Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS FLORES KONSEP DESAIN RASYIDI

SALIM

N I M : 2023320532

1. Definisi Konsep

Konsep merupakan gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu kesatuan. Suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus
bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks, dan keyakinan dapat digabungkan bersama.

Suatu konsep harus mengandung kelayakan, ia menunjang maksud-maksud dan cita-cita pokok suatu proyek dan memperhatikan
karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari setiap proyek.

Dalam proses perancangan konsep ini posisinya berada pada proses sintesa. Yang dimana berarti sifat dan fungsi dari konsep itu sendiri
dapat terlihat dari bentuk bangunannya serta desainnya.

2. Definisi Konsep Desain

Desain merupakan proses untuk menciptakan atau membuat obyek baru. Desain dapat berarti juga sebagai hasil akhir dari proses kreatif
yang sudah melalui beberapa tahap, baik itu berwujud sebuah gambar maupun obyek nyata.

Konsep desain dalam dunia arsitektur ini dapat diwujudkan baik dari segi desain eksterior maupun desain interior dari bangunan tersebut.
Konsep desain lahir sebagai jawaban atas deskripsi, fungsi, dan tujuan dari sebuah bangunan arsitektur.

Dari konsep desain ini akan melahirkan lagi sebuah desain nyata yang diliputi oleh prinsip-prinsip desain dalam arsitektur yaitu,
keseimbangan, irama, vocal point, skala, proporsi, urut-urutan, dan unity atau kesatuan.

3. Jenis-jenis Konsep Desain

Berikut ini merupakan jenis-jenis konsep desain yang digunakan dalam dunia arsitektur :

a. Pragmatic Design

Pragmatic Design merupakan desain yang didasarkan pada penggunaan bahan bangunan
dan dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error), sampai tercipta suatu bentuk
bangunan yang sesuai dengan tujuan perancang.

b. Iconic Design

Iconic design merupakan desain yang menggunakan bentuk-bentuk yang secara historis
telah dicoba dan diterima oleh masyarakat tradisional.

Jenis dan konstruksi bangunan merupakan repetisi dan modifikasi dari bangunan-
bangunan yang mengandung unsur-unsur simbol, tradisi dan mitos kebudayaan tertentu.
c. Analogical Design

Analogical Design merupakan desain yang didasarkan atas analogi tertentu. Analogi yang digunakan bisa
menggunakan hal-hal dalam arsitektur atau diluar arsitektur misalnya saja bentuk-bentuk alam.

d. Canonic Design

Canonic design merupakan desain yang menggunakan sumbu-sumbu grid yang membentuk suatu
modul desain dan konstruksi. Setelah bentuk dan ukuran ruang tercipta baru kemudian menggunakan
sistem proporsi yang diinginkan.

4. Prinsip Desain

a. Proporsi

Proporsi dapat diartikan pula sebagai perubuhan ukuran/size tanpa perubahan ukuran panjang, lebar, atau tinggi, sehingga gambar
dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi

Pada dasarnya, proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Dalam bidang
desain, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang
diletakkan pada bidang/ruang sempit.

b. Irama

Irama, Ritme (Rhythm) Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi
dari komponen-komponen desain grafis. Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentukbentuk alah bisa
kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedauan, dan lain-lain. Pengulangan (mengulangi unsur serupa
ddengan cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk menciptakan visual
ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala memberikan kesan halus, tenang dan santai.

Jenis irama meliputi regular, mengalir (flowing), dan prosesif atau gradual. Prinsip
ritme dalam desain disebut juga prinsip pengulangan (repetisi)

c. Urut – urutan

Urut-urutan dalam prinsip desain mengacu pada urutan yang baik peralihan atau perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang
tak terduga, tanpa perubahan yang mendadak . Dalam desain grafis, urutan yang baik dapat membantu memperkuat elemen tertentu sambil
juga memberikan rasa kesatuan dan kontinuitas pada desain .
Prinsip desain lainnya yang dapat membantu memperkuat elemen tertentu dan memberikan rasa kesatuan pada desain adalah sebagai
berikut :
1. Gaya huruf dan ukurannya: Memilih gaya huruf dan ukuran yang sesuai dapat membantu memperkuat elemen tertentu dan
memberikan rasa kesatuan pada desain.
2. Komposisi gambar: Penggabungan dari banyak bagian menjadi suatu bentuk yang serasi dapat membantu memperkuat elemen
tertentu dan memberikan rasa kesatuan pada desain.
3. Bentuk ukuran dan komposisi: Memilih bentuk, ukuran, dan komposisi yang sesuai dapat membantu memperkuat elemen tertentu
dan memberikan rasa kesatuan pada desain.
4. Warna: Memilih warna yang sesuai dapat membantu memperkuat elemen tertentu dan memberikan rasa kesatuan pada desain.

d. Keseimbangan (Balance)

Keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Tidak berat


sebelah. Desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun
gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah. Ada dua pedekatan dasar dalam
prinsip keseimbangan: 1. Keseimbangan Simetris: susunan dari elemen agar merata ke kiri
dan kanan dari pusat. 2. Keseimbangan Asimetris: pengaturan yang berbeda dengan berat
benda yang sama di setiap sisi halaman

e. Point of Interest

Point of Interset disebut juga Penekanan (Emphasis). Ada hal yang perlu ditonjolkan lebih dari yang lain sehingga dapat mengarahkan
pandangan ke elemen tersebut. Emphasis disebut juga pusat perhatian. Buat bagian utama (pesan utama yang ingin ditampilkan) dari desain
berbeda dari yang lain, baik dari segi warna ataupun bentuknya, agar perhatian audiens lebih tertuju pada bagian utama tersebut

Hal pertama yang dilihat oleh audien yang menjadi pusat perhatian adalah lingkaran dengan warna berbeda tersebut. Inilah yang dimaksud
dengan Prinsip Emphasis. Prinsip penekanan dapat dilakukan dengan distorsi ukuran, bentuk, irama, arah, warna kontras, dan lain-lain

Point of Interest disebut juga Dominasi (Domination) yang sering juga disebut Conter Of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi
mempunyai bebera tujuan, yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan untuk memecah keberaturan

f. Skala

Skala dalam prinsip desain mengacu pada penentuan ukuran dari sebuah obyek, baik itu teks, warna, dan gambar. Skala bersifat relatif dan
dapat dibagi menjadi tiga jenis: skala intim, skala normal/manusiawi/natural, dan skala monumental/megah/heroik . Skala intim dapat
menimbulkan kesan lebih kecil dari besaran yang sesungguhnya. Skala normal/manusiawi/natural dapat diperoleh dengan pemecahan
masalah fungsional secara wajar. Sedangkan skala monumental/megah/heroik bersifat berlebihan dan kelihatan megah .
Skala pada desain arsitektur tidak memiliki aturan khusus karena skala bisa disesuaikan dengan nuansa atau kesan yang diinginkan . Skala
dalam desain grafis jauh lebih kompleks ketimbang besar kecilnya suatu obyek. Skala dan makna saling berkaitan erat. Besar kecilnya sebuah
obyek atau elemen dalam desain ditujukan untuk memberikan makna-makna tertentu . Perbedaan skala setiap obyek dapat menghadirkan
nuansa dan kedalaman antara setiap elemen .

g. Kesatuan (Unity)
Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi.
Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan, jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah dan
lain-lain), maka kesatuan tersebut telah tercapai.

Dengan prinsip kesatuan dapat membantu semua elemen menjadi sebuah kepaduan
dan menghasilkan tema yang kuat, serta mengakibatkan sebuah hubungan yang
saling mengikat.

Anda mungkin juga menyukai