1. Aprilia (18.311.6750)
2. Diana Ristia Wulandari (18.611.7028)
3. Maharani (18.611.7042)
4. Muhammad Daarul Fikri (16.111.5650)
5. Vinka Meiskatuzzahra (18.611.7181)
6. Yoga Triyono (18.611.7110)
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIDYA WIWAHA
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa itu display produk.
2. Mengetahui dan memahami apa itu layout took.
3. Mengetahui dan memahami display produk dan layout took di
SuperIndo.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Display Produk
1. Pengertian Display
Display produk adalah penataan barang dagangan ditempat
tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen, memudahkan
konsumen untuk melihat serta memilih dan akhirnya membeli
2. Tujuan Display
a. Menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan
warna-warna ,lampu lampu dan sebagainya.
b. Menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang
dipamerkan di toko tersebut ,setelah masuk ke toko, kemudian
melakukan pembelian.
3. Macam-macam Display
a. Window Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu
harga, simbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang
disebut etalase.
b. Interior Display
Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu
harga, dan poster-poster di dalam toko. Interior display dibagi
dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
1) Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatu
tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang,
dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuanpetugas
pelayanan, misalnya self display, island display (barang-
barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik
sehingga menyerupai pulau-pulau).
2) Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam
suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak dihampiri
tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas
bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk
melindungi barang dari kerusakan, pencurian.
3) Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang
dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, di kamar
tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat
memperbesar daya tarik karena barang-barang
dipertunjukkan secara realistis.
c. Exterior Display
Memajangkan barang-barang di luar toko, misalnya pada
waktu mengadakan obral dan pasar malam. Display ini
mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1) Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis.
2) Membantu para produsen yang menyalurkan barang-
barangnya dengan cepat dan ekononomis.
3) Membantu mengkoordinasikan Advertising dan
Merchandising.
4) Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari
pembungkus.
5) Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat,
misalnya pada hari raya, ulang tahun.
B. Layout Toko
1. Pengertian Layout
Layout atau tata letak berkaitan erat dengan alokasi ruang guna
penempatan produk yang dijual. Lay out merupakan pemetaan area
yang dirancang sebagai tempat menjual suatu produk untuk
membantu konsumen berbelanja dan pencarian barang yang akan
dibeli. Tujuan dari lay out adalah untuk mendekatkan produk kepada
konsumen agar tersedia dalam tempat dan jumlah yang tepat, untuk
kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh produk, dan untuk
efisiensi dan efektifitas space yang ada, yaitu pengelompokan
berdasarkan group dan sub group. Sehingga dengan lay out yang
baik maka dapat diinginkan sasaran yang diharapkan.
2. Manfaat Layout
Manfaat kegunaan tempat, kegunaan ini diperoleh konsumen
karena dengan produk (lay out) dibuat pada tempat yang dapat
didatangi konsumen.
a. Manfaat kegunaan waktu, hal ini berkaitan dengan kenyataan
bahwa konsumen dapat memperoleh produk pada saat yang
diinginkan.
b. Manfaat kegunaan informasi, dengan melakukan promosi dapat
untuk menginformasikan produk kepada konsumen, membujuk
konsumen agar membeli, dan mengingatkan konsumen agar tidak
melupakan produk dan tempatnya (lay out).
3. Jenis Layout
Secara umum lay out dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Lay Out Pola Lurus (grid)
Pada pola grid ini tata letak toko dibuat secara berlajur
yang terdiri atas lorong-lorong untuk meletakkan barang yang
berdasarkan group maupun sub group. Pola ini banyak
digunakan pada minimarket, supermarket maupun hypermarket.
Dengan pola ini diharapkan barang yang bisa dipajang lebih
banyak, tapi cukup memberikan keleluasaan bagi pelanggan
yang hilir mudik. Yang harus diperhatikan pada pola ini adalah
barang-barang mana yang harus ditampilkan di lorong utama.
Pola lurus menguntungkan dalam hal kesan efisien, lebih banyak
menampung barang yang didisplay, mempermudah konsumen
untuk menghemat waktu belanja, dan control lebih mudah.
b. Lay Out Pola Arus Bebas (free flow)
Pada pola free flow ini, barang diletakkan secara
mengelompok dengan pola yang memudahkan pelanggan untuk
hilir mudik dan memberikan kebebasan pelanggan untuk melihat
kelompok-kelompok barang. Hal yang diharapkan pada pola ini
adalah pembelian secara spontan (impulse buying), dapat
memberikan lebih banyak pilihanbarang dari satu tempat ke
tempat lain, dan dapt meberikan kesan bersahabat.
2.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.superindo.co.id/korporasi-keberlanjutan/corporate/about_us,
diakses hari jum’at tanggal 08 November 2019 pukul 20.35
https://soalekonomi-sma.blogspot.com/2016/05/jelaskan-tentang-lay-out-toko-
ruang.html, diakses hari jum’at tanggal 08 November 2019 pukul 19.55
https://caradisplaybusana.blogspot.com/2017/01/definisi-display-atau-
pengertian-penataan-proudk.html, diakses hari jum’at tanggal 08 November
2019 pukul 20.30
http://firdaussmktdr2018.blogspot.com/2018/09/pengertiandan-tujuan-penataan-
produk.html, diakses hari jum’at tanggal 08 November 2019 pukul 20.30
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/07dd43ab928882eb1ee
cf51fba983218.pdf, diakses hari jum’at tanggal 08 November 2019 pukul 20.30