Anda di halaman 1dari 4

Penataan kawasan kampung/perdesaan yang berkelanjutan

Salah satu tujuan pembangunan desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan
kualitas manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta
pemanfaatan hasil sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Perencanaan
pembangunan desa membutuhkan sebuah inovasi dan sumber pengetahuan bagi masyarakat
mengenai ruang yang akan dibangunnya.
 tujuan dari pembangunan perdesaan, dengan redaksional “Pembangunan perdesaan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa dan meningkatkan peran masyarakat desa
dalam setiap tahapan pembangunan dengan tetap menjamin terpeliharanya ada istiadat
setempat”.
 ruang lingkup pembangunan perdesaan, dengan redaksional “pembangunan perdesaan
meliputi pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia perdesaan”.
 tahapan pembangunan perdesaan, dengan redaksional “Pembangunan perdesaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 diselenggarakan melalui tahapan: a. perencanaan; b.
pelaksanaan; c. pengawasan; dan d. evaluasi.”
 sistem informasi pembangunan perdesaan, dengan redaksional “informasi kegiatan
seluruh tahapan pembangunan perdesaan memanfaatkan sistem informasi pembangunan
perdesaan”.

Pembangunan berkelanjutan merupakan membuat dunia lebih baik untuk semua,tanpa


menghancurkan kesempatan generasi masa depan. Sebagaimana World Commission On En
vironmental  Development (WCED)
Pada tahun 1987, merumuskan pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
yang berusaha memenuhi kebutuhan hari ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam pembangunan berkelanjutan berarti kita harus mengingat
3 hal sekaligus, yaitu kemajuan social, pembangunan ekonomi, serta iklim dan lingkungan.

pembangunan perdesaan diarahkan untuk penguatan desa dan masyarakatnya, serta


pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong pengembangan
perdesaan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial,ekonomi, dan ekologi serta mendorong
keterkaitan desa-kota. Sehingga di harapkan dengan terwujudnya hal tersebut dapat
menjadi magnet bagi para masyarakat desa sendiri
terutama para pemuda desa agar mau mengelola SDA dan membangun desanya sehingga kesan
kumuh, miskin, terbelakang tidak lagi melekat di desa dan dapat menurunkan ketimpangan
antara kota dan desa sehingga dapat menarik pemuda desa kembali ke desa, membangun desanya
maka dapat menekan angka unrbanisasi.
Masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek
dari pembangunan berkelanjutan. Upaya penguatan ketahanan masyarakat desa ini diharapkan
dapat menyeimbangkan fungsi desa self-governing community dan local self-government 
Mari kita song-song pembangunan kedepan dengan lebih mengedepankan partisipasi masyarakat
di dalam pembangunan sehingga keberhasilan kedepan adalah keberhasilan Indonesia,
pemerintah indonesia, dan juga masyarakat indonesia, hal ini agar mewujudkan Indonesia yang
lebih baik.
Konsep Penataan Ruang Hijau yang berkelanjutan
Peningkatan jumlah penduduk di kawasan perkotaan (urbanisasi) dan menurunnya kualitas
lingkungan perkotaan membawa berbagai konsekuensi masalah di Indonesia, diantaranya
peningkatan angka kemiskinan perkotaan, kemacetan lalu lintas, kenaikan permukaan air laut,
pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang belum merata, makin banyaknya lingkungan kumuh,
dan banjir.
Sejumlah permasalahan tersebut memberi kontribusi pada peningkatan efek pemanasan global
(perubahan iklim). Konsep pengembangan kota hijau merupakan salah satu solusi yang
ditawarkan dalam berkontribusi pada permasalahan perubahan iklim melalui tindakan adaptasi
dan mitigasi.
Kota hijau adalah kota yang dibangun dengan tak mengorbankan aset kota, tapi terus-
menerus memupuk semua aset, yakni manusia, lingkungan, dan sarana prasarana
terbangun.
Beberapa ciri kota hijau antara lain memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air dan
energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan
lingkungan, serta menyinergikan lingkungan alami dan buatan berdasarkan perencanaan dan
perancangan kota yang berpihak pada prinsip pembangunan berkelanjutan (lingkungan, sosial,
dan ekonomi).
Ada delapan atribut kota hijau, yaitu:

1. Green planning and design : perencanaan dan perancangan kota yang beradaptasi pada
kondisi biofisik kawasan.
2. Green open space : mewujudkan jejaring ruang terbuka hijau.
3. Green waste : usaha menerapkan 3 R (reduce, reuse, recycle).
4. Green transportation : pengembangan transportasi yang berkelanjutan/transportasi
massal.
5. Green water : efisiensi pemanfaatan sumber daya air.
6. Green energy : pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan
7. Green building : pengembangan bangunan hemat energi.
8. Green community : kepekaan, kepedulian, dan peran aktif masyarakat dalam
pengembangan atribut kota hijau. Konstruksi bangunan yang ramah lingkungan menjadi
sebuah elemen vital dalam perwujudan kota hijau.

Tahapan awal perwujudan kota hijau ini juga terfokus pada tiga atribut, yakni green planning
and design, green open space, dan green community. Upaya perwujudan kota hijau melalui
tercapainya delapan atribut memerlukan peran, dukungan dan komitmen seluruh stakeholder,
yaitu masyarakat, pemda, swasta, dan sektor lain.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara tegas mengamanatkan
minimal 30% dari wilayah kota berwujud ruang terbuka hijau (RTH) dengan komposisi 20%
RTH publik dan 10 persen RTH privat. Pengalokasian RTH ini ditetapkan ke dalam peraturan
daerah (perda) tentang RTRW kabupaten/kota.
Strategi menuju RTH 30% dengan cara menyusun rencana induk RTH dan melegalisasi perda
RTH, menentukan daerah yang tidak boleh dibangun, menghijaukan bangunan, dan menambah
luasan ruang terbuka hijau baru. Selain itu meningkatkan partisipasi masyarakat,
mengembangkan koridor hijau, mengakuisisi RTH privat, dan meningkatkan kualitas RTH kota.

Anda mungkin juga menyukai