SKRIPSI
OLEH
M. ZAKI ANANTA
(140709032)
Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk
memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan
pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip pada
karya ini.
M. Zaki Ananta
NIM. 140709032
Perpustakaan Universitas Negeri Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Medan.
informasi, bagian pengolahan bahan pustaka, dan kordinator layanan pengguna. Metode
menggunakan The Big6 yaitu: perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi
Hasil penelitian ini adalah peserta akan diberikan pengenalan mengenai literasi
informasi dan penelusuran informasi, hal ini menjadi dasar dalam melaksanakan
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Tuhan yang maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunianya yang memampukan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Pelaksanaan Program Literasi Informasi Perpustakaan Universitas Negeri
Medan”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Serjana
Sosial dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Program Studi Ilmu Perpustakaan
Banyak pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, karena itu dari hati yang paling dalam penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Almarhum kedua orang tua saya Bapak Syaiful Akmal, Ibu Nurlely, Dan Ibu Tiri
penulis Elida Nst, karena mereka yang membuat saya tetap semangat dalam setiap langkah
dan pekerjaan penulis lakukan. Dan untuk kedua kakak penulis Meldan Melisa, Wina
Mentari, keponakan penulis Salsabila Qhadisa, Marwah Azizah, Dan tante penulis Elfiati
Chaniago, Enik, Didit, Nonik, Om Win, Om Dedek yang selalu memberikan semangat, doa,
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara moril maupun material.
1.Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2.Ishak, S.S.,M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1, serta
selaku sebagai dosen penguji 1 penulis yang telah memberikan masukan dan arahan dalam
3.Laila Hadri Nasution, S.Sos.,M.P, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan Dan
Informasi S1.
ii
untuk membimbing penulis, dan memberikan motivasi dan dukungan penuh dalam
5. Dr. Irawati A. Kahar, M.Pd, selaku Dosen Penguji 2 penulis yang sudah memberikan
6. Dan seluruh dosen yang mengajar di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1
7. Ketiga informan penulis, Bapak Banu, Kak Harly, Bang Donny, Terima kasih sudah
8. Untuk rekan stambuk 2014, Terima kasih buat persahabatan dan kekeluargaan yang dapat
sudah terjalin selama 4 tahun ini dan telah mendukung penulis memberikan solusi hingga
9. Kak Mustika yang sudah meluangkan waktunya untuk membantu penelitiu dari awal
pembuatan skripsi serta memberikan ilmu dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Lylie Rosalinda, Nicky Aura, Amanda Shahila, Reicha Adelia, Ririn, Debby, Kak Indah,
Fikky Silvana, Terima kasih buat teman terdekat penulis dalam memberikan semangat dan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
M.ZAKIANANTA
iii
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 3
1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4.Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.5.Ruang Lingkup ............................................................................ 4
iv
Tabel Halaman
vi
Gambar Halaman
vii
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
penting di era global saat ini, sehingga literasi informasi bagi pustakawan tidak
hanya ditandai sekedar melek huruf maupun hanya sekedar bisa membaca saja.
pelatihan literasi informasi diperluas menjadi pelatihan tentang dunia teks pada
umumnya yaitu bagaimana cara yang efektif dan efisien untuk mencari dan
penumbuhan budaya digital agar mampu dan terbiasa melakukan akses terhadap
informasi dalam format elektronik yang tersedia saat ini diperkirakan jauh
perpustakaan, jasa layanan, dan sumber informasi tersebut yang tujuannya untuk
yang tersedia.
Universitas Negeri Medan telah di buka sejak tahun 2016, Kelas literasi
informasi di adakan seminggu dua kali setiap hari selasa dan kamis dengan
Pada saat observasi awal belum jelas model literasi informasi apa yang
dari model literasi informasi tertentu. Misalnya untuk model literasi informasi
The Big Six yang memiliki 6 tahapan ( 12 komponen ) tidak mungkin dapat di
diterapkan dalam waktu hanya 2 jam. Di samping itu bahan pelatihan yang
Bahan yang ada pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan lebih fokus pada
Negeri Medan (UNIMED). Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Manfaat Penelitian
informasi.
1.5.Ruang Lingkup
yaitu: The Big6 yaitu: (1) perumusan masalah (2) strategi pencarian informasi (3)
lokasi dan akses (4) pemanfaatan informasi (5) sintesis (6) evaluasi
1.6.Literasi Informasi
mahasiswa tersebut.
and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and
1) Untuk pelajar: Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka
dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru
karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi
yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di
lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar
mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-
sumber informasi.
2) Untuk masyarakat: Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dalam lingkungan pekerjaan.
Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat
keputusan misalnya saat mencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagi
informasi dengan orang lain.
3) Untuk pekerja: Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup
dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi
sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung
dalam melaksanakan pekerjaan, memecahkan berbagai masalah terhadap
pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan.
literasi informasi adalah “agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat
informasi yang dimiliki setiap orang akan dapat memudahkan orang tersebut
informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri”. UNESCO juga
lingkungan masyarakat.
model literasi informasi yang di jadikan acuan adalah The Big6, Empowering 8
Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun 1990. Berkowitz dan Eisenberg
menamai model literasi informasi ini dengan the Big 6. Model literasi ini telah
Afrika Selatan, Taiwan, Selandia Baru dan Indonesia. Model The Big 6 terdiri
Sumber: www.big6.com
Berdasarkan Tabel 2.1 di atas dapat diketahui bahwa model literasi the
mengetahui lebih dulu dengan pasti permasalahan apa yang harus dipecahkan.
adalah mencari tahu informasi apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
tersebut.
Variasi sumber informasi sangat tergantung dari karakter tugas atau masalah.
Sumber ini meliputi : buku, ensiklopedia, peta, almanak, dll. Inipun dapat dalam
beragam media seperti media cetak, media elektronik, dll. Pada tahap inilah
Harus diputuskan apakah informasi itu berguna atau tidak dalam menyelesaikan
disingkirkan.
4. Pemanfaatan Informasi
yang dihadapi. Beberapa tindakan antara lain adalah membedakan antara fakta
5. Sintesis
langkah empat di atas menjadi sebuah susunan yang terstruktur untuk menjawab
10
penjawaban masalah ini sangat tergantung pada kebutuhan yang ada. Dengan kata
lain, solusi atas permasalahan itu disampaikan kepada pihak terkait dalam format
yang tepat. Jika memang ingin disampaikan dalam bentuk tulisan untuk nantinya
dipresentasikan, maka dapat dibuat semacam sebuah makalah atau dalam bentuk
6. Evaluasi
yang dihasilkan itu menjawab pertanyaan pada langkah pertama atau tidak.
dipecahkan? Adakah cara pemecahan yang lain, dan sebaik apa tugas itu
diselesaikan? Selain itu, proses pemecahannya juga perlu dievaluasi. Adakah hal-
hal yang perlu diperbaiki untuk penyelesaian masalah lainnya di lain waktu?
Evaluasi ini dapat dilakukan secara mandiri maupun melalui masukan dari orang
lain.
Yang perlu di perhatikan adalah bahwa tahapan tersebut tidaklah linear dan setiap
11
tahapan akan dilalui. Jadi Metode The BIG 6 ini bisa digunakan oleh siapapun dan
tentunya merupakan metode yang paling bagus untuk pencarian informasi untuk
and University Libraries) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1999. Model ini
yang dimulai dari keterampilan dasar sampai ke tingkat yang lebih tinggi dalam
12
13
(mengelola), dan present (menyajikan). Uraian di atas dapat terlihat pada gambar
di bawah ini.
datanya. Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk:
14
(NILIS) Universitas Colombo, Sri Lanka. Model ini boleh digunakan untuk
15
memilih dan menemukan sumber informasi yang sesuai dengan topik yang dapat
16
menentukan apa yang terbaik dimasa yang akan datang; terakhir menerapkan
2.3.4 UNESCO
sangat beragam dan kuat efektif dan efektif untuk mencari, mengambil, mengatur,
towards
informationliteracyindicators.http://www.uis.unesco.og/Library/Documents/wp08
17
Tujuan umum tersebut dirinci menjadi beberapa tujuan-tujuan yang lebih khusus
18
yang dapat dikembangkan misalnya cara membaca cepat, cara menilai keabsahan
bersumber pada data kuantitatif, sedangkan, data kuantitatif berasal dari hasil
pengukuran”.
19
dalam melakukan evaluasi yang terdapat urutan ataupun proses yang mendasari
sebelum melakukan evaluasi terbagi dari dua tahapan yakni tahapan pertama :
pun direncanakan dengan matang sebelum diadakannya dan mesti diuji coba
dalam mengecek draft yang dibuat dengan cara eksekusi pesannya, sedangkan
tahapan kedua ialah : melakukan uji coba, mencari tanggapan ataupun masukan,
berikut:
yang akan kita evaluasi baik itu suatu program kerja, ataupun hasil kerja.
pengumpulan data sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam kegiatan
4) Pengolahan dan analisis data, Setelah data telah terkumpul, selanjutnya data
itu diolah dengan mengelompokkan agar dapat mudah dianalisis, dan juga
20
kerjakan.
lakukan, evaluasi amat berguna ataupun bermanfaat karena kita bisa mengetahui
tingkatan pekerjaan kita dan juga sebagai penilaian terhadap apa yang telah kita
implementasinya.
pelatihan;
langkah perbaikan,
serta masalah-masalahnya;
21
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Evaluasi Pelatihan iyalah
peserta.
kembali pada pekerjaan mereka dan relevansinya perilaku peserta pada tujuan-
pelatihan pada perilaku sikap dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
22
program pelatihan atau bukan. Terakhir dengan melihat hasil dari pelatihan
Sumber : https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018
23
literasi informasi.
Sumber : https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018
Kemudian setelah membuka daftar website literasi informasi akan terbuka
semua website literasi informasi dan website yang di langgan oleh Perpustakaan
Sumber : https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018
24
Sumber :https://perpustakaan.unimed.ac.id/download.html,2018
Dari hasil penelitian di atas maka terlihat jelas bahwa kelas literasi informasi
database/website, baik yang di langgan maupun yang open akses. Dan dari bahan
pelatihan literasi informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan terlihat masih belum
25
METODE PENELITIAN
satu hal penting dalam penelitian, karena berhasil tidaknya, dan tinggi rendahnya
kualitas hasil penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih
metodologi penelitiannya”.
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang
diamati”. (Bogdan dan Taylor, 1992: 21-22). Menurut Pendit (2003: 21),
memahami makna di dalamnya”. Oleh karena itu, penelitian ini titik beratnya ada
26
tahap yang harus dilakukan untuk mengolah hasil yang akan didapat. Berikut
terhadap masalah yang diteliti dan bersedia untuk memberikan informasi kepada
peneliti. Dalam penelitian kualitatif posisi nara sumber sangat penting. “Informan
2007:76). Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah staf Perpustakaan
Universitas Negeri Medan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti oleh
masalah yang ingin diketahui oleh penulis. Sampel yangakan menjadi informan
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dengan kata lain penulis hanya
pada penelitian ini berdasarkan pada sampel atau informan yang ditentukan
berdasarkan informan inti atau kunci kemudian dicari dan digali informasi
27
Handpone dan dibantu dengan alat tulis lainnya. Melakukan observasi kepada
benar benar mengerti tentang data atau hasil yang telah didapatkan.
3.4.1 Wawancara
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini
disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori
3.4.2 Observasi
28
diperpustakaan.
keadaan di lapangan yang sedang ditelitinya dengan sumber literatur yang ada
atau dengan kata lain membandingkan antara teori dan praktik di lapangan.
Untuk memperoleh data yang benar dan akurat maka perlu digunakan
analisis data. Menurut Effendy (1991: 263) menyatakan bahwa “analisis data
adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dapat diinterpretasikan”. Untuk mengolah data agar data lebih mudah dianalisis
secara benar maka dibuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
informan. Adapun tahapan analisis data yang harus dilakukan adalah analisis
kategori, tema dan pola jawaban pada tahap ini dibutuhkan adanya pengetahuan
yang mendalam terhadap data serta adanya keterbukaan terhadap hal-hal yang
muncul diluar lapangan dengan apa yang ingin digali. Pada penelitian ini, penulis
29
yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut dan teknik yang dilakukan dengan meminta penjelasan
lebih. Data yang diperoleh dengan mencari informasi lebih dari satu orang.
yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori
yang telah dijelaskan pada bab II akan digunakan untuk menguji hasil dari data
yang terkumpul.
separti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti
30
Tahap yang pertama dalam perumusan masalah informasi ini terdiri dari 2 indikator:
bahan materi subjek atau masalah yang mau dicari nantinya. Kalau untuk
menentukan kata kuncinya. Yang kedua ini lebih fokus merumuskan kata kunci
mereka itu harus sudah tau subjek apa yang mau mereka cari rumusan
paling matematika apa gitu apa matematika analisis kah dia atau matematika
31
mahasiswa sudah mempersiapkan topik permasalahan atau subjek yang mau dicari.
Tahap yang kedua diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
UNIMED mahasiswa di batasi topik atau subjek pencarian informasi atau memfokus
mahasiswa dalam pencarian informasi. Hal ini seperti yang disampaikan informan:
I3: “jadi topik-topik yang sudah dibuat yang kita cari tadi harus kita batasi dulu
informasinya apa yang mau kita cari dan kita batasi juga perencanaan sumber informasi
yang mau dibatasi karena kan untuk mencari jurnal dengan buku metode nya sudah pasti
membatasi subjek yang mau dicari atau keywordnya, agar mempermudah nanti dalam
pencarian informasi.
Tahap yang ketiga diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
adalah lokasi dan akses. Dalam tahap ini mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk
mengindeks, hampir semua informasi yang tersedia didunia ini tersusun dalam indeks, agar
32
informan:
4.1.2.5 Sintesis
Tahap yang kelima diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
adalah sintesis/sintesa. Dalam tahapan ini mahasiswa mengumpulkan semua alamat web yang
sudah dicari, Sudah semua di kumpuli kemudian pada waktu literasi informasi itu dibagi lagi
jadi nanti dikasih tau lagi ke mahasiswa apakah bisa di pergunakan lagi ke mereka dan jadi
33
4.1.2.6 Evaluasi
Tahap yang keenam diperoleh dari hasil transkip wawancara dengan para informan
adalah evaluasi. Dalam tahap ini mahasiswa mengevaluasi dari semua sumber informasi yang
dicarinya tadi. Kemudian mahasiswa melihat strategi penelusurannya, apa sudah efektif atau
tidak. Kalau dia sudah efektif maka hasil untuk pencarian informasi mahasiswa sudah sesuai
dengan kebutuhan yang dicari. Dan jika kalau belum efektif, berarti pada strategi
penelusurannya atau keywordnya terlalu meluas sehinga hasil yang dicari tidak efektif. Hal
ini seperti yang disampaikan informan:
I1 : “jika pada langkah 1 perumusan masalahnya kemudian dalam strategi
penelusurannya itu sudah benar dan efektif maka hasil untuk akan sesuai dengan kebutuhan
informasi/efisien hasilnya. Jika TIDAK, pada langkah 1 ini tidak bisa atau tidak tepat
misalnya fokus subjeknya tidak jelas, kemudian kata kuncinya yang digunakan terlalu luas
kali”.
Pernyataan diatas dimaksudkan bahwa mahasiswa dalam kelas literasi informasi harus
mengevaluasi hasil keseluruhan yang dicari tadi agar hasil yang diinginkan menjadi apa yang
memang mahasiswa itu butuhkan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, melalui proses analisa data
yang menjaga keabsahan dan serta melakukan triangulasi, maka diperoleh beberapa tahapan
34
Medan, yaitu:
. Penelitian Wawancara
mempersiapkan bahan
35
36
perencanaan sumber
banyak menglanggan
dll.
I3 : mahasiswa harus
memiliki kemampuan
menggunakan indeks
37
memungkinkan untuk
cepat.
informasinya menggunakan
dia maunya
sumbernya.
38
nanti di presentasikan di
kelas literasi.
gunakan, kutip-kutip
39
40
kali.
persentasikan ke kawan-
bagaimana cara
awal referensinya.
Rangkuman hasil penelitian di atas terdiri dari enam tahapan yang memiliki beberapa
indikator penentu. Dari hasil penelitian di atas maka terlihat jelas bahwa kelas literasi
informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan masih terbatas pada penyediaan alamat
41
literasi informasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan terlihat masih belum memenuhi
42
5.1 Kesimpulan
dimulai dari perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, pemanfaatan
1. Dari hasil penelitian di atas maka terlihat jelas bahwa kelas literasi informasi Perpustakaan
Universitas Negeri Medan masih terbatas pada penyediaan alamat database/website, baik
yang di langgan maupun yang open akses. Dan dari bahan pelatihan literasi informasi
Perpustakaan Universitas Negeri Medan terlihat masih belum memenuhi standart literasi
2. Pelaksanaan program literasi informasi ini dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna
informasi. Program ini di mulai dengan pengenalan perumusan masalah, pengenalan strategi
menggunakan model literasi informasi The Big6 yang memiliki tahap penelusuran yang
ringkas. Setelah diberikan materi peserta diminta untuk mempraktekan hasil dari pelatihan
yang diberikan.
43
Pelaksanaan program literasi informasi ini dapat dijadikan sebagai panduan atau pedoman
untuk melakukan pelatihan literasi informasi kepada pengguna yang menginginkan sesuai
dengan kebijakan instansi yang melaksanakan program literasi informasi. Program ini sangat
44
Batu Bara ,Abdul Karim 2014 „‟Literasi Informasi Di Perpustakaan‟‟ Jurnal Iqra‟ Volume
08 No.01 Mei, 2014
Bogdan, Robert dan Taylor, Steven. J. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif.
Terjemahan oleh Arif Ruchan. Surabaya: Usaha Nasional.
45
46
47
PEDOMAN WAWANCARA
. Penelitian
merumuskan masalah
bapak mengajarkan
mahasiswa
mengindentifikasi masalah
informasi?
48
memilih sumber-sumber
pencarian informasi
tersebut?
sumber informasi,
tersebut?
49
relevan tersebut?
4. Setelah informasi
diorganisasikan, Bagaimana
cara bapak
mempresentasikan informasi
tersebut?
memecahkan masalah
tersebut?
mengevaluasi dan
memecahkan masalah,
langkah-langkah literasi
dengan kebutuhan
50
51
Wawancara ini diambil pada tanggal 25 Oktober 2018, Pukul 14.00 wib. Bertempat di
Perpustakaan Dan Teknologi Informasi. Kondisi wawancara dilakukan dengan sangat santai,
dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan
Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan Informan pertama
𝐼1: “Siang, ada yang bisa saya bantu, kamu dari mana ya?”.
P: “Saya mahasiswa USU, saya ingin wawancara penelitian skripsi saya disini pak”.
𝐼1: “Oh, boleh saja, apa yang akan kamu tanya, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu”.
𝐼1: “Cara membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi yang dicari. Ini
mengarahkan dan memfokuskan subjek kajian dari mahasiswa. Misalnya fokus subjek
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung kajiannya. Ini jadi cara kita membimbing
mereka harus tau subjeknya dan intinya itu apa yang mau dicari. Kemudian itu pokoknya
52
membimbing mahasiswa supaya bisa menemukan focus subjek informasi yang dibutuhkan
untuk mendukung kajiannya. Itu untuk membimbing perumusan masalahnya itu. Kemudian
cara yang kedua ini menentukan kata kuncinya. Yang kedua ini lebih fokus merumuskan kata
kunci yang sesuai dengan fokus subjek kajiannya. Jadi yang apa perumusan masalahnya itu
kita mengarahkan fokusnya tadi itu fokus kajian, fokus subjeknya. Kemudian identifikasi
kebutuhannya itu tadi mengarahkan untuk membuat kata kunci yang fokusnya untuk
mendapatkan hasil sesuai subjek yang diinginkan gitu. Itu yang ke dua”.
P: “Oh, jadi mahasiswa harus tau dulu apa masalah atau subjek yang mau dicari dan
mahasiswa harus mengerti tentang apa subjek yang mau dicari fokus keywordnya apa gitu ya
pak?”.
P: “Ok baik pak, masuk kita ke pertanyaan saya selanjutnya, bagaimana cara bapak mengatur
dan menentukan strategi pencarian informasi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan
bagaimana cara bapak memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang akan digunakan
𝐼1: “Kemudian untuk strategi pencarian informasi jadi ini kalau nanti mencari menelusur, ini
sudah menulusur, ini sudah menentukan sumber-sumber mana yang mau saya cari di buku, di
jurnal, mau saya cari di majalah Dll. Ya ini kita arahkan dulu misalkan tentang ini cocoknya
ke yang jurnal, kalau yang kayak gini fokusnya ke buku. Nah ini kita arahkan lah dia. Kan
ada buku elktronik itu, jadi strategi itu menentukan strategi pencariannya, kemudian
melakukan penelusuran. Yang bagian ke dua ini belum jelas strateginya masih belum, yang
benar adalah kita tentukan subjek dari jurnal, mungkin kalau dari nomor 2 itu kita lebih ke
fokus ke jurnal aja jadi setelah nomor 1 kita apakan/di deskripsikan dan nomor 2 nya
mungkin kita lebih fokusnya kita mencari yang ini. Yang misalnya dari 5 Cuma 2 yang kita
53
baru menentukan apanya tadi. Misalnya ebso, proquest tadi. Kemudian e-booknya dimana
ditentukan dulu cara menentukan lokasinya. Misalnya saya memilih ebsco, saya mau
menelusurdi ebsco, kemudian saya memilih proquest. Saya mau menelusur di proquest
blablabla nah. Kemudian lalu baru ini masuk ke strategi penelusurannya. Strategi penelusuran
ini memasukkan kata kuncinya, kemudian menggunakan alat bantu penelusuran yang ada di
pngolahan database untuk mempersempit subjek. Alat bantu penelusuran yang diajarkan di
kelas literasi informasi unimed yaitu antara lain misalnya proquest. Menentukan subjeknya
lalu menentukan anak subjeknya apa-apa saja. Kalau disini kelas literasinya menggunakan
ebsco, proquest, wili, springer dll. Atau bisa buka situs web (www.digitallibraryunimed.ac.id)
pilih bagian literasi informasi terus buka dan download file data atau bahan literasi informasi
tersebut. Kemudian resources untuk database unimed, digilib unimed, nah itu kan nanti kamu
apakan kamu buka link tadi kamu baca, ada dia dari perpusnas, itu berarti kita
dicari dan menentukan mau menggunakan apa seperti wili,springer,mau ebsco, nah itu yang
diajarkan di perpustakaan kita. Terus baru ke nomor yang ke dua ini menstrategi penelusuran
subjek yang lebih spesifik gitu. Ini di setiap apa yang kayak seperrti springer, kemudian
ebsco itu ada cara yang berbeda-beda disitulah yang di belajarinnya. Kemudian dihasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhanya kan. Terus yang kalau nomor 1 ini produknya
adalah (kita kembali kebagian awal tahap 1) subjek utama dari informasi yang dibutuhkan.
Gini yang nomor 1 produknya subjek utama dari informasi yang dibutuhkan. Kemudian ini
yang nomor 2 adalah kata kunci produknya . ya produknya kata kunci penelusuran. Itu
banyak tidak Cuma 1. Ya kayak misalnya ekonomi, kemudian pemasaran, nah gitu kan
54
daftarnya seperti ebsco kalau buku di resource e-book. Kalau jurnal ada ebsco, proquest. Ini
nomor 2 juga sama kemudian dari semuanya dari nomor 1 yang diutamakan ada beberapa biji
subjeknya. Ya kan. Terus yang nomor 3 itu tadi, nomor 3 tadi produknya adalah pertentuan
P: “Oh, itu semua jurnal yang diajarkan di kelas literasi informasi ya pak?”.
𝐼1: “Iya benar, itu jurnal open akses, agar mahasiswa lebih cepat menelusur apa yang mereka
butuhkan”.
P: “Oh gitu ya pak, baiklah kita masuk ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara
bapak menentukan lokasi dan akses sumber informasi yang akan dicari dan bagaimana cara
bapak memeriksa dan memilih sumber informasi yang terbaik dan relevan?
𝐼1: “Kemudian ini kalau lokasi dan akses dan cara memiih sumber yang relevan ini baru cara
menelusur. Ini disini terus produknya apa yang nomor 2 ini melakukan penelusuran
produknya adalah hasil penelusuran berupa informasi dalam bentuk jurnal, dalam bentuk e-
P: “Ohiya baiklah pak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara
bapak melakukan pemilihan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara bapak
𝐼1: “Sebetulnya kalau yang nomor 4 ini aturannya bukan kita tetapi mahasiswa karena
mereka yang mencari buku dan karena dia yang memenuhi informasi caranya yaitu kita
arahkan mereka suruh membaca hasil penelusuran itu ntah artikelnya, bukunya yang mana di
pilih point-point mana yang baik untuk mendukung kajian yang relevan. Kemudian di
ekstrasi, kemudian bagaimana menerapkannya. Ini pada intinya adalah pembaca ya kan.
Kemudian kita pilah-pilih. Misalnya artikel 1 ya kan, udah dapat lah kan, setelah itu dibaca
misalnya bab 1 aja yang kita ambil sebagai rujukan itu. Kita tanda-tandai ekstrasinya disitu.
55
Kalau perpustakaan unimed belum sampai sini. Jadi kalau ditanya seperti ini lah
pertanyaannya dari saya, caranya adalah memilih bagian-bagian dari informasi yang di dapat
seperti jurnal, artikel jurnal yang di dapat itu bagian mana yang diambil untuk mengisi
dikutip bagian dari alinea ini ya kan, nah disinilah maksudnya mengesktrasi itu. Jadi
P: “Oh baiklah pak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Setelah bapak
informasi yang terbaik dan relevan tersebut dan bagaimana cara bapak mempresentasikan
informasi tersebut?”.
𝐼1: “Nah kalau untuk mengorganisasikan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara
mempresentasikan informasi tersebut ini setelah tau kutipan-kutipannya terus yang ini mau
diletak di bab 1 atau di bab 2 atau di bab 3. Nah itu yang disebut mengorganisasikan. Jadi
menyusun point-point menyusun mengekstrasi tadi hasil ekstrasi informasi ke dalam tulisan
atau kajiannya jadi misalnya dari artikel ini posisinya di bab2. Dan di artikel ini posisinya di
setelah itu, kemudian ada uraiannya dari kita itulah yang namanyake dua. Jadi
mempresentasikan misalnya pendidikan itu baik (kata orang) kita akan menambahinya.
Kemudian menganalisa kutipan sesuai dengan atau disesuaikan dengan kajian yang dibuat
kayak seperti zaki mengkaji tentang literasi informasi, nah itu adalah ini tadi
mempresentasikan itu”.
P: “Baiklah pak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara bapak
mengevaluasi hasil informasi yang telah dipresentasikan? Apakah sudah efektif cara yang
56
informasi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna? Jika Iya, Langkah-langkah mencari
informasi sudah efisien. Dan jika Tidak, Apa yang menjadi permasalahan yang membuat jadi
tidak efisien?”. ”.
𝐼1: “Terus sekarang nomor 6, evaluasi. Maksudnya hasil tulisan. misalkan kita telah membuat
skripsi nah itulah setelah dibaca tugasnya biasanya itu pembimbing skripsi nah itulah
cocok tidak, kemudian urainnya cocok tidak, oh ini ga bisa oh ini ga bisa, nah berarti ada
yang ga efektif apakah dia di memecahkan masalahnya. Ini adalah produk tulisan, kalau di
kelas literasi unimed hanya sampai ke nomor 3 saja. Literasi unimed yang nomor 4-6 belum
diterapkan kalau nanti ditanya nomor 6 point 1 itu contohnya seperti pekerjaan pembimbing
skripsi memeriksa skripsi. Kalau point ke 2 dari tahap ke 6 itu jawabannya bia IYA bisa
TIDAK. IYA, jika pada langkah 1 perumusan masalahnya kemudian dalam strategi
penelusurannya itu sudah benar dan efektif maka hasil untuk akan sesuai dengan kebutuhan
informasi/efisien hasilnya. Jika TIDAK, pada langkah 1 ini tidak bisa atau tidak tepat
misalnya fokus subjeknya tidak jelas, kemudian kata kuncinya yang digunakan terlalu luas
kali. Nah gitu gitu jawaban dari point 2 pada tahap ke 6 bisa IYA bisa TIDAK”.
P: “Oh iyaiya pak, ya baiklah pak sekiranya sampai sini aja dulu wawancara kita mengenai
penelitian skripsi saya ya pak. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas
waktu dan tempat yang bapak sediakan buat saya. Selamat siang pak”.
𝐼1: “Oh iyaiya nak sama-sama, semoga sukses dan lancar terus ya skripsi kamu sampai
wisuda nanti”.
57
Wawancara ini diambil pada tanggal 30 Oktober 2018, Pukul 13.30 wib. Bertempat di
Perpustakaan. Kondisi wawancara dilakukan dengan sangat santai, dikarenakan penulis sudah
membuat janji dengan informan. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah
mengenai pelaksanaan program literasi informasi. Berikut adalah hasil wawancara penulis
𝐼2: “Siang, ada yang bisa saya bantu, kamu dari mana ya?”.
P: “Saya mahasiswa USU, saya ingin wawancara penelitian skripsi saya disini bu”.
𝐼2: “Oh, boleh saja, apa yang akan kamu tanya, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu”.
𝐼2: “Nama saya Harly, panggil saja saya kak Harly jangan ibu hehe”.
P: “Ohiyaiya kak Harly, Langsung aja ya kak kita mulai wawancara kita”.
P: “Baiklah kak, Bagaimana cara kakak membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah
informasi yang dicari dan bagaimana cara selanjutnya kakak mengajarkan mahasiswa
I2: “Cara membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi dan cara
mengindentifikasi masalah yaitu mereka itu harus sudah tau subjek apa yang mau mereka cari
rumusan masalahnya. Jadi subjek-subjek apa yang mau dipakai yang mendekati apa yang
mereka mau.
P: “Oh, jadi mahasiswa harus mengerti tentang apa subjek yang mau dicari fokus
58
dan menentukan strategi pencarian informasi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan
bagaimana cara kakak memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang akan digunakan
𝐼2: “Dan kita masuk ke tahap ke 2 yaitu strategi pencarian informasi, disini mereka juga
harus tau mencari apa tadi lupa kakak, oh iya rumusan masalah itu, mereka mau mencari
pendukungnya itu berupa buku kah, jurnal kah, dll. Nah jadi itukan ada banyak ada yang
gratis ada yang berbayar. Nah kalau disini kan kita pakai yan gratis dari literasi nah dari
literasi itukan ada banyak, ada e-book, e-journal, dll. Nah mereka fokusnya maunya mencari
apa, jadi kalau mereka emang fokusnya mau mencari jurnal, berarti kita arahkan mereka kita
ajarkan mereka pakai jurnal, cara menelusur dari e-journal itu. Nanti kita ajari caranya. Kita
beri tau kan daftar-daftar e-journal secara gratis diluar dari unimed yang bisa mereka pakai
atau mereka akses nanti kita pandu cara pemakaiannya, kayak gitu nanti.”
P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutrnya, bagaimana cara kakak
menentukan lokasi dan akses sumber informasi yang akan dicari dan bagaimana cara kakak
I2: “lokasi dan akses ini dia tadi dari sini dia tadi atau dari jurnal tadi. Kalau disini kan kami
jelasinnya bisa pakai dari perpusnas. Perpusnas kan banyak melanggan database seperti
proquest, ada apalagi ya ada ebsco, hm macam lah banyak lagi dll. Nah dari situ eman gratis
tetapi kita harus mendaftar dulu. Jadi, mahasiswa diajari mendaftarkan dulu di perpusnas
terus merka punya akun jadi mereka bisa masuk ke dalam web perpusnas. Baru ada lagi
diajarin cara pakai doac, ada banyak ada beberapa e-journal gratis diluar dari unimed disitu
kami ajarin dalam kelas literasi itu. Jadi kami kasih atau apa saja daftar jurnalnya trailer and
francis juga ada di doaj juga ada. Tapi kalau orang itu mau lihat jurnal-jurnal local ada punya
Indonesian publication indeks dulu itu portal garuda sekarang udah ganti Indonesian
59
terbitan Indonesia ada bahasa Indonesia ada bahasa inggris. Jadi itu perlu dikasih tau daftar
jurnal mereka mau cari fokusnya maunya minta apa jurnalnya tinggal mereka buka-buka aja
dari situ. Terus, cara memilih biar yang relevan mereka harus buka dulu satu-satu misalnya
mau pakai proquest dari perpusnas kita buka e-resources perpusnas disitu ada kelihatan apa
aja yang di langgan sama perpusnas. Jurnal-jurnal sama e-book yang dilanggan jadi misalnya
nanti mereka maumencari proquest oh disitu ada, atau dari doaj juga ada. Doaj bukan
melanggan kalau doaj dia kayak apa yaa dia kayak buku database juga sih sebenarnya dia
disitu tampilan awalnya mirip kayak perpusnas jadi disitu kelihatan jurnal apa aja yang kita
cari dalam doaj ini kayak ebsco pun juga ada dalam doaj itu, kayak proquest juga ada disitu.
Jadi dari yang doaj juga banyak yang bisa di ini bisa dipilih tergantung mahasiswa tadi
maunya jurnalnya apa. Mau cari buku juga ada itu didalamnya juga ada alamat web lainnya
kalau dia mau, disini mereka tinggal membuka lagi dan tentukan aja dulu kalau dia mau lihat
P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara kakak
melakukan pemilihan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara bapak
I2: “Cara pemanfaatan informasinya menggunakan kata kunci, kata kuncinya dia maunya apa
misalnya yah namanya mahasiswa masih luaslah yaa setiap jurnalnya mereka punya
kategorian jadi kalau kita cari sesuatu bisa kita persempit pencarian kita memilih kita mau
apa, jurnal research report juga ada lalu kita bicara kategori lagi, tahun kita mau tahun berapa
soalnya itukan dari tahun paling lama sampai ke tahun yang sekarang itu ada jadi kita mau
tahun berapa terakhir kita cari ada pilihannhya. Baru ada juga pilihan subjeknya misalnya,
kayak tadilah biologi, kita mau biologinya kearah mana, ke pengajaran nya kah atau ke sains
atau ke experiment atau ke teknologi disitu ada macam. Itu bisa kita persempit lagi lalu
60
jurnal-jurnal internasional itu ada didalamnya jadi benar-benar banyak berbagai bahasa itu
ada. Kalau ini kan untuk menentukannya kita kan harus mengecek lagi masing-masing judul
yang keluar itu apa bisa kita pakai atau tidak. Setelah nanti di persempit pencarian langsung
keluar dia daftar judulnya yang kita mau kan, apa sesuai yang kita mau atau tidak. Kalau
P: “Oh baiklah kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, setelah kakak
informasi yang terbaik dan relevan tersebut dan bagaimana cara kakak mempresentasikan
informasi tersebut?”.
I2: “Maksudnya ini, jadi semua alamat web yang udah didapat yang memang bisa di pakai
untuk literasi itu semua dikumpili. Sudah semua dikumpuli kemudian pada waktu kelas
literasi informasi itu dibagi lagi jadi nanti dikasih tau lagi ke mahasiswa apakah bisa
dipergunakan lagi ke mereka dan jadi tambahan informasi lagi ke mereka bisa di pakai lagi
P: “Baiklah kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang terakhir, Bagaimana cara kakak
mengevaluasi hasil informasi yang telah di persentasikan? Apakah sudah efektif cara yang
informasi di unimed sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna? Jika iya, langkah-langkah
mencari informasi sudah efisien. Dan jika tidak apa yang menjadi permasalahan yang
I2: “Terus sekarang nomor 6, evaluasi. Maksudnya hasil tulisan, misalkan kita telah membuat skripsi
nah itulah setelah dibaca biasanya itu tugas pembimbing skripsi nah itulah mengevaluasi pekerjaan
yang dilakukan pembimbing skripsi. Caranya yaitu kutipannya cocok tidak, kemudian urainnya
cocok tidak, oh ini ga bisa oh ini ga bisa, nah berarti ada yang ga efektif apakah dia di
61
sampai ke nomor 3 saja. Literasi unimed yang nomor 4-6 belum diterapkan kalau nanti
ditanya nomor 6 point 1 itu contohnya seperti pekerjaan pembimbing skripsi memeriksa
skripsi. Kalau point ke 2 dari tahap ke 6 itu jawabannya bia IYA bisa TIDAK. IYA, jika pada
langkah 1 perumusan masalahnya kemudian dalam strategi penelusurannya itu sudah benar
dan efektif maka hasil untuk akan sesuai dengan kebutuhan informasi/efisien hasilnya. Jika
TIDAK, pada langkah 1 ini tidak bisa atau tidak tepat misalnya fokus subjeknya tidak jelas,
kemudian kata kuncinya yang digunakan terlalu luas kali. Nah gitu gitu jawaban dari point 2
P: “Oh iyaiya kak, ya baiklah kak sekiranya sampai sini aja dulu wawancara kita mengenai
penelitian skripsi saya ya kak. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas
waktu dan tempat yang kakak sediakan buat saya. Selamat siang kak”.
𝐼1: “Oh iyaiya dek sama-sama, semoga sukses dan lancar terus ya skripsi kamu sampai
wisuda nanti”.
62
Wawancara ini diambil pada tanggal 30 Oktober 2018, Pukul 14.30 wib. Bertempat di
Kondisi wawancara dilakukan dengan sangat santai, dikarenakan penulis sudah membuat
janji dengan informan. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai
pelaksanaan program literasi informasi. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan
𝐼3: “Siang, ada yang bisa saya bantu, kamu dari mana ya?”.
P: “Saya mahasiswa USU, saya ingin wawancara penelitian skripsi saya disini pak”.
𝐼3: “Oh, boleh saja, apa yang akan kamu tanya, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu”.
𝐼3: “Nama saya Doni, panggil saja saya bang Doni jangan bapak hehe”.
P: “Ohiyaiya bang Doni, Langsung aja ya bang kita mulai wawancara kita”.
P: “Baiklah bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang pertama, bagaimana cara abang
membimbing mahasiswa untuk merumuskan masalah informasi yang dicari dan bagaimana
kebutuhan informasi?”.
I3: “Cara diajarkan mahasiswa untuk merumuskan masalah itu dalam kelas literasi informasi
mahasiswa harus sudah mempersiapkan bahan materi subjek atau masalah yang mau dicari
nantinya. Cara mengindentifikasinya yaitu dari masalah-masalah topic atau subjek yang mau
dicari mahasiswa tersebut mereka membuat keyword atau kata kuncinya dahulu. Karena bisa
aja kan topik yang mereka cari judulnya besar panjang. Nah itu dari panjang judulnya itu bisa
diambil keywordnya sehingga nanti dalam penelusuran lebih mudah dan dia baru dibuatkan
63
misalkan dia mau ambil judul tentang kimia, kimianya dibidang apa kita cari lah kata-kata
kuncinya yang cocok untuk mencari judul itu kan. kalau dia bentuknya jurnal dia dicari
dalam jurnal.”
P: “Ok baik bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang kedua, bagaimana cara abang
mengatur dan menentukan strategi pencarian informasi sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan dan bagaimana cara abang memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang
I3: “Pada strategi pencarian informasi ini jadi topik-topik yang kita cari tadi harus kita batasi
dulu informasinya apa yan mau kita cari dan kita batasi juga perencanaan sumber informasi
yang mau dibatasi karena kan untuk mencari jurnal dengan buku metode nya sudah pasti
berbeda, makanya kita batasi. Kemudian dia harus kita cari juga kriteria sumber yang mau
dicari itu juga harus di semacam di tentukan otoritatnya, kebaruannya, akurasinya yak an.
Nah nanti pun misalnya dapat dia judul artikel yang mau dicari tahun yang lama kurang
bagus juga makanya dicari tahun yang terbaru, itu kita dikelas literasi mengarahkan ke tahun
terbaru, Cuma dia harus relevan dengan apa yang mau dicari mahasiswa tersebut. Kemudian
cara memilih sumber-sumber informasi dalam pencarian informasi itu ada 3 kriteria yang
diajarkan ke mereka. Yang pertama ada kriteria otoritatif, kedua kebaruan, ketiga akurasi.
Otoritatif itu maksudnya pengetahuan yang dianggap baik dan benar jadi bukan karena kita
telah membuktikannya sendiri tapi kita juga melihat bukti-bukti otoritas para ahli pada
bidangnya. Misalnya kalau bidang bidang ekonomi ahlinya siapa kan gitu itu namanya
otoritas semacam pengarangnya. Misalnya mau mencari bidang ekonomi, ekonomi kalau di
Indonesia terkenal renhard kasaldi ya? Yah gitu lah melihat juga kepopuleran si
ilmu perpustkaan otoritasnya bapak sulistyo basuki yang tulis kita sudah tidak ragu lagi, nah
64
usahakan terbaru apalagi jurnal. Kenapa jurnal? Karena biasanya yang terbaru itu penelitian-
kemudian akurasi, akurasi itu akurat. Artinya tulisannya bener-bener akurat penulisannya,
pengarangnya, kemudian jurnalnya. Kemudia kalau kita cari di blog-blog kan belum akurat
tapi kalau kita masuk ke jurnal indek koplus dll sudah pasti pengarangnya menghasilkan
P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutrnya, bagaimana cara kakak
menentukan lokasi dan akses sumber informasi yang akan dicari dan bagaimana cara kakak
I3: “Lokasi dan akses, ini merupakanm tahap dimana mahasiswa harus memiliki kemampuan
menggunakan indeks maksudnya hamper semua informasi yang tersedia didunia ini tersusun
dalam indeks jadi agar memungkinkan untuk ditemukan kembali dengan cepat. Misalnya
buku-buku teks didalam buku teks itu kan dibelakang halamannya itu kana da indeks kan nah
itu bisa kita gunakan untuk mencari informasi secara cepat yak an. Atau untuk mencarinya
lebih cepat lagi bisa menggunakan opac, mesin penelusuran itukan akses namanya search
engine di google. Kalau mau cari katalog keseluruhan bisa dari one search. Bisa juga
Memeriksa dan memilih sumber informasi yang relevan yaitu dengan cara kita periksa kalau
dia jurnal harus kita lihat penerbitanya jurnal itu jurnal resmi atau tidak. Pengarangnya,
istilahnya terdaftar atau tidak. Kemudian kalau dia ke indeks kalau dia jurnal cari dia ke
jurnal indeks koplus atau indeks lain ya kan, misalnya ada 10 jurnal itu ada 5 ga terindeks 5
lagi terindeks yah kita ambil lah yang terindeks itu. Karena yang terinddeks itu yang lebih
bagus, kenapa? Karena diyakini kemudian kalau buku, diambil yang terbaru terbitannya
65
tidaknya itu mahasiswa lah yang nentukan mana cocok baginya kan.”
P: “Ok baik kak, masuk kita ke pertanyaan saya yang selanjutnya, Bagaimana cara kakak
melakukan pemilihan sumber informasi yang relevan dan bagaimana cara bapak
I3: “Cara melakukan pemilihan sumber informasi yang terbaik itu nah dari semuanya tadi
kita seleksi dulu dan kalau semuanya sudah memenuhi kriteria dan tidak boleh semua
informasi digunakan tidak jelas sumbernya kan. misalnya milih blog, itukan tidak jelas tidak
ada kajian ilmiahnyaitu tidak bisa kita jadikan sumber informasi itu sama saja informasi hoax
atau bohong. Didalam tahapan ini, kita dihadapkan ke pemelihan cara yang efektifmenyaring
dan menguras informasi yang banyak. Kkita telusuri itukan banyak hasilnyakan harus kita
seleksi mana yang efektif mana yang tidak. Kemudian disini, cara menyeleksinya tadi yang
pertama kita harus membacanya dulu. Setelah dibaca kalau dia memang ada berbentuk suara,
video, terkadangkan informasi tidak selalu teks kadang juga berbentuk video atau buku
elektronik, dan kalau dalam membaca itu ada dia membaca cepat atau sq3r, pernah dengar?
Itu dia di survey, mengutip kemudian meriview nah jadi, jurnal yang kita pakai tadi kita baca
dulu bukan hanya kita pakai aja, kita baca dulu. Pahami baru kita analisis. Kemudian masuk
ke ekstrasi itu seperti membuat rangkuman dari 10 artikel yang kamu baca kamu buat
rangkumannya satu persatu semacam mengutiplah istilah aytau meriview. Jadi ini bisa
dilakukan dengan cara kutipan, atau paraphrase lalu membuat sumery atau ringkasan dengan
menggunakan berbagai cara ini maka kita dapat mengambil dan mengindentifikasi bagian-
bagian yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan kita. Misalahnya ada
buku literasi informasi kan banyak itu kan kamu seleksi lagi pilih mana yang sesuai apa yang
kamu mau. Kalau yang tidak relevan yah tidak usah kamu ambil.”
66
informasi yang terbaik dan relevan tersebut dan bagaimana cara abang mempresentasikan
informasi tersebut?”.
I3: “Nah ini sebenarnya hampir sama dengan nomor 1 skipsi tadi kan, ambil dari sini
refrensinya ambil kutip kan ini teorinya kutip. Udah berapa refrensi kita gunakan, kutip-kutip
akhirnya nanti kita organisasi lah sumber-sumber yang terpisah-pisah menjadi satu bentuk
produk/hasil yang sistematis. Seperti membuat karya tulis, misalnya kamu mengangkat
masalah literasi informasi kan itu banyak pendapat pakar baru habis itu disimpulkan beberapa
pendapat diatas tadi. Itu lah namanya sistesa mengorganisasikan dengan cara mengambil
ringkasan hasil dari masing-masing informasi tadi kemudian disatukan dan disimpulkan hasil
dari review tadi. Kemudian di Tarik atau dibuat kesimpulan, baru di presentasikan. Cara
kita kepada orang lain. Kayak mana kita menyampaikan misalnya udah dapat nih, ini kan
akan dilemparkan misalkan ini tugas kuliah berarti di presentasikan ke depan kalau hanya
untuk kelompok didiskusikan di kelompok aja ini loh hasil karya aku pendapat dari beberapa
referensi. Nah untuk penyampaian itu macam-macam, bisa bentuknya powerpoint, bisa data
statistik, table, perbandinan, cerita, narasi, dll. Tergantung kalau produk karya sastra yah bisa
puisi, cerpen, dll. Jadi tergantung konteks kii. Misalnya zaki mau menampilkan data statistik
nih aku udah dapat data dari penelitian sekian banyak akiu buat data statistiknya ternyata
menurut tahun sekian ini ini. Tapi kalau dalam bidang karya sastra bisa aja dalam bentuk
P: P: “Baiklah bang, masuk kita ke pertanyaan saya yang terakhir, Bagaimana cara abang
mengevaluasi hasil informasi yang telah di persentasikan? Apakah sudah efektif cara yang
67
mencari informasi sudah efisien. Dan jika tidak apa yang menjadi permasalahan yang
I3: “Nah ini kan udah kita persentasikan ke teman-teman atau ke kelompok hasil tugas kita
tadi kan harus di evaluasi kan, bagaimana cara mengevaluasinya? Kan dari yang sudah kita
kasih ke teman kana da komentar oh ini kurang cocok, ohh ini kurang maksudnya ada
referensi yang kurang coba masukan pendapat si polan nah berarti kita mencari dari awal
referensinya. Misalnya skripis zaki, setelah di periksa oleh dosen pembimbing pasti ada
perbaikan atau tambahan yang harus zaki selesaikan. Nah disitu lah kita dinamakan
mengevaluasi hasil akhir kita agar mendapakan hasil atau sebuah informasi yang akurat.
P: “Oh iyaiya bang, ya baiklah bang sekiranya sampai sini aja dulu wawancara kita mengenai
penelitian skripsi saya ya bang. Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas
waktu dan tempat yang abang sediakan buat saya. Selamat siang bang”.
𝐼1: “Oh iyaiya dek sama-sama, semoga sukses dan lancar terus ya skripsi kamu sampai
wisuda nanti”.
68