara hal tersebut memerlukan wadah yaitu untuk menyampaikan
aspirasinya sebagai warga Negara.
peduli pada rakyat, dan kompeten. Sesuai dengan perubahan sosial itu,
generasi politik baru cenderung menuntut kesetaraan dan inklusivitas politik
yang lebih besar. Karenanya, generasi baru cenderung menentang berbagai
bentuk sentralisme dan hirarki politik yang panjang. Secara sadar, PSI
dibentuk dengan tidak bersandar pada satu tokoh sentral.
Kepemimpinan PSI bertumpu pada prinsip kepemimpinan demokratis
yang realistik, yakni poliarki atau kepemimpinan oleh banyak orang. Ketua
partai tidak diberi insentif untuk menjadi pemimpin nasional demi
menghindari politisasi partai untuk kepentingan sang pemimpin sendiri. Yang
didorong untuk menjadi pemimpin dan wakil rakyat di DPR/DPRD adalah
siapa saja yang memenuhi kriteria kepemimpinan, bukan pucuk pimpinan
partai di pusat maupun daerah. PSI dan pengurusnya hanya melahirkan dan
mengorganisir pemimpin-pemimpin tersebut untuk menjawab harapan
generasi politik baru. Perjuangan PSI dilandasi empat nilai dasar yang menjadi
karakter khas PSI yaitu kebajikan, keragaman, keterbukaan, dan
profesionalitas.
Kebajikan, PSI memandang bahwa politik adalah kebajikan, sumber
kebaikan bagi kepentingan orang banyak. Demokrasi meletakkan peran sentral
partai politik sebagai institusi yang bertugas mendengar dan menyalurkan
aspirasi rakyat, termasuk menjadi rahim yang melahirkan pemimpin-
pemimpin masyarakat. Karenanya, seluruh orientasi dan kerja politik PSI
difokuskan untuk menggagas dan memutuskan kebijakan-kebijakan publik
yang membawa kebaikan bagi rakyat. Keragaman, PSI berupaya
mengukuhkan prinsip keragaman sebagai sumber kekuatan Indonesia. Di
dalam keberagaman, nilai-nilai solidaritas yang merekatkan warga tidak hanya
berbentuk ikatan emosional ke dalam kelompok sendiri yang bersumber dari
kesamaan agama, etnik, bahasa dan pengalaman sejarah. Lebih dari itu,
perekat solidaritas adalah rasa saling ketergantungan ke luar yang
menjembatani hubungan setara antar-kelompok, antar-agama, antar-etnik dan
antar-bahasa. Keterbukaan, PSI menjunjung tinggi nilai-nilai keterbukaan,
baik dalam hal berhubungan dengan dunia luar maupun keterbukaan dalam
tata laksana pemerintahan. Keterbukaan adalah prinsip utama yang
sesuatu kepada orang lain. Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial
yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa
ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain,
tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna
komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Lexicographer, komunikasi adalah upaya yang bertujuan
berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka
pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah
tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Definisi komunikasi menurut beberapa
ahli itu sendiri salah satunya adalah J.A Devito mengartikan bahwa
komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang
mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam
satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan
untuk melakukan umpan balik. Menurut Trenholm dan Jensen (Marhaeni,
2009: 31), komunikasi merupakan suatu proses dimana sumber
mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Suatu
proses yang mentransmisikan pesan kepada penerima pesan melalui berbagai
media yang dilakukan oleh komunikator adalah suatu tindakan komunikasi.
Effendy (2002: 60), menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses
penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai pikiran
dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan
sebagai panduan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik
langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media, dengan
tujuan mengubah sikap, pandangan atau prilaku.
Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang-
orang lainnya (khalayak). Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaaan symbol-symbol
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Definisi
6. Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima
melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya
berhasil menguraikannya (decoding).
7. Penginterpretasian.
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil
diuraikan dalam bentuk pesan.
media massa seperti surat kabar,radio, maupun televisi ini pada umumnya
terdapat informasi mengenai masalah-masalah politik yang ditujukan untuk
masyarakat luas.
meskipun berbeda dari sistem yang satu dengan yang lain sangat vital
sekali bagi proses komunikasi, karena menyajikan saluran yang dapat
mengadakan kontak antara para pejabat politik dan pejabat-pejabat
administratif, serta rakyat pada umumnya. Dibandingkan dengan media
massa yang dapat dianggap sebagai sarana umum dari komunikasi politik,
maka kelompok kepentingan dan partai-partai politik itu lebih khusus dan
lebih sering terlibat dalam proses komunikasi.
3. Mendorong Partisipasi Politik
Partisipasi politik sebagai tujuan komunikasi politik dimaksudkan
agar individu-individu berperan serta dalam kegiatan politik (partisipasi
politik). Sehingga salah satu bentuk partisipasi politik yang penting adalah
ketika seseorang (khalayak) mau memberikan suaranya untuk seorang
politikus maupun partai politik tertentu dalam pemilihan umum.
Sesuai dengan pendapat di atas mengenai tujuan komunikasi
politik dapat diambil kesimpulan bahwa, tujuan komunikasi politik sangat
terkait denganpesan politik yang disampaikan komunikator politik. Tujuan
komunikasi politik secara umum terdiri dari tiga tujuan yaitu, membangun
citra politik, membentuk dan membina pendapat umum, dan mendorong
partisipasi politik.
3. Pull-marketing
Strategi ini menitik beratkan pada pembentukan image politik yang positif.
Macdonald (1989) menganjurkan bahwa supaya simbol dan image politik
dapat memiliki dampak yang signifikan., kedua hal tersebut harus mampu
membangkitkan sentimen. Pemilih cenderung memilih partai yang sama
dengan apa yang mereka rasakan.
audio (radio) maupun audio visual (televisi) serta media lainnya seperti,
spanduk, pamflet, selebaran bahkan komuniksi antar pribadi dalam bentuk
face to face atau lobby yang berisi penyampaian pesan mengenai program,
platfrom, asas, ideologi, serta janji-janji poltik lainya guna menyakinkan
pemilih sehingga pada pencoblosan dapat menentukan pilihannya terhadap
salah satu partai politik yang menjadi peseta pemilihan umum untuk
mewakilinya dalam badan legislatif maupun eksekutif. Sebagai konsekuensi
dari kontrak sosial yang baru tersebut, maka akan terbentuk pemerintahan
baru yang terdiri dari mereka yang terpilih dalam pemilu. Pemerintahan baru
inilah yang kemudian akan bekerja sesuai dengan kontrak yang telah
disepakati dalam pemilu, karena itulah transparasi dalam proses pemilu
menjadi nilai yang prinsipil yang tidak mungkin diabaikan. Dengan demikian
hakikat dari pemilu jauh lebih dalam dari pada sekedar memberikan suara.
Setiap suara yang diberikan sangat bermakna bagi terbentuknya pemerintahan
baru yang legitimas, suatu pemerintahan yang dipercaya dan didukung oleh
rakyatnya.
Walaupun setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk
memilih, namun Undang-Undang Pemilu mengadakan pembatasan umur
untuk dapat ikut serta di dalam pemilihan umum. Batas waktu untuk
menetapkan batas umum ialah waktu pendaftaran pemilih untuk pemilihan
umum, yaitu: Sudah genap berumur 17 tahun dana atau sudah kawin. Adapun
ketetapan batas umur 17 tahun yaitu berdasarkan perkembangan kehidupan
politik di Indonesia, bahwa warga negara Republik Indonesia yang telah
mencapai umur 17 tahun, ternyata sudah mempunyai pertanggung jawaban
politik terhadap negara dan masyarakat, sehingga sewajarnya diberikan hak
untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemilihan anggota badan-badan
perwakilan rakyat.
tersebut digunakan untuk menilai apakah sistem pemilu tersebut cocok bagi
sebuah negara atau tidak. Indikator tersebut adalah: (Kansil 2000: 256)
1. Akuntabilitas (accountability)
2. Keterwakilan (representativeness)
3. Keadilan (fairness)
4. Persamaan hak tiap pemilih (equality)
5. Lokalitas
6. Reliabel
7. Numerical
6. Adil
Dalam penyelenggaran pemilu setiap pemilihan dan partai politik peserta
pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak
manapun.
secara umum dan tujuan secara khusus, dalam Undang-Undang Nomor 2 pasal
10 Tahun 2008 tentang partai politik, tujuan umum partai politik meliputi :
1. mewujudkan cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan umum partai politik, tidak terlepas dari tujuan khusus partai politik
meliputi:
1. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam
rangka.
2. penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.
3. memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
4. membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2.1.6. Popularitas
2.1.6.1. Pengertian popularitas
Kata populer berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu kata populus
yang berarti rakyat banyak. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata popular memiliki arti Dikenal dan disukai orang banyak; Sesuai dengan
kebutuhan masyarakat pada umumnya, mudah dipahami banyak orang;
Disukai dan dikagumi orang banyak.
Kata popularitas atau popularity diambil dari bahasa latin popularis
yang berarti umum atau banyak disukai. Beberapa sumber menyebutkan
bahwa popularitas berarti disukai oleh orang banyak, diperhatikan, dan
dihargai. Namun tidak ada definisi yang pasti dari popularitas itu sendiri.
Popularitas tidak selalu terjadi pada manusia. Banyak hal lain yang bisa
meraih popularitas seperti makanan, tempat, dan pakaian, dan sebagainya.
Manusia telah mengenal popularitas sejak tahap awal kehidupannya.
Popularitas muncul secara natural dalam lingkungan seseorang. Hal ini sesuai
dengan istilah primus inter pares, sebuah istilah kuno yang berarti orang
pertama dari sejenisnya. Artinya, seseorang yang populer muncul di dalam
lingkungan yang memiliki derajat yang sama, namun satu orang menunjukkan
kelebihannya sehingga dia menjadi berbeda dengan lainnya dan mendapat
perhatian.
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Karakteristik Responden
Usia
Jenis Kelamin
Angkatan
Jurusan
Tabel 2.1
Variabel Oprasional
Variabel Teoritis Variabel Operasional
c. Keadilan
d. Persamaan Hak Tiap Pilih
e. Lokalitas
f. Reliabel
g. Numerical
2. Variabel Terikat (Y) a. Dikenal Banyak Orang
Popularitas Partai Solidaritas b. Disukai Banyak Orang
Indonesia di Kalangan c. Dipilih Banyak Orang
Mahasiswa FISIP USU.
3. Karakteristik Responden a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Angkatan
d. Jurusan
3. Karakteristik Responden
a. Usia, yaitu umur responden.
b. Jenis Kelamin, yaitu penggolongan jenis kelamin responden yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan.
c. Angkatan, yaitu tahun masuk responden sebagai mahasiswa/i.
d. Jurusan, yaitu bagian dari suatu fakultas yang bertanggung jawab
untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi.
2.5. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau belum
sempurna. Hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian di
lapangan, baik sebagai objek penelitian maupun dalam pengumpulan data
(Bungin,2001:75).
Program Magister
1) Studi Pembangunan,
2) Ilmu Komunikasi,
3) Sosiologi,
4) IlmuPolitik.
3.1.2. Keadaan Dosen dan Mahasiswa FISIP USU
Program rutin yang menjadi prioritas FISIP USU yaitu menghasilkan
alumni yang memiliki kualifikasi akademik dan praktik bidang ilmu sosial dan
politik, memiliki kekuatan daya saing dan mampu meningkatkan kualitas staf
pengajar serta tenaga kependidikan yang profesional. Layanan pendidikan
FISIP USU selalu diukur dengan capaian kinerja penelitian, publikasi, dan
pengabdian masyarakat, pertambahan persentase dosen dengan kualifikasi
pendidikan S3 dan guru besar (professor) bidang ilmu sosial dan politik.
Adapun jumlah mahasiswa yang ada di FISIP USU yaitu sebanyak 3.815
mahasiswa aktif dan jumlah Dosen yang mengajar di FISIP USU ada
sebanyak 108 Dosen Pengajar (dilansir dari laman dirmahasiswausu &
dirdosenusu pada tanggal 28 Juni 2019).
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Salah satu sarat utama dari sampel tersebut adalah bahwa
sampel tersebut harus memiliki ciri-ciri atau sifat yang terdapat pada populasi.
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain
sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi
(Nawawi, 2001: 141).
n=
Keterangan:
N = Jumlah Populasi
n = Sampel
d = presisi tingkat kesalahan(digunakan 10% atau 0,1) (Bungin, 2005:
105)
1 = konstanta
Maka jumlah sampel keseluruhan dari populasi diatas sebanyak:
Tabel 3.1
Distribusi Sampel Berdasarkan Angkatan
Tabel 3.2
Distribusi Sampel Berdasarkan Program Studi
Sosiologi 10% 3
Jumlah 100% - 28
2017 Antropologi 9% 3
Sosiologi 10% 3
Jumlah 100% - 34
2018 Antropologi 9% 3
Sosiologi 12% 4
Jumlah 100% - 34
Keterangan :
t = nilai t hitung
n = jumlah sampel
r2 = nilai koefisien
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Dalam uji ini, hipotesis yang dapat diambil yaitu:
Ho : Tidak terdapat Pengaruh hasil Pemilihan Umum (pemilu) 2019
terhadap Popularitas Partai Politik PSI di kalangan mahasiwa-
mahasiwi FISIP USU.
c. Coding
Tahap ini adalah proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak
kode yang tersedia dalam kuesioner dalam bentuk angka (skor). Tahapan
ini bertujuan mempermudah peneliti untuk melakukan perhitungan
jawaban responden.
d. Inventarisasi Tabel
Data mentah yang diperoleh oleh peneliti kemudian diolah dan
dimasukkan kedalam lembar Formula translation cobol (FC) diinput
menggunakan software SPSS Statistics 22, sehingga memuat seluruh data
yang digabungkan kedalam satu bagian. FC dilampirkan dalam skripsi
sebagai bahan kontrol jika kemungkinan terdapat sajian atau deskripsi data
dan pembahasan data yang meragukan.
e. Tabulasi Data
Tahap ini adalah proses memindahkan variabel responden dari lembaran
Formula translation cobol (FC) ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel
yang disajikan berbentuk tabel tunggal dan tabel silang. Penyebaran data
pada tabel secara rinci terdapat didalamnya kategori frekuensi, presentasi
dan kemudian dianalisis.
f. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesa dilakukan untuk melihat dan mengetahui apakah data
yang dilakukan akan diterima dan ditolak. Mengetahui data yang diajukan
diterima atau ditolak dan mengukur tinggi rendahnya hubungan antara
variael X dan variabel Y menggunakan Skala Guildford.
Tabel 4.1
Umur Responden
1 18 Tahun 13 13,54
2 19 Tahun 25 26,04
3 20 Tahun 30 31,25
4 21 Tahun 28 29,17
Total 96 100,00
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
1 Laki-laki 42 43,75
2 Perempuan 54 56,25
Total 96 100,00
Tabel 4.2 di atas adalah data yang menunjukkan jenis kelamin dari
responden yang menjadi sampel dari penelitian ini. Dari data di atas
menunjukkan bahwa jenis kelamin yang menjadi mayoritas adalah laki-laki
yang berjumlah 42 responden (44%) dan jumlah responden perempuan yang
terpilih pada penelitian ini adalah berjumlah 54 responden (56%). Tidak ada
kesengajaan atau kriteria bahwasannya harus lebih banyak responden laki-laki
daripada perempuan. Hal ini terjadi murni dari kegiatan di lapangan dimana
peneliti menemukan lebih banyak laki-laki yang bersedia menjadi responden
daripada perempuan.
Tabel 4.3
Angkatan Responden
No Angkatan Frekuensi Presentase
1 2016 28 21,16
2 2017 34 35,42
3 2018 34 35,42
Total 96 100,00
Sumber: P.Identitas Responden/FC.5 n=96 (100%)
Tabel 4.4
Jurusan Responden
1 Antropologi 9 9,38
2 Ilmu Administrasi Negara 18 18,75
3 Ilmu Administrasi Bisnis 19 19,80
4 Ilmu Politik 12 12,5
5 Ilmu Komunikasi 16 16,66
6 Ilmu Kesejahteraan Sosial 12 12,5
7 Sosiologi 10 10,41
Total 96 100,00
Tabel 4.5
Jawaban responden tentang tingkat keaktifan dalam mengikuti informasi
Pemilu 2019
Total 96 100,00
Tabel 4.6
Jawaban responden tentang tingkat pengetahuan tentang hasil Pemilu 2019
Total 96 100,00
Tabel 4.7
Jawaban responden tentang keikutsertaan proses Pemilu 2019
Total 96 100,00
Tabel 4.8
Jawaban responden tentang tingkat pengetahuan mengenai partai apa
sajakah yang mengikuti Pemilu 2019
Total 96 100,00
Tabel 4.9
Jawaban responden tentang latar belakang partai akan mempengaruhi
responden dalam memilih pada Pemilu 2019
Total 96 100,00
Tabel 4.10
Jawaban responden tentang apakah dukungan partai politik terhadap
capres mempengaruhi responden dalam memilih partai tersebut
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mempengaruhi 11 11,45
2 Mempengaruhi 77 80,21
3 Kurang mempengaruhi 5 5,22
4 Tidak mempengaruhi 3 3,12
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 6 n=96 (100%)
Tabel 4.11
Jawaban responden tentang ketersetujuan terhadap Pemilu 2019 berjalan
dengan lancar
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju 8 8,34
2 Setuju 23 23,95
3 Kurang setuju 47 48,95
4 Tidak setuju 18 18,76
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 7 n=96 (100%)
Tabel 4.12
Jawaban responden tentang ketersetujuan terhadap Pemilu 2019 berjalan
dengan adil
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju 6 6,25
2 Setuju 34 35,42
3 Kurang setuju 34 35,42
4 Tidak setuju 22 22,91
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 8 n=96 (100%)
Tabel 4.13
Jawaban responden tentang penerimaan terhadap hasil Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat menerima 13 13,54
2 Menerima 43 44,79
3 Kurang menerima 37 38,55
4 Tidak menerima 3 3,12
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 9 n=96 (100%)
Tabel 4.14
Jawaban responden tentang pengetahuan perolehan suara Partai Solidaritas
Indonesia pada Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mengetahui 2 2,08
2 Mengetahui 17 17,71
3 Kurang mengetahui 52 54,17
4 Tidak mengetahui 25 26,04
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 10 n=96 (100%)
Tabel 4.15
Jawaban responden tentang apakah mengandalkan Partai Solidaritas
Indonesia Pada Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mengandalkan 20 20,84
2 Mengandalkan 24 25,00
3 Kurang mengandalkan 31 32,29
4 Tidak mengandalkan 21 21,87
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 11 n=96 (100%)
Tabel 4.16
Jawaban responden tentang kepercayaan terhadap Visi Dan Misi yang
disampaikan oleh Partai Solidaritas Indonesia pada Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat percaya 13 13,54
2 Percaya 30 31,25
3 Kurang percaya 40 41,66
4 Tidak percaya 13 13,55
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 12 n=96 (100%)
Tabel 4.17
Jawaban responden tentang apakah mendukung Visi Dan Misi Partai
Solidaritas Indonesia Pada Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mendukung 8 8,33
2 Mendukung 43 44,79
3 Kurang mendukung 30 31,25
4 Tidak mendukung 15 15,63
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 13 n=96 (100%)
Tabel 4.18
Jawaban responden tentang apakah Partai Solidaritas Indonesia dapat
mempertanggungjawabkan Visi Dan Misinya setelah Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat bertanggungjawab 10 10,42
2 Bertanggungjawab 27 28,13
3 Kurang bertanggungjawab 43 44,79
4 Tidak bertanggungjawab 16 16,66
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 14 n=96 (100%)
Tabel 4.19
Jawaban responden tentang keinginan terhadap sistem politik di Indonesia
dapat terwakilkan oleh Partai Solidaritas Indonesia
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat terwakilkan 12 12,50
2 Terwakilkan 20 20,83
3 Kurang terwakilkan 46 47,92
4 Tidak terwakilkan 18 18,75
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 15 n=96 (100%)
Tabel 4.20
Jawaban responden tentang persetujuan bahwa Partai Solidaritas Indonesia
akan membawa perubahan pada politik Indonesia
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju 12 12,50
2 Setuju 23 23,95
3 Kurang setuju 36 37,50
4 Tidak setuju 25 26,05
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 16 n=96 (100%)
responden yang terpilih. Adapun indikator dalam penelitian ini yaitu dikenal,
disukai dan dipilih.
Tabel 4.21
Jawaban responden tentang pengetahuan tentang Partai Solidaritas
Indonesia
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mengetahui 4 4,17
2 Mengetahui 55 57,29
3 Kurang mengetahui 32 33,33
4 Tidak mengetahui 5 5,21
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 17 n=96 (100%)
Tabel 4.22
Jawaban responden tentang apakah mengenal Partai Solidaritas Indonesia
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mengenal 9 9,38
2 Mengenal 32 33,33
3 Kurang mengenal 47 48,96
4 Tidak mengenal 8 8,33
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 18 n=96 (100%)
Tabel 4.23
Jawaban responden tentang pengetahuan tentang kader Partai Solidaritas
Indonesia berisikan millenial
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mengetahui 7 7,29
2 Mengetahui 50 52,09
3 Kurang mengetahui 35 36,45
4 Tidak mengetahui 4 4,17
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 19 n=96 (100%)
Tabel 4.24
Jawaban responden tentang persetujuan mengenai millenial dari Partai
Solidaritas Indonesia dapat dipercaya sebagai seorang pemimpin
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju 10 10,42
2 Setuju 38 39,58
3 Kurang setuju 33 34,37
4 Tidak setuju 15 15,63
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 20 n=96 (100%)
Tabel 4.25
Jawaban responden tentang ketertarikan pada Partai Solidaritas Indonesia
setelah Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat tertarik 9 9,38
2 Tertarik 25 26,05
3 Kurang tertarik 41 42,70
4 Tidak tertarik 21 21,87
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 21 n=96 (100%)
Tabel 4.26
Jawaban responden tentang keaktifan dalam mengikuti perkembangan
Partai Solidaritas Indonesia setelah Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat aktif 8 8,33
2 Aktif 25 26,05
3 Kurang aktif 40 41,67
4 Tidak aktif 23 23,95
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 22 n=96 (100%)
Tabel 4.27
Jawaban responden tentang reaksi terhadap Partai Solidaritas Indonesia
setelah Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat positif 4 4,16
2 Positif 27 28,13
3 Kurang positif 40 41,66
4 Tidak positif 25 26,05
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 23 n=96 (100%)
Tabel 4.28
Jawaban responden tentang pemahaman terhadap program-program yang
disampaikan oleh Partai Solidaritas Indonesia
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat memahami 6 6,25
2 Memahami 22 22,92
3 Kurang memahami 45 46,87
4 Tidak memahami 23 23,96
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 24 n=96 (100%)
Tabel 4.29
Jawaban responden tentang apakah responden masih menyukai Partai
Solidaritas Indonesia Setelah Pemilu 2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat menyukai 8 8,33
2 Menyukai 27 28,13
3 Kurang menyukai 42 43,75
4 Tidak menyukai 19 19,79
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 25 n=96 (100%)
Tabel 4.30
Jawaban responden tentang seberapa besar minat responden dalam
menentukan pilihan terhadap Partai Solidaritas Indonesia dalam Pemilu
2019
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat berminat 16 16,66
2 Berminat 22 22,92
3 Kurang berminat 32 33,33
4 Tidak berminat 26 27,09
Total 96 100,00
Sumber: Pertanyaan kuisioner 26 n=96 (100%)
Berdasarkan pada tabel 4.30 diatas, terdapat 16 (16,66%) responden
yang mempunyai perasaan sangat berminat dalam menentukan pilihan
terhadap Partai Solidaritas Indonesia dalam Pemilu 2019, lalu sebanyak 22
(22,92%) responden menyatakan berminat dalam menentukan pilihan
terhadap Partai Solidaritas Indonesia dalam Pemilu 2019. Mayoritas
responden dalam penelitian ini menyatakan kurang berminat dalam
menentukan pilihan terhadap Partai Solidaritas Indonesia dalam Pemilu 2019
yaitu sebanyak 32 (33,33%) responden. Hal ini dikarenakan Partai Solidaritas
Indonesia gencar melakukan promosi terhadap partai nya, akan tetapi banyak
juga melakukan sikap-sikap yang cenderung menuai kontreversi sehingga
mahasiswa kurang berminat dalam menentukan pilihan pada Partai Solidaritas
Indonesia. Selanjutnya terdapat 26 (27,09%) responden yang mempunyai
perasaan tidak berminat dalam menentukan pilihan terhadap Partai Solidaritas
Indonesia dalam Pemilu 2019. Dari data diatas dapat diketahui bahwa
mayoritas mahasiswa dalam penelitian ini menyatakan kurang berminat
bahkan tidak berminat untuk memilih Partai Solidaritas Indonesia pada Pemilu
2019.
Tabel 4.31
Jawaban responden mengenai saran untuk Partai Solidaritas Indonesia
No Positif Negatif
1 Partai Solidaritas Indonesia Partai Solidaritas Indonesia
harus mempertahankan iklan- agar tidak lagi menyatakan
iklan menarik yang telah di sikap-sikap yang kontroversi
buat
2 Partai Solidaritas Indonesia
agar lebih baik lagi dalam
menjalankan fungsi partainya
Tabel 4.32
Pengetahuan mengenai partai apa sajakah yang mengikuti Pemilu 2019
Terhadap Pengetahuan tentang Partai Solidaritas indonesia
Tidak
2 7 9 3 21
Pengetahuan Mengetahui
mengenai
Kurang
partai apa 2 12 17 1 32
Mengetahui
sajakah
yang Mengetahui 0 11 21 0 32
mengikuti
Pemilu 2019 Sangat
1 2 8 0 11
Mengetahui
Total 5 32 55 4 96
Tabel 4.33
Pengetahuan mengenai perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia pada
Pemilu 2019 Terhadap kesukaan terhadap Partai Solidaritas Indonesia
setelah Pemilu 2019
Kesukaan terhadap Partai Solidaritas Indonesia
setalah Pemilu 2019
Total
Tidak Kurang Sangat
Menyukai
Menyukai Menyukai Menyukai
Tidak
Pengetahuan 7 7 7 4 25
Mengetahui
mengenai
perolehan Kurang
8 28 14 2 52
suara Partai Mengetahui
Solidaritas
Indonesia Mengetahui 4 6 5 2 17
pada Pemilu
Sangat
2019 0 1 1 0 2
Mengetahui
Total 19 42 27 8 96
Tabel 4.34
Hasil Uji Hipotesis
Correlations
skorx skory
N 96 96
*
skory Correlation Coefficient ,251 1,000
N 96 96
Kp = (Rs) 2 x 100%
Kp = (Rs) 2 x 100%
= (0,251) 2 x 100%
= 0,063001 x 100%
= 6,3001 %
=6%
4.5. Pembahasan
Setelah melakukan serangkaian panjang dalam penelitian mengenai
hubungan antara pengaruh hasil Pemilu 2019 terhadap popularitas Partai
Solidaritas Indonesia dikalangan mahasiswa FISIP USU, dapat di lihat dan di
cermati bagaimana tanggapan dan pandangan responden terhadap fenomena
yang di teliti dimana hasil uji hipotesis dari penelitian ini menunjukan Ha
diterima dengan arti adanya hubungan antara hasil Pemilu 2019 dengan
popularitas Partai Solidaritas Indonesia di kalangan mahasiswa FISIP USU.
3. Dipilih
Pada aspek dipilih mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden dalam
penelitian ini menyatakan kurang berminat dalam menentukan pilihan
pada Pratai Solidaritas Indonesia sebanyak 33% atau setara dengan 32
responden. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjadi
responden dalam penelitian kurang menyukai Partai Solidaritas Indonesia.
5.1. Kesimpulan
1. Hasil perolehan suara partai Solidaritas Indonesia pada Pemilu 2019 yang
tidak sampai 2% mempengaruhi popularitas Partai Solidaritas Indonesia
walaupun kecil pada kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan Partai
Solidaritas Indonesia tidak lagi popular setalah Pemilu 2019 dikalangan
mahasiswa FISIP USU.
2. pengaruh hasil Pemilu 2019 terhadap Popularitas Partai Solidaritas
Indonesia pada kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara. Melalui rumus kekuatan pengaruh (KP)
pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) sebesar 6,3001 dan
dibulatkan menjadi enam persen dapat disimpulkan kekuatan dari hasil
Pemilu 2019 adalah enam persen dalam mempengaruhi popularitas Partai
Solidaritas Indonesia pada kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
5.2. Saran
Buku :
Bungin, Burhan. (2001). Metode Pelitian Social, Surabaya: Airlangga University Press.
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Effendy, Onong Uchyana. (2011). Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Prantek Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Firmanzah, (2012). Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Fraenkel, J.R dan Wellen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate research in
Education. New York: McGraw-Hill
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh praktis
riset media, public relation, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi
pemasaran. Jakarta: Kencana.
Nawawi, Hadari. (2001). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Rush, Michael dan Althoff, Philip. (2008). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali
Press.
Sarwono, Jonathan. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah-Kunci Sukses dalam Menulis
Ilmiah. Yogyakarta: Andi.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2004). Metode Penelitian Survei, Jakarta:
LP3ES.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surbakti, Ramlan. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Skripsi :
Andarwati. (2018). Hubungan antara Menonton Iklan Partai Perindo di Televisi dan
Popularitas Partai Perindo di Kalangan Mahasiswa UNHAS. Makassar,
Universitas Hasanuddin.
Website :
http://dirdosen.usu.ac.id/
http://dirmahasiswa.usu.ac.id/
http://fisip.usu.ac.id/
https://psi.id/
https://www.kompasiana.com/sukmasih11076/5c7802066ddcae30d62d13a6/menilik-
tentang-psi?page=all
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Nomor Responden
I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita
Angkatan :
Jurusan :
II. Independen Variabel
1. Seberapa aktif anda mengikuti informasi tentang Pemilu 2019 ?
a. Sangat aktif
b. Aktif
c. Kurang aktif
d. Tidak aktif
12. Apakah anda percaya terhadap visi dan misi yang disampaikan
oleh Partai Solidaritas Indonesia pada pemilu 2019?
a. Sangat percaya
b. Percaya
c. Kurang percaya
d. Tidak percaya
Correlations
skorx skory
Sig. (2-tailed)
. ,014
N
96 96
Sig. (2-tailed)
,014 .
N
96 96
Data pribadi
Agama : Islam
E-mail : odis.sandy@gmail.com
Pendidikan formal