Anda di halaman 1dari 61

ANALISIS KEMAS ULANG INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I)
di Program Studi Perpustakaan Dan Sains Informasi

OLEH

HENDRO ANTO FERDINAN SILITONGA

170723045

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Kemas Ulang Informasi Pada


Perpustakaan Universitas Medan Area
Oleh : Hendro Anto Ferdinan Silitonga

NIM : 170723045

Pembimbing : Hotlan Siahaan, S.Sos. M.I Kom

NIP : 19780331 200501 2 003

Tanda Tangan :
___________________

Tanggal : 17 Oktober 2019

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Kemas Ulang Informasi Pada


Perpustakaan Universitas Medan Area
Oleh : Hendro Anto Ferdinan Silitonga
NIM : 170723045

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dra. Eva Rabita, M.Hum.


NIP : 19560331 198603 2 001
Tanda Tangan :

____________________

Tanggal : 17 Oktober 2019

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Budi Agustono, M.S.


NIP : 19600805 198703 1 001
Tanda Tangan :

____________________

Tanggal : 17 Oktober 2019

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu

tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media

publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan

pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan

tanda kutip.

Medan, 17 Oktober
2019
Penulis,

Hendro A F Silitonga
NIM:

Universitas Sumatera Utara


5

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Silitonga, Hendro Anto Ferdinan. 2019. Analisis Kemas Ulang Informasi Pada
Perpustakaan Universitas Medan Area. Program Studi Perpustakaan dan Sains
Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemas ulang informasi yang
dilakukan di Perpustakaan Universitas Medan Area. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Informan pada penelitian ini
berjumlah 3 orang yang merupakan pustakawan pada bagian pengembangan
koleksi, kerjasama dan promosi, dan TI perpustakaan. Data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu menggunakan data primer berupa hasil observasi dan
wawancara langsung, juga data sekunder yaitu melalui buku, artikel dan
dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu skripsi yang diinput ke repository, jurnal
dan koran yang dilanggan kemudian di publish ke pengguna, dan brosur
merupakan produk kemas ulang informasi. Manfaat dari kemas ulang informasi
ialah pengguna mendapatkan informasi yang lebih mudah didapat, dan jelas,
menambah wawasan, juga berpengaruh pada kinerja serta akreditas universitas.
Kendala dalam kemas ulang informasi ialah kurangnya sumber daya manusia
yang belum mumpuni dan waktu yang lama dalam pengemasan ulang informasi.

Kata kunci: kemas ulang informasi, analisis.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
kuasa-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kemas
Ulang Informasi Pada Perpustakaan Universitas Medan Area”. Skripsi ini dibuat
guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi
(S.S.I) bagi mahasiswa Ekstensi S-1 Program Studi Perpustakaan dan Sains
Informasi Fakulas Ilmu Budaya Universtas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan
dukungan dari banyak pihak. Secara khusus penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih kepada Ayahanda Miduk Silitonga dan Ibunda tercinta Rosmery
Manurung, yang selalu mendoakan, mengerti keadaan penulis, memberi dukungan
dan motivasi, memenuhi kebutuhan penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada
kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih sudah memberi kehidupan.


2. Bapak Prof. DR. Runtung Sitepu, SH. M.Hum selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara
3. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum, selaku Ketua Program Studi
Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara
5. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen pembinging yang telah
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan dengan baik
sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

ii

Universitas Sumatera Utara


6. Bapak Ishak, SS, M.Hum selaku Penguji I Peneliti yang telah
membimbing dan memberi saran dalam penulisan skripsi.
7. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Penguji II Peneliti yang telah
membimbing dan memberi saran dalam penulisan skripsi.
8. Ibu/Bapak dosen dan admin Program Studi Perpustakaan dan Sains
Informasi yang telah membantu dalam masa studi.
9. Kepada Yiulia Maharani Putri yang selalu membantu, mendukung, serta
memberikan motivasi untuk terus mengerjakan skripsi hingga skripsi ini
terselesaikan.
10. Teman-teman Ekstensi S-1 Perpustkaan Stambuk 17 seperjuangan selama
penyelesaian skripsi terkhusus kepada Rony Lubis, Dani April Duha, Aldo
Posman Manurung, Jumpa Jony Girsang, Bg Madu Aritonang, dan teman-
teman seperjuangan lain yang sudah saling mendukung dan memotivasi
selama proses pengerjaan skripsi.
11. Kepada seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat Peneliti
sebutkan satu persatu.
Akhir kata peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Karena itu Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
dan menjadi referensi bagi pembaca dalam bidang ilmu perpustakaan.

Medan, Oktober 2019

Hendro Anto Ferdinan Silitonga


170723045

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i

KATA PENGARNTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 ......................................................................................................... L
atar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 ......................................................................................................... R
umusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 ......................................................................................................... T
ujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.4 ......................................................................................................... M
anfaat Penelitian ...................................................................................... 4
1.5 ......................................................................................................... R
uang Lingkup Penelitian ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ......................................................................................................... P
erpustakaan Perguruan Tinggi................................................................. 5
2.1.1 ............................................................................................ P
engertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................... 5
2.1.2 ............................................................................................ T
ujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................. 6
2.1.3 ............................................................................................ F
ungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi .................................... 8
2.2 ......................................................................................................... I
nformasi .................................................................................................. 10
2.2.1 ............................................................................................ P
engertian Informasi .............................................................. 10
2.2.2 ............................................................................................ F
ungsi Informasi ..................................................................... 11
2.2.3 ............................................................................................ J
enis-jenis Informasi ............................................................... 12
2.3 ......................................................................................................... K
emas Ulang Informasi ............................................................................ 13
2.3.1 ............................................................................................ P
engertian Kemas Ulang Informasi ....................................... 13

iv

Universitas Sumatera Utara


2.3.2 ............................................................................................ T
ujuan, Fungsi, dan Manfaat Kemas Ulang Informasi .......... 14
2.3.3 ............................................................................................ P
roduk Kemas Ulang Informasi ............................................... 16
2.3.4 ............................................................................................ P
roses Kemas Ulang Informasi ................................................ 17
2.3.5 ............................................................................................ J
enis Kemas Ulang Informasi .................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Informan Penelitian ................................................................................. 21
3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................... 21
3.3 Jenis Penelitian ........................................................................................ 21
3.4 Sumber Data ............................................................................................ 22
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 22
3.6 Analisis Data .......................................................................................... 23
3.7 Keabsahan Data ...................................................................................... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Produk Kemas Ulang Informasi .............................................................. 26
4.2 Langkah-langkah Kemas Ulang Informasi ............................................. 30
4.3 Manfaat Kemas Ulang Informasi ............................................................ 33
4.4 Kendala dalam Mengemas Ulang Informasi ........................................... 35
4.5 Bentuk Hasil Penyajian Kemas Ulang Informasi ................................... 36
4.6 Pihak-pihak yang terlibat dalam Kegiatan Kemas Ulang Informasi ...... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 39
5.2 Saran ....................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 42

LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jurnal yang dilanggan .....................................................................28

Gambar 2. Skripsi ...............................................................................................29

Gambar 3. Majalah ............................................................................................29

Gambar 4. Koran ...............................................................................................30

Gambar 5. Alat pencarian skripsi ....................................................................31

Gambar 6. Tabloid ..............................................................................................31

Gambar 7. Website Perpustakaan UMA ..........................................................32

vi

Universitas Sumatera Utara


vii

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di abad ke 21 ini informasi tidak bisa dilepaskan dalam kegiatan

kehidupan sehari-hari setiap manusia. Informasi telah berevolusi dan digunakan

sebagai tujuan terjadinya transformasi kemasyarakatan menuju tingkat yang lebih

baik mencakup segala aspek serta diikuti dengan kemajuan teknologi yang

mengelola informasi tersebut. Teknologi informasi berkembang dengan pesat

menghasilkan berbagai temuan-temuan baru. Dengan banyaknya temuan-temuan

baru maka secara tidak langsung teknologi informasi akan merubah kebutuhan

akan informasi yang mana dapat lebih berkembang dan manusia akan semakin

butuh informasi yang cepat dan tepat. Hal ini lah yang menyebabkan saat ini

terjadi ledakan informasi yang menimbulkan berbagai dampak bagi setiap

manusia.

Ledakan informasi bisa dilihat dengan tersebarnya informasi

pada berbagai media. Informasi yang melimpah dapat memudahkan pengguna

dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan tetapi juga dapat menyulitkan

pemakai untuk menyesuaikan informasi berdasarkan kebutuhan. Dikarenakan

informasi sering kali tidak spesifik, kurang mencukupi, bahkan sulit dimengerti.

Kemas ulang informasi yaitu suatu jasa informasi yang berbentuk kegiatan

yang dilakukan mulai dari memilah informasi dari berbagai sumber, mencatat

informasi yang real, menganalisis, dan memberikan informasi kepada pemakai

Universitas Sumatera Utara


informasi sesuai dengan kebutuhan. Dengan kegiatan kemas ulang, maka

informasi menjadi mudah tersebar dan mudah di temu kembali. Perpustakaan

sebagai penyedia informasi harus mampu menyikapi ledakan informasi yang ada

dengan melakukan pengelolaan informasi secara profesional. Salah satunya yaitu

perpustakaan di universitas karena pengguna perpustakaan di universitas

merupakan pengguna yang paling aktif menggunakan informasi.

Perpustakaan Universitas Medan Area yaitu lembaga yang memberikan

dan menyediakan informasi untuk semua sivitas Sivitas akademik Universitas

Medan Area khususnya dalam terpenuhinya kebutuhan belajar mahasiswa.

Tersedianya informasi bisa membantu mahasiswa dan sivitas akademik lainnya

dalam menemukan informasi yang dicari dan sesuai kebutuhan informasi yang

mereka butuhkan. Berdasarkan dengan visi Perpustakaan Universitas Medan Area

yaitu menjadi perpustakaan yang unggul sebagai pusat rujukan informasi ilmiah

dalam mendukung penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Tentunya

dalam mencapai visi tersebut tidak terlepas dari peran perpustakaan. Maka dari itu

Perpustakaan Universitas Medan Area harus dapat mengolah sumber daya

informasi dalam macam banyak bentuk media baik itu media cetak dan non cetak

sehingga pengguna Perpustakaan Universitas Medan Area tidak mendapatkan

masalah serius dalam menghadapi ledakan informasi yang ada.

Universitas Sumatera Utara


Pada observasi awal, peneliti menemukan produk kemas ulang informasi

yang ada di Perpustakaan Universitas Medan Area berupa jurnal dan koran yang

dilanggan oleh perpustakaan, skripsi berbentuk elektronik , produk kemas ulang

informasi untuk bahan promosi seperti brosur, informasi yang tersedia dalam

website perpustakaan. Tetapi dalam melakukan kemas ulang informasi,

Perpustakaan Universitas Medan Area belum mempunyai SOP (Standart

Operasional Prosedur).

Berdasarkan observasi awal peneliti, peneliti ingin melakukan penelitian

secara ilmiah dengan memutuskan judul yaitu “Analisis Kemas Ulang Informasi

Pada Perpustakaan Universitas Medan Area”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan yang sudah dipaparkan maka masalah pada penelitian ini

yaitu: Bagaimanakah kemas ulang informasi pada Perpustakaan Universitas

Medan Area ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kemas ulang informasi yang

dilakukan di Perpustakaan Universitas Medan Area.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan penulis bisa memiliki manfaat yaitu:

1. Perpustakaan Universitas Medan Area, sebagai masukan dalam

membuat prosedur atau SOP (Standart Operasional Prosedur)

mengenai kemas ulang informasi terutama pada pengemasan

informasi.

2. Peneliti lain, penelitian ini sebagai masukan dalam penelitian

berikutnya yang fokus penelitiannya terhadap disiplin ilmu yang sama

khususnya dibidang kemas ulang informasi.

3. Peneliti, agar semakin memahami dan menguasai pengetahuan

dibidang kemas ulang informasi di Perpustakaan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini secara spesifik membahas tentang penentuan

konten, pengumpulan bahan informasi, analisis konten, perubahan bentuk

informasi, dan evaluasi efektivitas proses dari produk kemas ulang informasi di

Perpustakaan Universitas Medan Area.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Kebutuhan informasi pengguna di perguruan tinggi dalam hal ini sivitas

akademika merupakan salah satu faktor terlaksananya perpustakaan pada setiap

perguruan tinggi. Dalam Hasugian (2009) tertulis bahwa Perpustakaan Nasional

memberi defenisi mengenai perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan

yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi, dimana layanan yang tersedia

diperuntukkan kepada sivitas akademika di perguruan tinggi tersebut.

Syihabuddin Qalyubi (2007) memberikan pernyataan mengenai

perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:

Sebuah unit pelaksana teknis (UPT) perguruan yang bertujuan untuk


mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan memilih,
menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi
kepada lembaga yang menghimpunnya terkhusus pada masyarakat
akademisnya.
Pendapat lain yaitu menurut Rahayu (2017) menyatakan bahwa:

Suatu perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan tinggi yaitu


perguruan tinggi yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan
Tri Dharma Perguruan tinggi.

Universitas Sumatera Utara


Pernyataan di atas didukung juga oleh Peraturan Kepala Perpustakaan

Nasional No. 13 Tahun 2017 mengenai Standar Nasional Perpustakaan Perguruan

Tinggi. Peraturan tersebut mendefinisikan perpustakaan perguruan tinggi sebagai

bagian integral dari pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat dan fungsinya sebagai pusat sumber belajar dalam mendukung

tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat tarik kesimpulan bahwasannya

perpustakaan perguruan tinggi keberadaannya diperuntukkan untuk sivitas

akademika dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan yaitu Tri Dh arma

Perguruan tinggi mencakup pelaksanaan pendidikan, penelitian/riset dan

pengabdian masyarakat yang layanannya

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi wajib dapat

menunjang tercapainya visi dan misi perguruan tinggi tersebut. Pada Buku

Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004) menyebutkan perpustakaan

perguruan tinggi mempunyai tujuan yaitu:

1. Mempunyai koleksi buku, jurnal dan bahan pustaka lain agar

digunakan oleh sivitas akademika untuk mendukung proses belajar

mengajar di perpustakaan perguruan tinggi.

2. Memyiapkan buku, jurnal dan bahan pustaka lain dalam keperluan

bahan penelitian.

3. Merawat bahan pustaka yang mempunyai nilali sejarah yang berasal

dari sivitas akademik.

Universitas Sumatera Utara


4. Mengadakan sarana bibliografi agar memenuhi kebutuhan pengguna.

5. Berdedikasi dalam memberi layanan akan kebutuhan pengguna dan

memberikan pelatihan mengenai penggunaan perpustakaan.

6. Mengembangkan program perpustakaan dengan berkolaborasi bersama

perpustakaan lain.

Syihabuddin Qalyubi (2007) memaparkan tujuan perpustakaan perguruan

tinggi yaitu untuk mencukupi kebutuhan informasi mahasiswa, tersedianya

koleksi rujukan pada seluruh sivitas akademik, memberikan ruangan untuk

dipakai pengguna, dan memberikan layanan dalam pinjaman dan jasa informasi

aktif untuk pemakai.

Selanjutnya Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional No.13 Tahun 2017

merumuskan tujuan perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut;

1. Tersedianya bahan pustaka dan informasi terakses untuk pengguna

dalam mendukung terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi;

2. Mengembangkan serta mengolah koleksi perpustakaan;

3. Meningkatkan literasi informasi pemustaka;

4. Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi;

5. Merawat dan memperbaiki bahan perpustakaan.

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya pada tujuan dasar terselanggaranya perpustakaan perguruan tinggi

yaitu sebagai dukungan terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan

perguruan tinggi memberikan laayanan serta sarana yang dapat memenuhi

Universitas Sumatera Utara


kebutuhan pemustaka dalam hal ini adalah sivitas akademika dengan

menyediakan bahan pustaka rujukan dan akses informasi.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Selain itu ada juga fungsi perpustakaan perguruan tinggi yang harus

terlaksana agar perpustakaan perguruan tinggi dapat berjalan lancar. Rahayu

(2017) menjelaskan fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan dapat menjadi sumber belajar bagi sivitas akademika

dikarenakan tersedianya koleksi yang mendukung tercapainya kegiatan

belajar. Maka dari itu, tugas utama perpustakaan perguruan tinggi

yaitu menunjang program perguruan tinggi yang bersifat edukasi.

2. Fungsi Informasi

Selain menjadi sarana pendidikan perpustakaan juga wajib menjadi

pusat informasi. Agar perpustakaan bisa memenuhi kebutuhan

pemakai informasi diperlukan peran pustakawan untuk dapat

memberikan arahan bagaimana menemukan informasi yang

dibutuhkan. Seperti cara penggunaan layanan rujuk dan media internet.

3. Fungsi Riset (penelitian)

Mendukung kegiatan riset yang dikerjakan sivitas akademika

merupakan suatu fungsi perpustakaan perguruan tinggi.. fungsi ini

dapat terwujudkan jika tersedianya informasi dan sumber-sumber

informasi dalam keperluan penelitian pemakai. Maka dari itu

Universitas Sumatera Utara


diharapkan fungsi ini dapat berpengaruh dalam perkembangan karya-

karya penelitian yang dhasilkan oleh sivitas akademik.

4. Fungsi Rekreasi

Fungsi yang terakhir yaitu fungsi rekreasi. Artinya yaitu perpustakaan

juga dapat memberikan koleksi penghibur pembaca seperti buku

bacaan komedi, biografi orang, novel juga mengenai keahlian.

Pada Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 13 Tahun 2017

tertera bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi yaitu:

1. fungsi pendidikan;

2. fungsi penelitian;

3. fungsi informasi;

4. fungsi rekreasi; dan

5. fungsi pelestarian.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran diatas dapat ditarik kesimpulkan

bahwas adanya fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai wujud penunjang

dan pendukung tercapainya visi dan misi suatu perguruan tinggi. Seperti adanya

koleksi untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, adanya layanan

rujukan dan media internet untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai (user),

dan tersedianya informasi serta sumbernya dalam kepentingan penelitian

pemakai.

Universitas Sumatera Utara


2.2 Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Budinugroho (2008) mengatakan bahwasannya informasi bisa berguna

jika menambah pengetahuan bagi pemakainya. Maka dari itu, informasi harus

disajikan dalam bentuk kemasan yang tepat sehingga bisa bermanfaat bagi

pemakainya.

Sri Ati dkk (2014) menyimpulkan terdapat 3 arti kata informasi yaitu:

1. Informasi sebagai suatu proses, yaitu mengarah kepada kegaitan

mencari informasi.

2. Informasi sebagai pengetahuan.

3. Informasi dianggap sebagai bentuk hasil dari pengetahuan.

Dari pernyataan pertama dan kedua, informasi mengacu pada hal-hal yang

tak dapat disentuh dan abstrak dari ide manusia sesuai dengan isinya tetapi

terdapat makna pesan yang dapat diterima. Sedangkan pernyataan ketiga

informasi sebagai sesuatu yang dapat dilihat dan di wujudkan dengan simbol

seperti informasi pada buku di perpustakaan.

Pendapat lainnya yaitu Suwarno (2015) menyatakan bahwasannya

informasi berupa hasil dari data yang telah diproses dan di bentuk sehingga dapat

diterima si penerima dan memiliki nilai.

10

Universitas Sumatera Utara


Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya

informasi bisa bersifat abstrak yaitu berasal dari pikiran manusia maupun benda

yang nyata berupa sebuah buku dan mempunyai arti jika terdapat nilai

pengetahuan dan bermanfaat bagi pemakainya.

2.2.2 Fungsi Informasi

Informasi bukan hanya menjadi suatu keterangan tapi juga dianggap

menjadi alat dalam menambah pengetahuan sehingga banyak memiliki fungsi

pada saat ini.

Raymond Mcleod (2001) memaparkan fungsi informasi sebagai berikut:

1. Menambah Pengetahuan

Informasi dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan karena informasi dapat menambah pengetahuan.

2. Mengurangi Ketidakpastian

Informasi memberikan hal yang nyata dan real sehingga dapat

mengurangi ketidakpastian dalam mengambil keputusan.

3. Mengurangi Resiko Kegagalan

Informasi juga dapat menurunkan resiko kegagalan, sebab pada saat

mengambil keputusan, pengguna akan mencari informasi-informasi

yanga dapat membantu perkiraan kegagalan apa yang akan terjadi.

4. Mengurangi Keanekaragaman yang tidak di perlukan

Informasi bisa menurunkan berbagai macam pendapat yang ada

sehingga keputusan yang diambil lebih jelas dan terarah.

11

Universitas Sumatera Utara


5. Memberi Standar, Aturan-aturan, Ukuran, dan Keputusan yang

menentukan Pencapaian Sasaran dan Tujuan.

Informasi yang diperlukan bisa memberi standar serta aturan dalam

keputusan yang diambil sehingga keputusan bisa sesuai tujuan dan

sasaran.

2.2.3 Jenis-Jenis Informasi

Menurut Kosasih dalam Hutasoit (2014) ada beberapa jenis informasi

antara lain:

1. Informasi menurut fungsi yaitu informasi menurut materi dan

kegunaan informasiinformasi ini berguna dalam menambah

pengetahuan sehingga bersifat edukatif. Contoh informasi edukatif

yaitu belajar cepat aplikasi dspace.

2. Informasi menurut format penyajian yaitu informasi menurut bentuk

penyajian informasi seperti foto, lukisan, dan tulisan teks.

3. Informasi menurut lokasi peristiwa langsung seperti informasi berita

dalam dan luar negeri.

4. Informasi menurut bidang kehidupan contohnya seperti pendidikan,

budaya, dan IPTEK.

Selain itu jenis informasi juga ada yang terekam dan tidak terekam. Seperti

yang dipaparkan oleh Pramanto (2004) dalam Wulandari, dkk (2007), informasi

terekam yaitu informasi hasil rekaman melalui alat atau media seperti media

elektronik, grafis, dan audiovisual, juga media cetak. Informasi ini sering disebut

12

Universitas Sumatera Utara


dokumen. Sedangkan informasi tidak terekam yaitu informasi yang belum atau

tidak bisa direkam dikarenakan kondisi yang kurang mendukung seperti informasi

mengenai kecelakaan lalu lintas.

Di dalam perpustakaan juga terdapat jenis informasi yang dibedakan

menjadi informasi primer, sekunder, dan tersier. Informasi primer yaitu informasi

yang dibuat dan ditulis pertama kali oleh sumbernya misalnya seperti buku,

laporan penelitian, surat kabar. Informasi sekunder yaitu informasi yang bukan

berasal dari sumber pertama, biasanya menjadi alat untuk mecari tahu lebih dalam

mengenai informasi primer. Misalnya yaitu kartu katalog, , kamus, ensiklopedia,

indeks dan lainnya. Informasi tersier yaitu keterangan tambahan yang

menjelaskan lebih lanjut mengenai informasi sekumder. Misalnya, katalog bahan-

bahan referensi dan katalog indeks (Yusuf, 2009)

2.3 Kemas Ulang Informasi

2.3.1 Pengertian Kemas Ulang Informasi

Kemas ulang informasi mempunyai istilah bahasa inggris yaitu

repackaging information. Ayu (2017) menyatakan bahwa kemas ulang informasi

merupakan aktifitas yang merubah bentuk kemasan informasi menjadi produk

yang baru atau sesuatu yang baru. Proses repackaging dilakukan untuk

membentuk format yang lebih cocok. Dalam perpustakaan kemas ulang

disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Pengemasan ulang informasi biasa

berbentuk media elektronik berupa CD, DVD, dll.

13

Universitas Sumatera Utara


Chisita dalam Tupan dan Wahid (2015) menyatakan jika istilah kemas

ulang informasi perrtama kali digunakan oleh Saracevic dan Woods (1981) dan

Bunch (1984) untuk mendefenisikan suatu layanan informasi . layanan informasi

yang berkegiatan seperti mengolah kembali informasi ke rupa kemasan informasi

yang disesuaikan dengan keinginan pemakai.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya

kemas ulang informasi yaitu suatu pelaksanaan pengemasan kembali suatu

informasi ke bentuk lain yang lebih cocok dan menarik. Dalam perpustakaan

kemas ulang informasi dilakukan sebagai penyesuaian kebutuhan informasi

pengguna agar lebih menarik sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan

informasi.

2.3.2 Tujuan, Fungsi Dan Manfaat Kemas Ulang Informasi

Dengan adanya kegiatan ini akan menambah nilai bagi pengguna

mengenai mutu layanan informasi di perpustakaan. Maka dari itu Muchlis (2017)

menyatakan bahwa tujuan inti kemas ulang informasi yaitu untuk memberikan

informasi ke pemustaka dalam rupa kemasan yang lebih mudah diterima dan

dipahami.

Wahono (2006) menyimpulkan tujuan kemas ulang informasi sebagai

berikut:

1. Mudahnya dalam mendapatkan suatu informasi.


2. Cepat dalam hal pencarian dan temu kembali informasi.
3. Dapat menilai penafsiran manfaat informasi.
4. Memberi rasa puas pada pengguna.
5. Koleksi akan menjadi lebih awet jika pengemasan dalam bentuk cetak
ke dalam bentuk digital.

14

Universitas Sumatera Utara


6. Lebih mudah mengatur koleksi yang bertambahbanyak.
7. Dapat menghemat ruangan juga rak.
8. Memudahkan penelusuran.
9. Mudah digunakan dan dibagikan.
Adapun fungsi kemas ulang informasi menurut Dongardive (2013)

sebagai:

1) Alat dalam menyimpan informasi;


2) Sebuah sistem memilah informasi;
3) Menjadi sarana dalam mentransmisi informasi;
4) Alat terjemahan;
5) Praktis dalam menyimpan hasil penelitian;
6) Menjadi alat dalam promosi hasil publikasi.

Lebih lanjut, Surachman dalam Tupan dan Wahid (2015) menyatakan jika

kemas ulang informasi mempunyai manfaat ekonomi bagi lembaga penyedia

informasi dan perpustakaan, seperti:

1. Perpustakaan bisa memberikan hasil kemasa ninformasi yang siap

pakai sehingga bisa dijualkan kepada masyarakat/pengguna;

2. Perpustakaan dapat menghemat biaya perawatan sehingga menjadi

lebih optimal;

3. Pengguna lebih mudah memperoleh informasi yang sudah dikemas

siap pakai, cepat, hemat waktu dan biaya;

4. Memberikan peluang komoditas sehingga meningkatkan ekonomi

perpustakaan karena dengan ini, perpustakaan bisa menghasilkan

pemasukan dengan usaha informasi;

5. Mempermudah dalam penerapan aplikasi dan juga hasil penelitian;

serta

6. Dapat memberikan informasi yang efektif sehingga kebutuhan

pemakai terpenuhi.

15

Universitas Sumatera Utara


2.3.3 Produk Kemas Ulang Informasi

Dongardive dalam Tupan dan Wahid (2015) memaparkan terdapat

beberapa jenis produk hasil kemas ulang informasi, yaitu:

1. Current Awareness Services (CAS).

Yaitu suatu sistem layanan informasi terkini yang tersedia untuk

pengguna. Kemasan CAS dapat dibuat dengan (1) mereview, mencatat,

memindai dokumen yang diminta pengguna (2) memilih informasi yang

banyak dipakai oleh pemakai (3) mengirimkan informasi ke pemakai

mengenai informasi yang menarik untuk semua.

2. Selective Dissemination of Information (SDI).

Kemas ulang informasi yang diberikan pada pengguna berdasarkan isu dan

topik tertentu.. Tujuan SDI ini untuk mmemikat pokus pengguna dengan

cara memberikan literatur sesuai kebutuhannya. Kemasan SDI berbentuk

paket Kesiagaan Informas yang merupakan hasil modifikasi informasi

terbaru dari bermacam sumber.

3. Analisis dan Konsolidasi Informasi.

Pengemasan informasi berupa konten informasi dan sumber ilmu baru

yang mengkaji suatu topik. Cara ini seperti tinjauan literatur, studi kasus,

dan state of the art papers.

4. Abstrak.

Yaitu kumpulan dalam kesimpulan suatu rumusan informasi pada inti

publikasi, yaitu jurnal, hasil penelitian, buku.

16

Universitas Sumatera Utara


5. Terjemahan dokumen.

Mempunyai tujuan mempermudah pembaca mengerti suatu informasi

publikasi sesuai apa bahasa asli pembaca tersebut.

6. Direktori.

Yaitu kemasan informasi berbentuk buku referensi yang tertata sesuai

abjad. Berisi kumpulan informasi mengenai daftar kontak alamat orangm

perusahaan dan lainnya menurut sistematis dan alfabetis.

7. Newsletters.

Yaitu kemasan informasi terkenal dari media dan tujuannya dalam

penyebarluasan berita sesuai dengan kegiatan, aktivitas publikasi,

penelitian,populasi, dan juga orang-orang populer.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat di simpulkan bahwa produk kemas

ulang informasi dapat berbentuk cetak maupun elektronik dan tentunya wajib

terseedia di perpustakaan karena selain untuk memenuhi kebutuhan informasi

pengguna perpustakaan juga dapat membantu meningkatkan kualitas layanan

informasi.

2.3.4 Prosedur Kemas Ulang Informasi

Dalam melaksanakan kemas ulang informasi jelas dibutuhkan sebuah

Standart Operational Prosedure (SOP). Dongardive (2013) memaparkan beberapa

metode untuk pengemasanan ulang informasi sebagai berikut:

1. Seleksi terhadap informasi, yaitu informasi yang relevan dari berbagai

sumber kemudian diseleksi dan diperiksa akurasinya berdasarkan

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.

17

Universitas Sumatera Utara


2. Analisis singkat (analysis of the brief), yaitu menganalisis sumber-

sumber referensi secara ringkas terhadap kebutuhan pengguna.

3. Kriteria desain dalam membawa pesan (design criteria for the

message carrier), yaitu kemasan informasi dibuat dengan menarik

supaya pembaca berminat.

4. Pemilihan pembawa pesan (selection of the message carrier), yaitu

kemasan informasi ditentukan dengan gaya dan ukuran yang

bervariasi.

5. Produksi pembawa pesan (production of the message carrier), yaitu

kemasan informasi dibentuk supaya maksimal sebelum di berikan

kepada pengguna.

6. Perencanaan sistem umpan balik (feedback system planning), yaitu

harus dilakukan perancangan yang memadai mengenai umpan balik

dari penanggapan atau penilaian pemakai.

Selain itu Maryati dan Yoganingrum (2015) memaparkan proses kemas ulang

informasi yakni:

1. Menentukan konten: membuat konten sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

2. Mengumpulkan bahan informasi: melakukan penelusuran serta

bekerjasama dengan pihak yang bersangkutan.

3. Menganalisis konten: memilah informasi dan membenahi informasi.

4. Mengubah bentuk informasi: informasi dipilih dan dikemas sesuai

jenis kemasannya.

18

Universitas Sumatera Utara


5. Mengevaluasi efektivitas dari proses dan bentuk kemasan informasi.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat melakukan

pengemasan ulang informasi perlu adanya persiapan khusus mulai dari

menentukan informasi atau konten apa yang hendak di kemas hingga memikirkan

mengubah ke dalam format apakah informasi tersebut.

2.3.5 Jenis Kemas Ulang Informasi

Berdasarkan jenisnya, menurut Budinugroho (2008) kemasan informasi

dibagi menjadi:

1. Berbagai publikasi, seperti: Brosur, Majalah Kesiagaan Informasi,

Abstrak dan Indeks, Bibliografi, juga disajikan dalam web, Tinjauan

Literatur, Monografi, Prosiding Konferensi, Laporan Teknis, Buku

Panduan, Direktori.

2. Media dengar pandang.

3. Kemas ulang berbentuk Pangkalan data bibliografi, dan dalam bentuk

media CDROM dan Website.

Selain itu, Widyawan (2014) menggolongkan kemas ulang informasi

berdasarkan rangkaian kesatuan oleh tingkat nilai tambah terhadap sumber

informasi orisinal. Berikut pemaparan penggolongan kemas ulang informasi:

1. Lokasional dan Sarana Akses

Adanya layanan kemas ulang dengan rancangan dan bimbingan

sehingga memudahlan penelusuran dokumen yang diminati pengguna

19

Universitas Sumatera Utara


sehinnga penelusuran yang dilakukan pengguna menjadi lebih baik.

Contoh melakukan panduan pathfinder, bibliografis, abstrak.

2. Sumber Representasional

Merumuskan ulang dokumen premier ke dokumen sekunder dan

tersier. Dokumen primer akan disajikan ke dalam kemasan baru.

Contohnya terjemahan, ulasan, buku panduan dan manual.

3. Sumber Penafsiran dan Evaluasi

Suatu layanan untuk membantu pemustaka memenuhi kebutuhan

informasi yang ditafsir ke bentuk konteks, sudut pandang, serta sesuai

dengan tujuan pemustaka.

20

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif

kualitatif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk dapat menjelaskan sebuah kejadian

yang bersifat fakta, keadaan yang sebenarnya yang sedang terjadi atau

berlangsung (Prasetyo, 2016) . Menurut Sekaran dalam Erlina (2011) Penelitian

deskriptif menjelaskan karakteristik subjek yang akan diteliti dengan mmberikan

penawaran berupa ide masalah untuk penelitian lanjutannya. Dalam penelitian ini

menjelaskan karakteristik subjek berupa deskripsi prosedur kemas ulang informasi

dengan cara observasi dan wawancara.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian berada di Perpustakaan Universitas Medan Area yang

beralamat Jalan Kolam no. 1 Medan Estate, Sumatera Utara, Indonesia.

3.3 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini merupakan orang yang di wawancarai untuk

memberikan informasi yang relevan berkaitan dengan topik penelitian yaitu

kemas ulang informasi. Informan yang hendak di wawancarai harus dapat

menjelaskan dan memahami informasi berupa fakta yang sedang diteliti (Bungin,

2010). Dalam penentuan informan, teknik yang digunakan yaitu teknik purposive

sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan

ciri-ciri khusus yang diharapkan dapat memberikan informasi dan data dalam

menjawab permasalahan yang sedang di teliti.

21

Universitas Sumatera Utara


Tokoh informan pada penelitian ini yaitu ada 3 (tiga) orang yang

merupakan pustakawan. Yaitu 1 (satu) orang bagian Kepala Bidang

Pengembangan Koleksi, 1 (satu) orang Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi,

dan 1 (satu) orang Kepala Bidang TI Perpustakaan.

3.4 Sumber Data

Terdapat dua sumber data yang digunakan untuk melengkapi data-data

pada penelitian ini, yaitu:

a. Data primer

Yaitu sumber data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara

kepada informan secara langsung. Data ini diperoleh dari informan yaitu 3

pustakawan yang menangani kemas ulang informasi di bidang

Pengembangan Koleksi, Kerjasama dan Promosi serta TI Perpustakaan.

b. Data Sekunder

Sedangkan data sekunder didapat secara tidak langsung yaitu melalui

perantara seperti buku, artikel, dokumen yang memiliki nilai informasi

berkaitan dengan penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dipakai untuk mendapatkan data dalam suatu

penelitian. Dalam Penelitian ini peneliti memakai teknik dalam pengumpulan

data, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Terdapat tiga teknik dalam

mengumpulkan data, yaitu:

22

Universitas Sumatera Utara


1. Observasi

Observasi yaitu teknik mengumpulkan data dengan melakukan

observasi dan mellihat langsung selama penelitian berlangsung di

Perpustakaan Universitas Medan Area.

2. Wawancara

Memberikan pertanyaan yang akan di jawab secara langsung oleh

informan yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai

masalah yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik mengumpulkan data dimana data diperoleh

dengan lengkap dari beberapa dokumen penunjang kebutuhan

penelitian seperti buku, jurnal, prosiding, brosur.

3.6 Analisis Data

Penelitian ini melakukan analisis data pada saat data sudah didapat oleh

peneliti yang merupakan hasil wawancara dan akan disoertir terlebih dulu untuk

dapat dianalisis datanya dengan mudah. Menurut Miles dan Huberman dalam

Bungin (2010) memaparkan terdapat proses berbentuk siklus dalam menganalisis

data pada penelitian kualitatif yaitu melalui proses reduksi data (data reduction),

penyajiandata dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data (data reduction)

Istilah reduksi data bisa disamakan artinya dengan pengelolaan data.

Data yang di dapat melalui observasi kemudian dicatat dan dibentuk ke

dalam suatu konsep bentuk laporan dan direduksi. Selanjutnya data

23

Universitas Sumatera Utara


berbentuk laporan akan di bandingkan kemudian dipilah dan

difokuskan kepada topik yang terpenting.

2. Penyajian data (Data Display)

Setelah data direduksi kemudian dilakukan proses penyajian data. Data

yang akan disajikan berbentuk teks naratif. Teks naratif adalah sebuah

teks yang berisi hasil wawancara dengan informan mengenai topik

tertentuyang sebelumnya sudah di olah/ di reduksi terlebih dahulu.

3. Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan

Proses yang ketiga dan yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Setelah dilakukan kedua proses sebelumnya, kemudian

ditarik kesimpulan yang di dukung dengan catatan serta pengamatan

yang di dapat pada saat melakukan observasi dan wawancara.

Kesimpulan yang di dapat berupa jawaban untuk menjawab masalah

yang ada di penelitian ini.

3.7 Keabsahan Data (Valiality of data)

Dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah data yang diperoleh sehingga

diperlukan adanya pengujian validitas dan reabilitas yang disebut keabsahan data.

Pada penelitian ini untuk menguji kebenaran data menggunakan metode

triangulasi data. Triangulasi data merupakan teknik untuk memeriksa kebenaran

data dengan cara menggunakan data lain untuk pengecekan dan perbandingan.

(Moleong dalam Hadi, 2016). Data di peroleh dengan berbagai teknik triangulasi

yang digunakan sebagai berikut:

24

Universitas Sumatera Utara


1. Triangulasi Data

Triangulasi data memakai banyak sumber data berupa hasil wawancara

dan hasil observasi. Peneliti mewawancarai Kepala Bidang

Pengembangan Koleksi, Kepala Bidang TI Perpustakaan, dan Kepala

Bidang Kerjasama dan Promosi yang melakukan kemas ulang

informasi di Perpustakaan Universitas Medan Area.

2. Triangulasi Teori

Triangulasi teori adalah penggunaan beragam teori yang berlainan

untukmemastikan data yg dikumpulkan telah memenuhi syarat-syarat.

Teori-teori yang dipaparkan di BAB II digunakan untuk membahas

penelitian yang dapat menguji data yang sudah terkumpul yang

dikuatkan dengan jurnal, artikel, buku tercetak /online dan literatur

lainnya.

3. Triangulasi Metode

Dalam terkumpulnya data pada penelitian ini menggunakan berbagai

macam metode berupa metode observasi yang didukung dengan

metode wawancara serta dokumentasi.

25

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan pada bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan di

Perpustakaan Universitas Medan Area dengan cara observasi dan wawancara

dengan pustakawan yang terlibat secara langsung pada kegiatan kemas ulang

informasi. Hasil penelitian ini berupa penjelasan mengenai produk kemas ulang

informasi yang berada di bidang: pengembangan koleksi, promosi dan kerjasama,

dan TI perpustakaan. Selain itu akan dipaparkan juga langkah-langkah dalam

mengemas informasi, manfaat yang dirasakan perpustakaan, kendala dalam

mengemas ulang informasi, bentuk hasil penyajian kemas ulang informasi, dan

pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan kemas ulang informasi di Universitas

Medan Area. Berikut ini akan diuraikan hasil wawancara.

4.1 Produk Kemas Ulang Informasi

Sebelum menghasilkan sebuah produk kemas ulang informasi, hendaknya

menentukan sebuah konten dengan cara menganalisis kebutuhan pengguna.

Dengan adanya produk kemas ulang informasi di Perpustakaan Universitas

Medan Area maka memberikan banyak keuntungan baik untuk pustakawan

maupun pengguna salah satunya informasi menjadi lebih mudah dipahami

sehingga kebutuhan informasi terpenuhi. Di Perpustakaan Universitas Medan

Area terdapat beberapa produk kemas ulang informasi yang dapat ditemui pada 3

bagian bidang yaitu pengembangan koleksi informan satu (I¹), promosi dan

26

Universitas Sumatera Utara


kerjasama (I²), TI perpustakaan (I³) yang akan dijelaskan oleh informan sebagai

berikut:

I¹: produk kemas ulang informasi disini ada yang elektronik dan tercetak.
Misalnya ada jurnal di download atau dilanggan elektronik nya kemudian
dimasukkan ke dalam cd selanjutnya di burning setelah itu dikasih cover
nya kemudian kami layankan ke pengguna. Kemudian koran, koran yang
dilanggan dan terdapat berita tentang perpustakaan UMA kemudian di
klipping disatukan pertahun. Kemudian skripsi, perpustakaan tidak
menerima lagi skripsi tercetak sehingga skripsi akan dibentuk
elektroniknya dengan diedit terlebih dahulu sesuai aturan bakunya
kemudian dientry atau di upload ke dalam repository.

Penjelasan dari informan dua (I²):

I²: pada bagian promosi dan kerjasama produk kemas ulang informasinya
yaitu berupa artikel dan koran yang setelah dikemas ulang di bagian
pengembangan koleksi selanjutnya akan di promosikan atau di publish.
Kemudian kami juga membuat (create) brosur atau produk yang harus
dipromosikan.

Penjelasan dari informan tiga (I³):

I³: cara pengemasan informasi dari knowledge yang diciptakan oleh


mahasiswa yaitu skripsi atau berupa tugas akhir skripsi dan juga tesis itu
dikemas ulang menjadi dalam bentuk file digital, dikelola, dimanagement,
dan dipublikasikan melalui website repository. Untuk produk yang di
publikasikan di website yaitu informasi yang kita terima hanya sumber
dari pustakawan,pustakawan melakukan pemikaran dan ide-ide atau
opini-opini dituangkan ke dalam tulisan di edit dan diperbaiki tulisannya
sesuai dengan format baku bahasa Indonesia yg baik kemudian di
publikasikan ke web.

Dari keterangan ketiga informan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya masing-masing bidang menghasilkan produk kemas ulang informasi

yang berbeda. Pada informan satu (I¹) yaitu pustakawan dibidang pengembangan

koleksi menghasilkan produk kemas ulang informasi seperti jurnal yang

berlangganan akan di lakukan kemas ulang yang selanjutnya akan dilayankan ke

27

Universitas Sumatera Utara


pengguna, koran yang dilanggan perpustakaan juga memuat berita mengenai

perpustakaan akan dikumpulkan dan di kemas agar dapat dinikmati oleh

pengguna. Selanjutnya keterangan dari informan dua (I²) yang merupakan

pustakawan di bidang promosi dan kerjasama menghasilkan produk kemas ulang

informasi berupa brosur atau produk yang memang harus di buat terlebih dahulu

dan kemudian di promosikan. Terakhir, keterangan dari informan tiga (I³) yang

merupakan pustakawan di bidang Teknologi Informasi (TI) perpustakaan

menghasilkan produk kemas ulang informasi berupa skripsi elektronik yang

sebelumnya dikemas ulang dari bentuk tercetak ke bentuk elektronik yang

kemudian akan dimasukkan ke dalam web repository.

Berikut ini beberapa gambar dari produk kemas ualang informasi:

Gambar 1.Jurnal yang dilanggan

28

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.Skripsi

Gambar 3.Majalah

29

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.Koran

4.2 Langkah-Langkah Kemas Ulang Informasi

Untuk melakukan kegiatan kemas ulang informasi maka terdapat proses

atau langkah-langkah yang menjadi prosedur pada perpustakaan UMA sebagai

berikut:

I¹: langkah-langkah untuk kemas ulang informasi seperti yang sudah


dijelaskan tadi. Contohnya pada jurnal yang dilanggan perpustakaan
akan di download kemudian dimasukkan ke dalam cd selanjutnya di
burning setelah itu dikasih cover nya kemudian dilayankan ke pengguna.
Ada juga koran, koran akan dikumpulkan dan di klipping disatukan
pertahun kemudian di sajikan pada pengguna. Kemudian skripsi, setelah
dieditdalam bentuk soft copy kemudian diedit sesuai aturan bakunya
kemudian dientry atau di upload ke dalam repository yang siap dipakai
oleh pengguna.

30

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5. Alat pencarian skripsi

Penjelasan dari informan dua (I²):

I²: pada bagian promosi dan kerjasama lebih mengarah pada


mempromosikan hasil kemas ulang informasi yang telah dilakukan pada
bagian pengembangan koleksi dan TI perpustakaan, jadi tidak ada
langkah-langkah khusus dalam mengemas ulang informasi .

Gambar 6. tabloid

31

Universitas Sumatera Utara


Penjelasan dari informan tiga (I³):

I³: tata cara dalam bidang TI adalah tata cara pengelolaan repository
dari awal penerimaan informasi sampai pengemasan informasi dan
sampai ke publikasi.

Gambar 7. Website perpustakaan UMA

Dari keterangan ketiga informan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya masing-masing bidang mempunyai langkah-langkah yang berbeda

dalam melakukan kemas ulang informasi. Pada informan satu (I¹) yaitu dalam

mengkemas ulang informasi melakukan langkah seperti pada jurnal yang

dilanggan, jurnal harus di download dan dimasukkan ke cd terlebih dahulu

kemudian di burning setelah itu dikasih cover dan dilayankan . Selanjutnya

keterangan dari informan dua (I²) yaitu dalam mengkemas ulang informasi

melakukan langkah yang tidak khusus karena pada bagian promosi dan kerjasama

hanya menunggu hasil kemas ulang yang dilakukan bidang pengembangan

koleksi kemudian bersinergi dengan bidang TI perpustakaan dalam kemas ulang

informasi. Terakhir, keterangan dari informan tiga (I³) yaitu dalam mengkemas

ulang informasi melakukan langkah seperti langkah awal sampai langkah akhir

32

Universitas Sumatera Utara


dari pengelolaan repository kemudian dari awal penerimaan informasi selanjutnya

sampai pada pengemasan informasi dan terakhir yaitu publikasi.

4.3 Manfaat Kemas Ulang Informasi

Dengan adanya kemas ulang informasi yang di lakukan oleh perpustakaan

agar perpustakaan memiliki bahan pustaka yang up to date sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Karena perpustakaan dituntut harus mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan mampu menyediakan berbagai

sumber konten dan informasi tanpa batasan. Karena itulah yang menjadi tanggung

jawab pustakawan untuk dapat melakukan kemas ulang sebab yang dimiliki

perpustakaan bukan hanya sebatas buku melainkan mencakup segala informasi

yang dapat membantu pengguna dalam dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

Seperti penjelasan informan satu (I¹) sebagai berikut:

I¹: manfaat yang didapatkan yaitu penggunaan meningkat, meningkatnya

penggunaan layanan yang diberikan perpustakaan berdampak kepada

kinerja seperti akreditasi perpustakaan, program studi, universitas kita

dapat kemudian dapat mengukur hasil dari kemas ulang informasi

tersebut. Untuk skripsi dan juga tesis kunjungan nya nomor satu paling

banyak di UMA maksudnya dalam hal kunjungan website perpustakaan

terkhusus dalam bidang repository.

33

Universitas Sumatera Utara


Penjelasan dari informan dua (I²):

I²: yang dirasakan pengguuna yaitu mereka dapat informasi yang lebih

mudah, lebih dekat karena konsen nya kami sekarang kearah digital,

harapan kami makin banyak kemas ulang yg di digital maka konten nya

lebih banyak tersampaikan karena kalau sudah digital bisa dipakai oleh

semua .

Penjelasan dari informan tiga (I³):


I³: yang jelasnya manfaat yaitu pengguna sudah ada pengetahuan nya

karna sudah adanya alat untuk melihat informasi seperti dari website.

Dengan mempermudah pemustaka sehingga mempermudah pustakawan

karena pertanyaan dari mahasiswa menjadi lebih sedikit dan pengetahuan

nya sudah semakin banyak.

Dari keterangan ketiga informan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya dalam melakukan kemas ulang informasi memiliki manfaat yang

bukan dirasakan oleh satu bidang saja tapi masing-masing bidang mempunyai

manfaat yang dirasakan berbeda . Pada informan satu (I¹) merasakan manfaat

dalam hal penggunaan yang semakin meningkat berdampak kepada kinerja dan

akreditasi universitas, perpustakaan, program studi dan juga kunjungan website

terkhusus repository semakin meningkat. Selanjutnya keterangan dari informan

dua (I²) merasakan manfaat para pengguna mendapatkan informasi yang lebih

mudah dan lebih dekat karena konten nya lebih dapat tersampaikan kepada para

pengguna. Terakhir, keterangan dari informan tiga (I³) merasakan manfaat yaitu

34

Universitas Sumatera Utara


para pengguna yang pengetahuannya semakin menjadi lebih luas sehingga mereka

menjadi tidak banyak bertanya kembali dan mempermudah pustakawan.

4.4 Kendala Dalam Mengemas Ulang Informasi

Kemas ulang informasi yang dilakukan pada bahan pustaka di

perpustakaan tentu tidak semudah yang dibayangkan dilihat dari hasil

pengemasan tersebut. Banyak kendala yang tentunya dihadapi oleh pustakawan

dalam melakukan kemas ulang informasi tersebut, Tentu hal tersebut sangat

dirasakan oleh pihak Perpustakaan Universitas Medan Area , Seperti penjelasan

informan satu (I¹) sebagai berikut:

I¹:kendala yang kami hadapi seperti pada jurnal yaitu anggaran,

kemudian sdm kami masih kurang kalau sarana dan prasarana kami

sudah memadai

Penjelasan dari informan dua (I²):

I²:kendala di kami pada kemas ulang itu sebenarnya tidak ada karena

kami hanya bertugas mendorong alias menshare hasil kemas ulang yang

sudah dipaparkan dari bidang pengembangan koleksi

Penjelasan dari informan tiga (I³):


I³:jelas dalam kendala nya di waktu karena waktu pengemasan ulang

informasi itu tidak sebentar dan tidak bisa dilakukan secara terus menerus

secara mandiri, juga sdm yang masih kurang dalam melakukan

35

Universitas Sumatera Utara


pengemasan informasi yang banyak dalam tiap hari idak bisa sendiri

karena harus ada manjemen waktu yang baik dan benar.

Dari keterangan ketiga informan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya dalam melakukan kemas ulang informasi ada kendala yang

dirasakan oleh pustakawan. Kendala dalam kemas ulang informasi yaitu berupa

seperti pada jurnal anggarannya kurang juga sumber daya manusia yang belum

mumpuni dan juga dalam masalah waktu pengemasan ulang informasi yang tidak

sebentar juga tidak bisa dilakukan secara terus menerus karena harus adanya

manajemen waktu yang baik dan benar.

4.5 Bentuk Hasil Penyajian Kemas Ulang Informasi

Bentuk kemas ulang informasi yang dilayankan oleh perpustakaan

mempunyai bentuk penyajian yang dilayankan untuk pengguna , Bentuk

penyajian yang dilakukan oleh perpustakaan seperti penjelsan informan satu (I¹)

sebagai berikut:

I¹:yang paling sering digunakan yaitu jurnal dan hasil penelitian seperti

skripsi dan tesis kalau koran masih jarang,kenapa jurnal diminati karena

mahasiswa penelitian mencari jurnal untuk tambahan referensi mereka

terutama untuk mahasiswa pasca sarjana.

Penjelasan dari informan dua (I²):

I²: untuk hasil penyajian kemas ulang saya cuma mengerjakan create yang

sudah ada terutama dari pengembangan koleksi kemudian berkordinasi

36

Universitas Sumatera Utara


dan bersinergi dengan bidang TI dalam penyebaran berita ke web unuk

disajikan lebih terperinci.

Penjelasan dari informan tiga (I³):


I³: di bagian TI biasanya yang paling sering digunakan informasi dengan

konten repository, yang kedua informasi yang ada di media sosial, dan

yang ketiga adalah informasi yang tersedia diwebsite.

Tidak dapat dipungkiri bahwa beragam macam bentuk penyajian hasil

kemas ulang informasi yang ada di perpustakaan khususnya perpustakaan

Universitas Medan Area. Dapat dilihat pada keterangan ketiga informan tersebut

bahwa masing-masing bidang mempunyai bentuk penyajian yang berbeda

khususnya yang paling sering digunakan oleh pengguna. Pada informan satu (I¹)

informasi yang paling sering digunakan ialah jurnal dan hasil laporan penelitian

seperti skripsi dan tesis. Ini dikarenakan jurnal dan laporan penelitian dijadikan

bahan referensi oleh pengguna mahasiswa sarjana dan mahasiswa pascasarjana.

Berbeda dari keterangan informan satu, di informan dua (I²) tidak ada

secara spesifik bentuk penyajian kemas ulang informasi yang paling sering

digunakan, karena tugas dari informan dua hanya menerima hasil dari informan

satu dan informan tiga kemudian dilakukan publikasi atau promosi. Terakhir,

keterangan dari informan tiga (I³) memaparkan informasi yang sering digunakan

oleh pengguna ialah informasi atau konten yang terkandung di dalam repository,

informasi yang tersedia di media sosial perpustakaan, dan informasi yang tersedia

di website perpustakaan.

37

Universitas Sumatera Utara


4.6 Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Kegiatan Kemas Ulang Informasi

Dalam melakukan kemas ulang informasi tentu tidaklah mudah, karena

dalam pengemasan informasi melibatkan banyak pihak yang berkontribusi dan

berkordinasi dalam penyelesaian kemas ulang informasi tersebut, karena pihak-

pihak tersebut yang tentunya harus mampu dan bertanggung jawab untuk

melakukan pengemasan informasi tersebut seperti pustakawan yang bekerja sesuai

bidangnya masing-masing dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dalam pengemasan informasi di Universitas Medan Area 3 pustakawan di bidang

pengembangan koleksi (I¹),bidang promosi dan kerjasama (I²),bidang TI

perpustakaan (I³) sangat berperan penting dalam proses kemas ulang informasi,

sehingga 3 pustakawan tersebut harus bersinergi dan berkordinasi dalam

pengemasan ulang informasi tersebut.

38

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil serta keterangan yang sudah di paparkan sebelumnya terkait

kemas ulang informasi di Perpustakaan Universitas Medan Area, maka peneliti

menyimpulkan bahwa:

1. Produk kemas ulang informasi yang terdapat di Perpustakaan

Universitas Medan Area berbentuk tercetak dan elektronik diantaranya

yaitu jurnal elektronik yang dilanggan perpustakaan, koran yang

dilanggan perpustakaan di publish ke pengguna, skripsi yang di input

ke dalam repository, serta brosur yang merupakan hasil kemas ulang

bagian promosi.

2. Dalam melakukan kemas ulang informasi di Perpustakaan Universitas

Medan Area terdapat juga proses tertentu atau yang disebut langkah-

langkah. Langkah-langkah mengemas ulang informasi pada

perpusakaan Universitas Medan Area ialah sebagai berikut:

a) Jurnal. Pada jurnal yang dilanggan perpustakaan, selanjutnya

akan di download terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam

CD. Kemudian CD tersebut di burning dan diberi cover.

Setelah itu jurnal yang sudah siap diburning dan diberi cover

akan dilayankan kepada pengguna.

b) Koran. Koran yang dilanggan oleh perpustakaan kemudian

akan dikumpulkan menjadi satu berdasarkan tahun. Kemudian

39

Universitas Sumatera Utara


koran tersebut akan di klipping dan selanjutnya siap disajikan

pada pengguna

c) Skripsi atau laporan hasil penelitian. Pada perpustakaan UMA

tidak menerima lagi skripsi tercetak sehingga mahasiswa akan

memberikan skripsinya dalam bentuk softcopy yang kemudian

di edit sesuai dengan aturan yang berlaku. Setelah itu akan di

entry atau di upload ke dalam repository dan siap digunakan

oleh pengguna.

3. Manfaat yang dirasakan perpustakaan khususnya yang dilakukan

pustakawan dari melakukan kemas ulang informasi ialah:

a) manfaat dalam hal penggunaan yang semakin meningkat

berdampak kepada kinerja dan akreditasi universitas,

perpustakaan, program studi dan juga kunjungan website

terkhusus repository semakin meningkat.

b) manfaat para pengguna mendapatkan informasi yang lebih

mudah dan lebih dekat karena konten nya lebih dapat

tersampaikan kepada para pengguna.

c) Dari keterangan ketiga informan tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwasannya dalam melakukan kemas ulang

informasi ada kendala yang dirasakan oleh pustakawan.

4. Kendala dalam kemas ulang informasi yaitu seperti pada sumber daya

manusia yang belum mumpuni dan juga dalam masalah waktu

pengemasan ulang informasi yang tidak sebentar juga tidak bisa

40

Universitas Sumatera Utara


dilakukan secara terus menerus karena harus adanya manajemen

waktu yang baik dan benar.

5. Bentuk hasil penyajian kemas ulang informasi yang paling sering

digunakan pada perpustakaan Universitas Medan Area ialah: jurnal,

skripsi, informasi yang berada di repository, website, dan media sosial

perpustakaan.

6. Dalam pengemasan informasi di Universitas Medan Area terdapat 3

pustakawan yang terlibat pada kegiatan kemas ulang informasi yaitu

pustakawan di bidang pengembangan koleksi,di bidang promosi dan

kerjasama,dan di bidang TI perpustakaan.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka

peneliti memberikan saran kepada Perpustakaan Universitas Medan Area untuk

menjadi masukkan ada pun sarannya sebagai berikut:

1. Sebaiknya perpustakaan UMA memiliki alat kemas ulang yang

memadai sehingga tidak memakan waktu yang lama dalam melakukan

kemas ulang informasi.

2. Membuat kemas ulang informasi yang harus sesuai dengan SOP

(Standart Operasional Prosedur) sehingga proses dalam mengemas

ulang informasi pun menjadi lebih baik dan jelas.

3. Perlu menambah SDM dalam pengemasan ulang informasi

41

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Budinugroho. 2008. Kemas Ulang Informasi.


http://www.bud1nugroho.files.wordpress.com// (diakses April 2019)

Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Gilosofis


dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta

Darmawan, Deni. 2007. “Mengenal Teknologi Informasi” Makalah disajikan


dalam pelatihan TIK guru-guru kota cimahi, kerjasama FIP dengan
Dinas Pendidikan. Cimahi.

Depdikbud. 2004. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Dongardive, Prakash. 2013. Information Repackaging in Library Service.


International Journal of Science and Research (IJSR). Volume 2 Issue
11, November 2013 : 204-209.
Erlina. 2011. Metode Penelitian. USU Press.
Fatmawati, Endang. 2009. Kemas Ulang Informasi: Suatu Tantangan Bagi
Pustakawan. Majalah Media Pustakawan, Vol.16, No.1, Agustus.
Hadi, Sumasno, 2016. Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada
Skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 22 No 1.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan:


USU Press.

Hutasoit, Hildayati Raudah. 2014. Perpustakaan dan Penyebaran Informasi.


Jurnal Iqra’ Volume 08 No. 02.

Maryati, Ira and Yoganingrum, Ambar. 2015. Information Packaging Process for
Solving the Lack of Information Literacy in Coastal and Small Island
Areas in Indonesia. The general conference congress of southeast
asian librarians Bangkok Thailand

42

Universitas Sumatera Utara


Muchlis. 2017. Analisis Kemas Ulang Informasi di Perpustakaan Utsman Bin
Affan Universitas Muslim Indonesia. Skripsi. UIN Alauddin
Makassar.

Perpustakaan Nasional. 2013. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik


Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Jakarta.

Prasetyo, agung. 2016. Pengertian Penelitian Deskriptif Kualitatif. http://www.


Linguistikid.com// (diakses Juli 2019)

Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.


Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas
Fakultas Adap UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Rahayu,Sri. 2017. Mengenal Perpustakaan Perguruan Tinggi Lebih Dekat.


Buletin Perpustakaan. No. 57 Mei 2017

Raymond Mcleod. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.

Sri Ati dkk. 2014. Dasar- Dasar Informasi. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Suwarno, Wiji. 2015. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. II. Bogor: Ghalia


Indonesia.
Tupan dan Wahid Nashihuddin. 2015. Kemas Ulang Informasi untuk Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Usaha Kecil Menengah: Tinjauan Analisis di
PDII-LIPI. BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 36(2)
Desember 2015.
Wahono, Romi Satria. 2006. Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan:
Perpustakaan Digital Dan Sistem Otomasi Perpustakaan.
Widyawan, Rosa. 2014. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi. Jakarta: Madia
Kampus Indonesia.

43

Universitas Sumatera Utara


Wulandari, Ratih Florentina, dkk. (2007). Dasar-dasar Informasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Wulansari, Ayu. 2017. Library Pathfinder: Kemas Ulang Informasi Dalam
Memudahkan Temu Kembali bagi Pemustaka. Jurnal Publis Vol.1 No.
2 Tahun 2017.
Yusup, Pawit. M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta:
Bumi Aksara

44

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apa saja produk kemas ulang informasi yang terdapat di perpustakaan

Universitas Medan Area ?

2. Bagaimana proses serta langkah-langkah dalam melakukan kemas ulang

informasi di perpustakaan Universitas Medan Area ?

3. Siapa saja pihak atau koordinator yang terlibat dalam proses kemas ulang

informasi di perpustakaan Universitas Medan Area?

4. Apa saja bentuk hasil penyajian kemas ulang informasi di perpustakaan

Universitas Medan Area yang paling sering digunakan oleh pengguna?

5. Apa manfaat yang dirasakan perpustakaan terhadap pengguna dengan

adanya kemas ulang informasi?

6. Kendala apa saja yang dihadapi dalam melakukan proses kemas ulang

informasi?

45

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Budinugroho. 2008. Kemas Ulang Informasi.


http://www.bud1nugroho.files.wordpress.com// (diakses April 2019)

Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Gilosofis


dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta

Darmawan, Deni. 2007. “Mengenal Teknologi Informasi” Makalah disajikan


dalam pelatihan TIK guru-guru kota cimahi, kerjasama FIP dengan
Dinas Pendidikan. Cimahi.

Depdikbud. 2004. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Dongardive, Prakash. 2013. Information Repackaging in Library Service.


International Journal of Science and Research (IJSR). Volume 2 Issue
11, November 2013 : 204-209.
Erlina. 2011. Metode Penelitian. USU Press.
Fatmawati, Endang. 2009. Kemas Ulang Informasi: Suatu Tantangan Bagi
Pustakawan. Majalah Media Pustakawan, Vol.16, No.1, Agustus.
Hadi, Sumasno, 2016. Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada
Skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 22 No 1.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan:


USU Press.

Hutasoit, Hildayati Raudah. 2014. Perpustakaan dan Penyebaran Informasi.


Jurnal Iqra’ Volume 08 No. 02.

Maryati, Ira and Yoganingrum, Ambar. 2015. Information Packaging Process for
Solving the Lack of Information Literacy in Coastal and Small Island

46

Universitas Sumatera Utara


Areas in Indonesia. The general conference congress of southeast
asian librarians Bangkok Thailand

Muchlis. 2017. Analisis Kemas Ulang Informasi di Perpustakaan Utsman Bin


Affan Universitas Muslim Indonesia. Skripsi. UIN Alauddin
Makassar.

Perpustakaan Nasional. 2013. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik


Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Jakarta.

Prasetyo, agung. 2016. Pengertian Penelitian Deskriptif Kualitatif. http://www.


Linguistikid.com// (diakses Juli 2019)

Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.


Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas
Fakultas Adap UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Rahayu,Sri. 2017. Mengenal Perpustakaan Perguruan Tinggi Lebih Dekat.


Buletin Perpustakaan. No. 57 Mei 2017

Raymond Mcleod. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.

Sri Ati dkk. 2014. Dasar- Dasar Informasi. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Suwarno, Wiji. 2015. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. II. Bogor: Ghalia


Indonesia.
Tupan dan Wahid Nashihuddin. 2015. Kemas Ulang Informasi untuk Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Usaha Kecil Menengah: Tinjauan Analisis di
PDII-LIPI. BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 36(2)
Desember 2015.
Wahono, Romi Satria. 2006. Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan:
Perpustakaan Digital Dan Sistem Otomasi Perpustakaan.

47

Universitas Sumatera Utara


Widyawan, Rosa. 2014. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi. Jakarta: Madia
Kampus Indonesia.
Wulandari, Ratih Florentina, dkk. (2007). Dasar-dasar Informasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Wulansari, Ayu. 2017. Library Pathfinder: Kemas Ulang Informasi Dalam
Memudahkan Temu Kembali bagi Pemustaka. Jurnal Publis Vol.1 No.
2 Tahun 2017.
Yusup, Pawit. M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta:
Bumi Aksara

48

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apa saja produk kemas ulang informasi yang terdapat di perpustakaan

Universitas Medan Area ?

2. Bagaimana proses serta langkah-langkah dalam melakukan kemas ulang

informasi di perpustakaan Universitas Medan Area ?

3. Siapa saja pihak atau koordinator yang terlibat dalam proses kemas ulang

informasi di perpustakaan Universitas Medan Area?

4. Apa saja bentuk hasil penyajian kemas ulang informasi di perpustakaan

Universitas Medan Area yang paling sering digunakan oleh pengguna?

5. Apa manfaat yang dirasakan perpustakaan terhadap pengguna dengan

adanya kemas ulang informasi?

6. Kendala apa saja yang dihadapi dalam melakukan proses kemas ulang

informasi?

49

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai