Anda di halaman 1dari 7

Prinsip-Prinsip Desain

Prinsip-prinsip desain sebenarnya penting diketahui oleh siapapun yang memiliki pekerjaan
yang bersinggungan dengan desain. Kenapa? Dengan memahami prinsip desain, kita
memiliki semacam “kosakata” dasar yang dapat digunakan untuk membahas desain
sehingga membantu desainer untuk menghasilkan desain yang diharapkan.

Apa saja prinsip-prinsip desain itu?


1. Keseimbangan (balance)
2. Kesatuan (unity)
3. Ritme (rhythm)
4. Penekanan (emphasis)
5. Proporsi

1.Keseimbangan (Balance)
Seimbang berarti tidak “berat” sebelah. Dalam desain, keseimbangan terjadi ketika objek
visual didistribusikan sedemikian rupa sehingga nyaman dipandang keseluruhan. Dalam
desain, keseimbangan dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

1.Keseimbangan Simetris (Symmetrical Balance)

2. Keseimbangan Asimetris (Asymmetrical Balance)

3. Keseimbangan Radial (Radial Balance)

1. Keseimbangan Simetris

Keseimbangan simetris adalah ketika elemen-elemen desain di satu sisi sama dengan
elemen-elemen di sisi lainnya. Keseimbangan ini membagi rata “berat”nya baik dari sisi
atas-bawah atau kiri-kanan
Contoh keseimbangan simetris dalam advertising

2. Keseimbangan Asimetris
Berbeda dengan keseimbangan simetris dimana distribusi berat dilakukan dengan membagi
rata elemen. Keseimbangan asimetris tidak sama antara sisi kanan, kiri, atas, bawah namun
tetap terasa seimbang. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu
besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang karena permainan kontras,
warna, dsb.
Contoh keseimbangan asimetris

3. Keseimbangan Radial

Dalam keseimbangan radial, elemen-elemen desain disusun melingkar seolah-


olah memiliki pusat. Biasanya desain -desain mandala memiliki keseimbangan
radial.

Contoh penggunaan keseimbangan radial pada logo


2. Kesatuan (Unity)
Prinsip unity dalam desain merupakan harmoni antara semua elemen sehingga menciptakan
suatu perasaan yang lengkap dan memiliki makna. Agak sulit dideskripsikan tapi dapat kita
rasakan jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan berlebihan (too much) ketika kita meihat
desain tersebut.
Untuk konsep tentang kesatuan ini mungkin akan lebih komprehensif jika dikaitkan
dengan Teori Gestalt.

3. Ritme (Rhythm)
Ritme Pergerakan dalam desain adalah suatu prinsip dimana desain yang
dihasilkan memiliki suatu alur ketika dilihat.

Contoh desain dimana kita dapat melihat ‘alur’ pergerakan objek desain yang seolah -
olah menjauh dan bergelombang

Pattern, Repetition & Rythm


Pattern adalah elemen-elemen yang dibentuk dan diulang dalam suatu susunan
yang teratur dan sama.
Repetition adalah pengulangan yang terjadi namun dalam interval tertentu.
4. Penekanan (Emphasis) / Focal Point
Saya sendiri lebih suka menyebut penekanan ini sebagai focal point. Sebenarnya
masih ada kata-kata lain yang menurut saya sama saja seperti : Center of Interest,
Eye Catcher, dlsb. Tapi saya pribadi lebih suka menyebutnya sebagai focal
point. Penekanan (Emphasis) atau focal point adalah bagian yang dibuat menonjol
untuk menarik perhatian yang melihat. Dapat dilakukan dengan memberikan
kontras baik bentuk, warna, tekstur, dlsb.

Contoh penggunaan kontras warna untuk menghasilkan focal point pada tangga

Contoh penggunaan warna kuning sebagai focal point dalam interior

5. Proporsi (Proportion)
Proporsi masih ada hubungannya dengan keseimbangan yang telah saya paparkan
sebelumnya. Proporsi meliputi perbandingan skala antara satu elemen dengan elemen
lainnya sehingga hasil akhirnya tidak aneh. Contohnya ialah perbandingan kepala dan
badan. Pada gambar kartun biasanya skala proporsi kepala terhadap badan lebih besa r
daripada keadaan normal untuk menekankan penonton pada ekspresi wajah tokoh kartun.

Variasi (Variety)

Variasi dalam desain meliputi penggunaan berbagai elemen visual untuk menghasilkan
suatu karya yang kompleks. Memang ada kecenderungan orang-orang memperoleh
minat/ketertarikan terhadap sesuatu yang dianggap rumit. Contoh yang sering kita lihat
adalah pengguna beberapa font yang dikonsep secara sengaja dalam suatu poster.

Anda mungkin juga menyukai