Oleh :
INDRA SIMON
MUHAMAD REZKY RAMADHAN
MUH. IRHAM
SRI WAHYUNINGSIH
SUGIADI H. DINAR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2019
PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR
1. Unity/Kesatuan
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur
menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling
menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak
kurang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang
dominan akan membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang
dipilih disusun dengan atau untuk mendukung tema.
b. Warna
Warna merupakan itensitas dan nilai dari suatu permukaan bentuk.
Dalam perancangan warna berfungsi sebagai:
Menambah kualitas dan dapat memberikan nilai tambah pada sebuah
rancangan
Sebagai media komunikasi yang memiliki arti untuk memberikan kesan
dan menyalurkan informasi kepada pengamat
Untuk menutupi kelemahan atau kekurangan suatu permukaan bentuk atau
benda yang dianggap kurang menarik.
Gambar 3. Contoh Penggunaan Warna Cat pada rabat jalan lingkungan
c. Arah
Arah dalam prinsip arsitektur sering dikenal sebagai point of interents
atau Contrats. Prinsip desain arsitektur satu ini juga sering disebut
sebagai focal point. Sederhananya, prinsip desain arsitektur ini adalah
membuat sebuah elemen kontras yang menjadi perhatian utama dari sebuah
desain. Baik itu dalam interior maupun secara arsitektural.
Gambar 4. Contoh Arah atau point of interest pada prinsip arsitektur
d. Proporsi
Proporsi adalah ukuran suatu material bangunan. Suatu bangunan
dikatakan memiliki proporsi yang tepat adalah bangunan yang memiliki
demensi-demensi yang sebangun. Contohnnya: atap pada bangunan, atap
yang digunakan akan sesuai dengan demensi dinding yang akan menopang
atap tersubut. Dikatakan bangunan tersebut tidak memenuhi proporsinya, atap
yang digunakan lebih besar dari penampang bawah yang menopangnya.
Proporsi terjadi kalau kedua buah pembandingn adalah sama.
Menurut Vitruvius proporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan
tertentu antara ukuran bagian terkecil dengan ukuran keselurahan. Proporsi
merupakan hasil perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah
perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar
bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan.
Gambar 9. Contoh Bidang pada prinsip arsitektur yang berfungsi sebagai pengarah jalan
c. Bentuk
Bentuk adalah karakteristik pengenal volume utama. Bentuk juga
merupakan cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh
volume, wujud, dan hubungan antara bidang-bidang yang menggambarkan
batas-batas.
Adapun ciri-ciri visual bentuk yaitu sebagai berikut:
Memiliki Dimensi/ Ukuran yaitu Ukuran fisik suatu bentuk berupa panjang,
lebar dan tebal.
Memiliki Warna
Memiliki Tekstur yaitu Kualitas yang dapat diraba pada permukaan dari
sebuah bentuk
Sifat bentuk:
Memiliki Posisi yaitu Letak relatif terhadap lingkungannya
Memiliki Orientasi yaitu Posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar,
dan terhadap pandangannya.
Memiliki Inersia Visual yaitu Derajat konsentrasi dan stabilitas bentuk.
Sifat ini dipengaruhi dari bagaimana kita memandangnya
Perspektif/Sudut Pandang
Jarak terhadap Bentuk tersebut
Keadaan cahaya, dimana kita melihat bentuk tersebut
Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut
Bentuk terbagi atas 2 yaitu:
1. Bentuk Beraturan
Pada umumnya bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap
sumbunya. Contohnya seperti bola, silinder, kerucut, kubus, dan lain-lain.
2. Bentuk tidak Beraturan
Pada umumnya bentuk ini tidak simetris tetapi lebih dinamis
dibandingkan dengan bentuk beraturan.
d. Irama
Pengulangan ciri dengan sistematis dari unsur-unsur perancanngan
bangunan, seperti kolom, perbedaan warna, garis, dsb.
Irama juga disebut yang dapat memberikan daya tarik pada banngunan atau
dengan kata lain keunikan dari bangunan.
Gambar 9. Contoh Bidang pada prinsip arsitektur yang berfungsi sebagai pengarah jalan
Keseimbangan asimetris
Sedangkan keseimbangan Asimetris tidak memiliki komponen
yang tersusun rapi dan seimbang seperti pantulan cermin. Selain itu bersifat
informal, lebih modern, terkesan dinamis, progresif serta memiliki nilai
lebih dengan adanya sesuatu yang berbeda pada obyek. Tentu saja sesuatu
yang berbeda akan terlihat lebih menonjol dan sangat menarik.
Dari gambar diatas sudah terlihat jelas perbedaan antara bentuk sisi kanan
dan kiri, itulah asimetris. Pada gambar pertama merupakan gedung Hotel Same
kota Kendari dan gambar yang kedua adalah gedung D’Blits hotel . Pada kedua
gambar tersebut memliki bentuk yang tidak simetris tetapi bias berdiri kokoh
dan terbangun.