Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Visual Merchandising

A. Visual merchandising

Visual Merchandising (VM) adalah bentuk iklan yang dibentuk 3D dan


menempati ruang, bagaimana menciptakan tampilan merchandise untuk
mengkomunikasikan pesan penjual dan trend toko kepada calon
pelanggan.

Visual merchandising mengkombinasikan kemampuan menata produk,


graphic, dan interior untuk menstimulasi display sedemikian rupa
sehingga didapatkan tampilan yang menarik konsumen yang melihatnya
agar tergerak hatinya untuk membeli produk yang ditawarkan.

Sedangkan visual Merchandiser adalah pembuat imajinasi keindahan,


bahasa emosional produk dari toko dan Brand, kemudian menjadikannya
benda nyata yang tertata dan berbicara, untuk menyenangkan hati
pengunjung dan juga menjadi bagian penting dari operasi toko karena
keberhasilan toko tergantung terutama pada produk yang dijual di sana.
Pengecer successfiul hari ini memanfaatkan setiap ruang persegi yang
paling menguntungkan di toko. Karena ruang sangat mahal, seseorang
harus mengambil pendekatan strategis untuk menggunakan ruang

visual merchandising (Display) disimpulkan dengan menghadirkan


produk kepada pelanggan dalam ruang ritel, ini mengacu pada upaya
yang dilakukan untuk membuat outlet ritel menarik bagi calon pelanggan
melalui seni presentasi, dengan tujuan akhir menjual barang dagangan
yang ditawarkan. Visual Merchandising bertujuan untuk menjual citra
toko ritel dan barang dan jasa yang ditawarkannya. Ini adalah istilah yang
kadang-kadang digunakan sebagai altenatif untuk tampilan barang
dagangan, tetapi akhir-akhir ini merchandising visual umumnya
dipahami memiliki definisi yang lebih luas yang mencakup semua
kegiatan yang berkaitan dengan penyajian produk di outlet ritel. Ini
termasuk pilihan tata letak toko, metode presentasi produk, pilihan
perlengkapan dan perlengkapan, konstruksi tampilan, dan penggunaan
bahan point-of-sale. Gini Frings telah mendefinisikannya sebagai sarana
untuk mengkomunikasikan mode, nilai, produk, dan pesan kualitas toko
kepada calon pelanggan sehingga menarik mereka untuk membeli dari
toko secara berkelanjutan. Tujuan utama dari merchandising visual adalah
untuk membuat pengalaman pelanggan berkesan bersama dengan
memuaskan kebutuhannya. Ini membantu dalam meningkatkan
penjualan dan kepuasan pelanggan dengan menciptakan suasana yang
tepat melalui presentasi visual dan perencanaan toko yang baik.
Merchandising visual lebih penting di beberapa sektor ritel daripada yang
lain. Misalnya, pengecer fesyen dan perabot rumah tangga selalu
mencurahkan sumber daya yang memadai untuk menampilkan produk
mereka dengan cara yang menarik.

Display (pemajangan barang) merupakan salah satu aktivitas terpenting


dalam keseharian operasional pengelolaan sebuah toko Output yang
dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat
keberhasilan penjualan di dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern
yang memiliki format layanan mandiri (swalayan) seperti minimarket,
supermarket maupun hypermarket.

Belakangan, display yang dilakukan oleh para peritel modern


berkembang semakin inovatif, terutama sejak semakin banyaknya peritel
yang memahami konsep dan pemanfaatan alat bantu display (visual
merchandising) yang kini semakin populer. bentuk arsitektur sebuah toko
menunjukkan status sosial, budaya dan perubahan dari ekonomi setempat.
dahulu, bentuk ritel berupa toko-toko milik suatau keluarga yang berdiri
sendiri. Kini berubah menjadi toko-toko di dalam satu arcade atau suatu
mall di mana arcade, promenade, gallery, sebagai satu area terlindung
dengan suasana menyenangkan. konsep ini menjadi gambaran makin
besarnya kebutuhan ruang wisata belanja. Marc Gobe, penulis buku
pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding
mengungkapkan munculnya kecenderungan perdagangan eceran (retail)
yang mampu menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan kekuatan
dari media periklanan sendiri. Retailing has become advertising. Hal ini
diperoleh lewat kekuatan ritel-ritel yang tak semata karena menawarkan
harga produk yang murah. Melainkan lebih karena kecerdikan retailer
menciptakan kesan nyaman kepada konsumen saat menghadapi produk
dalam sebuah pusat perbelanjaan.
B. Tujuan Display

a. Attention dan interest customer

Attention dan interest customer artinya menarik perhatian pembeli


dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna ,lampu lampu dan
sebagainya.

b. Desire dan action customer

Desire dan actioan customer artinya untuk menimbulkan keinginan


memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut ,setelah masuk
ke toko, kemudian melakukan pembelian

Dari beberapa hal, menyusun barang dagangan juga merupakan salah


satu hal yang tidak kalah pentingnya, karena ini merupakan kesan
pertama dari pengunjung toko tersebut, oleh karena itu barang-barang
dagangan yang dipajang didalam ruangan toko maupun di etalase harus
ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi
setiap orang terutama calon pembeli,untuk penataan barang-barang
ini diperlukan keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi jadi tidak
setiap orang bisa menata sendiri,agar penataan terlihat menarik, perlu
menyewa orang-orang yang ahli dalam dekorasi dalam penataan
barang/pemajangan, dengan harapan, hal ini bisa dipakai sebagai dasar
atau contoh atau acuan untuk penataan berikutnya.

Penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak membosankan


dan disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan ialah
bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-
perlengkapan lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu
kelihatan rapi dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa menarik
pengunjung/calon pembeli/pelanggan tertarik untuk memiliki barang-
barang tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni (applied art)
dan merupakan unsure promosi yang cepat berkembang serta merupakan
unsur yang dirasakan sangat penting ,terutama dilihat dari fungsinya
yaitu untuk memperkenalkan barang dagangan ,untuk menarik perhatian
pengunjungndan untuk melihat dan memegang barang dagangan yang
kita pajang.

Menata barang dagangan (Display) harus dilengkapi dengan informasi


keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon
pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar peminat untuk
mengadakan transaksi. Semakin banyak barang yang
ditampilkan ,semakin mudah pula calon pembeli menentukan pilihannya,
oleh karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang
pembeli. Selain menata barang dagangan, yang perlu diperhatikan juga
adalah penataan ruangan toko (lay out) sebagai sarana strategis yang
dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata apik sehingga
memberikan ruang gerak yang bebas bagi calon pembeli, dengan ruang
gerak yang bebas, calon pembeli merasakan kenikmatan dalam
berbelanja,disisi lain toko juga harus memberikan kemudahan calon
pembeli untuk memilih barang barang yang dibutuhkannya,maka
letakkanlah barang dengan posisi mudah dilihat dan dijangkau.

C. Theme Visual Merchandising (tema display)

Di bidang ini , terdapat beragam dan bermacam-macam tema yang digunakan


untuk menarik perhatian para konsumen. Contoh nya :

a. Seasonal (Musiman)

Dalam tema ini, menggunakan berbagai fitur maupun ide yang


terinspirasi dari musim musim yang ada di dunia. Yaitu :

a) Winter (musim dingin)


b) Spring (musim semi)
c) Summer (musim panas)
d) Fall (musim gugur)
b. Holiday (Liburan)

Tema yang biasanya berpusat dari hal-hal yang terjadi sepanjang musim
liburan, contohnya :

a) Liburan ke pantai
b) Liburan ke gunung
c. Event ( Acara)

a) Chinese new year (Hari Raya Imlek)


b) Lebaran
c) Natal
d) Tahun baru
e) Halloween
f) Valentine, dll
d. Acara Lokal

Tema yang dimana jika contohnya sebuah kota atau wilayah mengadakan
suatu acara lokal, seperti festival yang berkaitan dengan produk pertanian,
sejarah, atau fitur alami,. Misalnya seperti :

a) Merayakan peringatan G30S PKI


b) Peringatan 17 agustus, dll
e. Back to School

Tema display yang mana memajang hal-hal yang berkaitan dengan


sekolah, guna menarik minat anak-anak untuk membeli. Produk-
produk yang digunakan pada umumnya adalah berbagai macam alat
tulis maupun perlengkapan sekolah lainnya.

D. JENIS PENGATURAN DISPLAY

Membuat pengaturan tampilan produk yang menarik dapat menarik


pelanggan, mempromosikan barang yang bergerak lambat,
mengumumkan penjualan, atau menyambut musim. berbagai jenis
pengaturan tampilan yaitu:

1. Realistic Setting

Suasana realistis disajikan untuk menampilkan barang dagangan.


Pengaturannya menyerupai panggung drama / teater, menyerupai
ruang tamu, kamar tidur, taman karena tergantung pada tema dan
barang dagangan yang akan ditampilkan. Pengaturan ini
menghubungkan drama yang sempurna ketika digunakan dalam
jendela tertutup. Contoh: Lingkungan pantai yang realistis dibuat
untuk menampilkan koleksi pakaian musim panas / pantai.

Contoh gambar :
2. Semi-Realistic Setting

Ketika tampilan hanya memberikan sedikit skenario tanpa detail


menit pengaturan panggung, itu disebut pengaturan semi realistis.
Jenis pengaturan ini biasanya digunakan ketika anggaran atau waktu
tidak mengizinkan tahap rumit seperti pengaturan. Mereka
digunakan lebih umum dan sama-sama efektif dalam menyampaikan
ide. Contoh: Provogue "This Summer Feel the Heat" tampilan jendela.
Daun palem sederhana, kelapa dan papan selancar menyampaikan
ide pengaturan pantai yang menyenangkan

Contoh gambar :
3. Enviromental Setting

Dalam jenis pengaturan ini, merchandise digambarkan dengan cara


mereka akan digunakan. Segala sesuatu yang dipamerkan dalam
pengaturan ini dijual di toko. Contoh: Tampilan toko rumah untuk
meja makan dengan pengaturan makan malam dan barang-barang
pusat, barang pecah belah, alas meja, dll.

Contoh gambar :
4. Fantasy Setting

ini adalah pengaturan yang tidak realistis di mana desainer dapat


melepaskan imajinasinya akan apa yang paling menarik perhatiannya.
itu bisa tema apa saja, ide apa saja. itu bisa didasarkan pada peri peri
seperti salju putih atau alice di negeri ajaib, itu bisa lebih besar dari
alat peraga kehidupan, atau manekin menggantung terbalik dari
langit-langit. bisa sedetail atau seminimal mungkin sesuai anggaran
dan waktu.

Contoh gambar :
5. Abstrac Setting

layar berputar di sekitar barang dagangan itu sendiri dan visual dan
alat peraga dijaga paling tidak hanya untuk mendukung pesan umum.
visual dan alat peraga biasanya bentuk grafik umum dan bentuk
tanpa pesan tertentu belum mendukung gagasan keseluruhan
tampilan. contoh: tampilan jendela pameran platinum guild india
minimal dengan alat peraga yang digunakan dalam bentuk ranting
yang menggambarkan desain organik mereka.

Contoh gambar :
DAFTAR PUSTAKA

http://displayprdku.blogspot.com/

IGNOU UNIVERSITY, VISUAL MERCHANDISING BOOK

Anda mungkin juga menyukai