NPM : 19051010049
JURUSAN : ARSITEKTUR
JAWA TIMUR
ANALISIS PRINSIP PRINSIP ARSITEJTUR DALAM BANGUNAN “CEDAR
HALL” DI UNIVERSITY OF UTAH
1. Firmitas
Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban
yang baik dari bangunan ke tanah dan juga pemilihan material yang tepat.
Vitruvius menjelaskan setiap material yang ia pakai dalam bangunannya,
seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu. Setiap material
dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara
mendapatkanya atau membuatnya.
2. Utilitas
Sedangkan, pada utilitas yang ditekankan adalah pengaturan ruang
yang baik, didasarkan pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi
bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan lain sebagainya).
1) Proporsi
Proporsi merupakan kesesuaian dimensi dari elemen
arsitektur dengan lingkungan sekitar dan juga fungsi serta aspek
arsitektural lainnya seperti lokasi, posisi, dan juga dimensi obyek
lainnya.
2) Irama
Dalam desain arsitektur, yang dimaksud irama adalah
penataan dari sebuah elemen yang harmonis. Elemen inipun bisa
berupa bentuk atau warna.
Dilihat dari irama bentuk, dapat dilihat dari jendela
bangunan yang disusun berjajar dengan irama statis, atau
pengulangan bentuk yang sama. Jika dilihat tampak bangunan
tersebut secara utuh, dapat dilihat bangunan tersebut semakin
kekanan maka ketinggian bangunan tersebut semakin mengecil
seingga menciptakan prinsip irama dalam bangunan tersebut.
3) Komposisi
Komposisi dalam desain arsitektur adalah penataan elemen
secara keseluruhan agar alur menjadi lebih nyaman. Contoh
penerapan komposisi pada desain arsitektur yang paling mudah
dipahami adalah penataan denah komposisi ruang
5) Point of interest
prinsip desain arsitektur ini adalah membuat sebuah elemen
kontras yang menjadi perhatian utama dari sebuah desain. Baik itu
dalam interior maupun secara arsitektural.Ada banyak cara
mengimplementasikan prinsip ini pada desain arsitektur rumah
ataupun interiormu. Berbagai elemen mulai dari bentuk, warna,
ukuran, posisi, hingga tekstur ataupun visual.
Point of interest pada bangunan ini dietakkan pada pintu
depan bangunan, diletakkan pada sisi tengah dan menggunakan
warna putih diantara warna lain yang cenderung gelap, sehingga
pusat perhatian pengamat bisa langsung tertuju pada objek pintu
tersebut.
6) Skala
Skala adalah perbandingan dari ruang atau bangunan dengan
lingkungan atau elemen arsitektural lainnya. Pada dasarnya, skala
pada desain arsitektur tak ada aturan khusus karena skala bisa
disesuaikan dengan nuansa atau kesan yang diinginkan. Misalkan
untuk mendapatkan kesan megah, dapat dibuat ruangan dengan
tinggi yang lebih tinggi daripada ruang lainnya atau standar pada
umumnya.
7) Kesatuan desain
Desain arsitektur bisa saja bermacam-macam, kesatuan
desain mengatur bagaimana berbagai elemen arsitektural tersebut
bisa terlihat harmonis saat disatukan menjadi sebuah produk desain
arsitektur. Memberikan keserasian pada setiap unsur dalam desain
arsitektur bisa dilakukan dengan berbagai hal seperti dengan
penggunaan warna, bentuk, pola, material hingga gaya spesifik
desain.