Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

TATA LETAK (LAYOUT) PADA TOKO KELAPA PARUT RIDHO BERKAH

KEL. MELAYU

Dosen Pengampu :

Johansyah SE.,MM

Disusun Oleh :

Aisyah Ramadhani (210215000)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

TENGGARONG

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan bisnis di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan,
terutama perkembangan pada dunia bisnis ritel baik dari kota kecil sampai kota
besar. Dapat dilihat dengan banyaknya bermunculan minimarket, supermarket,
hypermarket, dan ritel lainnya yang terus-menerus bermunculan. Banyak pelaku
bisnis yang mencoba memenuhi kebutuhan untuk konsumennya. Suatu bisnis
harus mempunyai ciri khas tertentu untuk membedakan dia dengan pesaing-
pesaingnya. Hal ini akan menarik konsumen sebanyak-banyak nya untuk dapat
berkunjung dan berbelanja ke tempat mereka.
Cara memenangkan persaingan yang semakin ketat pada saat ini pelaku bisnis
harus bias memperbaiki pengelolaan bisnisnya. Dari segi konsumen sendiri
konsumen pasti ingin produk jasa dengan kualitas yang bagus dan harga yang
bersaing. Dengan manajemen yang baik, pelaku bisnis dapat memenuhi
kebutuhan konsumennya dengan memberikan produk jasa yang berkualitas bagus
dan harga yang bersaing. Salah satu cara perbaikan dalam manajemen yaitu
dengan menerapkan manajemen operasional sebagai keputusan operasional
dalam perusahaan.
Manajemen operasi itu sendiri merupakan akivitas yang menciptakan barang
dan jasa melalui proses transformasi. Keputusan manajemen operasi sendiri
dilakukan dengan planning, organizing, actuating, dan controlling pada proses
operasi bisnis. Sepuluh keputusan dalam strategi operasinal yaitu mutu, desain
barang dan jasa, desain proses dan kapasitas, seleksi lokasi, tata letak mansion
dan system kerja, manajemen rantai pasokan, persediaan, penjadwalan dan
pemeliharaan. Dari keseluruhan keputusan strategi operasional yang ada, salah
satu kunci keberhasilan dari setiap kegiatan operasi dalam perusahaan adalah tata
letak yang mana ini digunakan untuk mengefektivitaskan fasilitas-fasilitas yang ada
dalam perusahaan.
Layout (tata letak) memiliki peran penting dalam menentukan efektivitas
sebuah operasi secara jangka panjang yang memiliki banyak dampak strategi

2
karena dapat menentukan daya saing perusahaan. Layout (tata letak) yang efektif
dapat membantu sebuah usaha atau perusahaan untuk mencapai sebuah strategi
yang menunjang biaya rendah atau respon yang cepat, sehingga dapat
memperhitungkan selera dan persepsi konsumen. Selain sebagai cara untuk
memudahkan kosumen dalam memilih barang yang ditawarkan, layout (tata letak)
juga sebagai salah satu factor utama bagi pelaku bisnis dalam bidang penjualan
yang meliputi kelengkapan dan barang d alam yang dijual. Dengan demikian layout
(tata letak) berperan penting dalam suatu perusahaan untuk mempermudah
manajemen dalam usahanya.
Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah mencari keuntungan yang setinggi-
tingginya, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan total penjualan. Agar
tujuan utaa tersebut tercapai, pebisnis ritel harus memperhatikan beberapa hal
yang dapat mempengaruhi penjualan (Utami, 2010), yaitu memahami pesaing
yang dihadapi dan perilaku konsumennya dalam berbelanja, strategi-strategi ritel
(aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, aspek pemilihan
lokasi, aspek system informasi, dan aspek hubungan pelanggan) yang harus
dikembangkan, merencanakan dan mengelola barang dagangannya, serta
mengatur tata letak toko, desain, dan visualisasi barang dagangan. Dari keempat
hal di atas terlihat bahwa salah satu hal yang mempengaruhi penjualan disebuah
bisnis ritel adalah tata letak toko tersebut.
Menarik konsumen dapat dilakukan pembelian tidak hanya dapat dilakukan
dengan memberikan diskon, door prize, atau kegiatan promosi lainnya. Salah satu
cara dalam menarik konsumen dapat dengan cara memberikan tata letak (layout)
yang menyenangkan bagi konsumen saat berada di dalam toko, dan diharapkan
konsumen akan melakukan pembelian yang menyenangkan saja, tetapi juga dapat
memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Selain itu, tata letak
(layout) ritel juga akan menentukan citra toko, yang dapat menjamin
kelangsungan hidup perusahaan untuk tetap bertahan terhadap persaingan dalam
membenuk pelanggan yang loyal. Tata letak (layout) ritel sebagai salah satu
sarana komunikasi yang berdampak positif dan menguntungkan, jika tata letak
(layout) itu sendiri dibuat semenarik mungkin dengn mempertimbangkan luas

3
toko, jarak antara gondola, pencahayaan Lorong, dan penempatan produk yang
dipajang (Supariyanti dan Marpaung, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan dan fungsi layout toko ritel?
2. Bagaimana elemen tata letak toko yang efektif?
3. Bagaimana perencanaan ruang toko?
4. Apa saja jenis-jenis layout toko?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi toko ritel
2. Untuk mengetahui elemen tata letak toko yang efektif
3. Untuk mengetahui perencanaan ruang toko
4. Untuk mengetahui jenis-jenis layout toko

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertin Tata Letak

Lay out atau tata letak berhubungan erat dengan alokasi ruang guna
penempatan produk yang akan dijual. Lay out adalah pemetaan area yang
dirancang sebagai tempat menjual suatu produk untuk membantu konsumen
dalam berbelanja dan pencarian barang yang akan dibeli. Tujuan dari lay out
sendiri untuk mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat
serta jumlah yang tepat, untuk kenyamanan dan kemudahan untuk memperoleh
produk, serta untuk efisiensi dan efektifitas space yang ada, yaitu pengelompokan
produk berdasarkan group dan sub group.

Pemilihan jenis tata letak (Elbers, 2016) toko harus bias menyampaikan
gambaran toko ritel apa yang konsumen masuki (Elbers, 2016). Setiap jenis toko
ritel memiliki klasikasi bentuk tata letak masing-masing sesuai dengan
kebutuhannya. Tata letak akan lebih baik dibentuk bervariasi agar dapat membuat
pelanggan memutari keseluruhanisi toko. Tata letak dengan bentuk bervariasi
dimaksud agar pelanggan tidak hanya membeli produk yang sudah direncanakan
saja lalu pulang, namun diharapkan dengan tata letak yang bervariasi dapat
merangsang keinginan pelanggan memutari toko secara keseluruhan.

Tata letak akan mempengaruhi pengalaman dan kecepatan pelanggan dalam


berbelanja (Goswami et al., 2013). Bentuk dan pengaturan tata letak yang tepat
dan baik akan mempermudah alur pelanggan dalam sirkulasi di dalam toko, dan
menghindari kesesakan. Tata letak akan mempengaruhi langsung pada
pengalaman pelanggan dalam berbelanjadengan tata letak toko seperti apa yang
akan memuaskan atau mengecewakan pelanggan.

Dwi Kristian, dalam bukunya Lay Out Design mengartikan Lay Out sebagai satu
keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat
berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat.

5
Menurut James M.Apple, Lay Out atau perancangan tata letak didefinisikan
sebagai perancangan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk
untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar operator,
peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke
bagian pengiriman produk jadi. Littlefield dan Peterson,1956.

Menjelaskan Lay Out sebagai penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor


pada luas lantai yang tersedia. Terry,1966. Layout dipandang sebagai proses
penentuan kekebutuhan akan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci
guna menyiapkan susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap
perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak

2.2 Elemen Tata Letak Toko yang Efektif

Membuat tata letak toko yang ideal bukan sekadar soal memilih model
yang tepat untuk diikuti. Penting juga untuk mempertimbangkan jenis ruang
tertentu yang akan membuat tata letak Anda intuitif dan efektif. Ada teknik dan
pilihan yang sesuai dengan sebagian besar tata letak dan memengaruhi cara
pelanggan merasakan dan berinteraksi dengan ruangan Anda. Memahami
tujuan dan nilai elemen-elemen ini akan membantu memastikan Anda
menempatkan dan merencanakannya dengan tepat.

1. Tembok Kekuasaan yang strategis


Kebanyakan orang berbelok ke kanan saat memasuki toko. Ini
adalah prinsip psikologis dengan konsekuensi besar bagi desain dan ritel.
Mungkin karena kebanyakan orang tidak kidal dan bagaimana arsitektur
mengajarkan orang untuk menavigasi ruang, prinsip ini dikenal sebagai
“hak invarian” atau sekadar “preferensi belok kanan”, hal ini
menyebabkan pengecer menjuluki dinding sebelah kanan sebagai
“dinding listrik.”
Mengingat hak invarian, dinding listrik adalah tampilan yang
paling Anda yakini akan ditemui sebagian besar pelanggan Anda. Kecuali
jika seseorang datang dengan agenda yang mengarahkan mereka ke kiri
atau tengah, kemungkinan besar mereka akan default ke tembok

6
sebelah kanan tersebut. Dan itu berarti Anda perlu berpikir secara
strategis tentang apa yang Anda tempatkan di sini dan bagaimana Anda
menyajikannya.
Tidak ada satu cara yang benar untuk menggunakan power wall
Ini bisa menjadi tempat Anda mempromosikan barang dengan
permintaan tinggi yang laris manis. Atau promosi khusus yang Anda
iklankan, yang akan dicari orang-orang di toko Anda. Bisa juga berupa
barang musiman, pembelian impulsif, atau produk label pribadi. Apa pun
yang ingin Anda prioritaskan dan minta perhatian, di sinilah hal itu perlu
dijalankan.
2. Zona Dekompresi
Apapun tata letak yang Anda pilih, penting untuk mengalokasikan
ruang untuk zona dekompresi. Ini adalah ruang tepat di dalam pintu
masuk Anda tempat pelanggan dapat berorientasi dan mengetahui ke
mana tujuan mereka. Zona dekompresi adalah tentang memberi
pelanggan Anda ruang bernapas untuk bertransisi dari dunia luar dan
menyesuaikan diri dengan kecepatan toko Anda. Pintu masuk sudah
menjadi area dengan lalu lintas tinggi. Anda tentu tidak ingin menambah
lalu lintas dengan mencoba menjejali ruang ini dengan barang-barang
menarik. Idealnya, Anda ingin menjadikan lokasi ini sebagai lokasi yang
baik untuk mendapatkan gambaran umum, sehingga pelanggan dapat
merasa yakin bahwa mereka berada di tempat yang tepat dan menuju
ke arah yang benar.
3. Ruang inventaris tambahan
Meningkatnya permintaan terhadap opsi pemenuhan alternatif
seperti BOPIS, BOSS, penjemputan di tepi jalan, dan pengiriman lokal
berarti pengecer modern harus mengalokasikan lebih banyak ruang
untuk inventaris. Faktanya, perusahaan real estate komersial JLL
memperkirakan bahwa pada tahun 2025, pengecer secara kolektif akan
membutuhkan tambahan satu miliar kaki persegi untuk mengakomodasi
pertumbuhan penjualan online. Terlepas dari bagaimana tata letak Anda

7
memengaruhi keseimbangan antara ruang tampilan dan ruang
inventaris, Anda harus mempertimbangkan dampak ritel omnichannel.
4. Area pembelian impulsif
Apa pun tampilan katalog Anda, akan selalu ada item yang
kemungkinan besar akan dibeli seseorang secara tiba-tiba. Produk yang
menarik perhatian, memicu keinginan mengidam, atau melengkapi
barang-barang dengan permintaan tinggi di dekatnya. Untuk
memaksimalkan kegunaan tampilan ini, pembelian impulsif harus
dilakukan di area dengan lalu lintas tinggi di mana Anda tahu orang akan
menemukannya dalam perjalanan ke produk pokok Anda dan barang
yang paling banyak diminati.
5. Arus lalu lintas lancar
Kemacetan membunuh penjualan. Ketika pelanggan merasa
mereka tidak dapat berpindah ke toko Anda tanpa menabrak troli atau
bertabrakan dengan pembeli lain, hal ini secara langsung berkontribusi
pada persepsi mereka terhadap toko Anda dan pengalaman mereka di
dalamnya. Antrean panjang juga dapat menimbulkan rasa frustrasi
serupa. Jadi, penting untuk menyeimbangkan kebutuhan Anda akan
ruang pajangan dengan kebutuhan pelanggan akan jalur yang jelas dan
pelayaran yang lancar. Di setiap lorong, pikirkan bagaimana rasanya jika
ada berbagai kombinasi kereta, kereta dorong bayi, keranjang, kursi
roda, dan kereta belanja bermotor yang mencoba bermanuver melewati
satu sama lain.
6. Tempat duduk yang ditempatkan dengan baik
Beberapa ruang dan produk sebaiknya dilengkapi dengan tempat
duduk. Bangku untuk mencoba sepatu atau duduk sambil menunggu
seseorang berganti pakaian, pergi ke kamar mandi, atau mengambil
resep. Penting untuk mempertimbangkan bagian-bagian toko Anda di
mana seseorang mungkin perlu berdiri sebentar atau berjalan dalam
waktu lama, dan menemukan tempat yang tepat untuk
mengistirahatkan kaki mereka. Membantu pelanggan merasa nyaman di
toko Anda memastikan bahwa pengalaman berbelanja mereka tidak

8
akan terganggu karena kelelahan atau ketidaksabaran, dan mendorong
mereka untuk kembali lagi saat mereka membutuhkan sesuatu.

2.3 Perencanaan Tata Letak Toko

Merencanakan tata letak toko adalah proses membuat toko untuk


memaksimalkan area yang tersedia. Metode ini menggabungkan faktor
psikologis dan estetika untuk menciptakan tata letak yang membuat
orang tertarik pada suatu toko. Merencanakan tata letak toko yang
mendistribusikan lalu lintas konsumen secara efektif akan mencegah
barang dagangan Anda terlihat berantakan. Selain itu, ini menarik
perhatian klien ke item yang Anda ingin mereka fokuskan dengan
mengarahkan mereka ke lorong atau rak tertentu.

Sangat membantu untuk membaca tentang gagasan aliran


pelanggan sebelum melihat tata letak tertentu. Alur pelanggan mengacu
pada jalur yang diambil pelanggan saat mereka menelusuri toko Anda.
Merencanakan tata letak toko Anda secara efektif akan membuat
pelanggan terus mengunjunginya sambil menyoroti produk Anda. Di
toko yang lebih besar, desain arus pelanggan dapat menggabungkan
area istirahat dengan sofa atau kursi di mana pelanggan dapat bersantai
sebelum menjelajahi ruangan.

2.3 Tujuan dan Fungsi Layout

Tujuan dan Fungsi Layout Toko Tujuan Layout Toko,Apabila manajer sedang
merancang atau merancang kembali toko, para manajer akan memenuhi empat
tujuan, yaitu :
1. Rancangan harus sesuai dengan kesan dan strategi Untuk memenuhi
tujuan pertama, para manajer ritel harus menentukan pelanggan target
dan kemudian merancang toko yang melengkapi kebutuhan pelanggan.
Contohnya warehose store club memiliki atap tinggi dengan kisi-kisi
logam dan lantai beton, bukan menggunakan ubin atau keramik.
Mereka menggunakan itu untuk mempertahankan suatu kesan.

9
2. Rancangan harus memengaruhi perilaku konsumen secara positif Untuk
memenuhi tujuan kedua dalam memengaruhi keputusan pelanggan
untuk membeli, para peritel terfokus pada masalah rancangan toko dan
perencanaan ruangan. Bayangkan toko pangan yang dirancang seperti
toko khusus wanita atau galeri seni yang terlihat seperti toko ban. Toko
pangan diatur untuk memudahkan pelanggan mencari bahan makanan
yang diperlukan.

2.3 Jenis-Jenis Layout

1. Tata Letak Kotak


Bila Anda ingin lorong demi lorong produk dikemas dari dinding
ke dinding, Anda memerlukan tata letak kotak. Tata letak toko ini
merupakan kebutuhan pokok toko kelontong dan komponen inti dari
beberapa departemen ritel. Ini familiar, dan memudahkan
pengorganisasian produk dalam pengaturan yang intuitif dan dapat
dijelajahi. Konsumen terbiasa menavigasi rak-rak yang padat dalam tata
letak kotak untuk menemukan barang yang mereka butuhkan, dan
penutup ujung menawarkan lokasi yang menonjol untuk menyorot
promosi khusus dan produk yang ingin Anda perhatikan. Keuntungan
utama tata letak grid adalah ruang tampilannya yang luas, familiar bagi
konsumen, dan kemampuan untuk mengontrol dan mengoptimalkan
arus lalu lintas. Untuk toko dengan ribuan SKU, sulit menemukan sistem
organisasi lain yang menyediakan ruang khusus untuk setiap item. Dan
karena orang-orang selalu menemukan tata letak kotak, seseorang yang
belum pernah menginjakkan kaki di toko Anda sebelumnya dapat
dengan mudah mulai menemukan jalan keluarnya. Mereka telah dilatih
untuk berjalan di sepanjang lorong dan mencari papan petunjuk sampai
mereka menemukan bagian, rak, dan pilihan yang tepat.

Ketika orang-orang terbiasa dengan penggunaan spesifik tata


letak grid, mereka belajar menemukan jalur terpendek menuju apa yang
mereka butuhkan atau jalur yang membawa mereka melewati lorong

10
lain tempat mereka perlu mengambil barang. Orang-orang berharap tata
letak jaringan tetap statis, dan perubahan apa pun dapat mengganggu
pelanggan yang sudah ada. Namun tata letak grid pada akhirnya hanya
akan sebaik sistem organisasi Anda. Anda memerlukan papan petunjuk
yang jelas dan pengelompokan produk yang intuitif untuk
memaksimalkan kegunaan desain ini dan mencegah frustrasi.
Dengan menempatkan barang dengan permintaan tertinggi di
bagian belakang toko, Anda memaksimalkan peluang yang dimiliki
pelanggan untuk melakukan pembelian impulsif dan melihat promosi
penting. Ada sejumlah jalur yang terbatas untuk mencapai barang-
barang ini, dan Anda dapat memastikan bahwa setiap jalur utama
mencakup barang-barang yang kemungkinan besar akan dibeli orang
secara tiba-tiba. Ironisnya, beberapa keuntungan terbesar dari tata letak
grid juga bisa menjadi kelemahan.
Deretan produk yang padat dan tak ada habisnya dapat membuat
Anda kewalahan, terutama bagi seseorang yang tidak mengenal toko
Anda. Dan meskipun papan tanda dapat membantu mengatasi hal ini,
tetap saja membuat frustasi untuk masuk dan keluar dari gang yang
sibuk untuk melintasi toko ke bagian yang Anda perlukan. Bahkan
keakraban tata letaknya memiliki sisi lain: jika Anda tidak menciptakan
pengalaman luar biasa di area lain, tata letak Anda dapat membuat toko
Anda terlupakan. Ada jutaan toko lain yang serupa. Mengoptimalkan tata
letak toko grid mengharuskan Anda memikirkan tidak hanya tentang
cara menjejalkan seluruh katalog Anda ke rak, namun juga bagaimana
memastikan pelanggan Anda mendapatkan pengalaman penelusuran
yang lancar dan bebas hambatan.
2. Tata Letak Tulang Herring
Tata letak herringbone pada dasarnya adalah varian tata letak
kotak, paling cocok untuk ruangan yang lebih kecil. Perbedaan
terbesarnya adalah pada dasarnya hanya ada satu jalur untuk
menelusuri toko. Pelanggan datang di satu ujung dan melakukan
pembayaran di ujung lainnya, dan di antara kedua titik tersebut terdapat

11
lorong-lorong produk yang penuh sesak. Sebuah jalan utama
membentang antara pintu masuk dan kasir.

Keuntungan model ini adalah Anda masih dapat menciptakan


banyak ruang tampilan, dan seperti halnya tata letak kisi, model ini
intuitif dan mudah dinavigasi–asalkan Anda telah mengatur produk Anda
dengan baik. Namun, karena tata letak herringbone paling sering
digunakan di toko-toko dengan jumlah SKU yang banyak dan luas lantai
yang terbatas, tata letak ini cenderung memperbesar salah satu
tantangan utama tata letak kotak: tata letak ini dapat membuat ruangan
kecil terasa lebih sempit. Tata letak herringbone juga menimbulkan
masalah baru: visibilitas. Khususnya di toko-toko kecil dengan staf
terbatas, akan sulit untuk memantau pintu masuk toko dari mesin kasir.
Lebih mudah bagi orang untuk menyelinap keluar dengan membawa
barang dagangan karena kasir berada di seberang gedung. Teknologi
jelas dapat membantu mengatasi masalah ini, namun ini adalah masalah
yang kecil kemungkinannya Anda alami ketika pelanggan melakukan
check-out di dekat tempat yang sama saat mereka masuk dan keluar
toko.
3. Tata Letak Lingkaran
Tata letak lingkaran persis seperti kedengarannya. Ini adalah
sirkuit yang mengelilingi seluruh toko Anda, dengan barang dagangan
ditampilkan di tengah dan tepi luar. Saat pelanggan memasuki toko,
mereka bisa ke kiri atau ke kanan, dan hanya itu. Jalurnya sudah pasti,
yang memberi Anda kendali maksimal atas bagaimana pelanggan
merasakan penawaran Anda. Meskipun tata letak lingkaran tidak
memberi Anda jenis ruang tampilan seperti yang Anda dapatkan dengan
tata letak kotak, jalur tetap memastikan bahwa pelanggan Anda akan
melihat sebagian besar katalog Anda, dan memberi Anda kebebasan
untuk membuat berbagai variasi. pengalaman dengan bagian berbeda
di toko Anda.

12
Misalnya, loop Anda bisa seperti serangkaian ruang pamer,
tempat orang dapat melihat produk Anda dalam lingkungan yang lebih
alami dan mendapatkan inspirasi untuk pengaturan mereka sendiri. Jalur
panjang melalui toko berfungsi dengan baik untuk penjelajahan santai,
namun pelanggan yang sudah tahu apa yang mereka inginkan akan
merasa frustasi untuk bekerja melalui loop untuk item tertentu.
4. Tata Letak Aliran Bebas
Tata letak toko yang mengalir bebas memberi pengecer lisensi
kreatif untuk merancang pengalaman yang lebih beragam. Hal ini tidak
didorong oleh niat untuk memaksimalkan ruang tampilan atau
mengarahkan pelanggan ke jalur tertentu. Faktanya, tata letak aliran
bebas tidak memiliki jalur yang ditentukan, dan pelanggan dapat
bermanuver di sekitar display dan melalui departemen sesuka mereka.
Memiliki lebih banyak jalur melalui toko berarti terdapat lebih banyak
ruang terbuka, dan kehadiran pelanggan lain tidak terlalu mengganggu
pengalaman berbelanja individu. Anda selalu bisa mengitari seseorang,
dan kecil kemungkinannya Anda aliran bebas.
Memberikan begitu banyak ruang pada setiap produk jelas berarti
Anda tidak dapat memiliki banyak produk di pasaran, namun hal ini juga
dapat memudahkan pelanggan untuk menemukan produk baru dan
melakukan pembelian impulsif. Anda juga memiliki lebih banyak
kebebasan untuk memasukkan jeda visual dalam pengalaman
menjelajah. Keberhasilan model ini sangat bergantung pada seberapa
baik Anda mengatur produk dan menyediakan papan tanda. Tata letak
aliran bebas memungkinkan pelanggan memilih jalur mereka sendiri,
namun jika mereka tidak tahu ke mana harus pergi, orang dapat dengan
mudah merasa tersesat. Semakin besar ruangan Anda, semakin sulit
membuat tata letak aliran bebas terasa
5. Tata Letak Multi Saluran
Pengecer yang ingin memfasilitasi pengalaman pembelian
alternatif perlu memikirkan tata letak toko mereka dengan cara yang
sangat berbeda. Anda tidak bisa begitu saja menerapkan BOPIS,

13
pengiriman, atau penjemputan di tepi jalan ke denah lantai Anda saat
ini. Masing-masing memerlukan ruang khusus dan disengaja. Jika
pelanggan BOPIS Anda harus mengantri bersama orang lain yang
menunggu layanan pelanggan, mereka tidak boleh menggunakan BOPIS
lagi. Bagi sebagian orang, kenyamanan menghemat waktu berbelanja
melalui BOPIS akan sebanding dengan ketidakpastian pengambilan
barang mereka. Mereka hanya menunggu untuk mendapatkan barang
yang sudah mereka bayar, dan ada beberapa solusi untuk
menyederhanakan pengalaman tersebut.
Anda mungkin menginginkan loker sehingga mereka dapat
mengambil pembelian mereka tanpa menunggu karyawan atau
mengantri. Atau Anda mungkin menginginkan konter khusus sehingga
karyawan dapat fokus melayani pelanggan ini dengan cepat. Pelanggan
BOPIS juga sering melakukan pembelian tambahan saat tiba di toko –
mengambil produk yang menarik perhatian mereka atau mungkin lupa
memasukkannya ke dalam pesanan online mereka. Hal ini membuat
konter pengambilan di dalam toko Anda menjadi tempat yang tepat
untuk menciptakan peluang pembelian impulsif, mengalokasikan lebih
banyak ruang untuk pengalaman khusus ini.
Anda mungkin juga mulai menerapkan pengiriman dari lokasi
toko Anda. Meskipun Anda tergoda untuk berpikir bahwa Anda dapat
memfasilitasi pengalaman pengiriman langsung dari gudang Anda,
penting untuk mempertimbangkan bagaimana hal ini dapat
mengganggu proses Anda yang lain. Bagaimana truk pengiriman bekerja
dengan arus lalu lintas masuk dan keluar gudang Anda saat ini?
Bergantung pada seberapa besar bisnis Anda berasal dari metode
pemenuhan alternatif ini, Anda mungkin perlu menata ulang toko Anda
sepenuhnya. Walmart telah dengan tegas menerapkan model
omnichannel, mengubah toko mereka menjadi pusat pemenuhan
6. Tata Letak Campuran
Tergantung pada industri dan merek Anda, Anda mungkin
menemukan bahwa tidak ada satu pun tata letak toko yang sesuai

14
dengan katalog Anda atau jenis pengalaman yang Anda ingin pelanggan
dapatkan. Mungkin Anda memiliki ribuan SKU yang perlu Anda
tampilkan, namun beberapa kategori produk Anda layak mendapatkan
ruang pamer khusus. Atau Anda ingin ruang terpisah untuk mengundang
rasa ingin tahu dan mendorong imajinasi.
Jika Anda memiliki ruang untuk membuat beberapa jenis ruang
dan tampilan, akan sangat membantu jika memanfaatkan aspek tata
letak yang berbeda untuk menciptakan pengalaman penelusuran yang
sesuai dengan setiap kategori. Misalnya, jika sebuah toko memiliki
barang kebutuhan sehari-hari, elektronik, pakaian, dan furnitur, Anda
mungkin menginginkan kombinasi tata letak grid dan loop, atau grid dan
aliran bebas. Tantangan dengan tata letak campuran adalah
menghindari sistem yang menimbulkan kebingungan. Anda tidak ingin
seseorang memulai putaran atau menjelajahi tampilan aliran bebas
dengan harapan menemukan kategori produk, hanya untuk mengetahui
bahwa kategori tersebut ada di rak di seberang toko. Dan kebalikannya
juga benar. Triknya adalah mengatur ruang Anda berdasarkan cara yang
paling intuitif dan bermanfaat untuk menelusuri dan mengevaluasi
produk Anda.

15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa dengan terciptanya suasana


toko yang nyaman, maka minat konsumen untuk membeli akan timbul. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan tata letak dan
pengaturan yang ada di dalam toko. Sehingga, konsumen dapat dengan mudah
berbelanja. Selanjutnya, toko kelapa parut Ridho Berkah juga harus
memperhatikan unsur-unsur lain yang manarik mata (eye catching), seperti
susunan kelapa di atas meja dan kebersihan. Hal ini dapat diwujudkan dengan
memperbaharui warna cat dan menjaga kebersihan yang ada di dalam maupun
sekitar toko. Karena dengan adanya hal tersebut akan membangkitkan
kesadaran dan minat konsumen untuk membeli.

16

Anda mungkin juga menyukai