KERTAS KARYA
Dikerjakan
NURHASANAH GINTING
NIM: 142203062
MEDAN
2017
KERTAS KARYA
Non Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Program Studi Bahasa
Jepang.
Dikerjakan
OLEH:
NURHASANAH GINTING
NIM: 142203062
PEMBIMBING,
MEDAN
2017
Medan
NIP.197212281990032001
Diterima Oleh :
Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian
Pada :
Tanggal :
Hari :
Dekan,
NIP: 196008051987031001
1. ( )
2. ( )
3. ( )
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari kata sempurna
karena kemampuan penulis yang masih terbatas. Tetapi, berkat bantuan beberapa
Maka dari itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Ibu Dr. Diah Syahfitri Handayani, M.litt selaku ketua Jurusan Bahasa Jepang
4. Seluruh Dosen dan staf pengajar jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya
5. Keluarga yang sangat saya cintai, kedua orang tua saya ayahanda Hasan Basri
Ginting dan ibunda Darma Wati Simatupang dan serta kakak dan abang yang
telah banyak memberikan dukungan dan do’a dan semangat sehingga penulis
i
5
dan terkhususnya lagi untuk Hamba Allah yang Tidak Tahu keberadaanya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini,
sehingga kritik dan saran sangat di harapkan oleh penulis. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih banyak. Semoga kertas karya ini dapat berguna bagi
Penulis
(Nurhasanah Ginting)
NIM : 142203062
ii 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21
LAMPIRAN
iii
7
PENDAHULUAN
sebuah kebudayaan nasional yang khas. Disatu sudut kebudayaan ini telah dibina
sendiri, dan di sudut lain, kebudayaan Jepang merupakan panduan dari unsur-
unsur budaya Asia dan dalam waktu belakangan ini dari barat yang kemudian
tersebut dapat dilihat dari hasil budaya yang diciptakanu sesuai dengan zamannya.
dengan tepat pandangan masyarakat Jepang pada Zaman kuno terhadap aspek
kebudayaan dan kehidupan orang Jepang, dan di pihak lain dapat membawa
masyarakat Jepang.
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis hanya membahas tentang sejarah,
kehidupan dan kebudayaan serta kekuatan politik pada zaman kuno. Kemudian
Metode yang digunakan dalam kertas karya ini adalah Metode kepustakaan
yaitu dengan cara suatu kegiatan mengumpulkan berbagai macam refrensi berupa
buku, koran, dan lain-lain yang berkaitan dengan judulkertas karya ini. Kemudian,
Dintrepentasikan dengan tetap mengacu pada sumber data dan informasi yang
ada.
Zaman kuno dengan istilah lain dapat disebut sebagai era budaya buddha.
sebelum periode ini, namun baru pada jaman inilah kebudayaan tersebut benar-
arsitektur, seni pahat dan seni lukis buddha, yang di hasilkan cukup banyak
dari gaya budaya Cina Dinasti T’ang yang bersifat eksotik, kosmopolitan,
sehingga secara tidak langsung turut mempengaruhi pola proses asimilasi budaya
Era kebudayaan buddha dapat dibagi menjadi tiga periode yakni, periode
Asuka (akhir abad ke-6 hingga awal abad ke-7) . Periode Hakuho (akhir abad ke-7
hingga awal abad ke-8) dan periode Tempyo (abad ke-8). Pembagian ini
mencerminkan perubahan sikap orang Jepang dalam menerima budaya Cina dan
Korea.
(bushi) yang tidak saja memudarkan hak prerogatif aristokrat atas pemerintahan,
tapi juga meninggalkan corak budaya nasional. Dengan merubah kekuasan dari
kalangan kelas petani kaya raya di daerah-daerah, para prajurit ini menjadi
Jepang memasuki Zaman Kuno yang dibagi menjadi empat waktu yaitu, antara
lain, Zaman Kofun (250-552M), Zaman Asuka (552-710M), Zaman Nara (710-
Pada zaman ini, terdapat satu klan menonjol yang memegang kekuasaan di
negara Yamato yang disebut dengan, Klan Yamato. Kepala negara dipegang oleh
nama koufun yang merupakan peninggalan paling terkenal di zaman ini. Tidak
hanya dijadikan sebagai makam saja tetapi, koufun juga berisi dengan harta-harta
kerajaan dan haniwa. Selain itu, mulai berdatangan pula sekelompok toraijin
keras).
Pada zaman ini, terjadi banyak perubahan diberbagai aspek. Salah satunya,
mulai masuk agama Buddha (538M) yang kemudian diresmikan sebagai “agama
antara lain, Kan-i Juunikai (sistem posisi pemerintah dalam 12 tingkat) dan Juu-
membawa kedamaian di Jepang. Nama negara yang semula Yamato atau Wa,
diubah menjadi Nihon. Adanya kuil-kuil dan patung Buddha yang meniru gaya
(Cina) pada Dinasti Tang, yang dilatar belakangi dengan Reformasi Taika.Dalam
terpengaruh dari Cina dan Korea. Sistem Taiho Ritsuryō diterapkan sebagai
zaman inilah, dibuat mata uang Wadokaiho. Kaisar Shomu mendirikan Kokubun-
Todaiji, Nara.
pemegang kekuatan tertinggi saat itu karena, memiliki tanah kekuasaan yang luas
akibat tanah pribadi bebas pajak (shoen). Klan Fujiwara memiliki dua sistem
kebudayaan Cina mulai berkurang pada zaman ini dan muncul kebudayaan baru
khas Jepang (Kokufū bunka). Lahir huruf Hiragana (untuk wanita) dan huruf
karya sastra Monogatari (dongeng), Nikki (catatan harian), dan Zuihitsu (essay)
masyarakat maupun kekuasaan yang jelas. Dalam sejarah Jepang istilah “zaman
primitif” ditafsirkan secara longgar untuk masa terhitung dari awal masa pra-
sejarah yakni sekitar 300.000 tahun sebelumnya, waktu kepuluan Jepang secara
geografis terpisah dari Benua Eurasia ( Eropah Asia ) sampai dengan munculnya
Negara Kekaisara sekitar abad ke-6 M. secara terinci zaman primitif ini terbagi
menjadi Periode Jomon (zaman Neolitik), Yayoi (zaman perunggu) dan Kofun
(kubur- kubur besar). Tiap-tiap zaman ini akan terbagi-bagi, sesuai mengikuti
tersebut.
kehidupan tinggal di lubang berupa gua, dan mulai menempati rumah yang di
kenal sebagai tate-ana-jukyo (tempat tinggal ceruk), beratap kasar ditunjang oleh
itang-tiang yang dibangun di atas lubang dangkal yang digali di tanah. Orang-
orang primitif ini hidup dengan berburu atau menangkap ikan, atau berada dalam
belum mengenal stratafikasi sosial atau pun kekuasaan, dan masyarakat pada
periode Jomon yang berlangsung selama kurun waktu abad beberapa ribu tahun
sebelum masehi sampai dengan abad ke-3 abad ke-4 sebelum masehi.
terlukis debaran jantung orang-orang yang hidup dalam perjuangan tak henti-
hentinya melawan alam yang tidak kenal belas kasihan. Dalam hal bentuk maupun
hasilnya, bejana Jomon sangat beraneka ragam dan ini merupkan suatu bukti
bahwa di jaman itu walaupun mereka memiliki kelebihan seperti itu, namun
manusia Jomon ketinggalan jauh sebagai produser, mengingat pada saat yang
feodalisme itu sendiri adalah didasarkan pada daerah pertanian, oleh karena itu
banyak petani hanya bekerja sebagai pengolah, namum tidak memiliki lahan
pertanian sendiri. Sehingga para tuan tanah membuat peraturan sewa tanah yang
tinggi sehingga petani sangat susah kehidupanya. Contohnya pada zaman Edo,
petani hanya mendapat 40% dari hasil sawah mereka sementara pemilik tanah
mendapat 60%.
Jepang selalu memanfaatkan tiap jengkal tanah yang dapat di kerjakanya. Ciri
hidup petani Jepang zaman sebelum perang dapat di gambarkan sebagai petani
yang bekerja sepanjang hari, tetapi hasil pertanianya hanya cukup sekedar
diri petani yaitu suatu pandangan bahwa walaupun hidup sebagai petani itu berat
pekerjan sebagai petani, tetapi ideologi ini membantunya untuk bertahan. Ideologi
ini di gunakan oleh kaum feodal Jepang dengan tujuan membius para petani agar
Sehingga pada akhir masa sebelum perang lebih dari setengah keluarga
petani Jepang di bentuk dalam dunia kecil bersama adat istiadat serta nilai-nilai
untuk melayani mereka yang mengatur dunia desa, yaitu tuan tanah dan penyewa
(buruh tani) merupakan unsur yang sangat penting dalam struktur pertanian di
Jepang sebelum perang. Pengaruh utama dari hubungan tuan tanah-buruh tani
adalah karena tanpa haknya buruh tani atas tanah yang di kerjakanya dan hak
pemilik tanah yang tidak dapat diganggu gugat. Dengan kata lain petani tidak
memiliki hak tetap terus menjadi penyewa tanah sehingga mau tidak mau harus
kekaisaran Meiji tidak ikut serta menggarap tanah, tetapi menjadi parasit melalui
kekuasaanya dan mendapatkan keuntungan dari kerja keras para petani. Dengan
peraturan pemerintahan Meiji, akhirnya Jepang membuka diri bagi luar negeri
sehingga banyak petani yang pindah kerja ke bidang industri. Oleh karena itu,
pada masa restorasi Meiji ini di tandai dengan menjelmanya negara Jepang
sebagai negara yang kuat dan moderen. Selain itu, atas dasar pemikiran Shimin
pembatasan masuk beras dari luar negeri, atau perlindungan produk pertanian atau
perternakan sehingga petani dapat terlindungi dari persaingan harga dari produk
luar negeri.
Pada abad ke-5 dibuka hubungan resmi antara Jepang dengan Cina. Sebagai
hasilnya kebudayaan dari Cina masuk ke Jepang langsung atau melalui Paekche
Jepang secara resmi pada tahun 552 M, ketika Paekche mengirimkan sebuah
patung Buddha emas dan beberapa jilid Buddha sutera kepada Tennō di Yamato.
Cina, ilmu obat-obatan, ilmu nujum, membuat penanggalan dan musik serta
mengirim beberapa orang rahib agama Buddha. Setelah itu pada abad ke-6, dari
10
menolak agama Buddha. Tetapi atas dorongan Klan Soga, agama Buddha
Buddha sutera) dari Korea ditugaskan kepada keluarga Soga. Pertikaian timbul
antara Klan Soga dengan 2 klan Soga yang lain, Nakatomi dan Mononobe, yang
membela agama nasional asli, yaitu agama Shintō. Pertengkaran tentang setuju
terangan. Pada tahun 587 M klan Soga menang dan pengaruhnya membayangi
kekuasaan Tennō. Sejak itu agama Buddha di Jepang mendapat kemajuan. Karena
bangsa Jepang belum pandai menulis dan membaca, maka pada permulaan dalam
perhubungan dengan Cina itu dipakai perantaraan orang-orang Korea dan orang-
orang Cina itu sendiri. Dengan lambat laun bangsa Jepang belajar menulis dan
membaca. Baru pada akhir abad ke-5 oleh pemerintah Jepang dilakukan dengan
menulis sementara masih terdiri dari orang orang Korea atau Cina yang menjadi
orang kewarganegaraan Jepang. Pada saat itu mulai disusun Kojiki (kumpulan
cerita zaman kuno) dan Nihongi atau Nihonshoki (catatan sejarah Jepang). Selesai
disusun pada abad ke-7. Dengan masuknya kesusasteraan Cina ke Jepang, filsafat
11
Jepang. Dari segi arsitektur, banyak bangunan atau kuil yang didirikan dengan
meniru gaya bangunan Cina. Dalam kesusastraan dihasilkan Kojiki (cerita zaman
kuno) dan Nihongi atau Nihonshoki (sejarah jepang). Kojiki selesai ditulis pada
tahun 712 M dan dikumpulkan oleh Onoyasumaro. Nihongi selesai ditulis pada
tahun 720 dan dikumpulkan oleh Toneri Shinno. Penulisan keduanya dilakukan
dengan bantuan orang Cina dan Korea. Karena pada saat penyusunannya orang
Jepang belum punya huruf sendiri dan belum pintar menulis. Para ahli sejarah
dikatakan bahwa pemerintahan kaisar Jinmu dimulai sejak tahun 660 SM – 581
SM, padahal setelah ditelusur kaisar Jinmu memerintah sejak permulaan abad
Masehi. Banyak hal yang bukan dari zaman purba dimasukkan ke dalamnya.
Diperkirakan kebohongan itu ditulis dengan tujuan politik dan agama untuk
Ada juga Fudoki (legenda dan profil tiap daerah), dan Manyōshū (kumpulan
puisi, ada sekitar 4500 puisi). Manyōshū ditulis dengan Manyōgana yaitu tulisan
dengan struktur bahasa Cina (Kanji) tetapi menggunakan cara baca Jepang.
akhir abad ke-9 dinasti Tang mulai goyah. Karena pengaruh Cina makin
12
Manyōgana (kanji yang dibaca dalam bunyi bahasa Jepang). Huruf yang lahir
pertama kali adalah Katakana. Katakana diciptakan oleh Kibinomakibi. Pada saat
itu Katakana hanya digunakan oleh laki-laki. Kemudian lahirlah Hiragana yang
diciptakan oleh Kobodaishi. Pada saat itu Hiragana hanya digunakan oleh wanita.
Karya-karya sastra yang berkembang pada zaman ini adalah Waka. Atas perintah
(cerita/dongeng). Yang paling terkenal saat itu adalah Genji monogatari karangan
zaman ini dipakai bahasa Jepang klasik (Chūko nihongo) yang merupakan
perkembangan dari bahasa Jepang kuno (Jōdai nihongo). Dari segi industri,
kertas berkembang sangat pesat. Pabrik kertas didirikan dan teknik membuat
Zaman Yamato dibagi menjadi dua yaitu zaman Kofun (250 M – 550 M)
dan zaman Asuka (550 M – 710 M). Pemberian nama Yamato didasarkan atas
selatan dan Kyūshū bagian utara. Saat itu Jepang terdiri dari daerah-daerah yang
disebut Uji no kami atau Ujigami. Nantinya akan disebut Tennō. Masyarakat
dalam organisasi klan itu adalah golongan bangsawan. Tiap klan mempunyai
13
setengah abad, Cina kembali menjadi negara kesatuan. Keadaan politik di Cina
kekuasaan.
Susunan masyarakat Jepang yang berinti pada Uji harus diubah karena
pertambahan penduduk yang tidak dapat dipertahankan lebih lama lagi dan harus
politik. Tahun 593 M, Shotoku Taishi diangkat menjadi Sesshō (penasehat bagi
Tennō yang belum dewasa) bagi Tennō puteri Suiko. Dengan demikian Taishi
yang saat itu dijabat oleh kepala-kepala klan turun-temurun, diganti dengan
susunan baru. Siapa saja dapat memangku suatu jabatan sesuai dengan kecakapan
dan jasanya.
Tahun 604 M disusun 17 aturan. Dalam peraturan itu antara lain disebutkan
supaya agama Buddha dihormati, keluhan rakyat harus diperhatikan dan mendapat
sebagainya. Tetapi apa yang diusahakan Taishi tersebut baru berupa cita-cita yang
menjadi negara nasional. Baru pada tahun 645 M konsepsi tersebut terwujud. Pada
tahun itu, keluarga dari klan Soga yang punya pengaruh besar dalam
14
pembaharuan itu dikenal dengan sebutan Reformasi Taika. Sebagai tangan kanan
(no) Kamatari. Pada tahun 661 M, Naka NO Oe naik tahta sebagai Tennō bergelar
Tennō Tenji.
atas kertas. Seluruh negeri dan rakyat ditaruh langsung di bawah kekuasaan
Tennō. Tanah pertanian dibagi antara rakyat atas dasar peraturan yang sama
dan pemungutan pajak. Daerah negara dibagi dalam kuni (provinsi) dan kori atau
undang bernama Ritsu-ryō (Ritsu adalah kitab undang-undang hukum pidana dan
Ryō terdiri dari undang-undang hukum tatanegara dan hukum sipil). Disusun
undang-undang itu baru selesai pada tahun 701 M dan terkenal dengan sebutan
Taihō Ritsu-ryō (pada tahun 718 M sebagian diubah dan diberi nama baru Yōrō
15
tertumpuk pada golongan lapisan atas dari masyarakat. Orang-orang lapisan atas
itu masih tetap dalam kedudukan yang menguntungkan, hanya dalam bentuk yang
berubah, sedangkan kedudukan rakyat jelata pada umumnya tidak bertambah baik.
negara. Dasar dari kedudukan itu diletakkan oleh Fujiwara Kamatari, tangan
tidak semuanya yang dari Cina ditiru. Anggapan mengenai Tennō sebagai
keturunan Dewi Matahari tidak berubah. Pada zaman Asuka nama negara diganti
dari Yamato atau Wa menjadi Nihon atau Nippon. Zaman Asuka (550 M – 710
sistem pemerintahan yang ada di Cina. Jepang pun meniru membuat kota seperti
di ibukota Cina, Chang’an dan menjadikan Heijō (sekarang Nara) sebagai ibukota
sekaligus pusat pemerintahan pada tahun 710 M (hal inilah yang membuat zaman
(uang kuno berbentuk bulat yang terbuat dari tembaga dengan diameter 10,95 mm
16
peraturan tentang pemberian tanah kepada orang yang akan membuka lahan
bangsawan, kuil dan keluarga penguasa untuk membuka lahan baru, sehingga
tanah pribadi semakin berambah. Tanah pribadi yang bebas pajak tersebut
Bangsawan dan pendeta yang punya tanah luas menjadi berkuasa di pemerintahan.
Pada zaman ini, tanah pribadi yang bebas pajak (shōen) semakin bertambah. Para
petani kecil melepaskan hak untuk membayar pajak kepada negara dan
semakin makmur.
penguasa (kizoku) yang paling berkuasa. Kekuasaan Fujiwara pun mulai menjalar
ke istana. Hal itu terjadi setelah Fujiwara Yoshifusa diangkat menjadi Sesshō
(penasehat bagi kaisar yang belum dewasa) bagi kaisar Seiwa pada tahun 858 M.
(penasehat bagi kaisar yang telah dewasa). Puncaknya terjadi pada masa Fujiwara
17
yang berkuasa. Dua kekuatan militer yang paling besar adalah keluarga Minamoto
(Genji) dan keluarga Taira (Heishi). Pada pertengahan abad ke-11, kekuatan
Fujiwara yang ditaktor melemah. Tennō Shirakawa yang meskipun telah turun
pemerintahan. Setelah itu terjadi pertentangan antara Jōko dengan Tennō. Masing-
masing bersekutu dengan dua kaum militer terkuat yaitu keluarga Taira dan
Minamoto.
18
4.1 Kesimpulan
agama dan seni yang kemudian dapat pula dipecah lagi dalam kesusastraan, seni
rupa, musik Dan lain-lain. Sebelum masehi, diperkirakan ketika itu telah dibuat
tembikar Jomon. Artifak-artifak tersebut dibuat dari tanah liat bakaran yang tidak
bermanfaat jika melihat perkembangan 4 zaman sebuah sudut pandang yaitu seni
formatif.
Awal seni formatif di Jepang dapat kita telusuri hingga zaman Archik ( pra-
sejarah dan proto-sejarah) berkisar sekitar 7.000 pada zaman kuno sebelum
bercocok tanam dan perkakas logam dari daratan Asia. Zaman kuno dengan istilah
lain dapat disebut sebagai era budaya buddha. Meskipun pengaruh kebudayaan
daratan Asia telah masuk ke Jepang jauh sebelum periode ini, namun baru pada
masuknya agama Buddha, seni pahat dan seni lukis Buddha, yang dihasilkan
cukup banyak menunjukkan bahwa periode ini merupakan puncak keemasan seni
Buddha. Selama abad ke-16, terjadi perpecahan wilayah dan perebutan kekuasaan
kesatuan Jepang yang dibentuk oleh sistem feodal Jepang, masyarakat feodal
19
kekuatan politik dari tangan aristokrat ke monarki. Para raja denagan dukungan
modal ekonomi yang kuat mampu mendirikan negara mutlak yang kaya dengan
Untuk itu dapat kita lihat dari masa ke masa bahwa peranan kaisar dalam
sedang berkuasa pada masing-masing zaman tersebut. Hal ini terjadi dikarenakan
adanya kepercayaan kuno yang saat itu dianut oleh masyarakat Jepang, dimana
yang berkuasa pada zaman itulah yang mengungkapkan hal ini terjadi.
4.2 Saran
catatan penting yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua, bahwa hal yang
zamanya yang memiliki fase-fase peperangan dalam sejarah kuno. Oleh karena
itu bisa kita katakan walau pun Jepang mengalami perubahan diberbagai bidang
dan sektor, nilai-nilai tradisinya tetap terjaga dengan baik, dan memberikan
pelajaran bagi kita bahwa, modernisasi bukan berarti merubah pola hidup dan
tradisi lama leluhur yang positif dengan budaya barat. Oleh karena itu sebaiknya
kita menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya orang Jepang, dan dapat kita
contohkan dikehidupan masyarakat kita bahwa, banyak kehidupan yang unik bisa
20
Ishida, Eiichiro.1986. Kebudayaan Jepang. Terj Arifin Bey. PT. Dian rakyat.
Jakarta.
http://text-id.123dok.com/document/nzw80vze-perubahan-kehidupan-masyarakat-
petani-jepang-setelah-perang-dunia-ii.html/2017/06/09
https://virginiasyifaa.wordpress.com/2014/09/28/zaman-kuno-di-jepang/ Diakses
pada tanggal 31 mei 2017
21
Gambar I. Kofun
22
Gambar 4. Hien
23
Zaman Kofun sekitar 250 M, Nama zaman ini berasal dari tradisi orang
zaman itu yang membuat gundukan makam atau tumulus yang disebut kofun.
Pada zaman itu sudah terdapat negara-negara militer yang kuat dengan klan-klan
negara Yamato yang berpusat di Provinsi Yamato dan Provinsi Kawachi. Negara
Yamato berlangsung dari abad ke-3 sampai abad ke-7, dan merupakan asal garis
bagian barat dan berkuasa atas klan-klan lain. Negara Yamato secara bertahap
Agama Buddha masuk ke Jepang sekitar tahun 538 melalui Baekje yang
di mulai dengan Perintah Reformasi Taika tahun 645, Jepang semakin giat
administrasi Cina yang di sebut dengan zaman Asuka. Lalu pada abad ke-8 atau di
24
Hubungan luar negeri berlangsung dengan Silla dan hubungan formal dengan
Dinasti Tang Pada 784, ibu kota dipindahkan ke Nagaoka untuk menjauhkan
selesainya penyusunan kronik Kojiki dan Nihon Shoki. Dalam kedua buku sejarah
tersebut dikisahkan sejarah Jepang mulai dari awal sejak zaman mitologi Jepang.
Di dalamnya ditulis tentang pendirian Jepang pada tahun 660 SM oleh Kaisar
Jimmu yang keturunan langsung dari Amaterasu Menurut kedua kronik, Kaisar
Jimmu merupakan leluhur dari garis keturunan kaisar yang sekarang.. namun
Kaisar Jimmu sering dianggap sebagai kaisar mitos karena berdasarkan bukti-
Sejak zaman Nara, kekuasaan politik tidak selalu berada di tangan kaisar,
perdana menteri. Periode akhir sejarah klasik Jepang berlangsung dari 794 hingga
1185 yang disebut zaman Heian. Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang
puisi dan sastra terjadi pada zaman Heian.. Pada awal abad ke-11, Murasaki
Shikibu menulis novel Hikayat Genji yang hingga kini merupakan salah satu dari
novel tertua di dunia dan Pada zaman Heian selesai disusun naskah tertua koleksi
25
misalnya aksara kana yang asli dari Jepang. Namun Pengaruh budaya Cina mulai
Dinasti Tang berlangsung pada tahun 838 sejalan dengan kemunduran Dinasti
Tang. Walaupun demikian, Cina masih terus berlanjut sebagai negara tujuan
kuge, khususnya klan Fujiwara yang berkuasa dengan gelar Sessho dan
Kampaku.. Dan saat akhir zaman Heian bermunculan berbagai klan samurai..
contoh Empat klan samurai yang paling kuat adalah klan Minamoto, klan Taira,
klan Fujiwara, dan klan Tachibana.. Memasuki akhir abad ke-12, konflik antar
klan berubah menjadi berbagai perang saudara seperti Pemberontakan Hogen dan
shogun.
26
古墳の時代にこの時代の名前はその時代の人々の伝統か
ら古墳と言っている。その時代に各パートの支配者として有力
な氏族ですでに強い軍事ある。一つの間にはやまとの国があっ
た。大和と河内国の州を中心にあった。やまと国は三世紀から
七世紀までで日本の天皇オリジナル系統の起源である。やまと
国は西の日本で有効になって他の氏族に他の氏族する。やまと
国は徐々に集中管理の国になって自分の法律があった。でも、
日本に仏教を入ってから人たちはまた古墳の墓地作らない。
Kofun no jidai ni kono jidai no namae wa sono jidai no hitobito no dentō
kara kofun to itte iru. Sono jidai ni kaku pāto no shihai-sha to shite yūryokuna
shizoku de sudeni tsuyoi gunji aru. Hitotsu no ma ni Hayama to no kuni ga atta.
Yamato to kawachinokuni no shū o chūshin ni atta. Yamato kuni wa san seiki
kara nanaseiki made de Nihon no ten'nō orijinaru keitō no kigendearu. Yamato
kuni wa nishi no Nihon de yūkō ni natte hoka no shizoku ni hoka no shizoku suru,
yamato kuni wa jojoni shūchū kanri no kuni ni natte jibun no hōritsu ga atta.
Demo, Nihon ni bukkyō o haitte kara hito-tachi wa mata kofun no bochi
tsukuranai.
538年に日本で仏教を入った。日本からの軍事支援を受けた
百済経由である。当局が行った日本の仏教の普及である。聖徳
太子は、日本における仏教の普及と中国文化に身を捧げて日本
に平和をもたらすには、憲法17条を構成すると信じる。645
年に大化の改新コマンドに始まる。日本はもっと進取の中国の
文化的慣行を採用した。政府を再編成し、中国の行政構造に従
うことによって、刑法の律令を起草である。それはあすかの時
代と言ってる。そして、八世紀とかなら時代にGemmei皇帝は
平城に資金を移動するための帝国を発行した。今はならになっ
た。平城は長安(西安)の唐王朝の首都を模倣するために構築
された。なら時代の沿ってに、政治情勢は非常に限られている
。天皇の家族は僧侶と貴人に権力を奪う。藤原氏に権力を奪う
。外交 はSilla
に経過して唐との正式な関係である。784年に資本金は平安
に転送される前に、僧侶の影響から宮殿を保つために長岡市に
移動した。
538-Nen ni Nihon de bukkyō o haitta. Nihon kara no gunji shien o uketa
Kutara keiyudearu. Tōkyoku ga okonatta Nihon no bukkyō no fukyūdearu.
Shōtokutaishi wa, Nihon ni okeru bukkyō no fukyū to Chūgoku bunka ni mi o
27
日本の歴史的な書き込みは年代記古事記や日本書紀の準備が完了し
て初期の8世紀に絶頂に達した。歴史に本の二番目の中に日本神話の時代
から、最初から日本の歴史をナレーションされる。それは、神武天皇によ
って660紀元前に日本の創設について、アマテラスの直系の子孫を書かれ
ていた。神武天皇は、現在の天皇の系譜の祖先であった。しかし、歴史的
な証拠に基づいており、彼の治世が不明であるため、神武天皇の皇帝はし
ばしば神話と見なされる。
Nihon'norekishi-tekina kakikomi wa nendai-ki kojiki ya Nihonshoki no
junbi ga kanryō shite shoki no 8 seiki ni zetchō ni tasshita. Rekishi ni hon no ni-
banme no naka ni Nihon shinwa no jidai kara, saisho kara nihon'norekishi
narēshon sa reru. Sore wa, shinmuten'nō ni yotte 660 kigenzen ni Nihon no
sōsetsu ni tsuite, amaterasu no chokkei no shison o kaka rete ita. Shinmuten'nō
wa, genzai no ten'nō no keifu no sosendeatta. Shikashi, rekishi-tekina shōko
motodzuite ori, kare no chisei ga fumeidearu tame, shinmuten'nō no kōtei wa
shibashiba shinwa to minasa reru.
奈良の日以来、政治権力は、天皇の手の中に常にではな
く、首相の手の中に貴族、将軍、軍、そして今の手。古典日本
の歴史の最後の期間は、1185年に794から続いた平安時代と呼
ばれます。詩と文学の分野で皇居の全盛期は、平安時代に発生
しました。11世紀の初めには、紫式部は、今まで世界最古の小
説の一つであり、平安時代の源氏物語は、日本の詩、万葉集や
古今和歌集の最古の写本コレクションを完了する小説を書いた
。
Nara no hiirai, seiji kenryoku wa, ten'nō no te no naka ni tsunenide wa
naku, shushō no te no naka ni kizoku, shōgun,-gun, soshite ima no te. Koten
nihon'norekishi no saigo no kikan wa, 1185-nen ni 794 kara tsudzuita heian jidai
to yoba remasu. Uta to bungaku no bun'ya de kōkyo no zenseiki wa, heian jidai ni
hassei shimashita. 11 Seiki no hajime ni wa, murasakishikibu wa, imamade sekai
saiko no shōsetsu no hitotsudeari, heian jidai no genjimonogatari wa, Nihon no
uta, man'yōshū ya kokonwakashū no saiko no shahon korekushon o kanryō suru
shōsetsu o kaita.
28
29