Anda di halaman 1dari 19

PRINSIP

ESTETIKA DALAM
DESAIN

Nira Kharisma Arsetyandani


A01220050

Apasih estetika itu ?

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa


yang dinamakan estetika adalah suatu keindahan yang
nampak. Sedangkan pengertian estetika menurut
filsafat adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi
seni dengan pengalaman-pengalaman kita yang
berhubungan dengan seni. Hasil-hasil ciptaan seni
berdasarkan atas prinsip-prinsip yang dapat
dikelompokkan sebagai rekayasa, pola dan bentuk.
Lalu apa saja prinsip Kesatuan (Unity)
estetika dalam desain ? Keseimbangan (Balance)

Irama (Rhythm)

Proporsi

Aksentuasi/Dominasi (Emphasis)

Contrast & variety

Pengulangan (Repetition)
Kesatuan (Unity)
Unity adalah ukuran seberapa baik setiap elemen dari sebuah
desain bekerja sama dalam menciptakan keselarasan atau
keserasian. Prinsip unity dapat membantu semua elemen bersatu
padu dan menghasilkan tema yang kuat, serta menciptakan sebuah
hubungan yang saling mengikat. Dalam berkarya prinsip utama yang
harus dipenuhi ialah prinsip kesatuan, untuk itu dalam merancang
secara sempurna perlu dipikirkan keutuhan dan kesatuan antara
semua unsur senirupa disamping keutuhan antara unsur seni dan
gagasan (idea) sebagai landasan mencipta.
Suatu kualitas nyata suatu objek dimana perhatian visual dari
dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan ( pusat
perhatian adalah sama. Ada 3 jenis keseimbangan dlaam
komposisi :
1. Keseimbanagan formal (simetri) atau Bisymetries.
Pengaturannya seimbang terhadap garis tengah sumbu, axis.
2. Keseimbangan informal atau asimetri. Disini tidak ada garis
tengah yang membagi komposisi dalam dua bagian yang sama.
3. Keseimbangan radial. Semua elemen desain mengelilingi titik
pusat.
Irama atau ritme merupakan sebuah prinsip penyusunan
elemen-elemen desain dengan mengikuti suatu pola penataan
tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang
menarik. 
Dengan melakukan proses pengulangan (repetisi) pada
elemn-elemen desain, maka akan tercipta sebuah pola dan
irama. Irama juga mampu menciptakan sebuah desain yang
menarik serta mampu menyampaikan pesan atau informasi
dari desainer kepada terget audiencenya.
Prinsip proporsi adalah perbandingan ukuran antara elemen
dengan elemen dan bagian dengan bagian secara
keseluruhan. Pada prinsip proporsi tersebut lebih
menekankan pada ukuran suatu elemen atau unsur yang akan
disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang
keharmonisan tampilan pada suatu desain atau karya.

Proporsi ini juga akan memberikan dampak atau efek yang


harmonis dalam sebuah desain atau karya. Dengan pemilihan
proporsi elemen atau unsur yang tepat akan membuat
desain lebih mudah untuk menyampaikan informasi di
dalamnya.
Penekanan sebagai salah satu prinsip yang memusatkan perhatian berbeda
dengan dua prinsip sebelumnya. Prinsip ini lebih bebas karena dalam
menempatkan ‘centre of interest’ dalam komposisi tidak terikat dengan
gerakan arah garis, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
mengelompokan bentuk, memberikan warna yang berbeda dari sekitarnya,
memberikan hiasan atau motif sehingga perhatian tertuju kepada tempat
yang ingin ditonjolkan. Selain itu dapat pula salah satu unsur diisolasi untuk
mendapat perhatian khusus dan klimaks pada karya yang dibuat. Prinsip ini
sering juga disebut sebagai prinsip dominan atau prinsip subordinasi, yang
mana ada satu aspek yang mendominasi lainnya.
Kontras adalah penggunaan elemen (warna berlawanan pada roda warna, atau
cahaya nilai / gelap, atau arah – horisontal / vertikal) yang terlihat lebih
menonjol atau menentang daripada elemen lainnya. Berbeda memungkinkan kita
untuk menekankan atau menonjolkan elemen kunci dalam desain
Anda.Penggunaan prinsip kontras pada suatu desain bertujuan sebagai vitalitas
agar desain atau kerya tidak terkesan monoton.

Variasi dalam desain meliputi penggunaan berbagai elemen visual untuk


menghasilkan suatu karya yang kompleks. Memang ada kecenderungan orang-
orang memperoleh minat/ketertarikan terhadap sesuatu yang dianggap rumit.
Contoh yang sering kita lihat adalah pengguna beberapa font yang dikonsep
secara sengaja dalam suatu poster.
Prinsip desain ketiga adalah pengulangan (repetition).
Prinsip pengulangan adalah prinsip desain yang digunakan
untuk memperkuat tampilan keseluruhan dari sebuah
desain itu sendiri.

Prinsip pengulangan ini pun sekilas tampak mirip dengan


prinsip penekanan, di mana kedua prinsip ini sama-sama
bertujuan untuk memperkuat tampilan dari desain ke
audiens.

Bedanya, prinsip pengulangan lebih menghubungkan


berbagai elemen yang berbeda dalam desain Anda agar
dapat terlihat lebih teratur dan konsisten. Terdapat 3
jenis prinsip pengulangan dalam desain yaitu regular,
mengalir, dan progresif atau gradual.
Referensi

PRINSIP DASAR ESTETIKA - MATERI KULIAH


https://sudrajatfitr22.blogspot.com

https://furniterus.com/artikel/prinsip-desain-interior-dan-
penerapannya

Prinsip Prinsip Dasar Desain – Identips https://www.identips.com

https://www.shutterstock.com/ko/g/curlypat

https://www.gamelab.id/news/152-penting-prinsip-dan-elemen-
dasar-desain-yang-harus-diketahui-desainer#
Thank You

Anda mungkin juga menyukai