Anda di halaman 1dari 17

Tema Dalam Arsitektur

Disusun Oleh :

Nabila Chantika Putri (1804104010041)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Konsep dalam Arsitektur................................ 2
2.2 Pengertian Tema dalam Arsitektur …….......................... 3
2.3 Jenis-jenis Tema dalam Arsitektur................................... 4
BAB III STUDI KASUS
3.1 Masjid Al-Ahdhar ……………………………….............9
3.2 Masjid Rijeka...................................................................11

BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ……………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arsitektur merupakan seni dalam merancang. Banyak karya-karya arsitektur yang telah
dihasilkan. Sebagai mahasiswa arsitektur, untuk menghasilkan karya arsitektur tidak
mudah. Hal pertama dalam melakukan perancangan adalah memikirkan konsep rancangan
itu sendiri. Konsep dari seorang arsitek biasanya menjadi identitas dari arsitek yang
dicerminkan dalam karya-karyanya. Sebagai mahasiswa arsitektur, sangat penting untuk
mengetahui konsep dan juga tema dalam perancangan, apabila sebuah rancangan tidak
memiliki konsep dan juga tema, maka rancangan tersebut akan tidak memiliki karakter
yang kuat dan akan terlihat seperti rancangan yang tidak dibuat oleh arsitek. Oleh
karena itu, tugas ini dibuat untuk memahami konsep dan tema agar selalu digunakan
pada saat perancangan. Konsep dan tema tidak bisa dipisahkan dalam ilmu arsitektur. Dua
aspek tersebut terkesan memiliki pengertian yang sama, namun sesungguhnya
kedua aspek ini sesungguhnya berbeda dalam pengembangannya. Suatu tema tidak akan
bisa ditentukan jika tidak ada sebuah konsep yang mendasari dalam ide dan gagasan suatu
rancangan, namun jika suatu konsep sudah ditentukan namun tidak menentukan sebuah
tema maka sebuah rancanga tersebut tidak akan memiliki judul. Rancangan yang tidak
memiliki judul tentunya tidak akan bisa disebut sebuah karya seni yang indah. Jadi, tujuan
dari tugas ini adalah agar mahasiswa mampu mengetahui tema dan konsep
agar bisa mengaplikasikannya dalam sebuah rancangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari konsep dan tema dalam Arsitektur?
2. Bagaimana penerapan tema dan konsep dalam arsitektur?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pengertian dari konsep dan tema dalam Arsitektur
2. Mengetahui penerapan tema dan konsep dalam arsitektur
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Konsep dalam Arsitektur


Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa
syarat-syarat suatu rencana, konteks dan keyakinan dapat digabungkan bersama, yang
dalam konteks ini dapat berupa paduan dari beberapa unsur yang mungkin berupa
gagasan, pendapat dan pengamatan ke dalam suatu kesatuan.
Konsep mirip dengan ide, konsep menghasilkan suatu pengertian, kecuali
konsep memiliki karakteristik tertentu. Dalam arsitektur, konsep diartikan sebagai
banyaknya kebutuhan dalam suatu bangunan yang disatukan dalam pemikiran tertentu
yang mempengaruhi disain dan konfigurasinya. Konsep dalam arsitektur merupakan
hasil dari kemampuan imajinasi dan menyatukan hal-hal yang tidak sama.
Konsep adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum
dianggap tepat. Suatu konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin
menunjang maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan memperhatikan
karakteristik-karakterisitik dan keterbatasab-keterbatasan yang khas dari tiap proyek.
3 masalah yang menghambat pengembangan keahlian dalam membuat konsep:
1. Masalah komunikas, yang sulit bukan menerangkan masalah kepada orang
lain,tapi pada diri sendiri.
2. Kurangnya pengalaman, konsep menjadi sukar untuk diciptakan bila aspek
arsitektur tidak dikuasai.
3. Masalah pembangkitan hierarki, akan timbul sulit dalam menentukan suatu
konsep yang dianggap baik/buruk.

Dalam arsitektur terdapat 5 jenis konsep yang digunakan menurut Catanese


(1991),yaitu :
1. Analogi
Desain dengan mengambil sifat, pola, atau unsur dari sebuah benda, didesain
menjadi bentuk yang berbeda. Kesatuan konsep menggabungkan elemen-
elemen menandai satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan
essay atau skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan
ide-ide yang mempengaruhi solusi.
2. Metafora
Mengambil bentuk nyata dan mendesain dengan menyerupai bentuk tersebut.
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-
hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora
menggunakan kata-kata "seperti" atau "bagaikan" untuk melukiskan hubungan
tersebut.
3. Esensi
Mengambil hakekat dari permasalahan atau hal yang mendasar dan yang paling
penting untuk desain tersebut. Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari
seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi
suatu melalui pendekatan secara pragmatis.
4. Programatik
Membuat bentuk sesuai fungsi dan kebutuhan, susunan ruang, tanpa
memperhatikan bentuk atau tampak. Konsep yang dikembangkan
seputar persoalan-persoalan yang diidentifikasi dari program suatu
bangunan.
5. Uthopia
Konsep berdasarkan cita-cita, khayalan/imajinasi, tidak biasa dipakai. Konsep
ini juga konsep yang ideal untuk mengemukakan aspirasi dan cita-cita tertinggi
sangarsitek.

2.2 Pengertian Tema Dalam Arsitektur


Tema sering dikaitkan dengan karya yang berupa tulisan, namun hakikatnya
tema banyak digunakan dalam berbagai karya yang tidak sebatas hanya tulisan saja.
Dalam arsitektur pun tema sangat dibutuhkan dalam perancangan, karena tema
akan menghasilkan judul pada sebuah rancangan. Selain itu, tema juga membuat
arsitek lebih mudah dalam merancang karena tema telah membuat konsep lebih
spesifik.
Tema merupakan suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh
rancangan suatu proyek. contoh: karya Charles Moore, Kimbel Art, Gallery Louis I
Khan di Fort Worth, Texas, memakai cahaya sebagai tema.
2.3 Jenis-jenis Tema dalam Arsitektur
Dalam arsitektur, banyak sekali tema yang digunakan dalam perancangan,
berikutmerupakan tema-tema yang digunakan arsitek dalam perancangan :
1. Klasik
Tema klasik cenderung menggunakan profil-profil rumit
sebagaielemen dekorasi dengan lengkungan-lengkungan kurva yang
estetik. Arsitektur klasik ini sendiri berkembang pada abad pertengahan
sekitar abadke 14 yang dimulai dari arsitektur yunani kuno dan berkembang
di negara-negara eropa lainnya. Ciri khas arsitektur klasik yaitu pada pilar-
pilar, ornament, dan profil-profil yang yang berkembang pada saat Kerajaan
Romawi atau Yunani kuno. Bangunan dengan gaya klasik memiliki ukuran
yang melebihi kebutuhan fungsinya. Memiliki komposisi bangunan yang
simetris dengan tata letak jendela yang teratur (monoton).
Untuk desain interiornya, misalnya langit-langitnya memiliki
ketinggan ideal 3.5 meter, sehingga dapat mengekspresikan kemegahan.
Bentuk lengkung dan lebar menjadi ciri khas pada tangga rumah klasik.
Setiap jenis ruangan dibuat terpisah dengan ukuran yang besar. Dinding
dilapisi motif floral atau garis sementara tirai jendela dipilih yang berbahan
tebal dan menjuntai sampai ke lantai. Furnitur pun dipercantik dengan teknik
ukir, pahat dan penyepuhan yang membuatnya semakin terlihat mewah.
Bahan beludru dan brokat banyak diterapkan sebagai bahan penutup untuk
furnitur maupun tirai. Warna-warna seperti kuning keemasan, biru langit dan
krem banyak diterapkan pada ruang, furniture maupun elemen pelengkapnya.

2. Futuristik
Desain yang modern merupakan dasar dari pemikiran desain yang
bertemakan futuristik. Tema futuristik merupakan sebuah desain yang berani
dengan menggunakan bentuk bentuk yang tak terduga, selain itu penggunaan
bentuk yang sederhana membuat desain ini terkesan fleksibel.
Penggunaan warna putih dan dihiasi lampu yang tersembunyi yang cerah
merupakan kesan yang modern dan menarik. aplikasi warna putih dengan
aplikasi warna dengan intensitas penuh sebagai aksen ruang. Penggunaan
warna putih sebagai warna dasar dari konsep warna bertujuan untuk
membuat sebuah objek menjadi lebih cerah, lapang dan luas.warna putih
merupakan warna netral yang cocok diaplikasikan dengan warna apapun.
menggunakan skema warna analogus pada perancangan fashion center ini
yaitu menggunakan pemilihan warna yang berdekatan pada lingkaran warna.
Pemilihan warna biru-ungu untuk menggenapi konsep skema warna ini.
dengan skema warna ini memunculkan sifat warna yang selaras dan tidak
membosankan, warna yang selaras adalah warna – warna yang seiringan dan
pada lingkaran warna terletak berdekatan.

Pemilihan warna netral dan tidak dekoratif pada perancangannya


bertujuan untuk secara tidak langsung menjadi latar dari sebuah fashion yang
ingin ditampikan paca fashion center ini. mengaplikasikan warna netral
dengan aksen warna analogus dari biru – ungu dengan tujuan agar segala hal
yang ditunjukan akan terlihat lebih menarik. Pemilihan konsep warna ini
juga berdasarkan pendapat atau teori yang dikembangkan oleh pakar warna
Sulasmi Darmaprawira W.A .

Material-material yang digunakan yang mencirikan tema futuristik adalah penggunaan


kaca yang luas, stainless steel, clear glass, kayu yang difinishing duco dan laquer.
Penggunaan beton yang difinishing secara halus dengan bentuk-bentuk yang unik
memberikan kesan masa depan.
3. Arsitektur Hijau
Mulai dari pemanfaatan material yang ramah lingkungan hingga sistem
arsitektur yang memanfaatkan sumber daya alam yang terbarukan semakin
banyak diaplikasikan pada rumah-rumah. Hunian yang dibangun
harus mencerminkan ciri-ciri rumah ramah lingkungan.

Pengaplikasian sederhana seperti membuat taman vertikal, roof garden,


hingga solar panel adalah contoh dampak merebaknya tren arsitektur satu ini.
Banyak yang meyakini bahwa konsep arsitektur back to nature bisa
memberikan solusi terhadap berbagai masalah lingkungan hidup.

4. Arsitektur Modern dan Minimalis


Bentuk-bentuk geometris, warna-warna monokrom yang dipadukan dengan
warna kontras, hingga minim elemen dekoratif merupakan tren arsitektur
modern minimalis yang sudah lama banyak diikuti oleh orang-orang

5. Arsitektur Kontemporer
Gaya arsitektur kontemporer secara sederhana bisa didefinisikan sebagai
arsitektur yang dibuat saat ini. Gaya arsitektur kontemporer bersifat dinamis
dan secara konstan akan selalu berubah seiring gaya tidak konvensional dari
arsitektur kontemporer kelak akan menjadi konvensional seiring
perkembangan arsitektur. Berkembang dari gaya arsitektur lainnya, arsitektur
kontemporer menggabungan berbagai elemen gaya arsitektur tanpa ada satu
elemen gaya arsitektur yang menonjol.
6. Arsitektur Mediterania
Arsitektur mediterania ini memiliki ornamen sederhana yang mengutamakan
kenyamanan. Arsitektur mediterania terinspirasi dari bangunan-banguna
Italia dan Spanyol. Bentuknya yang dinamis dengan penataan massa
bangunan menyebar pada rumah dengan lahan yang luas, meskipun ada juga
rumah bergaya mediteranian dengan komposisi bentuk yang kompak, untuk
rumah pada lahan yang lebih terbatas. Tampak (fasad) bangunan memiliki
balkon-balkon yang menonjol dengan jendela memiliki ukuran lebih kecil
dan sedikit.Untuk desain interior dengan langit-langit yang umumnya
langsung mengekspos struktur atap dan tidak terlalu tinggi. Untuk bangunan
bertingkat langit-langit memperlihatkan langsung struktur lantai. Tapi di
Indonesia umumnya masih menggunakan plafond, baik pada bangunan satu
lantai maupun rumah bertingkat. Hal ini dikarenakan persepsi sebagian besar
orang Indonesia yang menganggap sebuah rumah  belum lengkap jika tidak
memiliki plafond. Memiliki ruangan dengan ukuran luas yang lebih efisien,
tidak berlebihan namun tata letak ruangan masih tetap terpisah-pisah
menggunakan pemisah masif seperti dinding. Penggunaan bahan bangunan
pada gaya arsitektur mediternian umumnya menggunakan bahan bangunan
yang natural, seperti kayu dengan finishing mate atau dof, besi tempa
(wrough iron), penutup lantai keramik berjenis rustic dengan nat yeng lebar 
4-7 mm, batu alam berwarna muda (cream, beige) meskipun banyak juga
yang menggunakan cat sebagai finishing eksterior terutama interior.

BAB III
STUDI KASUS

3.1 Masjid Al-Ahdhar


Luas Tanah : 1.737 m2

Status Tanah : Girik

Luas Bangunan : 904 m2


Tahun Berdiri : 2017

Daya Tampung Jamaah : 500

No Telp/Faks : 8.179.999.051 / -

Fasilitas : Parkir, Taman, Gudang, Kantor Sekretariat, Penyejuk


Udara/AC, Sound System dan Multimedia, Kamar
Mandi/WC, Tempat Wudhu, Sarana Ibadah

Kegiatan : Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf,


Menyelenggarakan Pengajian Rutin, Menyelenggarakan
Kegiatan Hari Besar Islam, Menyelenggarakan Sholat Jumat,
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu , Pesantren Kilat
Anak-Anak

Jumlah Pengurus : 30

Kota Bekasi kini memiliki masjid modern yang mengusung konsep hijau dan


bertemakan Arsitektur Hijau bernama Masjid Al- Ahdhar. Masjid yang bertempat di
Perumahan Green Park, Jati Melati, Bekasi ini telah diresmikan oleh Walikota Bekasi
Rahmat Effendi.
Masjid ini memiliki luas tanah sekitar 1.800 meter persegi dengan luas
bangunan 700 meter persegi. Adapun kapasitas masjid dua lantai ini dapat memuat
450 jamaah. Di beri nama Al-Ahdhar karena pengertiannya sendiri yaitu Hijau.
Dan si Arsitek sangat ingin membuat masjid berkonsep hijau
Masjid dua lantai ini berkapasitas 450 orang dengan arsitektur yang asri dikelilingi
oleh taman. Konsep perencanaan masjid dimulai dari pendekatan kontekstual
lingkungan yang mengangkat isu lingkungan hijau. Pembangunan masjid ini memang
ditujukan untuk bisa menyatu dan beradaptasi dengan lingkungan hijaunya.
Masjid ini berkonsep hijau ke masa awal perkembangan Islam di Indonesia, yaitu
tempat ibadah berbentuk langgar atau pendopo tanpa dinding. Jadi, alih- alih dinding,
bangunan masjid ini ditutupi oleh dinding dan pintu kaca. Dengan demikian, keasrian
lingkungan hijau juga dapat dihadirkan walaupun jamaah berada di dalam.
Adapun konsep bentukan massa bangunan merupakan analogi dari posisi
sujud dalam sholat, sehingga kemiringan atap serta kolom- kolom tidak simetris
antara yang menghadap ke depan dengan yang ke belakang. Bentukan tersebut dibuat
berulang sebagai struktur utama bangunan masjid yang juga merupakan analogi dari
shaf dalam sholat.
Selain itu, beberapa aspek bangunan juga merupakan representasi angka-
angka yang berada dalam ajaran agama Islam. Hal tersebut antara lain 1 minaret yang
mewakili ke-Esa-an Allah SWT, 17 meter tinggi minaret mewakili jumlah rakaat
dalam salat 5 waktu, 2 struktur bangunan wudhu wanita mewakili kalimat syahadat, 7
struktur bangunan utama masjid mewakili surat Al Fatihah, serta 3 struktur bangunan
wudhu laki-laki mewakili surat Al Kautsar.
Sementara itu terdapat beberapa bagian bangunan yang belum dibangun.
Nantinya pada bagian luar mihrab terdapat kolam pantil (reflecting pool) serta taman
vertikal. Di dekat kolam akan diberikan atap yang melindungi dari tempias hujan.
Dengan begitu pandangan jamaah di dalam masjid akan tertuju kembali ke alamnya
yang mengingatkan kembali ke Sang Khaaliq. Selain itu, pada tempat wudhu wanita
dan pria nantinya akan diberi dinding dari susunan kayu ulin.
Dengan konsep seperti ini nantinya masjid akan lebih adem. Tapi kami tetap
beri pendingin udara, walaupun harapannya tidak akan terlalu sering dipakai

3.2 Mesjid Rijeka Kroasia

Fakta yang menjadikan rancangan masjid ini menjadi begitu artistik, bernilai, dan
unik adalah keberhasilan memainkan bentuk geometris.

Masjid Islamic Center Rijeka Kroasia memang unik. Bentuknya yang menyerupai
gedung teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini merupakan besutan
seniman kenamaan, Dusan Dzamonja.
Berada di negara berjuluk Negeri Bulan Sabit, masjid yang diresmikan pada 2013 itu
menampilkan konsep bangunan yang tak hanya berfungsi sebagai pusat keislaman,
tetapi juga mahakarya seni patung superbesar di negara yang beribu kota Zagreb ini.

Melihat tampilan luar masjid yang pembangunannya dimulai pada 2009 ini, tampak
seperti sebuah kapal luar angkasa dengan bentuk kubah yang tidak sempurna.

Warna perak yang menyelimuti seluruh bagian luar ini menampilkan utuh bahwa
masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi ini memiliki arsitektur
modern dengan gaya futuristik dan artistik.

Selain kubah dengan desain eksentrik juga ada menara yang posisinya terpisah
dengan bangunan utama masjid. Menara masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10
ribu hektare ini bentuknya unik dengan desain spiral menyerupai mata bor.

Menara dengan tinggi sekitar 23 meter ini berfungsi sebagai penanda bahwa
bangunan mirip kapal ruang angkasa itu adalah pusat kebudayaan Islam di Kroasia.

Selain unik di bagian luarnya, masjid pembangunannya menelan biaya sebesar 10 juta
euro (sekitar 13 juta dolar AS) ini memiliki bagian dalam yang juga unik.

Nilai-nilai artistik lebih banyak terekspos di bagian dalamnya. Hal ini terlihat dari
lengkungan setengah lingkaran tanpa pilar penyangga.

Tampilan futuristik terlihat dari bagian atapnya yang disangga oleh lempengan besi
yang susunannya mengikuti setengah pola dari setengah lingkaran yang difungsikan
sebagai penyangga bangunan.  Material lain, seperti lampu dan karpet juga
menampilkan karya seni yang sepadan.

Selain ruang utama shalat, masjid ini juga memiliki ruang untuk aktivitas lain, seperti
aula serbaguna, ruang kuliah, taman kanak-kanak, perpustakaan, ruang makan, ruang
tamu, kafetaria, lapangan olahraga, dan parkir.

Lokasi bangunannya sengaja dipilih dipuncak sebuah bukit membuat masjid ini terasa
beda dan dapat terlihat dari kejauhan hingga ke Teluk Kvarner Bay. Konsep ini telah
dirancangan Dusan Dzamonja sejak awal pembangunan, pada 2009. Dusan yang kini
telah wafat merupakan seorang pemahat profesional Kroasia beretnis Serbia.

Dialah yang merancang konsep bangunan Islamic Center ini dalam bentuk miniatur
bangunan masjid seperti yang terlihat sekarang. Dari bentuk miniatur tersebut
kemudian diterjemahkan ke dalam rancangan arsitektur oleh arsitek Darko Vlahovic
dan Branko Vucinovic.

Proyek pengerjaan masjid ini juga melibatkan arsitek Dora Vlahovic, Luka Vlahovic,
Dubravka Durkan-Horvat, dan Davor Mauser. Dan hasilnya adalah sebuah proyek
bangunan masjid dengan estetika yang superior.

Kubah

Kubah utama bangunan nya terdiri dari lima bagian terpisa yang secara kasat
mata tampak sebagai satu kesatuan. Pada saat menggagas bentuk kubah bangunan
masjid ini, kemungkinan besar sang konseptor, Duzan Dzamonja, memiliki
pemahaman yang luas tentang rancangan kubah masjid-masjid masa Ottoman yang
bertebaran di sepanjang Pantai Mediterania.

Dengan ide dan gagasannya sendiri, dia berinisiatif membentuk kubah dengan
gaya dan pola yang baru. Hal yang kemudian menjadikan rancangan masjid ini
menjadi begitu artistik, bernilai, dan unik adalah keberhasilan memainkan bentuk
geometris.Alhasil, kesan sebagai pencapaian mahakarya dari sang konseptor lebih
kental dibandingkan sekadar sebagai pusat budaya dan agama.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Konsep adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum


dianggap tepat. Suatu konsep harus mengandung kelayakan; yang mungkin
menunjang maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek dengan
memperhatikan karakteristik-karakterisitik dan keterbatasab-keterbatasan yang khas
dari tiap proyek. Setelah mendapatkan konsep, langkah selanjutnya adalah
memikirkan tema. Tema didapat dari konsep yang telah dipikirkan sebelumnya.
Karena pengertian tema itu sendiri adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang
berulang di seluruh rancangan suatu proyek.
Dalam makalah ini saya mengambil 2 studi kasus, yaitu Mesjid Al-Ahdhar
yang terletak di Bekasi dan mengambil konsep hijau dan tema green architecture.
Yang kedua saya mengambil Masjid Rijeka yang berada di Kota Rijeka, Kroasia.
Masjid ini mengambil tema Futuristik yang mana desain dari bagian atapnya yang
disangga oleh lempengan besi yang susunannya mengikuti setengah pola dari
setengah lingkaran yang difungsikan sebagai penyangga bangunan. 
Jadi suatu keharusan bagi kita jika ingin merancang suatu bangunan, yaitu
harus mengetahui dahulu apa itu Tema dan Konsep. Dan dapat memikirkan konsep
dan tema untuk bangunan yang akan dirancang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-berdesain-futuristik-di-
dunia/

https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
digest/18/02/11/p3z7ff396-alahdhar-masjid-modern-dengan-konsep-hijau

https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ACYBGNRl-
jbKphsm1mGYQhka8TKjNzcilA:1576938965399&q=tema+arsitektur+kontempo
rer&sa=X&ved=2ahUKEwitovW2-
8bmAhVTjeYKHblVC4QQ1QIoB3oECAsQCA&biw=1396&bih=641

Anda mungkin juga menyukai