Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DAFTAR ISI
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ……………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Futuristik
Desain yang modern merupakan dasar dari pemikiran desain yang
bertemakan futuristik. Tema futuristik merupakan sebuah desain yang berani
dengan menggunakan bentuk bentuk yang tak terduga, selain itu penggunaan
bentuk yang sederhana membuat desain ini terkesan fleksibel.
Penggunaan warna putih dan dihiasi lampu yang tersembunyi yang cerah
merupakan kesan yang modern dan menarik. aplikasi warna putih dengan
aplikasi warna dengan intensitas penuh sebagai aksen ruang. Penggunaan
warna putih sebagai warna dasar dari konsep warna bertujuan untuk
membuat sebuah objek menjadi lebih cerah, lapang dan luas.warna putih
merupakan warna netral yang cocok diaplikasikan dengan warna apapun.
menggunakan skema warna analogus pada perancangan fashion center ini
yaitu menggunakan pemilihan warna yang berdekatan pada lingkaran warna.
Pemilihan warna biru-ungu untuk menggenapi konsep skema warna ini.
dengan skema warna ini memunculkan sifat warna yang selaras dan tidak
membosankan, warna yang selaras adalah warna – warna yang seiringan dan
pada lingkaran warna terletak berdekatan.
5. Arsitektur Kontemporer
Gaya arsitektur kontemporer secara sederhana bisa didefinisikan sebagai
arsitektur yang dibuat saat ini. Gaya arsitektur kontemporer bersifat dinamis
dan secara konstan akan selalu berubah seiring gaya tidak konvensional dari
arsitektur kontemporer kelak akan menjadi konvensional seiring
perkembangan arsitektur. Berkembang dari gaya arsitektur lainnya, arsitektur
kontemporer menggabungan berbagai elemen gaya arsitektur tanpa ada satu
elemen gaya arsitektur yang menonjol.
6. Arsitektur Mediterania
Arsitektur mediterania ini memiliki ornamen sederhana yang mengutamakan
kenyamanan. Arsitektur mediterania terinspirasi dari bangunan-banguna
Italia dan Spanyol. Bentuknya yang dinamis dengan penataan massa
bangunan menyebar pada rumah dengan lahan yang luas, meskipun ada juga
rumah bergaya mediteranian dengan komposisi bentuk yang kompak, untuk
rumah pada lahan yang lebih terbatas. Tampak (fasad) bangunan memiliki
balkon-balkon yang menonjol dengan jendela memiliki ukuran lebih kecil
dan sedikit.Untuk desain interior dengan langit-langit yang umumnya
langsung mengekspos struktur atap dan tidak terlalu tinggi. Untuk bangunan
bertingkat langit-langit memperlihatkan langsung struktur lantai. Tapi di
Indonesia umumnya masih menggunakan plafond, baik pada bangunan satu
lantai maupun rumah bertingkat. Hal ini dikarenakan persepsi sebagian besar
orang Indonesia yang menganggap sebuah rumah belum lengkap jika tidak
memiliki plafond. Memiliki ruangan dengan ukuran luas yang lebih efisien,
tidak berlebihan namun tata letak ruangan masih tetap terpisah-pisah
menggunakan pemisah masif seperti dinding. Penggunaan bahan bangunan
pada gaya arsitektur mediternian umumnya menggunakan bahan bangunan
yang natural, seperti kayu dengan finishing mate atau dof, besi tempa
(wrough iron), penutup lantai keramik berjenis rustic dengan nat yeng lebar
4-7 mm, batu alam berwarna muda (cream, beige) meskipun banyak juga
yang menggunakan cat sebagai finishing eksterior terutama interior.
BAB III
STUDI KASUS
No Telp/Faks : 8.179.999.051 / -
Jumlah Pengurus : 30
Fakta yang menjadikan rancangan masjid ini menjadi begitu artistik, bernilai, dan
unik adalah keberhasilan memainkan bentuk geometris.
Masjid Islamic Center Rijeka Kroasia memang unik. Bentuknya yang menyerupai
gedung teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini merupakan besutan
seniman kenamaan, Dusan Dzamonja.
Berada di negara berjuluk Negeri Bulan Sabit, masjid yang diresmikan pada 2013 itu
menampilkan konsep bangunan yang tak hanya berfungsi sebagai pusat keislaman,
tetapi juga mahakarya seni patung superbesar di negara yang beribu kota Zagreb ini.
Melihat tampilan luar masjid yang pembangunannya dimulai pada 2009 ini, tampak
seperti sebuah kapal luar angkasa dengan bentuk kubah yang tidak sempurna.
Warna perak yang menyelimuti seluruh bagian luar ini menampilkan utuh bahwa
masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi ini memiliki arsitektur
modern dengan gaya futuristik dan artistik.
Selain kubah dengan desain eksentrik juga ada menara yang posisinya terpisah
dengan bangunan utama masjid. Menara masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10
ribu hektare ini bentuknya unik dengan desain spiral menyerupai mata bor.
Menara dengan tinggi sekitar 23 meter ini berfungsi sebagai penanda bahwa
bangunan mirip kapal ruang angkasa itu adalah pusat kebudayaan Islam di Kroasia.
Selain unik di bagian luarnya, masjid pembangunannya menelan biaya sebesar 10 juta
euro (sekitar 13 juta dolar AS) ini memiliki bagian dalam yang juga unik.
Nilai-nilai artistik lebih banyak terekspos di bagian dalamnya. Hal ini terlihat dari
lengkungan setengah lingkaran tanpa pilar penyangga.
Tampilan futuristik terlihat dari bagian atapnya yang disangga oleh lempengan besi
yang susunannya mengikuti setengah pola dari setengah lingkaran yang difungsikan
sebagai penyangga bangunan. Material lain, seperti lampu dan karpet juga
menampilkan karya seni yang sepadan.
Selain ruang utama shalat, masjid ini juga memiliki ruang untuk aktivitas lain, seperti
aula serbaguna, ruang kuliah, taman kanak-kanak, perpustakaan, ruang makan, ruang
tamu, kafetaria, lapangan olahraga, dan parkir.
Lokasi bangunannya sengaja dipilih dipuncak sebuah bukit membuat masjid ini terasa
beda dan dapat terlihat dari kejauhan hingga ke Teluk Kvarner Bay. Konsep ini telah
dirancangan Dusan Dzamonja sejak awal pembangunan, pada 2009. Dusan yang kini
telah wafat merupakan seorang pemahat profesional Kroasia beretnis Serbia.
Dialah yang merancang konsep bangunan Islamic Center ini dalam bentuk miniatur
bangunan masjid seperti yang terlihat sekarang. Dari bentuk miniatur tersebut
kemudian diterjemahkan ke dalam rancangan arsitektur oleh arsitek Darko Vlahovic
dan Branko Vucinovic.
Proyek pengerjaan masjid ini juga melibatkan arsitek Dora Vlahovic, Luka Vlahovic,
Dubravka Durkan-Horvat, dan Davor Mauser. Dan hasilnya adalah sebuah proyek
bangunan masjid dengan estetika yang superior.
Kubah
Kubah utama bangunan nya terdiri dari lima bagian terpisa yang secara kasat
mata tampak sebagai satu kesatuan. Pada saat menggagas bentuk kubah bangunan
masjid ini, kemungkinan besar sang konseptor, Duzan Dzamonja, memiliki
pemahaman yang luas tentang rancangan kubah masjid-masjid masa Ottoman yang
bertebaran di sepanjang Pantai Mediterania.
Dengan ide dan gagasannya sendiri, dia berinisiatif membentuk kubah dengan
gaya dan pola yang baru. Hal yang kemudian menjadikan rancangan masjid ini
menjadi begitu artistik, bernilai, dan unik adalah keberhasilan memainkan bentuk
geometris.Alhasil, kesan sebagai pencapaian mahakarya dari sang konseptor lebih
kental dibandingkan sekadar sebagai pusat budaya dan agama.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-berdesain-futuristik-di-
dunia/
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
digest/18/02/11/p3z7ff396-alahdhar-masjid-modern-dengan-konsep-hijau
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ACYBGNRl-
jbKphsm1mGYQhka8TKjNzcilA:1576938965399&q=tema+arsitektur+kontempo
rer&sa=X&ved=2ahUKEwitovW2-
8bmAhVTjeYKHblVC4QQ1QIoB3oECAsQCA&biw=1396&bih=641