Disusun oleh :
Kelompok 8
2023
A. Latar Belakang
Industri retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan
penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku
konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.
Keberhasilan dalam pasar Retail yang kompetitif, pelaku Retail harus dapat
menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu dan tempatyang tepat pula. Oleh
karena itu, pemahaman terhadap pelaku Retail terhadap karakteristik target pasar atau
konsumen yang akan dilayani merupakan halyang sangat penting.
Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah mencari keuntungan yang
setinggi-tingginya, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan total
penjualan. Agar tujuan utama tersebut tercapai, pembisnis ritel harus
memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi penjualan (Utami,2010),
yaitu memahami pesaing yang dihadapi dan perilaku konsumennya dalam
berbelanja, strategi-strategi ritel (aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek
keuangan, aspek pemilihan lokasi, aspek sistem informasi,dan aspek hubungan
pelanggan) yang harus dikembangkan, merencanakan dan mengelola barang
dagangannya, serta mengatur tata letak toko, desain, dan visualisasi barang
dagangan. Dari keempat hal di atas terlihat bahwa salah satu hal yang
mempengaruhi penjualan disebuah bisnis ritel adalah tata letak toko tersebut.
Menarik konsumen dapat dilakukan pembelian tidak hanya dapat
dilakukan dengan memberikan diskon, door prize, atau kegiatan promosi
lainnya. Salah satu cara dalam menarik konsumen dapat dengan cara
memberikan tata letak (layout) yang menyenangkan bagi kosumen saat berada di
dalam toko, dan diharapkan konsumen akan melakukan pembelian kembali.
Tata letak (layout) riteltidak hanya dapat memberikan suasana lingkungan
pembelian yang menyenangkan saja, tetapi juga dapat memberikan nilai
tambah terhadap produk yang dijual. Selain itu, tata letak (layout) ritel juga akan
menentukan citra toko, yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan
untuk tetap bertahan terhadap persaingan dalam membentuk pelanggan yang
loyal. Tata letak (layout) ritel sebagai salah satu sarana komunikasi yang berdampak
positif dan menguntungkan, jika tataletak (layout) itu sendiri dibuat semenarik
mungkin dengan mempertimbangkan luas toko, jarak antara gondola, pencahayaan
lorong, dan penempatan produk yang dipajang (Supariyani dan Marpaung, 2013).
B. Pengertian Strategi Tata Ruang Bisnis Ritel
Strategi tata ruang bisnis ritel adalah rencana atau pendekatan yang digunakan
oleh perusahaan ritel untuk merencanakan dan mengelola tata letak fisik toko dan
penempatan produk mereka dalam upaya untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Ini
mencakup bagaimana toko ritel mengatur produk-produk mereka di dalam toko,
bagaimana mereka merancang ruang ritel mereka, dan bagaimana mereka
mengoptimalkan pengalaman pelanggan dalam toko.
Tujuan utama dari strategi tata ruang bisnis ritel adalah meningkatkan
penjualan, mengoptimalkan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman
pelanggan, dan mencapai keunggulan bersaing dalam industri ritel. Hal ini dapat
melibatkan pemilihan lokasi yang tepat untuk toko, tata letak produk di dalam toko,
manajemen stok, penggunaan visual merchandising, analisis data, serta penyesuaian
dengan tren dan perubahan dalam perilaku konsumen.
Dengan merancang strategi tata ruang bisnis ritel yang baik, perusahaan ritel
dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam hal penjualan, kepuasan pelanggan, dan
keberlanjutan bisnis mereka. Strategi ini juga memungkinkan mereka untuk
beradaptasi dengan perubahan dalam pasar dan persaingan yang terus berubah.
Beberapa strategi tata ruang bisnis ritel yang umum meliputi :
Pemilihan Lokasi yang Tepat
Memilih lokasi yang strategis adalah kunci kesuksesan bisnis ritel. Ini
termasuk mempertimbangkan demografi konsumen, tingkat lalu lintas,
aksesibilitas, dan keberadaan pesaing di sekitar lokasi tersebut.
Tata Letak Toko yang Efisien
Merancang tata letak interior toko yang efisien dapat membantu pelanggan
menemukan produk dengan mudah. Ini mencakup penempatan produk di area
yang paling terlihat dan menarik perhatian pelanggan.
Pengelolaan Stok yang Cermat
Merancang tata letak interior toko yang efisien dapat membantu pelanggan
menemukan produk dengan mudah. Ini mencakup penempatan produk di area
yang paling terlihat dan menarik perhatian pelanggan.
Penggunaan Visual Merchandising
Merancang tata letak interior toko yang efisien dapat membantu pelanggan
menemukan produk dengan mudah. Ini mencakup penempatan produk di area
yang paling terlihat dan menarik perhatian pelanggan.
Analisis Data
Mengumpulkan dan menganalisis data penjualan, perilaku pelanggan, dan tren
belanja dapat membantu perusahaan ritel mengambil keputusan yang lebih
baik tentang tata ruang dan strategi produk mereka.
Segmentasi Toko
Menyesuaikan tata ruang dan produk untuk mencerminkan segmentasi
pelanggan yang berbeda dalam toko yang sama. Misalnya, menciptakan zona
untuk pelanggan yang mencari produk mewah dan zona untuk pelanggan yang
mencari produk dengan harga lebih terjangkau.
Penawaran Khusus dan Promosi
Menempatkan produk yang sedang dipromosikan atau menawarkan diskon di
lokasi yang menarik perhatian pelanggan dapat meningkatkan penjualan.
Perubahan Fleksibel
isnis ritel perlu dapat merespons perubahan tren konsumen dan keadaan pasar
dengan cepat. Ini mungkin melibatkan penyesuaian tata ruang atau produk
yang ditawarkan.
Strategi tata ruang bisnis ritel harus selalu berdasarkan pemahaman yang
mendalam tentang pelanggan dan pasar mereka. Itu juga harus fleksibel dan dapat
disesuaikan dengan perubahan dalam perilaku konsumen dan persaingan.
Tata letak toko atau store layout memiliki pengaruh terhadap waktu lama atau
tidaknya konsumen di dalam toko, berapa banyak produk yang menjadi
kualitas konsumen serta jalur yang dilalui oleh konsumen saat berada di toko.
Tata letak dibagi menjadi 2 bagian :
D. Perencanaan Ruangan
Perancangan toko adalah rencana tata ruang bagi setiap usaha ritel yang
berperan sebagai pencipta iklim yang kondusif dan sesuai keinginan pembeli. Serta
menyebabkan pembeli merasa perlu menunggu ditoko yang dapat mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian (Arnipianti, 2021).
Untuk merancang suatu tataruang toko yang baik, maka para perancang toko harus
menyeimbangkan beberapa sasaran–sasaran yang sering kali konflik. Pertama, tata
ruang toko hendaknya menggoda para pelanggan untukbgr disekitar toko untuk
membeli lebih banyak barang-barang perdagangan daripada yang sebenarnya telah
mereka rencanakan. Salah satu metode adalah untuk mengungkapkan kepada
pelanggan dengan suatu tataruang toko yang memfasilitasi suatu pola lalu lintas yang
spesifik.
Bila sedang merancang atau merancang kembali toko, para manajer
memenuhi empat tujuan, yaitu :
Rancangan harus sesuai dengan kesan dan strategi. Untuk memenuhi tujuan
pertama, para manajer ritel harus menentukan pelanggan target dan kemudian
merancang toko yang melengkapi kebutuhan pelanggan.
Rancangan harus memengaruhi perilaku konsumen secara positif.
Untuk memenuhi tujuan kedua, dalam memengaruhi keputusan
pelanggan untuk membeli, para peritel terfokus pada masalah
rancangan toko dan perencanaan ruangan.
Rancangan harus mempertimbangkan biaya-biaya dan nilai. Beberapa toko
pangan menempatkan produk mereka dekat pintu masuk toko karena
memiliki kesempatan lebih besar untuk di beli daripada kategori-
kategori barang lain dan menciptakan suasa yang nyaman. Peritel
mengembangkan peta yang disebut plano gram yang menjelaskan lokasi
barang berdasarkan keuntungan dan faktor-faktor lain. Bila
mempertimbangkan masalah suasana rancangan toko, para peritel harus
menimbang biaya-biaya untuk strategi tersebut dan masalah-masalah
ketertarikan pelanggan.
Rancangan harus fleksibel