2019
Soffan, Mukhbit
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14486
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI RUMAH TRADISIONAL DI
JEPANG ( MINKA NO IE )
KŌZŌ NO BUNSEKI
SKRIPSI
Oleh :
MUKHBIT SOFFAN
140708006
MEDAN
2019
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarkan apa-apa yang
tidak diketahui. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah
orang yang atas izin Yang Maha Kuasa telah menjadi prantara untuk membantu
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
4. Kepada kak Putri yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk
besarnya kepada kedua orang tua penulis Ahmad Sayuti,B.A dan Almh.
Yusniar yang selama ini telah mendidik penulis, mengasihi dan selalu
penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala waktu, cinta dan do’a
Amdad, S.Pd. Dan kedua adik perempuan Alpi Sahri Sahara serta Asya
Turji Rahinah.
Hakeem Yazid dan semua teman-teman Sastra Jepang yang tidak bisa
Intan, Cici, Dea, Astrid, Zura, Mona, Rosmauli, Fira, Anna, Sari, Ika,
Nurul, Yermina dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Bang Fey, Bang Taufik, Randu, Fauzan, Aristo, Arif, Mustafa, Oki,
Vandy, Josep, Rai, Puja, Hafis dan yang lainnya yang tidak bisa
10. Kepada Keluarga besar Aceh, Medan dan Sumbar yang telah
kepada saya, terima kasih saya ucapkan SDN 060820 Medan, SMPN
11. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga penulisan ini hingga
selesai.
penulis sendiri dan bagi pembelajar Bahasa dan Sastra Jepang. Semoga kiranya
Penulis,
MUKHBIT SOFFAN
NIM 140708006
HALAMAN PENGESAHAN
2.3.4 Daidokoro(台所)........................................................................... 31
DI JEPANG (MINKA)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
PENDAHULUAN
menentukan apa pekerjaan rakyat, apa makanan, pakaian dan seperti apa rumah
atau tempat tinggal rakyatnya. Jepang adalah sebuah bangsa di mana geografinya
terletaknya di daerah subtropis bagian utara belahan bumi, oleh karena itu
mengenal 4 musim yaitu musim panas (natsu/夏) dan musim dingin (fuyu/冬)
keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja.
Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan khususnya sebagai sarana
pemberi rasa aman dan nyaman dari segala bahaya bencana alam seperti gempa
khususnya pada rumah tradisional Jepang atau Minka. Rumah tradisional jepang
(Minka) berasal dari 2 kanji, yaitu : 民 dibaca min yang artinya rakyat dan 家 ka
yang artinya rumah. Maka kalau kedua kanji tersebut digabungkan memiliki
makna rumah rakyat. Minka merupakan rumah rakyat Jepang pada jaman sebelum
akhir tahun 1800 yang digunakan oleh hampir semua masyarakat Jepang. Akan
tetapi, di era jaman modern ini tidak semua masyarakat Jepang menempati rumah
Minka karena masyarakat sekarang lebih cenderung memilih rumah ideal yang
letak geografi / iklim setempat, dan keperluan industri. Misalnya, Minka di daerah
musim dingin yang panjang dan hujan salju. Atap jerami dengan bubungan yang
terjal memungkinkan udara di dalam ruangan cukup hangat. Selain itu bentuk
seperti ini bertujuan agar tidak adanya tumpukan salju yang berlebih di atas atap
rumah. Karena jika ada banyak tumpukan salju di atap rumah hal tersebut dapat
rumah-rumah yang relatif kecil, rendah dengan rumah panggung agar memperoleh
ventilasi semaksimal mungkin dan mengurangi bahaya tiupan angin topan (taifun).
Rumah panggung ini juga dirancang untuk merendam gunjangan gempa. Rumah
tradisional Jepang terdiri dari beberapa ruangan utama, yaitu Washitsu (ruang
serba guna yang dapat digunakan sebagai ruang tamu,kamar tidur dan ruang
Jepang. Ada beberapa aliran dalam menyusun tatami sebagai alas lantai. Dari
jumlah tatami yang dipakai dapat diketahui ukuran luas ruangan. Dari sejumlah
washitsu yang ada di dalam bangunan (rumah) terdapat satu washitsu utama.
Setiap ruangan bisa menjadi ruang tamu, ruang makan, belajar, atau kamar tidur.
Hal ini dimungkinkan karena semua perabotan bersifat portabel, yang disimpan
dalam oshiire (bagian kecil dari rumah yang digunakan untuk penyimpanan).
dipakai. Washitsu berubah menjadi ruang belajar bila diletakkan meja. Washitsu
menjadi ruang tidur bila diletakkan futon (matras tidur). Meja besar dikeluarkan
bila washitsu ingin digunakan untuk jamuan makan. Ada dua macam benda yang
dapat digunakan untuk memberikan sekat-sekat pada washitsu, yaitu fusuma dan
shoji. Fusuma adalah panel berbentuk persegi panjang yang dipasang vertikal
pada rel dari kayu, dapat dibuka atau ditutup dengan cara didorong atau digeser.
Kegunaannya sebagai pintu dorong atau pembatas ruangan pada washitsu. Seperti
halnya shoji, fusuma dipasang di antara rel kayu, rel bagian atas disebut kamoi
dan rel bagian bawah disebut shikii. Rangka dibuat dari kayu dan kedua sisi
permukaannya dilapis dengan washi, kain (serat alami atau serat sintetis), atau
vinil.
Bila kertas pelapis sudah rusak atau sekadar ingin berganti suasana,
kertas lama bisa dilepas dan diganti dengan kertas baru. Kedua belah permukaan
mendorong fusuma. Perbedaan antara fusuma dan shoji adalah fusuma tidak dapat
Salah satu ciri rumah Jepang adalah genkan. Genkan adalah tempat di
mana orang melepas sepatu mereka. Ketika mereka melepaskan sepatu mereka,
orang-orang melangkah naik ke lantai yang lebih tinggi 40-50 cm (15-19 inci) dari
genkan. Disamping genkan terdapat sebuah rak atau lemari disebut Getabako di
mana orang dapat menyimpan sepatu mereka. Sandal untuk dipakai di rumah juga
tersimpan di sana.
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Toilet tradisional jepang (washiki) adalah kloset jongkok juga dikenal
sebagai kloset Asia. Kebanyakan kloset jongkok di Jepang terbuat dari porselen.
jenis: kloset yang berada di permukaan lantai, dan kloset yang berada di bagian
(minka). Hal ini akan penulis bahas melalui skripsi yang berjudul “Analisis
1800. Rumah-rumah ini dapat ditemukan di seluruh Jepang dengan gaya yang
daerah karena penyesuaian terhadap letak geografi /iklim setempat, dan keperluan
untuk dapat beradaptasi terhadap musim dingin yang panjang dan hujan salju.
Atap jerami dengan bubungan yang terjal memungkinkan udara di dalam ruangan
cukup hangat. Hal ini juga bertujuan agar tidak adanya tumpukan salju di atas atap
yang dapat membuat rumah akan rubuh. Bukaan berupa jendela kecil hanya ada
rumah. Disamping itu juga dirancang khusus untuk keperluan memelihara ulat
sutra.
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sedangkan di daerah Jepang bagian selatan, terdiri dari sekelompok
rumah-rumah yang relatif kecil, rendah dengan rumah panggung agar memperoleh
penyesuaian terhadap letak geografi, iklim dan gaya hidup, Minka dapat juga
dibagi menjadi dua tipe, yaitu rumah-rumah pertanian (nouka) dan rumah di
perkotaan (machiya).
penelitian ini mencoba untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam bentuk
perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan. Hal ini dilakukan
agar masalah tidak terlalu luas sehingga dapat lebuh terfokus dan terarah dalam
pembahasannya.
jelas, maka penulis dalam bab II menjelaskan tentang sejarah rumah tradisional
Jepang, arsitektur rumah tradisional di Jepang secara umum, dan struktur ruangan
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada bab III penulis akan menjelaskan tentang rumah tradisional di
Jepang (minka) berdasarkan struktur dan fungsi ruangan tersebut. Fokus utama
pada bagian ini ialah tentang fungsi ruang, letak tata ruang serta makna dan
manfaat yang terkandung dalam pemilihan material yang digunakan pada rumah
merupakan bagian yang terakhir berisi kesimpulan dari analisis pada bab
melalui karya seni seperti karya seni bangunan, manusia dapat mengekpresikan
orang lain.
Definisi rumah dalam definisi umum, Rumah ialah salah satu bangunan
yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi
tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang
khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus,
bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktifitas, dan
lain-lain.
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai salah satu kesatuan wilayah, tempat
kelangsungan hidupnya.
Tata ruang adalah wujud dari struktur ruang dan pola ruang. Struktur
ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sifat fundamental bagi setiap sistem yang dalam penggunaannya sering dapat di
yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu
kesatuan. Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat:
berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek dan alam terbuka yang
mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh
Dalam kegiatan perancangan kita tidak pernah lepas dari istilah “Fungsi”.
Sayangnya istilah ini seringkali sangat dibatasi pada pengertian sebagai aktifitas
rumah tradisional di Jepang (minka) melalui letak geografis serta kondisi alamnya.
memperoleh tempat tinggal. Selain itu, penulis juga meninjau penelitian yang
Jepang (Minka) Berdasarkan Gaya dan Desain Tata Ruang” tahun 2016. Skripsi
ini lebih melihat dari perspektif Arsitektur pada rumah tradisional jepang (minka)
berbeda dari arsitektur bangunan rumah lainnya. Termasuk dari bahan-bahan yang
diperlukanpun sangat mudah untuk didapat, dan juga di arsitektur minka pada
Jepang memiliki desain arsitektur yang berbeda dan khas, khususnya pada rumah
tradisional Jepang atau Minka. Minka merupakan hunian untuk rakyat biasa.
Penulis menggunakan karya ilmiah ini sebagai kajian pustaka utama (significant
penulisan karya ilmiah ini, berupa buku, skripsi, makalah dan jurnal.
penelitian, kerangka teori merupakan salah satu unsur dalam prosedur penelitian
yang tak kalah pentingnya dengan hal yang menjadi fokus dalam suatu penelitian
dalam hal ini semua teori-teori yang akan ditampilkan mengacu kepada objek
dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran dan titik acuan dalam suatu
penelitian.
sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau
tata hubung, tata letak dalam suatu sistem yang membentuk satuan kerja. Dalam
bentuk atau panduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan kearah mana bentuk
tentang ruang. Sedangkan bentuk yang menurut sullivan merupakan akibat dari
tidak dapat di pisahkan dari pembahasan tentang ruang, bentuk dan ekspresi
banyak dibantah oleh para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat
spiritual bagi pernyataan bangunan. Bentuk harus sebagai media bagi komunikasi
(ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk memancarkan
dan ragam hiasanya. Dari segi ruang arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
tradisional Jepang.
Sebagai salah satu karya ilmiah hasil dari suatu penelitian diharapkan
untuk menunjang keberhasilan tulisan yang akan disampaikan penulis kepada para
yang sistematis. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif
Menurut Nazir (2002 : 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran maupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penulis akan menjabarkan hasil
penelitian dengan memilah dan memilih bahan bacaan yang di dapat, kemudian di
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dengan jalan melibatkan berbagai
research). Beberapa aspek penting yang perlu dicari dan digali dalam studi
kepustakaan antara lain lain masalah yang ada, teori-teori, konsep-konsep, dan
sumber literatur lainnya baik media cetak maupun elektronik yang mendukung
penelitian ini.
telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah
adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun
(sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Pengertian tradisi menurut Bastomi (1984 : 14) adalah roh dari sebuah
kebudayaan, dengan tradisi sistem kebudayaan akan menjadi kokoh. Jika tradisi
dihilangkan maka ada harapan suatu kebudayaan akan berakhir saat itu juga.
Setiap sesuatu menjadi tradisi seringkali sudah teruji tingkat efektifitasnya dan
mengatasi persoalan jika tingkat efektifitas dan efisiennya rendah akan segera
ditinggalkan oleh pelakunya dan tidak akan menjadi sebuah tradisi. Tentu saja
suatu tradisi akan sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang mewarisinya.
manusia yang tidak mengenal waktu, tempat, dan tingkat teknologi. Pada zaman
dahulu nenek moyang kita yang hidup pada jaman batu telah mengembangkan
ataupun musim panen tanaman liar. Apabila mereka sudah mulai bercocok tanam
dibangun.
berfikir yang evolusionis. Sementara itu kita dapat pula melihatnya dari sudut
kegunaan (use), fungsi (function) , dan arti sosial (meaning) disamping wujud dan
gayanya.
derasnya angin serta air hujan. Kalu kita perhatikan dengan sungguh-sungguh ada
pertemuan sosial seperti pada kebanyakan masyarakat petani yang sudah menetap.
mencerminkan ciri budaya dari kelompok manusia yang terlibat di dalam proses
anut. Dengan demikian apabila kita secara cermat mengamati sejumlah karya
arsitektur suatu masyarakat maka lambat laun kita pasti dapat mengenali cirri
benar baik kita akan perlu mengenali kondisi lain dari masyarakat tersebut.
yang dimiliki sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang
dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak
perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.
meliputi alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan,
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Rumah tradisional jepang (Minka) berasal dari 2 kanji, yaitu : 民 dibaca
min yang artinya rakyat dan 家 ka yang artinya rumah. Maka kalau kedua kanji
rakyat Jepang pada jaman sebelum akhir tahun 1800 yang digunakan oleh hampir
semua masyarakat Jepang. Akan tetapi, di era jaman modern ini tidak semua
kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan
berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban
3. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya keadaan
kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2 Jenis rumah tradisional jepang (Minka)
Denah standar rumah para petani Jepang dari permulaan abad ke-19 terdiri dari
empat ruang, di samping ruang utama yang memiliki perapian (doma). Pembagian
ini disebut dengan yamadori (pengaturan empat ruang). Di dalam rumah jenis ini
terdapat pintu kayu sorong besar yang disebut odo, untuk memasuki ruang utama.
dari luas denah rumah. Fungsi doma adalah tempat melakukan kegiatan pertanian
dan memasak, sehingga tersedia oven tanah dan tempat mencuci yang terbuat dari
Selain itu juga terdapat perapian yang berukuran satu meter persegi. Di
perapian ini kayu dibakar untuk memanaskan ruang, sekaligus sebagai penerangan.
makan.
a. Dua ruangan yang terletak paling dekat dengan doma, digunakan sebagai
menempel pada dinding ruang depan yang berfungsi sebagai tempat memamerkan
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Ruang depan berfungsi sebagai tempat menerima tamu pada keadaan formal.
d. Di depan ruang tamu ini terdapat serambi panjang dan sempit yang disebut
dengan engawa.
(kura/dozou) harta benda milik keluarga. Selain itu untuk menyimpan harta benda
keluarga bisa juga digunakan zashiki, yang terletak terpisah dari ruangan utama.
Untuk dapat memasuki ruangan ini, dibuatkan pintu pada ruang doma menuju ke
pekarangan belakang.
Di sekitar ruang doma terdapat tiga baris ruang. Ruang yang paling dekat
dipergunakan sebagai kantor, dan juga tempat anggota keluarga menerima tamu.
Ruang yang terletak di bagian paling belakang menghadap ke arah taman tertutup.
Ruang ini dibuat menyerupai zashiki, lengkap dengan tokonoma, yang berfungsi
sebagai tempat melakukan kegiatan harian dari anggota rumah tangga tersebut.
Adanya ruang di loteng yang disebut dengan zushi. Ruang ini terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian yang dekat dengan jalan mempunyai langit-langit rendah
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3 Bagian-bagian ruang rumah tradisional di Jepang
Washitsu (ruang serba guna yang dapat digunakan sebagai ruang tamu, kamar
tidur dan ruang keluarga), genkan (area pintu masuk), dapur dan washiki (toilet).
Jepang. Ada beberapa aliran dalam menyusun tatami sebagai alas lantai. Dari
jumlah tatami yang dipakai dapat diketahui ukuran luas ruangan. Dari sejumlah
washitsu yang ada di dalam bangunan (rumah) terdapat satu washitsu utama.
Setiap ruangan bisa menjadi ruang tamu, ruang makan, belajar, atau kamar tidur.
Hal ini dimungkinkan karena semua perabotan diperlukan adalah portabel, yang
disimpan dalam oshiire (bagian kecil dari rumah yang digunakan untuk
penyimpanan).
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.3 washitsu untuk menerima tamu
dipakai. Washitsu berubah menjadi ruang belajar bila diletakkan meja. Washitsu
menjadi ruang tidur bila diletakkan futon(matras tidur). Meja besar dikeluarkan
bila washitsu ingin digunakan untuk jamuan makan. Ada dua macam benda yang
dapa digunakan untuk memberikan sekat-sekat pada washitsu, yaitu fusuma dan
shoji.
pada rel dari kayu, dapat dibuka atau ditutup dengan cara didorong. Kegunaannya
sebagai pintu dorong atau pembatas ruangan pada washitsu. Seperti halnya shoji,
fusuma dipasang di antara rel kayu, rel bagian atas disebut kamoi dan rel bagian
bawah disebut shikii. Rangka dibuat dari kayu dan kedua sisi permukaannya
dilapis dengan washi, kain (serat alami atau serat sintetis), atau vinil. Bila kertas
pelapis sudah rusak atau sekadar ingin berganti suasana, kertas lama bisa dilepas
dan diganti dengan kertas baru. Kedua belah permukaan fusuma dipasangi hikite
Perbedaan antara fusuma dan shoji adalah fusuma tidak dapat ditembus
cahaya sedangkan shoji dapat ditembus cahaya. Sandal rumah harus dilepas
semacam tikar yang berasal dari Jepang yang dibuat secara tradisional. Tatami
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dibuat dari jerami yang sudah ditenun, namun saat ini banyak Tatami dibuat dari
sekelilingnya dijahit dengan kain brokade atau kain hijau yang polos. Pada
mulanya, Tatami adalah barang mewah yang dapat dimiliki orang kaya. Saat itu
kebanyakan rumah orang miskin tidak memiliki lantai, melainkan tikar. Tatami
Tatami (畳) secara harfiah adalah lipat dan tumpuk yaitu semacam tikar
yang berasal dari Jepang yang dibuat secara tradisional. Tatami dibuat dari jerami
yang sudah di tenun, namun banyak tatami yang terbuat dari styrofoam. Tatami
Salah satu ciri rumah masyarakat Jepang adalah genkan. Genkan adalah
tempat dimana orang melepas sepatu mereka. Dari sudut prespektif arsitektur
genkan adalah ruang kecil yang ketinggiannya sama dengan daratan diluar rumah.
merupakan bagian ruangan yang harus ada di dalam keseluruhan ruang lingkup
struktur banguan Jepang, baik berupa rumah biasa, rumah susun, maupun
apartemen bergaya modern. Genkan sudah menjadi bagian ruangan yang wajib
ada dalam rumah tinggal mereka, sehingga setiap pintu masuk pada rumah Jepang
memiliki ruang genkan. Dari keadaan ini dapat diketahui bahwa genkan memiliki
kedudukan dan fungsi penting dalam tata ruang tempat tinggal mereka.
Pernyataan ini juga didukung oleh hal yang telah dikemukakan oleh
Shigeru Iijima dkk dalam bukunya yang berjudul Japanese Lanscape : Where
basic elements: A gated wall surrounding the property, an inner court through
Terjemahan:
merefleksikan aspek psikologis dari masyarakat Jepang. Pintu masuk ini terdiri
dari tiga elemen dasar, yakni: Dinding dari mengitari seluruh rumah, jalan setapak
untuk masuk ke dalam rumah, dan ruang masuk khusus yang disebut genkan.”
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketika mereka melepaskan sepatu mereka, orang-orang melangkah naik
ke lantai yang lebih tinggi 40-50 cm (15-19 inci) dari genkan. Disamping genkan
terdapat sebuah rak atau lemari disebut Getabako di mana orang dapat menyimpan
menggabungkan dua buah karakter kanji, gen (玄) merupakan istilah lain dari
langit dan kan ( 関 ) penghubung dan juga merupakan istilah lain dari pos
pemeriksaan. Jadi, dapat diartikan sebagai serambi, jalan masuk, atau ruang
bukan merupakan hal yang besar dan perlu dipermasalahkan lebih lanjut, namun
sesungguhnya genkan sudah menjadi bagian dari ruangan yang wajib ada dalam
Dilihat dari sudut pandang konsep secara tata ruang, genkan dan uchi-
soto memiliki suatu hubungan erat yang tidak terlepaskan dari fungsi keduanya
ini mampu menjelaskan mengapa di rumah Jepang harus dilengkapi dengan suatu
dalam rumah dan luar rumah, genkan juga berfungsi sebagai Ie no Kao (家の顏)
atau Ie no Omote (家の面) yaitu wajah dari rumah, tampilan rumah atau tampilan
dari karakter pemilik rumah sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh
Kasuda. Oleh karena itu, genkan menjadi suatu hal yang penting dalam rumah
fungsi sebagai pembagi antara hare (晴) dan kegare (穢). Hare dan kegare
merupakan suatu cara pandang terhadap fungsi genkan secara religi dalam
pengertian uchi-soto yang mengacu pada keadaan suci dan tidak suci.
Sama halnya seperti bagian dari arsitektur bangunan Jepang yang sarat
akan nilai-nilai elemen artistik, genkan pun memiliki beberapa nilai-nilai artistik
yang mendasarinya, baik dari sudut pandang genkan sebagai sebuah bagian dari
kondisi fisik dari genkan, karena bentuk genkan pada setiap rumah tidak selalu
sama, terutama pada kondisi genkan yang terdapat di rumah tradisional jika
artistiknya ).
Berikut adalah elemen artistik dasar pada Genkan (terdapat pada genkan
sebagai dasar pengertiannya. Ma meliputi batasan antara luar dan dalam pada
genkan, serta menjadi penyesuaian bentuk maupun luas genkan yang dibangun
dalam rumah, seperti besar kecilnya genkan. Nilai dari ma juga mengacu pada
peranan genkan sebagai pemberi batasan yang nyata antara uchi dan soto, baik
secara fisik (pada rumah atau bangunan) maupun abstrak (pembatasan posisi suatu
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Kanso ( 簡 素 ) : Kanso merupakan elemen artistik yang
menggambarkan suatu kesederhanaan yang murni dalam suatu objek. Kanso pada
genkan meliputi tiga bagian dari genkan yang mampu mendeskripsikan genkan
secara utuh (Doa, Doma, Yoritsuki). Hanya dengan 3 bagian ini saja, genkan
mampu peranannya sebagai pembatas antara bagian dalam dan luar rumah.
Elemen kanso yang di terapkan pada genkan, biasa ditemukan pada bentuk
genkan yang ada di rumah atau bangunan yang memiliki luas yang terbatas.
Sebagian besar genkan pada rumah modern didasarkan pada kanso (gaya arsitek
minimalis).
c. Yuugen (幽玄) dan Myou (妙): Yugen dan Myou merupakan dua
pada objek yang dituju. Yuugen dan Myou, tidak dapat terlihat secara fisik, namun
penerapannya ada secara nyata dan dirasakan oleh individu yang berhubungan
dengan objek. Yuugen dan Myou pada genkan meliputi segi fungsi genkan secara
keberadaan dari ketiadaan dalam sebuah objek. Zen cenderung mengacu pada
fungsi genkan. Elemen zen yang direfleksikan pada genkan, diperlihatkan pada
(co: walaupun sudah masuk kedalam rumah belum dapat dikatakan masuk ke
dalam rumah pada arti yang sesungguhnya). Namun pengaruh zen terhadap fungsi
genkan lebih ditekankan pada pembatasan ruang antara bagian yang suci dan tidak
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Kyubou ( 窮 乏 ) : Kyubou merupakan elemen artistik yang
mengambarkan suatu pengambilan bentuk sikap dan tindakan dari suatu individu,
yang didasari oleh prinsip yang ada dalam diri mereka saat mereka bersentuhan
dengan objek (genkan). Hal ini dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa
terkecuali (karena sudah menjadi suatu tradisi). Kyubou pada genkan meliputi
etiket yang harus diterapkan di genkan yang memiliki suatu tradisi untuk
lain yang dapat kita temui, terutama pada genkan tradisional maupun modern.
Namun, tidak semua dari elemen ini ada pada setiap genkan. Berikut adalah
berasal dari alam, seperti layaknya kayu dan bebatuan. Hampir seluruh material
pembuatan genkan menggunakan bahan dasar kayu, baik pada pembuatan struktur
dasar genkan (yoritsuki), maupun bagian sekunder dari genkan, seperti: pintu
dasar pembuatan genkan yang terbuat dari kayu. Pada rumah tradisional, elemen
ki menjadi elemen primer dari keseluruhan bahan dasar yang digunakan untuk
membuat rumah.
bahan dasar pembuatan genkan yang berasal dari batu. Elemen ishi biasa
genkan yang pertama kali ada pada Kuil Budha beraliran Zen yang bernama
di luar rumah atau pada halaman terbuka. Genkan yang memiliki elemen ini yang
dapat ditemui pada bangunan tradisional Jepang. Biasanya, genkan yang memiliki
elemen artistik kuukan, dapat ditemukan pada genkan yang merangkap sebagai
dibangun pada genkan. Yuuga, biasa ditemukan pada Onari genkan di kediaman
yang diletakkan pada genkan, baik benda yang berupa hiasan semata maupun
benda-benda yang memiliki fungsi umum (rak sepatu) maupun fungsi khusus
dikenal sebagai kloset Asia. Kebanyakan kloset jongkok di Jepang terbuat dari
porselen. Para pengguna toilet di Jepang kebalikan dari Indonesia dimana mereka
Jepang. Kloset jongkok dibagi menjadi dua jenis: kloset yang berada di
permukaan lantai, dan kloset yang berada di bagian lantai yang ditinggikan sekitar
30 cm.
dan menggunakan lebih sedikit air dalam sekali bilasan dibandingkan dengan
kloset model Barat. Tidak adanya kontak dengan dudukan kloset membuat kloset
jongkok lebih disukai sebagai orang karena dianggap lebih higienis. Walaupun
serius, sementara pemakai kloset jongkok risiko terkena kotoran sendiri di bagian
kaki. Lubang kloset jongkok di Jepang tidak diisi air sehingga memperkecil risiko
memungkinkan kotoran untuk lebih cepat dikeluarkan dan tidak tersisa yang
merupakan faktor risiko utama kanker usus besar. Penelitian lain membuktikan
2.3.4 Daidokoro(台所)
Ada dua jenis dapur di rumah tradisional Jepang, yang pertama dengan
tungku dan yang kedua dengan cara digantung. Kedua cara ini sama-sama
dalam bahasa Jepang yang melibatkan kamado karena dianggap sebagai simbol
sebuah rumah. Istilah ini bahkan bisa digunakan untuk berarti "keluarga" atau
"rumah tangga".
Pada periode Jomon, dari 10.000 SM sampai 300 SM, orang berkumpul
ke desa-desa, di mana mereka tinggal di tempat tinggal lubang dangkal. Ini gubuk
tengah. Kompor awal tidak lebih dari sebuah lubang dangkal (jikaro 地 床 炉),
yang dikelilingi oleh batu untuk menangkap percikan api. kemudian mereka
menggantikan dengan Vas tanah liat atau tungku. Jenis kompor disebut
aman, itu dipindahkan dari pusat rumah ke samping dan, oleh periode Kofun akhir
(abad ke-6), hampir semua rumah memiliki kompor disalah satu ujung rumah.
Beberapa keluarga kaya pada periode Kofun membangun sebuah rumah terpisah
JEPANG (MINKA)
Perumahan di Jepang ada yang bergaya tradisional dan modern. Ada dua
pola perumahan yang dominan di Jepang, ada yang berupa rumah-rumah keluarga
oleh individu atau korporasi yang disewakan sebagai apartemen atau dimiliki oleh
penghuni. Kemudian ada lagi jenis tempat tinggal tambahan di Jepang terutama
untuk orang yang belum menikah, seperti rumah kos (populer di kalangan
lainnya).
Pada tahun 2003 diadakan survei perumahan dan lahan yang dilakukan
menunjukkan bahwa di Jepang saat itu terdapat 53.890.900 unit rumah. Dari total
angka tersebut, 86.9% rumah dalam keadaan digunakan (didiami) dan sisanya
kosong. 61,2% dari total unit rumah yang didiami, dimiliki oleh rumah tangga
menggunakan rumah tinggal keluarga terus menurun. Pada tahun 1980-an, harga
Jangka waktu pinjaman untuk rumah adalah 20 tahun dengan uang muka sebesar
35%.
Jepang adalah ketahanannya terhadap 4 musim termasuk pada musim panas dan
memasang tiang kayu utama ditengah. Lantai ditinggikan sekitar 10 cm dari tanah
lalu ditutup dengan balok kayu untuk lantai, hal ini bertujuan untuk menghindari
embun dari tanah. Area dapur dan ruang masuk memiliki lantai yang terbuat dari
kayu namun ruangan dimana biasanya digunakan untuk duduk seperti ruang tamu,
lantainya ditutupi dengan sejenis anyaman yang disebut tatami. Orang Jepang
tidak biasa menggunakan kursi di ruangan beralasan tatami ini, mereka biasa
duduk dengan beralaskan tatami atau menggunakan bantal tipis yang disebut
zabuton. Inilah alasannya mengapa orang Jepang melepas sepatunya ketika masuk
rumah. Kerangka rumah Jepang terbuat dari kayu dan sisi melebarnya ditopang
oleh tiang vertikal, balok yang disusun mendatar dan bingkai diagonal. Bingkai
masyarakat Jepang.
Ciri khas dari rumah Jepang adalah adanya atap yang lebar dan atap yang
Pada masa lalu dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang direkatkan
dengan adonan tanah sebagai perekat atau lemnya, namun kini banyak material
lain yang bermacam-macam untuk membuat dinding rumah Jepang. Bahan yang
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sering digunakan saat ini adalah plywood (tripleks). Pada masa lalu banyak rumah
yang memiliki tiang penyangga yang tersembunyi yang berada di balik dinding.
ketika terjadi kebakaran. Pada jaman Meiji banyak atap ditutupi dengan sirap atau
jerami, namun kini biasanya atap rumah ditutupi dengan genteng atap yang
disebut kawara. Rumah Jepang saat ini dibuat dengan kombinasi gaya tradisional
1. Struktur minimal
2. Struktur maksimal
berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek dan alam terbuka yang
mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh
Ruang adalah sebagai tempat (topos), sebagai suatu dimana atau suatu
place of belonging, ruang menjadi lokasi yang tepat dimana elemen fisik
keatas dan kebawah menuju tempatnya yang tepat dan setiap hal berada di suatu
tempat, yakni dalam suatu tempat. Suatu tempat atau ruang tidak dapat memiliki
butir :
3. Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari
objek tersebut.
objek.
Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus ditemukan. Fungsi dan bentuk
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memang diperlukan untuk menjelaskan arsitektur, tapi belum memadai (necessary
banyak dibantah oleh para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat
spiritual bagi pernyataan bangunan. Bentuk harus sebagai media bagi komunikasi
(ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk memancarkan
Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada
saat yang sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi
ataupun berbeda pada setiap pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar
belakang pengamat.
Negara Jepang juga terletak di daerah curah hujan yang tinggi, dengan
memiliki 4 musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim
dingin. Yang dalam jangka waktu yang relatif singkat dapat berubah. Alam
penduduknya dengan seringnya terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan
angin topan. Oleh karena itu untuk memilih bahan bangunan rumah tradisional
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tersebut dan juga dikarenakan berlimpahnya bahan alam berupa kayu, maka kayu
lebih dianjurkan untuk dijadikan bahan dasar bangunan rumah tradisional Jepang.
dapat menjadi lebih dingin dan dapat meresap kelembaban ketika musim panas
tiba, dan tidak akan terlalu dingin jika di sentuh pada waktu musim dingin. Selain
itu kayu juga lebih cocok dan dapat bertahan pada saat terjadi gempa bumi di
Jepang. Alasan lain juga diperkuat oleh pemaparan kepercayaan penganut agama
Shinto bahwa kesucian Jepang diciptakan pertama dari alam dan kemudian
menciptakan manusia sebagai bagian dari kekuatan alam, maka arsitektur rumah
tradisional Jepang pada dasarnya berbahan dasar kayu dan alam. (Tadahiro :
1983).
Selain dari tiang-tiang dan atap rumah yang berbahan dari alam (kayu
berbahan dasar alam. Seperti pada; tokonoma (床の間) yaitu ruang sudut/bilik di
dalam ruang tamu, tatami (畳) yaitu lantai yang juga dapat berfungsi sebagai
tempat duduk lantai yang terbuat dari jerami, fusuma (ふすま)yaitu pintu geser
yang berfungsi sebagai sekat atau pemisah ruangan-ruangan bagian dalam dan
shoji ( 障 子 ) yaitu pintu geser kayu yang berfungsi untuk memisahkan teras
dengan ruang dalam, ranma (欄 間) yaitu jendela kecil di atas pintu atau kusen,
tokonoma shelves (chigaidana/違い棚) yaitu rak sudut kayu yang bertingkat, dan
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Minka merupakan rumah rakyat Jepang pada jaman sebelum akhir tahun
Jepang kuno, ada dua jenis rumah. Sedangkan pada periode Heian melalui
Jepang dan merupakan hunian untuk rakyat biasa. Bahan bangunan yang
dipergunakan antara lain balok kayu besar, bambu, tanah liat, rumput dan
atau jerami.
3. Struktur Tata ruang Minka terdiri dari Genkan, Washitsu, Washiki (toilet),
itu ada juga desain khas yang menjadi karakteristik Minka. Rumah Minka
Jepang. Ada beberapa aliran dalam menyusun tatami sebagai alas lantai.
Dari jumlah tatami yang dipakai dapat diketahui ukuran luas ruangan. Dari
washitsu utama. Setiap ruangan bisa menjadi ruang tamu, ruang makan,
pada rel dari kayu, dapat dibuka atau ditutup dengan cara didorong.
7. Genkan adalah tempat dimana orang melepas sepatu mereka. Dari sudut
dengan daratan diluar rumah. Kedudukan genkan dalam tata ruang rumah
dari porselen.
9. Ada dua jenis dapur di rumah tradisional Jepang, yang pertama dengan
tungku dan yang kedua dengan cara digantung. Kedua cara ini sama-sama
disiapkan di rumah Jepang. Sampai era Meiji, dapur juga disebut kamado
dan ada banyak ucapan dalam bahasa Jepang yang melibatkan kamado
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 SARAN
penting yang harus kita pertimbangkan, mulai dari faktor luar (eksternal) seperti
kondisi alam sekitar maupun faktor dari dalam (internal) yang menyangkut bentuk
karena itu sangat diperlukan juga struktur rumah yang sesuai dengan kebutuhan
bentuk pada bagian utara dan bagian selatan Jepang. Hal ini tidak terlepas dari
Skripsi ini mempunyai banyak kekurangan, baik dari segi isi, pemahaman
konsep, penulisan dan analisis data. Bagi pihak-pihak yang ingin melanjutkan
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Pustaka
Fakhriana, Rifda. 2015. “Nilai Estetika Zen Pada Fusuma Dalam Arsitektur
Gramedia.
Utara.
Putri, Pujiasrini Eliza. 2012. “Chasitsu Bergaya Soan Sebagai Cerminan Konsep
Universitas Indonesia.
Siagian, Sabar Liana. 2015. “Analisis Fungsi Genkan Pada Arsitektur Rumah
Press
Universty Perss.
http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/09/rumah-tradional-jepang-
http://www.arsitag.com/article/arsitektur-rumah-tradisional-jepang.html. Diakses
15:49:35
https://othisarch07.wordpress.com/2010/02/05/fungsi-ruangbentuk-dan-ekspresi-
http://rumah-kula.blogspot.co.id/2012/12/definisi-fungsi-rumah-tinggal.html.
http://miasiibungsu.blogspot.com/2013/02/sejarah-perkembangan-dan-
05:29:43
Pukul 19:41:55
https://othisarch07.wordpress.com/2010/02/05/fungsi-ruangbentuk-dan-ekspresi-
https://www.materipendidikan.info/2017/10/arsitektur-tradisional.html Diakses
Gokayama_Japanese_Old_Village_002
(MINKA NO IE)
Mukhbit Soffan
Minka merupakan rumah rakyat Jepang pada jaman sebelum akhir tahun
1800 yang digunakan oleh hampir semua masyarakat Jepang. Akan tetapi, di era
jaman modern ini tidak semua masyarakat Jepang menempati rumah Minka
karena masyarakat sekarang lebih cenderung memilih rumah ideal yang praktis
dan murah.
letak geografi / iklim setempat, dan keperluan industri. Misalnya, Minka di daerah
musim dingin yang panjang dan hujan salju. Atap jerami dengan bubungan yang
terjal memungkinkan udara di dalam ruangan cukup hangat. Selain itu bentuk
seperti ini bertujuan agar tidak adanya tumpukan salju yang berlebih di atas atap
rumah. Karena jika ada banyak tumpukan salju di atap rumah hal tersebut dapat
rumah-rumah yang relatif kecil, rendah dengan rumah panggung agar memperoleh
ventilasi semaksimal mungkin dan mengurangi bahaya tiupan angin topan (taifun).
Rumah panggung ini juga dirancang untuk merendam gunjangan gempa. Rumah
serba guna yang dapat digunakan sebagai ruang tamu,kamar tidur dan ruang
Jepang. Fungsi washitsu berubah bergantung kepada alat rumah tangga yang
dipakai. Washitsu berubah menjadi ruang belajar bila diletakkan meja. Washitsu
menjadi ruang tidur bila diletakkan futon (matras tidur). Meja besar dikeluarkan
genkan terdapat sebuah rak atau lemari disebut Getabako di mana orang dapat
menyimpan sepatu mereka. Sandal untuk dipakai di rumah juga tersimpan di sana.
sebagai kloset Asia. Kebanyakan kloset jongkok di Jepang terbuat dari porselen.
いる。
にほん でんとうてき せんめんだい よ
日本の伝統的なトイレ(洗面台)は、アジアのトイレとも呼ばれる
にほん じ き せ い
スクワットトイレである。 日本 のほとんどのスクワットトイレは磁器製
にほん かべ めん
である。日本のトイレユーザーは、トイレの壁に面しているインドネシア
はんたい
の反対である。