Anda di halaman 1dari 9

Studi Tentang Sistem Proteksi Kebakaran

(Fireproong)padaStrukturBaja

Oleh: Eva Khuzaifah *)


Abstrak

Baja merupakan salah satu material yang dipakai sebagai bahan konstruksi bangunan. Yang
seringdigunakanterutamauntukbangunan tinggiadalah bajaprol.Bajaproladalah baja dengan
campuran besi dan carbon dengan kadar rendah kurang dari 0.3 %C Baja sering digunakan
sebagai bahan struktur karena sifat mekanik atau sifat kuat menahan beban yang cukup baik,
tetapi kelemahannya mempunyai sifat yang mudah terkorosi (berkarat) dan sifat kekuatannya
yang menurun pada suhu yang tinggi. Penggunaan reproong yang tepat diharapkan dapat
melindungi struktur baja pada suatu konstruksi bangunan terhadap bahaya kebakaran.
Katakunci:struktur,baja,reproo ng

A. Pendahuluan Penyebab terjadinya kebakaran antara lain


bisa akibat dari peristiwa alam, cuaca, seper-
Kebakaran merupakan musibah yang sangat
ti sinar matahari, petir, halilintar. Tindakan
merugikan, sebab selain mengakibatkan keru-
manusia baik disengaja atau tidak yang me-
gian materi, juga dapat menyebabkan korban
nimbulkan kebakaran misalnya kompor yang
jiwa. Usaha untuk meminimalisir resiko aki-
meledak hubungan arus pendek litrik, bom
bat dari kebakaran ini sangatlah diperlukan.
dll. Api bisa meyala bila bertemu tiga unsur
Pengetahuan tentang penyebab terjadi keba-
Ketiga unsur tersebut adalah: :
karan,ketahanan material terhadap api, dan
upaya untuk melindungi struktur konstruksi (a) Bahan bakar atau bahan yang mudah ter-
merupakan salah satu aspek yang harus diper- bakar;
hitungkan dalam design bangunan. (b) Panas, suhu tinggi;
(c) Oxigen.
B. Rumusan Masalah
Reaksi ketiganya akan menimbulkan nyala,
Pada tulisan ini rumusan masalah adalah : bila salah satu unsurnya berkurang, atau habis
Metode sistem proteksi kebakaran (reproo- maka nyala api akan berangsur padam.
ng) apakah yang dapat digunakan untuk me-
Indonesia mengakui klasikasi NFPA (Natio- nal
lakukan perlindungan pada struktur baja?
Fire Protection Association) dalam Pera- turan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigra- si No.
C. Tinjauan Pustaka PER-04/MEN/1980 tanggal 14 April
Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi ekso- 1980, tentang : Syarat – syarat Pemasangan
termis yang berlangsung dengan cepat dari dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan,
suatu bahan bakar yang disertai dengan tim- dimana kelas kebakaran dibagi menjadi :
bulnya api/penyalaan.

40 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 40


2018
1. Kelas A bila api tidak dapat mencapai tahap
kebakaran selanjutnya.
Penyebab kebakaran yang termasuk dalam
kelas A adalah benda benda padat seperti ker- o Menentukan tindakan pemadaman
tas, kayu, busa, plastik, dan sebagainya. Alat atau untuk menyelamatkan diri.
pemadam kebakaran jenis ini dapat berupa 2. Tahap Kebakaran Tumbuh
air, karung goni yang dibasahi, dan racun te-
o Api membakar bahan mudah terbakar
pung kimia kering.
sehingga panas meningkat.
2. Kelas B o Dapatterjadi ashover (ikutmenyala-
nya bahan mudah terbakar lain di se-
Kebakaran jenis ini disebabkan oleh benda
kitar api karena panas tinggi).
cair yang mudah terbakar, seperti bensin, so-
lar, minyak tanah, spiritus, dan alkohol. Un- o Berpotensi menimbulkan korban ter-
tuk memadamkannya digunakan alat pema- jebak, terluka ataupun kematian bagi
dam kebakaran, pasir, semprotan busa, dan petugas pemadam.
sebagainya. Tidak diperbolehkan memadam- 3. Tahap Kebakaran Puncak
kan api yang disebabkan karena terbakarnya
o Semua bahan mudah terbakar menya-
benda cair dengan menggunakan air, karena
la secara keseluruhan.
biasanya berat jenis cairan yang mudah ter-
bakar lebih ringan daripada air, sehingga bila o Nyala api paling panas dan yang pa-
menggunakan air, maka kebakaran justru ling berbahaya bagi siapa saja yang
akan menjalar kemana-mana. terperangkap di dalamnya.
4. Tahap Kebakaran Reda (Padam)
3. Kelas C
o Tahap kebakaran yang memakan wak-
Kebakaran ini disebabkan oleh hubungan tu paling lama di antara tahap-tahap
pendek arus listrik (konsleting). Untuk me- kebakaran lainnya.
madamkan, dapat menggunakan air, alat pe-
o Penurunan kadar O2 (oksigen) atau
madam kebakaran, maupun racun api tepung
bahan mudah terbakar secara signi-
kimia kering. Demi keamanan, sebaiknya me-
kan yang menyebabkan padamnya api
matikan sumber listrik terlebih dahulu sebe-
(kebakaran).
lum memadamkan api.
o Terdapatnya bahan mudah terbakar
4. Kelas D yang belum menyala berpotensi me-
nimbulkan nyala api baru secara.
Bahan yang terlibat di dalam kebakaran kelas
D meliputi benda-benda berupa metal atau o Berpotensi menimbulkan backd-
logam padat, seperti misalnya natrium, alu- raft (ledakan yang terjadi akibat ma-
munium, kalium, magnesium, dan lain seba- suknya pasokan oksigen secara tiba-
gainya. tiba dari kebakaran ruang tertutup
yang dibuka mendadak saat kebakar-
Tahap-tahap kebakaran tersebut antara lain :
an berlangsung).
1. Tahap Kebakaran Muncul
Gambar di bawah mengilustrasikan tahap-
o Reaksi 3 (tiga) unsur api (panas, oksi- tahap kebakaran dari muncul api sampai ke-
gen dan bahan mudah terbakar). bakaran reda (padam):
o Dapat padam dengan sendirinya apa-

41 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 41


2018
lihan bahan struktur untuk mengurangi resiko
kebakaran :
a. Letak bahan tersebut pada konstruksi ba-
ngunan, Apakah material tersebut terma-
suk material struktur yang memikul be-
ban atau bahan non strukturil yang tidak
memikul beban bangunan.
b. Kekuatan bahan.
c. Sifat bahan terhadap api. : Bagaimana
sifat bahan, mudah, sulit atau sedang se-
dang saja bisa dijilat api dan terbakar
d. Rambatan nyala api : Bagaimana jalan
rambatan api dan kobaran api bila bahan
sudah terbakar.
e. Bagaimana bahan itu sendiri terhadap ke-
Gambar 1. Tahap-tahap naikan suhu.
Kebakaran f. Bagaimana pembentukan asap dan gas
gas dari bahan bila terbakar.

E. Tinjauan Sifat Beberapa Bahan 1. Baja


Struktur Bangunan
Baja adalah besi yang mengandung karbon
Ketahanan struktur dan konstruksi dikelom-
0,02-2,11 %C yang dikelompokan menja-
pokkan dalam tingkat kemudahan material
di 3, yaitu baja karbon rendah (<0,2 %C),
tersebut terbakar (combustibility) dapat dilihat
baja karbon sedang (0,2-0,5%C), baja karbon
pada tabel -1 .
tinggi (0,5-2,11%C). Baja karbon rendah dan
Tabel -1 Pengelompokan material terhadap sedang banyak digunakan untuk struktur dan
sifat kemudahan terbakarnya konstruksi bangunan adalah baja konstruksi.
sifat mekaniknya baik. Kekuatan tarik kira kira
No Tingkat 500 N/ mm2. Tegangan leleh kira kira 250 N/
kemudah- an Sifat material
terbakar
mm 2.
1 Non Combustible Tidak mudah menyala,
berpijar, atau hangus Baja konstruksi ini adalah campuran dari besi
karena api atau dan carbon dengan kadar yang rendah yaitu
temperatur tinggi
Mudah menyala atau
kecil dari 0,3 % C. Baja dikatagorikan sebagai
2 Low Combustible
berpijar segera bahan yang non combustible yaitu tidak mu-
setelah
dah menyala atau terbakar bila bersentuhan
api atau temperatur
tinggi beraksi, tetapi dengan api. Tetapi termasuk bahan penghan-
tidak lagi menyala atau tar panas yang baik sehingga sewaktu terjadi
berpijar setelah sumber
api atau panas dimatikan
kebakaran cepat menyebarkan panas. Suhu
3 Combustible Cepat menyala dan
terba- kar setelah kritis baja tanpa dibebani sekitar 1333°F atau
bersinggungan dengan 723°C Yaitu temperatur awal terjadi peru-
api atau tempera- tur
bahn dari bentuk padat ke larutan padat. (lihat
tinggi .
Hal yang perlu diperhitungkan dalam pemi- diagram fasa baja carbon dibawah).

42 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 42


2018
ngunan, baik itu beban hidup ataupun beban
mati. Selama kebakaran selain struktur akan
menerima beban suhu yang tinggi juga tetap
menerima beban bangunan. Akibat beban ini
struktur yang lemah karena pemanasan dapat
menyebabkan bangunan itu runtuh.
Bajadiklasikasikan sebagaibahanataumate- rial
yang non combustible, penghantar panas yang
baik sehingga sewaktu kebakaran cepat
menyebarkan panas. Bila nyala api sudah
masuk dalam tahap awet baja dapat dengan
mudah berubah bentuknya . Pada suhu yang
tinggi, selama terjadi kebakaran struktur baja
akan mengalami deformasi, kestabilan dan
daya dukungnya akan hilang.
Bertambahnya temperatur struktur baja sam-
pai tingkat tertentu dapat merubah sifat meka-
niknya (modulus elastis dan tegangan leleh).
Tegangan leleh baja akan menurun bila tem-
Gambar 2. Diagram fasa besi-besi peratur bertambah. Penurunan kekuatan baja
karbida pada temperatur tinggi dapat dilihat dengan
persamaan :
Pada suhu 723°C (1333°F) merupakan tem-
peratur terendah baja untuk mengalami peru-
1 2
bahan fasa dari γ ke α +Fe3 C atau disebut juga
Dimana :
titik eutektektoid. Pada temperatur ini juga
disebut garis temperatur konstan yakni ter- σy1 = Kekuatan baja pada temperatur
jadinya perubahan fasa γ+Fe C ke α+Fe C.
3 3
Oleh karena itu temperatur 723°C dinyatakan tinggi (temperatur tertentu)
juga sebagai temperatur kritis baja. Jika baja Κ = Koesien penurunan kekuatanpada
dipanaskan mencapai temperatur 723°C atau temperatur tinggi (temperatur tertentu)

lebih, terjadi perubahan fasa dari α +Fe3C


σy 2 = Kekuatan baja pada temperatur nor-
yang bersifat padat (solid) ke γ atau γ+Fe3C
yang labil atau larutan padat (solid solution). Struktur bangunan dapat diartikan sebagai rangka
bangunan yang menahan beban ba-
Perubahan sifat mekanik (kekuatan, kekeras-
an) turun drastis, panas yang mendekati tem-
peratur 723°C (temperatur kritis) akan menu-
runkansifat mekaniknyayangsignikan.

2. Ketahanan Material Baja


Sebagai Struktur Bangunan
Terhadap Kebakaran.

43 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 43


2018
m
a
l

Semakin tinggi suhu semakin


berkuranglah kekuatannya.
Pertambahan temperatur juga
menurunkan modulus elastisitas
baja (E). Hi- langnya kestabilan
batang akibat pemanas- an
disebabkan karena menurunnya
modulus elastisitas. Karena
pemanasan, tegangan baja akan
menurun pada satu tingkat yang
lebih cepat dari pada modulus
elastis. Struktur yang menurun
kapasitas muatannya akibat
kekuat-

44 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 44


2018
an menurun menyebabkan terjadinya defor- non-reaktif, merupakan jenis yang paling
masi struktur. Pemanasan dengan suhu tinggi umum yaitu papan dan semprotan
yang terus berlanjut mengakibatkan kapasitas reaktif, lapisan lm intumescent tipis
muatnya hilang. Pada suhu mendekati 723°C merupakan contoh yang paling umum
sifat mekaniknya turun drastis. Sifat mekanik
turunsecarasignican.Inibisaberakibatfatal, 1. Metode Non-Reaktif
struktur bisa ambruk. Penyemprot
Bahan berdasarkan semen atau gipsum yang
dikombinasikan dengan agregat ringan adalah
F. Perlindungan Struktur Baja bahan yang digunakan untuk menghasilkan
Terhadap Kebakaran pelapis dari semen atau gypsum yang disem-
prot.
Baja struktural dapat melebur dan meleleh
dengan paparan suhu yang sangat tinggi yang Biaya sistem proteksi kebakaran ini sangat
dapat dihasilkan oleh api. Ketika komponen rendah dan memberikan tingkat perlindungan
baja mencapai suhu 550o C, suhu di mana kebakaran sempurna hingga 4 jam.
baja menunjukkan kelemahannya.
Untuk menghindari terjadinya keruntuhan
pada struktur baja akibat kebakaran, diperlu-
kan bahan proteksi yaitu reproong. Firepro- ong
adalah suatu bahan pelindung struktur
bangunan agar tahan terhadap api (kebakaran)
selama beberapa waktu. Ketahanan terhadap
api ditentukan oleh ketebalan bahan yang
diaplikasikan berdasarkan Fireratingnya (UL
Standart dan British Standart).
Berdasarkan hasil pengujian ketahanan kolom
dan balok baja terhadap api yang dilindungi
dengan reproong, mampu meningkatkan re
resistancerating diatas waktu yang disya-
ratkan, dengan ketebalan dibawah ketebalan Gambar 3. Sprayed cementitious or gypsum
minimum yang juga disyaratkan, serta tempe- based coatings
ratur yang terjadi dibawah temperatur kritis
Memiliki keuntungan yang dapat digunakan
baja, baik untak kolom maupun balok Kete-
untuk menutupi bentuk dan detail yang kom-
balan material reproong sebagai bahan pe-
pleks dan juga tidak meningkatkan pembiaya-
lindungtahanapi,sangatsigni kanterhadap re
an secara signikan dengan peningkatankete-
resistance rating pada baja struktural.
balan perlindungan.
Dengan penambahan proteksi kebakaran se-
Semprotan tidak cocok untuk tujuan estetika,
cara pasif, rangka struktur baja dapat memper-
dan juga diaplikasikan yang sifatnya basah
tahankan suhu yang lebih besar, oleh karena
dan mungkin akan berdampak pada sisi ope-
itu dapat memberikan tambahan keamanan.
rasi lainnya.
Perlindungan kebakaran dapat dibagi menjadi
Papan
dua jenis, yaitu:
Jenis sistem proteksi kebakaran seperti yang

45 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 45


2018
ditunjukkan pada Gambar-4 sering digunakan empat jam.
karena beberapa alasan seperti, tampilan le-
Sejauh menyangkut sistem perlindungan seli-
bih bersih, hemat biaya, tahan air dan dapat
mut, itu diterapkan untuk elemen baja yang
diterapkan untuk struktur baja yang tidak me-
tidak dapat dilindungi oleh sistem perlindung-
merlukan pengecatan.
an kebakaran papan karena ketidakteraturan
dalam bentuknya seperti anggota rangka.
Pelapis beton
Beton termasuk dalam bahan yang non com-
bustible artinya tidak mudah menyala bila
bersinggungan dengan api. Beton juga bahan
yang tidak menghantarkan panas sehingga le-
bih aman terhadap bahaya kebakaran. Tetapi
pada suhu yang tinggi beton akan mengalami
keretakan dan kerapuhan.
Saat terjadi kebakaran kerusakan konstruksi
beton bertulang akan dimulai dari beton yang
terluar. Tingkatan kerusakan dimulai dengan
keretakan pada permukaan plester, kemudi-
an berlanjut kepada selimut beton. Bila pe-
manasan terjadi sangat kuat maka terjadi pe-
ngelupasan pengelupasan, sehingga selimut
ambar4. BoardedFirerotectionSy em sedfor beton mudah melepaskan diri dari batangan
Structural Steel baja. Bila ini terjadi maka struktur baja akan
telanjang dan kehilangan kekuatannya.
Ketebalan papan tergantung pada jenis bahan
yang digunakan untuk produksi papan dan di- Penambahan ketebalan selimut beton dari 3
tentukan peringkat api yang diperlukan. cm hingga 5 cm akan menambah batas pe-
ngelupasan sehingga lindungan terhadap baja
Papan dapat diproduksi dari berbagai jenis
akan bertambah.
bahan seperti kalsium silikat, gipsum plester
atau papan serat mineral dengan resin atau
gipsum, dan mungkin mengandung pengisi
ringan termasuk vermikulit.
Pada sistem proteksi ini, umumnya dibagi
menjadi dua, yaitu : papan untuk beban berat
dan beban ringan. Papan untuk beban berat
digunakan untuk kasus di mana pandangan
estetik menjadi perhatian utama karena sela-
ras dengan sentuhan estetika.
Namun, papan jenis beban ringan cocok un-
tuk kasus di mana penampilan estetika tidak
penting karena tidak kompatibel dengan sen-
tuhan dekoratif. Sistem proteksi kebakaran
papan mampu menahan api selama maksimal

46 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 46


2018
dalam kejadian kebakaran.
Lapisan intumescent ini bertujuan untuk mem-
berikan penghalang isolasi antara api dan baja
struktural. Penghalang isolasi diperlukan un-
tuk memastikan kinerja struktural dari bagi-
an baja pada suhu yang diperkirakan selama
kebakaran benar-benar meluas. Lapisan Intu-
mescent dapat memberikan perlindungan ke-
bakaran hingga 120 menit.
Pelapis Intumescent dicat seperti ba-
han inert pada suhu rendah, tetapi dapat mem-
berikan isolasi sebagai akibat dari reaksi kimia
yang kompleks pada suhu sekitar 200-250oC.
Pada suhu ini, sifat-sifat baja tidak akan ter-
pengaruh. Sebagai hasil dari reaksi ini, maka
akan terjadi pembengkakan dan memberikan
lapisan dengan konduktivitas rendah.
ambar5. ConcreteFire rotectionSy em sedfor
Structural Steel

Kelebihan utama dari beton adalah daya ta-


han. Hal ini cenderung untuk digunakan di-
mana ketahanan terhadap dampak kerusakan
abrasi dan paparan sangatlah penting misal-
nya gudang, parkir bawah tanah dan struktur
eksternal.
Kelemahan utama dari pelapis beton adalah
biayanya jika dibandingkan dengan sistem
yang lebih ringan, pemanfaatan ruang (kete-
balan pelindung yang besar mengambil cukup
banyak ruang disekitar kolom) dan beban.

2. Metode Reaktif
Lapisan tahan api intumescent adalah lapis- ambar6. ntumescentA licationOsite
an seperti cat yang diletakkan di bagian baja
struktural. Intumescent dapat berupa bebera-
pa bentuk; pada umumnya Intumescent ada-
lah cat, meskipun Intumescent juga dapat be-
rupa campuran dempul atau busa. Ketebalan
akhir dari lapisan ini biasanya berkisar antara
0,03 inci sampai 0,50 inci. Lapisan ini diran-
cang untuk memberikan penyekat untuk baja

47 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 47


2018
G. KESIMPULAN
Baja termasuk bahan yang mempunyai sifat
mekanik baik artinya kuat menahan beban,
tetapi pada suhu yang tinggi sifat ini akan me-
nurun.
Diperlukan penambahan proteksi kebakaran
secara pasif pada rangka struktur baja dapat
mempertahankan suhu yang lebih besar. Per-
lindungan kebakaran dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:
non-reaktif : papan dan semprotan
reaktif:lapisan lm intumescent tipis

Gambar 7. Application of Intumescent Pain Terdapat beberapa pertimbangan dalam pe-


at
milihan reproong yang sesuai, diantaranya
Con ructionSite adalah :
Keuntungan dari jenis perlindungan ini yai- Biaya;
tu, mengurangi berat berlebih dibandingkan Ketebalandanreproong;
dengan bahan lainnya, berbahan pasif dan
Waktu yang diberikan dalam perlindung-
mempunyai nishing yang baik, yang dapat
an kebakaran;
ditingkatkandenganpenerapanlm dekoratif.
Kemudahan instalasi;
Kelemahannya adalah biaya yang tinggi. Ku-
Kesesuaian dengan estetika.
rang lebih harganya sama dengan struktur
baja.

Daftar Pustaka
B.J.M. Beumer, Ilmu Bahan Logam 3.
Howrd E. Boyer, Timothy L. Gall, Metals Handbook, ASM, 1995.
https://theconstructor.org/structural-engg/re-protection-systems-steel-structures/19615/ Umiati,
Sri, Ketahanan Material Baja Sebagai Struktur Bangunan Terhadap Kebakaran, 2008.
www.steelconstruction.info

48 Swara Patra Volume 8 No 3 tahun 48


2018

Anda mungkin juga menyukai