SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
NIM : 150904078
Majelis Penguji
KetuaPenguji : ____________________________ ( )
NIP.
Penguji : ____________________________ ( )
NIP.
Penguji Utama : ____________________________ ( )
NIP.
Ditetapkan di : Medan
Tanggal :
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip
NIM : 150904078
Tanda Tangan :
Tanggal :
NIM : 150904078
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir Saya tanpa menerima izin dari Saya selama
tetap memcantumkan nama Saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Dibuat di : Medan
Yang Menyatakan
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya lah peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Hubungan Labelisasi Halal dengan Keputusan Pembelian
Produk Roti Merek Breadlife pada Mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU.
Peneliti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua
tercinta yaitu Ayah Kresnawan Sasmita Putra dan Ibu Yenny Hamdan Pulungan
serta Abang Raka Prathama Kresnadimaja dan Adik Rahadiyan Kresna Pranajaya
sebab berkat doa dan dukungan baik material dan mori yang diberikan mereka
selama menjalani pendidikan di Universitas Sumatera Utara lah penelit
termotivasi dan dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi dengan baik.
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
8. Annisa Jasmine Rizkiani yang telah menjadi sahabat baik duka maupun
suka, partner bertukar pikiran, dan teman seperjuangan yang selalu ada
sejak awal perkuliahan hingga saat ini. Terima kasih atas doa, dukungan,
dan bantuan berharga baik waktu, tenaga, moril, maupun materil yang
selalu diberikan kapanpun peneliti butuhkan. Terima kasih telah
menemani peneliti hingga akhir dan berjuang bersama-sama melewati
segala kendala yang dihadapi.
10. Alm. Silvi Salsabila yang telah memberikan pelajaran berharga kepada
peneliti untuk berdamai dengan diri sendiri dan mengenali kelemahan dan
kekurangan diri sendiri. Terima kasih telah menghantarkan kedewasaan
kepada diri peneliti dan telah membuat pribadi peneliti menjadi pribadi
yang lebih baik dan bijaksana selama masa perkuliahan.
12. Pia, Rere, Dhea, Mol, Ayak, Wawan dan Odis yang telah menjadi sahabat
peneliti sejak awal perkuliahan hingga saat ini yang selalu memberikan
bantuan, motivasi, serta pengertian kepada peneliti selama perkuliahan.
13. Noha, Ica, Kosta, Pio, Anin, Intan, Jese, Inge, Reza, Yayak, Isma, Lisma,
Renu, Rendi, Bilqis, Khairi dan Aldo yang telah memberikan keceriaan
kepada masa perkuliahan peneliti.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
turut membantu dalam penyelesaian skripsi.
Peneliti menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
dengan segala kerendahan hati peneliti berharap pembaca dapat memberikan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini serta
memperdalam pengetahuan dan pengalaman peneliti. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi pembaca, khususnya bagi pengembangan ilmu
mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
This studies is titled “The Correlations between Halal Labeling and Breadlife
Product Purchase Decisions to UKMI As-Siyasah FISIP USU Members”. The
aim of this studies is to determine the correlations between halal labeling and
Breadlife product purchase decisions to UKMI As-Siyasah FISIP USU Members.
The theories considered relevant in this studies are communication, S-R model,
marketing communication, AIDDA, products and consumer behavior. This studies
is quantitative research using correlational research methods. The population in
this studies are UKMI As-Siyasah FISIP USU members and the studies sample
obtained by calculation using Taro Yamane formula is 57 person. The sampling
technique used in this studies are purposive sampling and quota sampling. The
data collection technique used in this studies are field research and library
research. The data analysis technique used in this studies are single table
analysis, cross table analysis and hypotesis test using the SPSS version 25
software and to determine the level of correlation used the Guilford correlation
coefficient scale. The results of the study showed that coefficient corelations
obtained is 0,739 based on the hypotesis test which has been done, and this
number categorized a high correlation based on the Guilford correlation
coefficient scale. Thus, the rejected hypothesis is H0 and the accepted hypothesis
is Ha. The accepted Ha hypothesis is that there is a correlations between halal
labeling and Breadlife product purchase decisions to UKMI As-Siyasah FISIP
USU Members and the correlations is high and positive.
Keywords: Halal Labeling, Purchase Decisions, Breadlife
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 11
1.3. Tujuan penelitian ........................................................................................ 11
1.4. Manfaat penelitian ...................................................................................... 11
PENDAHULUAN
Sebesar 62,1% dari total 1,6 milyar kaum Muslim berada di Asia Selatan
dan Asia Pasifik (Dar, dkk., 2013, h. 141). Besaran ini tentu saja dipengaruhi
dengan keberadaan negara Indonesia di Asia Pasifik sebagai negara dengan
penduduk Muslim terbesar di dunia. Pada tahun 2010, Indonesia tercatat memiliki
sekitar 207,17 juta penduduk Muslim (Badan Pusat Statistik, 2010) atau sebesar
12,94% dari seluruh populasi Muslim di dunia, disusul dengan India di posisi
kedua dengan 176,2 juta jiwa dan Pakistan dengan 167,41 juta jiwa (“Worldwide
Muslim Population,” 2010). Besarnya gap jumlah kaum Muslim yang dimiliki
Indonesia dengan negara lainnya membuat Indonesia menjadi fokus sasaran dari
berbagai perusahaan yang bergerak dalam industri halal. Bahkan jumlah dari
seluruh kaum Muslim di Asia Tenggara tanpa menghitung kaum Muslim di
Indonesia tidak mencapai setengah dari jumlah kaum Muslim di Indonesia. Selain
itu, kesenjangan agama mayoritas di Indonesia cukup besar, yang mana penduduk
beragama Islam mendominasi dengan 87,18% dari total penduduk Indonesia
(Badan Pusat Statistik, 2010). Akan kesenjangan ini, perusahan yang bergerak
dalam industri halal yang memasuki pasar Indonesia memilliki berbagai
keuntungan, diantaranya adalah dapat berfokus kepada konsep halal dalam agama
Islam saja tanpa harus memperdulikan konsep pada agama lainnya.
Dalam ajaran Islam, pola konsumsi kaum Muslim telah diatur dalam
Syariat (Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2013 h. 7). Lebih lanjut Puslitbang
Kehidupan Keagamaan mengungkapkan dalam ajaran tersebut tidak
diperbolehkan bagi kaum Muslim untuk mengonsumsi produk-produk tertentu
yang substansi kandungan ataupun proses yang menyertainya menyalahi ajaran
Syariat tersebut. Syariat Islam sangat tegas dalam mengarahkan umat Islam untuk
menghindari hal-hal yang dilarang oleh Tuhan dan melaksanakan yang
diperintahkan. Istilah halal dalam hukum Islam secara harfiah memiliki arti
diperbolehkan, yang mana maksudnya adalah seseorang diperbolehkan melakukan
suatu kegiatan ataupun memperbolehkan objek tertentu yang biasanya
dikonsumsi. Pengertian halal tersebut berada dalam lingkup hukum Islam atau
Pengertian terkait produk halal, proses produk halal, sertifikasi halal, dan
label halal juga telah dijamin di Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Produk halal adalah produk yang telah
dinyatakan halal sesuai dengan Syariat Islam. Proses produk halal adalah
rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk mencakup penyediaan
bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan
penyajian produk. Sertifikasi halal adalah pengakuan kehalalan suatu produk yang
dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Label halal adalah tanda kehalalan suatu produk.
Penempatan label halal pada kemasan ataupun atribut produk lainnya tentu
saja memberikan pengaruh yang signifikan pada keputusan pembelian produk.
Selaras dengan pernyataan Kartajaya (1996), saat ini teknologi telah membuat
kemasan memiliki perubahan fungsi, dari yang dahulu memiliki fungsi
“Packaging protects what it sells” kini menjadi “Packaging sells what it
protects”. Istilah ini menyatakan bahwa kini kemasan bukan lagi hanya berperan
sebagai wadah atau pelindung dari suatu produk namun juga berperan dalam
Sedangkan polemik yang tidak terkait halal namun masih mengenai agama
Islam, dialami oleh gerai kopi ternama Starbucks. Pada tahun yang sama dengan
masalah sebelumnya, yaitu pertengahan tahun 2017, gerai kopi Starbucks di
Indonesia diterpa gerakan pemboikotan oleh beberapa masyarakat Muslim
Indonesia. Gerakan pemboikotan ini bermula atas beredarnya rekaman pernyataan
mantan CEO Starbucks yaitu Howard Schultz akan dukungannya terkait LGBT.
Padahal Starbucks sendiri sudah menyatakan dukungannya pada LGBT sejak
tahun 2012, dan rekaman pernyataan Howard Schultz yang mendukung LGBT
tersebut merupakan pernyataan lamanya yaitu tahun 2013 dan 2015 yang telah
beredar sejak lama. Bahkan terkait Howard Schultz sendiri, dirinya sudah berhenti
dari jabatan CEO Starbucks sejak April 2017, yaitu sejak sebelum isu
pemboikotan tersebut berkembang di Indonesia (“Organisasi Islam Malaysia”,
2017).
Polemik ini mengakibatkan saham PT. MAP Boga Perkasa (MAPB) yang
memegang lisensi dagang gerai kopi Starbucks di Indonesia terus mengalami
penurunan. Dari semenjak sahamnya dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia di
bulan sebelumnya, tidak sampai sebulan sejak isu beredar, saham PT. MAPB
telah mengalami penurunan sebesar 15,5% (Sugianto, 2017). Salah satu indikator
mengapa polemik pemboikotan ini dapat dengan cepat menyebar dan membesar
Pengaruh dari hal ini diperkirakan akan tetap ada hingga tahun 2019
mendatang, dikarenakan hingga tahun 2019 Indonesia akan berada di tahun politik
sehingga kekuatan Islam merupakan salah satu senjata yang ampuh untuk
menempuhnya. Hal ini dapat dilihat dari munculnya aksi bela tauhid kembali pada
2 November 2018 atau dikenal dengan aksi 211 ketika penelitian ini sedang dalam
proses penulisan. Aksi bela tauhid tersebut didasari atas insiden pembakaran
bendera yang dicurigai milik ormas terlarang Islam yang dilakukan oleh salah
seorang dari salah satu organisasi Islam yang ada di Indonesia pula. Insiden ini
ditentang oleh beberapa organisasi Islam lan yang ada di Indonesia dan berujung
melahirkan protes dalam bentuk aksi tauhid. Hampir terjadinya pertentangan
antara organisasi Islam di Indonesia ini memberikan gambaran akan sangat
kuatnya pengaruh agama Islam itu sendiri di Indonesia.
Terkait kehalalan pada produk roti, produk roti merek Breadtalk dengan
gerai yang tersebar di seluruh Indonesia juga sebelumnya pada awal Februari
2018 sempat mengalami polemik. Polemik ini meskipun mengacu kepada tingkat
higenitas produk, namun dengan semakin meluasnya informasi masalah yang
dipermasalahkan menjadi lebih berfokus pada kehalalan produk. Pemberitaan
akan masalah kehalalan produk roti merek Breadtalk bermnculan dari berbagai
portal berita online di Indonesia. Ketika itu beredar luas di media sosial sebuah
Tidak hanya sampai disitu saja, pada September 2018 beredar kembali
video tikus di gerai Breadtalk. Kali ini bahkan tikus tersebut terlihat berkeliaran di
dalam etalase kue yang sedang memajang beberapa kue yang hendak dijual, dan
dalam video tersebut juga terlihat bahwa gerai Breadtalk masih beroperasi atau
tidak menjelang tutup (Paramitha & Berlian, 2018). Kendati demikian, sebagian
dari konsumen setia Breadtalk meragukan kebenaran akan video-video tersebut
dan menduga bahwa video tersebut dikontruksi oleh kompetitor dikarenakan
video terkait tikus tersebut terus bermunculan. Sebagian konsumen
mempersepsikan bahwa masalah terkait kebersihan dan tikus pada Breadtalk
tidaklah benar terjadi di seluruh gerai, namun hanya di gerai-gerai tertentu saja.
Hingga saat ini masalah yang kerap dipertanyakan oleh konsumen Muslim adalah
terkait kehalalannya, dikarenakan sejak polemik tersebut menyebar hingga saat ini
Breadtalk masih belum memiliki sertifikasi halal MUI pada produknya.
Sementara itu kompetitior dari produk roti Breadtalk yaitu Breadlife yang
diteliti dalam penelitian ini telah memiliki sertifikasi halal MUI dan telah
meletakkan label halal MUI pada produk maupun gerainya. Produk roti dengan
nomor registrasi sertifikat halal MUI Pusat 001 600 7989 1116 ini merupakan
toko roti asal Jepang terbesar di Indonesia dengan lebih dari 50 outlet yang
Peneliti memilih mahasiswa tahun angkatan 2016 dan 2017 sebagai subjek
penelitian dikarenakan mereka merupakan komunitas intelektual dan berideologi
yang berada pada kelompok umur dengan jumlah tertinggi di Indonesia. Pada
tahun 2010, kelompok Muslim di Indonesia dengan umur 5-9 tahun (saat ini
berusia 13-17 tahun) dan 10-14 tahun (saat ini berusia 18-22 tahun) berada pada
urutan pertama dan ketiga dengan jumlah sebanyak 20,07 juta dan 19,57 juta jiwa
(Badan Pusat Statistik, 2010), menjadikan subjek penelitian ini sebagai pasar
utama Indonesia saat ini. Mahasiswa juga merupakan komunitas yang kritis, yang
mana mereka memiliki kemampuan memperoleh dan mencerna informasi lebih
unggul daripada beberapa komunitas lain, sehingga akan hal ini mereka akan
mampu untuk memilah-milah dan menentukan produk mana yang hendak mereka
konsumsi. Selain itu, mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) As-
Siyasah Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara
(USU) sebagai mahasiswa yang berada kedalam organisasi Islam tentu memiliki
ideologi dan pandangan yang kuat terkait ajaran Islam. Terlebih lagi UKMI As-
Siyasah FISIP USU terutama kerap memberikan pembekalan ilmu kepada
URAIAN TEORITIS
2.1.1. Komunikasi
Salah satu proses sosial yang mendasar dan vital dalam kehidupan
seseorang merupakan proses komunikasi. Surip (2011) mengungkapkan bahwa
ilmu komunikasi itu sendiri menembus berbagai displin ilmu, sehingga untuk
mengungkapkan sesuatu terkait apa saja yang ditangkap panca indera atau bahkan
lebih dari itu dapat melakukan berbagai pendekatan ilmiah (h. 3). Berbagai
pendekatan ilmiah yang dimaksud dapat berupa analisis, definisi, pengertian,
metode yang terbangun yang mana berhasil mendeskripsikan komunikasi itu
kedalam berbagai perspektif.
Salah satu dari karakteristik yang paling mendasar dari komunikasi adalah
pengaitan atau hubungannya dengan perilaku (behaviour). Behaviour ini dikaitkan
dengan suatu hubungan antar dua orang manusia atau lebih (Fajar, 2009, h. 37).
Hubungan dengan perilaku ini juga terdapat dalam tiga aspek hasil komunikasi
secara umum (Fajar, 2009, h. 39):
2.1.4. Produk
a. Brand label, merupakan nama merek yang diberikan pada produk ataupun
dicantumkan pada kemasan produk.
b. Descriptive label, merupakan label yang memberikan informasi mengenai
penggunaan, pembuatan, perawatan dan kinerja produk, serta karakteristik
lainnya yang berhubungan dengan produk.
Sumber: www.halalmui.org
Sumber: www.halalmui.org
c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata
cara Syariat Islam.
d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat
pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika
pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya terlebih
dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur dalam Syariat
Islam.
e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar atau
alkohol.
Sedangkan menurut Nurlaili, Ekawati & Eliza (2014) dalam Rafita (2017,
h. 48), produk halal merupakan produk pangan, obat, kosmetika dan produk lain
yang tidak mengandung unsur atau barang haram dalam proses pembuatannya
A. Proses Pembuatan
Produk yang halal tidak boleh terlepas dari tujuan Syariat Islam
yaitu : mengambil maslahat dan menolak madharat atau bahaya. Jika
menurut kesehatan, suatu jenis produk dapat membahayakan jiwa, maka
A. Pengenalan Kebutuhan
Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan yaitu
dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal akan kebutuhan normal
seseorang seperti lapar, haus, dan seks yang muncul ke tingkat yang cukup
tinggi untuk menjadi dorongan. Selain itu terdapat juga berbagai
rangsangan eksternal yang dapat memicu kebutuhan.
Pada tahap ini, pemasar perlu meneliti konsumen untuk
mengetahui kebutuhan atau masalah apa yang muncul, apa yang menarik
mereka, dan bagaimana hal menarik itu membawa konsumen pada produk
tertentu. Dengan memanfaatkan informasi demikian, pemasar dapat
mengenali faktor-faktor yang paling sering memicu minat akan produk
dan dapat mengembangkan program pemasaran yang mencakup faktor-
faktor tersebut.
B. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih
banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat
dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen
kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan
kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang
berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Jumlah pencarian informasi yang
dilakukan konsumen akan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah
informasi yang dimilikinya pada saat memulai, kemudahan memperoleh
informasi lebih banyak, nilai informasi tambahan menurut pendapatnya,
dan kepuasan yang diperolehnya dari pencarian.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber.
Sumber ini antara lain:
• Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
• Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
• Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
• Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, menggunakan
produk.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut
produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar
A. Faktor Budaya
Faktor budaya terbagi lagi menjadi sub-budaya dan kelas sosial (Kotler &
Armstrong, 1996/1997, hh. 145-147).
B. Faktor Sosial
C. Faktor Pribadi
• Umur dan Tahap Daur Hidup. Selera akan makanan, pakaian, perabot,
dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Keputusan pembelian
juga dibentuk oleh daur hidup keluarga atau tahap-tahap yang mungkin
dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.
D. Faktor Psikologis
Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat
faktor psikologi yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap
(Kotler & Armstrong, 1996/1997, hh. 154-159).
METODOLOGI PENELITIAN
UKMI As-Siyasah FISIP USU yang saat itu pernah menjadi ketua umum HMI
FISIP USU yaitu Salman Al-Farizi bersama teman-temannya Surya Utama dan
*
Diskusi langsung dengan Sekretaris Umum UKMI AS-Siyasah tahun kepengurusan 2017,
Muhammad Fais Sidqi, mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2016
3.3.1. Populasi
Menurut Bailey (1987) populasi merupakan jumlah total dari seluruh unit
atau elemen di mana penyelidik tertarik (dalam Silalahi, 2009, h. 253). Sementara
itu berdasarkan Burns (2000) populasi dapat berupa organisme, orang atau
sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan
yang seluruhnya memiliki ciri dan didefinisikan secara spesifik (dalam Silalahi,
2009, h. 253). Populasi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa
UKMI As-Siyasah FISIP USU yang berjumlah 133 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan satu subset atau tiap bagian dari populasi yang
didasarkan pada apakah tiap bagian itu representasi atau tidak. Sampel merupakan
bagian tertentu yang diambil atau dipilih dari populasi (Silalahi, 2009, h. 254).
Sampel pada penelitian ini ditentukan jumlahnya atau besarannya menggunakan
rumus Taro Yamane (diambil dari Rakhmat, 1984) dengan tingkat kepercayaan
90% dan tingkat presisi kesalahan 10% sebagai berikut:
Keterangan:
N = Jumlah Populasi
n = Jumlah Sampel
d = Tingkat presisi kesalahan (digunakan 10% atau 0,1)
1. Purposive Sampling
2. Quota Sampling
3. Uji Hipotesis
Keterangan:
rs = Koefisien korelasi
1 = Angka satu, bilangan konstan
6 = Angka enam, bilangan konstan
2
∑d = Jumlah perkalian perbedaan antara dua set nilai yang sudah diurutkan
n = Jumlah sampel
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
rs = Koefisien Korelasi
2. Editing
3. Pengkodean
4. Inventarisasi Variabel
5. Tabulasi Data
Variabel bebas (X) labelisasi halal pada produk roti merek Breadlife
diukur menggunakan 4 indikator yaitu; keamanan, kepercayaan, kenyaman, dan
kepastian hukum, dengan dua pertanyaan untuk mengukur masing-masing
indikator. Berikut hasil yang telah diperoleh:
Tabel 4.1. Perasaan Aman Membeli Produk Breadlife yang Berlabel Halal Resmi
MUI
3. Setuju 22 38,6%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 27 47,4%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 34 59,6%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 40 70,2%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 39 68,4%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 37 64,9%
TOTAL 57 100%
2. Tidak Setuju - -
3. Setuju 35 61,4%
TOTAL 57 100%
2. Tidak Setuju 4 7%
3. Setuju 33 57,9%
TOTAL 57 100%
Tabel 4.9. Kesadaran terhadap Label Halal Resmi MUI pada Kemasan Produk
Breadlife
2. Tidak Setuju 4 7%
3. Setuju 37 64,9%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 37 64,9%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 29 50,9%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 36 63,2%
TOTAL 57 100%
3. Setuju 36 63,2%
TOTAL 57 100%
Tabel 4.13. menampilkan hasil dari salah satu pertanyaan indikator desire
variabel terikat (Y) keputusan pembelian mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP
USU yaitu pertanyaan kuesioner nomor 17 terkait keinginan mencoba produk
Breadlife yang memiliki label halal resmi MUI pada kemasan produk tersebut.
Dari keseluruhan 57 orang responden, seluruhnya menyatakan setuju ataupun
sangat setuju yaitu sebanyak 36 orang atau sebesar 63,2% menyatakan setuju dan
sebanyak 19 orang atau sebesar 33,3% menyatakan sangat setuju. Sedangkan
sisanya yang menyatakan tidak setuju hanya berjumlah 2 orang atau sebesar 3,5%
dan tidak ada sama sekali yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP
USU berkeinginan mencoba produk roti merek Breadlife yang memiliki label
halal resmi MUI pada kemasan produk tersebut dengan jumlah 56 orang atau
sebesar 96,5% menyatakan setuju maupun sangat setuju.
3. Setuju 39 68,4%
TOTAL 57 100%
Tabel 4.14. menampilkan hasil dari salah satu pertanyaan indikator desire
variabel terikat (Y) keputusan pembelian mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP
USU yaitu pertanyaan kuesioner nomor 18 terkait keinginan mencoba produk
Breadlife yang memiliki label halal resmi MUI pada gerai atau toko produk
tersebut. Dari keseluruhan 57 orang responden, seluruhnya menyatakan setuju
ataupun sangat setuju yaitu sebanyak 39 orang atau sebesar 68,4% menyatakan
setuju dan sebanyak 14 orang atau sebesar 24,6% menyatakan sangat setuju.
Sedangkan sisanya yang menyatakan tidak setuju hanya berjumlah 3 orang atau
sebesar 5,3% dan yang menyatakan sangat tidak setuju hanya berjumlah 1 orang
atau sebesar 1,8%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh
mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU berkeinginan mencoba produk roti
merek Breadlife yang memiliki label halal resmi MUI pada gerai atau toko produk
tersebut dengan jumlah 53 orang atau sebesar 93% menyatakan setuju maupun
sangat setuju.
3. Setuju 34 59,6%
TOTAL 57 100%
2. Tidak Setuju 4 7%
3. Setuju 41 71,9%
TOTAL 57 100%
Tabel 4.17. Produk Breadlife yang Berlabel Halal Resmi MUI telah Dijamin
Kehalalannya oleh Undang-Undang Republik Indonesia dengan Kesadaran
terhadap Label Halal Resmi MUI pada Kemasan Produk Breadlife
TOTAL 0 4 37 16 57
Dari analisis tabel silang yang dilakukan, hasil terkait produk Breadlife
yang berlabel halal resmi MUI telah dijamin kehalalannya oleh Undang-Undang
Republik Indonesia berhubungan positif dengan hasil terkait kesadaran terhadap
label halal resmi MUI pada kemasan produk Breadlife. Dapat disimpulkan bahwa
hampir seluruh mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU yang menyetujui atau
sangat menyetujui bahwa produk roti merek Breadlife yang berlabel halal resmi
MUI telah dijamin kehalalannya oleh Undang-Undang Republik Indonesia juga
turut memiliki kesadaran terhadap label halal resmi MUI pada kemasan produk
roti merek Breadlife.
TOTAL 0 3 34 20 57
Responden yang menyatakan sangat setuju percaya pada label halal resmi
MUI yang terdapat pada kemasan produk Breadlife juga tidak kalah banyak
dengan yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 22 orang responden. Dari 22
orang responden tersebut, seluruhnya setuju atau sangat setuju memutuskan
membeli produk Breadlife yang memiliki label halal resmi MUI pada kemasan
produk tersebut dengan 8 orang menyatakan setuju dan 14 orang menyatakan
sangat setuju. Sedangkan yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak
setuju tidak ada sama sekali.
Dari analisis tabel silang yang dilakukan, hasil terkait kepercayaan pada
label halal resmi MUI yang terdapat pada kemasan produk Breadlife berhubungan
positif dengan hasil terkait keputusan membeli produk Breadlife yang memiliki
label halal resmi MUI pada kemasan produk tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
hampir seluruh mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU yang percaya atau
sangat mempercayai label halal resmi MUI yang terdapat pada kemasan produk
roti merek Breadlife juga turut memutuskan untuk membeli produk roti merek
Breadlife yang memiliki label halal resmi MUI pada kemasan produk tersebut.
TOTAL 0 4 41 12 57
Responden yang menyatakan sangat setuju percaya pada label halal resmi
MUI yang terdapat pada gerai atau toko produk Breadlife juga tidak kalah banyak
dengan yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 15 orang responden. Dari 15
orang responden tersebut, seluruhnya setuju atau sangat setuju memutuskan
membeli produk Breadlife yang memiliki label halal resmi MUI pada gerai atau
toko produk tersebut dengan 7 orang menyatakan setuju dan 8 orang menyatakan
sangat setuju. Sedangkan yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak
setuju tidak ada sama sekali.
Dari analisis tabel silang yang dilakukan, hasil terkait kepercayaan pada
label halal resmi MUI yang terdapat pada gerai atau toko produk Breadlife
berhubungan positif dengan hasil terkait keputusan membeli produk Breadlife
yang memiliki label halal resmi MUI pada gerai atau toko produk tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa hampir seluruh mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU
yang percaya atau sangat mempercayai label halal resmi MUI yang terdapat pada
gerai atau toko produk roti merek Breadlife juga turut memutuskan untuk
Setelah dilakukan analisis tabel tunggal dan analisi tabel silang pada hasil
dari masing-masing variabel, dilakukan uji hipotesis. Untuk menguji hubungan
diantara dua variabel peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman
rho dalam aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 25.
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Correlations
Labelisasi Halal Keputusan Pembelian
Produk Roti Merek Mahasiswa UKMI As-
Breadlife Siyasah FISIP USU
Spearman's Correlation
1,000 ,739**
rho Coefficient
Labelisasi Halal Produk
Sig. (2-tailed) . ,000
Roti Merek Breadlife
N 57 57
Correlation
,739** 1,000
Coefficient
Keputusan Pembelian
Mahasiswa UKMI As- Sig. (2-tailed) ,000 .
Siyasah FISIP USU
N 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Diolah oleh peneliti menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 25, 2019
5.1. Kesimpulan
1. Labelisasi halal menjadi salah satu alasan mengapa mahasiswa UKMI As-
Siyasah FISIP USU memutuskan membeli produk roti merek. Hampir
seluruh mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU merasa aman membeli
produk roti merek Breadlife yang berlabel halal resmi MUI dan sebagian
besar bahkan tidak takut untuk membeli produk roti merek Breadlife yang
berlabel halal resmi MUI secara sembarangan. Pada penelitian ini juga
diperoleh hasil bahwa mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU percaya
pada label halal resmi MUI pada kemasan maupun gerai atau toko dari
produk roti Breadlife. Kemudian mereka juga merasakan suatu kenyaman
dan ketenangan ketika membeli produk roti merek Breadlife yang berlabel
halal resmi MUI. Mahasiswa UKMI As-Siyasah FISIP USU meyakini
bahwa produk roti merek Breadlife yang berlabel halal resmi MUI
memiliki kepastian hukum dan telah dijamin kehalalannya oleh Undang-
Undang Republik Indonesia.
5.2. Saran
Sumber Buku:
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya Bakti
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran (Edisi ke-7,
Jilid 1). (Sindoro, Alexander, Penerjemah). Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, Philip & Keller, Kevin L. (2007). Manajemen Pemasaran (Edisi ke-12,
Jilid 1). (Molan, Benyamin, Penerjemah). Jakarta: Indeks.
Littlejohn, Stephen W. & Foss, Karen A. (2009) Teori Komunikasi (Edisi ke-9).
(Hamdan, Mohammad Y., Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika.
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Intergrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (2011). Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.
Turabian, Kate L. (1996). A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and
Dissertations (Edisi ke-6). Chicago: The University of Chicago Press
Sumber Jurnal:
Awang, Ramli dkk. (2014). Halal Epistemology from a Global Perspective. The
Social Sciences 9 (6): 374-378.
Syafrida. (2016). Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Minuman Memberi
Perlindungan dan Kepastian Hukum Hak-Hak Konsumen Muslim. ADIL:
Jurnal Hukum 7 (2): 159-174.
Sumber Skripsi:
Sumber Internet:
Asyari, Yusuf. (21 Juli 2017). Importir PT Korinus Klaim Halal, Begini Cara
Bedakan Mi Tidak Mengandung Babi. Diperoleh dari
http://www.jawapos.com/metro/metropolitan/21/06/2017/importir-pt-
Ataya, Khairi. (04 Februari 2018). Heboh, Video Ada Tikus di Toko Roti
BreadTalk. Diperoleh dari http://www.merdekanews.co/read/1812/Heboh-
Video-Ada-Tikus-di-Toko-Roti-BreadTalk (diakses pada tanggal 27
Oktober 2018).
Aziz, Abdul. (18 Juni 2017). BPOM Rekomendasikan Mi Samyang hingga Ottogi
Ditarik. Diperoleh dari https://tirto.id/bpom-rekomendasikan-mi-
samyangnbsphingga-ottogi-ditarik-cqYg (diakses pada tanggal 27 Oktober
2018).
Aziza, Kurnia S. (21 Juni 2017). Ramai Samyang Mengandung Babi, Importir Ini
Alami Kerugian. Diperoleh dari
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/06/21/163000726/ramai.samyang.
mengandung.babi.importir.ini.alami.kerugian (diakses pada tanggal 27
Oktober 2018).
Daftar Produk Halal LPPOM MUI Update Agustus 2018. (Agustus 2018).
Diperoleh dari
http://www.halalmui.org/mui14/images/daftarprodukhalal.pdf (diakses
pada tanggal 27 Oktober 2018).
Ilma, Riesa S. (25 April 2018). Terjadi Lagi! Video Tikus di Dapur Roti Toko
Breadtalk Viral, Terjadi di Gerai Kota Solo. Diperoleh dari
Iqbal, Reza. (12 November 2017). Hore, 6 Produk Samyang Ini Sudah Dapat
Sertifikat Halal MUI! Diperoleh dari
http://www.idntimes.com/food/dining-guide/reza-iqbal/samyang-dapat-
label-halal-mui-1/full (diakses pada tanggal 27 Oktober 2018).
Ketika 'ngopi' di Starbucks diancam 'masuk neraka' oleh Ustad Somad. (27 April
2018). Diperoleh dari http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-43920100
(diakses pada tanggal 27 Oktober 2018).
Labelisasi. (Oktober 2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi ke-5). Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diperoleh dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/labelisasi (diakses pada tanggal 08
Januari 2019)
Natashi. (30 April 2017). BreadLife: Toko Roti Bersertifikat Halal MUI Asal
Jepang. Diperoleh dari
https://www.gomuslim.co.id/read/korporasi/2017/04/30/3936/breadlife-
toko-roti-bersertifikat-halal-mui-asal-jepang.html (diakses pada tanggal 20
Februari 2019)
Organisasi Islam Malaysia Ikut Serukan Boikot Starbucks. (06 Juli 2017).
Diperoleh dari http://kumparan.com/@kumparannews/organisasi-islam-
malaysia-ikut-serukan-boikot-starbucks (diakses pada tanggal 27 Oktober
2018).
Paramitha, Tasya & Berlian, Isra. (03 September 2018). BreadTalk Masih
Telusuri Kebenaran Video Tikus Berkeliaran di Gerainya. Diperoleh dari
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/1071160-breadtalk-masih-
telusuri-kebenaran-video-tikus-berkeliaran-di-gerainya (diakses pada
tanggal 27 Oktober 2018).
Sumber E-book:
Adisasmoto, Wiku. (2008). Analisis Kebijakan Nasional MUI dan BPOM dalam
Labeling Obat dan Makanan. Jakarta: Universitas Indonesia (diakses pada
tanggal 2 November 2018).
Badan Pusat Statistik. (2010). Penduduk Indonesia Hasil SP 2010. Jakarta: Badan
Pusat Statistik Indonesia (diakses pada tanggal 27 Oktober 2018).
Dar, Humayon, dkk (Ed.). (2013). Global Islamic Finance Report : GIFR 2013.
London: Edbiz Consulting (diakses pada tanggal 27 Oktober 2018).
A. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk Pengisian
Pertanyaan
I. Pertanyaan Terbuka
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin:
a. Laki-Laki
b. Perempuan
Petunjuk Pengisian
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Pernyataan
Kategori Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
Variabel (X) Labelisasi Halal
Saya merasa aman membeli produk Breadlife
1.
yang berlabel halal resmi MUI.
Saya tidak merasa takut membeli produk
2. Breadlife yang berlabel halal resmi MUI secara
sembarangan.
Saya percaya pada label halal resmi MUI
3.
terdapat pada kemasan produk Breadlife.
Saya percaya pada label halal resmi MUI
4.
terdapat pada gerai atau toko produk Breadlife.
Saya merasa nyaman membeli produk Breadlife
5.
yang berlabel halal resmi MUI.
Saya merasa tenang membeli produk Breadlife
6.
yang berlabel halal resmi MUI.
Produk Breadlife yang berlabel halal resmi MUI
7. memiliki kepastian hukum yang diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia.
Produk Breadlife yang berlabel halal resmi MUI
8. telah dijamin kehalalannya oleh Undang-Undang
Republik Indonesia.
Variabel (Y) Keputusan Pembelian
Saya sadar terdapat label halal resmi MUI pada
9.
kemasan produk Breadlife.
Saya sadar terdapat label halal resmi MUI pada
10.
gerai atau toko produk Breadlife.
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17 1 1,8 1,8 1,8
18 11 19,3 19,3 21,1
19 19 33,3 33,3 54,4
20 14 24,6 24,6 78,9
21 7 12,3 12,3 91,2
22 4 7,0 7,0 98,2
23 1 1,8 1,8 100,0
Total 57 100,0 100,0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 28 49,1 49,1 49,1
Perempuan 29 50,9 50,9 100,0
Total 57 100,0 100,0
X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1,8 1,8 1,8
Setuju 22 38,6 38,6 40,4
Sangat Setuju 34 59,6 59,6 100,0
Total 57 100,0 100,0
X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1,8 1,8 1,8
Setuju 34 59,6 59,6 61,4
Sangat Setuju 22 38,6 38,6 100,0
Total 57 100,0 100,0
X4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 3,5 3,5 3,5
Setuju 40 70,2 70,2 73,7
Sangat Setuju 15 26,3 26,3 100,0
Total 57 100,0 100,0
X5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1,8 1,8 1,8
Setuju 39 68,4 68,4 70,2
Sangat Setuju 17 29,8 29,8 100,0
Total 57 100,0 100,0
X7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 35 61,4 61,4 61,4
Sangat Setuju 22 38,6 38,6 100,0
Total 57 100,0 100,0
X8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 7,0 7,0 7,0
Setuju 33 57,9 57,9 64,9
Sangat Setuju 20 35,1 35,1 100,0
Total 57 100,0 100,0
Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 7,0 7,0 7,0
Setuju 37 64,9 64,9 71,9
Sangat Setuju 16 28,1 28,1 100,0
Total 57 100,0 100,0
Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 5,3 5,3 5,3
Setuju 29 50,9 50,9 56,1
Sangat Setuju 25 43,9 43,9 100,0
Total 57 100,0 100,0
Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,8 1,8 1,8
Tidak Setuju 3 5,3 5,3 7,0
Setuju 36 63,2 63,2 70,2
Sangat Setuju 17 29,8 29,8 100,0
Total 57 100,0 100,0
Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 3,5 3,5 3,5
Setuju 36 63,2 63,2 66,7
Sangat Setuju 19 33,3 33,3 100,0
Total 57 100,0 100,0
Y7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 5,3 5,3 5,3
Setuju 34 59,6 59,6 64,9
Sangat Setuju 20 35,1 35,1 100,0
Total 57 100,0 100,0
Y8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 7,0 7,0 7,0
Setuju 41 71,9 71,9 78,9
Sangat Setuju 12 21,1 21,1 100,0
Total 57 100,0 100,0
Agama : Islam
Email : rama21andhika@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN