Anda di halaman 1dari 79

PELAKSANAAN PROGRAM LITERASI INFORMASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk


memperoleh gelar Serjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi

OLEH

M. ZAKI ANANTA
(140709032)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI S-1


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk

memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan

pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip pada

karya ini.

Medan, Januari 2019

M. Zaki Ananta
NIM. 140709032

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

Ananta, M. Zaki. 2019. Pelaksanaan Program Literasi Informasi Perpustakaan

Universitas Negeri Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan program literasi informasi

Perpustakaan Universitas Negeri Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengeevaluasi pelaksanaan program literasi informasi Perpustakaan Universitas Negeri

Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

menggunakan wawancara. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam

(depth interview) oleh kordinator pemasyarakatan perpustakaan dan teknologi

informasi, bagian pengolahan bahan pustaka, dan kordinator layanan pengguna. Metode

yang digunakan untuk pelaksanaan program literasi informasi adalah dengan

menggunakan The Big6 yaitu: perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi

dan akses, pemanfaatan informasi, sintesis, evaluasi.

Hasil penelitian ini adalah peserta akan diberikan pengenalan mengenai literasi

informasi dan penelusuran informasi, hal ini menjadi dasar dalam melaksanakan

tahapan penelusuran informasi. Tahapan penelusuran informasi yaitu, mendefenisikan

topik, strategi penelusuran informasi, lokasi dan akses informasi, menganalisa

informasi, menyajikan informasi dan mengevaluasi informasi.

Kata Kunci: Program literasi informasi, The Big6.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Tuhan yang maha Esa, karena

atas berkat rahmat dan karunianya yang memampukan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Pelaksanaan Program Literasi Informasi Perpustakaan Universitas Negeri

Medan”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Serjana

Sosial dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Program Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Banyak pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, karena itu dari hati yang paling dalam penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada Almarhum kedua orang tua saya Bapak Syaiful Akmal, Ibu Nurlely, Dan Ibu Tiri

penulis Elida Nst, karena mereka yang membuat saya tetap semangat dalam setiap langkah

dan pekerjaan penulis lakukan. Dan untuk kedua kakak penulis Meldan Melisa, Wina

Mentari, keponakan penulis Salsabila Qhadisa, Marwah Azizah, Dan tante penulis Elfiati

Chaniago, Enik, Didit, Nonik, Om Win, Om Dedek yang selalu memberikan semangat, doa,

dan dana hingga skripsi ini bisa diselesaikan.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara moril maupun material.

1.Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2.Ishak, S.S.,M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1, serta

selaku sebagai dosen penguji 1 penulis yang telah memberikan masukan dan arahan dalam

penyelesaian skripsi ini.

3.Laila Hadri Nasution, S.Sos.,M.P, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan Dan

Informasi S1.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Drs. Dirmansyah, M.A, selaku Dosen Pembimbing penulis yang sudah meluangkan waktu

untuk membimbing penulis, dan memberikan motivasi dan dukungan penuh dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Irawati A. Kahar, M.Pd, selaku Dosen Penguji 2 penulis yang sudah memberikan

masukan dan informasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Dan seluruh dosen yang mengajar di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1

yang sudah berbagi ilmu dan pengalaman dengan penulis.

7. Ketiga informan penulis, Bapak Banu, Kak Harly, Bang Donny, Terima kasih sudah

meluangkan waktu dan berbagi informasi dengan peneliti.

8. Untuk rekan stambuk 2014, Terima kasih buat persahabatan dan kekeluargaan yang dapat

sudah terjalin selama 4 tahun ini dan telah mendukung penulis memberikan solusi hingga

skripsi ini selesai.

9. Kak Mustika yang sudah meluangkan waktunya untuk membantu penelitiu dari awal

pembuatan skripsi serta memberikan ilmu dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Lylie Rosalinda, Nicky Aura, Amanda Shahila, Reicha Adelia, Ririn, Debby, Kak Indah,

Fikky Silvana, Terima kasih buat teman terdekat penulis dalam memberikan semangat dan

motivasi dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Medan, Januari 2019

Penulis

M.ZAKIANANTA

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 3
1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4.Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.5.Ruang Lingkup ............................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian Literasi Informasi ..................................................... 5
2.2. Manfaat Dan Tujuan Literasi Informasi ..................................... 6
2.3. Model Literasi Informasi ............................................................ 7
2.3.1. The Big6............................................................................ 7
2.3.2. The Seven Pillars Of Information Literacy ....................... 12
2.3.3. Empowering Eight(E8) ..................................................... 15
2.3.4. UNESCO........................................................................... 19
2.4. Program Literasi Informasi ......................................................... 20
2.5. Evaluasi Pelatihan ...................................................................... 22
2.5.1. Tujuan Evaluasi Pelatihan................................................. 24
2.5.2. Evaluasi Program-Program Pelatihan ............................... 25
2.5.3. Bahan Pelatihan Literasi Informasi ................................... 26

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1. MetodePenelitian ........................................................................ 30
3.2. Lokasi Penelitian ........................................................................ 30
3.3. Proses Penelitian ......................................................................... 31
3.3.1. Identifikasi Informan ........................................................ 31
3.3.2. Penentuan Informan .......................................................... 31
3.4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32
3.4.1. Wawancara ........................................................................ 32
3.4.2. Observasi ........................................................................... 36
3.4.3. Studi Literatur ................................................................... 36
3.5. Penulisan Hasil Penelitian .......................................................... 36

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.6. Analisis Data ............................................................................... 37
3.7. Keabsahan Data ........................................................................... 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Analisis Wawancara ........................................................................... 40
4.1.1. Perumusan Masalah ................................................................. 40
4.1.2. Strategi Pencarian Informasi ................................................... 41
4.1.3. Lokasi Dan Akses .................................................................... 42
4.1.4. Pemanfaatan Informasi ............................................................ 43
4.1.5. Sintesis ..................................................................................... 44
4.1.6. Evaluasi ................................................................................... 45

BAB V. Kesimpulan Dan Saran


5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 48
5.2. Saran................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 50


LAMPIRAN ............................................................................................. 52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Komponen The Big6 .......................................................................... 8


2.2. Komponen Seven Pillars .................................................................... 13
2.3. Komponen E8..................................................................................... 17
3.1. Kisi-Kisi Wawancara ......................................................................... 36
4.2. Rangkuman Hasil Penelitian .............................................................. 46

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lanskap Literasi Informasi ....................................................... 16

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Literasi informasi menjadi sebuah keterampilan pustakawan yang

penting di era global saat ini, sehingga literasi informasi bagi pustakawan tidak

hanya ditandai sekedar melek huruf maupun hanya sekedar bisa membaca saja.

Untuk mengajari mahasiswa mendapatkan informasi, mengevaluasinya secara

kritis dan menggunakan serta mengkomunikasikannya pihak pustakawan harus

benar-benar siap untuk bekerja di kelas dengan dosen dalam mengajar

mahasiswa menggunakan teknologi untuk mengakses informasi dan

memanfaatkan pemikiran kritis dalam memilih informasi. Literasi informasi

berhubungan erat dengan tugas pokok pelayanan perpustakaan. Dalam

perkembangannya, para pustakawan terutama pustakawan pada perpustakaan

sekolah dan perguruan tinggi, umumnya memandang keterampilan yang hendak

dikembangkan dalam literasi informasi adalah berupa keterampilan yang tidak

mengundang permasalahan (non-problematis). Artinya, bahwa kemampuan

seseorang untuk mencari dan menemukan informasi adalah berupa serangkaian

keterampilan yang dipindahkan dari pustakawan kepada pengguna untuk tujuan

memudahkan pelayanan dan agar tidak merepotkan pustakawan. Selanjutnya,

setelah seorang siswa atau mahasiswa memperoleh keterampilan itu, ia

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan

menyelesaikan masalah, serta pada gilirannya menambah motivasi untuk belajar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, program-program

pelatihan literasi informasi diperluas menjadi pelatihan tentang dunia teks pada

umumnya yaitu bagaimana cara yang efektif dan efisien untuk mencari dan

menemukan dokumen dari perpustakaan, selanjutnya ditambah dengan

penumbuhan budaya digital agar mampu dan terbiasa melakukan akses terhadap

berbagai sumber daya informasi elektronik. Akses terhadap sumberdaya

informasi elektronik saat ini sudah menjadi keharusan mengingat volume

informasi dalam format elektronik yang tersedia saat ini diperkirakan jauh

melebihi informasi yang tersedia dalam format tercetak. Akibatnya, proses

pembelajaran harus memanfaatkan informasi dalam format elektronik.

Literasi informasi sebagai kemampuan mencari, mengevaluasi, dan


menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif bukanlah merupakan
kemampuan atau keterampilan baru yang muncul sebagai tuntutan dari era
informasi. Kebutuhan akan penguasaan kemampuan ini telah muncul sejak
puluhan tahun lalu, yang berubah hanyalah jumlah dan bentuk dari informasi
yang tersedia serta cara untuk mengakses dan mendapatkannya (Hasugian 2008,
34-35).
Salah satu cara yang digunakan untuk membangun literasi informasi di

perpustakaan dengan pendidikan pemakai. Pendidikan pemakai suatu proses di

mana pemakai perpustakaan pertama-tama disadarkan oleh luasnya dan jumlah

sumber-sumber perpustakaan, jasa layanan, dan sumber informasi yang tersedia

bagi pemakai, dan kedua diajarkan bagaimana menggunakan sumber

perpustakaan, jasa layanan, dan sumber informasi tersebut yang tujuannya untuk

mengenalkan keberadaan perpustakaan, menjelaskan mekanisme penelusuran

informasi serta mengajarkan pemakai bagaimana mengeksploitasi sumber daya

yang tersedia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari hasil observasi awal kelas literasi informasi pada Perpustakaan

Universitas Negeri Medan telah di buka sejak tahun 2016, Kelas literasi

informasi di adakan seminggu dua kali setiap hari selasa dan kamis dengan

durasi 120 menit. Kelas literasi informasi di Perpustakaan Universitas Negeri

Medan membuka kelas apabila jumlah anggota minimal 20 orang mahasiswa.

Setiap mahasiswa/I baru pada Universitas Negeri Medan diwajibkan mengikuti

kelas literasi informasi.

Pada saat observasi awal belum jelas model literasi informasi apa yang

diterapkan pada pelatihan tersebut. Di samping itu waktu pelatihan yang

dilakukan selama 2 jam terlalu singkat untuk mendiskusikan tahapan – tahapan

dari model literasi informasi tertentu. Misalnya untuk model literasi informasi

The Big Six yang memiliki 6 tahapan ( 12 komponen ) tidak mungkin dapat di

diterapkan dalam waktu hanya 2 jam. Di samping itu bahan pelatihan yang

digunakan belum sesuai dengan tujuan pelatihan literasi informasi. Dikarenakan

bahan mereka belum mencakup keseluruhan keterampilan literasi informasi.

Bahan yang ada pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan lebih fokus pada

pencarian informasi terutama pada bagian koleksi Perpustakaan Universitas

Negeri Medan (UNIMED). Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti

mengenai “Pelaksanaan Program Literasi Informasi Perpustakaan

Universitas Negeri Medan”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian

ini adalah : Bagaimana Pelaksanaan Program Literasi Informasi Perpustakaan

Universitas Negeri Medan ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program

literasi informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan.

1.4.Manfaat Penelitian

1) Bagi Perpustakaan Universitas Negeri Medan, agar dapat menjadi evaluasi

pelaksanaan kelas literasi informasi di Perpustakaan Universitas Negeri

Medan kepada mahasiswa agar mahasiswa mengetahui literasi informasi..

2) Bagi penelitian lanjutan, agar dapat menjadi referensi dalam melakukan

penelitian dengan subjek yang sama dengan objek yang berbeda.

3) Bagi penulis (Teoritis), dapat meningkatkan kemampuan dalam hal literasi

informasi.

4) Untuk menambah khasanah dalam bidang ilmu perpustakaan khususnya pada

bidang literasi informasi

1.5.Ruang Lingkup

Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan pelatihan literasi informasi

Perpustakaan Universitas Negeri Medan dengan menggunakan metode literasi

yaitu: The Big6 yaitu: (1) perumusan masalah (2) strategi pencarian informasi (3)

lokasi dan akses (4) pemanfaatan informasi (5) sintesis (6) evaluasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.6.Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan sebuah konsep yang sangat erat

hubungannya dengan kehidupan manusia terlebih dalam bidang akademik

khususnya mahasiswa. Seorang mahasiswa diharapkan mampu mencari,

menemukan, dan menggunakan informasi sesuai dengan kebutuhan setiap

mahasiswa tersebut.

“Dalam konteks perpustakaan dan informasi, literasi informasi berkaitan

dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar sejumlah

informasi yang tersedia baik di dalam perpustakaan maupun berada di luar

gedung perpustakaan” (Hasugian 2009, 200).

Chartered Institute of Library and Information Professionals (CILIP)

menyatakan literasi informasi sebagai “Information literacy is knowing when

and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and

communicate it in an ethical manner” (CILIP, 2008). Sehingga di simpulkan

bahwa literasi informasi merupakan kemampuan mengakses dan menggunakan

informasi yang diperoleh secara efektif

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.7. Manfaat dan Tujuan Literasi Informasi

Dengan memiliki literasi informasi, kita akan memiliki kemudahan

dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan kebutuhan informasi.

Menurut Hancock Vicky E. (1999) manfaat literasi informasi adalah:

1) Untuk pelajar: Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka
dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru
karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi
yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di
lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar
mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-
sumber informasi.
2) Untuk masyarakat: Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dalam lingkungan pekerjaan.
Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat
keputusan misalnya saat mencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagi
informasi dengan orang lain.
3) Untuk pekerja: Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup
dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi
sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung
dalam melaksanakan pekerjaan, memecahkan berbagai masalah terhadap
pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan.

Sedangkan Gunawan et al. (2008: 2-3) menyatakan bahwa manfaat dari

literasi informasi adalah “agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat

informasi, dan mendukung kita dalam persaingan di era globalisasi”.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas maka dapat dikatakan

bahwa literasi informasi bermanfaat di era globalisasi informasi bagi semua

orang baik pelajar, pekerja, dan dalam lingkungan masyarakat. Literasi

informasi yang dimiliki setiap orang akan dapat memudahkan orang tersebut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi berbagai masalah maupun

ketika membuat suatu kebijakan.

Tujuan literasi informasi menurut UNESCO (2005) “literasi informasi

memampukan seseorang untuk menafsirkan informasi sebagai pengguna

informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri”. UNESCO juga

mengatakan bahwa tujuan literasi informasi adalah:

a. Memampukan seseorang agar mampu mengakses dan memperoleh


informasi mengenai kesehatan, lingkungan, pendidikan, pekerjaan mereka
dan lain-lain.
b. Memandu mereka dalam membuat keputusan yang kritikal mengenai
kehidupan mereka.
c. Lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan mereka.
Berdasarkan tujuan di atas diketahui bahwa literasi informasi memiliki

tujuan dalam membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya

baik untuk kehidupan pribadi (pendidikan, kesehatan, pekerjaan) maupun

lingkungan masyarakat.

1.8.Model Literasi Informasi

Terdapat banyak model literasi informasi yang digunakan untuk

mengetahui dan mengukur literasi informasi seseorang, pada penelitian ini

model literasi informasi yang di jadikan acuan adalah The Big6, Empowering 8

Seven Pillars, dan Unesco.

2.3.1 The Big 6

Model literasi ini dikembangkan oleh dua pakar bernama Robert E.

Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun 1990. Berkowitz dan Eisenberg

menamai model literasi informasi ini dengan the Big 6. Model literasi ini telah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


banyak digunakan di seluruh dunia antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda,

Afrika Selatan, Taiwan, Selandia Baru dan Indonesia. Model The Big 6 terdiri

dari 6 tahap pemecah masalah, pada masing-masing tahap dikelompokkan dua

sub langkah atau komponen.

Tabel 2.1 Komponen Big6


No. Kemampuan Indikator
1. Perumusan Masalah a. Merumuskan masalah informasi.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi.

2. Strategi Mencari a. Menetapkan sumber seara intelektual dan


Informasi fisik.
b. Memilih sumber terbaik.

3. Lokasi dan Akses a. Mengalokasikan sumber-sumber (baik isi


maupun fisik).
b. Menemukan informasi dalam sumber
tersebut.

4. Pemanfaatan Informasi a. Membaca, mendengar, meraba, dsb.


b. Mengekstrasi informasi yang relevan.

5. Sintesis a. Mengorganisasi informasi dari berbagai


sumber.
b. Mempersentasikan informasi tersebut.

6. Evaluasi a. Mengeevaluasi hasil (efektivitas).


b. Mengevaluasi proses (efesiensi).

Sumber: www.big6.com

Berdasarkan Tabel 2.1 di atas dapat diketahui bahwa model literasi the

big 6 memiliki 6 keterampilan. The Big6 seperti namanya, memiliki 6 buah

langkah efektif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah,. Setiap

langkah diperjelas dengan 2 subdivisi. Keenam langkah tersebut adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Perumusan Masalah

 Merumuskan masalah informasi

 Mengidentifikasikan kebutuhan informasi

Langkah pertama dalam strategi literasi informasi adalah memperjelas

dan memahami persyaratan permasalahan atau suatu tugas. Seseorang perlu

mengetahui lebih dulu dengan pasti permasalahan apa yang harus dipecahkan.

Pertanyaan mendasar apa yang perlu mereka cari jawabannya. Setelah

mengetahui dengan pasti permasalahannya, kemudian langkah selanjutnya

adalah mencari tahu informasi apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah

tersebut.

2. Strategi Pencarian Informasi

 Menetapkan sumber secara intelektual dan fisik

 Memilih sumber terbaik

Setelah mengetahui masalah dan informasi yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengatur

strategi pencarian informasi tersebut. Pada langkah ini seseorang menjawab

pertanyaan, dimana saya dapat memperoleh informasi ini, dari sumber-sumber

informasi apa yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

Variasi sumber informasi sangat tergantung dari karakter tugas atau masalah.

Sumber ini meliputi : buku, ensiklopedia, peta, almanak, dll. Inipun dapat dalam

beragam media seperti media cetak, media elektronik, dll. Pada tahap inilah

keterampilan menggunakan perpustakaan itu menjadi sangat penting.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Lokasi dan Akses

 Mengalokasikan sumber-sumber (baik isi maupun fisik)

 Menemukan informasi dalam sumber-sumber tersebut

Langkah ketiga adalah memeriksa sumber informasi yang ditemukan.

Harus diputuskan apakah informasi itu berguna atau tidak dalam menyelesaikan

permasalahan. Informasi yang berguna dikumpulkan dan yang tidak berguna

disingkirkan.

4. Pemanfaatan Informasi

 Membaca, mendengar, meraba, dsb

 Mengekstrasi informasi yang relevan

Pada langkah keempat mulai dilakukan pengorganisasian atas informasi

yang berguna untuk mengembangkan pengetahuan dan solusi atas permasalahan

yang dihadapi. Beberapa tindakan antara lain adalah membedakan antara fakta

dan pendapat, membandingkan karakter yang hampir sama, menyadari beragam

interpretasi dari data, mencari informasi tambahan apabila masih diperlukan,

menyusun ide dan informasi secara logis.

5. Sintesis

 Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber

 Mempresentasikan informasi tersebut

Pada langkah kelima, seseorang menyusun informasi yang diperoleh di

langkah empat di atas menjadi sebuah susunan yang terstruktur untuk menjawab

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


permasalahan yang sudah ditetapkan di langkah pertama. Kemudian, bentuk

penjawaban masalah ini sangat tergantung pada kebutuhan yang ada. Dengan kata

lain, solusi atas permasalahan itu disampaikan kepada pihak terkait dalam format

yang tepat. Jika memang ingin disampaikan dalam bentuk tulisan untuk nantinya

dipresentasikan, maka dapat dibuat semacam sebuah makalah atau dalam bentuk

power point. Makalah dibuat, presentasi disiapkan dilengkapi dengan gambar,

ilustrasi dan grafik yang memudahkan pemahaman pihak lain.

6. Evaluasi

 Mengevaluasi hasil (efektivitas)

 Mengevaluasi proses (efesiensi)

Langkah keenam adalah saat seseorang menilai bagaimana produk akhir

yang dihasilkan itu menjawab pertanyaan pada langkah pertama atau tidak.

Bagaimana seseorang mengevaluasi secara kritis penyelesaian tugas atau

pemahaman baru atas permasalahan. Apakah permasalahan itu berhasil

dipecahkan? Adakah cara pemecahan yang lain, dan sebaik apa tugas itu

diselesaikan? Selain itu, proses pemecahannya juga perlu dievaluasi. Adakah hal-

hal yang perlu diperbaiki untuk penyelesaian masalah lainnya di lain waktu?

Evaluasi ini dapat dilakukan secara mandiri maupun melalui masukan dari orang

lain.

The Big6 dapat digunakan siapapun ketika mereka mencari atau

mengaplikasikan informasi untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan.

Yang perlu di perhatikan adalah bahwa tahapan tersebut tidaklah linear dan setiap

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tahapan tidak perlu menghabiskan waktu yang lama. Jadi seseorang bisa

memecahkan masalah tanpa harus selalu melalui seluruh tahapan secara

berurutan. Namun, dalam sebuah penyelesaian masalah yang sukses, semua

tahapan akan dilalui. Jadi Metode The BIG 6 ini bisa digunakan oleh siapapun dan

tentunya merupakan metode yang paling bagus untuk pencarian informasi untuk

memecahkan permasalahan yang kita hadapi.

2.3.2 The Seven Pillars of Information Literacy

Seven Pillars model dibuat oleh SCONUL (Society of College, National

and University Libraries) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1999. Model ini

mengkombinasikan ide mengenai kemampuan yang meliputi mengklarifikasi dan

mengilustrasikan hubungan antara keterampilan informasi dan keahlian TI, serta

gagasan tentang kemajuan. Model Seven Pillars dibuat berdasarkan tingkatan

yang dimulai dari keterampilan dasar sampai ke tingkat yang lebih tinggi dalam

memahami hingga memanfaatkan informasi tersebut, katakanlah dari novice

(pemula) hingga expert (ahli).

Model Seven Pillar terdiri dari 2 himpunan keterampilan yaitu:

1. Mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi serta mengaksesnya.

2. Mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 2.2 Komponen Seven Pillars
Kemampuan Pilar Indikator
Mengetahui Pilar Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui
bagaimana 1 apa yang telah diketahui, mengetahui apa yang
menemukan tidak diketahui dan mengidentifikasi
informasi serta cara kesenjangan diantara keduanya
mengaksesnya

Pilar Membedakan cara mengatasi kesenjangan,


2 mengetahui sumber informasi mana yang paling
besar peluangnya dalam memuaskan kebutuhan
informasi
Pilar Membangun strategi untuk menenemukan
3 informasi. Contoh: Bagaimana
mengembangkan dan memperbaiki strategi
penelusuran efektif
Pilar Menemukan dan mengakses informasi,
4 mengetahui bagaimana mengakses sumber
informasi dan memeriksa alat untuk akses dan
temu balik informasi
Mengetahui Pilar Membandingkan dan mengevaluasi,
bagaimana 5 mengetahui bagaimana mengakses relevansi
memahami serta dan kualitas informasi yang ditemukan
menggunakan
informasi

Pilar Mengorganisasi, menerapkan dan


6 mengkomunikasikan, mengetahui bagaimana
merangkaikan informasi baru dengan informasi
lama, mengambil tindakan atau membuat
keputusan dan akhirnya bagaimana berbagi
hasil temuan informasi tersebut dengan orang
lain
Pilar Sintesis dan menciptakan, mengetahui
7 Bagaimana mengasimilasikan informasi dari
berbagai jenis sumber untuk keperluan
menciptakan pengetahuan baru.

Model Seven Pillars menjelaskan seperangkat keterampilan dan

pemahaman seseorang dengan membaginya ke dalam tujuh pilar yang

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menggambarkan kemampuan seseorang tersebut dalam menghadapi informasi.

Ketujuh pilar tersebut adalah identify (mengidentifikasi), scope (ruang lingkup),

plan (rencana), gather (mengumpulkan), evaluate (evaluasi), manage

(mengelola), dan present (menyajikan). Uraian di atas dapat terlihat pada gambar

di bawah ini.

Gambar 2.1. Lanskap Literasi Informasi

2.3.3 Empowering Eight (E8)

Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari dua

workshop. Model ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa

resource-based learning yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber

datanya. Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk:

1. Mengidentifikasi topik/subjek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-


jenis sumber

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik
3. Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan
kutipan-kutipan yang sesuai
4. Mengorganisasi, mengevaluasi dan menyusun informasi menurut susunan
yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat
bantu visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi
5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit,
dan membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru
6. Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan
7. Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain
8. Menerapkan masukan penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan
yang akan datang, dan menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh untuk
pelbagai situasi. (Gunawan et al., 2008: 5-6)

Walaupun dibuat oleh 10 negara tetapi pemegang hak cipta dari

Empowering 8 adalah National Institute of Library and Information Sciences

(NILIS) Universitas Colombo, Sri Lanka. Model ini boleh digunakan untuk

pendidikan dan kepentingan non profit.

Tabel 2.3 Komponen E8


No. Kemampuan Indikator
1. Identifikasi - Mendefinisikan topik atau subjek
- Menentukan dan memahami sasaran penyajian
- Memilih format yang relevan untuk produk akhir
- Mengidentifikasi kata kunci
- Merencanakan strategi penelusuran
- Mengidentifikasi berbagai jenis sumber informasi
dimana dapat ditemukan
2. Eksplorasi - Menentukan lokasi sumber yang sesuai dengan topik
- Menemukan informasi yang sesuai dengan topik
melakukan wawancara, kunjungan lapangan
3. Memilih - Memilih informasi yang relevan
- Menentukan sumber mana saja yang terlalu mudah,
sukar atau sesuai
- Mencatat informasi yang relevan dengan cara
membuat catatan atau membuat pengorganisasian visual
seperti chart, grafik, bagan, ringkasan.
- Mengidentifikasi tahap-tahap dalam proses

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mengumpulkan sitiran yang sesuai
4. Mengorganisir - Memilah informasi dengan membedakan fakta,
pendapat dan hayalan
- Mengecek ada atau tidaknya bias dalam sumber
- Mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan yang
logis
- Menggunakan pengorganisasian visual
- Membandingkan atau membuat kontras informasi yang
diperoleh
5. Menciptakan - Menyusun informasi sesuai dengan pendapat dalam
cara yang bermakna
- Merevisi dan menyunting sendiri atau bersama
pembimbing finalisasi format bibliographi
6. Menyiapkan - Mempraktekkan aktivitas penyajian
- Berbagi informasi dengan orang atau pihak yang
sesuai
- Memaparkan informasi dalam format yang tepat sesuai
dengan hadirin
- Menyusuan dan menggunakan peralatan yang sesuai
7. Mengakses - Menerima masukan dari orang lain
- Merefleksikan seberapa jauh keberhasilan
- Menentukan apakah membutuhkan keterampilan baru
8. Menerapkan - Menggunakan informasi
- Menggunakan masukan untuk keperluan
pembelajaran/aktivitas berikutnya
Sumber: Annual National Conference on Library & Information Science
organized by the Sri Lanka Library Association, 29 Juni 2005

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas diketahui bahwa model

Empeworing 8 terdiri dari delapan tahapan yaitu mengidentifikasi masalah yang

meliputi identifikasi topik, audien, format informasi, kata kunci, strategi

penelusuran dan sumber sumber informasi; eksplorasi meliputi kegiatan dalam

memilih dan menemukan sumber informasi yang sesuai dengan topik yang dapat

dilakukan dengan interview; memilih informasi yang relevan; mengorganisir

informasi meliputi menyusun informasi secara logis; menciptakan informasi yang

dapat dilakukan dengan menciptakan informasi sendiri, merevisi dan membuat

daftar bibliografi; menyajikan yaitu menyebarkan informasi yang diperoleh

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kepada peserta; menaksir yaitu menerima masukan dari orang lain dan

menentukan apa yang terbaik dimasa yang akan datang; terakhir menerapkan

yaitu menerapkan informasi.

2.3.4 UNESCO

literasi informasi adalahbelajar bagaimana memanfaatkan teknologi yang

sangat beragam dan kuat efektif dan efektif untuk mencari, mengambil, mengatur,

menganalisa, mengevaluasi informasi dan kemudian menggunakannya untuk

menentukan keputusan dan keputusan pemecahan masalah berakhir.

Menurut UNESCO (2005). Information for all programme (IFAP):

towards

informationliteracyindicators.http://www.uis.unesco.og/Library/Documents/wp08

_InfoLit_enpdf diakses pada 15 Desember 2017.model litetasi terdiri dari 11

tahap pemecah masalah, pada masing-masing tahap dikelompokkan dua sub

langkah atau komponen.

1. Menyadari masalah yang ada dan informasi yang dibutuhkan.


2. Tahu bagaimana cara mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan
3. Tahu caranya untuk menentukan jika informasi yang dibutuhkan tersedia atau
tidak tersedia.
4. Tahu caranya untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
5. Tahu bagaimana caranya untuk membuat danmenciptakan informasi yang tidak
tersedia.
6. Tahu bagaimana untuk sepenuhnya memahami dan menemukan informasi atau
mengetahui alat yang digunakan untuk mencari informasi.
7. Tahu caranya untuk mengatur, menganalisa, menafsirkan, dan mengevaluasi
informasi.
8. Tahu bagaimana caranya menyampaikan informasi agar informasi yang di
dapatkan dapat diterima..

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9. Tahu caranya untuk memanfaatkan informasi, menyelesaikan masalah,
membuat keputusan, atau memenuhi kebutuhan informasi guna untuk
kepentingan diri.
10. Tahu caranya untuk melestarikan, menyimpan, menggunakan kembali,
mencatatan informasi yang di peroleh untuk penggunaan informasi di masa
yang akan datang mengetahui bagaimana cara membuang informasi yang tidak
di butuhkan.

1.9.Program Literasi Informasi

Program literasi informasi adalah program tutorial yang diadakan untuk

membekali pengguna dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan

menggunakan informasi secara efektif dan etis untuk kebutuhan informasi

mereka. Tujuan yang ditentukan oleh penyelenggara program adalah setiap

pengguna yang telah mengikuti program ini memiliki kemampuan tersebut.

Tujuan umum tersebut dirinci menjadi beberapa tujuan-tujuan yang lebih khusus

sesuai dengan tutorial yang disajikan.

Peran program literasi informasi dalam konteks sebuah perpustakaan

adalah untuk mendorong dan memfasilitasi pembelajaran untuk seumur hidup.

Program ini dapat memberdayakan seseorang dalam mendapatkan pengetahuan,

perpustakaan bertujuan untuk mengajari mereka agar terampil untuk

mengidentifikasi, menemukan dan mengevaluasi informasi.

Program literasi informasi sebenarnya adalah program pemberdayaan

masyarakat. menurut Pendit (2008:119) kemampuan – kemampuan masyarakat

pengguna yang ingin diberdayakan adalah:

1. Menetapkan hakikat tentang rentang informasi yang dibutuhkan


2. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien
3. Mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis
4. Menggunakan informasi untuk keperluan tertentu

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Salah satu contoh program literasi informasi yang dikembangkan oleh

Proboyekti (2008), yang menganut model The Big6 yaitu :

1. Pemahaman Masalah: pemahaman masalah dengan brainstorming, freewriting,


clustering dan 5W1H.
2. Strategi Pencarian Informasi: mengenal jenis sumber informasi, menentukan
kebutuhan bentuk, isi dan format produk informasi.
3. Lokasi dan Akses Informasi:pencarian informasi dengan menggunakan search
engine Google dan penelusuran artikel online di EBSCO dan PROQUEST.
4. Pemanfaatan Informasi: evaluasi sumber informasi dari Internet dan database
online.
5. Sintesa: sitiran, mengutip, membuat paragraf.
6. Evaluasi : presentasi produk dan memberi evaluasi pada program literasi
informasi.
Dari langkah-langkah diatas, maka beberapa program literasi informasi

yang dapat dikembangkan misalnya cara membaca cepat, cara menilai keabsahan

informasi, cara mengevaluasi website, cara membuat footnote dan sebagainya.

1.10. Evaluasi Pelatihan

Secara umum, Pengertian Evaluasi ialah sebuah proses dalam


menyediakan informasi agar dapat mengetahui sejauh mana kegiatan itu telah
dicapai.Pengertian evaluasi menurut para ahli misalnya, Wrigstone, dkk (1956)
mengatakan bahwa pengertian evaluasi ialah penaksiran terhadap pertumbuhan
dan juga kemajuan ke arah tujuan atau nilai-nilai yang sudah ditetapkan.
Sedangkan dalam perusahaan, pengertian evaluasi ialah proses pengukuran akan
efektifitas strategi dalam usaha mencapai tujuan bagi perusahaan. Contohnya ialah
evaluasi proyek.
Adapun pengertian evaluasi juga dicetuskan oleh Sudijono (1996) yang

mengatakan bahwa pengertian “evaluasi ialah penafsiran atau interpretasi

bersumber pada data kuantitatif, sedangkan, data kuantitatif berasal dari hasil

pengukuran”.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dalam melakukan evaluasi, ada tahapan-tahapan yang mesti dilakukan

dalam melakukan evaluasi yang terdapat urutan ataupun proses yang mendasari

sebelum melakukan evaluasi terbagi dari dua tahapan yakni tahapan pertama :

dengan mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian lebih awal. Konsep

pun direncanakan dengan matang sebelum diadakannya dan mesti diuji coba

dalam mengecek draft yang dibuat dengan cara eksekusi pesannya, sedangkan

tahapan kedua ialah : melakukan uji coba, mencari tanggapan ataupun masukan,

agar dapat mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.

Proses evaluasi mempunyai tahapan-tahapan, walaupun tahapan masing-

masing objek evaluasi berbeda-beda namun tak menghilangkan fungsi dari

evaluasi itu sendiri. Tahapan-Tahapan Evaluasi secara umum ialah sebagai

berikut:

1) Menentukan topik evaluasi, dalam mengevaluasi tentukan topik ataupun apa

yang akan kita evaluasi baik itu suatu program kerja, ataupun hasil kerja.

2) Merancang kegiatan evaluasi, sebelum melakukan evaluasi, sebaiknya

merancang (desain) kegiatan-kegiatan evaluasi agar tak ada yang kita

lewatkan dalam evaluasi nantinya.

3) Pengumpulan data, Setelah merancang (desain) kegiatan, lakukanlah

pengumpulan data sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam kegiatan

evaluasi berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

4) Pengolahan dan analisis data, Setelah data telah terkumpul, selanjutnya data

itu diolah dengan mengelompokkan agar dapat mudah dianalisis, dan juga

sediakan tolak ukur waktunya sebagai hasil dari evaluasi.

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5) Pelaporan hasil evaluasi, Hasil evaluasi harus diketahui oleh setiap orang-

orang yang berkepentingan agar mengetahui hasil-hasil yang telah dia

kerjakan.

2.5.1 Tujuan Evaluasi Pelatihan

Evaluasi bertujuan mengukur suatu pekerjaan atau hal-hal yang kita

lakukan, evaluasi amat berguna ataupun bermanfaat karena kita bisa mengetahui

tingkatan pekerjaan kita dan juga sebagai penilaian terhadap apa yang telah kita

kerjakan atau lakukan. Adapun Tujuan dari evaluasi pelatihan adalah :

1. Menemukan dan menganalisa informasi mengenai pencapaian tujuan dalam

jangka pendek dan jangka panjang.

2. Mengetahui pengaruh program pelatihan terhadap kinerja hasil

implementasinya.

3. Mengetahui dengan cepat kemungkinan utnuk perbaikan dan sinkronisasi

program pelatihan sesuai dengan perkembangan situasi dalam organisasi.

4. Mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian atau keseluruhan program

pelatihan;

5. Mengetahui hasil pembelajaran peserta;

6. Mengantisipasi tindakan tertentu ketika diperlukan untuk mengambil langkah-

langkah perbaikan,

7. Mengetahui hasil pelaksanaan pelatihan dan pengaruhnya terhadap kinerja

serta masalah-masalahnya;

8. Mengetahui opini pemimpin dan bawahan peserta mengenai hasil pelatihan;

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9. Mengetahui hubungan hasil pelatihan serta dampaknya bagi organisasi di

tempat peserta bekerja. Sudijono (1996)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Evaluasi Pelatihan iyalah

menemukan dan menganalisa informasi serta mengetahui hasil pembelajaran

peserta.

2.5.2 Evaluasi Program – Program Pelatihan

Pelatihan mestilah di evaluasi dengan sistematis mendokumentasikan hasil-

hasil pelatihan dari segi bagaimana sesungguhnya peserta pelatihan berperilaku

kembali pada pekerjaan mereka dan relevansinya perilaku peserta pada tujuan-

tujuan perusahaan. Dalam menilai manfaat atau kegunaan program pelatihan,

perusahaan mencoba menjawab empat pertanyaan (Simamora, 1997) :

a. Apakah terjadi perubahan ?


b. Apakah perubahan disebabkan oleh pelatihan ?
c. Apakah perubahan secara positif berkaitan dengan pencapaian tujuan-tujuan
organisasional ?
d. Apakah perubahan yang serupa terjadi pada partisipan yang baru dalam
program pelatihan yang sama ?

Evaluasi membutuhkan adanya penilaian terhadap dampak program

pelatihan pada perilaku sikap dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Adapun pengukuran efektifitas penilaian meliputi penilaian (Simamora, 1997) :

a. Reaksi-reaksi yaitu bagaimana perasaan partisipan terhadap program.


b. Belajar yaitu pengetahuan, keahlian, dan sikap-sikap yang diperoleh sebagai
hasil dari pelatihan.
c. Perilaku yaitu perubahan – perubahan yang terjadi pada pekerjaan sebagai
akibat dari pelatihan.
d. Hasil-hasil yaitu dampak pelatihan pada keseluruhan efektifitas organisasi
atau pencapaian pada tujuan – tujuan organisasional.

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Adanya pengukuran efektifitas pelatihan yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa evaluasi pelatihan baik mengenai program maupun

instruktur/pelatih dapat menjadi umpan balik untuk pelatihan selanjutnya

demikian pula dengan pembelajaran mereka apakah mereka mempelajari

prinsipprinsip, ketrampilan, dan fakta-fakta yang seharusnya mereka pelajari.

Selanjutnya dapat untuk mengetahui apakah perilaku peserta berubah karena

program pelatihan atau bukan. Terakhir dengan melihat hasil dari pelatihan

apakah sesuai dengan tujuan pelatihan yang ditetapkan.

2.5.3 Bahan Pelatihan Literasi Informasi

Adapun bahan-bahan pelatihanliterasi informasi yang digunakan

Perpustakaan Universitas Negeri Medan yaitu:

Sumber : https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018

Bahan ini digunakan sebagai langkah awal memulai pelatihan literasi

informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan. Dan kemudian pengguna

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


literasi informasi memulai dengan mengklik bagian nomor 4, yaitu daftar website

literasi informasi.

Sumber : https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018
Kemudian setelah membuka daftar website literasi informasi akan terbuka

semua website literasi informasi dan website yang di langgan oleh Perpustakaan

Universitas Negeri Medan.

Sumber : https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sumber :https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018

Sumber :https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018
Dari hasil penelitian di atas maka terlihat jelas bahwa kelas literasi informasi

Perpustakaan Universitas Negeri Medan masih terbatas pada penyediaan alamat

database/website, baik yang di langgan maupun yang open akses. Dan dari bahan

pelatihan literasi informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan terlihat masih belum

memenuhi standart literasi informasi The Big6.

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


`BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 17): “Metodologi penelitian merupakan salah

satu hal penting dalam penelitian, karena berhasil tidaknya, dan tinggi rendahnya

kualitas hasil penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih

metodologi penelitiannya”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. “Penelitian

deskriptif kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang

diamati”. (Bogdan dan Taylor, 1992: 21-22). Menurut Pendit (2003: 21),

“penelitian kualitatif berusaha untuk mengkontruksi realitas untuk kemudian

memahami makna di dalamnya”. Oleh karena itu, penelitian ini titik beratnya ada

pada proses, peristiwa, dan otentisitas. Penelitian kualitatif mengandalkan

wawancara, observasi, dan studi literatur.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan Jalan

Williem Iskandar Pasar V, Medan Estate.

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.3 Proses Penelitian

Proses penelitian merupakan hal yang penting, karena menunjukkan tahap-

tahap yang harus dilakukan untuk mengolah hasil yang akan didapat. Berikut

tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.

3.3.1 Identifikasi Informan

Pengertian informan adalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik

terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada

peneliti. Dalam penelitian kualitatif posisi nara sumber sangat penting. “Informan

adalah subjek yang memahami objek penelitian Universitas Sumatera Utara

sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian”.(Bungin,

2007:76). Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah staf Perpustakaan

Universitas Negeri Medan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti oleh

penulis. Pemilihan informan dilakukan karena dianggap mengerti mengenai

masalah yang ingin diketahui oleh penulis. Sampel yangakan menjadi informan

adalah, Pustakawan Bagian Layanan, dan Kepala Bagian Pemasyarakatan.

3.3.2 Penentuan Informan

Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2006:61), “purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dengan kata lain penulis hanya

memilih informan yang dianggap mengetahui masalahnya. Pengambilan informan

pada penelitian ini berdasarkan pada sampel atau informan yang ditentukan

berdasarkan informan inti atau kunci kemudian dicari dan digali informasi

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mengenai masalah penelitian dan berlanjut kepada informan yang memiliki kaitan

dengan tujuan penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui

wawancara mendalam (depth interview), data yang didapatkan direkam dengan

Handpone dan dibantu dengan alat tulis lainnya. Melakukan observasi kepada

seluruh kegiatan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan dan melakukan studi

literatur. Data yang didapatkan kemudian dibaca berulang-ulang agar penulis

benar benar mengerti tentang data atau hasil yang telah didapatkan.

3.4.1 Wawancara

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara. yakni dengan wawancara mendalam. Menurut Nazir

Universitas Sumatera Utara (2005:193) “wawancara adalah proses memperoleh

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

pewawancara dengan informan dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara)”. Pedoman wawancara digunakan agar

wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini

disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.4.2 Observasi

Selain wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Dalam

penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses teriadinva

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi

merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap keadaan yang

ada dilapangan. Observasi dilakukan sebelum dan selama melakukan penelitian

yang meliputi gambaran umum, suasana dan fasilitas yang terdapat

diperpustakaan.

3.4.3 Studi Literatur

Melalui studi literatur penulis dapat mengetahui definisi istilah dari

permasalahan yang dihadapinya. Permasalahan ini kemudian dibandingkan antara

keadaan di lapangan yang sedang ditelitinya dengan sumber literatur yang ada

atau dengan kata lain membandingkan antara teori dan praktik di lapangan.

3.5 Analisis Data

Untuk memperoleh data yang benar dan akurat maka perlu digunakan

analisis data. Menurut Effendy (1991: 263) menyatakan bahwa “analisis data

adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

dapat diinterpretasikan”. Untuk mengolah data agar data lebih mudah dianalisis

secara benar maka dibuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada

informan. Adapun tahapan analisis data yang harus dilakukan adalah analisis

wawancara. Analisis wawancara merupakan pengelompokan berdasarkan

kategori, tema dan pola jawaban pada tahap ini dibutuhkan adanya pengetahuan

yang mendalam terhadap data serta adanya keterbukaan terhadap hal-hal yang

muncul diluar lapangan dengan apa yang ingin digali. Pada penelitian ini, penulis

menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal

diungkapkan oleh informan. Data yang telah dikelompokkan kemudian dicoba

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata

kuncinya. Sehingga penulis dapat menangkap pengalaman, permasalahan, dan

dinamika yang terjadi pada subjek.

3.6 Keabsahan Data

Dalam menguji keabsahan (kreadibilitas) data penulis menggunakan

teknik triangulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut dan teknik yang dilakukan dengan meminta penjelasan

lebih. Data yang diperoleh dengan mencari informasi lebih dari satu orang.

Adapun teknik triangulasi yang digunakan adalah :

1) Triangulasi Data Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, hasil

wawancara dan hasil observasi.

2) Triangulasi Teori Penggunaan berbagai teori untuk memastikan bahwa data

yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori

yang telah dijelaskan pada bab II akan digunakan untuk menguji hasil dari data

yang terkumpul.

3) Triangulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal,

separti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada

saat wawancara dilakukan.

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Wawancara

4.1.1 Perumusan masalah

Tahap yang pertama dalam perumusan masalah informasi ini terdiri dari 2 indikator:

1. Merumuskan masalah informasi

2. Mengindentifikasi kebutuhan informasi

Adapun pertanyaan yang harus di jawab oleh informan dari pedoman

wawancara tersebut adalah: (1) Bagaimana cara bapak membimbing mahasiswa

untuk merumuskan masalah informasi yang dicari? (2) Setelah bapak

mengajarkan merumuskan masalah informasi kepada mahasiswa, Bagaimana cara

selanjutnya bapak mengajarkan mahasiswa mengindentifikasi masalah sesuai

dengan kebutuhan informasi? Hal ini seperti yang disampaikan informan:

I1 :“dalam kelas literasi informasi mahasiswa harus sudah mempersiapkan

bahan materi subjek atau masalah yang mau dicari nantinya. Kalau untuk

mengajarkan kepada mahasiswa cara mengindentifikasi masalah dengan cara

menentukan kata kuncinya. Yang kedua ini lebih fokus merumuskan kata kunci

yang sesuai dengan fokus subjek kajiannya.

I2 :“cara membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi

mereka itu harus sudah tau subjek apa yang mau mereka cari rumusan

masalahnya. Dan untuk mengajarkan kepada mahasiswa cara

mengindentifikasi masalah dengan cara mencari subjek-subjek apa yang mau

di pakai yang mendekati apa yang mereka mau.jadi kalau namanya

mahasiswa subjeknya secara umum itu misalnya matematika, matematikanya

paling matematika apa gitu apa matematika analisis kah dia atau matematika

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pengetahuan dalam pembelajaran. Jadi yang penting tau dulu apa masalah

yang mau dicari.”

I3 :”mahasiswa harus sudah mempersiapkan bahan materi subjek atau

masalah yang mau dicari nantinya. Kalau untuk mengajarkan kepada

mahasiswa cara mengindentifikasi masalah dengan cara membuat keyword

atau kata kuncinya dahulu.

Jadi, kesimpulan dari ketiga pendapat informan diatas adalah Perpustakaan

Universitas Negeri Medan mengajarkan mahasiswa untuk menentukan subjek atau

mahasiswa sudah mempersiapkan topik permasalahan atau subjek yang mau dicari.

4.1.2.2 Strategi Pencarian Informasi

Tahap yang kedua diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan

adalah strategi pencarian informasi. Strategi pencarian informasi pada perpustakaan

UNIMED mahasiswa di batasi topik atau subjek pencarian informasi atau memfokus

mahasiswa dalam pencarian informasi. Hal ini seperti yang disampaikan informan:

I3: “jadi topik-topik yang sudah dibuat yang kita cari tadi harus kita batasi dulu

informasinya apa yang mau kita cari dan kita batasi juga perencanaan sumber informasi

yang mau dibatasi karena kan untuk mencari jurnal dengan buku metode nya sudah pasti

berbeda, makanya kita batasi.

Pernyataan diatas dimaksudkan bahwa mahasiswa dalam kelas literasi informasi

membatasi subjek yang mau dicari atau keywordnya, agar mempermudah nanti dalam

pencarian informasi.

4.1.2.3 Lokasi Dan Akses

Tahap yang ketiga diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan

adalah lokasi dan akses. Dalam tahap ini mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk

mengindeks, hampir semua informasi yang tersedia didunia ini tersusun dalam indeks, agar

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


memungkinkan untuk ditemukan kembali dengan cepat. Hal ini seperti yang disampaikan

informan:

I3 : “dimana mahasiswa harus memiliki kemampuan menggunakan indeks


maksudnya hampir semua informasi yang tersedia didunia ini tersusun dalam indeks jadi
agar memungkinkan untuk ditemukan kembali dengan cepat. Misalnya buku-buku teks
didalam buku teks itu kan dibelakang halamannya itu kan ada indeks kan nah itu bisa kita
gunakan untuk mencari informasi secara cepat.. atau untuk mencarinya lebih cepat lagi bisa
menggunakan opac, mesin penelusuran itukan akses namanya kan search engine atau
google. Kalau mau cari katalog keseluruhan bisa dari one search. Bisa juga menggunakan
strategi pencarian menggunakan Boolean login search engine lainnya”.
Pernyataan diatas dimaksudkan bahwa mahasiswa dalam kelas literasi informasi harus
bisa mengindeks agar pencarian informasi yang diinginkan lebih cepat ditemukan.

4.1.2.4 Pemanfaatan Informasi


Tahap yang keempat diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
adalah pemanfaatan informasi. Dalam tahapan ini Perpustakaan Universitas Negeri Medan
belum menerapinnya ke dalam kelas literasi informasi karena pada tahap ini pembahasan
kelas literasinya sudah ilmiah atau kajiannya sudah mendalam. Sedangkan kelas literasi
informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan hanya mengajarkan bagaimana cara
penelusuran informasi dan memperkenalkan ke mahasiswa apa saja database yang di langgan
baik secara open acses dan berbayar. Hal ini seperti yang disampaikan informan:
I1 : “Kalau perpustakaan unimed belum sampai sini. Jadi kalau ditanya seperti ini
lah pertanyaannya dari saya, caranya adalah memilih bagian-bagian dari informasi yang di
dapat seperti jurnal”.
Pernyataan diatas dimaksudkan bahwa mahasiswa dalam kelas literasi informasi
mahasiswa harus mempersempit subjek penelusuran informasi yang mau dicari agar
didapatkan hasil yang efektif dan relevan.

4.1.2.5 Sintesis
Tahap yang kelima diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
adalah sintesis/sintesa. Dalam tahapan ini mahasiswa mengumpulkan semua alamat web yang
sudah dicari, Sudah semua di kumpuli kemudian pada waktu literasi informasi itu dibagi lagi
jadi nanti dikasih tau lagi ke mahasiswa apakah bisa di pergunakan lagi ke mereka dan jadi

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tambahan informasi lagi ke mereka bisa di pake lagi diluar kampus. Baru itu nanti di
presentasikan di kelas literasi. Hal ini seperti yang disampaikan informan:
I2 : “jadi semua alamat web yang udah di dapat yang memang bisa di pakek untuk
literasi itu semua dikumpuli. Sudah semua di kumpuli kemudian pada waktu literasi
informasi itu dibagi lagi jadi nanti dikasih tau lagi ke mahasiswa apakah bisa di pergunakan
lagi ke mereka dan jadi tambahan informasi lagi ke mereka bisa di pake lagi diluar kampus.
Baru itu nanti di presentasikan di kelas literasi”.
Pernyataan diatas dimaksudkan bahwa mahasiswa dalam kelas literasi informasi
mengumpulkan semua web yang sudah dicari kemudian dipilih lagi web mana dari
keseluruhan itu yang merujuk ke informasi yang dicari. Setelah itu baru nanti di
persentasikan hasilnya.

4.1.2.6 Evaluasi
Tahap yang keenam diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
adalah evaluasi. Dalam tahap ini mahasiswa mengevaluasi dari semua sumber informasi yang
dicarinya tadi. Kemudian mahasiswa melihat strategi penelusurannya, apa sudah efektif atau
tidak. Kalau dia sudah efektif maka hasil untuk pencarian informasi mahasiswa sudah sesuai
dengan kebutuhan yang dicari. Dan jika kalau belum efektif, berarti pada strategi
penelusurannya atau keywordnya terlalu meluas sehinga hasil yang dicari tidak efektif. Hal
ini seperti yang disampaikan informan:
I1 : “jika pada langkah 1 perumusan masalahnya kemudian dalam strategi
penelusurannya itu sudah benar dan efektif maka hasil untuk akan sesuai dengan kebutuhan
informasi/efisien hasilnya. Jika TIDAK, pada langkah 1 ini tidak bisa atau tidak tepat
misalnya fokus subjeknya tidak jelas, kemudian kata kuncinya yang digunakan terlalu luas
kali”.
Pernyataan diatas dimaksudkan bahwa mahasiswa dalam kelas literasi informasi harus
mengevaluasi hasil keseluruhan yang dicari tadi agar hasil yang diinginkan menjadi apa yang
memang mahasiswa itu butuhkan.

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, melalui proses analisa data

yang menjaga keabsahan dan serta melakukan triangulasi, maka diperoleh beberapa tahapan

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tersebut adalah program literasi informasi untuk pengguna Perpustakaan Universitas Negeri

Medan, yaitu:

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Penelitian

No Fokus Indikator Pedoman Wawancara Hasil

. Penelitian Wawancara

1. Perumusan - Merumuska 1. Bagaimana cara bapak I1 : Perumusan masalah

Masalah. n Masalah membimbing pada Perpustakaan

Informasi. mahasiswa untuk Universitas Negeri Medan

- Mengindent merumuskan masalah mengajarkan mahasiswa

ifikasi informasi yang dicari? untuk menentukan subjek

kebutuhan 2. Setelah bapak atau mahasiswa sudah

informasi. mengajarkan mempersiapkan topik

merumuskan masalah permasalahan atau subjek

informasi kepada yang mau dicari.

mahasiswa, Bagaimana I2: Mereka harus sudah tau

cara selanjutnya bapak lah apa yang mau mereka

mengajarkan cari rumusan masalahnya.

mahasiswa Jadi subjek-subjek apa yang

mengindentifikasi mau dipakai yang mendekati

masalah sesuai dengan apa yang mereka mau.

kebutuhan informasi? I3 : mahasiswa harus sudah

mempersiapkan bahan

materi subjek atau masalah

yang mau dicari nantinya.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Cara mengindentifikasinya

yaitu dari masalah-masalah

topic atau subjek yang mau

dicari mahasiswa tersebut

mereka membuat keyword

atau kata kuncinya dahulu.

2. Strategi - Menetapkan 1. Bagaimana cara bapak I1 : menentukan kata

pencarian sumber mengatur dan kuncinya. Yang kedua ini

informasi secara menentukan strategi lebih fokus merumuskan

intelektual pencarian informasi kata kunci yang sesuai

dan fisik. sesuai dengan dengan fokus subjek

- Memilih informasi yang kajiannya.

sumber dibutuhkan? I2 : mereka fokusnya

terbaik 2. Setelah bapak maunya mencari apa, jadi

menentukan strategi kalau mereka emang

pencarian informasi, fokusnya mau mencari

Bagaimana cara bapak jurnal, berarti kita arahkan

memilih sumber- mereka kita ajarkan cara

sumber informasi atau pakai jurnal, cara menelusur

referensi yang akan dari e-journal itu. Nanti kita

digunakan untuk ajari caranya.

pencarian informasi I3 : topik-topik yang sudah

tersebut? dibuat yang kita cari tadi

harus kita batasi dulu

informasinya apa yang mau

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kita cari dan kita batasi juga

perencanaan sumber

informasi yang mau dibatasi

3. Lokasi dan - Mengalokas 1. Bagaimana cara bapak I1 : cara menelusur. Ini

akses. ikan menentukan lokasi dan disini terus produknya apa

sumber- akses sumber yang nomor 2 ini melakukan

sumber. informasi yang akan penelusuran produknya

- Menemuka dicari? adalah hasil penelusuran

n informasi 2. Setelah bapak berupa informasi dalam

dalam menemukan sumber bentuk jurnal, dalam bentuk

sumber informasi, Bagaimana e-book. Nah itu dihasilkan

tersebut. cara bapak memeriksa sesuai dengan

dan memilih sumber kebutuhannya.

informasi yang terbaik I2 : Kalau disini kan kami

dan relevan? jelasinnya biasa pakai dari

perpusnas. Perpusnas kan

banyak menglanggan

database seperti proquest,

ada apalagi ya ada ebsco,

hm macam lah banyak lagi

dll.

I3 : mahasiswa harus

memiliki kemampuan

menggunakan indeks

maksudnya hampir semua

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


informasi yang tersedia

didunia ini tersusun dalam

indeks jadi agar

memungkinkan untuk

ditemukan kembali dengan

cepat.

4. Pemanfaata - Membaca, 1. Bagaimana cara bapak I1 : mereka suruh membaca

n informasi. mendengar, melakukan pemilihan hasil penelusuran itu ntah

dan meraba. sumber informasi yang artikelnya, bukunya yang

- Mengekstra terbaik dan relevan? mana di pilih point-point

si informasi 2. Bagaimana cara bapak mana yang baik untuk

yang mengekstrasi sumber mendukung kajian yang

relevan. informasi yang relevan relevan.

tersebut? 12 : cara pemanfaatan

informasinya menggunakan

kata kunci, kata kuncinya

dia maunya

I3 : kita seleksi dulu dan

kalau semuanya sudah

memenuhi kriteria dan tidak

boleh semua informasi

digunakan tidak jelas

sumbernya.

5. Sintesis - Mengorgani 1. Setelah bapak I1 : menyusun point-point

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sasikan mengekstrasi sumber menyusun mengekstrasi tadi

informasi informasi tersebut, hasil ekstrasi informasi ke

dari Bagaimana cara bapak dalam tulisan atau

berbagai mengorganisasikan kajiannya.

sumber. sumber informasi yang I2 : semua alamat web yang

- Mempresen terbaik dan relevan udah di dapat yang memang

tasikan tersebut? bisa di pakek untuk literasi

informasi 2. Setelah informasi itu semua dikumpuli. Sudah

tersebut. diorganisasikan, semua di kumpuli kemudian

Bagaimana cara bapak pada waktu literasi informasi

mempresentasikan itu dibagi lagi jadi nanti

informasi tersebut? dikasih tau lagi ke

mahasiswa apakah bisa di

pergunakan lagi ke mereka

dan jadi tambahan informasi

lagi ke mereka bisa di pake

lagi diluar kampus. Baru itu

nanti di presentasikan di

kelas literasi.

I3 : referensinya ambil kutip

kan ini teorinya kutip. Udah

berapa referensi kita

gunakan, kutip-kutip

akhirnya nanti kita

organisasi lah sumber-

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sumber yang terpisah-pisah

menjadi satu bentuk

produk/hasil yang sistematis.

6. Evaluasi - Mengevalua 1. Bagaimana cara bapak I1 : misalkan kita telah

si hasil mengevaluasi hasil membuat skripsi nah itulah

(efektivitas) informasi yang telah setelah dibaca tugasnya

.- dipresentasikan? biasanya itu pembimbing

- Mengevalua Apakah sudah efektif skripsi nah itulah

si proses cara yang digunakan mengevaluasi pekerjaan

(efesiensi) untuk memecahkan yang dilakukan pembimbing

masalah tersebut? skripsi. Caranya yaitu

2. Setelah mahasiswa kutipannya cocok tidak,

diajarkan kemudian urainnya cocok

mengevaluasi dan tidak, oh ini ga bisa oh ini ga

memecahkan masalah, bisa, nah berarti ada yang ga

Apakah menurut bapak efektif apakah dia di

langkah-langkah memecahkan masalahnya.

literasi informasi sudah I2 : pada langkah 1

sesuai dengan perumusan masalahnya

kebutuhan pengguna? kemudian dalam strategi

Jika Iya, Langkah- penelusurannya itu sudah

langkah mencari benar dan efektif maka hasil

informasi sudah untuk akan sesuai dengan

efisien. Dan jika kebutuhan informasi/efisien

Tidak, Apa yang hasilnya. Jika TIDAK, pada

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menjadi permasalahan langkah 1 ini tidak bisa atau

yang membuat jadi tidak tepat misalnya fokus

tidak efisien? subjeknya tidak jelas,

kemudian kata kuncinya

yang digunakan terlalu luas

kali.

I3 : nah ini kan udah kita

persentasikan ke kawan-

kawan atau ke kelompok

hasil tugas kita tadi kan

harus di evaluasi kan,

bagaimana cara

mengevaluasinya? Kan dari

yang udah kita kasih ke

teman kan ada komentar oh

ini kurang cocok, oh ini

kurang maksudnya ada

referensi yang kurang coba

masukin pendapat si polan

nah berarti kita mencari dari

awal referensinya.

Rangkuman hasil penelitian di atas terdiri dari enam tahapan yang memiliki beberapa

indikator penentu. Dari hasil penelitian di atas maka terlihat jelas bahwa kelas literasi

informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan masih terbatas pada penyediaan alamat

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


database/website, baik yang di langgan maupun yang open akses. Dan dari bahan pelatihan

literasi informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan terlihat masih belum memenuhi

standart literasi informasi The Big6.

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas mengenai pelaksanaan program literasi informasi yang

dimulai dari perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, pemanfaatan

informasi, sintesis, evaluasi, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Dari hasil penelitian di atas maka terlihat jelas bahwa kelas literasi informasi Perpustakaan

Universitas Negeri Medan masih terbatas pada penyediaan alamat database/website, baik

yang di langgan maupun yang open akses. Dan dari bahan pelatihan literasi informasi

Perpustakaan Universitas Negeri Medan terlihat masih belum memenuhi standart literasi

informasi The Big6.

2. Pelaksanaan program literasi informasi ini dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna

informasi. Program ini di mulai dengan pengenalan perumusan masalah, pengenalan strategi

pencarian informasi, penelusuran lokasi dan akses, pengenalan pemanfataan informasi,

pengenalan sintesis, pengenalan evaluasi. Tahapan penelusuran informasi yang diberikan

menggunakan model literasi informasi The Big6 yang memiliki tahap penelusuran yang

ringkas. Setelah diberikan materi peserta diminta untuk mempraktekan hasil dari pelatihan

yang diberikan.

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5.2 Saran

Pelaksanaan program literasi informasi ini dapat dijadikan sebagai panduan atau pedoman

untuk melakukan pelatihan literasi informasi kepada pengguna yang menginginkan sesuai

dengan kebijakan instansi yang melaksanakan program literasi informasi. Program ini sangat

penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menemukan,

menganalisa dan mengevaluasi informasi secara efektif dan relevan.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Daftar Pustaka

Anas, Sudijono. 1996. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada


Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.

Batu Bara ,Abdul Karim 2014 „‟Literasi Informasi Di Perpustakaan‟‟ Jurnal Iqra‟ Volume
08 No.01 Mei, 2014

Bogdan, Robert dan Taylor, Steven. J. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif.
Terjemahan oleh Arif Ruchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi. Ekonomi, Kebijaka


Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

CILIP, Chartered Institute of Library and Information Professionals. (2008).


“InformationLiteracy”.<http://www.informationliteracy.org.uk/information literacy-
definitions/>. diakses 12 Desember 2017

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


Effendy, Onong Uchjana. (1991). Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Mandar Maju.
Eisenberg, M.B. dan Bekowitz, R.E. (1990) Information needs and information Probloem
salving, the big six skills approach To library and information skill instruction.
Norwood, NJ : Ablex publishing
Gunawan, Agustin Wydia,dkk. 2008. “7 Langkah Literasi Informasi: Knowledge
Management”. Jakarta: Universitas Adma Jaya.
Hancock, Vicky E. 1999. Information Literacy for Lifelong Learning. ERIC digest.
http://www.ericdigest.org/1999-2/information.htm diakses> 12 Desember 2017
Hasugian, Jonner.2009. Dasar- dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press
„‟Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis di Perguruan Tinggi’’
Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2, Desember 2008
Nazir, Moh. (1998). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pendit, Putu Laxman. (2003). Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar
Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP UI.
Pendit, Putu Laxman. 2008. Perpustakaan Digital Dari A sampa Z. Jakarta: Citra Karyakrasa
Mandiri.
Perpustakaan, Universitas Negeri Medan.2018
https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018> diakses 12 januari 2018
Proboyekti, Umi. 2008. Literasi Informasi di Perguruan Tinggi
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/literasiinformasiPT.pdf.>diakses pada 15 Desember
2017

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNESCO. (2005). Information for all programme (IFAP) : towards information
literacyindicators.<http://www.uis.unesco.org/Library/Documents/wp08_InfoLit_e
npdf> diakses pada 15 Desember 2017.
Wulansari, Putri 2012 “Pengaruh Literasi Informasi Terhadap Efektivitas Belajar Siswa Di
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan” Jurnal Universitas Sumatera
Utara

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN I

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN II

PEDOMAN WAWANCARA

No Fokus Indikator Pedoman Wawancara

. Penelitian

1. Perumusan - Merumuskan 3. Bagaimana cara bapak

Masalah. Masalah Informasi. membimbing mahasiswa

- Mengindentifikasi untuk merumuskan masalah

kebutuhan informasi yang dicari?

informasi. 4. Setelah bapak mengajarkan

merumuskan masalah

informasi kepada mahasiswa,

Bagaimana cara selanjutnya

bapak mengajarkan

mahasiswa

mengindentifikasi masalah

sesuai dengan kebutuhan

informasi?

2. Strategi - Menetapkan 3. Bagaimana cara bapak

pencarian sumber secara mengatur dan menentukan

informasi intelektual dan strategi pencarian informasi

fisik. sesuai dengan informasi

- Memilih sumber yang dibutuhkan?

terbaik 4. Setelah bapak menentukan

strategi pencarian informasi,

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bagaimana cara bapak

memilih sumber-sumber

informasi atau referensi yang

akan digunakan untuk

pencarian informasi

tersebut?

3. Lokasi dan - Mengalokasikan 3. Bagaimana cara bapak

akses. sumber-sumber. menentukan lokasi dan akses

- Menemukan sumber informasi yang akan

informasi dalam dicari?

sumber tersebut. 4. Setelah bapak menemukan

sumber informasi,

Bagaimana cara bapak

memeriksa dan memilih

sumber informasi yang

terbaik dan relevan?

4. Pemanfaata - Membaca, 3. Bagaimana cara bapak

n informasi. mendengar, dan melakukan pemilihan

meraba. sumber informasi yang

- Mengekstrasi terbaik dan relevan?

informasi yang 4. Bagaimana cara bapak

relevan. mengekstrasi sumber

informasi yang relevan

tersebut?

5. Sintesis - Mengorganisasikan 3. Setelah bapak mengekstrasi

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


informasi dari sumber informasi tersebut,

berbagai sumber. Bagaimana cara bapak

- Mempresentasikan mengorganisasikan sumber

informasi tersebut. informasi yang terbaik dan

relevan tersebut?

4. Setelah informasi

diorganisasikan, Bagaimana

cara bapak

mempresentasikan informasi

tersebut?

6. Evaluasi - Mengevaluasi hasil 3. Bagaimana cara bapak

(efektivitas).- mengevaluasi hasil informasi

- Mengevaluasi yang telah dipresentasikan?

proses (efesiensi) Apakah sudah efektif cara

yang digunakan untuk

memecahkan masalah

tersebut?

4. Setelah mahasiswa diajarkan

mengevaluasi dan

memecahkan masalah,

Apakah menurut bapak

langkah-langkah literasi

informasi sudah sesuai

dengan kebutuhan

pengguna? Jika Iya,

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Langkah-langkah mencari

informasi sudah efisien. Dan

jika Tidak, Apa yang

menjadi permasalahan yang

membuat jadi tidak efisien?

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN III

HASIL TRANSKRIP WAWANCARA

1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I

Wawancara ini diambil pada tanggal 25 Oktober 2018, Pukul 14.00 wib. Bertempat di

Perpustakaan Universitas Negeri Medan, tepatnya di ruangan Kordinator Pemasyarakatan

Perpustakaan Dan Teknologi Informasi. Kondisi wawancara dilakukan dengan sangat santai,

dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan

ditanyakan kepada informan adalah mengenai pelaksanaan program literasi informasi.

Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan Informan pertama

disimbolkan dengan 𝐼1.

P: “Selamat siang pak”

𝐼1: “Siang, ada yang bisa saya bantu, kamu dari mana ya?”.

P: “Saya mahasiswa USU, saya ingin wawancara penelitian skripsi saya disini pak”.

𝐼1: “Oh, boleh saja, apa yang akan kamu tanya, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu”.

P: “Nama bapak siapa ya?”

𝐼1: “Nama saya Banu”.

P: “Jadi kita mulai lah ya pak wawancara kita?”.

𝐼1: “Iya baik, silahkan”.

P: “Bagaimana cara bapak membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi

yang dicari dan bagaimana cara selanjutnya bapak mengajarkan mahasiswa

mengindentifikasi masalah sesuai dengan kebutuhan informasi?”.

𝐼1: “Cara membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi yang dicari. Ini

mengarahkan dan memfokuskan subjek kajian dari mahasiswa. Misalnya fokus subjek

informasi yang dibutuhkan untuk mendukung kajiannya. Ini jadi cara kita membimbing

mereka harus tau subjeknya dan intinya itu apa yang mau dicari. Kemudian itu pokoknya

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


intinya itu apa yang mau dicari. Kemudian itu pokoknya intinya itu jadi kita mengarahkan

membimbing mahasiswa supaya bisa menemukan focus subjek informasi yang dibutuhkan

untuk mendukung kajiannya. Itu untuk membimbing perumusan masalahnya itu. Kemudian

cara yang kedua ini menentukan kata kuncinya. Yang kedua ini lebih fokus merumuskan kata

kunci yang sesuai dengan fokus subjek kajiannya. Jadi yang apa perumusan masalahnya itu

kita mengarahkan fokusnya tadi itu fokus kajian, fokus subjeknya. Kemudian identifikasi

kebutuhannya itu tadi mengarahkan untuk membuat kata kunci yang fokusnya untuk

mendapatkan hasil sesuai subjek yang diinginkan gitu. Itu yang ke dua”.

P: “Oh, jadi mahasiswa harus tau dulu apa masalah atau subjek yang mau dicari dan

mahasiswa harus mengerti tentang apa subjek yang mau dicari fokus keywordnya apa gitu ya

pak?”.

𝐼1: “Iya benar”.

P: “Ok baik pak, masuk kita ke pertanyaan saya selanjutnya, bagaimana cara bapak mengatur

dan menentukan strategi pencarian informasi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan

bagaimana cara bapak memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang akan digunakan

untuk pencarian informasi tersebut?”.

𝐼1: “Kemudian untuk strategi pencarian informasi jadi ini kalau nanti mencari menelusur, ini

sudah menulusur, ini sudah menentukan sumber-sumber mana yang mau saya cari di buku, di

jurnal, mau saya cari di majalah Dll. Ya ini kita arahkan dulu misalkan tentang ini cocoknya

ke yang jurnal, kalau yang kayak gini fokusnya ke buku. Nah ini kita arahkan lah dia. Kan

ada buku elktronik itu, jadi strategi itu menentukan strategi pencariannya, kemudian

melakukan penelusuran. Yang bagian ke dua ini belum jelas strateginya masih belum, yang

benar adalah kita tentukan subjek dari jurnal, mungkin kalau dari nomor 2 itu kita lebih ke

fokus ke jurnal aja jadi setelah nomor 1 kita apakan/di deskripsikan dan nomor 2 nya

mungkin kita lebih fokusnya kita mencari yang ini. Yang misalnya dari 5 Cuma 2 yang kita

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pakai. Misalnya dari proquest,ebsco, yah gitu kita apakan atau kita pakai nanti. Setelah itu

baru menentukan apanya tadi. Misalnya ebso, proquest tadi. Kemudian e-booknya dimana

ditentukan dulu cara menentukan lokasinya. Misalnya saya memilih ebsco, saya mau

menelusurdi ebsco, kemudian saya memilih proquest. Saya mau menelusur di proquest

blablabla nah. Kemudian lalu baru ini masuk ke strategi penelusurannya. Strategi penelusuran

ini memasukkan kata kuncinya, kemudian menggunakan alat bantu penelusuran yang ada di

pngolahan database untuk mempersempit subjek. Alat bantu penelusuran yang diajarkan di

kelas literasi informasi unimed yaitu antara lain misalnya proquest. Menentukan subjeknya

lalu menentukan anak subjeknya apa-apa saja. Kalau disini kelas literasinya menggunakan

ebsco, proquest, wili, springer dll. Atau bisa buka situs web (www.digitallibraryunimed.ac.id)

pilih bagian literasi informasi terus buka dan download file data atau bahan literasi informasi

tersebut. Kemudian resources untuk database unimed, digilib unimed, nah itu kan nanti kamu

apakan kamu buka link tadi kamu baca, ada dia dari perpusnas, itu berarti kita

mengalokasikan sumber-sumber itu (memeriksa/memilih) menentukan sumber akses yang

dicari dan menentukan mau menggunakan apa seperti wili,springer,mau ebsco, nah itu yang

diajarkan di perpustakaan kita. Terus baru ke nomor yang ke dua ini menstrategi penelusuran

menggunakan kata-kata atau mempersempit subjek, jadi kamu mempersempit mengarahkan

subjek yang lebih spesifik gitu. Ini di setiap apa yang kayak seperrti springer, kemudian

ebsco itu ada cara yang berbeda-beda disitulah yang di belajarinnya. Kemudian dihasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhanya kan. Terus yang kalau nomor 1 ini produknya

adalah (kita kembali kebagian awal tahap 1) subjek utama dari informasi yang dibutuhkan.

Gini yang nomor 1 produknya subjek utama dari informasi yang dibutuhkan. Kemudian ini

yang nomor 2 adalah kata kunci produknya . ya produknya kata kunci penelusuran. Itu

banyak tidak Cuma 1. Ya kayak misalnya ekonomi, kemudian pemasaran, nah gitu kan

misalnya yang singkat-singkatnya. Ini produknya adalah mengatur prosedur pencarian

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


informasi. Nah ini tadi bentuk sumber informasi. Ya kayak seperti buku, jurnal, ini dia

daftarnya seperti ebsco kalau buku di resource e-book. Kalau jurnal ada ebsco, proquest. Ini

nomor 2 juga sama kemudian dari semuanya dari nomor 1 yang diutamakan ada beberapa biji

subjeknya. Ya kan. Terus yang nomor 3 itu tadi, nomor 3 tadi produknya adalah pertentuan

sumber akses tadi ebsco tadi proquest tadi yakan.”.

P: “Oh, itu semua jurnal yang diajarkan di kelas literasi informasi ya pak?”.

𝐼1: “Iya benar, itu jurnal open akses, agar mahasiswa lebih cepat menelusur apa yang mereka

butuhkan”.

P: “Oh gitu ya pak, baiklah kita masuk ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara

bapak menentukan lokasi dan akses sumber informasi yang akan dicari dan bagaimana cara

bapak memeriksa dan memilih sumber informasi yang terbaik dan relevan?

𝐼1: “Kemudian ini kalau lokasi dan akses dan cara memiih sumber yang relevan ini baru cara

menelusur. Ini disini terus produknya apa yang nomor 2 ini melakukan penelusuran

produknya adalah hasil penelusuran berupa informasi dalam bentuk jurnal, dalam bentuk e-

book. Nah itu dihasilkan sesuai dengan kebutuhannya”.

P: “Ohiya baiklah pak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara

bapak melakukan pemilihan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara bapak

mengekstrasi sumber informasi yang relevan tersebut?

𝐼1: “Sebetulnya kalau yang nomor 4 ini aturannya bukan kita tetapi mahasiswa karena

mereka yang mencari buku dan karena dia yang memenuhi informasi caranya yaitu kita

arahkan mereka suruh membaca hasil penelusuran itu ntah artikelnya, bukunya yang mana di

pilih point-point mana yang baik untuk mendukung kajian yang relevan. Kemudian di

ekstrasi, kemudian bagaimana menerapkannya. Ini pada intinya adalah pembaca ya kan.

Kemudian kita pilah-pilih. Misalnya artikel 1 ya kan, udah dapat lah kan, setelah itu dibaca

misalnya bab 1 aja yang kita ambil sebagai rujukan itu. Kita tanda-tandai ekstrasinya disitu.

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Terus e-book oh yang di bab ini sebagian saya pakai. Nah kayak gitu cara mengekstrasinya.

Kalau perpustakaan unimed belum sampai sini. Jadi kalau ditanya seperti ini lah

pertanyaannya dari saya, caranya adalah memilih bagian-bagian dari informasi yang di dapat

seperti jurnal, artikel jurnal yang di dapat itu bagian mana yang diambil untuk mengisi

tulisannya ya kan. Rujukan-rujukannya biasanya kan kutipan-kutipan. Misalnya, yang

dikutip bagian dari alinea ini ya kan, nah disinilah maksudnya mengesktrasi itu. Jadi

bagaimana memilih-memlih yan mau dikutip”.

P: “Oh baiklah pak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Setelah bapak

mengekstrasi sumber informasi tersebut, Bagaimana cara bapak mengorganisasikan sumber

informasi yang terbaik dan relevan tersebut dan bagaimana cara bapak mempresentasikan

informasi tersebut?”.

𝐼1: “Nah kalau untuk mengorganisasikan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara

mempresentasikan informasi tersebut ini setelah tau kutipan-kutipannya terus yang ini mau

diletak di bab 1 atau di bab 2 atau di bab 3. Nah itu yang disebut mengorganisasikan. Jadi

menyusun point-point menyusun mengekstrasi tadi hasil ekstrasi informasi ke dalam tulisan

atau kajiannya jadi misalnya dari artikel ini posisinya di bab2. Dan di artikel ini posisinya di

bab 4. Oh ini di bab 1, nah ini namanya mengorganisir/mengorganisasi. Kemudian baru

setelah itu, kemudian ada uraiannya dari kita itulah yang namanyake dua. Jadi

mempresentasikan misalnya pendidikan itu baik (kata orang) kita akan menambahinya.

Kemudian menganalisa kutipan sesuai dengan atau disesuaikan dengan kajian yang dibuat

kayak seperti zaki mengkaji tentang literasi informasi, nah itu adalah ini tadi

mempresentasikan itu”.

P: “Baiklah pak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara bapak

mengevaluasi hasil informasi yang telah dipresentasikan? Apakah sudah efektif cara yang

digunakan untuk memecahkan masalah tersebut? Dan Setelah mahasiswa diajarkan

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mengevaluasi dan memecahkan masalah, Apakah menurut bapak langkah-langkah literasi

informasi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna? Jika Iya, Langkah-langkah mencari

informasi sudah efisien. Dan jika Tidak, Apa yang menjadi permasalahan yang membuat jadi

tidak efisien?”. ”.

𝐼1: “Terus sekarang nomor 6, evaluasi. Maksudnya hasil tulisan. misalkan kita telah membuat

skripsi nah itulah setelah dibaca tugasnya biasanya itu pembimbing skripsi nah itulah

mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan pembimbing skripsi. Caranya yaitu kutipannya

cocok tidak, kemudian urainnya cocok tidak, oh ini ga bisa oh ini ga bisa, nah berarti ada

yang ga efektif apakah dia di memecahkan masalahnya. Ini adalah produk tulisan, kalau di

kelas literasi unimed hanya sampai ke nomor 3 saja. Literasi unimed yang nomor 4-6 belum

diterapkan kalau nanti ditanya nomor 6 point 1 itu contohnya seperti pekerjaan pembimbing

skripsi memeriksa skripsi. Kalau point ke 2 dari tahap ke 6 itu jawabannya bia IYA bisa

TIDAK. IYA, jika pada langkah 1 perumusan masalahnya kemudian dalam strategi

penelusurannya itu sudah benar dan efektif maka hasil untuk akan sesuai dengan kebutuhan

informasi/efisien hasilnya. Jika TIDAK, pada langkah 1 ini tidak bisa atau tidak tepat

misalnya fokus subjeknya tidak jelas, kemudian kata kuncinya yang digunakan terlalu luas

kali. Nah gitu gitu jawaban dari point 2 pada tahap ke 6 bisa IYA bisa TIDAK”.

P: “Oh iyaiya pak, ya baiklah pak sekiranya sampai sini aja dulu wawancara kita mengenai

penelitian skripsi saya ya pak. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas

waktu dan tempat yang bapak sediakan buat saya. Selamat siang pak”.

𝐼1: “Oh iyaiya nak sama-sama, semoga sukses dan lancar terus ya skripsi kamu sampai

wisuda nanti”.

P: “Iya pak Aminn makasih pak”.

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Hasil Transkrip Wawancara Informan II

Wawancara ini diambil pada tanggal 30 Oktober 2018, Pukul 13.30 wib. Bertempat di

Perpustakaan Universitas Negeri Medan, tepatnya di ruangan Bagian Pengolahan Bahan

Perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan sangat santai, dikarenakan penulis sudah

membuat janji dengan informan. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah

mengenai pelaksanaan program literasi informasi. Berikut adalah hasil wawancara penulis

disimbolkan dengan P dan Informan pertama disimbolkan dengan 𝐼2.

P: “Selamat siang bu”

𝐼2: “Siang, ada yang bisa saya bantu, kamu dari mana ya?”.

P: “Saya mahasiswa USU, saya ingin wawancara penelitian skripsi saya disini bu”.

𝐼2: “Oh, boleh saja, apa yang akan kamu tanya, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu”.

P: “Nama ibu siapa ya?”

𝐼2: “Nama saya Harly, panggil saja saya kak Harly jangan ibu hehe”.

P: “Ohiyaiya kak Harly, Langsung aja ya kak kita mulai wawancara kita”.

𝐼2: “Oh ya sudah silahkan biar cepat selesainya nanti”.

P: “Baiklah kak, Bagaimana cara kakak membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah

informasi yang dicari dan bagaimana cara selanjutnya kakak mengajarkan mahasiswa

mengindentifikasi masalah sesuai dengan kebutuhan informasi?”.

I2: “Cara membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi dan cara

mengindentifikasi masalah yaitu mereka itu harus sudah tau subjek apa yang mau mereka cari

rumusan masalahnya. Jadi subjek-subjek apa yang mau dipakai yang mendekati apa yang

mereka mau.

P: “Oh, jadi mahasiswa harus mengerti tentang apa subjek yang mau dicari fokus

keywordnya apa gitu ya kak?”.

𝐼2: “Iya benar”.

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang kedua, bagaimana cara kakak mengatur

dan menentukan strategi pencarian informasi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan

bagaimana cara kakak memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang akan digunakan

untuk pencarian informasi tersebut?”.

𝐼2: “Dan kita masuk ke tahap ke 2 yaitu strategi pencarian informasi, disini mereka juga

harus tau mencari apa tadi lupa kakak, oh iya rumusan masalah itu, mereka mau mencari

pendukungnya itu berupa buku kah, jurnal kah, dll. Nah jadi itukan ada banyak ada yang

gratis ada yang berbayar. Nah kalau disini kan kita pakai yan gratis dari literasi nah dari

literasi itukan ada banyak, ada e-book, e-journal, dll. Nah mereka fokusnya maunya mencari

apa, jadi kalau mereka emang fokusnya mau mencari jurnal, berarti kita arahkan mereka kita

ajarkan mereka pakai jurnal, cara menelusur dari e-journal itu. Nanti kita ajari caranya. Kita

beri tau kan daftar-daftar e-journal secara gratis diluar dari unimed yang bisa mereka pakai

atau mereka akses nanti kita pandu cara pemakaiannya, kayak gitu nanti.”

P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutrnya, bagaimana cara kakak

menentukan lokasi dan akses sumber informasi yang akan dicari dan bagaimana cara kakak

memeriksa dan memilih sumber informasi yang terbaik dan relevan.”

I2: “lokasi dan akses ini dia tadi dari sini dia tadi atau dari jurnal tadi. Kalau disini kan kami

jelasinnya bisa pakai dari perpusnas. Perpusnas kan banyak melanggan database seperti

proquest, ada apalagi ya ada ebsco, hm macam lah banyak lagi dll. Nah dari situ eman gratis

tetapi kita harus mendaftar dulu. Jadi, mahasiswa diajari mendaftarkan dulu di perpusnas

terus merka punya akun jadi mereka bisa masuk ke dalam web perpusnas. Baru ada lagi

diajarin cara pakai doac, ada banyak ada beberapa e-journal gratis diluar dari unimed disitu

kami ajarin dalam kelas literasi itu. Jadi kami kasih atau apa saja daftar jurnalnya trailer and

francis juga ada di doaj juga ada. Tapi kalau orang itu mau lihat jurnal-jurnal local ada punya

Indonesian publication indeks dulu itu portal garuda sekarang udah ganti Indonesian

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Publication Indeks. Jadi jurnal-jurnal terbitan Indonesia ada disana jadi walaupun dia jurnal

terbitan Indonesia ada bahasa Indonesia ada bahasa inggris. Jadi itu perlu dikasih tau daftar

jurnal mereka mau cari fokusnya maunya minta apa jurnalnya tinggal mereka buka-buka aja

dari situ. Terus, cara memilih biar yang relevan mereka harus buka dulu satu-satu misalnya

mau pakai proquest dari perpusnas kita buka e-resources perpusnas disitu ada kelihatan apa

aja yang di langgan sama perpusnas. Jurnal-jurnal sama e-book yang dilanggan jadi misalnya

nanti mereka maumencari proquest oh disitu ada, atau dari doaj juga ada. Doaj bukan

melanggan kalau doaj dia kayak apa yaa dia kayak buku database juga sih sebenarnya dia

disitu tampilan awalnya mirip kayak perpusnas jadi disitu kelihatan jurnal apa aja yang kita

cari dalam doaj ini kayak ebsco pun juga ada dalam doaj itu, kayak proquest juga ada disitu.

Jadi dari yang doaj juga banyak yang bisa di ini bisa dipilih tergantung mahasiswa tadi

maunya jurnalnya apa. Mau cari buku juga ada itu didalamnya juga ada alamat web lainnya

kalau dia mau, disini mereka tinggal membuka lagi dan tentukan aja dulu kalau dia mau lihat

dari doaj juga boleh kalau dia mau jurnal internasional”.

P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara kakak

melakukan pemilihan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara bapak

mengekstrasi sumber informasi yang relevan tersebut?”.

I2: “Cara pemanfaatan informasinya menggunakan kata kunci, kata kuncinya dia maunya apa

misalnya yah namanya mahasiswa masih luaslah yaa setiap jurnalnya mereka punya

kategorian jadi kalau kita cari sesuatu bisa kita persempit pencarian kita memilih kita mau

apa, jurnal research report juga ada lalu kita bicara kategori lagi, tahun kita mau tahun berapa

soalnya itukan dari tahun paling lama sampai ke tahun yang sekarang itu ada jadi kita mau

tahun berapa terakhir kita cari ada pilihannhya. Baru ada juga pilihan subjeknya misalnya,

kayak tadilah biologi, kita mau biologinya kearah mana, ke pengajaran nya kah atau ke sains

atau ke experiment atau ke teknologi disitu ada macam. Itu bisa kita persempit lagi lalu

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dibawah itu ada lagi bahasa jadi doac ini kan karena dia seperti merangkum sih sebenarnya

jurnal-jurnal internasional itu ada didalamnya jadi benar-benar banyak berbagai bahasa itu

ada. Kalau ini kan untuk menentukannya kita kan harus mengecek lagi masing-masing judul

yang keluar itu apa bisa kita pakai atau tidak. Setelah nanti di persempit pencarian langsung

keluar dia daftar judulnya yang kita mau kan, apa sesuai yang kita mau atau tidak. Kalau

tidak ya sudah kita tinggalin saja.”

P: “Oh baiklah kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, setelah kakak

mengekstrasi sumber informasi tersebut, bagaimana cara kakak mengorganisasikan sumber

informasi yang terbaik dan relevan tersebut dan bagaimana cara kakak mempresentasikan

informasi tersebut?”.

I2: “Maksudnya ini, jadi semua alamat web yang udah didapat yang memang bisa di pakai

untuk literasi itu semua dikumpili. Sudah semua dikumpuli kemudian pada waktu kelas

literasi informasi itu dibagi lagi jadi nanti dikasih tau lagi ke mahasiswa apakah bisa

dipergunakan lagi ke mereka dan jadi tambahan informasi lagi ke mereka bisa di pakai lagi

diluar kampus. Baru itu nanti di presentasikan dikelas literasi informasi.”

P: “Baiklah kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang terakhir, Bagaimana cara kakak

mengevaluasi hasil informasi yang telah di persentasikan? Apakah sudah efektif cara yang

digunakan untuk memecahkan masalah, apakah menurut kakak langkah-langkah literasi

informasi di unimed sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna? Jika iya, langkah-langkah

mencari informasi sudah efisien. Dan jika tidak apa yang menjadi permasalahan yang

membuat jadi tidak efisien?”.

I2: “Terus sekarang nomor 6, evaluasi. Maksudnya hasil tulisan, misalkan kita telah membuat skripsi

nah itulah setelah dibaca biasanya itu tugas pembimbing skripsi nah itulah mengevaluasi pekerjaan

yang dilakukan pembimbing skripsi. Caranya yaitu kutipannya cocok tidak, kemudian urainnya

cocok tidak, oh ini ga bisa oh ini ga bisa, nah berarti ada yang ga efektif apakah dia di

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


memecahkan masalahnya. Ini adalah produk tulisan, kalau di kelas literasi unimed hanya

sampai ke nomor 3 saja. Literasi unimed yang nomor 4-6 belum diterapkan kalau nanti

ditanya nomor 6 point 1 itu contohnya seperti pekerjaan pembimbing skripsi memeriksa

skripsi. Kalau point ke 2 dari tahap ke 6 itu jawabannya bia IYA bisa TIDAK. IYA, jika pada

langkah 1 perumusan masalahnya kemudian dalam strategi penelusurannya itu sudah benar

dan efektif maka hasil untuk akan sesuai dengan kebutuhan informasi/efisien hasilnya. Jika

TIDAK, pada langkah 1 ini tidak bisa atau tidak tepat misalnya fokus subjeknya tidak jelas,

kemudian kata kuncinya yang digunakan terlalu luas kali. Nah gitu gitu jawaban dari point 2

pada tahap ke 6 bisa IYA bisa TIDAK”.

P: “Oh iyaiya kak, ya baiklah kak sekiranya sampai sini aja dulu wawancara kita mengenai

penelitian skripsi saya ya kak. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas

waktu dan tempat yang kakak sediakan buat saya. Selamat siang kak”.

𝐼1: “Oh iyaiya dek sama-sama, semoga sukses dan lancar terus ya skripsi kamu sampai

wisuda nanti”.

P: “Iya kak Aminn makasih kak”.

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Hasil Transkrip Wawancara Informan III

Wawancara ini diambil pada tanggal 30 Oktober 2018, Pukul 14.30 wib. Bertempat di

Perpustakaan Universitas Negeri Medan, tepatnya di ruangan Bagian Layanan Pengguna.

Kondisi wawancara dilakukan dengan sangat santai, dikarenakan penulis sudah membuat

janji dengan informan. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai

pelaksanaan program literasi informasi. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan

dengan P dan Informan pertama disimbolkan dengan 𝐼3.

P: “Selamat siang pak”

𝐼3: “Siang, ada yang bisa saya bantu, kamu dari mana ya?”.

P: “Saya mahasiswa USU, saya ingin wawancara penelitian skripsi saya disini pak”.

𝐼3: “Oh, boleh saja, apa yang akan kamu tanya, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu”.

P: “Nama bapak siapa ya?”

𝐼3: “Nama saya Doni, panggil saja saya bang Doni jangan bapak hehe”.

P: “Ohiyaiya bang Doni, Langsung aja ya bang kita mulai wawancara kita”.

𝐼3: “Oh yaudah silahkan”.

P: “Baiklah bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang pertama, bagaimana cara abang

membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi yang dicari dan bagaimana

cara selanjutnya abang mengajarkan mahasiswa mengindentifikasi masalah sesuai dengan

kebutuhan informasi?”.

I3: “Cara diajarkan mahasiswa untuk merumuskan masalah itu dalam kelas literasi informasi

mahasiswa harus sudah mempersiapkan bahan materi subjek atau masalah yang mau dicari

nantinya. Cara mengindentifikasinya yaitu dari masalah-masalah topic atau subjek yang mau

dicari mahasiswa tersebut mereka membuat keyword atau kata kuncinya dahulu. Karena bisa

aja kan topik yang mereka cari judulnya besar panjang. Nah itu dari panjang judulnya itu bisa

diambil keywordnya sehingga nanti dalam penelusuran lebih mudah dan dia baru dibuatkan

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


semacam mind mapping atau pemetaan. Tapi kalau apa memang dibuat kata kuncinya

misalkan dia mau ambil judul tentang kimia, kimianya dibidang apa kita cari lah kata-kata

kuncinya yang cocok untuk mencari judul itu kan. kalau dia bentuknya jurnal dia dicari

dalam jurnal.”

P: “Ok baik bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang kedua, bagaimana cara abang

mengatur dan menentukan strategi pencarian informasi sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan dan bagaimana cara abang memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang

akan digunakan untuk pencarian informasi tersebut?”.

I3: “Pada strategi pencarian informasi ini jadi topik-topik yang kita cari tadi harus kita batasi

dulu informasinya apa yan mau kita cari dan kita batasi juga perencanaan sumber informasi

yang mau dibatasi karena kan untuk mencari jurnal dengan buku metode nya sudah pasti

berbeda, makanya kita batasi. Kemudian dia harus kita cari juga kriteria sumber yang mau

dicari itu juga harus di semacam di tentukan otoritatnya, kebaruannya, akurasinya yak an.

Nah nanti pun misalnya dapat dia judul artikel yang mau dicari tahun yang lama kurang

bagus juga makanya dicari tahun yang terbaru, itu kita dikelas literasi mengarahkan ke tahun

terbaru, Cuma dia harus relevan dengan apa yang mau dicari mahasiswa tersebut. Kemudian

cara memilih sumber-sumber informasi dalam pencarian informasi itu ada 3 kriteria yang

diajarkan ke mereka. Yang pertama ada kriteria otoritatif, kedua kebaruan, ketiga akurasi.

Otoritatif itu maksudnya pengetahuan yang dianggap baik dan benar jadi bukan karena kita

telah membuktikannya sendiri tapi kita juga melihat bukti-bukti otoritas para ahli pada

bidangnya. Misalnya kalau bidang bidang ekonomi ahlinya siapa kan gitu itu namanya

otoritas semacam pengarangnya. Misalnya mau mencari bidang ekonomi, ekonomi kalau di

Indonesia terkenal renhard kasaldi ya? Yah gitu lah melihat juga kepopuleran si

pengarangnya. Kalau memang si pengarangnya itu menganggap misalnya kita menuliskan

ilmu perpustkaan otoritasnya bapak sulistyo basuki yang tulis kita sudah tidak ragu lagi, nah

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


itu namanya otoritas. Kalau kebaruan, misalnya dari 10 artikel ditemukan tahunnya yah

usahakan terbaru apalagi jurnal. Kenapa jurnal? Karena biasanya yang terbaru itu penelitian-

penelitian terbaru sering membantah atau memperbaruhi penelitian sebelumnya ya kan.

kemudian akurasi, akurasi itu akurat. Artinya tulisannya bener-bener akurat penulisannya,

pengarangnya, kemudian jurnalnya. Kemudia kalau kita cari di blog-blog kan belum akurat

tapi kalau kita masuk ke jurnal indek koplus dll sudah pasti pengarangnya menghasilkan

suatu tulisan yang akuratkan.”

P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutrnya, bagaimana cara kakak

menentukan lokasi dan akses sumber informasi yang akan dicari dan bagaimana cara kakak

memeriksa dan memilih sumber informasi yang terbaik dan relevan.”

I3: “Lokasi dan akses, ini merupakanm tahap dimana mahasiswa harus memiliki kemampuan

menggunakan indeks maksudnya hamper semua informasi yang tersedia didunia ini tersusun

dalam indeks jadi agar memungkinkan untuk ditemukan kembali dengan cepat. Misalnya

buku-buku teks didalam buku teks itu kan dibelakang halamannya itu kana da indeks kan nah

itu bisa kita gunakan untuk mencari informasi secara cepat yak an. Atau untuk mencarinya

lebih cepat lagi bisa menggunakan opac, mesin penelusuran itukan akses namanya search

engine di google. Kalau mau cari katalog keseluruhan bisa dari one search. Bisa juga

menggunakan strategi pencarian menggunakan Boolean login search engine lainnya.

Memeriksa dan memilih sumber informasi yang relevan yaitu dengan cara kita periksa kalau

dia jurnal harus kita lihat penerbitanya jurnal itu jurnal resmi atau tidak. Pengarangnya,

istilahnya terdaftar atau tidak. Kemudian kalau dia ke indeks kalau dia jurnal cari dia ke

jurnal indeks koplus atau indeks lain ya kan, misalnya ada 10 jurnal itu ada 5 ga terindeks 5

lagi terindeks yah kita ambil lah yang terindeks itu. Karena yang terinddeks itu yang lebih

bagus, kenapa? Karena diyakini kemudian kalau buku, diambil yang terbaru terbitannya

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk relevansinya tergantung si pengguna. Kita hanya bantu mencarikan merelevansi atau

tidaknya itu mahasiswa lah yang nentukan mana cocok baginya kan.”

P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara kakak

melakukan pemilihan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara bapak

mengekstrasi sumber informasi yang relevan tersebut?”.

I3: “Cara melakukan pemilihan sumber informasi yang terbaik itu nah dari semuanya tadi

kita seleksi dulu dan kalau semuanya sudah memenuhi kriteria dan tidak boleh semua

informasi digunakan tidak jelas sumbernya kan. misalnya milih blog, itukan tidak jelas tidak

ada kajian ilmiahnyaitu tidak bisa kita jadikan sumber informasi itu sama saja informasi hoax

atau bohong. Didalam tahapan ini, kita dihadapkan ke pemelihan cara yang efektifmenyaring

dan menguras informasi yang banyak. Kkita telusuri itukan banyak hasilnyakan harus kita

seleksi mana yang efektif mana yang tidak. Kemudian disini, cara menyeleksinya tadi yang

pertama kita harus membacanya dulu. Setelah dibaca kalau dia memang ada berbentuk suara,

video, terkadangkan informasi tidak selalu teks kadang juga berbentuk video atau buku

elektronik, dan kalau dalam membaca itu ada dia membaca cepat atau sq3r, pernah dengar?

Itu dia di survey, mengutip kemudian meriview nah jadi, jurnal yang kita pakai tadi kita baca

dulu bukan hanya kita pakai aja, kita baca dulu. Pahami baru kita analisis. Kemudian masuk

ke ekstrasi itu seperti membuat rangkuman dari 10 artikel yang kamu baca kamu buat

rangkumannya satu persatu semacam mengutiplah istilah aytau meriview. Jadi ini bisa

dilakukan dengan cara kutipan, atau paraphrase lalu membuat sumery atau ringkasan dengan

menggunakan berbagai cara ini maka kita dapat mengambil dan mengindentifikasi bagian-

bagian yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan kita. Misalahnya ada

buku literasi informasi kan banyak itu kan kamu seleksi lagi pilih mana yang sesuai apa yang

kamu mau. Kalau yang tidak relevan yah tidak usah kamu ambil.”

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


P: “P: “Oh baiklah bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, setelah abang

mengekstrasi sumber informasi tersebut, bagaimana cara abang mengorganisasikan sumber

informasi yang terbaik dan relevan tersebut dan bagaimana cara abang mempresentasikan

informasi tersebut?”.

I3: “Nah ini sebenarnya hampir sama dengan nomor 1 skipsi tadi kan, ambil dari sini

refrensinya ambil kutip kan ini teorinya kutip. Udah berapa refrensi kita gunakan, kutip-kutip

akhirnya nanti kita organisasi lah sumber-sumber yang terpisah-pisah menjadi satu bentuk

produk/hasil yang sistematis. Seperti membuat karya tulis, misalnya kamu mengangkat

masalah literasi informasi kan itu banyak pendapat pakar baru habis itu disimpulkan beberapa

pendapat diatas tadi. Itu lah namanya sistesa mengorganisasikan dengan cara mengambil

ringkasan hasil dari masing-masing informasi tadi kemudian disatukan dan disimpulkan hasil

dari review tadi. Kemudian di Tarik atau dibuat kesimpulan, baru di presentasikan. Cara

mempresentasikan ini menunjukan, menyebarkan informasi yang tersimpan dalam produk

kita kepada orang lain. Kayak mana kita menyampaikan misalnya udah dapat nih, ini kan

akan dilemparkan misalkan ini tugas kuliah berarti di presentasikan ke depan kalau hanya

untuk kelompok didiskusikan di kelompok aja ini loh hasil karya aku pendapat dari beberapa

referensi. Nah untuk penyampaian itu macam-macam, bisa bentuknya powerpoint, bisa data

statistik, table, perbandinan, cerita, narasi, dll. Tergantung kalau produk karya sastra yah bisa

puisi, cerpen, dll. Jadi tergantung konteks kii. Misalnya zaki mau menampilkan data statistik

nih aku udah dapat data dari penelitian sekian banyak akiu buat data statistiknya ternyata

menurut tahun sekian ini ini. Tapi kalau dalam bidang karya sastra bisa aja dalam bentuk

puisi, cerpen, jadi semua itu tergantung konteks dalam bidangnya.”

P: P: “Baiklah bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang terakhir, Bagaimana cara abang

mengevaluasi hasil informasi yang telah di persentasikan? Apakah sudah efektif cara yang

digunakan untuk memecahkan masalah, apakah menurut abang langkah-langkah literasi

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


informasi di unimed sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna? Jika iya, langkah-langkah

mencari informasi sudah efisien. Dan jika tidak apa yang menjadi permasalahan yang

membuat jadi tidak efisien?”.

I3: “Nah ini kan udah kita persentasikan ke teman-teman atau ke kelompok hasil tugas kita

tadi kan harus di evaluasi kan, bagaimana cara mengevaluasinya? Kan dari yang sudah kita

kasih ke teman kana da komentar oh ini kurang cocok, ohh ini kurang maksudnya ada

referensi yang kurang coba masukan pendapat si polan nah berarti kita mencari dari awal

referensinya. Misalnya skripis zaki, setelah di periksa oleh dosen pembimbing pasti ada

perbaikan atau tambahan yang harus zaki selesaikan. Nah disitu lah kita dinamakan

mengevaluasi hasil akhir kita agar mendapakan hasil atau sebuah informasi yang akurat.

P: “Oh iyaiya bang, ya baiklah bang sekiranya sampai sini aja dulu wawancara kita mengenai

penelitian skripsi saya ya bang. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas

waktu dan tempat yang abang sediakan buat saya. Selamat siang bang”.

𝐼1: “Oh iyaiya dek sama-sama, semoga sukses dan lancar terus ya skripsi kamu sampai

wisuda nanti”.

P: “Iya bang Aminn makasih ya bang”.

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai