2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14848
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF KONSEP DIRI ANGGOTA KOMUNITAS K-
POP CHIJEULINE MEDAN
Disusun oleh :
FARISA AMANDA HARAHAP
150904120
Advertising
DOSEN PEMBIMBING
Dr. NURBANI, M.Si
iv
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
5. Para informan-informan dalam penelitian ini Loven, Zaka, Vina, Rahma yang
telah banyak membantu penelitian yang peneliti lakukan.
6. Teman saya Kostariana Surbakti yang dari awal masa perkuliahan sabar, setia
mendampingi dikala susah dan senangnya peneliti, yang selalu siap sedia
membantu, dan tidak pernah menyerah dalam pertemanan ini. Juga Angel,
Anin, Irma yang selalu mendengarkan, membantu, menghibur, menemani serta
menghiasi kehidupan dalam masa perkuliahan.
7. Intan, Fioni, Kevin, Aldo, Inge yang merupakan teman-teman peneliti selama
masa perkuliahan yang banyak menghiasi kehidupan peneliti.
8. Teman SMA saya Lamria, Loventia, dan Rizky yang sampai sekarang setia
menemani, sabar, peduli dan memotivasi serta memberikan dukungan-
dukungan yang sangat berarti dalam hidup peneliti.
9. Teman-Teman di komunitas K-Pop Chijeuline yang telah koperatif dan
menginspirasi peneliti dalam berkarya dan memberikan pelajaran-pelajaran
baru dalam hidup ini.
10. Kepada diri saya sendiri yang sudah berusaha sebaik mungkin dan drama-
drama, film Korea serta musik K-Pop yang juga menemani hidup peneliti.
11. Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU dan teman-teman yang tidak
dapat peneliti sebutkan satu persatu-satu.
Peneliti menyadari kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
peneliti menerima segala bentuk kritik dan saran yang dapat membangun. Akhir
kata, terima kasih peneliti ucapkan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dan mendukung hingga selesainya skripsi ini. Besar harapan peneliti
semoga skripsi ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan kita semua.
v
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
vi
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
2.2.9 Norma Kelompok ...........................................................................23
2.3 Komunikasi Antar Pribadi .....................................................................22
2.3.1 Definisi Komunikasi Antar Pribadi ..............................................22
2.3.2 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi .............................................25
2.3.3 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi ................................................25
2.4 Konsep Diri ............................................................................................27
2.4.1 Definisi Konsep Diri .....................................................................27
2.4.2 Aspek-Aspek Konsep Diri ............................................................28
2.4.3 Pembentukan Konsep Diri ............................................................28
2.4.4 Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ....................................30
2.4.5 Jenis Konsep Diri..........................................................................31
2.5 Teori Interaksi Simbolik .................................................................32
2.6 Korean Pop .............................................................................................33
2.7 Chijeuline ...............................................................................................35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Kualitatif ..........................................................................................37
3.2 Subjek Penelitian...........................................................................................39
3.3 Objek Penelitian ............................................................................................39
3.4 Unit Analisis .................................................................................................39
3.5 Teknik Pengumpulan data .............................................................................39
3.5.1 Keabsahan Data ..................................................................................41
3.6 Teknik Analisis Data .....................................................................................42
3.7 Kerangka Pemikiran ......................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................45
4.1.1 Proses Penelitian .................................................................................45
4.1.2 Hasil Wawancara ................................................................................47
4.1.3 Penyajian Data ....................................................................................81
4.1.4 Kesimpulan .........................................................................................73
4.2 Pembahasan ...................................................................................................83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .......................................................................................................94
vii
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran ..............................................................................................................95
DAFTAR REFERENSI ....................................................................................96
LAMPIRAN .......................................................................................................98
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
A. Pedoman Wawancara
B. Transkrip Wawancara
C. Dokumentasi
D. Lembar Persetujuan Informan
E. Lembar Catatan Bimbingan
F. Curriculum Vitae
viii
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
ix
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
This title of this study is "Qualitative Descriptive Study of Self Concepts of
Members of Medan Chijeuline K-Pop Community”. There are several objectives
in this study, namely: first, to find out the self-concept of members of the
Chijeuline K-Pop community and secondly, to find out the reasons for the
members of the Chijeuline K-Pop community in Medan to continue to join the
Chijeuline K-Pop community. In this study, researchers used relevant theories on
the study that has been done, namely: Communication, Organizational
Communication, Interpersonal Communication, Self Concept, Symbolic
Communication Theory, Korean Pop, and Chijeuline. This study has successfully
draw a conclusion related to the purpose of this study which has been done. The
conclusions in this study, namely: 1) The self-concept of the informants are
positive self-concept. The Self-concept of the informants that is formed is more
positive than negative. 2) The reasons of the four informants who are members of
the Chijeuline K-Pop community to stay in the Chijeuline K-Pop community is
comfort, closeness, sense of belonging, and a desire to continue to gain new
experiences.
x
Universitas Sumatera UTara
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Korean Wave adalah fenomena yang berasal dari negara Korea Selatan.
Fenomena Korean Wave atau juga biasa disebut Hallyu merupakan fenomena
yang unik dan cukup populer. Kepopuleran Korean Wave atau Korean Pop juga
telah menarik perhatian masyarakat, khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri
setidaknya 20 drama-drama Korea telah ditayangkan sepanjang tahun 2015 pada
salah satu stasiun televisi Indonesia, yaitu, RCTI (sindo.news.com, 14 Mei 2015),
selain itu, pada acara musik Breakout yang tayang pada stasiun televisi NET juga
menayangkan episod spesial K-Pop karena adanya permintaan-permintaan untuk
penayangan episode spesial K-Pop. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena
Korean Wave atau Hallyu telah menarik perhatian masyarakat (youtube.com, 30
September 2016).
1
Universitas Sumatera Utara
Chijeuline dapat berinteraksi dan bergaul dengan lingkungan sosial yang memiliki
minat sama, yaitu Korean Pop.
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya
bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita (Mulyana,
2007: 8). Konsep diri berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang, kehidupan
sosial seseorang dapat pula mempengaruhi konsep diri seseorang. Konsep diri
adalah bagaimana kita memandang diri sendiri, biasanya hal ini dilakukan dengan
penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakter sifat sosial, dan peran sosial.
Karakter pribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki, paling tidak dalam persepsi
mengenai diri sendiri. Karakteristik ini dapat bersifat fisik (laki-laki, perempuan,
tinggi, rendah, cantik, tampan, gemuk, dsb) atau dapat juga mengacu pada
kemampuan tertentu (pandai, pendiam, cakap, dungu, terpelajar, dsb.) konsep diri
juga erat kaitannya akan pengetahuan. (Supratman, Mahadian, 2016: 64)
2005: 97). Interaksi dan komunikasi yang dilakukan berpengaruh pada konsep
diri dengan adanya informasi diri dan lain sebagainya di lingkungan sosial.
Konsep diri merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan
komunikasi interpersonal seseorang, bagaimana seseorang mengenal dirinya, dan
bagaimana ia menempatkan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain. Maka,
komunikasi akan menimbulkan kesan bagi diri sendiri dan orang lain. Kesan yang
dirasakan orang lain terhadap kita dan cara orang lain bereaksi dengan kita,
bergantung pada cara berkomunikasi kita pada orang lain, termasuk cara berbicara
dan penampilan kita. Hal ini biasa terjadi di lingkungan atau tempat dimana kita
sering berinteraksi dengan orang lain.
Dalam hal ini, lingkungan sosial seseorang juga berperan penting dalam
konsep diri seseorang. di lingkungan sosial kita dapat memperoleh informasi-
informasi yang ingin diketahui tentang lingkugan sekitar dan informasi tentang
diri. Lingkungan sosial juga menjadi tempat dimana kegiatan berkomunikasi
terjadi, dengan berinteraksi dan berkomunikasi kepada orang lain kita dapat
memperoleh informasi-informasi yang dapat berpengaruh pada konsep diri.
Lingkungan sosial seseorang seperti kelompok atau organisasi dapat menjadi
salah satu lingkungan sosial yang mempengaruhi konsep diri.
Kota Medan merupakan salah satu kota yang padat akan penduduk. Selain
itu Medan juga merupakan kota multietnis yang mana penduduknya terdiri dari
orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda.
Pendapat dan persepsi masyarakat akan K-Pop pun berbeda-beda pula. Masih
banyak masyarakat yang memandang dan memberikan tanggapan-tanggapan
sebelah mata tentang K-Pop. Penampilan penyanyi laki-laki Korea dengan tarian
dan make-up kerap dianggap feminin.. Banyaknya pendapat yang bermacam-
macam akan K-Pop di Kota Medan menjadi tantangan tersendiri bagi anggota
komunitas K-Pop Chijeuline sebagai orang-orang yang menggemari K-Pop dan
aktif menyalurkan hobi dalam komunitas K-Pop.
Hal-hal ini juga yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti konsep diri
anggota-anggota Komunitas Chijeuline di Kota Medan. Adanya tanggapan-
tanggapan negatif dari masyarakat dapat mempengaruhi bagaimana anggota-
anggota Chijeuline melihat dirinya sebagai penggemar K-Pop yang juga
tergabung dalam Komunitas K-Pop. selain itu kegemaran akan budaya Korean
Pop juga memicu tanggapan-tanggapan yang mengatakan bahwa penggemar K-
Pop “alay” dan lebih suka mengikuti budaya asing dibandingkan budaya sendiri.
Menjadi anggota komunitas K-Pop Chijeuline ditengah bermacam-macamnya
tanggapan masyarakat menjadi tantangan sendiri untuk anggota-anggota
komunitas Chijeuline. Maka dari itu peneliti tertarik meneliti konsep diri anggota
Komunitas K-Pop Chijeuline.
Penelitian tentang Korean Pop atau Korean wave sudah ada. penelitian
yang dilakukan oleh Gradini Iradati Putri berjudul Fenomena Komunikasi
Komunitas K-Popers di Pekanbaru. Penelitian ini berhasil menarik kesimpulan
bahwa motif untuk bergabung dalam komunitas adalah adanya hobi menari dan
ajakan dari teman untuk bergabung dalam komunitas, serta sebagai wadah untuk
belajar Bahasa, memajukan diri sendiri dan mereka tidak dipandang sebelah mata
oleh orang-orang. Selain itu, pemaknaan K-pop bagi K-Popers Pekanbaru adalah
sebagai ekspresi diri yang positif dan menjadi media yang menyehatkan jasmani
anggota komunitas. Kesimpulan yang berhasil ditarik juga meliputi pengalaman
komunikasi K-Popers Pekanbaru, dimana pengalaman komunikasi yang positif
penerimaan dan dukungan dari keluarga, menambah pertemanan, mendapatkan
relasi dan kepopuleran sedangkan pengalaman komunikasi negative yang
dirasakan K-Popers Pekanbaru adalah pandangan sebelah mata dari orang-orang
yang tak jarang menyebut K-Popers adalah orang yang “lebay”, dan bagi laki-laki
yang menyukai K-Pop tidak jarang dianggap sebagai “banci”.
Selain itu, penelitian lain mengenai konsep diri juga sudah pernah
dilakukan. Penelitian tersebut berjudul Konsep Diri Perempuan Pecinta Film
Anime. Dimana Anime merupakan animasi yang di produksi di Jepang. Sama
halnya seperti Fenomena Korean Pop, beberapa komunitas telah terbentuk di Kota
Medan yang berdiri karena kegemaran akan budaya populer Jepang. Penelitian ini
berhasil menarik kesimpulan bahwa informan-informan yang menyukai Anime
memiliki konsep diri yang positif, dimana para informan sadar bahwa setiap orang
memiliki berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya
disetujui oleh masyarakat. Para informan juga memilih untuk tidak
memperdulikan komentar negatif yang ditujukan masyarakat kepada mereka,
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Selain itu definisi diatas, terdapat definisi yang dibuat oleh kelompok
sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi
antarmanusia (human communication) yang mengatakan bahwa komunikasi
adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungan-nya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia; (2)
melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang
lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2011: 19-
20).
9
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
10
Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan
Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feedback)
sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Perkembangan
terakhir muncul adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan
Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah
pentingnya dalam mendukung terjadinya komunikasi (Cangara, 2011: 23-24).
Menurut Seiler (1998), ada empat prinsip dasar dari komunikasi, yaitu:
suatu proses, suatu sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak
dimaksudkan (Muhammad, 2007: 19) :
1. Proses
Suatu organisasi adalah suatu sistem yang dinamis yang
menciptakan dan saling menukar pesan di antara anggotanya. Karena
gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus dan
tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan simbol yang penuh
arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan
orang. Untuk berkomunikasi seseorang harus sanggup menyusun suatu
gambaran mental, memberi gambaran nama itu dan mengembangkan suatu
perasaan terhadapnya. Komunikasi tersebut efektif kalau pesan yang
dikirmkan itu diartikan sama dengan apa yang dimaksud oleh si pengirim.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki
posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran
pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil
yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini
mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa orang, atau keseluruhan
organisasi. Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain, hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari
arus pesan, dan isi dari pesan.
4. Keadaan Saling Tergantung
Konsep kunci keempat adalah keadaan yang saling tergantung satu
bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu
organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila satu bagian dari
organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian
lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga
halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling
melengkapi.
5. Hubungan
Konsep kunci kelima dari komunikasi organisasi adalah hubungan.
Karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan
sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan
manusia. Dengan kata lain, jalannya pesan dalam suatu organisasi
dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang
yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubungan manusia
dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan di
antara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang kompleks,
Organisasi sangat bervariasi, ada yang sangat sederhana dan ada pula yang
sangat kompleks. Elemen-elemen organisasi tersebut, yaitu (Muhammad, 2007:
25-28):
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada
antara partisipan didalam suatu organisasi. Struktur sosial menurut
Davis (Scott, 1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu
struktur normatif dan struktur tingkah laku. Struktur normatif
mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapan. Sedangkan
struktur tingkah laku berfokus kepada tingkah laku yang dilakukan dan
buka pada resep bertingkah laku.
2. Partisipan
Partisipan organisasi adalah individu-individu yang memberikan
kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih
daripada suatu organisasi dan keterlibatannya pada masing-masing
organisasi tersebut sangat bervariasi.
3. Tujuan
Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan sangat
kontroversial dalam mempelajari organisasi. Bagi kebanyakan analis,
tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk dalam menganalisis
organisasi. Tujuan dibatasi sebagai suatu konsepsi akhir yang diingini,
atau kondisi yang partisipan usahakan mempengaruhinya, melalui
penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.
4. Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah pengunaan mesin-mesin
atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan Teknik dan
keterampilan partisipan. Tiap-tiap organisasi mempunyai teknologi
dalam melakukan pekerjaannya.
5. Lingkungan
Setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi,
kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana organisasi tersebut
harus menyesuaikan diri. Tidak ada organisasi yang sanggup
mencukupi kepentingan dirinya sendiri. semuanya tergantung kepada
lingkungan sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidup.
2.2.4 Karakteristik Organisasi
1. Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus
mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari
lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan yang selalu berubah tersebut. ada beberapa faktor yang
menyebabkan organisasi bersifat dinamis yaitu, perubahan ekonomi,
perubahan pasaran, dan perubahan kondisi sosial.
2. Memerlukan Informasi
Semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa
informasi, organisasi tidak dapat berjalan. Dengan adanya informasi
bahan mentah dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Begitu juga sebaliknya, dengan tidak
adanya informasi suatu organisasi menjadi macet atau mati sama
sekali.
3. Mempunyai Tujuan
Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organisasi harus
4. Terstruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat
aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi.
Hal ini dinamakan struktur organisasi. Tiap organisasi mempunyai satu
struktur. Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja
dan mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi.
Biasanya suatu organisasi mengembangkan suatu struktur yang
membantu organisasi mengontrol dirinya sendiri.
2.2.5 Fungsi Organisasi
Selain itu Shaw (1979) seorang ahli dalam dinamika kelompok juga
memberikan pengertian mengenai kelompok yakni, sebagai 2 orang atau lebih
yang berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Para ahli memandang
kelompok dari sudut yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pengertian
kelompok dapat dipandang dari segi persepsi, motivasi, tujuan, interdependensi, di
samping dari segi interaksi. beberapa pengertian kelompok yang dipandang dari
beberapa segi sebagai berikut (Walgito, 2003: 80) :
Ada ciri-ciri kelompok yang dikemukakan oleh Bonner. Selain itu Forsyth
juga mengemukakan ciri-ciri lain sebuah kelompok, yaitu (Walgito, 2003: 84):
a. Interaksi
Interaksi adalah saling mempengaruhi individu dengan satu
individu yang lain (mutual influences). Interaksi dapat berlangsung dengan
secara fisik, non-verbal, emosional dan sebagainya, yang merupakan salah
satu sifat dari kehidupan kelompok.
b. Tujuan (goals)
Orang yang tergabung dalam kelompok mempunyai beberapa
tujuan ataupun alasan. Tujuan dapat bersifat intrinsic, misalnya tergabung
dalam kelompok mempunyai rasa senang. Namun juga dapat bersifat
ekstrinsik, yaitu bahwa untuk mencapai suatu tujuan tidak dapat dicapai
sendiri, tetapi dapat dicapai dengan cara bersama-sama, ini merupakan
tujuan bersama atau coomon goals. Common goals ini merupakan yang
paling kuat dan faktor pemersatu dalam kelompok.
c. Struktur
Kelompok itu mempunyai struktur, (a stable pattern of relationship
among members), yang berarti adanya peran (roles), norma, dan hubungan
antar anggota. Peran dari masing-masing anggota kelompok, yang
berkaitan dengan posisi individu dalam kelompok. Peran dari masing-
masing anggota kelompok akan tergantung pada posisi atau kemampuan
individu masing-masing. Sedangkan Norma merupakan aturan yang
mengatur perilaku anggota kelompok. Norma kelompok akan memberikan
arah ataupun batasan dari perilaku anggota kelompok. Selain itu,
Intermember relation atau hubungan antar anggota dapat berdasarkan atas
banyak faktor, misalnya otoritas, attraction. Namun semua itu sama, yaitu
merupakan mata-rantai yang menghubungkan (link) antara anggota satu
dengan yang lain.
d. Groupness
Kelompok merupakan suatu entity (kesatuan), merupakan objek
yang unified. Satu dengan yang lain tidak saling lepas. kelompok
merupakan suatu kesatuan dari para anggotanya, merupakan kesatuan yang
bulat.
2.2.8 Macam-macam Kelompok
Kelompok juga dapat dibedakan atas (1) kelompok resmi atau formal, dan
(2) kelompok tidak resmi atau informal. Pada kelompok resmi, norma-normanya
dinyatakan secara tertulis, sedangkan pada kelompok yang tidak resmi norma-
normanya tidak dinyatakan secara tertulis, tidak dinyatakan secara formal.
Sekalipun norma-norma tidak tercantum secara tertulis, tidak tercantum secara
formal, namun melalui pengamatan dapat diketahui bahwa dalam kelompok itu
ada norma-norma tertentu (Walgito, 2003: 88)
komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis,
berupa percakapan (Liliweri, 1991: 12).
lain tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan
penerima sulit di identifikasi. (Cangara, 2011: 32-33).
Menurut Barnlund (1968) ada beberapa ciri yang bisa diberikan untuk
mengenal komunikasi antar pribadi, yaitu; (1) komunikasi antar pribadi terjadi
secara spontan; (2) tidak mempunyai struktur yang teratur atau di atur (3) terjadi
secara kebetulan; (4) tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih
dahulu; (5) identitas keanggotaannya kadang-kadang kurang jelas; (6) bisa terjadi
hanya sambal lalu saja. Reardon (19870 juga mengemukakan bahwa komunikasi
antar pribadi mempunyai paling sedikit enam ciri, yaitu: (1) dilaksanakan karena
adanya berbagai faktor pendorong; (2) berakibat sesuatu yang disengaja maupun
yang tidak disengaja; (3) kerapkali berbalas-balasan; (4) mempersyaratkan adanya
hubungan (paling sedikit dua orang) antar pribadi; serta suasana hubungan harus
bebas, bervariasi, dan adanya keterpengaruhan; (6) menggunakan berbagai
lambang-lambang yang bermakna. (Liliweri, 1991: 12-13)
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya
bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Manusia
yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin
mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Melalui Komunikasi
dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga
bagaimana kita merasakan siapa kita (Mulyana, 2005: 7-8). Shavelson, Hubner
dan Stanton, self concept atau konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap
dirinya sendiri, dimana persepsi ini dibentuk melalui pengalaman dan interpretasi
seseorang terhadap dirinya sendiri yang mempengaruhi aktivitasnya. Sedangkan
menurut William D. Brooks self concept atau konsep diri merupakan pandangan
dan perasaan individu tentang diri individu. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat
psikologis, sosial dan fisik. Konsep diri ini mencakup citra diri fisik dan
psikologis. citra diri fisik biasanya berkaitan dengan penampilan sedangkan citra
diri psikologis berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan emosi. Selain itu, Charles
Horton Cooley mengemukakan bahwa konsep diri merupakan bayangan cermin
yang ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain dan
bagaimana reaksi orang lain terhadap individu. Orang lain dapat berpengaruh
dalam konsep diri seseorang. Menurut William H. Fitts konsep diri adalah
gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui
pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya
(dalam Ernawati,2016: 19).
Menurut Rogers (dalam Ernawati, 2016: 20) terdapat tiga aspek konsep
diri yaitu :
Konsep diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan
orang-orang dekat lainnya disekitar seseorang, termasuk kerabat. Mereka yang
kemudian disebut sebagai significant others. Orang tua atau siapapun yang
memelihara seseorang pertama kalinya mengatakan kepada kita lewat ucapan dan
tindakan mereka bahwa kita baik, bodoh, cerdas, nakal, rajin, ganteng , cantik dan
Konsep diri kita tidak pernah terisolasi, melainkan bergantung pada reaksi
dan respon orang lain. Dalam pembentukan konsep diri itu, kita sering
mengujinya, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam” permainan” peran ini,
niat murni kita untuk menciptakan konsep diri kita mungkin memperoleh
dukungan, berubah, atau bahkan penolakan. Dengan cara ini interpretasi orang
lain mengenai bagaimana kita seharusnya akan membantu menentukan akan
menjadi apa kita. Dan kita mungkin sedikit banyak menjadi apa yang orang lain
harapkan. Umumnya, kita memang mencoba memenuhi apa yang orang lain
harapkan dari kita. Kesan orang lain terhadap kita berpengaruh kuat pada diri kita.
Kesan yang orang lain miliki tentang diri kita dan cara mereka bereaksi terhadap
kita sangat bergantung pada cara kita berkomunikasi dengan mereka, termasuk
cara kita berbicara dan cara kita berpakaian (Mulyana, 2005: 11).
a. Orang lain
Tidak semua orang mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri
individu. Yang paling berpengaruh yaitu orang-orang yang paling
dekat dengan individu seperti orang tua, saudara, dan orang-orang
yang tinggal satu rumah dengan individu yang bersangkutan karena
mempunyai ikatan emosional. Orang-orang tersebut adalah significant
others. Dari merekalah secara perlahan-lahan individu membentuk
konsep dirinya. Dalam perkembangannya significant others meliputi
semua orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran dan perasaan
individu. Mereka mengarahkan tindakan individu, membentuk pikiran
dan menyentuh individu secara emosional.
b. Kelompok Rujukan
Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertentu dimana ada
kelompok yang secara emosional mengikat individu dan berpengaruh
pada pembentukan konsep diri individu, ini disebut kelompok rujukan.
Riswandi (dalam Ernawati,2016: 28) mengatakan bahwa kelompok
rujukan diartikan sebagai kelompok yang digunakan sebagai tolak ukur
atau standar untuk menilai diri sendiri atau membentuk sikap.
Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Ernawati, 2016: 28) konsep diri
dapat dibagi menjadi yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.
Korean Wave atau dikenal juga sebagai Hallyu merupakan fenomena yang
unik. Saat itu tahun 1997, ketika budaya Korean Pop menarik perhatian orang-
orang diluar semenanjung Korea untuk pertama kalinya. Pada saat itu drama
televisi korea mendapat kepopuleran yang tidak terduga di Cina. Walaupun istilah
Korean Wave diciptakan pada tahun 1999 oleh surat kabar Cina, yang mana
ungkapan tersebut digunakan untuk menggambarkan kesuksesan penyanyi-
penyanyi Korea di Cina sebagai Hallyu, akan adil untuk mengatakan istilah itu
melambangkan pertumbuhan pesat industri budaya, dan ekspor produk budaya
mereka, termasuk acara- acara televisi, musik populer (K-Pop), animasi, dan
game-game digital sejak 1997 (Yoon dan Jin, 2017).
sensasi besar untuk pertama kalinya, dengan atau tanpa gelar Hallyu. (Yoon dan
Jin, 2017: 4).
korea terpopuler yang tayang di Cina yang tayang pada tahun 2014 dan negara-
negara Asia tenggara lainnya. (Yoon dan Jin, 2017: 5).
Musik K-Pop sudah tidak asing di berbagai negara, seperti lagu Gangnam
Style yang dirilis pada tahun 2012 sukses meraih kepopuleran diluar Asia.
Fenomena Korean Wave atau Hallyu terus berkembang dengan luas. Dengan
kenaikan yang cepat pada musik K-Pop dan kesuksesan Gangnam Style yang
dinyanyikan oleh Psy, Korean Wave di era digital berkembang ke tahap baru,
dimana Korean Wave mendapatkan pengakuan yang terlihat. Ekspor musik K-pop
tumbuh dengan pesat, nilai ekspor mencapai 177 juta dolar. Penjualan global
bernilai lebih dari 30 juta dolar, angka itu segera berlipat ganda pada tahun 2010
(Kim, 2013: 8).
2.7 Chijeuline
Chijeu (치즈) dalam bahasa korea artinya keju. Sementara Line dalam
bahasa inggris artinya garis. Jika digabungkan menjadi garis keju. Keju adalah
makanan yang digolongkan mahal. Semakin lama umur keju, semakin mahal dan
semakin bagus pula kualitasnya. Jadi artinya Chijeuline Indonesia semakin tua,
semakin berpengalaman maka menjadi semakin bagus, semakin matang.
Chijeuline sendiri adalah fanbase all fandom yang lebih berkesan friendly dan
tidak monoton. Chijeuline berusaha semaksimal mungkin memberikan yang
terbaik kepada Kpopers yang berada di medan serta sekitarnya, dan juga berharap
kedepannya bisa mengikut sertakan banyak kota di Indonesia untuk ikut
bergabung di Chijeuline. (https://chijeuline.wixsite.com/chijeulineindonesia)
METODE PENELITIAN
37
Universitas Sumatera Utara
kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran
tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu (Bungin, 2008: 7 dalam Nasution,
2018: 32). Metode kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu
(Ghony dan Almanshur, 2016: 34) :
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah informan yang dimintai dan
memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota-anggota Komunitas K-
Pop Chijeuline di kota Medan.
Objek penelitian dalam penelitian ini merujuk pada masalah yang diteliti.
Objek pada penelitian ini adalah konsep diri anggota-anggota Komunitas K-Pop
Chijeuline di kota Medan.
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Ardial, 2014: 359 dalam
Nasution, 2018: 34).
b. Observasi
Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,
kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Metode
observasi merupakan cara yang baik untuk mengawasi perilaku subjek
penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan
keadaan tertentu. Observasi dapat dilakukan untuk mendapatkan hal-
hal yang terkait dan sangat relevan dengan data yang dibutuhkan
sehingga tidak semua perlu diamati oleh peneliti. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti terlibat secara pasif. Artinya peneliti tidak terlibat
dalam kegiatan-kegiatan subjek penelitian dan tidak berinteraksi
dengan mereka secara langsung. Peneliti hanya mengamati interaksi
sosial yang mereka ciptakan, baik dengan sesama maupun dengan
pihak luar.
c. Studi Kepustakaan
Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dalam melakukan
penelitian ini dengan mencari, mengumpulkan dan membaca buku atau
literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu konsep diri,
komunikasi, komunikasi kelompok, K-Pop dan lain-lain.
2. Data sekunder
Data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah lebih
lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan
sebagainya (Ardial, 2014: 360 dalam Nasution, 2018: 36).
3.5.1 Keabsahan Data
1. Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi merupakan
model untuk memperbaiki kemungkinan-kemungkinan temuan dan
interpretasi akan dapat dipercaya (Ghony dan Almanshur, 2016: 322).
Triangulasi dengan sumber pada penelitian ini dapat dicapai dengan, (1)
Anggota Organisasi
Chijuline
Konsep diri
- Orang lain
- Kelompok Rujukan
Penelitian ini dilakukan dimulai dari akhir bulan November 2018 s/d
januari 2019. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara
mendalam. Adapun informan yang diwawancarai secara mendalam sebanyak 4
orang yang merupakan anggota Komunitas K-Pop Chijeuline. Setelah mengetahui
judul penelitian yang disetujui merupakan Konsep diri anggota Komunitas K-Pop
Chijeuline, peneliti langsung mencari cara untuk mencari informan yang bersedia
untuk diwawancarai secara mendalam.
45
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
46
Pada hari yang sama namun di jam yang berbeda, peneliti menemui
informan ketiga yang ingin diwawancarai. Informan ketiga bernama Elvina yang
saat ini terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Andalas, Sumatera Barat. Pada
hari itu, Elvina sedang berada di Medan dan ingin bertemu dengan Zaka yang juga
anggota Komunitas K-Pop Chijeuline. Karena memiliki kesempatan untuk
bertemu dengan Elvina pada hari itu, peneliti setuju untuk mewanwancarai Elvina
di hari itu juga, meskipun di jam yang berbeda.
kepada mereka. Elvina dan Zaka kemudian memberikan kontak informan keempat
yang merupakan anggota Komunitas Chijeuline yang telah bergabung sejak tahun
2015. Dengan adanya kontak anggota lain dari Komunitas K-Pop Chijeuline yang
dimiliki, peneliti mencoba menghubungi informan keempat dan mengajaknya
bertemu.
Informan 1
Nama : Loventia
hobi dan kegemaran akan K-Pop, drama-drama, dan acara-acara televisi Korea
lainnya.
“Pertama tau K-Pop itu dari siaran televisi Indosiar, itu drama Asia Indosiar
tahun 2008 atau 2009, itu dramanya Namanya Gong, kalau judul Bahasa
inggrisnya Princess Hours. Jadi pertama kali tau K-Pop itu ya dari soundtrack
dramanya itu”
Menurut Loven, lagu K-Pop lah yang paling ia sukai dibanding dengan
lagu-lagu dari negara lain. Loven menyukai lagu-lagu K-Pop, drama-drama dan
acara-acara televisi Korea karena ia merasa ketiganya memiliki ciri khas sendiri
dalam musik maupun tayangan televisinya. Saat ditanyai tentang apa yang
membedakan K-Pop dengan yang lain, Loven mengaku bahwa Bagi Loven, lagu-
lagu K-Pop memiliki ciri khas sendiri yang membuatnya beda dari lagu-lagu dari
negara lain. Lagu-lagu K-Pop yang ia dengar dianggap mampu menyampaikan
maksud dari lagunya dengan nada-nada yang ada pada lagu tersebut.
“ Lebih nangkep di hati, Kayak punya ciri khasnya tersendiri. Gaperlu tau artinya
dari nadanya pun udah tergambar gitu maksud lagunya.”
2008-2009 merupakan tahun dimana Loven mulai mengenal lagu K-Pop
dan drama Korea, tetapi Loven mulai menggemari lagu K-Pop di tahun 2010
dimana drama Boys Before Flower cukup populer di Indonesia. Banyaknya
soundtrack di drama tersebut membuat Loven semakin menyukai K-Pop. Salah
satu boyband yang berhasil menarik perhatiannya waktu itu adalah SS501 yang
juga mengisi soundtrack pada drama Boys Before Flowers. Pada waktu itu, lagu-
lagu K-Pop belum banyak disiarkan di televisi sehingga Loven memutuskan untuk
pergi kewarnet agar dapat mencari lagu-lagu K-Pop yang disukainya. Hal itu juga
ia lakukan karena pada waktu itu akses internet tidak semudah sekarang sehingga
ia harus pergi kewarnet untuk mencari lagu-lagu K-Pop. Loven mengaku lagu-
lagu K-Pop dan drama-drama tersebut sangat melekat ke hatinya.
“ Disitulah bener bener searching di internet, pergi ke warnet buat cari lagu-lagu
K-Pop itu. karena jaman itu belum ngehits gitu kan, terus ga banyak yang
ditayangin, di televisi tuh ga banyak.”.
Dalam menonton drama-drama Korea yang ia sukai, Loven dapat menghabiskan
waktu-waktu berjam-jam bahkan semalaman untuk menonton drama yang
memiliki 16-20 episode. Menurut Loven, ia merupakan seseorang yang tidak suka
penasaran maka dari itu ia akan terus menonton drama itu hingga akhir
episodenya dalam waktu semalaman dan mengorbankan waktu tidurnya.
Meskipun begitu, tidak semua drama yang ia tonton menghabiskan waktu
semalaman untuk menontonnya, ada juga yang ia tonton dengan perlahan dan
menghabiskan waktu beberapa hari sampai drama yang ia tonton selesai.
“Kalau aku itu tipenya paling benci penasaran, jadi aku tuh tunggu sampai
dramanya selesai, jadi episodenya itu paling 16 atau 20 gitu, itu aku tungguin
sampai habis, dan aku tonton, biasanya nonton itu sampai ngabisin waktu
semalaman. ada yang aku namatinnya pelan-pelan. Tapi kalau dramanya terlalu
seru biasanya aku bisa sampe gatidur”
Begitu juga dengan lagu K-Pop atau video K-Pop yang ia dengar dan
tonton, Loven dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengar dan
menonton lagu atau video K-Pop. Loven juga mengaku bahwa ia bisa
mendengarkan lagu K-Pop dimana saja bahkan ketika ia sibuk mengerjakan tugas.
Lamanya waktu yang dihabiskan Loven untuk mendengar dan menonton lagu atau
video K-Pop terkadang sampai membuatnya lupa waktu dan ditegur oleh
orangtuanya. Menurutnya, ia memang perlu diingatkan soal waktu tersebut.
“3 jam mungkin, berjam-jam, aku sampai lupa waktu malahan kadang. , jadi aku
tuh harus ada yang ingatkan ini jamnya sholat, jamnya makan, ini jamnya mandi
gitu. Mereka pasti marah kalau aku lupa waktu.”
Lagu K-Pop yang sering didengar oleh Loven merupakan lagu K-Pop yang
dibawakan oleh grup-grup penyanyi yang biasanya sering dikenal sebagai Idol K-
Pop. Idol K-Pop atau Idola Pop Korea adalah selebriti populer yang telah bekerja
keras selama bertahun-tahun dan mengikuti berbagai tahapan audisi yang
diselenggarakan agen bakat Korea Selatan. Salah satu Idol K-Pop yang Loven
sukai adalah Super Junior. Super Junior merupakan Boy Band K-Pop yang
dibentuk pada tahun 2005. Menurut Loven, pada tahun 2011-2012 Super junior
sangat populer di Indonesia, hal ini juga yang membuat Loven menjadi
penggemar dari Super Junior.
Loven menyukai apa yang ditampilkan oleh Idol K-Pop. Menurutnya, Idol
K-Pop menyuguhkan paket lengkap dalam menampilkan performanya diatas
panggung maupun di program televisi yang mereka hadiri. Loven merasa bahwa
Idol K-Pop dapat menyanyi, menari, dan memiliki kepribadian yang lucu dan
menyenangkan sehingga ia senang melihat Idol K-Pop ketika tampil di program
televisi yang ia tonton.
“tampilan oke, koreografi mereka juga oke, jadi kayak udah paket lengkap gitu.
Dia selain di acara musik juga tampil di acara televisi lain dan mereka orangnya
lucu-lucu, kepribadiannya oke diliat dari acara televisinya, enak gitu.”
Telah banyak hal-hal yang Loven lakukan untuk mendukung Idol K-Pop
kesukaannya, yaitu Super Junior. Loven mengaku bahwa ia rela menabung sekian
lama untuk membeli barang-barang atau merchandise K-Pop. tidak hanya itu,
Loven juga mengaku pernah mengirim hadiah ulang tahun kepada salah satu
anggota Super Junior yang paling ia sukai, yaitu Sungmin. hal itu rela ia lakukan
untuk kepuasan dirinya dan mendukung Idol K-Pop yang disukainya untuk tetap
berkarya. Loven mengaku telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk
membeli barang-barang berbau korea, bahkan ia mengaku sudah uang yang sudah
ia keluarkan sudah tidak terhitung lagi.
“Dalam kurun waktu 10 tahun ini kan, udah jutaan lah, udah ga keitung. Karena
udah sangking hobinya jadi gapernah itung-itung kalau beli. Untuk memuaskan
hasrat di hati sih sebenarnya, kayak dengan membeli ini aku bisa mendukung idol
itu tetap ada kalau udah liat barangnya tu puas, kayak ih aku uda pake gitu..bisa
dipamerin, ga ketemen-temen aja, ke sosial media, kayak aku juga bisa
mendukung Oppa”
“waktu bias aku ulang tahun itu kayak ada fandom yang ngadain acara nah aku
disitu ngirim boneka sama baju buat si Idolanya. Namanya Sungmin”
Tidak hanya itu, kegemarannya akan K-Pop dan Idol K-Pop membuatnya
aktif mempelajari Bahasa Korea. Loven mengaku alasannya mempelajari Bahasa
Korea karena ia ingin menonton drama-drama Korea dan acara-acara televisi Idol
K-Pop yang disukainya lebih cepat tanpa harus menunggu subtitle. Untuk
mempelajari dan memahami Bahasa Korea, Loventia aktif mencari teman yang
merupakan orang Korea pada aplikasi seperti Hello Talk dan Azar yang
memungkinkannya untuk mempelari Bahasa Korea dan bertukar informasi
tentang budaya masing-masing.
“aku mulai belajar cara belajar di internet, ngobrol-ngobrol dengan teman. jadi
karena aku udah suka lama sama Korea nih aku berusaha keras untuk mencari
teman di Korea sana yang bisa buat aku belajar gitu sama mereka. Dari internet,
kayak aplikasi Azar, Hello Talk, itu banyak orang-orang Korea yang pengen juga
belajar budaya lain, jadi semacam bertukar budaya gitu.”
Loven merasa tidak menyayangkan hal-hal yang ia lakukan untuk
mendukung Idol K-Pop yang disukainya. Loven merasa bahwa kegemarannya
akan K-Pop telah banyak membantu hidupnya. Loven mengaku ia merasa senang
jika menonton video-video Idol K-Popnya setelah penat beraktivitas seharian.
Menurut Loven menyukai K-Pop dan Idol K-Pop membantunya secara psikis,
walaupun terdengar berlebihan tetapi loven mengaku bahwa itulah yang ia
rasakan selama ia menyukai K-Pop.
Hal ini juga yang kemudian membawa loven kepada Komunitas K-Pop
Chijeuline yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki kegemaran yang
sama dengannya. Komunitas K-Pop Chijeuline juga telah membantu Loven untuk
memiliki kehidupan sosial yang mendukung. Loven mengaku bahwa sewaktu ia
bersekolah dulu, ia merupakan seseorang yang pemalu, introvert dan sedikit sulit
untuk berteman dengan orang lain. Loven merasa komunitas Chijeuline
membantunya untuk mendapat teman baru karena Loven mengaku lebih berani
untuk berteman dengan orang yang juga menyukai K-pop. Di komunitas ini
Loven memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain yang juga
menyukai K-Pop dan dapat menyalurkan hobi yang ia miliki.
“aku itu anaknya bisa dibilang mungkin introvert, tertutup, ga terlalu bergaul
sama makhluk sosial lainnya hehe, jadi gara-gara komunitas K-Pop ini, atau si
Idol ini jadi belajar nambah temen juga, terus udah capek nih seharian, terus
nontonin mereka tuh, nontonin acara Tv mereka, nontonin dan dengerin musik
mereka tuh kayak jadi semangat gitu. Sebenarnya susah di jelasin, tapi mereka itu
banyak sih membantu secara psikis, secara mental itu membantu sih. waktu
disekolah gitukan, ih dia juga denger lagu K-Pop, aku langsung tanya ih suka K-
Pop ya? Jadi nambah temen baru.”
“Ya pastinya banyak sih, banyak banget informasi. Karena ngeliat yang lain juga
gayanya bagus, kayak ada rasa ingin mencoba juga gitu, maksudnya bukan jadi
kayak kompetisi ya tapi jadi pengen ikutan coba”
Tidak hanya gaya berpakaian, Loven juga rela menghabiskan waktu, dana,
dan tenaganya untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukannya di
komunitas Chijeuline. Sebagai Komunitas K-Pop yang aktif di Medan, Komunitas
Chijeuline kerap mengadakan event-event Korea seperti gathering atau mini
gathering yang dihadiri oleh penggemar K-Pop di Medan. Hal ini juga yang kerap
membuat Loventia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
komunitas Chijeuline. Loventia mengaku bahwa dia telah banyak menghabiskan
waktu, dana dan tenaga untuk berpartisipasi dalam mengadakan event-event korea
yang diadakan.
“karena bisa nyalurin hobi ketemu orang baru, nambah teman. Pastinya dapet
teman, pengalaman, rasa percaya diri, karena dulu aku orang yang kurang
percaya diri ya, yang tadinya kurang bisa bersosialisasi jadi bertambah gitu
temen. Karena awalnya akukan pemalu nih, agak malu kalau memulai suatu
pertemanan tapi karena disini punya hobi yang sama, jadi punya alasan gitu
untuk lebih berani”
Meskipun telah banyak hal-hal positif yang didapat selama ia bergabung di
komunitas Chijeuline, Loven mengaku masih banyak pandangan-pandangan
maupun tanggapan-tanggapan sebelah mata dari orang-orang disekitarnya.
Pandangan-pandangan maupun tanggapan-tanggapan sebelah mata ini sudah
sering ia dengar semenjak ia menduduki bangku SMA sampai sekarang. Masih
banyak orang yang masih asing dan memandang sebelah mata musik dan Idol K-
Pop, tidak terkecuali orangtua Loven yang kurang mengetahui tergabungnya ia di
Komunitas Chijeuline. Menurutnya, orangtuanya mungkin kurang mendukung
dirinya yang tergabung dalam Komunitas Chijeuline karena menurut orangtuanya
K-Pop hanya membuang-buang waktu saja dan masih asing bagi mereka.
“Kalau orang sekitar sih, kayak dulu tuh aku pas sekolah banyak yang bilang
apasih itu K-Pop alay, operasi plastik lah. Ya banyak lah yang ngejek, dibilang
ngapain suka sama plastik, ya aku anggapnya ini hobi aku, kalau gasuka yaudah
gausah dilihat, aku juga ga memaksa orang untuk suka. kalau dia menghina,
kalau dibales juga capek, aku orangnya suka simpel-simpel aja ga terlalu suka
ribut sama orang lain, jadi kalau gasuka liat aku kayak gini ya gausah diliat,
kalau gamau berteman yaudah gapapa, aku ga ambil pusing. Biasanya aku biarin
aja.”
Adanya beberapa tanggapan-tanggapan sebelah mata yang dilontarkan
oleh orang sekitarnya tidak membuat Loven berkecil hati. Loven mengaku akan
tetap menggemari dan melakukan apa yang ia sukai. Menurutnya apa yang
dilakukannya telah membawa pengaruh baik terhadap dirinya sebagai anggota
komunitas Chijeuline. Saat ditanyai apa alasannya tetap bergabung dalam
“Aku senang sih denger pujian soal hobi aku atau komunitas aku, aku jadi pengen
terusin yang udah aku buat selama ini kayak buat buat acara gitu kan, walaupun
capek tapi jadi makin semangat buat acara yang lebih keren atau bagus gitu, jadi
biasanya aku berterima kasih sama mereka yang muji atau kasi tanggapan
positif”
Telah banyak pengalaman-pengalaman yang loven dapatkan dari
komunitas yang menjadi tempatnya menyalurkan hobi ini. Loven mengaku bahwa
bergabung dalam Komunitas ini telah membawa perubahan yang baik kepada
dirinya. Menurutnya ia menjadi lebih percaya diri, outgoing, dan lebih berani.
Selain itu, Loven juga merasa bahwa ia diterima dengan baik oleh orang-orang
yang memiliki kegemaran yang sama dengannya. Kedepannya, loven tetap ingin
bergabung di komunitas K-Pop Chijeuline selama hal itu masih memberikan hasil
yang positif seperti menambah pengalaman dan teman.
“Satu hobi juga, sama-sama suka K-Pop, jadi gimanapun pasti mereka terima
gitu, Aku jadi orang yang lebih berani dan percaya diri sih, overall jadi orang
yang percaya diri dan outgoing sih. Aku masih pengen terus nyalurin hobi dan
berkarya sih, membuat atau melakukan sesuatu yang menyenangkan sama orang-
orang yang hobinya sama kayak aku. Selama bisa menghasilkan sesuatu dari itu
ya aku pasti pengen tetep ikut, hasilnya kayak nambah teman, pengalaman terus
buat acara dari kecil sampai besar gitu, kan dapat uang juga”
Informan 2
Tempat : Ojju
tertarik dengan Idol grup Korea Exo dan lagu-lagunya karena Drama Exo Next
Door yang Diperankan dengan baik dan lucu oleh anggota-anggota Idol Grup
Korea tersebut. Dari ketertarikannya akan Idol grup Exo, zaka mengaku lebih
banyak mendapatkan informasi tentang musik K-Pop lainnya dari Instagram yang
kemudian diikuti oleh teman-temannya yang juga mengenalkannya pada idol grup
Korea lain.
“Gara-gara itu jadi lebih liatin Exo, explore Instagram juga udah korea-korea
semua jadi mulai suka sama lagu-lagunya, pertama tuh suka lagu call me baby-
Exo terus jadi ngikutin, terus karaoke juga sama temen jadi lagu-lagu korea, nah
dari situ dikenalin juga sama grup lain”
Menurut zaka kegemarannya akan musik K-Pop sampai sekarang
dikarenakan lagu-lagu K-Pop memiliki ciri khas tersendiri, makna atau arti yang
lebih dalam, variatif, dan dapat menyesuaikan suasana hatinya sehari-hari. Dalam
kesehariannya pun, Zaka kerap mendengarkan berbagai lagu-lagu K-Pop untuk
menemani aktivitas kuliah dan kerjanya. Banyaknya varian dari lagu-lagu K-Pop
membuat Zaka merasa bahwa lagu tersebut dapat menyesusaikan suasana hatinya
yang dapat berganti-ganti. Zaka mengaku kerap mendengarkan berbagai lagu-
lagu K-Pop disaat suasana hatinya sedang baik maupun ketika suasana hatinya
sedang tidak baik.
“Kalo misalnya mood lagi seneng tuh dengerin yang musiknya agak ngehype dan
kek joget gitu, nah kalau moodnya ga bagus denger yang kayak mellow-mellow
gitu, kayak ballad”
Zaka juga aktif dalam mendukung Idol-Idol grup Korea yang disukainya
dengan membeli album asli yang telah dirilis. Meskipun harga album yang ia beli
jauh lebih mahal dibanding album musisi lokal, Zaka mengaku bahwa ia tidak
merasa rugi untuk membeli album-album tersebut karena album tersebut tidak
hanya berisi CD tapi berisi photo card, photo book, dan poster. Ketika ditanyai
berapa uang yang telah ia keluarrkan, Zaka mengaku telah mengeluarkan uang
sekitar 1 juta untuk album-album tersebut. Menurut zaka harga 200-300 ribu
merupakan harga yang pantas untuk sebuah album yang tidak hanya berisi CD
saja, sehingga Zaka tidak menyayangkan uang yang telah ia keluarkan untuk
membeli album asli yang telah dirilis tersebut.
Meskipun harga dari album-album tersebut cukup mahal tapi Zaka lebih
memilih untuk membelinya dengan uang sendiri untuk membeli album-album dari
Idol-Idol grup Korea tersebut. Zaka mengaku ia tidak lagi meminta uang jajan dari
orang tuanya dan sengaja menyisihkan uang hasil kerjanya untuk membeli album-
album yang telah dirilis Idol grup yang disukainya. Hal ini rela dilakukannya
untuk mendukung Idol grup yang ia sukai untuk terus berkarya dan menurut Zaka,
ia tidak menyayangkan uang atau hal lain untuk mendukung mereka karena ia
menyukai Idol-Idol grup tersebut sehingga ia tidak merasa rugi untuk melakukan
hal hal yang mendukung mereka untuk tetap berkarya.
“Mungkin ya pertama karena emang suka dan pengaruh temen juga, pertama
kayak ditawarin kan, ga rugi belinya karena albumnya itu kalau dibandingin
sama album yang lain, kayak di Indonesia nih kan cuma CD doang, nah kalau
mereka ada official photo cardnya, ada photobooknya, ada posternya, mungkin
itu yang buat worth it dan ga rugi ya, terus kan kalau beli album-albumnya juga
jadi bisa dukung mereka untuk tetap berkarya”
“Lebih ke uang sendiri sih, jaka kan udah ga minta sama orang tua ibaratnya
kalau uang jajan, jadi emang dari hasil kerjanya di sisihkan sendiri buat beli
album gitu.”
Ketika ditanyai Idol grup apa yang disukainya, Zaka mengaku menyukai
banyak Idol-Idol grup Korea yang sedang menjadi Trend, tapi ia memilih Twice
dan Exo sebagai Idol grup yang paling ia ikuti sampai sekarang. Menurut Zaka, ia
menyukai Idol-Idol grup Korea tersebut karena visual atau penampilan Idol-Idol
grup yang menarik, lagu-lagunya yang enak dan kepribadian Idol-Idol grup
tersebut yang ia anggap menarik. Zaka kerap menonton berbagai acara-acara
televisi yang menayangkan Idol-Idol grup yang disukainya, seperti Idol Room,
Weekly Idol, dan Knowing Brother.
Tidak hanya alur cerita yang jelas saja, Zaka menilai bahwa drama-drama
Korea yang ia tonton memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan sinetron
Indonesia karena drama-drama yang ia tonton memiliki kualitas pengambilan
gambar, visual bahkan acting yang lebih bagus. Menurutnya drama-drama
tersebut dapat membuatnya merasa seolah-olah kejadian yang ditampilkan di
drama-drama tersebut nyata padahal sebenarnya hal itu hanya fiksi. Zaka merasa
drama-drama yang ditontonnya membuatnya tertarik dengan apa yang
ditampilkan oleh drama yang ditontonnya.
“Aku suka yang genre mystery gitu, kalau udah nonton kadang bisa buat
penasaran kali, jadi bisa ga tidur semalaman gitu, kadang nontonnya juga 2 hari
berturut turut, ga diberentiin gitu. kalau drama korea itu poin ceritanya dapet,
sedangkan di Indonesia mereka kayak cuma cari rating dari sinetron itu,
episodenya bisa sampe yang ratus ratusan, kualitasnya lebih bagus sih, diliat dari
acting, visual dan pengambilan gambar lebih bagus sih kalo menurut aku, mereka
buatnya seolah-olah apa yang terjadi di drama itu real, kal itu beneran terjadi
walaupun itu fiksi”
“Kadang nonton drama jadi pengen ngikut-ngikutin bahasanya gitu. ya sambil
belajar juga kalo nonton”
Kegemaran Zaka akan musik, Idol grup K-Pop dan drama-drama serta
acara televisi Korea tidak terlepas dari pengaruh orang sekitarnya. Berawal dari
informasi-informasi tentang musik K-Pop yang diberitahu temannya, Zaka tetap
menggemari K-Pop sampai sekarang. Hal ini juga yang membuat Zaka tergabung
dalam komunitas K-Pop Chijeuline yang didalamnya ada anggota-anggota
komunitas yang memiliki kegemaran yang sama dengan dirinya. Zaka mengaku ia
lebih mendalami K-Pop setelah mengenal dan bergabung dalam komunitas K-Pop
Chijeuline.
“Pertama buat nambah temen juga, terus pengen cari pengalaman baru, terus
kan awalnya diajak temen jadi agak segen nolaknya, uda cocok juga disini ketemu
anggota yang ramah, asik diajak ngobrol”
“Karena udah enak aja sih gitu ngumpul dan buat acara bareng temen-temen
kan, udah ngerasa dekat sih kayak keluarga, terus kan nambah pengalaman juga.
mereka sih fine fine aja, karena ga terlalu tau korea jadi ya mereka mikirnya oh
ini acara korea yaudah.”
Selama Zaka tergabung dalam komunitas Chijeuline, ia sering mendengar
tanggapan-tanggapan sebelah mata yang dilontarkan oleh orang-orang
disekitarnya. Orang-orang disekitarnya sering mengatakan bahwa musik K-Pop
yang dibawakan dengan tarian dan riasan make up dianggap feminine untuk laki-
laki. Mendengar hal ini, Zaka merasa masih banyak hal lain yang bisa dilihat dari
Idol grup K-Pop selain tarian dan make up-nya saja. Zaka lebih memilih untuk
melihat perjuangan dibalik penampilan Idol grup K-Pop tersebut yang telah
berjuang bertahun-tahun untuk menjadi Idol grup dibanding hanya memandang
sebelah mata tarian dan make up-nya saja.
Menurut Zaka, meskipun mereka menampilkan tarian dan memakai riasan wajah
mereka tetap melakukan kewajibannya sebagai warga negara Korea Selatan, yaitu
wajib militer yang dilakukan selama 2 tahun. Zaka merasa daripada menilai
sembarangan hanya berdasarkan tarian dan tampilan luar lebih baik melihat usaha
dibalik semua itu. Menurut Zaka wajib militer tersebut belum tentu bisa dilakukan
oleh orang-orang sekitarnya yang bahkan mengeluh ketika melakukan upacara
selama 30 menit.
“Mereka itu nari-nari dan pakai make up tapi mereka juga wajib militer loh,
selama 2 tahun sedangkan yang sering ngejudge mereka kaya kecewek-cewekan
itu aja upacara 30 menit uda ngeluh kali. Kalau aku lebih milih ga ambil pusing
dan biarin aja, yaudah itu tanggapan dia ini tanggapan aku, aku gamau cari ribut
juga, hargai aja pendapat dia mungkin emang gitu kan setiap orang punya
pendapat masing-masing”
Adanya tanggapan-tanggapan atau pandangan sebelah mata yang sering ia
dengar tidak membuat Zaka berkecil hati. Zaka mengaku masih ada orang-orang
yang memberikan pujian dan tanggapan positif terhadap hobi dan komunitas yang
diikutinya. Orang-orang tersebut memuji dan memberikan tanggapan-tanggapan
positif terhadap hobi dan acara-acara yang Zaka buat dengan anggota-anggota
komunitas K-Pop Chijeuline lainnya. Beberapa kali Zaka mendengar orang-orang
tersebut memuji dirinya keren karena dapat menyalurkan hobi dan membuat acara
yang bagus. Mendengar hal ini, Zaka menanggapinya dengan berterima kasih
pada orang-orang yang telah mengapresiasi apa yang telah dibuatnya. Menurut
Zaka, hal ingin terus mengadakan acara-acara yang lebih bagus lagi kedepannya.
“Ya biasanya aku terima dan berterima kasih sih, soalnya capek-capek pas buat
acara itu terbayar juga karena di apresiasi dan di puji, jadi kedepannya makin
pengen buat acara yang lebih bagus lagi gitu”
Meskipun selama tergabung dalam komunitas Chijeuline Zaka sering
mendengar tanggapan-tanggapan sebelah mata, telah banyak hal positif yang Zaka
dapat dari komunitas K-Pop Chijeuline yang ia ikuti sampai sekarang. Menurut
Zaka, ia belajar bagaimana bekerja dalam tim, mengenal lebih banyak sifat orang
lain, dapat memperhitungkan dan merencakan segala sesuatu yang diperlukan
untuk mengadakan acara dan menambah pengalamannya. Hal-hal ini ia dapat
selama ia tergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline yang ia ikuti sejak 2014.
Menurut zaka, hal ini juga membawa pengaruh kepada dirinya.
“Ya bisa dibilang agak tertutup sih, terus ya ga terlalu percaya diri juga untuk
bisa nyalurin hobi kayak sekarang, ga terlalu open minded juga sama hal-hal
baru atau yang lain-lain, dulu juga sebenarnya liat korea-korea tuh kayak, duh
apasih. Sekarang semenjak masuk kan udah bisa terbuka, terus jadi percaya diri
juga karena punya kesempatan buat ngelatih kepercayaan diri dengan tampil,
nge-MC, terus buat event-event jadi makin nambah percaya diri aja sih. Semenjak
masuk juga jadi lebih bisa open minded, karena bisa nerima apa-apa tuh dengan
pikiran terbuka.”
Tergabungnya Zaka kedalam komunitas K-Pop Chijeuline telah
memberikannya banyak pengalaman yang merubah dirinya. Dari komunitas yang
diikutinya ini, Zaka dapat menyalurkan hobi dan menambah kepercaayan diri,
terbuka dan berfikiran terbuka. Saat ditanyai tentang alasannya tetap bergabung
dalam komunitas K-Pop Chijeuline, Zaka mengaku tetap bergabung dalam
Komunitas ini karena ia ingin terus menambah pengalaman, mendapat teman baru
dan sudah nyaman dengan teman-teman dekat dalam komunitas yang menerima
dirinya. Kedepannya Zaka akan tetap mengikuti Komunitas K-Pop Chijeuline
selama Komunitas ini masih ada untuk menambah pengalamannya.
“lebih kenal banyak sifat orang, nambah pengalaman, dan kayak ngasi tau kalo
tim itu harusnya kayak gini, kayak belajar kerja dalam tim juga, terus belajar
persiapin segalanya kalau buat acara, diperhitungkan apa-apa aja yang buat
acara sukses kan. Lebih terbuka, lebih open minded, lebih percaya diri juga
soalnya kan di Chijeuline jadi belajar tampil didepan juga soalnya kalau dulu
gapernah punya kesempatan kayak gitu”
“Pengen tau dan nambah pengalaman sih, dan ga ngebebanin juga sih dan ga
ganggu jadwal lainnya, karena temen-temen juga kan bakal dapet temen baru
juga, dan udah betah juga sama temen-temen di chijeuline karena kan mereka
udah terima gimana-gimananya aku kan.”
Informan 3
Tempat : 4 Fingers
Pop dari tantenya yang menunjukkan salah satu Idol Group yang dikenal sebagai
Super Junior. Vina kemudian tertarik dengan visual atau penampilan Heechul
Super Junior yang unik dan lucu.
orangtuanya jika ia tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli album atau
merchandise K-Pop yang diinginkannya.
Vina juga mengaku bahwa ia rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit
untuk membeli album tersebut karena ia merasa puas dan dapat mengakui dirinya
sebagai penggemar ketika ia membeli album dan merchandise dari Idol grup K-
Pop yang disukainya. Selain itu, Vina juga mengaku senang dapat memamerkan
bentuk dukungan yang ia lakukan untuk Idol Grup K-Pop yang ia sukai dengan
orang lain. Menurut Vina, dengan membeli album atau merchandise resmi dari
Idol grup K-Pop yang disukainya merupakan suatu bentuk dukungan yang dapat
dilakukannya meskipun ia tidak bisa berjumpa dengan Idol Grup K-Pop yang
disukainya.
“Album sih yang biasa paling mahal 300 ribuan, merchandise itu yang paling
mahal lightstick, photobook, kalau photobook itu yang wanna one aja hampir satu
juta, kalau lighstick 800 ribu. Karena rasanya tuh kayak ngebuktiin kalau kita itu
fans mereka, kita kan ga kayak fans yang di korea yang bisa jumpa sama mereka
kapan aja, jadi punya sesuatu yang mereka keluarin tuh ngebuat aku ngerasa oh,
aku juga fans mereka, untuk pengakuan sebagai fans, dan salah satunya ada rasa
pengen pamer ya”
Vina menyukai beberapa Idol Grup K-Pop terhitung dari tahun 2008
ketika ia mulai mengetahui K-Pop. Vina mengaku menyukai Super Junior, Exo,
Uniq, Astro, dan The Boyz. Sebagai penggemar dari Idol grup K-Pop tersebut,
Vina sering melakukan hal-hal untuk mendukung mereka. Vina pernah
memberikan hadiah kepada Astro dan The Boyz yang merupakan Idol grup K-Pop
yang disukainya. Sebagai penggemar, Vina juga mengaku aktif dalam
“Aku sering jadi admin di akun fanbase, ikut ikut gitusih untuk ngebuktiin kalau
aku dukung mereka, terus aku juga pernah kirim hadiah buat sanha astro, abistu
pas lagi ngefans sama the boyz kirim baju.Sseharian bisa..kalo ga kuliah bisa
dari pagi sampe sore, kalau denger atau nonton video K-Pop gitu. kalau dirumah
ada, biasanya mama, kalau uda nonton gitukan kadang ga ingat makan ga ingat
sholat, kalau di kos yang ngingatin biasanya kakak kos.”
Telah banyak hal yang Vina lakukan selama ia menggemari musik K-Pop
dan Idol grup K-Pop yang telah diketahuinya sejak tahun 2008. Meskipun begitu,
ia sempat malu dan merahasiakan kegemarannya akan musik K-Pop ketika ia
menduduki bangku SMP. Vina mengaku merahasiakan kegemarannya akan musik
K-Pop karena pada saat itu Vina mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis
di sekolahnya dan berusaha mendekatkan diri pada mereka. Menurut Vina, ia
merahasiakan kegemarannya akan musik K-Pop karena mengetahui bahwa anak
laki-laki disekolahnya pada waktu itu mengganggap K-Pop sebagai suatu hal yang
menggelikan.
“Kalau pas SMP masih malu-malu suka sama K-Pop karena pas SMP kan kita
masih kayak pdkt sama cowok, kalau cowok kan agak geli-geli gitu sama K-Pop
jadi masih agak dirahasiakan suka sama K-Popnya ”
Semenjak bergabung kedalam Komunitas K-Pop Chijeuline, Vina
mendapatkan teman yang memiliki kegemaran yang sama akan dirinya, yaitu K-
Pop. Vina sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk bercerita tentang hal-hal
seputar K-Pop dengan teman-temannya di Komunitas K-Pop Chijeuline. Sering
membicarakan hal-hal seputar K-Pop, membuat Vina kemudian mengetahui lebih
banyak informasi lain tentang K-Pop dan Idol grup K-Pop dari teman-teman satu
komunitasnya yang menyukai Idol grup K-Pop lain yang sebelumnya belum
terlalu dikenalnya.
“Soalnya kan fandom anggota lain kan beda beda jadi saling ngasitau informasi
tentang K-Pop. Ya sukalah ikutin gayanya tapi masih harus tau batasan juga
karena masih tinggal di Indonesia”
Tergabungnya Vina dalam Komunitas Chijeuline tidak hanya menambah
lingkaran pertemanannya, tetapi juga menambah pengalaman-pengalaman yang
sebelumnya belum pernah ia dapatkan. Vina mengaku berpartisipasi dalam semua
kegiatan atau acara yang diadakan oleh Komunitas K-Pop Chijeuline. Sejauh ini,
Komunitas K-Pop Chijeuline telah mengadakan acara Korea seperti gathering dan
mini gathering sebanyak 4 kali dan Vina berpartisipasi dalam mengadakan
keempat gathering maupun mini gathering yang telah diadakan oleh Komunitas
K-Pop Chijeuline.
“Komitmen aja soalnya awalnya kan emang tau kalau konsekuensinya kayak gini,
soalnya kan buat acara gini juga nambah pengalaman, nambah teman”
Semenjak Vina tergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline, Vina
semakin berani dalam melakukan dan menyalurkan hobinya akan K-Pop dengan
berpartisipasi dalam kegiatan ataupun acara yang diadakan oleh komunitas yang
diikutinya. Vina mengaku mendapat dukungan dari orang-orang sekitarnya yang
mengetahui ia bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Menurut Vina,
dukungan yang diperolehnya ini karena orang tuanya merasa dengan mengikuti
Komunitas K-Pop Chijeuline, Vina akan belajar kerjasama dalam tim yang
mungkin diperlukannya ketika ia memasuki dunia kerja nanti.
“Biarin aja aku gamau ambil pusing soalnya mereka kan gatau seluk beluknya K-
Pop, jadi ya percuma kalau di lawanin, hargain aja pendapat mereka soalnya kan
orang punya pendapat yang beda-beda”
Adanya tanggapan ataupun pandangan sebelah mata dari masyarakat tidak
membuat Vina berhenti melakukan hobinya. Vina tetap menyalurkan hobinya
selama ia bergabung dalam Komunitas K-Pop Chijeuline. Vina mengaku awalnya
ia bergabung dalam Komunitas ini karena ia senang dapat menambah pengalaman
menemukan orang-orang yang juga memiliki kegemaran yang serupa dengan
dirinya. Vina kemudian merasa cocok dan nyaman dengan Komunitas yang
dibentuk oleh temannya yang juga menyukai Exo.
“Yah kadang dibilang keren aja uda bisa nyalurin hobi sekalian buat acara,
karena kan temen-temen udah pada tau vina ikut komunitas ini jadi pas uda bisa
ikut buat acara mereka ya memuji gitu, ih keren ya hebat juga kau, kapan
acaranya, gitu gitu sih. Vina bilang makasih kalo dipuji gitu, terus jadi makin
semangat sih buat acara yang lebih bagus lagi”
Saat ditanyai alasannya masih bergabungnya ia dalam komunitas ini
sampai sekarang, Vina mengaku komunitas ini memiliki pengaruh besar terhadap
dirinya, dari Komunitas ini Vina mendapat banyak kenalan maupun teman baru
serta pengalaman. Vina merasa susah untuk melepas Komunitas K-Pop Chijeuline
dari dirinya karena sudah adanya kedekatan dengan anggota-anggota lain dan
menurut Vina, mereka sudah menerima dirinya bagaimanapun sifat dan perilaku
yang mungkin dimilikinya.
“Chijeuline itu punya pengaruh besar sama aku, jadi dapet banyak kenalan yang
sampe sekarang masih dapet temen baru, dapet pengalaman, terus emang susah
sih ngelepasinnya, udah deket juga mereka juga terima aku mau gimanapun”
Sejauh ini, Vina merasa bahagia telah bergabung dalam Komunitas K-Pop
Chijeuline yang diikutinya sejak awal Komunitas ini terbentuk. Menurut Vina
telah banyak hal positif yang ia dapat dari mengikuti Komunitas ini. Vina
merasakan pengaruh baik yang terjadi dalam dirinya setelah mengikuti Komunitas
K-Pop Chijeuline. Vina mengaku bahwa dulu ia merupakan orang yang tertutup
dan malu untuk mengungkapkan kegemarannya akan K-Pop pada orang lain, ia
merasa tidak ada teman yang memiliki kegemaran yang sama akan dirinya. Hal ini
membuat Vina tidak percaya diri dan merahasiakan kegemarannya.
“Jadi lebih terbuka sih karena disini kan kita lama lama belajar gimana
kerjasama di dalam tim yang baik, jadi mulai bisa terbuka dengan ide, pemikiran,
terus karena kegiatan di chijeuline juga sering ngebuat kita ketemu sama orang-
orang baru jadi terbuka dan berani aja gitu karena lama lama biasa, ya pede aja
sih gitu mau gimana gimana soalnya sekarang udah ada teman satu hobi juga.”
Informan 4
Nama : Rahma
Kegemarannya akan K-Pop bermula dari Rahma yang penasaran akan lagu
di salah satu game menari yang dimainkan abangnya pada tahun 2008. Rahma
mulai mengetahui bahwa lagu-lagu yang didengarnya itu adalah lagu-lagu dari
Korea. Rahma mengaku lagu-lagu tersebut menarik untuk didengar dan
mengundang rasa penasarannya akan penyanyi dari lagu yang didengarnya. Hal
ini kemudian mendorong rahma untuk bertanya kepada abangnya tentang siapa
penyanyi lagu yang didengarnya. Setelah mengetahui siapa penyanyi dan judul
lagu yang dibawakannya, barulah Rahma kemudian mencari tahu sendiri lagu-
lagu tersebut di Internet.
Ketertarikan Rahma akan musik K-Pop dan Big Bang dikarenakan cara
penyampaian lagunya dan video musik yang berbeda dari musik-musik lokal yang
sering dilihatnya di televisi. Menurut Rahma, video musik lokal cenderung
membosankan. Awalnya Rahma mengaku memang mendengar lagu-lagu
Indonesia dulu sebelum mengetahui musik K-Pop. Setelah Rahma mulai
mengenal musik K-Pop, Rahma merasa lebih menyukai musik K-Pop yang
menurutnya lebih menarik. Rahma juga mengaku bahwa tidak terlalu banyak
menemukan lagu-lagu western yang waktu dulu masih harus didengar dan dilihat
dibawah pengawasan orangtuanya.
“Sebenarnya awal tau itu dari abang sih, kan abang main game PC game dance
gitu dan lagu-lagunya ada input lagu K-Pop gitu, jadi dia dengerin sambal main
itu dirumah terus nyantol di kuping jadi ya suka aja dan jadi cari cari tentang itu
sendiri”
Kegemaran Rahma akan musik K-Pop telah dimulai sejak lama. Seiring
berjalannya waktu, kegemaran Rahma akan K-Pop tidak sedikitpun memudar.
Sebagai K-Popper, Rahma selalu berusaha untuk mendukung Idol grup Idol grup
K-Pop yang disukainya dengan berbagai cara. Meskipun ketika awal-awal
menggemari lagu-lagu K-Pop dan Idol grup K-Pop Rahma hanya bisa
mendownload secara gratis lagu-lagu mereka, Rahma sekarang rela mengeluarkan
uang untuk membeli album resmi dari Idol grup Idol grup yang disukainya. Hal
ini ia lakukan untuk mendukung Idol grup yang disukainya yang telah
mengeluarkan album tersebut.
“Itu belinya dari hasil part time rahma ngedesign, kayak ngelukis atau
ngepaintingkan orang, ngedit poster, orderannya biasanya dari temen ke temen,
ntar hasilnya tuh kayak foto orang di kartunin, jadi emang dari hasil itu rahma
beli setelah di kumpulkan uangnya. aku pengen dukung mereka dengan membeli
sesuatu gitu, soalnya kan aku fans, rahma juga ga ke konser, ga ikut fan meeting,
setidaknya rahma mendukung mereka dengan cara membeli album-album
mereka”
Selama Rahma menjadi fans dari Idol grup-Idol grup K-Pop yang
disukainya, membeli album-album mereka bukan satu-satunya bentuk dukungan
yang dilakukan Rahma kepada mereka. Rahma mengaku aktif dalam memberikan
vote berupa sms dalam acara penghargaan atau acara musik agar Idol grup-Idol
grup yang disukainya dapat memenangkan penghargaan atau menang dalam acara
musik dimana Idol grup tersebut tampil. Untuk memberikan vote dalam bentuk
sms, Rahma harus menghabiskan 3000-5000 pulsanya untuk sekali sms. Rahma
mengaku ia bisa mengirimkan vote sms setidaknya sampai 2 kali.
Menurut Rahma ia rela melakukan hal tersebut untuk mendukung Idol grup-Idol
grup K-Pop yang disukainya untuk tetap berkarya. Dengan kegemarannya akan
Idol grup-Idol grup K-Pop, Rahma juga kerap menonton drama yang didalamnya
terdapat karakter yang diperankan oleh Idol yang disukainya. Dari drama yang
diperankan oleh Idol yang disukainya Rahma mulai tertarik dengan Bahasa Korea
yang kemudian sengaja dipelajarinya dari tahun 2012 lewat website dan drama-
drama yang ia tonton. Rahma mengaku dapat membaca hangeul dan dapat
memahami percakapan dasar dalam Bahasa Korea seperti perkenalan dan salam.
“rahma belajar hangeul itu dari 2012 jadi udah bisa baca hangeul tapi belum
terlalu paham artinya, biasanya artinya liat di drama tadi, kalau yang basic
rahma uda bisa sih salam perkenalan, siang, malam, makan, dan lain lain yang
dasar dasar rahma udah bisa, memang niat baca hangeulnya dulu, terus udah
bisa baru lanjut ke dengerin drama dari percakapannya rahma inget-inget gitu
kata-katanya, kalau belajar huruf hangeul itu dari website”
Gemarnya Rahma akan musik K-Pop dan Idol grup K-Pop kerap
menambah ketertarikannya akan hal-hal lain yang berkaitan dengan hobinya
tersebut. Hal ini kemudian membuat Rahma tertarik untuk menghadiri acara-acara
Korea yang diadakan di Medan. Acara-acara tersebut biasanya dihadiri oleh
orang-orang yang juga menggemari musik K-Pop atau hal-hal lain yang masih
berkaitan dengan Korea. Rahma mulai mengikuti beberapa acara Korea yang
diselenggarakan termasuk acara yang diselenggarakan oleh Komunitas K-Pop
Chijeuline.
Kehadiran Rahma dalam salah satu acara yang diadakan Komunitas K-Pop
Chijeuline membuatnya tertarik untuk bergabung kedalam Komunitas tersebut.
Rahma tertarik untuk menyalurkan hobinya dalam komunitas yang menurutnya
cukup berhasil mengadakan acara Korea yang dihadirinya. Adanya keinginan
untuk bergabung ke dalam Komunitas membuat Rahma memberanikan diri
menanyakan pada temannya yang memrupakan anggota Komunitas Chijeuline.
Rahma kemudian harus menunggu beberapa saat sampai recruitment selanjutnya
dibuat sebelum bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline.
“Awalnya tau dari temen diajak ikut salah satu event gathering yang dibuat sama
Chijeuline, pertamanya aku ga fokusin siapa yang ngadain event-event Korea ini.
pertama rahma tanya temen rahma yang anak Chijeuline itu, terus dia bilang
gabungnya tunggu recruitment gitu, terus pas udah ada recruitment rahma
langsung ikut, diwawancara lewat line terus yaudah gabung di Chijeuline.”
Rahma mengaku semangat untuk berusaha bergabung ke dalam
Komunitas K-Pop Chijeuline. Menurut Rahma, ia sangat tertarik untuk bergabung
kedalam Komunitas K-Pop Chijeuline yang dapat menjadi wadah untuk
menyalurkan hobinya akan K-Pop. Rahma juga mengaku alasannya ingin
bergabung di Komunitas ini karena ia ingin menambah teman yang memiliki hobi
yang serupa dengan dirinya mengingat tidak banyak orang-orang di sekolahnya
dulu yang menyukai musik K-Pop. Rahma juga harus menghadapi ejekan orang-
orang disekolahnya yang tidak menyukai K-Pop. Hal ini membuat Rahma
cenderung menghindari pembicaraan tentang K-Pop didepan mereka.
“Pertama karena mau cari temen sih, mau cari temen yang satu hobi, karena
kalau di sekolah kan ga semua suka K-Pop jadi enak aja gitu kalau ketemu yang
sehobi, terus yang kedua itu pengalaman sih, pengalaman kayak bersosialisasi
sama orang, terus berkomunikasi.”
“Kayak ngindarin bahas Korea sih, soalnya dulu ada juga yang ngejek K-Pop
gitu, dia bilang ih liat ni korea korea korea”
Dengan bergabungnya Rahma di Komunitas Chijeuline, ia dapat
menyalurkan hobinya sekaligus mendapatkan lingkungan sosial yang mendukung
hobinya tersebut. Rahma mengaku semenjak ia bergabung dalam Komunitas K-
Pop Chijeuline ia semakin sering membicarakan hal-hal seputar K-Pop bahkan
terkadang berbicara dalam Bahasa Korea dengan teman satu komunitasnya yang
mengerti Bahasa Korea. Rahma juga sering berkumpul bersama anggota-anggota
“Karena bagian dari hobi jadi ngejalaninnya senang aja gitu, karena ada temen
juga, terus dapat pengalaman, banyak pelajaran yang rahma bisa ambil sih.
kayak gimana caranya bersosialisasi, ngatur acara dan keramaian, soalnya
rahma orangnya kalau belum kenal diam aja tapi kalau udah kenal baru
nunjukkin kegilaannya”
Tergabungnya Rahma dalam Komunitas K-Pop Chijeuline juga
membuatnya semakin percaya diri untuk terus menyalurkan hobinya. Rahma tidak
lagi malu, menghindari atau membatasi diri dalam menyalurkan hobi yang
digemarinya sejak lama karena bertemu dengan anggota-anggota lain yang juga
memiliki hobi yang sama dengan dirinya. Rahma mengaku meskipun awal
bergabung ia sedikit khawatir, tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena
anggota-anggota komunitas ini menerimanya dengan baik sehingga tidak
“banyak sih rahma denger, kek dia ngejek liat nih suka K-Pop, ih suka K-Pop
terus ngejek fisik Idol K-Pop, rasis juga kadang gitu gitu sih..ya rahma
gamasalah sih soalnya selera musik dan minat orang kan beda-beda genre musik
apapun ya itukan tetap musik terus kalau komunitas pun kan yang dibuat disini ga
ngerugiin orang lain, rahma anggapnya orang-orang yang gasuka itu ya pilihan
dia emang gitu jadi gaperlu ngejelek jelekkan balik. Rahma ga ambil pusing sih,
hargai aja pilihan dia kalau misalnya dia ngasitau yang ga bener kadang rahma
lurusin”
Akan tetapi, seiring dengan adanya tanggapan-tanggapan atau pandangan
sebelah mata yang dilontarkan oleh orang-orang sekitarnya, Rahma mengaku
masih ada orang-orang yang memuji dan memberikan tanggapan positif terhadap
hobi dan komunitas yang diikutinya. Lewat komunitas yang diikutinya sejak 2015
ini, Rahma aktif menyalurkan hobinya dengan membuat acara-acara yang
diadakan bersama dengan anggota-anggota komunitas K-Pop Chijeuline lainnya.
Rahma mengaku ada orang-orang yang turut kagum, memuji dan memberikan
tanggapan positif terhadap yang telah berhasil menyalurkan hobi dan membuat
acara yang dinilainya cukup besar. Hal ini membuat Rahma terus ingin membuat
acara yang lebih bagus lagi dan berterima kasih pada orang-orang yang telah
memuji atau memberikan tanggapan positif terhadap dirinya.
“Mereka kadang suka kagum karena rahma udah bisa nyalurin hobi sampai bisa
buat acara yang lumayan gede gini, mereka kadang suka bilang aja hebat ya,enak
lah kau udah pernah ikut buat acara. Ya rahma ucapin makasih sama yang udah
muji atau kasih tanggapan gitu, soalnya rahma jadi makin pengen terus ikut buat
acara yang bagus lagi”
Meskipun banyak tanggapan-tanggapan sebelah mata yang didengarnya,
Rahma mengaku senang telah bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline dan
menyalurkan hobi yang digemarinya. Rahma merasa telah banyak hal positif yang
didapatnya selama mengikuti komunitas ini, ia mendapat teman-teman baru yang
berasal dari kampus yang berbeda dengannya, dan teman-teman yang usianya
lebih tua dan lebih dewasa darinya. Menurut Rahma, ia merasa senang telah
mendapat teman-teman di Komunitas K-Pop Chijeuline yang ia anggap seperti
keluarga barunya.
“Karena uda cocok dan nyaman sih, enak sih dijadiin temen bisa dapet pelajaran,
pengalaman terus mereka juga ramah dan nerima dari awal gitu sih, rahma bisa
nyalurin hobi sama orang yang juga suka K-Pop dan udah diterima disini sama
mereka buat rahma berarti sih”
Rahma juga mengaku banyak belajar dari komunitas yang diikutinya ini.
Selain menambah lingkaran pertemanannya, Rahma merasa bahwa ia belajar
untuk tidak memendam hobinya dan telah berhasil menyalurkan hobi yang
Rahma merasa ia menjadi orang yang sadar akan pentingnya relasi dan
teman semenjak ia mulai bergabung di Komunitas K-Pop Chijeuline. Rahma
mendapat banyak relasi dan teman baru yang berasal dari kampus yang berbeda
dengan dirinya. Rahma mengaku dari situlah awalnya ia belajar untuk terbuka d
dengan orang-orang baru dan sadar akan pentingnya relasi. Menurut Rahma, ia
juga menjadi orang yang lebih percaya diri dalam menyalurkan hobinya di
Komunitas K-Pop Chijeuline yang didalamnya terdapat orang-orang yang juga
memiliki kegemaran dan hobi yang sama akan dirinya.
“Lebih kreatif, jadi lebih berani keluarin ide-ide yang rahma punya terus jadi
bisa merancang dan merencanakan sesuatu, jadi percaya diri rahma nambah
juga karena sebelumnya kan rahma cuek, tertutup, terus kalau gakenal yaudah
biar aja gitu rahma ngomong cuma sama yang kenal, sekarang udah tau caranya
bersosialisasi jadi bisa terbuka sama orang baru yang rahma jumpai soalnya kan
kalau mau buat acara gitu terkadang menuntut kita bersosialisasi sama orang
lain, jadi rahma belajar juga dari situ dapet temen juga,dapet relasi baru jadi
dari situ rahma belajar buat terbuka, karena rahma sadar kalau relasi dan teman
itu penting”
“Jadi makin percaya diri juga buat nyalurin hobi sekarang karena gabung dan
ketemu orang yang satu hobi sama rahma di chijeuline”
Selain itu, peneliti juga dapat melihat bahwa alasan keempat informan
untuk bergabung dalam komunitas K-Pop Chijeuline didasari oleh adanya rasa
nyaman, kedekatan, rasa diterima dan keinginan untuk terus menambah
pengalaman maupun teman yang didapat dari komunitas yang diikuti oleh
keempat informan. Keempat infroman mengaku bahwa mereka sudah nyaman,
merasa dekat, dan diterima oleh anggota-anggota lain yang juga memiliki hobi
serupa. Keempat informan juga mendapatkan pengalaman-pengalaman dan teman
baru dengan mengikuti komunitas ini, dimana hal ini memberikan pengaruh pada
keempat informan dan kehiduoan sosial yang dimiliki mereka. Alasan-alasan
Tabel 4.1
Kurang
percaya diri
4.1.4 Kesimpulan
Konsep diri yang dimiliki Loven, Zaka, Vina dan Rahma awalnya berbeda
dengan konsep diri yang telah terbentuk sekarang. Loven merupakan seseorang
yang pemalu, kurang percaya diri, tertutup, introvert dan kurang bersosialisasi
dengan orang lain. Zaka merupakan seseorang yang tidak terbuka, berfikiran
tertutup, dan kurang percaya diri. Vina juga tertutup dan sempat kurang percaya
diri dengan hobi yang ia tekuni sekarang, hal ini sempat membuatnya tertutup dan
malu dengan hobi yang ia miliki. Tidak terkecuali Rahma, ia merupakan
seseorang yang introvert, tertutup dan kurang percaya diri. Rahma juga tidak
terlalu perduli dengan kehidupan bersosialisasi.
4.2 Pembahasan
Hobi setiap orang dapat berbeda-beda macam. Ada yang suka membaca,
menulis, menyanyi, menonton film, mendengarkan musik dan menggemari hal-hal
tertentu. Tidak terkecuali kegemaran akan budaya Korea atau Korean Wave.
Korean Wave merupakan fenomena unik yang datang dari negara Korea Selatan.
Populernya Korean Wave atau Korean Pop telah menerpa beberapa kalangan
dalam masyarakat. Dalam Korean Pop atau K-Pop, biasanya terdapat grup
penyanyi atau Idol grup yang juga cukup populer. Kepopuleran K-Pop telah
menarik perhatian dan kegemaran orang-orang. Orang-orang yang menyukai K-
Pop biasanya disebut sebagai K-Poppers.
Menurut William H. Fitts (dalam Ernawati, 2016: 19) konsep diri adalah
gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui
pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya.
Seperti yang sudah dipaparkan pada BAB II sub bab konsep diri, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang. Salah satunya adalah orang
Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Ernawati, 2016 :28) konsep diri
dapat dibagi menjadi yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Menurut
William D. Brooks dan Philip Emmert ada 5 tanda orang dengan konsep diri
positif dan 4 tanda orang dengan konsep diri negatif. Untuk itu, peneliti akan
membahas konsep diri positif, berikut pembahasannya :
Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert ada empat tanda orang yang
memiliki konsep diri negatif, yaitu (Rahmat, 105 dalam Ernawati,2016 : 29) :
Konsep diri pada keempat informan adalah konsep diri positif. Hal ini tidak
terlepas dari interaksi, komunikasi dan pengalaman-pengalaman yang mereka
dapatkan di komunitas K-Pop Chijeuline yang berdampak pada terbentuknya
konsep diri yang dimiliki oleh keempat informan. Menurut William H. Fitts
konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang
dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan
lingkungannya. Lewat komunitas K-Pop Chijeuline, keempat informan dapat
menyalurkan hobi yang dimiliki dan memiliki lingkungan atau kehidupan sosial
yang mendukung. Keempat informan dapat bertemu dan berinteraksi dengan
orang-orang yang juga memiliki hobi atau kegemaran yang sama akan keempat
informan. Hal ini membuat keempat informan juga mendapatkan pengalaman-
pengalaman yang dapat membentuk konsep diri mereka.
5.1 Kesimpulan
Melalui penelitian yang telah dilakukan mengenai konsep diri anggota komunitas
K-Pop Chijeuline Medan, peneliti memiliki beberapa saran yang mungkin
bermanfaat bagi berbagai pihak, adapun saran-saran tersebut, yaitu :
96
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
97
2. berguna bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitan serupa dan dapat
melanjutkan penelitian dengan informasi yang beragam dan lebih dalam.
3. Konsep diri merupakan sesuatu yang terbentuk dari pengalaman-
pengalaman yang didapat dari interaksi. komunikasi berperan penting
dalam interaksi yang dilakukan dan dapat berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri. Maka dari itu, diharapkan kedepannya
penelitian ini dapat memberi pengetahuan dan kesadaran tentang hal-hal
seputar komunikasi dan konsep diri yang dimiliki masing-masing orang.
DAFTAR REFERENSI
SUMBER BUKU :
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Rustan, Ahmad Sultra dan Hakki, Nurhakki. 2017. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Tae-Jin Yoon, Dal Yong Jin. 2017. The Korean Wave : Evolution, Fandom,
Transnationality. Amerika Serikat : Lexington Books.
Youna Kim. 2013. The Korean Wave : Korean Media Go Global. New York :
Routledge.
SUMBER SKRIPSI :
M. Sholihul Amri Nasution. 2018. Konsep Diri Perempuan Pecinta Film Anime
(studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Perempuan Pecinta Film Anime Di Kota
Medan). Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sumatera
Utara.
Linda Ernawati. 2016. Hubungan Self Concept Dengan Riya Mayarakat Dusun
Wotgaleh Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Skripsi Fakultas Ushuluddin
dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
SUMBER JURNAL :
SUMBER INTERNET :
http://medan.tribunnews.com/2018/07/01/mengenal-komunitas-penggemar-kpop-
hobi-yang-bisa-hasilkan-uang
https://lifestyle.sindonews.com/read/1001132/158/20-judul-drama-korea-yang-
tayang-di-rcti 1431590153 31 Oktober 2018
Lampiran
A. Pedoman Wawancara
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Tanggal wawancara :
Pukul :
Tempat :
P : Siang, boleh tau namanya siapa?
P : Nama panggilan kamu?
P : Okay, jadi kamu kan K-Popers nih, kira-kira udah berapa lama sih suka sama
K-Pop?
P : Awalnya dari mana kamu tau K-Pop?
P : Bagaimana kamu sampai bisa K-Pop?
P : Apa yang spesial dari K-Pop?
P : Kan banyak tuh musik pop dari negara lain, kenapa kamu suka K-pop?
P : Nah biasanya kan penyanyi atau Idol K-pop kan merilis album atau
merchandise-merchandise gitu kan, kamu suka beli ga?
P : Berapa harga dari album atau merchandise-merchandise tersebut?
P : Terus album atau merchandise gitu ada yang palsunya ga?
P : Kamu biasanya beli yang asli?
P : Kenapa kamu memilih untuk beli yang asli? Kalau soal harga pasti lah lebih
murah yang ga asli kan..
P : Berapa banyak sih uang yang kamu keluarkan untuk membeli barang-barang
atau merchandise-merchandise K-pop?
P : Biasanya kamu beli barang-barang atau merchandise-merchandise K-Pop itu
dari uang sendiri terus nabung dulu atau minta uang dari orangtua khusus untuk
membeli merchandise-merchandise K-pop?
P : Kenapa kamu memilih untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk
barang-barang K-pop?
P : Kamu kan suka nih sama K-Pop, ada ga penyanyi, idol-idol, atau boy group
atau girl group K-Pop yang kamu sukai?
Nama : Loventia
Umur : 21
Pekerjaan : Mahasiswi
N : Namanya Loventia
N : Biasanya ada yang panggil Loven ada yang pangggil Tia, tapi biasanya temen-
temen panggil Loven
N : Iya…21
P : Oh 21, oke
N : Iya
N : Kira kira itu mungkin 10 tahun, karena itu dimulai dari kelas 6 SD
N : Pertama tau K-Pop itu dari siaran televisi Indosiar, itu drama Asia Indosiar
tahun 2008/2009, itu dramanya Namanya Gong, kalau judul Bahasa inggrisnya
Princess Hours.
P : Terus K-Pop itukan Korean Pop ya, musik Pop Korea, gimanasih sampai bisa
tau K-Pop?
N : Jadi di drama itukan punya soundtrack drama, jadi pertama kali tau K-Pop itu
ya dari soundtrack dramanya itu, dari drama Gong itu, karena enak tu kan, setiap
opening sama penutupan dramanya tu selalu ada lagunya tu, dari lagu itulah
pertama tau ada musik K-Pop, oh ini musik lagunya Bahasa Korea gitu, jadi dari
situ sih tau pertamanya.
P : Terus kok sampai menyukai K-Pop itu gimanasih? Yang sampe musik-
musiknya itu kamu tau..
N : Pertama ya dari drama itu juga, jadi pertamanya tuh dari drama, tapi jaman
dulu itukan masih susah internet, jadi taunya itu mungkin. Tapi awal suka K-Pop
itu bukan dari 2008 atau 2009 karena waktu itu belum terlalu tau internet karena
masih SD juga, jadi pertama tau itu waktu itahun 2010, awal 2010 itu keluar
drama Namanya Boys Before Flowers. Di drama itu Official Soundtracknya
banyak, lagunya itu banyak banget dari pada drama yang pertama kali aku tonton
itu. Jadi ada group, satu group itu nyanyiin official soundtrack, jadi banyak. Jadi
itulah pertama kali mulai suka, ada nama groupnya SS501, disitulah bener bener
searching di internet, pergi ke warnet buat cari lagu-lagu K-Pop itu.
N : Iya karena jaman itu belum ngehits gitu kan, terus ga banyak yang ditayangin,
di televisi tuh ga banyak.
P : Terus apasih yang spesial dari K-Pop? dari segi musik kan ada juga tuh musik-
musik lain, kenapa sih K-Pop ini spesial menurut kamu?
P : Terus kan banyak tuh musik pop dari negara lain kan, kayak lagu Pop
Indonesia, nah kamu mungkin lebih suka K-Pop, tapi dijaman itukan ada juga
drama-drama kayak drama Taiwan, kan ada soundtracknya juga tu, kenapa
dibanding lagu pop negara-negara lain, kamu sukanya K-pop?
N : Tadi sebenarnya aku jaman dulu, bahkan sampai sekarang pun ga cuma K-Pop
yang kutonton atau kudengerin, Cuma ya yang paling nyantol dihati itu ya K-Pop,
K-Pop yang paling enak. Aku juga dengerin lagu Cina atau Taiwan Cuma ya
rasanya kurang srek aja gitu.
N : Iya, dia kayak punya ciri khas sendiri sih, kalau misalnya orang yang biasa
denger lagu K-Pop nih, emang beda gitu feelnya Pop Korea itu sama Pop yang
lain. Kayak punya ciri khasnya tersendiri, kalau emang suka dan dalamin pasti
ngerti.
N : Dia itu gimana ya, gaperlu tau artinya dari nadanya pun udah tergambar gitu
maksud lagunya, ya mungkin berlebihan tapi karena ya emang uda suka dari awal
juga didalami jadi ngerti.
P : Nah kalau K-Pop itu biasanya kan adatuh penyanyinya kayak idol,girl
group,boy group, dan lain-lain, Idol K-pop kan merilis album atau merchandise-
merchandise gitu kan, kamu suka beli ga? Kalau dulu waktu internet masih susah
kamu sukanya kan ke warnet, searching lagu di warnet, setelah si Idol ini merilis
album, merchandise-merchandise gitu suka beli ga?
N : Jadi kalau dijaman dulu, pas awal-awal aku belum ada beli-beli sih, dan
dijaman dulu itu Korea itu belum terlalu hits ya, di 2009 itu belum hits. Waktu
aku kelas 3 SMP ya itu baru ngehits banget, waktu masuk SMP kelas 2 atau 3 itu
baru buming banget. Jadi dulu tuh belum ada albumnya. Kalaupun merchandise
itu biasanya aku mulai beli waktu masuk kelas 3 SMP, aku mulai beli-beli, kayak
majalah, beli poster dan itu masih keluaran Indonesia sih waktu aku mulai beli-
belinya.
P : Kalau kisaran harga dari merchandise-merchandise yang kamu beli nih, kira-
kira berapa harga dari album atau merchandise-merchandise itu?
N : Kalau yang aku beli itu termasuk banyak ya, ada kayak majalah, poster,
jacket, tas, baju, jam tangan, itu banyaklah, itu kalau bukan yang official ya,
mungkin sekitar diatas 150 ribu kalau untuk yang besar-besar kayak baju, jam gitu
tapi kalau untuk kayak kotak pensil, itu bisa diatas 100 ribu bisa dibawah 100
ribu. Tapi kalau untuk Official itu bakal lebih mahal sih memang.
N : Iya itu yang ga official, kalau itu masih jaman-jaman SMP sih kalau sekarang
di 2018 itu udah banyak kan kayak online gitu, yang ga official di online juga uda
banyak dan jadi lebih murah, tapi kalau jaman SMP itu masih mahal.
N : Kalau sekarang kebetulan itu yang unofficial sih karena lebih murah
P : Berarti album atau merchandise gitu ada juga yang palsunya ya?
N : Kalau album gaada sih yang palsu, kalau merchandisenya banyak yang Kw.
Kalau album pasti official dan harganya bisa diatas 600 ribu.
P : Terus kamu tadi daripada yang asli lebih milih yang ga asli kan? Kenapa kamu
milih yang ga asli?
N : Sebenarnya tergantung barangnya sih, aku gabisa bilang aku milih yang ga
asli atau asli, itu tergantung barangnya, apa yang aku beli tapi kalau misalnya
album pasti beli yang asli lah tapi kalau kayak baju, terus jam, ada beberapa
accecories kayak kalung atau gelang itu aku lebih pilih yang ga asli, karena selain
mahal, beli yang ga asli sama aja kepuasannya buat aku.
P : Oh tapi tetep ya tadi kadang kamu beli barang yang asli juga, kayak album
gitu..
N : Iya
P : Kenapa sih kamu beli yang asli itu, kan lebih mahal ya?
P : Jadi untuk mendukung Idol yang kamu sukai juga ya?supaya dia tetap
berkarya gitu?
N : Iya
P : Terus kamu tadi bilang banyak juga yang kamu beli kayak tas, jam, jacket,
gelang, kalung, poster, itu kira- kira uda berapa banyak sih uang yang kamu
keluarkan untuk beli-beli album atau merchandise-merchandise itu?
N : Oh kalau itu, kan dalam kurun waktu 10 tahun ini kan, udah jutaan lah, udah
ga keitung. Karena udah sangking hobinya jadi gapernah itung-itung kalau beli.
P : Kalau uangnya terkumpul sekarang udah bisa beli apa gitu yakan hehe
P : Berarti dalam proses menabung itu pastilah jajan jadi gabisa sebanyak pas lagi
ga nabung ya?
N : Iya dong pastinya, tapi karena demi Oppa tersayang di Korea sana ya, demi
keberlangsungan hidp Oppa, supaya tiap hari bisa diliat jadi ya gamasalah hehe
P : Agak berlapar-lapar sedikit gapapalah ya hehe, terus berapa lama sih kira-kira
nabungnya?
N : Tergantung apa yang mau dibeli sih, kalau jamannya masih cuma mau beli
majalah ya paling Cuma seminggu, seminggu kumpulin uang dulu, tapi kalau beli
album ya pasti berbulan-bulan dulusih, karena kan belum kerja dan uang juga
masih dari orangtua.
P : Kenapa kamu memilih untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk
barang-barang K-pop?
N : Karena gimana ya, karena uda hobi kali ya, dan kepuasan tersendiri gitu sih
kayak aku punya hobi baru, aku pengen sepenuh hati la disitu. Terus dari situ juga
aku ketemu sama temen-temen jadi kayak temen aku punya aku juga pengen.
P : Kamu kan tadi beli-beli barang K-Pop sampai nabung berminggu-minggu ya,
kenapa sih kamu milih seperti itu, padahal kalau gapunya temen kamu juga
gamarah kan?
P : Berarti ini tuh kayak pertanda kamu sebagai K-Poper, aku K-Popers ya belilah,
gitu?
P : Kamu kan suka nih sama K-Pop, ada ga penyanyi, idol-idol, atau boy group
atau girl group K-Pop yang kamu sukai?
N : Jadi kalau sejarahnya yang aku suka nih ya jadi fans, jadi pertama aku suka
SS501 boygroup yang pertama kali nyanyiin official soundtrack di drama yang
aku tonton di tahun 2010an gitu Namanya tadi Boys Before Flowers. Aku pertama
kali jadi K-Popers sukanya mereka. Itu sekitar 1 sampai 2 tahun itu ga terlalu
lama. Terus sekitar 2011 atau 2012an di Indonesia lagi heboh banget ya suka
Boygroup namannya Super Junior, aku mulai suka Super Junior sampai sekarang
aku masih tetap suka dan ngefans sama mereka, tapi karena ada group group lain
yang muncul ya seiring dengan berjalannya waktu suka juga sama group-group
baru, tapi yang suka kali ya pasti tetap yang satu itu, Super Junior.
P : Jadi diawali dari SS501 jadi fandomnya itu jadi Super junior ya?
P : Apa saja yang membuat kamu tertarik atau menyukai penyanyi, idol-idol,
boy/girl group tersebut?
N : Awalnya itu karena musiknya, dari awal aku nonton drama aku dengerin
musiknya dulu baru tau orangnya, setelah itu awalnya pas Super junior itu aku
P : Oh jadi appearance ya, tapikan di Indonesia atau negara lain juga banyak tuh
yang ganteng-ganteng, maksudnya tampilan juga oke..
N : Iya kalau Korea itu tampilan oke, koreografi mereka juga oke, jadi kayak udah
paket lengkap gitu. Dia selain di acara musik juga tampil di acara televisi lain dan
mereka orangnya lucu-lucu, kepribadiannya oke diliat dari acara televisinya, enak
gitu.
P : Sebagai fans, apalagi kamu udah jadi fans lama nih, ada ga hal-hal yang kamu
lakukan untuk penyanyi, idol-idol, boy/girl group tersebut? Kamu sukanya SS501
sama Super Junior kan?
N : Aku waktu bias aku ulang tahun itu kayak ada fandom yang ngadain acara nah
aku disitu ngirim boneka sama baju buat si Idolanya Namanya Sungmin, waktu
ulang tahun.
N : Di Super Junior
P : Jadi kamu kasih hadiah ya ke sungmin ini, mahal ya hadiah yang kamu kasih?
N : Kalau untuk dijaman aku itu udah mahal lah...tapi mungkin bagi mereka
engga deh
P : Kenapa sih kamu baik sekali mau kasih hadiah gitu, emangnya penyanyi, idol-
idol boy/girlgroup sama komunitas yang kamu ikutin mempengaruhi kamu banget
ya?
N : Sebenarnya susah di jelasin, tapi mereka itu banyak sih membantu secara
psikis, secara mental itu membantu sih. Keliatannya kayakk bodoh gitu, kayak
cheesy, maksudnya kayak bohong gitu kan, tapi gabisa dibilang gitu soalnya yang
ngerasain itu kan hati kita
P : Iya soalnya tadi kamu juga bilang kan tadi kamu udah capek seharian terus
setelah liat mereka jadi terhibur ya?
N : Iya, sebenarnya aku juga bisa Bahasa Korea cuma waktu itu dijaman dulu pas
awal-awal kan susah nih cari subtitle dan aku belum ngerti Bahasa Korea waktu
itu tapi tetap aja aku tontonin walaupun gangerti tapi tetap aja ketawa, gangerti
kenapa dia ketawa kenapa dia nangis ya ikutan aja gitu, sangking ya gitulah hehe..
N : Menghibur banget
P : Apalagi gara-gara itu kamu juga jadi punya kehidupan sosial yang mendukung
ya?
N : Iya waktu disekolah gitukan, ih dia juga denger lagu K-Pop, aku langsung
tanya ih suka K-Pop ya? Jadi nambah temen baru
P : Terus Idol ini pastilah dia berbahasa Korea karena dia orang Korea,tampilan
mereka juga ala-ala Korea, hal ini mempengaruhi kamu ga dalam segi berbahasa,
berpakaian, berpenampilan, dll gitu?
N : Kalau berpakaian, karena aku juga sering nonton drama pastinya ada gaya
yang sengaja aku ikutin, banyak sih itu, gaya-gaya pakaian itu banyak sih sampai
sekarang, banyak banget sih menginspirasi gaya berpakaian gitu. Kalau berbahasa
P : Aku kurang ngerti nih, berpakaian kayak korea itu gimana sih?
N : Gimana ya, kalau jaman dulu kan pedoman fashionnya itu kan artis kita, nah
kalo aku kurang suka sih ngikutin yang gitu, aku lebih suka gaya Korea, kayak
pake Hoodie-Hoodie kalau jama dulu tu kan pake kaos kaki beda warna pada
jamannya terus skinny jeans,kalau dulu kan belum banyak kita yang pake skinny
jeans berwarna, terus pake skinny jeans berwarna gitu. Sekarang masih juga sih
tapi udah berbeda.
N : Tergantung sih, jaman dulu lebih ke sexy sih kesannya, nah tahun 2012an tuh
lebih ke cute, banyak sih yang aku suka, tapi kalau aku lebih cocok yang kesannya
cute atau imut. Kayak baju Oversized gitu, sepatu kets putih, gitu gitu deh.
P : Kenapa sih kamu memilih untuk mengikuti atau meniru penyanyi, idol-idol,
boy/girl group tersebut?
N : Karena beberapa gaya atau fashhionnya itu cocok sama aku, yang ga terlalu
girly tapi tetap cute dan cewek tanpa harus pake-pake roklah gitu, dia lebih ke
simple, cute tapi tetap Trendy.
N : Awalnya itu karena aku suka nonton drama sama acara-acara televisinya,
kalau dulu ya itu susah banget cari subtitle atau dapet subtitle, kalau sekarang kan
udah gampang ya dapet subtitle dari internet lah terus nyebar gitu, kalau dulu tuh
susah, jadi yang pertama harus dilakukan itu ya belajar Bahasa inggris dulu karena
kan subtitlenya cuma ada dalam Bahasa inggris kan, lama-lama cape juga nih
pake Bahasa inggris gitu, akhirnya demi menyingkat waktu aku belajar Bahasa
Koreamya, akhirnya aku belajar sendiri, lama-lama bertahum-tahun gitu akhirnya
P : Jadi tujuan kamu tuh supaya kamu ngerti gitu ya apa yang mereka bilang?
N : Iya jadi aku bisa nonton acara-acara mereka atau drama dengan lebih cepat,
daripada nungguin subtitle mereka baru bisa ngerti apa yang mereka bilang atau
jalan ceritanya gitu.
N : Seberapa sering? Kalau seberapa sering sih, ya sering lah, sering banget
malahan, waktu dikampus lagi bosen dengerin lagu K-Pop, waktu lagi ngendarain
mobil, bahkan pas lagi ngerjain tugas, lagi bosan, lagi sendirian pasti selalu
dengerin Kpop. Ya bisa dibilang sering banget.
N : Berjam-jam sih
P : Biasanya denger lagu K-Pop atau nonton video K-pop itu bisa menghabiskan
waktu berapa lama?
N : Kalau video K-Pop ya? Ya bisa lamalah 3 jam mungkin, berjam-jam, aku
sampai lupa waktu malahan kadang. Apalagi di internet ya, muncul video ini terus
dibawah ada pilihan video lain jadi diliat juga.
P : Biasanya orangtua kamu suka ngingatin atau marah ga kalau kamu nonton atau
denger lagu K-Pop?
N : Pastinya sih, pastinya. Karena itu bisa lupa waktu kan, jadi aku tuh harus ada
yang ingatkan ini jamnya sholat, jamnya makan, ini jamnya mandi gitu. Pasti
marah kalau aku lupa waktu.
P : Kan banyak tuh hal-hal berbau korea, seperti acara televisi atau budayanya,
ada ga yang kamu sukai?
N : Infinite Challenge
N : Yang khusus ada yang ga khusus juga ada, apalagi sekarang ada mukbang,
taukan mukbang? Mukbang itu pertama kali dipopulerin sama Korea, mukbang itu
artinya meokgo bangsong, artinya acara makan. Pertama kali di populerin sama
Korea terus banyak ditiru sama orang. Karena makanan Korea itu enak juga dan
aku lumayan sering makan.
P : Acaranya itu tadi infinite challenge, sama meokgo bangsong yang kamu
tonton?
N : Banyak sih, hampir ga terhitung, kayak knowing brother, running man, kalau
untuk acara musik ada Music Bank, Show Champhion, M-net M-music, banyak
sih yang aku tonton, banyak banget malah udah ga keinget lagi kalau yang udah
dulu dulu, kalau sekarang ini itu sih yang aku tonton.
P : Kalau acara televisi atau drama-drama Korea kamu berarti suka ya?
P : Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk menonton acara-acara televisi
atau drama-drama korea tersebut?
N : Kalau aku itu tipenya paling benci penasaran, jadi aku tuh tunggu sampai
dramanya selesai, jadi episodenya itu paling 16 atau 20 gitu, itu aku tungguin
sampai habis, dan aku tonton, biasanya nonton itu sampai ngabisin waktu
semalaman.
N : Ada yang aku namatin dalam waktu sehari, ada yang aku namatinnya pelan-
pelan. Tapi kalau dramanya terlalu seru biasanya aku bisa sampe gatidur
N : Yang pertama kalo acara televisi tuh ya, kayak variety show itu dia gak lebay,
dia simple tapi bikin penasaran dan menarik. Bahan bercandaan mereka juga lebih
elegan sih kalo menurut aku, terus ga saling menyakiti yang lain dan
becandaannya ga terpaku disitu situ aja, selalu ada hal baru.
N : Ya seperti yang aku bilang tadi, simple, seru, ga lebay, tetap bikin penasaran
dan enak buat ditonton.
N : Alur ceritanya seru, konsepnya juga ga berlebihan, enak buat ditonton, lebih
realistis, cara pengambilan gambar di dramanya juga bagus, lebih enak lah buat
ditonton, episodenya juga ga sebanyak sinetron Indonesia yan episodenya bisa
sampe ratusan, kalau drama korea paling 16 sampe 20an gitu.
N : Yang aku liat sih, aku suka ya, aku suka bagaimana mereka mempresentasikan
drama mereka di acara televisi itu, dia tanpa mengurangi dan melebih-lebihkan.
Aku cukup suka sih sama budayanya.
P : Kan banyak nih budaya lain, misalnya kayak budaya jepang atau cina dan
bahkan budaya Indonesia sendiri, kenapa kamu suka sama K-Pop atau budaya-
budaya Korea gitu?
N : Kalau jepang aku ga terlalu tau ya karena aku ga terlalu mendalami ya, paling
dramanya, aku itu penonton yang gaterlalu suka alur cerita yang ribet, suka yang
simple dan ringan, ga terlalu suka sad ending, sad scene, bisanya aku nonton itu
karena alur ceritanya simple dan ga terlalu sulit untuk dipikirkan, jadi kalau acara
televisi atau budaya-budaya negara lain aku kurang tau. Karena aku orang
Indonesia pastinya aku juga suka sama budaya Indonesia cuma untuk setiap
harinya aku gaterlalu mendengarkan lagu daerah, atau lagu Indonesia, karena kalo
K-Pop itu lagu daerahnya ya gaada, ga kayak Indonesia yang lagu-lagu daerahnya
banyak. Aku suka budaya Indonesia tapi aku lebih suka K-Pop karena terasa lebih
modern dan mengikuti jaman, kayak budaya-budayanya itu bisa mengikuti jaman.
P : Di Medan ini kan, udah banyak tuh restoran Korea yang dibangun, kamu suka
makan di restoran Korea tersebut ga?
N : Suka, aku malah termasuk sering ya, tiba tiba pengen gitu, dia makanannya
kayak punya ciri khas sendiri gitu, rasa manis, pedas atau gurihnya itu beda. Ya
aku suka dan masih bisa diterima dilidahku.
N : Lebih sering Indonesia sih, karena itu emang makanan aku, makanan aku dari
lahir jadi ya pasti sangat cocok ya di lidahku, tapi aku cukup sering sih makan
makanan korea gitu.
N : Karena rasa makanan korea itu punya rasa yang khas gitu ya, terus presentasi
makanan korea itu juga cantic dan warna warni, terus menggugah selera
P : Kalau Bahasa korea ada ga kata-kata yang kamu ketahui? Atau mungkin kamu
bisa berbahasa korea?
P : Bagaimana sih kamu bisa tahu kata-kata dalam Bahasa Korea tersebut?
Darimana kamu mengetahuinya?
N : Jadi dulu itu susah banget dapet subtitle, aku harus nunggu orang buat subtitle
baru aku ngerti apa yang terjadi dalam drama atau acara televisi gitu, dari situ aku
punya keinginan untuk bisa Bahasa Korea jadi kalau aku nonton tuh gaperlu sibuk
dan gaperlu nungguin subtitle yang lama banget, akhirnya aku mulai belajar cara
belajar di internet, ngobrol-ngobrol dengan teman.
N : Kalau buat temen yang ga terlalu suka Korea sih ya waktu sekolah dulu atau
kuliah sekarang ini, aku gamau dianggap lebay atau yang gimana gitu, jadi bias
any aku pake Bahasa Korea gitu sama temen-temen aku yang bisa Bahasa Korea
atau sama temen-temen aku yang ngerti K-Pop gitusih, kayak bilang kamu imut
banget eh aku bilangnya ah gwiyowo..
P : Jadi kamu menggunakan Bahasa Korea itu kalo lagi sama temen-temen yang
suka K-Pop atau temen yang bisa Bahasa Korea ya?
N : Iya biasanya gitu, kalo lagi ngobrol sama temen-temen yang suka K-Pop atau
sama temen-temen orang Korea, jadi karena aku udah suka lama sama Korea nih
N : Dari internet, kayak aplikasi Azar, Hello Talk, itu banyak orang-orang Korea
yang pengen juga belajar budaya lain, jadi semacam bertukar budaya gitu
P : Kenapa kamu suka menggunakan Bahasa korea sama teman-teman yang juga
suka K-Pop?
N : Karena kita satu hobi, jadi kekpunya rasa bangga tersendiri karena kan yang
lain juga ga ngerti
P : Jadi kamu kan suka nih sama K-Pop, orang sekitar kamu atau temen-temen
kamu ada banyak ga yang menyukai K-Pop juga?
N : Iyasih bisa dibilang gitu, sebenarnya kalau untuk sekarang ya semenjak masuk
kuliah sih ga gitu, cuma kan kalau jam sekolah kan susah terus aku lebih pemalu
dulu jadi temen-temen disekolah dulunya yang satu hobi, apalagi dulu kan banyak
yang bilang ni ah suka K-Pop pasti alay padahal ga
P : Jadi kalau dikuliah udah gatertalu banyak ya temen yang suka K-Pop?
N : Ada sih, tapi lingkaran pertemanan di kuliah itu ga karena K-Pop, dikuliah itu
mencoba lebih dewasa jadi ya bisa gitu sama yang gasuka K-Pop juga bisa
berteman.
P : Terus kamu kan sekarang tergabung dalam komunitas Kpop Chijeuline nih,
sudah berapa lama kamu tergabung dalam komunitas Kpop Chijeuline ini?
N :Itu aku mulai dari kelas 2 SMA, aku mulai sibuk bergabungnya itu waktu kelas
3, dari 2014 atau 2015 lah..
N : Jadi aku tau dari temen deket aku yang kebetulan anggota Chijeuline juga, aku
dikenalin sama temen-temen yang suka K-Pop juga, dikenalin juga sama ketua
Chijeuline ini, terus sama temen-temen yang lain, akhirnya kenal dan tau
komunitas Chijeuline ini
N : Waktu itu aku belum banyak tau tentang komunitas Chijeuline, komunitas ini
termasuk yang open minded banget, ramah gitu sama anggota baru, ga milih milih
untuk bertemen dia langsung kayak oh iya suka ya? Siapa biasnya? Bias itu kayak
siapa member favorit kamu di group ini gitu? Lebih nyaman ajasih, jadi nambah
temen juga
P : Kan ada tuh komunitas-komunitas K-Pop lain di medan, kenapa kamu memilih
bergabung di komunitas Chijeuline?
N : Mungkin aku yang merasa kurang cocok kaliya, aku rasa mereka kurang
ramah, disini jugua banyak kegiatan, jadi disini aja udah cukup gitu
P : Biasanya berapa lama ngomongin K-Pop atau hal-hal yang berbau K-Pop?
N : Kami kan juga punya kegiatan, jadi karena Chijeuline itu komuinitas yang
cukup aktif untuk membuat gathering ya, jadi kami juga ngomongin tentang
gathering kami ya jadi diselingi lah,jadi karena rentang usia yang ga jauh beda
jadi semua udah kayak temen jadi ga terlalu monoton, bicarain K-Pop juga tapi
tetep ngomongin gathering yang mau dibuat juga, mungkin menghabiskan
beberapa jam jugalah..
N : Ya pastinya sih, soalnya kesukaan orang kan beda beda, K-Pop kan juga
banyak, aku juga jadi tau lagu-lagu K-Pop yang lain, tau drama-drama lain, bias
bias yang lain
N : Didalam komunitas ini kan kita buat acara nih, kalau lagi mau buat gathering
atau acara gitu ya seringlah ngabisin waktu buat K-Pop
P : Kalau dalam berbicara biasanya di komunitas ini suka berbahasa korea kah?
N : Karena kami sama-sama suka ya, biasanya ga kalimat sih paling kayak kata-
kata dalam Korea gitu
N : Ya pastinya banyak sih, banyak banget informasi kayak eh group ini mau
debut, group ini baru debut atau keluarin lagu baru gitu, yang ini enaklo dramanya
gitu. Yang aku gatau mereka tau gitu ya ada, yang mereka uda duluan tau atau
nonton gitu, jadi aku cari tau, pastinya banyak.
N : Ada beberapa sih, dia jadi suka cover lagu K-Pop, penampilannya juga ada sih
soalnya ada yang suka ikut dance cover terus kalau dance cover kan itu
penampilan atau gayanya sering sesuai sama baju atau kostum Idol K-Popnya
gitu, jadi kayak niru kostum narinya gitu, tampilan sehari-hari sih ada juga yang
chat rambutnya atau fashionnya kayak korea gitu
N : Dari sebelum gabung juga udah, tapi setelah gabung tuh juga jadi makin
banyak tau makin banyak ikutin atau niru gitu
N : Karena ngeliat yang lain juga gayanya bagus, kayak ada rasa ingin mencoba
juga gitu, maksudnya bukan jadi kayak kompetisi ya tapi jadi pengen ikutan coba
P : Nah, kalau di komunitas Chijeuline itu kegiatan apa saja sih yang dilakukan?
N : Di chijeuline itu biasanya buat event gathering isi acaranya tuh ada dance
cover, sing cover, terus ada stan makanan Korea, merchandise-merchandise
Korea. Gathering ini ya dibuat supaya nyalurin hobi dan sesame K-Poppers itu
bertemu dengan satu sama lain
N : Setau aku sih 4 kali, tapi aku ikut berpartisipasi jadi panitia sekitar 3 kali,
kalau tanggal khusus sih gaada tapi tanggalnya itu perlu direncanain soalnya kan
kita juga jual tiket, buat cari sponsor, pendaftaran lomba, terus promosi acara ini
juga
P : Sudah berapa kali kamu ikut berpartisipasi dalam acara-acara yang komunitas
K-Pop chijeuline selenggarakan?
N : Ya karena buat nyalurin hobi juga sih, terus gara-gara ini kan aku juga jadi
bisa ketemu K-Poppers lain, bisa tampil juga, nambah pengalaman juuga kan
N : Ya pastinya senang ya, karena bisa nyalurin hobi ketemu orang baru, nambah
teman
N : Pastinya dapet teman, pengalaman, rasa percaya diri, karena dulu aku orang
yang kurang percaya diri ya, yang tadinya kurang bisa bersosialisasi jadi
bertambah gitu temen
P : Nah, setelah masuk ke komunitas Chijeuline, orang sekitar seperti teman atau
keluarga mengetahui ga tentang hal ini?
N : Kebetulan yang tau itu cuma temen-temen sih ya, kalau orang tua kurang tau
P : apa tanggapan mereka tentang bergabungnya kamu di komunitas K-Pop
Chijeuline? Mereka mendukung apa tidak?
N : Karena kebetulan mereka gak tau, jadi gayakin mereka dukung apa gak, tapi
aku rasa mereka kurang suka dan kurang mendukung ya aku suka sama K-Pop
karena menurut mereka buang buang waktu, dan ga sesuai sama budaya yang
mereka tau, mereka juga asing sama K-Pop, menurut mereka ini ga semestinya
kayak gini gitu, kalau Indonesia tuh gak kayak gini, gak terlalu suka mereka nya,
kalau temen-temen aku dukung-dukung aja sih. Temen-temen kuliahku gasuka
sama K-Pop tapi mereka tau aku suka sama K-Pop ya dibiarin aja, oh kita punya
hobi masing-masing, ya saling menghormati aja
N : Kalau orang sekitar sih, kayak dulu tuh aku pas sekolah banyak yang bilang
apasih itu K-Pop alay, operasi plastik lah. Ya hidup pasti ada pro dan kontra ya,
ada yang suka, ada yang menghormati ada juga yang ga menghormati. Ya banyak
lah yang ngejek, dibilang ngapain suka sama plastik, ya aku anggapnya ini hobi
aku, kalau gasuka yaudah gausah dilihat, aku juga ga memaksa orang untuk suka
P : Kan masih banyak tuh pendapat atau tanggapan sebelah mata dari masyarakat,
atau orang-orang sekitar, bagaimana kamu menanggapi hal tersebut?
N : Aku termasuk santai sih, kalau dia menghina, kalau dibales juga capek, aku
orangnya suka simpel-simpel aja ga terlalu suka ribut sama orang lain, jadi kalau
gasuka liat aku kayak gini ya gausah diliat, kalau gamau berteman yaudah gapapa,
aku ga ambil pusing. Biasanya aku biarin aja.
N : Karena kami juga nawarin acara atau gathering ini ke masyarakat, kami ga
terlalu ambil pusing sama masyarakat yang gasuka, soalnya kan ada juga orang
yang suka. Tapi ya ada lah pasti tanggapan yg ga mengenakkan
P : terus kalo yang memuji atau kasih tanggapan positif ada gak?
N : ada juga sih, soalnya karena masuk komunitas ini kan jadi aktif gitu sering
buat acara gitu gitu
N : paling kayak bilangin sekarang hebat ya udah bisa ikut buat acara-acara gitu,
terus kadang aku suka ditanyain juga sama yang belum pernah ikut buat acara
gitu, mereka bilangnya akukan udah ada pengalaman gitu gitu sih
N : aku senang sih denger pujian soal hobi aku atau komunitas aku, aku jadi
pengen terusin yang udah aku buat selama ini kayak buat buat acara gitu kan,
walaupun capek tapi jadi makin semangat buat acara yang lebih keren atau bagus
gitu, jadi biasanya aku berterima kasih sama mereka yang muji atau kasi
tanggapan positif
N : Aku jadi orang yang lebih berani dan percaya diri sih, overall jadi orang yang
percaya diri dan outgoing sih
N : Karena aku masih pengen terus nyalurin hobi dan berkarya sih, membuat atau
melakukan sesuatu yang menyenangkan sama orang-orang yang hobinya sama
kayak aku
N : Aku pasti pengen tetep gabung di komunitas chijeuline sih, terus suka K-Pop
juga karena selama bisa menghasilkan sesuatu dari itu ya aku pasti pengen tetep
ikut
N : Ya hasilnya kayak nambah teman, pengalaman terus buat acara dari kecil
sampai besar gitu, kan dapat uang juga
P : Okay makasih ya loven buat waktunya, seru sekali cerita tentang K-Pop ini ya
Informan 2
N : Kalau jadi K-Popper itu awalnya dari tahun 2016 sampe sekarang, kalau suka
K-Popnya tuh pertama dari drama, karena nonton drama-drama gitu jadi ketagihan
karena alur cerita K-drama lebih menarik.
N : Drama yang pertama kali ditonton sampe jadi pengen ngikutin K-Pop itu
cinderella and four knights, terus sama yang ngejerumusin ke K-Popnya itu drama
W two world, yang main lee jong suk
P : Oh gitu kalo itu tadikan drama ya, tahu musik K-Popnya itu gimana awalnya?
N : Kalau soal K-Pop sih temen-temen juga udah pada ngasitau kan, ini shine, ini
P : Iya iya
P : Karena kalau diliat liat lagu K-Pop itu maknanya lebih dalem gitu lo, terus
musik K-Pop itu ga monoton, melodinya tuh beda-beda jadi kadang tu memang
kalo misalnya mood lagi seneng tuh dengerin yang musiknya agak ngehype dan
kek joget gitu, nah kalau moodnya ga bagus denger yang kayak mellow-mellow
gitu, kayak ballad
N : Jadi suka musiknya karena ga monoton, lebih bervariasi dan bisa ngikutin
mood ya musik K-Pop ini?
P : Biasanya Idol-Idol K-Pop ini kan ada yang ngerilis dan ngeluarin album-
album atau merchandise gitu kan, sering beli ga?
N : Kalau misalnya dibilang sering sih, karena masih baru-baru kek kemaren pada
beli kan karena baru comeback, kayak exo kemaren albumnya sempet beli 2,
kayak twice ada 1
P : Harganya?
N: Mungkin ya pertama karena emang suka dan pengaruh temen juga, pertama
kayak ditawarin kan, karena baru baru suka jadi mau cari tau terus jadi kalo dikasi
tau ini baguslo albumnya jadi ya dibeli dan mungkin albumnya itu jaka rasa ga
rugi belinya karena albumnya itu kalau dibandingin sama album yang lain, kayak
di Indonesia nih kan cuma CD doang, nah kalau mereka ada official photo
cardnya, ada photobooknya, ada posternya, mungkin itu yang buat worth it dan ga
rugi ya, terus kan kalau beli album-albumnya juga jadi bisa dukung mereka untuk
tetap berkarya
P : Kalo beli album gitu pake duit sendiri, kayak kamu sisihkan duitnya buat beli
album atau khusus minta sama orang tua untuk beli album atau merchandisenya?
N :Llebih ke uang sendiri sih, jaka kan udah ga minta sama orang tua ibaratnya
kalau uang jajan, jadi emang dari hasil kerjanya di sisihkan sendiri buat beli
album gitu.
P : Kalau kayak album atau merchandise gitu ada ga yang palsu gitu?
N : Adasih menurutku, poster poster gitu ada yang orang buat sendiri terus dijual,
kek ga official dari agencynya gitu
P : kira kira uda berapa uang dikeluarin buat beli-beli album gitu?
N : 1 jutaan lah mungkin, soalnya karena jaka cowok juga jadi karena sebelumnya
udah punya jadi yaudah ga terlalu penasaran lagi soalnya kalau mau liat foto juga
tinggal search di google
P : Jadi kalo Idol-Idol Korea gitu siapa aja yang kamu sukai?
N : Kalau grup sih kayaknya aku bisa jadi multifandom soalnya liat lagunya juga
kalo misalnya denger lagunya enak dan jaka suka ya suka sama grup itu jadi ga
monoton sukanya sama satu grup aja, jadi kalau suka sih exo, twice
N : Kurang lebih 2 tahun sih, soalnya sukanya dari tahun 2016 akhir kayaknya
P : Kalau itukan sukanya mulai dari 2016, kalau tau K-Pop itu dari kapan?
Maksudnya masih tau aja tapi belum suka gitu
N : Dari smp uda tau Korea gitu sih, soalnya dulu pas smp kan drama-drama
Korea ditayangin di tv kayak dream high, kadang kan gitu nonton juga karena
gaada tontonan. Terus kalo idol-idol gitu taunya dari sma sih soalnya dikasi tau
temen, jak ini exo loh, maksudnya kayak emang ga tertarik dulu karena liat K-Pop
tuh mukanya sama semua kalo kita gatau dan ga perhatiin kan, terus dulu style
korea lebih meriah gitu, jadi kurang suka, kalau sekarang kan gayanya udah kebih
santai dan casual ya, udah ga terlalu bling-bling lagi kayak dulu jadi sekarang
suka
P : Terus kayak exo gitu sukanya karena apa sih sama mereka?
N : Pertama kan denger lagunya terus kecanduan kan jadi pengen cari tau
member-membernya, terus karena liat visual mereka juga menarik terus setelah
liat mereka kayak di variety show atau kayak video-video fancam ternyata mereka
kayak gini ya, menarik juga personalitynya
P : Terus ada ga hal-hal yang kamu lakuin untuk dukung Idol-Idol yang kamu
suka
N : Ya salah satunya beli albumnya untuk dukung atau support, terus juga
dengerin lagunya di youtube supaya viewersnya nambah, terus kadang gamau
P : Biasanya kan mv yang mau rilis ada yang jamnya sampe larut malem gitukan,
kamu rela nunggu jam segitu?
P : Terus kan tadi kamu bilang kamu suka sama gaya mereka yang makin kesini
makin casual, kamu suka ga ikutin gayanya?
N : Suka sih, karena sama aku cocok juga gitu, jadi kesehariannya netapin itu
kayak rapi, casual gitu
P : Terus ada ga yang kayak liat baju atau gayanya itu kamu contoh?
N : Kalo drama aku lebih suka yang mystery thriller gitu sih, jadi lebih buat
penasaran jadi pengen nonton episode episode selanjutnya dan kelanjutan
ceritanya daripada romance yang agak monoton yang ujung ujungnya pasti sama
si cowok atau cewek ini juga, jadi lebih suka yang mystery thriller gitusih
P : kalau lagu atau video K-Pop paling lama dengernya berapa jam?
N : Biasanya kalo ada satu idol yang aku suka muncul di variety show gitu, aku
downloadnya episode yang ada si idol itu aja, ga semua varietynya aku nonton
P : Dalam sehari tuh berapa jam buat nonton video K-Pop ini?
N : Buat nonton dan dengar sih, setengah hari sih, 3 jam, soalnya aku sambal kerja
juga sambal denger lagu K-Pop, kayak dari jam 9 sampe jam 12 kadang dengerin
lagu mereka doang gitu
P : Kan di medan udah banyak restoran korea, suka makan di restoran korea ga?
N : Suka suka ajasih kalau halal, soalnya aku makan apa aja masuk, kalau itu halal
ya pasti dicoba soalnya kan kadang kadang liat orang korea makan kayak enak
gitu jadi pengen nyobain juga gimanasih rasanya
N : Yang ga korea sih lebih sering sebenarnya, karena di medan juga beberapa lah
yang buka
N : Mereka lebih nonjolin pedes, kayak nonjolin rempah rempah gitu juga lebih
pedes terus rasanya lebih kuat gitu
P : Sekarang banyak nih temen kamu yang juga suka K-Pop? terus gimana
ceritanya bisa masuk Chijeuline?
N : Pertama masuk Chijeuline itu karena temen, diajak gabung, dan masuk ke
komunitasnya itu karena awalnya temenku yang ngajak ini nyuruh Mc-in acara,
jadi setelah acara kan mereka pada kumpul-kumpul jadi aku ikutan kumpul sama
mereka. Disitu sebenarnya belum terlalu suka Korea sebenarnya, terus jadi tertarik
pengen tau Korea karena kadang kalau mereka ngomongin K-Pop jadi bisa tau
dan ikutin juga pembicaraan mereka. Mereka orangnya juga pada welcome dan
ramah sih jadi enak aja kalau ngomong sama mereka
N : Pertama buat nambah temen juga, terus pengen cari pengalaman baru, terus
kan awalnya diajak temen jadi agak segen nolaknya
P : Kalo sama anak Chijeuline itu biasanya ngomongin K-Pop bisa berapa lama?
N : Iyasih soalnya kayak pengen tau juga apa yang anggota lain suka apa yang
mereka tau gitusih
N : Iya, karena mereka kasitau juga kalau ada informasi baru, jadi aku cari tau
juga
P : Menurut kamu ada ga anggota lain yang gayanya mirip-mirip Korea gitu?
N : Adalah
P : Semenjak masuk Chijeuline kamu jadi makin ngikutin gaya Korea gitu ya, kek
fashionnya?
N : Iyasih..semenjak suka sama korea sih, soalnya kan uda di chijeuline waktu
suka Korea itu
N : Di Chijeuline itu kita buat event-event gathering korea yang diikutin sama K-
Poppers Medan lainnya ya kayak buat-buat acara gitu deh, biar sesama K-Poppers
bisa bertemu juga
N : 4 sih..
P : Tapikan kalau misalnya ikut acara gini kan ngeluarin dana, tenaga, dan waktu
yang ga sedikit kan kenapa tetep mau berpartisipasi?
N : Karena udah enak aja sih gitu ngumpul dan buat acara bareng temen-temen
kan, udah ngerasa dekat sih kayak keluarga, terus kan nambah pengalaman juga
P : Apa saja hal positif dan negatif dari komunitas chijeuline ini?
N : Lebih kenal banyak sifat orang, nambah pengalaman, dan kayak ngasi tau kalo
tim itu harusnya kayak gini, kayak belajar kerja dalam tim juga, terus belajar
persiapin segalanya kalau buat acara, diperhitungkan apa-apa aja yang buat acara
sukses kan, kadang negatifnya itu kalau buat acara ada yang kurang
diperhitungkan
N : Mereka sih fine fine aja, karena ga terlalu tau korea jadi ya mereka mikirnya
oh ini acara korea yaudah..
P : Tapi kan masih ada tu orang yang memandang sebelah mata tentang K-Pop
atau komunitas K-Pop, pernah ga denger pandangan atau tanggapan sebelah mata
gitu?
N : Sering sih, kebanyakan cowok yang bilang gitu tapi ga menutup kemungkinan
cewek juga banyak yang bilang kayak gitu, mereka lebih memandangnya tuh gini
sih, apasih Korea Korea, apa itu cowok kok nari-nari, pake make up, tapi dari situ
aku malah mikirnya bukan tentang make up atau nari-narinya aja tapi kalau tau
mereka pasti tau kalau dibalik itu ada perjuangan mereka yang keras daripada kita
buat jadi seperti itu, maksudnya mereka perjuangin passion mereka sampai jadi
trainee bertahun-tahun di agencynya, sampe 8 tahun lah 10 tahun lah, baru mereka
debut gitu, aku jadi lebih nanggepinnya kesitu sih
P : Tapi yang kasih tanggapan positif atau memuji gitu ada juga kan?
N : Ya adasih, soalnya kan hobi aku ini udah aku salurin ditempat yang tepat, zaka
juga udah ikut komunitas ini dan berhasil juga buat acara yang diikutin sama K-
Poppers medan jadi ada juga yang muji, kayak bilang keren juga ya bisa buat
acara sekalian nyalurin hobi
N : Ya biasanya aku terima dan berterima kasih sih, soalnya capek-capek pas buat
acara itu terbayar juga karena di apresiasi dan di puji, jadi kedepannya makin
pengen buat acara yang lebih bagus lagi gitu
P : Terus setelah masuk chijeuline ini kamu jadi orang yang gimana sih?
N: Ya bisa dibilang agak tertutup sih, terus ya ga terlalu percaya diri juga untuk
bisa nyalurin hobi kayak sekarang, ga terlalu open minded juga sama hal-hal baru
atau yang lain-lain, dulu juga sebenarnya liat korea-korea tuh kayak, duh apasih.
Sekarang semenjak masuk kan udah bisa terbuka, terus jadi percaya diri juga
karena punya kesempatan buat ngelatih kepercayaan diri dengan tampil, nge-MC,
terus buat event-event jadi makin nambah percaya diri aja sih. Semenjak masuk
juga jadi lebih bisa open minded, karena bisa nerima apa-apa tuh dengan pikiran
terbuka.
Informan 3
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
P : Kamu kan K-popper nih, udah berapa lama suka sama K-Pop?
P : Sampe bisa suka K-Popnya itu gimana? Yang sampe ngikutin gitu?
N : Itu kayaknya baru pas SMA gitu, kek uda ngehype dan ikutin satu grup terus
udah tau apa arti fandom, apa arti ngestan gitu-gitu jadi, dulu sempat ngestan satu
N : Kalau pas SMP masih malu-malu suka sama K-Pop karena pas SMP kan kita
masih kayak pdkt sama cowok, kalau cowok kan agak geli-geli gitu sama K-Pop
jadi masih agak dirahasiakan suka sama K-Popnya
P : Oh gitu ya, terus kan kalo idol gitu suka rilis album atau merchandise gitu kan,
suka beli ga?
N : Tergantung siapa yang keluarin albumnya sih kalau memang aku ngefandomin
itu aku pasti bakal beli
N : Kalo album sih yang biasa paling mahal 300 ribuan, merchandise itu yang
paling mahal lightstick, photobook, kalau photobook itu yang wanna one aja
hampir satu juta, kalau lighstick 800 ribu
N : Ada, kalau penggemar korea pasti tau sih yang asli mana yang palsu
P : Kenapa sih mau beli album atau merchandise gitu, kan harganya mahal
N : Karena rasanya tuh kayak ngebuktiin kalau kita itu fans mereka, kita kan ga
kayak fans yang di korea yang bisa jumpa sama mereka kapan aja, jadi punya
sesuatu yang mereka keluarin tuh ngebuat aku ngerasa oh, aku juga fans mereka,
untuk pengakuan sebagai fans, dan salah satunya ada rasa pengen pamer ya hehe
terus supaya bisa dukung oppa juga
P : Biasanya beli itu pakai uang sendiri atau khusus minta dari orang tua untuk
beli barang-barang korea?
N : Tergantung, kalau gaada uang kali minta sama orang tua, tapi lebih sering
pake uang sendiri
P : Kenapa sih mau ngeluarin uang segitu sampe beli dari uang sendiri dan kadang
minta sama orangtua?
P : Terus siapa aja idol atau grup K-Pop yang kamu sukai?
N : Kalau dulu tuh suka super junior, baru suka exo, abis itu suka Uniq, ke astro
dan sekarang dari 2017 suka the boyz.
N : Pertama karena visualnya, kedua mereka satu grup itu bisa rame sampe 12
orang, ngeliatnya tuh kayak paket lengkap gitu loh, ga cuma visual aja yang
menarik tapi berbakat bisa nyanyi, nari, dan kepribadiannya juga nyenengin dan
lucu
N : Adasih, aku sering jadi admin di akun fanbase, ikut ikut gitusih untuk
ngebuktiin kalau aku dukung mereka, terus aku juga pernah kirim hadiah buat
sanha astro, abistu pas lagi ngefans sama the boyz kirim baju
N : Sering, seharian bisa..kalo ga kuliah bisa dari pagi sampe sore, kalau denger
atau nonton video K-Pop gitu kalo bosen seharian bisa, kalau kuliah biasanya
pulang kuliah aja sekitar 3 jam-an
P : Kalau uda selama itu biasanya ada yang ingatin atau marahin ga?
N : Kalau dirumah ada, biasanya mama, kalau uda nonton gitukan kadang ga ingat
makan ga ingat sholat, kalau di kos yang ngingatin biasanya kakak kos.
P : Apa yang bedain drama atau acara-acara televisi di korea sama di Indonesia
N : Lebih menarik karena lokal tuh ngebosenin, reality shownya juga kalo di
Indonesia kasar, menghinanya terlalu kasar gitu, kalau di Korea sih becandanya ya
sekedar becanda dan kita tau kalau itu cuma becanda, kalau di Indonesia terlalu
kasar, bahasanya kurang sopan
P : Terus kan sekarang kamu uda tergabung di chijeuline, uda berapa lama
gabungnya?
N : Dari awal terbentuk komunitas ini udah ikut sih, dari tahun 2014
N : Karena ya senang aja ada juga yang sama sama suka korea, terus kan nambah
pengalaman juga disini buat-buat acara, bentuk komunitas
P : Alasan kamu mau masuk di komunitas ini apa? Kan banyak komunitas K-Pop
yang lain juga
N : Karena foundernya itu temenku sendiri, dan memang udah cocok sama-sama
suka Exo terus yaudah jadi lebih pengen disini aja karena udah cocok
P : Kalo informasi tentang K-Pop yang biasanya belum kamu tau tuh biasanya
anggota lain suka kasitau ga?
N : Adasih soalnya kan fandom anggota lain kan beda beda jadi saling ngasitau
informasi tentang K-Pop
P : Terus ada ga anggota lain yang gayanya mirip Korea Korea gitu?
N : Adalah
P : Setelah ikut chijeuline ini ada kepengen ikutin juga gaya korea gitu?
N : Ya sukalah tapi masih harus tau Batasan juga karena masih tinggal di
Indonesia
N : 4 kali
P : Kenapa kamu mau ikutin acara gitu kan itu ngabisin waktu, tenaga dan uang
yang ga sedikit?
N : Bahagia
N : Jadi banyak temen, nambah pengalaman, tau tentang K-Pop lebih jauh lagi
negatifnya ya ngabisin waktu yang ga sedikit, kadang uang juga keluar ada
konflik internal juga
N : Tau
P : Mereka dukung?
N : Dukung
P : Terus kan ada masyarakat lain yang masih memandang dan ngasih tanggapan
sebelah mata ke K-Pop, sering dengar ga tanggapan sebelah mata gitu?
N : Sering sih, tapi ya masa bodo aja soalnya mereka kan gatau seluk beluknya K-
Pop, jadi ya percuma kalau di lawanin
P : Tapi yang kasih tanggapan atau memuji gitu ada juga kan?
N : Ada sih
N : Ya vina bilang makasih kalo dipuji gitu, terus jadi makin semangat sih buat
acara yang lebih bagus lagi
P : Terus menurut vina, vina jadi orang yang gimana sih setelah masuk chijeuline?
N : Jadi lebih terbuka sih karena disini kan kita lama lama belajar gimana
kerjasama di dalam tim yang baik, jadi mulai bisa terbuka dengan ide, pemikiran,
terus karena kegiatan di chijeuline juga sering ngebuat kita ketemu sama orang-
orang baru jadi terbuka dan berani aja gitu karena lama lama biasa, ya pede aja sih
gitu mau gimana gimana soalnya sekarang udah ada teman satu hobi juga
N : Chijeuline itu punya pengaruh besar sama aku, jadi dapet banyak kenalan
yang sampe sekarang masih dapet temen baru, dapet pengalaman, terus emang
susah sih ngelepasinnya, udah deket juga mereka juga terima aku mau gimanapun,
N : Adalah kalau uda capek abistu liat The Boyz jadi kebahagiaan tersendiri litany
karena uda terhibur gitu
N : Okay
Umur : 22 tahun
P : Jadi kan rahma suka k-pop nih, uda berapa lama nih sukanya?
N : Sebenarnya mulai kenal tapi belum suka itu dari tahun 2008, sukanya itu
mulai cari-cari Idolnya, yaitu bigbang pas udah tahun 2009
N : Sebenarnya awal tau itu dari abang sih, kan abang main game PC game dance
gitu dan lagu-lagunya ada input lagu K-Pop gitu, jadi dia dengerin sambal main
itu dirumah terus nyantol di kuping jadi ya suka aja dan jadi cari cari tentang itu
sendiri
N : Kayak misalnya artisnya yang nyanyi itu siapa, di game itu kan nanti kita pilih
lagu, mau lagu apa, yaudah nanti rahma tanya sama abang itu lagu apa, yang
bawain siapa, terus didenger-denger jadi suka K-Pop gitusih..
N : Awalnya liat K-Pop itu jadi spesial karena liat cara penyampaian lagunya,
videonya menarik, itusih yang buat beda dari yang lain
N : Cenderung boring sih, kalau dulu kan music video barat budayanya tuh masih
yang gimana gitu, masih dilarang orang tua gitu, jadi lebih sopan itu music video
K-Pop, soalnya kan umur-umur segitu aku masih diawasi sama orang tua
P : Tapi kan dulu ada juga tu musik musik lain kenapa bisa jadi suka sama K-Pop?
N : Awalnya emang ketemunya sama musik Indonesia dulu pasti, kedua baru K-
Pop jadi emang ga terlalu banyak nemuin lagu-lagu barat atau western, jadi ya
karena dulu taunya Cuma lagu Indonesia sama lagu K-Pop yaudah jadi lebih suka
K-Pop ketimbang lagu lain atau lagu Indonesia waktu itu, itusih alasannya
P: Terus kalau dulu kan kamu downloadnya dari google, sekarang sekarang ini
setelah idol kamu ngerilis album, kamu suka beli ga?
N : Iya rahma ada beli meskipun ga rutin, nah kayak album bigbang kan ada
album versi m,a,d, dan e kan, rahma beli yang uda lengkap dan fullnya itu versi
Made, rahma juga beli album itu karena itukan album terakhir sebelum mereka
wajib militer juga, terus aku ada beli album blackpink juga, rahma ngerasa ya
perlu beli itu soalnya Blackpink kan keluarin full album setelah 2 tahun debut,
jadi ya dengan susah payah aku menunggu album yg dinanti nantikan akhirnya ya
aku beli album itu sebagai apresiasi dan dukungan buat mereka
P : Yang aku tau nih, harga album itu kan lebih mahal ya kalau dibandingin sama
album lokal, kira-kira berapa uang yang udah kamu keluarin untuk beli album-
N : Kalau merchandise rahma ga beli yang official, paling rahma beli yang ada
gambar-gambar mereka kayak tabloid, majalah-majalah, rahma pernah beli di
Indomaret yang seri bigbang, itu ga official tapi kan tetap aja ada mereka gitusih
hehe
N : Rahma biasanya beli pakai uang sendiri, itu rahma kumpulin soalnya kan
rahma targetin dulu apa yang mau dibeli, ya rahma belinya juga ga begitu dirilis
disitu beli sih, mereka kan restock, kalau uangnya udah cukup rahma beli. Itu
belinya dari hasil part time rahma ngedesign, kayak ngelukis atau ngepaintingkan
orang, ngedit poster, orderannya biasanya dari temen ke temen, ntar hasilnya tuh
kayak foto orang di kartunin, jadi emang dari hasil itu rahma beli setelah di
kumpulkan uangnya
P : Kan rahma suka nih sama K-Pop, idol grup apa yang rahma suka selain
bigbang atau blackpink
N : Suka sama solois IU, rahma cenderung nge stan idol grup penyanyi dari
agency tertentu gitusih, rahma kebetulan YG stan jadi rahma suka idol grup yang
berasal dari agency itu, kayak Ikon, Winner, Blackpink, Bigbang, kebanyakan
yang rahma dari suka dari agency YG, entah kenapa style mereka itu nyantol aja
gitu dan rahma suka, mereka itu keren dan rahma ga begitu suka style musik yang
terlalu heboh rahma lebih suka yang kayak style YG yang keren gitu
P : Terus kamu kan tadi bilang udah 10 tahun suka sama bigbang, apasih yang
membuat kamu tertarik sama mereka?
P : Sebagai fans ada ga sih hal-hal yang kamu lakukan untuk mendukung Idol
grup-idol grup gitu?
N : Ada sih, ya kayak tadi beli album-albumnya, terus ikut nge vote mereka di
acara award gitu supaya menang award, atau acara musik. Kalau setiap masuk
nominasi langsung ngevote gitu, kayak vote dari website atau sms gitu, terus
ngevotenya di jam yang udah disesuaikan dengan jam disana, Seoul Korea.
Sekarang juga udah ada aplikasi kayak Gaon chart award udah ada appnya sendiri
golden disk award juga ada appnya sendiri, kalau mama tetap dari website
N : Kalau pas sekolah sering download, terus pas udah kuliah pas libur gitu
nontonnya
N : Mungkin ngabisin waktu sekitar 4 jam buat nonton drama atau Mv gitu
N : Kalau pas libur biasanya rahma tontonin selama mata masih sanggup hehe,
tapi ga semaleman sih
N : Simple, kalau dibandingin sama lokal kan waduh episodenya ratusan terus
ceritanya juga menarik gak mudah ditebak sama buat penasaran
N : Iya pernah kalau pas sekolah dulu jumpa temen yang sehobi, dan rahma
belajar hangeul itu dari 2012 jadi udah bisa baca hangeul tapi belum terlalu paham
artinya, biasanya artinya liat di drama tadi, kalau yang basic rahma uda bisa sih
salam perkenalan, siang, malam, makan, dan lain lain yang dasar dasar rahma
udah bisa
P : Terus kan rahma sekarang udah tergabung di chijeuline kan, udah berapa lama
bergabung di chijeuline?
N : Rahma gabung itu pas ada recruitment anggota buat komunitas Chijeuline
gitu, itu tahun 2015
N : Awalnya tau dari temen diajak ikut salah satu event gathering yang dibuat
sama Chijeuline, pertamanya aku ga fokusin siapa yang ngadain event-event
Korea ini, pokoknya ada yang buat acara Korea rahma ikutin gitu, ternyata tau
dari temen kalau acara-acara Korea gitul yang nyelenggarain beda-beda
komunitasnya, dari situ rahma mulai ngerti kalau ada komunitas yang buat buat
acara gitu, terus rahma tanyain ke teman rahma yang ngajak ikut event ini dia ikut
komunitas yang mana, terus dia bilang dia ikut chijeuline…yaudah langsung aja
rahma bilang ke dia rahma mau juga gabung
N : Pertama rahma tanya temen rahma yang anak chijeuline itu, terus dia bilang
gabungnya tunggu recruitment gitu, terus pas udah ada recruitment rahma
langsung ikut, diwawancara lewat line terus yaudah gabung di chijeuline
N : Pertama karena mau cari temen sih, mau cari temen yang satu hobi, karena
kalau di sekolah kan ga semua suka K-Pop jadi enak aja gitu kalau ketemu yang
sehobi, terus yang kedua itu pengalaman sih, pengalaman kayak bersosialisasi
sama orang, terus berkomunikasi, gitu gitu sih
P : Terus rahma waktu sma kebanyakan temannya suka K-Pop apa gak?
N : Temen rahma ada yang udah duluan suka K-Pop uda lama gitu, terus pas
ketemu yaudah jadi kasitau variety show terus drama
P : Terus kalau sama orang yang gasuka korea gitu rahma gimana?
N : Kayak ngindarin bahas Korea sih, soalnya dulu ada juga yang ngejek K-Pop
gitu, dia bilang ih liat ni korea korea korea
P : Kan ada tuh komunitas lain di Medan, kenapa milih ikut chijeuline?
N : Karena uda cocok dan nyaman sih, enak sih dijadiin temen bisa dapet
pelajaran, pengalaman terus mereka juga ramah dan nerima gitu sih
P : Kalau di komunitas ini rahma pernah ngomong ngomong Bahasa Korea ga?
N : Pernah pasti, apalagi kalau ada temen yang nyaut terus dia juga kasitau
hangeul korea gitu
N : Iya
N : Kalau di Chijeuline itu biasanya ngumpul kalau lagi ada mau buat event, terus
rapat jadi ya rahma ikut ngerencanain sama buat event event yang mau diadain
sama anak chijeuline lainnya
P : Contohnya?
N : Kayak gimana caranya bersosialisasi, ngatur acara, soalnya rahma orangnya
kalau belum kenal diam aja tapi kalau udah kenal baru nunjukkin kegilaannya
P : Oh jadi setelah masuk chijeuline jadi tau gimana bersosialisasi sama orang,
emang dulu rahma orangnya gimana?
N : Rahma agak pemalu, kalau ga kenal sama sekali bisa ga ngomong…aku
orangnya introvert
N : Dapet temen meskipun beda kampus, terutama jadi banyak temen anak USU,
terus jadi dapet temen yang lebih dewasa juga, kayak kakak kakak di chijeuline
yang lebih tua dari rahma, jadi kayak dapet keluarga baru juga ya seneng sih
P : Terus kalau di komunitas ini rahma berani gitu buat ini itu soalnya kan tadi
rahma bilang kalau uda dekat baru nunjukkin kegilaannya hehe
P : Terus apa ajasih hal positif yang didapat dari chijeuline ini yang rahma rasain?
N : Hal positifnya rahma jadi banyak belajar, banyak temen, jadi bisa nyalurin
hobi juga ga dipendam gituloh hobinya jadi kayak sarana buat rahma salurin hobi
juga sih
P : Terus kan ma ada juga orang-orang yang masih memandang sebelah mata K-
Pop atau Komunitas K-Pop Chijeuline nih, pernah ga rahma dengar tanggapan
atau pandangan sebelah mata gitu?
N : Banyak sih rahma denger, kek dia ngejek liat nih suka K-Pop, ih suka K-Pop
terus ngejek fisik Idol K-Pop, rasis juga kadang gitu gitu sih..ya rahma gamasalah
sih soalnya selera musik dan minat orang kan beda-beda genre musik apapun ya
itukan tetap musik terus kalau komunitas pun kan yang dibuat disini ga ngerugiin
orang lain, rahma anggapnya orang-orang yang gasuka itu ya pilihan dia emang
gitu jadi gaperlu ngejelek jelekkan balik
P : Nanggepinnya gimana?
N : Rahma ga ambil pusing sih, hargai aja pilihan dia kalau misalnya dia ngasitau
yang ga bener kadang rahma lurusin, misalnya mereka ngejek banci, yaudah
rahma kadang kasitau kalau mereka gitu juga ada perjuangan di belakangnya yang
harus jadi trainee bertahun tahun dulu rahma juga mikirnya kan daripada fokus ke
banci gitu, rahma lebih merasa mereka lebih berpendidikan, lebih bekerja keras,
malah yang kayak gitu rahma rasa lebih laki-laki daripada yang suka bilangin
orang lain banci
P : Tapi kalau yang memuji dan kasih tanggapan positif ada juga ga?
N : Ada sih, mereka kadang suka kagum karena rahma udah bisa nyalurin hobi
sampai bisa buat acara yang lumayan gede gini, mereka kadang suka bilang aja
hebat ya,enak lah kau udah pernah ikut buat acara gitu
N : Ya rahma ucapin makasih sama yang udah muji atau kasih tanggapan gitu,
soalnya rahma jadi makin pengen terus ikut buat acara yang bagus lagi
Informan 1
Nama : Loventia
Umur : 21 Tahun
Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan
dalam penelitian ini.
(Loventia)
Umur : 21 tahun
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Informan pertama dalam penelitian yang
dilakukan Saudari Farisa Amanda Harahap yang berjudul Studi Deskriptif
Kualitatif Konsep Diri Anggota Komunitas K-Pop Chijeuline Medan. Serta
telah melakukan wawancara pada:
Hari/Tanggal : Minggu/13 Januari 2019
Pukul : 18.30 WIB – 19.45 WIB
Tempat : Ojju, Sun Plaza
Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan
dalam penelitian ini.
(Muhammad Zakariya)
Umur : 21 tahun
Alamat :-
Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan
dalam penelitian ini.
(Elvina Elvinyanti)
Umur : 21 tahun
Saya memahami bahwa penelian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
diri saya dan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti serta hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi Informan
dalam penelitian ini.
NIM : 150904120
Data Pribadi
Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
2002 – 2003 : TK Shafiyyatul Amaliyyah
2003 – 2009 : SD Shafiyyatul Amaliyyah
2009 – 2012 : SMP Shafiyyatul Amaliyyah
2012 – 2015 : SMA Negeri 15 Medan
2015 – sekarang : Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu
Komunikasi
Riwayat Organisasi
2014 – Sekarang : Chijeuline Medan
Kemampuan
Mampu mengoperasikan Ms. Word dan Ms. Power Point
Hobi
Menonton
Mendengarkan musik
Menggambar
Memasak